PATOLOGI 2
Tahap Kematian Jaringan dan Nekrosis Sel, Kelainan Kongenital
dan Keturunan Kelainan Sirkulasi, Cairan Tubuh dan Asam Basa
SEMESTER 3
KEGIATAN BELAJAR I
PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI KELAIANAN
STRUKTUR & FUNGSI TUBUH MANUSIA
Suyanto
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
Kata
Pengantar Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
Tim Penyusun
i
1
Daftar Istilah
Bagian Distal : Bagian yang lebih jauh dari batang tubuh atau pangkal. Contoh:
Pergelangan tangan terletak distal terhadap siku.
Diferensiasi sel : Proses ketika sel kurang khusus menjadi jenis sel yang lebih khusus.
berubah dari sel sederhana menjadi suatu sistem jaringan dan jenis
sel yang rumit.
Drainage : Pengaliran cairan keluar tubuh, seperti cairan eksudat atau nanah
Sitotoksik : Senyawa yang dapat bersifat toksik maupun sebagai obat untuk
menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel kanker dan
sel tumor yang ada di dalam tubuh.
Pendahuluan
A. Rasional dan Deskripsi singkat
...........................................................................
Saudara para mahasiswa yang berbahagia, tentu sudah siap untuk melanjutkan perkuliahan
jarak jauh...
Berikut ini kita akan mempelajari materi yang sama penting dan menariknya dibanding
materi yang telah lalu. Kita akan membahas tentang tahap kematian jaringan dan nekrosis
sel. Akan kita bahas bagaimana sebuah jaringan atau sel tubuh manusia menjadi mati dan
kemudian rusak.
Kemudian dalam modul ini juga dibahas tentang kelainan sirkulasi, cairan tubuh dan asam
basa. Materi ini juga begitu komplek dan dilapangan banyak dialami oleh pasien seperti
pengerasan pembuliuh darah, edema, dehidrasi dan kejadian peningkatan keasaman tubuh
(acidosis).
Gambar : cairan
2
3
Baiklah para mahasiswa yang budiman
Untuk memudahkan Saudara dalam mempelajari modul ini, maka alokasikan untuk waktu yang
disediakan yaitu minggu ke 5 s.d minggu ke 8 semester II yang dikemas dalam 3 kegiatan
belajar sebagai berikut:
B. Relevansi
...........................................................................
Kompetensi yang akan dipelajari dalam modul ini sangat diperlukan bagi Saudara agar
dapat memberikan perawatan pada pasien dengan sebaik baiknya.Begitu banyak kejadi
kematian jaringan dan nekrosis sel yang dialami pasien kita jumpai sehari. Begitu juga
kelainan kongenital dan penyakit keturunan serta kelainan sirkulasi, cairan tubuh dan asam
basa.
Ilmu dan kompeten yang akan Saudara peroleh dari modul ini merupakan salah satu modal
dasar bagi seorang perawat dalam memberikan pelayanan pada pasien. Sebab pelayanan
keperawatan berupa asuhan keperawatan pada kasus kelainan kelainan tersebut pasti
menggunakan dasar dasar ilmu patologi agar tindakan yang diberikan pada pasien
dipertanggung jawabkan.
Hal penting lainnya yaitu, selain Saudara akan mampumerawat pasien dengan dasar
ilmu yang kuat, Saudara juga akan mampu melakukan tindakan kolaboratif dengan tim
kesehatan lain seperti dokter dan petugas laboartorium.
C. Petunjuk belajar
...........................................................................
Saudara sekarang sudah mengetahui hal hal penting yang akan diperoleh dari modul ini. Maka
agar dapat menghasilkan pembelajaran yang maksimal perhatikanlah petunjuk belajarnya.
Saat mempelajari modul ini diharapkan Saudara memperhatikan langkah langkah belajar
berikut ini:
1. Kenali dan fahami berbagai istilah yangdigunakan
2. carilah contoh kejadian atau penyakit yang ada disekitar Saudara
3. Jika ada kegiatan praktikum ikuti dengan baik.
4. Kerjakan latihan dan praktikum secara mandiri atau berkelompok
5. Hubungi dosen yang mengajar mata kuliah Patologi ketika menemukan kesulitan.
Semoga saudara diberi kemudahan dalam mempelajari modul ini dansemoga modul ini dapat
difahami dengan baik untuk bekal menjadi perawat yang professional, Amin...
................................................................................
Selamat belajar, semoga berhasil
................................................................................
4
5
Kegiatan
Belajar 1 TAHAP KEMATIAN JARINGAN DAN NEKROSIS SEL
Pokok-pokok Materi
Kegiatan belajar 1 yang Saudara pelajari ini akan mengulas pokok pokok materi tentang
a. Pengertian kematian jaringan
b. Patofisiologi nekrosis dan apoptosis
c. Jenis nekrosis
Uraian
Materi
A. Kematian Jaringan
Para mahasiswa...
Kita sekarang kita uraikan apa dan bagaimana kematian jaringan terjadi
1. Nekrosis
a. Pengertian
Nekrosis adalah keadaan terjadinya perubahan biokimia dan morfologik (tampilan) sel
akibat cidera yang fatal pada sel tersebut sehingga tidak dapat pulih kembali (Ireversible).
Nekrosis juga disebut kematian sel (celluler death) yang dapat terjadi pada seluruh tubuh
(somatic death) atau terbatas mengenai suatu jaringan hanya pada sel-sel tertentu saja.
b. Etilogi
Nekrosis disebabkan oleh
1. Ishkemi yaitu suplai oksigen dan makanan untuk sel atau jaringan terputus. Sebagai
contoh decubitus yang terjadi akibat terhambatnya aliran darah karena adanya tekanan
dari tubuh pasien terhadap pembuluh darah saat berbaring lam (bed rest). Jika tekanan
tersebut berlangsung selama 2 jam maka aliran darah didaerah tersebut tidak lancar
sehingga daerah tidak dapat disuplai. Akibatnya muncul tanda tanda iskemia.
Perhatikan perkembangan kulit yang mengalami iskemia (tanda panah hijau) dan
akhirnya nekrosis (tanda panah kuning) pada gambar berikut ini
6
7
Gambar : komunikasi
2. Agens biologik. Nekrosis dapat terjadi akibat toksin bakteri yang membuat kerusakan
dinding pembuluh darah dan thrombosis.
3. Agens Kimia. Kejadian diawali dengan adanya gangguan osmotik sel yang akhirnya
berakibat nekrosis. Agen kimia bersumber dari luar/ eksogen dan dari dalam/ endogen.
Sebagai contoh agen kimia endogen yaitu pada wanita hamil yang mengalami keracunan
kehamilan (toxemia gravidarum). Contoh lain pasien gagal ginjal dapat mengami
keracunan ureum yang disebut uremi. Sedangkan untuk agen eksogen contohnya gas
chloroform, jika dihirup tidak merusak paru-paru tetapi setelah diserap tubuh dapat
merusak hati. Contoh lain premium jika terkena kulit tidak akan merusaknya, tapi jika
diserap oleh kulit akan mengganggu sel darah merah yang berakibat anemia.
4. Agen fisik: Kerusakan sel terjadi karena protoplasma mengalami kerusaakan, sehingga
timbul kekacauan tata kimia sel. Jenis agen fisik antara lain: Trauma, suhu ekstrim baik
panas atau dingin, listrik, cahaya matahari dan radiasi.
Tugas
Mandiri 1
1. Berikan contoh agen kimia endogen dan eksogen penyebab nekrosis selain yang ada
dimodul ini.
2. Sebutkan 3 etiologi nekrosis serta contohnya
8
9
Kita lanjutkan uraian tentang nekrosis
c. Patofisiologi nekrosis
Lisososm sel yang mengalami cidera akan hancur dan menghasilkan enzim katalitik yang
akan mencerna sel itu sendiri yang disebut autolisis. Sel yang matidapat juga dicerna oleh
enzim yang berasal dari lisosom sel leukosit yang datang kedaerah dan disebut heterolisis.
Selain itu nekrosis juga dapat terjadi akibat denaturasi protein(perubahan protein) dalam
sel sehingga sel mati.
d. Jenis nekrosis
Morfologi / tampilan nekrosis tergantung dari proses yang berperan. Jika denaturasi
protein lebih berperan, terjadilah nekrosis koagulativa. Sebaliknya, jika enzim katalitik lebih
berperan maka terjadi nekrosis liquefaktif atau nekrosis koliquativa.
Berikut ini diuraikan beberapa jenis nekrosis:
a. Nekrosis Koagulativa
Bentuk sel normal dan susunan jaringan masih jelas sedikit lunak. Sebagai contoh Gumma
yang terbentuk pada sipilis stadium III.
b. Nekrosis liquefaktif:
Pada nekrosis ini terlihat jaringan mencair seperti pada nekrosis otak atau nekrosis kista.
Ciri- Ciri/ Tanda-Tanda Nekrosis Liquefaktif.
1. Piknosis (pyknosis) : Inti sel menyusut hingga mengkerut dan berwarna gelap.
2. Karioreksis (karyorrhexis)Membran nukleus robek, inti sel hancur sehingga membentuk
fragmen-fragmen yang tersebar dalam sel.
3. Kariolisis (karyolisis) : Inti sel tercerna sehingga hilang.
c. Nekrosis Lemak
yaitu nekrosis yang terjadi akibat trauma pada jaringan lemak
d. Nekrosis Gangrenosa
Gangren adalah kematian jaringan yang luas dan disertai invasi kuman saprofit. Jaringan
pada nekrosis menjadi busuk akibat kuman saprofit tersebut. Kuman saprofit Clostridium
perfringenshanya tumbuh baik pada jaringan yang mati, maka gangren hanya dapat
terjadi pada bagian nekrotik. Gangren dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu
: Gangren kering, Gangren basah, Gangren gas dan . Gangren diabetik
Gangren kering dimulai pada bagian distal ekstremitas yang mengalami iskemia. Lokasi
yang sering terjadi pada jari kaki dan kaki pasien lansia karena arteriosklerosis.Ganggren
kering terjadi bila pada jaringan hanya terdapat sedikit cairan,jugadi tempat-tempat yang
mudah terjadi penguapan atau tempat dengan drainage yang baik.Bagian yang terkena
kering, menyusut dan gelap hitam.Warna gelap itu adalah karena pembebasan hemogloblin
sel darah merah.Coba Saudara perhatikan perbedaan antara gangren basah dan gangren
kering pada gambar di bawah ini
e. Nekrosis Kaseosa:
Paling sering ditemukan pada infeksi tuberculosis. Istilah kaseosa berasal dari gambaran
makroskopik yaituwarna putih, seperti keju di daerah nekrotik. Sel-sel nekrotik akanhancur
tetapi pecahan-pecahan sel nya tetap ada selama betahun-tahun.
2. Apoptosis
Perbedaan antara apoptosis dengan nekrosis yaitu: Apoptosis adalah kematian sel per sel,
sedangkan nekrosis adalah kematian sel yang melibatkan sekelompok sel. Pada apoptosis
sel akan dimakan oleh sel yang berdekatan atau yang berbatasan langsung dengannya dan
beberapa makrofag, sedangkan pada nekrosis akan dimakan oleh makrofag.
10
11
a. Penyebab Fisiologik seperti yang terjadi pada kematian sel jaringan endometrium
dan prostat pasien usia lanjut.
b. Penyebab Patologik misalnya radiasi atau obat sitotoksik yang menyebabkan sel
membunuh dirinya sendiri melalui apoptosis dan dapat mengakibatkan malformasi
berupa keganasan ( maligna).
Nah, ...Agar lebih jelas lagi, berikut ini dijabarkan lebih detail perbedaannya
Nekrosis Apoptosis
Baiklah Saudara para mahasiswa,.. Berikut ini tugas mandiri yang harus saudara kerjakan agar
dapat memahami materi ini lebih baik lagi.
Tugas
Mandiri 2
Berbagai jenis nekrosis dapat dijumpai. Tugas Saudara adalah carilah pasien kemudian
amati nekrosis yang ditemukan, catat tanda tandanya dan tentukan jenis nekrosisnya.
12
13
3. Postmortal
Setelah mengalami kematian, maka kematian bukanlah akhir dari proses dalam tubuh. Tubuh
akan terus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh :Suhu lingkungan sekitar,suhu
tubuh saat terjadi kematian dan ada tidaknya infeksi umum.
c. Livor Mortis (lebam mayat) : Terjadi 30 menit setelah kematian dan mencapai
puncaknya setelah 6 hingga 10 jam.Lebam mayat akan mudah terlihat pada tubuh bagian
bawah sebagaimana diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
d. Algor Mortis: Terjadi 24 sampai 48 jam setelah kematian dimana suhu tubuh menjadi
dingin sesuai suhu lingkungan akibat proses metabolisme terhenti. Di lingkungan yang
dingin maka akan lebih cepat dingin, tetapi dilingkungan yang panas akan lebih lambat.
14
15
Tugas
Mandiri 3
1. Jelaskan tanda tanda postmortal algor mortis yang dapat dijumpai pada tubuh.
2. Jelaskan tanda tanda postmortal livor mortis yang dapat dijumpai pada tubuh.
3. Jelaskan tanda tanda postmortal rigor mortis yang dapat dijumpai pada tubuh.
Rangkuman
Pengertian kematian jaringan atau nekrosis adalah: Kematian sekelompok sel atau jaringan
pada lokasi tertentu dalam tubuh. Adapun jenis nekrosis terdiri dari: Nekrosis koagulativa,
nekrosis liquefaktif , nekrosis lemak , nekrosis gangrenosa, nekrosis Kaseosa:
Nekrosis dan apoptosis berbeda. Perbedaan antara apoptosis dengan nekrosis yaitu:
Apoptosis adalah kematian sel per sel, sedangkan nekrosis adalah kematian yang melibatkan
sekelompok sel.
Tahapan posmortal yaitu:Autolisis, Rigor Mortis (kaku mayat); Terjadi 2 s/d 4 jam setelah
kematian, Livor Mortis (lebam mayat) : Terjadi 30 menit setelah kematian , Algor Mortis yaitu
kondisi suhu mayat menjadi dingin setelah 24 s.d 48 jam setelah kematian, Pembusukan yang
terjadi setelah 1 s.d 2 minggu setelah kematian.
16
17
Test
Formatif
Setelah mempelajari tugas belajar 2, kerjakanlah soal di bawah ini secara mandiri agar
diketahui penguasaan Saudara terhadap materi yang telah dipelajari.
3. ematian sel terjadi satu persat. Kemudian sel yang telah mati akan dimakan oleh sel
yang berdekatan atau yang berbatasan langsung dengannya dan beberapa makrofag
adalah definisi dari:
a. Apoptosis
b. Nekrosis
c. Postmortal
d. Gangren
e. Piknosis
5. Proses morfologi nekrosis tergantung dari proses yang berperan, jika denaturasi
protein lebih berperan, terjadilah proses nekrosis yang disebut nekrosis koagulativa.
Sebaliknya, jika pencernaan oleh enzim katalitik lebih berperan maka yang terjadi
adalah nekrosis
a. Kaseosa
b. Lemak
c. Gangrenosa
d. Koagulativa
e. Liquefaktif
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Syamsunir., 1995, Dasar Dasar Patologi – seri keperawatan, EGC, Penerbit Buku
Kedokteran, Jakarta
Gibson, J.M., 1996, Mikrobiologi dan Patologi Modern – untuk perawat , EGC, Penerbit
Buku Kedokteran, Jakarta
Himawan sutisna.1996. Kumpulan Ku liah Patologi. Bagian Patologi Anatomik FKUI Jakar-
ta
Kumar V, Cotran R.S, Robbins S.L. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins Edisi 7 Volume 1.
Jakarta: EGC.
Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Pen-
yakit Volume 2 Edisi 6. Jakarta : EGC
18
19
Kunci Jawaban
1. A
2. D
3. A
4. E
5. E
Daftar
Gambar
http://farm4.static.flickr.com/3153/2331528304_e8b023abe9.jpg
http://hanggoro_rinonce.blog.ugm.ac.id/files/2014/09/Pleksus-Meissner-S-100.png
http://hanggoro_rinonce.blog.ugm.ac.id/files/2014/05/nekrosis-lemak-dengan-
ghost-cell.jpg
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Abdullah%20Fauzi%20Go-
fur/Water.jpg
http://3.bp.blogspot.com/-ZyZPlWEq29U/UqSI3KYhdKI/AAAAAAAAAB4/8e9ElLuSb-
gw/s1600/3709313.jpg
http://i.ytimg.com/vi/4wPlw_Bdz7Q/maxresdefault.jpg
http://2.bp.blogspot.com/_F1w6HVvyob4/S0_hHD1sp0I/AAAAAAAAABE/cWTE-_
fq1h8/s1600-h/mutation.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/dd/Bone_marrow_embolus.jpg
http://i.ytimg.com/vi/W1EepJM8MkM/maxresdefault.jpg
20
21