Anda di halaman 1dari 28

YAYASAN ADI UPAYA

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


POLTEKES TNI AU CIUMBULEUIT
BANDUNG
SK. MEDIKNAS RI NOMOR : 157/D/O/2007
Jalan Ciumbuleuit No 203 Telp/Fax : (022) 2036550 Bandung – 40142
email : nursing.poltekestniau@gmail.com

ALAT EVALUASI KETERAMPILAN PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PERNAPASAN

Beri nilai pada kolom masing-masing mahasiswa untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan
kriteria sebagai berikut :
Ya = Jika dilakukan
Tdk = Jika tidak dilakukan
Nama Mahasiswa :
NIM :

Penilaian
No Langkah Pelaksanaan
Ya Tdk
PERSIAPAN ALAT
1. Stetoskop
2. Timer (Jam)
PERSIAPAN PASIEN
3. Menjaga privasi pasien.
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
5. Menganjurkan pasien untuk rileks dan bernapas normal.
PELAKSANAAN
6. Mencuci tangan.
7. Mengatur posisi pasien (berbaring – anterior /duduk - posterior).
8. Membuka pakaian pasien.
Inspeksi
9. Mengkaji bentuk dada.
- Normal anteroposterior: lateral = 1:2
- Barrel chest
- Funnel chest (pectus excavatum)
- Pigeon chest (pectus carinatum)
- Kiphoskoliosis
10. Mengkaji Respiration Rate (RR)/ frekuensi napas dengan menghitung
jumlah pernapasan dalam satu menit, mendengarkan suara napas, dan
melihat kedalaman pernapasan.
11. Mengkaji adanya jejas/lesi di bagian dada pasien.
12. Mengkaji pergerakan dada pasien (Adakah flail chest/pernapasan
paradoksal).
13. Mengkaji adanya penggunaan otot bantu napas.
14. Mengkaji adanya sianosis perifer/sentral.
15. Mengkaji adanya clubbing finger (melihat jari pasien).
Palpasi
16. Mengkaji posisi trakea (midline/deviasi).
17. Mengkaji adanya nyeri atau massa di daerah dada.
18. Mengkaji kesimetrisan pergerakan dada kiri dan kanan dengan
menempatkan kedua telapak tangan di diafragma pasien (anterior), di sela
iga punggung (posterior).
19. Mengkaji vocal fremitus dengan menempatkan kedua telapak tangan di
dada/punggung pasien dan meminta pasien untuk mengatakan tujuh puluh
tujuh atau sembilan puluh sembilan (rasakan getaran/vibrasi di kedua
bagian sisi paru-paru).
Perkusi
20. Melakukan perkusi di seluruh area paru-paru anterior/posterior.
- normal: resonan
- jika terdapat banyak udara/pneumothoraks: hiperresonan,
- jika terdapat banyak cairan/efusi pleura/edema paru/hemothoraks/
massa: dullness
Auskultasi
21. Melakukan auskultasi dengan menggunakan stetoskop di seluruh area paru
anterior/posterior.
- normal: bronchial, bronkovesikular, vesikular
- abnormal: wheezing, ronkhi, rales/crackles, suara paru menurun atau
menghilang
22. Merapikan pasien dan alat-alat.
23. Mencuci tangan.
TERMINASI
24. Memperhatikan keadaan umum pasien (evaluasi).
25. Mendokumentasikan tindakan (waktu tindakan, identitas pasien, hasil
tindakan dan identitas perawat).

Catatan : n=jumlah aktivitas

Rekomendasi:

Bandung,

Penguji,
YAYASAN ADI UPAYA
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
POLTEKES TNI AU CIUMBULEUIT BANDUNG
SK. MEDIKNAS RI NOMOR : 157/D/O/2007
Jalan Ciumbuleuit No 203 Telp/Fax : (022) 2036550 Bandung – 40142
email : nursing.poltekestniau@gmail.com

ALAT EVALUASI KETERAMPILAN TERAPI INHALASI (NEBULIZER)

Beri nilai pada kolom masing-masing mahasiswa untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan
kriteria sebagai berikut :
Ya = Jika dilakukan
Tdk = Jika tidak dilakukan
Nama Mahasiswa :
NIM :

Penilaian
No Prosedur Tindakan Ya Tdk
PERSIAPAN ALAT
1. Set inhalasi: masker/sungkup inhalasi dengan ukuran yang disesuaikan, tabung
inhalasi dan selang
2. Nebulizer
3. Obat inhalasi (ventolin/combivent/bisolvon dll)
4. NaCl 0,9%
5. Spuit 3 cc
6. Mug sputum/bengkok berisi cairan desinfektan
7. Air minum hangat untuk kumur – kumur
8. Tisu
9. Sarung tangan
10. Bengkok/Tempat sampah
11. Stetoskop
PERSIAPAN PASIEN
12. Melakukan verifikasi identitas data pasien dan kebutuhan nebulisasi.
13. Menjaga privasi pasien.
14. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
PELAKSANAAN
15. Mencuci tangan.
16. Mengecek kembali nama pasien, nama obat, dosis, cara dan waktu pemberian.
17. Membawa alat - alat ke dekat pasien.
18. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin.
19. Memasang sarung tangan.
20. Memasukkan obat inhalasi dan NaCl 0,9% kedalam tabung inhalasi dengan
spuit.
21. Mengecek alat nebulizer.
22. Membuka alat oksigenasi yang terpasang pada pasien dan menurunkan
flowmeter (jika pasien terpasang oksigen).
23. Memasangkan masker ke hidung sampai menutup dagu pasien, pastikan masker
terpasang dengan baik.
24. Menghidupkan nebulizer.
25. Menganjurkan pasien untuk menghirup dalam uap melalui hidung lalu
hembuskan lewat mulut perlahan.
26. Bila pasien batuk, membuka masker inhalasi lalu memberikan mug sputum
untuk meludah (pada pasien yang sulit mengeluarkan sputum, dapat dibantu
dengan fisioterapi dada perkusi dan vibrasi sesuai indikasi) dan membersihkan
area mulut dengan tisu.
27. Setelah obat habis, mematikan nebulizer.
28. Membuka masker inhalasi.
29. Menganjurkan pasien untuk batuk efektif.
30. Memberikan air putih hangat untuk kumur – kumur.
31. Memasangkan kembali alat oksigenasi dan mengatur volume oksigen sesuai
kebutuhan.
32. Merapikan pasien dan alat-alat.
33. Mencuci tangan.
TERMINASI
34. Memperhatikan keadaan umum pasien (evaluasi frekuensi napas, suara napas,
frekuensi nadi, karakteristik sputum).
35. Mendokumentasikan tindakan (waktu tindakan, identitas pasien, hasil tindakan
dan identitas perawat).

Catatan : n=jumlah aktivitas

Rekomendasi:

Bandung,

Penguji,
YAYASAN ADI UPAYA
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
POLTEKES TNI AU CIUMBULEUIT BANDUNG
SK. MEDIKNAS RI NOMOR : 157/D/O/2007
Jalan Ciumbuleuit No 203 Telp/Fax : (022) 2036550 Bandung – 40142
email : nursing.poltekestniau@gmail.com

ALAT EVALUASI KETERAMPILAN PEMERIKSAAN FISIK SISTEM KARDIOVASKULAR

Beri nilai pada kolom masing-masing mahasiswa untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan
kriteria sebagai berikut :
Ya = Jika dilakukan
Tdk = Jika tidak dilakukan
Nama Mahasiswa :
NIM :

Penilaian
No Langkah Pelaksanaan
Ya Tdk
PERSIAPAN ALAT
1. Stetoskop
2. Timer (Jam)
3. Sphygmomanometer
PERSIAPAN PASIEN
3. Menjaga privasi pasien.
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
5. Menganjurkan pasien untuk rileks dan bernapas normal.
PELAKSANAAN
6. Mencuci tangan.
7. Mengatur posisi pasien.
8. PENAMPILAN UMUM : distress akut? pernapasan pasien? Penggunaan
otot bantu pernapasan?
9. TEKANAN DARAH : normal/hipotensi/hipertensi?
10. KONJUNCTIVA : anemis? xanthelasma?
11. KULIT/MUKOSA BIBIR dan MULUT : sianosis sentral/perifer?, teraba
hangat/dingin?
12. KUKU : clubbing finger? CRT?
13. DENYUT ARTERI : frekuensi nadi, kekuatan denyutan
Arteri radialis : bandingkan kiri dan kanan
Arteri brachialis : bandingkan kiri dan kanan
Arteri carotis : kuat atau lemah
14. JUGULAR VENOUS PRESSURE (JVP): minta pasien dalam posisi 45°
dan miringkan kepala ke sebelah kiri, lihat ada peningkatan tekanan vena
jugularis atau tidak.
15. HEPATOJUGULAR REFLUKS: lakukan palpasi di darah hepar lalu lihat
apakah ada peningkatan tekanan di vena jugularis.
DADA :
16. Bentuk prekordium : Konfigurasi dinding dada (Normal/Barrel chest/
Pigeon chest/Kifoskoliosis/Funel chest? Luka parut?
17. Denyut pada apeks jantung : dapat dilihat di ICS 5 midklavikula
sinistra/Point of Maximal Impulse (PMI)
Letakkan telapak tangan dan jari diatas prekordium, lakukan perabaan di
ictus kordis (ICS 5), adakah pulsasi ventrikel kiri, pulsasi ventrikel kanan,
getar jantung (cardiac thrill). Jika sulit untuk teraba, minta pasien untuk
miring ke sebelah kiri.
Denyut nadi pada dada :
Apabila di dada bagian atas terdapat denyutan maka harus curiga adanya
kelainan pada aorta.
Denyutan dada di ruang ICS 2 kanan menunjukkan adanya aneurisma aorta
ascenden, sedangkan denyutan dada di daerah ruang ICS 2 kiri
menunjukkan adanya dilatasi arteri pulmonalis dan aneurisma aorta
descenden.
ICTUS CORDIS melebar → cardiomegali
18. PERKUSI JANTUNG : dilakukan dari arah lateral ke medial
Batas kiri jantung : bagian atas di ICS 2 kiri sedangkan bagian bawah di
ICS 5 midklavikula kiri.
Batas kanan jantung : bagian atas di ICS 2 parasternal kanan sedangkan
bagian bawah kanan jantung di ICS 5 parasternal kanan.
19. AUSKULTASI
a. Bunyi jantung normal ( S1 dan S2)
Gunakan diafragma stetoskop, terdengar jelas pada apeks jantung
Gunakan bell stetoskop, terdengar jelas di apeks atau sepanjang batas
bawah sternum kiri
b. Apakah ada bunyi jantung tambahan (S3 atau S4/gallop, murmur)
20. PITTING EDEMA: lakukan penekanan pada ekstremitas, lihat
kedalamannya.
+1 = 2 mm +3 = 6 mm
+2 = 4 mm +4 = 8 mm
21. Merapikan pasien dan alat-alat.
22. Mencuci tangan.
TERMINASI
23. Memperhatikan keadaan umum pasien (evaluasi).
24. Mendokumentasikan tindakan (waktu tindakan, identitas pasien, hasil
tindakan dan identitas perawat).

Catatan : n=jumlah aktivitas

Rekomendasi:

Bandung,

Penguji,
YAYASAN ADI UPAYA
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
POLTEKES TNI AU CIUMBULEUIT
BANDUNG
SK. MEDIKNAS RI NOMOR : 157/D/O/2007
Jalan Ciumbuleuit No 203 Telp/Fax : (022) 2036550 Bandung – 40142
email : nursing.poltekestniau@gmail.com

ALAT EVALUASI KETERAMPILAN PEREKAMAN EKG

Beri nilai pada kolom masing-masing mahasiswa untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan
kriteria sebagai berikut :
Ya = Jika dilakukan
Tdk = Jika tidak dilakukan
Nama Mahasiswa :
NIM :

Penilaian
No Langkah Pelaksanaan
Ya Tdk
PERSIAPAN ALAT
1. Mesin EKG
2. Elektroda (elektroda ekstremitas 4, elektroda dada 6)
3. Gel elektroda/air/alkohol
4. Kertas EKG (siapkan pada alat)
5. Kasa atau kapas pembersih
PERSIAPAN PASIEN
6. Menjaga privasi pasien.
7. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
8. Menganjurkan pasien untuk rileks dan bernapas normal.
9. Menganjurkan pasien untuk tidak berbicara dan bergerak selama perekaman
EKG.
10. Melepaskan alat-alat yang dapat mengganggu dalam perekaman EKG
seperti benda yang mengandung logam.
11. Menganjurkan pasien untuk berbaring di tengah tempat tidur dengan kedua
tangan di sisi tubuh (supine).

PELAKSANAAN
12. Mencuci tangan
13. Menghubungkan mesin EKG dengan stop kontak.
14. Membuka pakaian pasien pada daerah yang akan dilakukan tindakan.
15. Memilih daerah yang akan dipasang elektroda, membersihkan daerah yang
akan dipasang elektroda dengan air atau alkohol dan mengoleskan gel
secara merata.
16. Memasang elektroda ekstermitas:
a. Ekstremitas kanan atas (merah)/RA
b. Ekstremitas kiri atas (kuning)/LA
c. Ekstremitas kanan bawah (hitam)/RL
d. Ekstremitas kiri bawah (hijau)/LL
17. Memasang elektroda dada:
a. V1 : ICS 4 kanan sternum (merah)/C1
b. V2 : ICS 4 kiri sternum (kuning)/C2
c. V3 : pertengahan V2 dan V4 (hijau)/C3
d. V4 : ICS 5 midklavikula kiri (coklat)/C4
e. V5 : sejajar V4 anterior aksilaris kiri (hitam)/C5
f. V6 : sejajar V4 midaksila kiri (ungu)/C6
18. Menyalakan mesin EKG, pilih menu untuk memilih tipe perekaman
(manual/otomatis). Mengatur kecepatan rekaman EKG 25 mm/detik sesuai
instruksi. Dengan memindahkan lead sector, buat pencatatan EKG berturut-
turut mulai Lead I, II, II, aVR, aVL, AVF, serta V1-V6
19. Melakukan perekaman dengan menekan tombol power dan start.
20. Mengamati hasil dari perekaman.
21. Jika hasil perekaman terbaca dengan baik, setelah perekaman selesai, mesin
dimatikan dengan menekan tombol stop dan tekan tombol power.
22. Merapikan pasien dan alat-alat.
23. Mencuci tangan.
TERMINASI
24. Memperhatikan keadaan umum pasien (evaluasi).
25. Mendokumentasikan tindakan (waktu tindakan, identitas pasien, hasil
tindakan dan identitas perawat).

Catatan : n=jumlah aktivitas

Rekomendasi:

Bandung,

Penguji,
YAYASAN ADI UPAYA
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
POLTEKES TNI AU CIUMBULEUIT
BANDUNG
SK. MEDIKNAS RI NOMOR : 157/D/O/2007
Jalan Ciumbuleuit No 203 Telp/Fax : (022) 2036550 Bandung – 40142
email : nursing.poltekestniau@gmail.com

ALAT EVALUASI KETERAMPILAN PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PENCERNAAN

Beri nilai pada kolom masing-masing mahasiswa untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan
kriteria sebagai berikut :
Ya = Jika dilakukan
Tdk = Jika tidak dilakukan
Nama Mahasiswa :
NIM :

Penilaian
No Prosedur Tindakan Ya Tdk
PERSIAPAN ALAT
1. Stetoskop
PERSIAPAN PASIEN
2. Menjaga privasi pasien.
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
PELAKSANAAN
4. Mencuci tangan
5. Mengatur posisi pasien terlentang/supine.
INSPEKSI :
6. Mengamati hal-hal sebagai berikut: perhatikan mata (sklera kuning
menandakan adanya gangguan hepar, konjungtiva anemis dan cekung
menandakan adanya diare yang berlebih atau dehidrasi. Pada penyakit
typhus abdominalis akan terlihat jelas daerah sekitar mulut warna putih
kotor).
7. Inspeksi abdomen : mengamati dinding abdomen dengan seksama, yang
perlu diperhatikan mulai dari warna kulit, elastisitas, kering atau lembab,
adanya bekas garukan, striae, bentuk kesimetrisan, adanya massa, adanya
penggunaan otot-otot napas tambahan atau tidak.
8. Memperhatikan hal-hal di bawah ini:
a. pasien sering merubah posisi → adanya obstruksi usus
b. pasien sering menghindari gerakan → iritasi peritonium generalisata
c. pasien sering melipat lutut ke atas agar tegangan abdomen
berkurang/relaksasi → peritonitis
d. pasien melipat lutut sampai ke dada, berayun-ayun maju mundur pada
saat nyeri → pankreatitis berat
AUSKULTASI :
9. Membagi garis imajiner pada bagian abdomen menjadi empat, lalu
mendengarkan bunyi bising usus dalam satu menit dengan stetoskop.
Normalnya 5 – 35x/menit.
Bila lebih dari normal maka kemungkinan kondisi pasien dehidrasi berat
dan bila kurang dari normal maka kemungkinan pasien mengalami
konstipasi
PALPASI : gunakan palmar jari dan telapak tangan
10. Melakukan palpasi dimulai dari daerah superfisial, lalu ke bagian dalam.
Bila ada daerah yang dikeluhkan nyeri, sebaiknya bagian ini diperiksa paling
akhir.
11. Melakukan palpasi hati dengan satu tangan atau bimanual pada kuadran
kanan atas. Palpasi dilakukan dari bawah ke atas pada garis pertengahan
antara midline & SIAS. Bila perlu pasien diminta untuk menarik napas
panjang
sehingga hati dapat teraba. Normal apabila hati tidak teraba. Jika terjadi
pembesaran:
hepatomegali.
12. Melakukan palpasi adanya appendiksitis: tangan kiri berada di bagian pinggang,
kanan tangan kanan di bagian depan dinding abdomen kanan bawah (titik
McBurney), minta pasien untuk menarik napas. Jika pasien merasakan sakit,
maka
dicurigai adanya appendiksitis.
13. Melakukan palpasi limfa : tangan melakukan palpasi dalam pada daerah
abdomen
kiri atas, normalnya tidak teraba. Jika terjadi pembesaran: limfadenopati.

PERKUSI : dilakukan dari arah lateral ke medial


Buat garis imajiner pada daerah abdomen menjadi 9 bagian.
14. Melakukan perkusi dari kuadran kanan atas bandingkan pada setiap kuadran
bunyi
timpani dengan bunyi pekak, gunakan jari tengah kiri tangan sebagai tumpuan
dan
jari tengah tangan kanan untuk perkusi. Normal suara di daerah abdomen
adalah
timpani.
Bila suara lebih terdengar dullness/pekak maka berada pada organ yg banyak
menyimpan cairan atau terdapat massa.
15. Jika dicurigai adanya asites, melakukan pemeriksaan shifting dullness dengan
membandingkan suara saat pasien terlentang dengan pasien miring ke salah satu
sisi.
16. Merapikan pasien dan alat-alat.
17. Mencuci tangan.
TERMINASI
18. Memperhatikan keadaan umum pasien (evaluasi).
19. Mendokumentasikan tindakan (waktu tindakan, identitas pasien, hasil
tindakan dan identitas perawat).

Catatan : n=jumlah aktivitas

Rekomendasi:

Bandung,

Penguji,
YAYASAN ADI UPAYA
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
POLTEKES TNI AU CIUMBULEUIT
BANDUNG
SK. MEDIKNAS RI NOMOR : 157/D/O/2007
Jalan Ciumbuleuit No 203 Telp/Fax : (022) 2036550 Bandung – 40142
email : nursing.poltekestniau@gmail.com

ALAT EVALUASI KETERAMPILAN PEMERIKSAAN FISIK PENGLIHATAN

Beri nilai pada kolom masing-masing mahasiswa untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan
kriteria sebagai berikut :
Ya = Jika dilakukan
Tdk = Jika tidak dilakukan
Nama Mahasiswa :
NIM :

Penilaian
No Langkah Pelaksanaan
Ya Tdk
PERSIAPAN ALAT
1. Snellen Chart
2. Jaeger chart
3. Penlight/Senter
4. Kapas
PERSIAPAN PASIEN
5. Menjaga privasi pasien.
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
PELAKSANAAN
7. Mencuci tangan.
8. Melakukan Pemeriksaan Snellen Test:
- Pasien duduk menghadap snellen chart jarak 5 atau 6 m.
- Pemeriksaan dilakukan pada setiap mata satu persatu.
- Tentukan Visus OD dan OS.
- Bila pemeriksaan pada jarak 6 m, pasien (dengan satu mata) hanya
dapat membaca huruf yang bertanda 10 m, maka visus mata tersebut
adalah 6/10.
- Bila huruf baris paling atas pun tidak terbaca, maka diperiksa dengan
hitungan jari tangan yang berarti visusnya .../60.
- Bila tidak bisa menghitung jari, digunakan goyangan tangan dengan
jarak 1 meter, yang berarti visusnya 1/300.
- Bila tidak bisa melihat goyangan tangan, digunakan berkas cahaya
dengan jarak 1 meter, yang berarti visusnya 1/~.
9. Melakukan pemeriksaan macula photostres:
- Pasien diminta membaca huruf pada snellen chart sambil dicatat baris
terakhir yang dapat dibaca pada jarak 6 m.
- Dinyalakan penlight 2 cm di depan 1 mata selama 10 detik.
- Kemudian secepatnya pasien diminta melihat snelen chart.
- Pasien diminta melihat 1 baris huruf di atas baris yang dapat dibaca
sebelum disinari penlight.
- Tentukan hasilnya.
10. Melakukan pemeriksaan fungsi otot ekstraokuler:
- Meminta pasien menyentuh ujung jarinya pada jari pemeriksa yang
bergerak secara horizontal dari ujung ke ujung.
- Tentukan hasilnya.
11. Melakukan pemeriksaan sensasi kornea:
- Pasien diminta melihat kesisi yang berlawanan dari bagian kornea yang
akan diperiksa.
- Pemeriksa menahan kelopak mata pasien yang terbuka dengan jari
12. telunjuk dan ibu jari.
- Dari sisi lain kapas digeser sejajar dengan permukaan iris menuju
kornea yang akan diperiksa.
- Kapas ditempel pada permukaan kornea.
- Tentukan hasilnya.
13. Merapikan pasien dan alat-alat.
14. Mencuci tangan.
TERMINASI
15. Memperhatikan keadaan umum pasien (evaluasi).
16. Mendokumentasikan tindakan (waktu tindakan, identitas pasien, hasil
tindakan dan identitas perawat).

Catatan : n=jumlah aktivitas

Rekomendasi:

Bandung,

Penguji,
YAYASAN ADI UPAYA
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
POLTEKES TNI AU CIUMBULEUIT
BANDUNG
SK. MEDIKNAS RI NOMOR : 157/D/O/2007
Jalan Ciumbuleuit No 203 Telp/Fax : (022) 2036550 Bandung – 40142
email : nursing.poltekestniau@gmail.com

ALAT EVALUASI KETERAMPILAN PEMERIKSAAN FISIK PENDENGARAN

Beri nilai pada kolom masing-masing mahasiswa untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan
kriteria sebagai berikut :
Ya = Jika dilakukan
Tdk = Jika tidak dilakukan
Nama Mahasiswa :
NIM :

Penilaian
No Langkah Pelaksanaan
Ya Tdk
PERSIAPAN ALAT
1. Otoskop
2. Garpu Tala
3. Jam
4. Kasa
5. Alkohol
6. Lampu kepala
PERSIAPAN PASIEN
7. Menjaga privasi pasien.
8. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
PELAKSANAAN
9. Mencuci tangan.
10. Melakukan pemeriksaan inspeksi dan palpasi telinga luar:
- Inspeksi telinga luar: perhatikan bentuk, integritas kulit, posisi dan
kesimetrisan.
- Palpasi aurikula antara ibu jari dan telunjuk.
- Palpasi prosesus mastoideus.
- Tekan tragus kearah dalam dan luar.
11. Melakukan pemeriksaan otoskop:
- Minta pasien memiringkan kepala sedikit ke arah bahu yang
berlawanan.
- Pilih spekulum.
- Nyalakan otoskop.
- Pegang otoskop dengan tangan dominan.
- Pada pasien dewasa dengan tangan yang bebas, peganglah bagian
superior aurikula dengan lembut, tariklah ke atas dan ke belakang.
- Masukkan otoskop dan dorong dengan lembut untuk menginspeksi
membran kanalis auditorius eksternus melalui lensanya.
- Lalu gerakkan otoskop untuk memeriksa membran timpani, inspeksi
membran timpani.
- Observasi gerakan membran timpani ketika pasien melakukan valsava
manuver.
12. Melakukan pemeriksaan tes suara/tes bisik
- Berdiri di belakang pasien yang akan diperiksa.
- Minta pasien untuk menutup telinga yang lain dengan tangannya.
- Bisikkan beberapa kata, kemudian minta pasien untuk mengulangi apa
yang dikatakan.
- Tentukan hasilnya.
13. Melakukan pemeriksaan tes Weber
- Ketukkan garpu tala dan letakkan batangnnya diatas garis tengah dahi
pasien atau di atas garis tengah puncak kepala.
- Tanyakan apakah pasien mendengar suara.
- Tentukan hasilnya.
14. Melakukan pemeriksaan tes Rinne
- Ketukkan garpu tala dan letakkan pada prosesus mastoideus.
- Minta pasien mengkatakan bila suara sudah tidak terdengar.
- Lalu pindahkan garpu tala yang sekarang bergetar lebih lemah ke depan
kanalis auditorius eksternus.
- Tentukan hasilnya.
15. Melakukan pemeriksaan tes Schwabach
- Ketukkan garpu tala dan letakkan dengan lembut pada prosesus
mastoideus, catat waktu yang diperlukan sampai pasien melaporkan
bahwa suara tak terdengar lagi.
- Ulangi tes dengan letak garpu di prosesus mastoideus pemeriksa sendiri,
catat waktunya.
- Tentukan hasilnya.
16. Merapikan pasien dan alat-alat.
17. Mencuci tangan.
TERMINASI
18. Memperhatikan keadaan umum pasien (evaluasi).
19. Mendokumentasikan tindakan (waktu tindakan, identitas pasien, hasil
tindakan dan identitas perawat).

Catatan : n=jumlah aktivitas

Rekomendasi:

Bandung,

Penguji,
YAYASAN ADI UPAYA
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
POLTEKES TNI AU CIUMBULEUIT BANDUNG
SK. MEDIKNAS RI NOMOR : 157/D/O/2007
Jalan Ciumbuleuit No 203 Telp/Fax : (022) 2036550 Bandung – 40142
email : nursing.poltekestniau@gmail.com

ALAT EVALUASI KETERAMPILAN


PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR DAN ANAK

Beri nilai pada kolom masing-masing mahasiswa untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan
kriteria sebagai berikut :
Ya = Jika dilakukan
Tdk = Jika tidak dilakukan
Nama Mahasiswa :
NIM :

Penilaian
No Langkah Pelaksanaan
Ya Tdk
PERSIAPAN ALAT
1. Pengukur TB
2. Pengukur BB
3. Meteran
4. Termometer (oral, axilla, rectal)
5. Caliper
6. Stetoskop
7. Sphygmomanometer
8. Pen Light
9. Tongue spatel
10. Otoskop
11. Garputala
12. Refleks hammer
13. Jam
14. Torniquet
15. Alat tulis
16. Bengkok
PERSIAPAN PASIEN
17. Menjaga privasi pasien.
18. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
PELAKSANAAN
19. Mencuci tangan.
20. Mengatur posisi pasien (tidur telentang, duduk, sesuai usia anak).
21. Mengukur antropometri:
a. Tinggi Badan (TB)
b. Berat Badan (BB)
c. Lingkar Kepala (LK)
d. Lingkar Dada (LD)
e. Tricep Skin Fold (TSF)
f. Lingkar Lengan Atas (LLA)
22. Mengukur tanda-tanda vital:
a. Suhu (S)
b. Nadi (N)
c. Pernapasan (RR)
d. Tekanan Darah (TD)
23. Memeriksa penampilan umum: wajah, postur, higiene, nutrisi, perilaku,
perkembangan, tingkat kesadaran.
24. Memeriksa bagian kulit: warna, tekstur, suhu, turgor, milia, miliaria,
eritema, harlequin, sclerema, mongolian spot, telangiektatic nevi.
25. Memeriksa struktur aksesoris: rambut, kuku, dermatoglifik.
26. Memeriksa nodus limfe (inspeksi, palpasi ukuran, suhu, kekerasan,
pembesaran): servikalis, submaksilaris, axillaris, inguinalis.
27. Memeriksa bagian kepala (inspeksi, palpasi, perkusi): fontanel anterior &
posterior, caput succedanum, cephal hematom.
28. Memeriksa bagian leher:
a. Leher (inspeksi, palpasi) : trakea, tiroid, arteri karotis.
b. Refleks : tonic neck reflex, neck righting reflex.
29. Memeriksa bagian mata:
a. Mata : kelopak mata, konjungtiva, sklera, pupil, iris.
b. Refleks : refleks kornea, refleks pupil, doll eyes reflex.
30. Memeriksa bagian telinga:
a. Telinga : posisi pinna, higiene, kanal eksterna, membran timpani, tes
pendengaran (Rinne, Weber, Schwabach).
b. Refleks : startle reflex.
31. Memeriksa bagian hidung
a. Hidung : ukuran, membran mukosa hidung, septum, passage udara,
sekret, ada sinusitis/polip.
b. Refleks : refleks glabellar, refleks bersin.
32. Memeriksa bagian mulut dan tenggorokan
a. Mulut : bibir, struktur interna (gigi, gusi, uvula, palatum, tonsil).
b. Refleks : sucking reflex, gag reflex, rooting reflex, extrusion reflex,
yawn reflex, refleks batuk.
33. Memeriksa bagian paru (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi).
34. Memeriksa bagian jantung (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi).
35. Memeriksa bagian abdomen
a. Abdomen (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi): empat kuadran
abdomen, asites, pembesaran, bising usus, umbilikus).
b. Refleks : crawling reflex.
36. Memeriksa bagian genitalia
a. Pria : penis, glans penis, prepusium, meatus uretra, skrotum, testis.
b. Wanita : mons pubis, klitoris, labia mayora, labia minora, meatus
uretra, kelenjar skene, kelenjar bartholine, orivisium vaginalis.
37. Memeriksa bagian anus
a. Anus : inspeksi penampilan umum, kondisi kulit, atresia ani.
b. Refleks : anal, perez.
38. Memeriksa bagian punggung dan ekstremitas
a. Punggung dan ekstremitas : kurvatura, kesimterisan, uji skoliosis,
mobilitas tulang belakang, cara berjalan, displasia panggul, kaji bentuk
tulang, inspeksi posisi telapak kaki
b. Refleks : grasping (palmar, plantar), babinski, moro, dance or step,
trunck incurvation/galant.
39. Merapikan pasien dan alat-alat.
40. Mencuci tangan
TERMINASI
41. Memperhatikan keadaan umum pasien (evaluasi).
42. Mendokumentasikan tindakan (waktu tindakan, identitas pasien, hasil
tindakan dan identitas perawat).

Catatan : n=jumlah aktivitas

Rekomendasi:

Bandung,

Penguji,
YAYASAN ADI UPAYA
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
POLTEKES TNI AU CIUMBULEUIT
BANDUNG
SK. MEDIKNAS RI NOMOR : 157/D/O/2007
Jalan Ciumbuleuit No 203 Telp/Fax : (022) 2036550 Bandung – 40142
email : nursing.poltekestniau@gmail.com

ALAT EVALUASI KETERAMPILAN MEMANDIKAN BAYI


DAN PERAWATAN TALI PUSAT

Beri nilai pada kolom masing-masing mahasiswa untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan
kriteria sebagai berikut :
Ya = Jika dilakukan
Tdk = Jika tidak dilakukan
Nama Mahasiswa :
NIM :

Penilaian
No Langkah Pelaksanaan
Ya Tdk
PERSIAPAN ALAT
1. Meja mandi khusus
2. Handuk mandi
3. Perlak atau handuk bersih untuk alas mandi
4. Sarung tangan
5. Washlap 2 buah
6. Sabun mandi dalam tempatnya
7. Kapas lembab (yang telah diseduh dengan air mendidih) dalam tempatnya
8. Kassa steril dalam tempatnya
9. Pinset anatomis
10. Pinset sirurgis
11. Gunting verband
12. Kapas cebok dalam tempatnya
13. Baby oil/body lotion bayi
14. Talk/bedak bayi
15. Minyak telon/minyak kayu putih
16. Sisir bayi
17. Perlengkapan bayi (baju, popok, pernel,dll)
18. Baskom 2 buah
19. Barakshort/apron
20. Ember tertutup untuk pakaian kotor
21. Bengkok

PERSIAPAN PASIEN
22. Mendekati bayi dengan tenang dan lemah lembut
23. Menjaga privasi pasien.
24. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
PELAKSANAAN
25. Mencuci tangan.
26. Perawat memakai masker-sarung tangan (bila perlu) dan barakshort/apron.
27. Mengangkat bayi ke meja mandi dan meletakkannya pada posisi yang
aman.
28. Menyiapkan baju bayi yang akan dipakai setelah mandi, sekaligus
membentangkan handuknya.
29. Menuangkan air dingin lalu tambahkan air panas secukupnya sampai terasa
hangat, suhu air 36-38°C.
30. Membuka terlebih dahulu pakaian bawah bayi, periksa apakah bayi
BAB/BAK, jika BAB bersihkan terlebih dahulu alat kelaminnya dengan
menggunakan kapas cebok.
31. Meletakkan bayi diatas handuk/perlak.
32. Membersihkan mata bayi dengan memakai kapas lembab dengan cara
menghapus mulai dari bagian dalam selanjutnya mengarah keluar (setiap
kali usapan kapas harus diganti).
33. Membersihkan telinga dengan kapas (setiap kali usapan kapas harus
diganti).
34. Membersihkan muka dengan washlap, setelah bersih mengeringkan dengan
handuk (tidak menggunakan sabun).
35. Kemudian menaruh kepala bayi di atas tangan kiri perawat secara hati-hati.
Lalu memberi shampo dan membersihkan memakai washlap, setelah
shampo bersih, mengeringkan kepala dengan handuk (dijaga agar shampo
tidak mengenai mata bayi).
36. Membuka pakaian bayi, kemudian dengan menggunakan tangan kanan,
membersihkan tubuh bayi dengan memakai washlap yang telah diberi
sabun mulai daerah dada, lipatan ketiak, paha, punggung, kaki, tangan,
genitalia, dan bokong (genitalia dibersihkan dari bagian depan menuju
bagian belakang).
37. Mengangkat bayi ke dalam bak mandi dengan kepala/leher bayi bertumpu
pada lengan kiri, sementara telapak tangan berada di ketiak dan tangan
kanan memeganng pantatnya.
38. Membilas rambut dan tubuh bayi sampai bersih .
39. Setelah bersih, mengeringkan tubuh bayi dengan handuk dan selanjutnya
diberi talk (secara perlahan, jika tidak ada kontraindikasi)
40. Merawat tali pusat dan daerah sekelilingnya:
a. Membuka kassa pembungkus tali pusat dengan gunting verband.
b.Membersihkan tali pusat dengan kassa steril, mulai dari ujung sampai
pangkal tali pusat dan daerah sekitarnya dengan diameter 2 cm.
c. Membungkus tali pusat dengan kassa steril dan difiksasi dengan
menggunakan gurita.
41. Mengoles kulit yang terlalu kering dengan baby oil/baby body lotion.
42. Memakaikan baju bayi
43. Menyisir rambut bayi dengan rapi kemudian dibedong.
44. Membaringkan bayi dengan posisi sesuai kebutuhan.
45. Merapikan pasien dan alat-alat.
46. Mencuci tangan.
TERMINASI
47. Memperhatikan keadaan umum pasien (evaluasi).
48. Mendokumentasikan tindakan (waktu tindakan, identitas pasien, hasil
tindakan dan identitas perawat).
Catatan : n=jumlah aktivitas

Rekomendasi:

Bandung,

Penguji,
YAYASAN ADI UPAYA
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
POLTEKES TNI AU CIUMBULEUIT
BANDUNG
SK. MEDIKNAS RI NOMOR : 157/D/O/2007
Jalan Ciumbuleuit No 203 Telp/Fax : (022) 2036550 Bandung – 40142
email : nursing.poltekestniau@gmail.com

ALAT EVALUASI KETERAMPILAN PEMERIKSAAN FISIK PRENATAL

Beri nilai pada kolom masing-masing mahasiswa untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan
kriteria sebagai berikut :
Ya = Jika dilakukan
Tdk = Jika tidak dilakukan
Nama Mahasiswa :
NIM :

Penilaian
No Langkah Pelaksanaan
Ya Tdk
PERSIAPAN ALAT
1. Metline
2. Monoaura/doptone
3. Tensimeter
4. Termometer
5. Stetoskop
6. Buku catatan
7. Ballpoint
8. Kom kecil 1 buah
9. Kapas cebok secukupnya
10. Sarung tangan 1 pasang
11. Gel
12. Pinset anatomis 1 buah
13. Bak instrument 1 buah
14. Bengkok 1 buah
15. Hammer reflex
16. Perlak dan alas
17. Baki beralas
PERSIAPAN PASIEN
18. Menjaga privasi pasien.
19. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
ANAMNESA
20. Identitas klien
21. Menentukan GPA
22. Keluhan utama
23. Menentukan HPHT dan TP
24. Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu
25. Riwayat kesehatan yang lalu
26. Riwayat kesehatan keluarga
27. Riwayat kontrasepsi
28. ADL
PELAKSANAAN
29. Mencuci tangan.
30. Mengatur posisi pasien
31. Melakukan pemeriksaan keadaan umum
32. Melakukan pemeriksaan kepala
33. Melakukan pemeriksaan mata
34. Melakukan pemeriksaan hidung
35. Melakukan pemeriksaan mulut
36. Melakukan pemeriksaan leher
37. Melakukan pemeriksaan dada (jantung, paru dan payudara)
38. Melakukan pemeriksaan abdomen: observasi, leopold (I, II, III, IV)
39. Melakukan pemeriksaan DJJ
40. Melakukan pemeriksaan vulva dan vagina (PD), perineum serta anus
41. Melakukan pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah (edema, varises, tanda
Homan, dan reflex patella)
42. Merapikan pasien dan alat-alat.
43. Mencuci tangan
TERMINASI
44. Memperhatikan keadaan umum pasien (evaluasi).
45. Mendokumentasikan tindakan (waktu tindakan, identitas pasien, hasil
tindakan dan identitas perawat).

Catatan : n=jumlah aktivitas

Rekomendasi:

Bandung,

Penguji,
YAYASAN ADI UPAYA
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
POLTEKES TNI AU CIUMBULEUIT
BANDUNG
SK. MEDIKNAS RI NOMOR : 157/D/O/2007
Jalan Ciumbuleuit No 203 Telp/Fax : (022) 2036550 Bandung – 40142
email : nursing.poltekestniau@gmail.com

ALAT EVALUASI KETERAMPILAN PEMERIKSAAN FISIK POSTNATAL

Beri nilai pada kolom masing-masing mahasiswa untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan
kriteria sebagai berikut :
Ya = Jika dilakukan
Tdk = Jika tidak dilakukan
Nama Mahasiswa :
NIM :

Penilaian
No Langkah Pelaksanaan
Ya Tdk
PERSIAPAN ALAT
1. Bak instrument
2. Stetoskop
3. Tensimeter
4. Termometer
5. Sarung tangan 1 pasang
6. Buku catatan
7. Ballpoint
8. Kom kecil 1 buah
9. Kapas cebok secukupnya
10. Bengkok 1 buah
11. Perlak dan alas
12. Hammer reflex
PERSIAPAN PASIEN
13. Menjaga privasi pasien.
14. Mengidentifikasi :
a. Immediate PP
b. Early PP
c. Late PP
d. Fase Taking In
e. Fase Taking Hold
f. Fase Letting Go
g. Fase Honeymoon
15. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
ANAMNESA
16. Identitas klien dan penanggung jawab
17. Keluhan utama
18. Riwayat kesehatan sekarang
19. Riwayat kesehatan dahulu
20. Riwayat kehamilan dan persalinan
21. Riwayat kesehatan keluarga
22. Riwayat kontrasepsi
23. ADL
PELAKSANAAN
24. Mencuci tangan.
25. Mengatur posisi pasien.
26. Melakukan pemeriksaan tanda vital.
27. Melakukan pemeriksaan kepala dan leher.
28. Melakukan pemeriksaan muka, hidung, dan mulut.
29. Melakukan pemeriksaan dada dan payudara:
- Inspeksi: payudara dan dada
- Palpasi: payudara
- Auskultasi: jantung dan paru
30. Melakukan pemeriksaan abdomen: kontraksi, TFU, diastasis rectus
abdominis, distensi kandung kemih, after pains, observasi luka post SC.
31. Melakukan pemeriksaan vulva vagina, kebersihan, observasi luka
episiotomi, karakteristik lochea dan hemoroid.
32. Melakukan pemeriksaan ekstremitas: reflex patella, tanda Homan, edema.
33. Merapikan pasien dan alat-alat.
34. Mencuci tangan
TERMINASI
35. Memperhatikan keadaan umum pasien (evaluasi).
36. Mendokumentasikan tindakan (waktu tindakan, identitas pasien, hasil
tindakan dan identitas perawat).

Catatan : n=jumlah aktivitas

Rekomendasi:

Bandung,

Penguji,
YAYASAN ADI UPAYA
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN
POLTEKES TNI AU CIUMBULEUIT
BANDUNG
SK. MEDIKNAS RI NOMOR : 157/D/O/2007
Jalan Ciumbuleuit No 203 Telp/Fax : (022) 2036550 Bandung – 40142
email : nursing.poltekestniau@gmail.com

ALAT EVALUASI KETERAMPILAN BREAST CARE

Beri nilai pada kolom masing-masing mahasiswa untuk setiap langkah klinik dengan menggunakan
kriteria sebagai berikut :
Ya = Jika dilakukan
Tdk = Jika tidak dilakukan
Nama Mahasiswa :
NIM :

Penilaian
No Langkah Pelaksanaan
Ya Tdk
PERSIAPAN ALAT
1. Kapas
2. Handuk besar 2 buah
3. Oleum coccus/minyak kelapa steril
4. Peniti 2 buah
5. Air hangat dan dingin dalam baskom sedang
6. Waslap 2 buah
7. Wadah penampung ASI
8. Bengkok 1 buah
9. Perlak dan alas
10. Baki beralas
PERSIAPAN PASIEN
11. Menjaga privasi pasien.
12. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
PELAKSANAAN
13. Mencuci tangan.
14. Mengatur posisi pasien.
15. Memasang handuk di bagian perut bawah dan bahu ibu sambil melepaskan
pakaian atas (handuk dipasang dengan peniti).
16. Mengompres kedua puting dengan kapas yang dibasahi oleum coccus
hangat selama 2-3 menit.
17. Mengangkat kapas sambil membersihkan puting dengan gerakan memutar
dari dalam ke luar.
18. Kemudian dengan kapas oleum yang baru, membersihkan daerah puting
tengah dari tengah ke luar (bila puting inverted, dilakukan penarikan atau
teknik Hoffman).
19. Membasahi kedua telapak tangan dengan oleum coccus dan melakukan
pengurutan dengan telapak tangan berada di antara kedua payudara dengan
gerakan ke atas, ke samping, ke bawah, ke depan sambil menghentakkan
payudara, pengurutan dilakukan sebanyak 20-30 kali.
20. Pengurutan kedua, tangan kiri menopang payudara kiri dan tangan kanan
melakukan pengurutan dengan menggunakan sisi kelingking. Dilakukan
sebanyak 20-30 kali. Lakukan pada payudara kanan dan kiri.
21. Pengurutan ketiga dengan menggunakan sendi-sendi jari. Posisi tangan
mengepal. Tangan kiri menopang payudara dan tangan kanan melakukan
pengurutan dari pangkal ke arah puting. Dilakukan sebanyak 20-30 kali
pada setiap payudara.
22. Meletakkan baskom di bawah payudara dan menggunakan waslap yang
dibasahi air hangat. Mengguyur payudara sebanyak ± 5 kali. Kemudian
dilap dengan waslap dan dilakukan bergantian dengan air dingin. Masing-
masing 5 kali guyuran (diakhiri dengan air hangat).
23. Mengeringkan payudara dengan handuk yang dipasang di bahu.
24. Memakaikan BH dan pakaian atas pasien dan menganjurkan ibu memakai
BH yang menopang payudara.
25. Merapikan pasien dan alat-alat.
26. Mencuci tangan.
TERMINASI
27. Memperhatikan keadaan umum pasien (evaluasi).
28. Mendokumentasikan tindakan (waktu tindakan, identitas pasien, hasil
tindakan dan identitas perawat).

Catatan : n=jumlah aktivitas

Rekomendasi:

Bandung,

Penguji,

Anda mungkin juga menyukai