Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA


IBU HAMIL NORMAL
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas
Dosen Pengampu: Ns. Desi Sundari Utami, M. Kep

Disusun Oleh :
1. Erfina Ferdianty 10521004
2. Aurelle Shalsa 10521024
3. Elvira Rahma Aliyya 10521027
4. Nadia Rahmana 10521033
5. Devi Zianka Raihani 10521034

KELAS 2A
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
POLTEKES TNI AU CIUMBULEUIT
2022

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan YME, atas segala anugerah yang selalu
dilimpahkan kepada umatnya baik lahir maupun batin, sehingga pada akhirnya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah Maternitas yang berjudul ”Asuhan Keperawatan pada ibu hamil
normal” ini dilakukan untuk memahami secara jauh tentang asuhan keperawatan
pada anak dengan penderita thalasemia, demikian sangat disadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, yang tak lepas dari kesalahan dan kekurangan.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Desi Sundari Utami M.Kep selaku dosen pembimbing mata kuliah
Keperawatan Maternitas, atas segala wawasan, ide, serta dengan sabar
memberikan bimbingan, masukan dan saran dalam proses perkuliahan.
Akhir kata, semoga makalah ini banyak memberikan manfaat kepada diri penulis
sendiri khususnya dan pembaca sekalian umumnya.

Bandung, 19 September 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 4
A.Latar Belakang............................................................................................ 4
B. Sistematika Penulisan................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 5
A. Pengertian ............................................................................................ 5
B. Etiologi ................................................................................................. 6
C. Tanda dan Gejala.................................................................................. 6
D. Pathway.................................................................................................7
E. Pemeriksaan Fisik.................................................................................8
F. Pemeriksaan Penunjang........................................................................11
G. Analisa Data .........................................................................................12
H. Diagnose Keperawatan ........................................................................13
I. Perencanaan (diagnose keperawatan, tujuan, intervensi, rasionalisasi,
implementasi dan evaluasi)...................................................................13
BAB III PENUTUP...................................................................................... 17
A. Kesimpulan........................................................................................... 17
B.Saran...................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 19

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan adalah suatu proses yang dialami, peristiwa normal,
namun apabila tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi
abnormal (Mufdillah & Hidayat, 2008).
Persalinan adalah suatu proses terjadinya pengeluaran bayi yang
cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran
plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Mitayani, 2009).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Prawirohardjo, 2006).

B. Sistematika Penulisan

Supaya lebih jelas dan lebih mudah dalam mempelajari dan memahami
studi kasus ini, secara keseluruhan dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Bagian
awal, memuat halaman judul, persetujuan pembimbing, kata pengantar dan
Daftar isi.
Bagian ini terdiri dari tiga bab, yang masing-masing bab terdiri dari
sub berikut ini :
Bab 1 Pendahuluan berisi tentang latar belakang, sistematika peulisan kasus.
Bab 2 Tinjuan pustaka, berisi tentang konsep penyakit dari sudut medis dan
asuhan keperawatan klien dengan diagnosa medis persalinan normal serta
kerangka masalah. dan Tinjauan kasus berisi tentang hasil pengkajian, diagnosa,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Bab 3 Penutup, berisi tentang simpulan dan saran.
Bagian akhir, terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.

4
BAB II

A. Persalinan Normal
Pengertian
Persalinan normal adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan
pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Erawati, 2010).
Proses kelahiran (parturiasi) adalah pengalaman yang unik, menyenangkan,
menakjubkan meskipun kadang kala menjadi pengalaman yang mencemaskan
bagi ibu dan pasangannya serta bagi pemberi perawatan kesehatan (Reeder, 2011).
Kelahiran normal terjadi secara spontan dimana janin muncul melalui
verteks. Proses ini disempurnakan dengan waktu yang cukup yaitu sekitar 24 jam.
Tanpa disertai adanya koplikasi (Masriroh, 2013).
Beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan persalinan normal
adalah serangkaian kejadian secara spontan dimana janin muncul melalui verteks
berakhir dengan pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul
dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu dengan waktu yang
cukup yaitu sekitar 24 jam tanpa disertai adanya koplikasi sebagai pengalaman
yang unik, menyenangkan, menakjubkan, dan kadang mencemaskan.

5
B. Etiologi
Menurut Rohani, Saswita, & Marisah (2011), teori persalinan yaitu :
- Penurunan kadar progesterone
Progesteron menimbulkan relaksasi otot uterus, sedangkan
estrogen meningkatkan kerentanan otot uterus sehingga
menimbulkan his
- Teori oksitosin
Kadar oksitosin meningkat pada akhir kehamilan dan timbul
kontraksi otot uterus.
- Keregangan otot.
Bertambahnya usia kehamilan, semakin teregang otot uterus dan
semakin rentan.
- Pengaruh janin
Hipofisis dan kelenjar suprarenal janin memegang peran
penting.
- Teori prostaglandin
Prostaglandin meningkat menjadi salah satu penyebab
permulaan persalinan.

C. Tanda dan gejala


- Bayi ‘turun’
- Leher Rahim membesar
- Kram dan nyeri punggung meningkat
- Sendi terasa lebih longgar
- Diare
- Berhenti mengalami penambahan berat badan
- Kehilangan sumbat lendir
- Kontraksi lebih sering

6
D. Pathway

7
E. Pemeriksaan Fisik
1) Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : Baik/cukup/lemah.
- Kesadaran : Composmentis/apatis/samnolen.
- Tinggi badan : Normal >145 cm, ibu hamil dengan
tinggi badan kurang dari 145 cm kemungkinan panggul
sempit
- Berat badan sebelum hamil :Mengetahui perubahan berat
badan sebelum hamil dan saat hamil adakah penambahan
berat badan atau penurunan berat badan.
- Berat badan sekarang :Selama kehamilan TM II dan
III pertambahan berat badan ± 0,5kg perminggu. Hinggaakhir
kehamilan pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 kg
- Lingkar lengan atas : Normal > 23,5 cm, bila
kurang merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu
yangkurang baik / buruk, sehingga beresiko untuk
melahirkan BBLR
- Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, Temperatur

2) Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan leher
1) Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka
ataulesi
2) Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, tidak
rontok dan distribusi merata
3) Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada
oedema, dan tidak pucat
4) Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak
ikterus

8
5) Mulut dan gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada
stomatitis, gigi tidak berlubang, gusi tidak
berdarah.
6) Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak
ada pembesaran kalenjar limfe dan tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Payudara
1) Inspeksi :bentuk melingkar, simetris, hiperpig-
mentasi pada areola, puting susu
menonjol, tidak ada retraksi atau dimpling
2) Palpasi : tidak ada masa/ benjolan,tidak ada nyeri
tekan, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe, colostrum (-).
3) Abdomen
a) Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi ,terdapat linea
nigradan pembesaran uterus sesuai dengan
umur kehamilan.

b) Palpasi
Leopold I :
(1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
(2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke
arah muka klien
(3) Rahim dibawah ke tengah
(4) Tinggi fundus uteri ditentukan
(5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam
fundus uteri.

9
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat
bokong adalah lunak, kurang bundar dan kurang
melenting, pada letak lintang fundus uteri kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau
bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di
atas simfisis

Leopold II :

(1) Kedua tangan pindah ke samping


(2) Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
(3) Tentukan letak punggung anak
(4) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung
anak dan dimana letaknya bagian-bagian kecil).
Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung
dengan satu tangan menekan di fundu

Leopold III :

(1) Dipergunakan satu tangan saja


(2) Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
(3) Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan
Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan
apakah bagian bawah anak ini sudah atau belum
terpegang oleh pintu atas panggul)
Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung
dengan pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah
perut.

Leopold IV :

10
(1) Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki
si penderita.
(2) Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi
bagian bawah.
(3) Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam
pintu atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah
ke dalam rongga panggul.
Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan
(a) Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran
tebesar kepala sudah melewati pintu atas panggul)
(b) Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran
terbesar kepala belum melewati pintu atas panggul).
Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah
danberapa masuknya bagian yang bawah ke dalam
ronggapanggul.

F. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Reeder (2011), sebelum persalinan dapat dilakukan pemeriksaan
sebagai berikut yaitu :
- Ultrasonografi
Ultrasonografi dapat mengidentifikasikan kehamilan ganda,
anomaly janin, atau melokalisai kantong amnion pada
amniosintesis.
- Amniosintesis
Cairan amnion dapat dikirim ke laboratorium untuk evaluasi
kematangan paru janin.
- Protein C-reaktif
Peningkatan protein C-reaktif serum menunjukkan peningkatan
korioamnionitis.

11
- Histopatologi
Cairan ditampung dalam tabung reaksi kemudian dibakar sampai
tertinggal endapan tersebut dilihat dibawah mikroskop dan bila air
ketuban mengalami kelainan maka akan terlihat seperti daun pakis.
- Kertas Lakmus
Bila merah menunjukkan cairan mengandung urine yang bersifat
asam, bila biru menunjukkan cairan mengandung air ketuban yang
bersifat basa.
- Pemantauan Janin

G. Analisa Data
Data Subyektif
- Pasien mengeluh nyeri pinggang
- Pasien selalu ingin buang air kecil
- Pasien mengeluh keluar lendir dan darah.

Data Obyektif

Pasien terlihat pucat


- Pasien terlihat lemas
- Pasien terlihat kesakitan

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ansietas b.d perubahan dalam status kesehatan
Gangguan rasa nyaman nyeri b.d gejala terkait penyakit
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d factor
psikologis

12
I. PERENCANAAN
INTERVENSI

Rencana Keperawatan
Diagnosa
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
NOC NIC
1. Ansietas b.d Tujuan: Penurunan Kecemasan
perubahan dalam Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor TTV
status Kesehatan keperawatan selama 5 jam 2. Identifikasi tingkat
diharapkan tidak terjadi kecemasan
kecemasan 3. Gunakan pendekatan
Dengan KH: yang menenangkan
Status Ansietas 4. Bantu pasien mengenali
1. Klien mampu mengidentifikasi situasi yang
dan mengungkapkan gejala menimbulkan
cemas kecemasan
2. Mampu mengenali situasi 5. Dorong keluarga dan
3. Postur tubuh, ekspresi wajah, suami untuk menemani
bahasa tubuh dan tingkat ibu
aktivitas menunjukksn 6. Berikan obat untuk
berkurangnya kecemasan mengurangi kecemasan
4. TTV dalam batas normal
TD : 110/70-120/80 mmHg
S : 36,5-37,5 °C
N : 60-100 x/menit
RR : 16-24 x/menit
2. Gangguan rasa Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
nyaman nyeri b.d keperawatan selam 1x2 jam 1. Lakukan pengkajian
gejala terkait Diharapkan rasa nyaman kembali nyeri secara
penyakit

13
Dengan KH: komprehensif
Kenyamanan 2. Observasi reaksi
1. Mampu mengenali nyeri nonverbal dari
2. Mengontrol nyeri ketidaknyamanan
3. Rasa nyaman tidak terganggu 3. Kontrol lingkungan
4. Mengontrol gejala nyeri yang dapat
mempengaruhi nyeri
4. Ajarkan tengtang teknik
non farmakologi
misalnya mengubah
posisi ibu miring
5. Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
3. Ketidakseimbangan Tujuan: Manajemen nutrisi
nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kemampuan pasien
kebutuhan tubuh keperawatan selama 1x24 jam untuk mendapatkan
b.d faktor diharapkan ketidakseimbangan nutrisi yang dibutuhkan
psikologis nutrisi: Kurang dari kebutuhan 2. Berikan cairan IV
tubuh teratasi 3. Berikan makan sedikit
Dengan KH: tapi sering
Status nutrisi 4. Berikan informasi
1. Asupan makanan dan cairan tentang kebutuhan
dalam rentang normal nutrisi
2. Hidrasi dalam rentang normal 5. Kolaborasi dengan ahli
3. Mampu mrngidentifikasi gizi untuk menentukan
kebutuhan nutrisi jumlah kalori dan
4. Menunjukkan peningkatan nutrisi yang
nafsu makan dibutuhkan pasien

14
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Ansietas b.d perubahan dalam status Kesehatan :
1. Monitor TTV
2. Identifikasi tingkat kecemasan
3. Gunakan pendekatan yang menenangkan
4. Bantu pasien mengenali situasi yang menimbulkan kecemasan
5. Dorong keluarga dan suami untuk menemani ibu
6. Berikan obat untuk mengurangi kecemasan

Gangguan rasa nyaman nyeri b.d gejala terkait penyakit :


1. Lakukan pengkajian nyeri secara komphrensif
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
4. Ajarkan tengtang teknik non farmakologi misalnya mengubah posisi
ibu miring
5. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor psikologis :


1. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
2. Berikan cairan IV
3. Berikan makan sedikit tapi sering
4. Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
nutrisi yang dibutuhkan pasien

15
EVALUASI KEPERAWATAN
Ansietas b.d perubahan dalam status Kesehatan :
1. Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala cemas
2. Mampu mengenali situasi.
3. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas
menunjukksn berkurangnya kecemasan.
4. TTV dalam batas normal
TD : 110/70-120/80 mmHg
S : 36,5-37,5 °C
N : 60-100 x/meniT
RR : 16-24 x/menit

Gangguan rasa nyaman nyeri b.d gejala terkait penyakit :


1. Mampu mengenali nyeri.
2. Mengontrol nyeri.
3. Rasa nyaman tidak terganggu.
4. Mengontrol gejala nyeri

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor psikologis


1. Asupan makanan dan cairan dalam rentang normal.
2. Hidrasi dalam rentang normal.
3. Mampu mrngidentifikasi kebutuhan nutrisi.
4. Menunjukkan peningkatan nafsu makan

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Persalinan normal adalah serangkaian kejadian secara spontan
dimana janin muncul melalui verteks berakhir dengan pengeluaran bayi
cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran
plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu dengan waktu yang cukup yaitu
sekitar 24 jam tanpa disertai adanya koplikasi sebagai pengalaman yang
unik, menyenangkan, menakjubkan, dan kadang mencemaskan. Etiologi
dari Penurunan kadar progesterone, Teori oksitosin, Keregangan otot,
Teori prostaglandin, dan Pengaruh janin. Manifestasi klinis inpartu adalah
his teratur, Keluar lendir bercampur darah (show), Kadang-kadang
ketuban pecah, dan pembukaan serviks. Persalinan normal dimulai dari
kala I, II, dan III. Faktor yang mempengaruhi Power, Passage, Passenger,
dan Psikis. Komplikasi yang dapat ditimbulkan yaitu reaksi hipertemi,
Perdardaran Pascapartum, Persalinan Lama, Gawat Janin, Persalinan
dengan parut uterus, Malpresentasi dan malposisi, Distosia bahu, Distensi
uterus, dan Prolapsus tali pusat.
Asuhan keperawatan yang dapat dilakukan pada ibu bersalin mulai dari
pengkajian misalnya biodata, riwayat keperawatan, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang. Setelah itu ditentukan diagnosa keperawatan dan
dilanjut dengan intervensi keperawatan.
Pada kasus ini ada seorang ibu yang akan melahirkan dengan tanda awal
kenceng-kenceng dan ketuban pecah. Keadaan ini termasuk keadaan yang
perlu penanganan cepat. Sehingga dapat dilakukan asuhan keperawatan
yang tepat dan akurat supaya ketika bayi lahir tidak terjadi asfiksia.

17
B. Saran
Diharapkan para pembaca memperbanyak literatur dalam pembuatan
makalah agar dapat membuat makalah yang baik dan benar. Terutama litelatur
yang berhubungan dengan penatalaksaan yang lebih efektif pad persalinan
karena di dalam makalah ini penatalaksaannya masih banyak kekurangan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Riyadi, Sujono, Biologi Reproduksi, (Yogyakarta: STIKES Yogyakarta, 2012),


Erawati, A. D. (2010). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan Normal. Jakarta:
EGC.
Masriroh, S. (2013). Keperawatan Obstetri & Ginekologi. Yogyakarta: Imperium.
Reeder, S. J. (2011). Keperawatan Maternitas : Kesehatan Wanita, Bayi, &
Keluarga. Jakarta: EGC.
RISKESDAS. (2009). Departemen Kesehatan RI. Laporan hasil riset kesehatan
dasa. Jakarta: Depkes RI.
Rohani, Saswita, R., & Marisah. (2011). Asuhan Kebidanan pada Masa
Persalinan. Jakarta: Salemba Medika.

19

Anda mungkin juga menyukai