Praktikum Keperawatan Kritis

Dosen : Wan Sulastri Emin S.Kep.,Ns.M.Kes

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMASANGAN MONITOR

DISUSUN OLEH

Nama Mahasiswa : A. Aulya Azhari

Stambuk : 14220200040
Kelas : B2

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2022/2023
A. Pengertian
Bedside monitor adalah suatu alat yang difungsikan untuk memonitor kondisi
fisiologis pasien seperti tanda-tanda pasien, berupa detak jantung nadi, tekanan darah,
dan saturasi oksigen. Dimana proses monitoring tersebut dilakukan secara nyata,
sehingga dapat diketahui kondisi fisiologis pasien pada saat itu juga (Setiyawan et al.,
2022)
Bedside Monitor (BSM) adalah suatu alat yang digunakan untuk memantau vital
sign pasien yang berupa detak jantung, nadi, tekanan darah, temperature, dan bentuk
pulsa jantung secara terus menerus. (Basuni, 2022)
B. Tujuan
1. Mengkaji keadaan terkini pasien
2. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang telah diberikan pada keadaan pasien
dengan cara mengukur tanda-tanda vital pasien
Parameter bedside monitor meliputi:

1. EKG adalah pemeriksaan aktivitas kelistrikan jantung. Dalam pemeriksaan EKG

ini juga meliputi heart rate dalam satu menit
2. Respirasi adalah pemeriksaan irama napas pasien dalam satu menit
3. Saturasi darah/ SpO2 yaitu kadar oksigen yang ada di dalam darah
4. Pemeriksaan tekanan darah
5. Temperature, suhu tubuh pasien yang diperiksa.(Daryani et al., 2021)
C. Indikasi
Indikasi pemasangan pasien monitor/ beside monitor adalah pasien dengan krisis atau
kegagalan pada beberapa system tubuh manusia yaitu (Prasetia et al., 2022) :
1. Sistem Pernapasan
2. Sistem hemodinamik
3. Sistem syaraf pusat
4. Sistem endokrin dan metabolic
5. Over dosis obat ,reaksi obat dan keracunan.
6. Sistem pembekuan darah, dan infeksi berat (sepsis)

Pemantauan penyakit lain:

 1. Syok
2. Infark miokard akut disertai dengan gagal jantung, sakit dada berulang, atau terjadi
hipertensi/ hipotensi
3. Edema jantung kanan
4. Pasca operasi jantung
5. Penyakit katup jantung/rupture spetum ventrikel
6. Temponade jantung
7. Gagal nafas akut
8. Hipertensi pulmonal
9. Sarana pemberian cairan dan obat
D. Parameter Bedside Monitor Dan Batas Nilai Normal
a. Nadi atau detak jantung
• Bayi-usia 1 tahun: 100-160 kali per menit
• Anak usia 1-10 tahun: 70-120 kali per menit
• Anak usia 11-17 tahun: 60-100 kali per menit
• Dewasa: 60-100 kali per menit
b. Tensi / NIBP (Non Invasive Blood Pres- sure) / Pemeriksaan tekanan darah
Rentang nilai normalnya sekitar 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg
c. Saturasi darah / SpO2, adalah kadar oksigen yang ada dalam darah, nilai nor- mal
95-100%
d. Respirasi adalah pemeriksaan irama nafas pasien dalam satu menit, rentang normal
14-20 kali/menit
e. Temperature. suhu tubuh pasien yang diperiksa. Nilai normal 36,5-37,5 °C (Osty
Histry Kapahang, 2022)
E. Alat dan Bahan
1. Set monitor dan aksesoris monitor
2. Handscoon
3. Alcohol swab
4. Perekat 5 elektroda (Osty Histry Kapahang, 2022)
F. Prosedur Tindakan
Tahap Pra Interaksi
1. Mengucapkan salam terapeutik.
2. Memperkenalkan diri.
3. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yang
akan dilaksanakan.
4. Membuat kontrak waktu, tempat, dan tindakan yang akan dilakukan

Tahap Orientasi

1. Memperkenalkan diri dan mengucapkan salam terapeutik.

2. Melakukan validasi data.
3. Meminta persetujuan tindakan.
4. Menyampaikan atau menjelaskan tujuan Tindakan
5. Menyampaikan atau menjelaskan langkah-langkah prosedur
6. Membuat kontrak dan kesepakatan untuk pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan

Menurut jevon & Ewents (2013), sistematika prosedur dari pemasangan bedside
monitor yaitu:

1. Cuci tangan
• Mempersiapkan alat
• Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan kepada
keluarga pasien dan pasien
• Menjaga privasi pasien dengan menutup tirai
2. Mendekatkan alat
• Menghubungkan alat dengan sumber listrik
• Menghidupkan monitor dengan menekan tombol ON, patikan alat hidup dan
dapat digunakan
• Mengatur atau set rentang nilai untuk tekanan darah, HR, RR, suhu, set EKG
yang ditampilkan pada lead II, set rentan nilai SpO2, set volume alarm
• Membuka baju bagian depan pasien
 • Memasangkan 5 led elektroda ke perekat elektroda untuk nanti dipasangkan ke
tubuh depan pasien. Lalu pasangkan ke tubuh pasien dengan ketentuan:
- Merah : Bawah klavikula dekstra
- Kuning : bawah klavikula sinistra
- Hijau : bawah costae sinistra
• Menutup baju pasien
• Memasang manset untuk tekanan darah
• Memasang pulse oksimetri pada ibu jari/ jari telunjuk pasien
• Lakukan monitoring, catat hasil monitoring pada lembar perkembangan pasien
• Setelah alat selesai digunakan, matikan dengan menekan tombol ON/OFF
• Lepaskan penghubung daya
• Membersihkan alat-alat
• Cuci tangan
Tahap Terminasi
1. Merapikan pasien
2. Berpamitan dengan klien/keluarga
3. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan (Daryani et al., 2021)
 DAFTAR PUSTAKA

Basuni, H. L. (2022). Analisis Kualitas Hidup Pasien Stroke Berdasarkan Respon Time di Ruang
Emergensi. 7(1), 1–12.

Daryani, Pramono, C., & Parwoso. (2021). Perbedaan Volume Residu Lambung Antara Metode
Intermittent Feeding dan Gravity Drip Dalam Pemberian Nutrisi Enteral Pasien Kritis
Terpasang Ventilasi Mekanik. University Research Colloqium 2021 Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Klaten Perbedaan, 1(1), 1093–1102.

Osty Histry Kapahang. (2022). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Total AV Blok Terpasang
Pacu Jantung Sementara melalui Pendekatan Teori Virgina Henderson di Ruang Perawatan
Intermediate. Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 13(2), 1–6.

Prasetia, E. N., Hudiyawati, D., & Herianto, A. (2022). Gambaran Kasus Tn . W Dengan
Pneumonia Pada Gagal Ginjal Kronis Di RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten : A Case
Report. Prosiding Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
(SEMNASKEP), 1, 9–23.

Setiyawan, S., Agustin, W. R., & Zaidah, N. N. (2022). Pengaruh Posisi Pronasi terhadap Derajat
Keparahan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) pada Pasien Covid-19. Faletehan
Health Journal, 9(02), 185–189. https://doi.org/10.33746/fhj.v9i02.415