Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KONSEP DASAR INTRA NATAL CARE (INC)

Kelompok I

Ade Siti nurhalisa Neli D Paide


Devina dendegau Nofri Pigome
Ester nakapa Penike Bagubau
Jhein M Soindemi Rivon Aprilia Karubaba
Marlin N Tekege Selpi Edowai
Marta Kudiai Simon J Israel Rumatrai
Milka Yeimo

POLTEKES KEMENKES JAYAPURA


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN NABIRE

2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat TUHAN yang maha esa, karena
berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk
sederhana.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu,
kami memohon maaf jika ada kata-kata yang tidak berkena dihati pembaca. Serta
masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.

Nabire, 31 januari 2023


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tingginya kasus kesakitan dan kematian ibu di banyak


Negara berkembang terutama disebabkan oleh perdarahan persalinan, eklamsia, sepsis,dan
komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab utama kesakitan dankematian ibu tersebut
sebenarnya dapat dicegah melalui upaya pencegahan yangefektif. Asuhan kesehatan ibu
selama dua dasawarsa terakhir terfokus kepada :keluarga berencana untuk lebih
mensejahterakan anggota masyarakat. Asuhanneonatal trfokus untuk memantau
perkembangan kehamilan mengenai gejala dantanda bahaya, menyediakan persalinan dan
kesediaan menghadapi komplikasi.Asuhan pasca keguguran untuk penatalaksaan gawat
darurat keguguran dankomplikasinya serta tanggap terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan
reproduksi lainnya.

Persalinan yang bersih dan aman serta pencegahan kajian dan bukti ilmiahmenunjukan bahwa
asuhan persalinan bersih, aman dan tepat waktu merupakansalah satu upaya efektif untuk
mencegah kesakitan dan kematian. Penatalaksanaankomplikasi yang terjadi sebelum, selama
dan setelah persalinan. Dalam upayamenurunkan angka kesakitan dan kematian ibu perlu
diantisipasi adanyaketerbatasan kemampuan untuk menatalaksanakan komplikasi pada
jenjang pelayanan tertentu. Kompetensi petugas, pengenalan jenis komplikasi dan
ketersediaan sarana pertolongan menjadi penentu bagi
keberhasilan penatalaksanaan komplikasi yang umumnya akan selalu berada menurut derajat
keadaan dan tempat terjadinya.

Persalinan saat ini menjadi momok yang ditakutkan dikalangan ibu, khususnya ibu
hamil. Tidak sedikit ibu dan bayinya mengalami kegawatdaruratan dan sampai pada akhirnya
tak dapat terselamatkan yang pada akhirnya menyebabkan meningkatnya angak kematian ibu
dan anak. Akan tetapi haltersebut dapat diminimalisir dengan asuhan persalinan

Asuhan persalinan kala I, II, III, dan IV memegang kendali penting padaibu selama
persalinan karena dapat membantu ibu dalam mempermudah
proses persalinan, membuat ibu lebih yakin untuk menjalani proses persalinan sertauntuk
mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi selama persalinan dan ketidaknormalan dalam
proses persalinan.Dalam makalah ini membahas teoritis Asuhan Persalinan Normal dan
asuhan keperawatan pada pasien dengan Asuhan Persalinan Normal.

B.  RUMUSAN MASALAH

Bagaimana landasan teoritis Masalah keperawatan pada persalinan danKomplikasi


pada persalinan?

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Membantu mahasiswa dalam memahami secara umum konsep dari Asuhan Persalinan
Normal.

2. Tujuan Khusus

a. Mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan persalinan normal.


b. Mampu menemukan masalah keperawatan pada pasien dengan persalinan normal.
c. Mampu merencanakan tindakan keperawatan pada pasien dengan persalinan normal.
d. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien dengan persalinan normal.
e. Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan persalinan normal.
f. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pasien dengan persalinan
normal.

D. MANFAAT

1. Pembaca khususnya mahasiswa ilmu keperawatan memahami


asuhankeperawatan yang tepat terhadap pasien dengan Asuhan Persalinan
Normal.
2. Perawat dapat menerapkan asuhan keperawatan yang tepat terhadap
pasiendengan kasus Asuhan Persalinan Normal.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI PERSALINAN

Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan
(37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung tidak
lebih dari 18 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun janin.(Sarwono, 2002)

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telahcukup
bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan
bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). (Manuaba,1998)

Persalinan adalah proses untuk mendorong keluar (ekspulsi) hasil pembuahan(yaitu,


janin yang viable, plasenta dan ketuban) dari dalam uterus lewat vagina kedunia luar. (Helen
Farrer, 2001)

Persalinan adalah proses yang dimulai dengan kontraksi uterus yangmenyebabkan


dilatasi progresif dari servik, kelahiran bayi dan plasenta,sedangkan persalinan normal
merupakan proses yang normal dengan janin cukup bulan, presentasi occiput, dilakukan
melalui jalan lahir spontan sesuai kurva partograf yang normal. (Depkes RI, 2003)

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN

Ada beberapa faktor yang berperan dalam persalinan :

1. Power (Kekuatan)

Adalah tenaga atau kekuatan yang dihasilkan oleh kontraksi dan retraksiotot-otot
rahim, ditambah kerja otot-otot volunter dari ibu, yaitu kontraksi otot perut dan diafragma
sewaktu ibu mengejan.

2. Passenger (Janin)

Letak janin, posisi janin, presentasi janin dan letak plasenta.

3. Passage (Jalan Lahir)


Janin harus berjalan lewat panggul, serviks, dan vagina sebelumdilahirkan. Untuk
dapat dilahirkan janin harus mengatasi tekanan atau resistensiyang ditimbulkan oleh struktur
dasar panggul dan sekitarnya.

4. Psikologi (Kejiwaan)

Persiapan fisik untuk melahirkan, pengalaman persalinan, dukungan orangterdekat


dan intregitas emosional.

C. TANDA PERSALINAN

1. Tanda Permulaan Persalinan

Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnyawanita


memasuki bulannya atau minggunya atau harinya yang disebut kala pendahuluan
(preparatory stage of labor). Ini memberikan tanda-tanda sebagai berikut :

a. Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas
panggul terutama pada primigravida. Pada multipara tidak begitu terlihat,
karenakepala janin baru masuk pintu atas panggul menjelang persalinan.
b. Perut kelihatan lebih melebar dan fundus uteri menurun.
c. Perasaan sering atau susah kencing (polakisuria) karena kandung kemihtertekan
oleh bagian terbawah janin.
d. Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemahdari
uterus (false labor pains)
e. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur
darah (bloody show).

2. Tanda in-partu

a.Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur. 
b. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan-robekan
kecil pada serviks.
c.Dapat disertai ketuban pecah dini.
d. Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan terjadi pembukaan serviks.
D. TAHAPAN DALAM PERSALINAN

 Tahap persalinan meliputi 4 fase/kala :

1. Kala I : Dinamakan kala pembukaan, pada kala ini serviks membuka sampaiterjadi


pembukaan 10 cm. Proses membukanya serviks dibagi atas 2 fase :

a. Fase laten berlangsung selama 7-8 jam, pembukaan terjadi sangatlambat sampai mencapai
ukuran diameter 3 cm.

b. Fase aktif dibagi dalam 3 fase yaitu fase akselerasi dalam waktu 2 jam, pembukaan 3 cm
tadi menjadi 4 cm dan fase dilatasi maximal dalam waktu
2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat dari 4 menjadi 9 cm dan fase deselerasi pembuka
an menjadi lambat kembali dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cmmenjadi lengkap 10 cm.
Kala I ini selesai apabila pembukaan serviks uteri telahlengkap. Pada primigravida kala I
berlangsung kira-kira 12 jam sedang padamultigravida 8 jam. Pembukaan primigravida 1 cm
tiap jam dan multigravida 2cm tiap jam.

2. Kala II : Kala pengeluaran karena berkat kekuatan his dan kekuatan


mengedan janin didorong keluar sampai lahir. Kala ini berlangsung 1,5 jam pada primigravid
a dan 0,5 jam pada multipara.

3. Kala III : Kala uri/plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan.Prosesnya 6-15


menit setelah bayi lahir.

4. Kala IV : Observasi dilakukan mulai lahirnya plasenta selama 1 jam, hal inidilakukan


untuk menghindari terjadinya perdarahan postpartum. Observasi yangdilakukan melihat
tingkat kesadaran penderita, pemeriksaan tanda-tanda vital(tekanan darah, nadi dan
pernapasan), kontraksi uterus dan terjadinya pendarahan.

E. DEFINISI KOMPLIKASI PERSALINAN

 Komplikasi persalinan adalah kondisi dimana nyawa ibu dan atau janinyang ia
kandung terancam yang disebabkan oleh gangguan langsung
saat persalinan. Komplikasi persalinan sering terjadi akibat dari keterlambatan penanganan pe
rsalinan, dan dianggap sebagai salah satu penyebab terjadinyakematian ibu bersalin. Faktor-
faktor yang diduga ikut berhubungan dengankejadian komplikasi tersebut antara lain usia,
pendidikan, status gizi dan status ekonomi ibu bersalin.
Faktor usia ibu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya
komplikasi persalinan dikarenakan semakin muda usia ibu saat
terjadi persalinan maka semakin besar kemungkinan terjadi komplikasi akibat panggulibu
yang masih sempit serta alat-alat reproduksi yang belum matur, usiakehamilan yang terlalu
muda saat persalinan mengakibatkan bayi yang dilahirkanmenjadi premature. Status
perkawinan ibu mempengaruhi psikologis ibu
selama proses kehamilan dan persalinan serta keteraturan dalam memeriksakankehamilan
juga mempengaruhi terjadinya komplikasi saat persalinan sebabapabila terjadi kelainan tidak
dapat terdeteksi secara dini

F. ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO KOMPLIKASI PERSALINAN

Pada penelitian yang dilakukan tahun 1990 yang diadakan oleh AssesmentSafe


Motherhood , ditemukan beberapa hal yang dianggap sebagai penyebabterjadinya komplikasi
pada persalinan. Hal tersebut antara lain:

1.Derajat kesehatan ibu rendah dan kurangnya kesiapan untuk hamil

2.Pemeriksaan antenatal yang diperoleh kurang

3.Pertolongan persalinan dan perawatan pada masa setelah persalinan dinimasih kurang

4.Kualitas pelayanan antenatal masih rendah dan dukun bayi belumsepenuhnya mampu
melaksanakan deteksi resiko tinggi sedini mungkin

5.Belum semua rumah sakit kabupaten sebagai tempat rujukan


dari puskesmas mempunyai peralatan yang cukup untuk melaksanakan fungsiobstetrik
esensial

Faktor Resiko Terjadinya Komplikasi Kehamilan dan Persalinan

 Menurut Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpAK, dokter spesialis anak danahli
neonatologi dari Brawijaya Women and Children Hospital , setiap proseskehamilan dan
persalinan memiliki factor risiko. “Sekitar 90 persen kehamilandan persalinan adalah normal,
dan 10 persennya berisiko mengalami gangguan,”.

 Senada dengan dr Rina, spesialis kebidanan dan kandungan Dr dr AliSungkar, SpOG,


juga memaparkan beberapa faktor penyebab yang bisamempengaruhi tingginya risiko
terjadinya komplikasi selama kehamilan dan persalinan.
1. Riwayat medis dan pembedahan

 Riwayat medis atau kesehatan yang dimiliki ibu sangat berpengaruh


pada janin selama hamil. Beberapa penyakit yang dialami ibu selama hamil seperti penyakit j
antung, tekanan darah tinggi, asma, kejang, sampai diabetes, akan sangat memengaruhi
perkembangan janin selama kehamilan dan proses persalinan.

Penyakit-penyakit tersebut akan berpotensi menyebabkan


pertumbuhan janin abnormal, prematur, BBLR (berat bayi lahir rendah), sampai kematian.Pe
nyakit yang paling banyak menyebabkan komplikasi medis kehamilan adalahtekanan darah
tinggi. Beberapa obat penurun tekanan darah ternyata bisamenyebabkan kontraindikasi pada
kehamilan.

 Sedangkan riwayat pembedahan yang berisiko meningkatkan komplikasikehamilan


adalah jika ibu pernah mengalami bedah caesar. Proses pembedahanyang pernah dialami
akan berpengaruh pada proses persalinan selanjutnya.

Secara umum caesar dibagi menjadi dua jenis, yaitu seksio sesarea


klasik   dan  seksio sesarea transperitonealis profunda (SCTP). Pada caesar jenis
klasik, peluang untuk VABC (vaginal birth after caesarian, atau melahirkan normalsetelah
pernah caesar) akan sulit dilakukan. Karena, pada operasi jenis ini doktermembuat sayatan
memanjang di badan rahim (korpus uretri) sepanjang 10 cm.Jika VABC dilakukan pada
perempuan yang pernah mengalami caesar klasik, iaakan berisiko mengalami ruptura uretri
(robek pada dinding rahim).

2. Riwayat obstetrik 

 Riwayat obstetri bisa disebut riwayat komplikasi kelahiran. Beberapamasalah yang


pernah dialami saat melahirkan, dan berpotensi menimbulkankomplikasi antara lain adanya
perbedaan Rh (rhesus) ibu dan janin, Rh sensitif, pernah mengalami perdarahan hebat, dan
melahirkan prematur.

Selain itu, masalah yang berhubungan dengan plasenta seperti


plasenta previa (jalan lahir tertutup plasenta), atau solustio plasentae (seluruh atausebagian
plasenta lepas) yang pernah dialami juga akan memengaruhi proses persalinan dan kehamilan
selanjutnya.

3. Riwayat ginekologi

 Riwayat ginekologi bisa menyebabkan komplikasi dalam kehamilan


dan persalinan ibu hamil. Bumil yang pernah memiliki riwayat kasus kehamilanektopik (keha
milan yang terjadi di luar rongga rahim), kemungkinan besar akankembali mengalaminya
pada kehamilan selanjutnya. Cedera tuba (cedera padatuba falopi, atau saluran telur) akan
meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik.

Selain itu, riwayat ginekologi yang memengaruhi terjadinya komplikasiadalah adanya


kejadian inkompetensia serviks (ketidakmampuan serviks untuk mempertahankan
kehamilan), dan uterine anomalies (dinding rahim rusak),sehingga meningkatkan risiko
keguguran.

4. Usia

Usia 35 tahun ke atas merupakan usia rawan untuk hamil. Hamil pada usia ini akan
memengaruhi tingginya morbiditas (terjadi penyakit atau komplikasi) dan juga mortalitas

(kematian janin). Risiko komplikasi pada ibu hamil akanmeningkat drastis karena
dipengaruhi faktor kesehatan, obesitas, dan perdarahansang ibu.

G. MASALAH-MASALAH PENYULIT DAN KOMPLIKASI PADA KALA I – 4


PERSALINAN

 1.Komplikasi Kala I dan Kala II

a) Persalinan macet (partus tidak maju)


b) Secara umum, penyebab persalinan yang macet adalah kondisi tulang panggulsi ibu
yang terlampau sempit dan menyebabkan bayi susah untuk lahir. Persalinanmacet ini
juga bisa disebabkan oleh gangguan beberapa penyakit yangmenyebabkan sang ibu
kepayahan mengeluarkan kepala bayi saat persalinan. Hallain yang membuat proses
persalinan macet adalah faktor usia sang ibu, paritas,konsistensi mulut rahim, berat
badan sang janin, gizi ibu, psikis si ibu dan penyakit semisal anemia.Jika proses
persalinan berlangsung sangat lama, dokter mungkin akanmemberikan cairan
intravena untuk membantu mencegah dehidrasi. Jika rahimtidak cukup berkontraksi,
dokter akan memberikan oxytocin, obat yang dapatmendorong kontraksi yang lebih
kuat. Dan jika leher rahim berhenti melebar padahal kontraksi rahim sudah menguat,
operasi cesar mungkin harus dilakukan. 
c) Distosia
Distosia adalah kelambatan atau kesulitan persalinan. Dapat disebabkankelainan
tenaga, kelainan letak, dan bentuk janin, serta kelainan jalan lahir.

1) Distosia karena kelainan tenaga/his

 His Hipotonic/ Inersia Uteri


 His Hipertonic
 His yang tidak terkordinasi

2) Distosia karena kelainan letak dan bentuk janin

3) Distosia karena jalan lahir

2.Komplikasi Kala III dan IV

a.Atonia Uteri

Definisi

Atonia uteri (relaksasi otot uterus) adalah uteri tidak berkontraksi dalam15 detik
setelah dilakukan pemijatan fundus uteri (plasenta telah lahir). (DepkesJakarta;2002)

Atonia uteri adalah kegagalan serabut-serabut otot miometrium uterusuntuk


berkontraksi dan memendek. Hal ini merupakan penyebab pendarahan
post partum yang paling penting dan biasa terjadi segera setelah bayi lahir hingga 4 jam setel
ah persalinan. Atoria uteri dapat menyebabkan perdarahan hebat dandapat mengarah pada
terjadinya syok hipovelemik.

Etiologi
Penyebab tersering kejadian pada ibu dengan atonia uteri antara lain :overdistention
uterus seperti : gemeli, makrosomia, polihidramnion, atau paritastinggi, umur yang terlalu
muda atau terlalu tua, multipara dengan jarak kelahiran pendek, partus lama, malnutrisi,
dapat juga karena salah penanganan dalam usahamelahirkan plasenta, sedangkan sebenarnya
belum terlepas dari uterus.

Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala yang khas pada atonia uteri jika kita menemukan : uterus tidak
berkontraksi dan lembek, perdarahan segera setelah anak lahir (post partum primer).

Penatalaksanaan

 Masase fundus uteri segera setelah lahirnya plasenta (maksimal 15 detik).Masase


merangsang kontraksi uterus. Sambil melakukan masase sekaligusdapat dilakukan
penilaian kontraksi uterus.

 Bersihkan bekuan darah dan atau selaput ketuban dari vagina dan lubang serviks.
Bekuan darah dan selaput ketuban dalam vagina dan saluran serviks dapat
menghalangi kontraksi uterus.

 Pastikan bahwa kandung kemih kosong. Jika penuh dan dapat dipalpasi,lakukan
katerisasi menggunakan teknik aseptik. Kandung kemih yang penuh akan
menghalangi kontraksi uterus.

 Lakukan kompresi bimanual internal selama 5 menit. Kompresi inimemberikan


tekanan langsung pada pembuluh darah dinding uterus
dan juga merangsang miometrium untuk berkontraksi. Jika KBI selama 5menit tidak
berhasil diperlukan tindakan lain.

 Anjurkan keluarga untuk mulai membantu kompresi bimanual eksternal.Keluarga


dapat meneruskan proses kompresi bimanual secara eksternalselama penolong
melakukan langkah-langkah selanjutnya.Keluarkantangan perlahan-lahan.
 

 Berikan ergometrin 0,2 mg IM (kontra indikasi hipertensi) ataumisoprostol 600-1000


mc g. ergometrin dan misoprostol akan bekerja danmenyebabkan uterus berkontraksi.

 Pasang infuse menggunakan jarum ukuran 16 dan 18 dan berikan 500 ccRinger laktat
+ 20 unit oksitoksin. Habiskan 500 cc pertama secepatmungkin.

 Rujuk segera. Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu 1 sampai 2menit, hal ini
bukan atonia sederhana. Ibu membutuhkan perawatan gawatdarurat di fasilitas yang
mampu melaksanakan tindakan bedah dantransfusi darah.

 b.Retensio Plasenta

Definisi

Retensio plasenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta selama


setengah jam setelah kelahiran bayi. Sewaktu bagian plasenta (satu atau lebih lobus)tertinggal
, maka uterus tidak dapat berkontraksi secara efektif dan keadaaan inidapat menimbulkan
pendarahan.

Etiologi

Secara fungsional dapat terjadi karena His kurang kuat dan plasenta sukarterlepas
karena tempatnya (insersi di sudut tuba), bentuknya (plasentamembranasea, plasenta
anularis), dan ukurannya (plasenta yang sangat kecil).

Manifestasi Klinis

Gejala yang selalu ada : plasenta belum lahir setelah 30 menit, perdarahansegera,
kontraksi uterus baik. Gejala yang kadang-kadang muncul : tali pusat putus akibat traksi
berlebihan, inverse uteri akibat tarikan, perdarahan lanjutan.
Penatalaksanaan

 Jika terdapat tanda-tanda infeksi (demam, secret vagina yang berbau), berikan


antibiotik untuk metritis.
 Sewaktu bagian dari plasenta (satu atau lebih lobus) tertinggal, akanmenyebabkan
uterus tidak dapat berkontraksi secara efektif.
 Raba bagian dalam uterus untuk mencari sisa plasenta. Eksplorasi manualuterus
menggunakan teknik yang serupa dengan teknik yang digunakanuntuk mengeluarkan
plasenta yang tidak keluar.
 Keluarkan sisa plasenta dengan tangan, cunam ovum, atau kuret besar.
 Jika pendarahan berlanjut, lakukan uji pembekuan darah.c.

Emboli Air Ketuban

Definisi

Ini merupakan komplikasi persalinan yang paling serius, namun


sangat jarang terjadi, yaitu ketika sejumlah kecil cairan ketuban yang melindungi janindalam
rahim masuk ke aliran darah ibu, khusunya pada kasus persalinan yangsulit. Cairan ini
beredar ke paru-paru dan dapat menyebabkan pembuluh nadi paru-
paru menyempit. Penyempitan ini dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung, irama jan
tung yang tidak beraturan, syok, bahkan henti jantung dankematian. Pembekuan darah yang
meluas juga merupakan komplikasi yang umumterjadi dan membutuhkan perawatan
emergensi.

Etiologi

Adanya His yang kuat dan terutama terus menerus, misalnya


pada pemberian uteotonika yang berlebihan dimana ketuban sudah pecah, biasanya pada
akhir kala I atau segera setelah anak lahir.

Manifestasi Klinis

Pertama-tama penderita tampak gelisah, mual, muntah, dan diseratitakikardi dan


takipnea. Selanjutnya timbul dipsnea dan sianosis, tekanan darahmenurun, nadi cepat dan
lemah, kesadaran menurun, disertai nistagmus dankadang-kadang timbul kejang tonik klonik.
Bila ada penyumbatan kapiler paru-
paru akan menyebabkan edema paru yang luas dan akhirnya mengakibatkankegagalan dan
payah jantung kanan.

Penatalaksanaan

Perawatan pertama ditujukan untuk mengatasi edema paru-paru


dengan pemberian zat asam dengan tekanan positif; digitalis dapat diberikan bila adaindikasi
payah jantung; dapat juga diberikan morphin 0.01-0.02 subcutan atauatropis 0.001-0.003 IV
dan papaverin 0.004 IV. Perlahan-lahan pasang
torniket pada lengan dan tungkai untuk meringankan sisi kanan jantung, kembangkanantara
tekanan sistolik dan diastolik, kalau perlu pasang vena sekti, tidak bolehdiberikan vasopresor.
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. ASUHAN KEPERAWATAN KOMPLIKASI PERSALINAN

Asuhan Keperawatan Atonia Uretri

1. PENGKAJIAN

a. Anamnesa dan inspeksi :

 Pernafasan dangkal dan cepat.


 Muntah-muntah karena perangsang peritonium.
 Syok, nadi kecil dan cepat, tekanan darah turun.
 Perdarahan pervaginam. 

b. Palpasi :

 Teraba krepitasi pada kulit perut yang menandakan adanya empisema.


 Bila kepala janin belum turun akan mudah dilepaskan dari pintu atas pinggul.

c. Auskultasi :

 Denyut Jantung Janin sulit atau tidak terdengar lagi beberapa menit
 Pemeriksaan dalam : (kepala janin yang tadinya sudah turun kebawahdengan mudah
didorong ke atas, jika rongga rahim sudah kosong dapatdiraba pada dinding rahim)

d. Sirkulasi :

 Adanya riwayat syok hipovolemik.


 Tekanan darah turun, nadi meningkat, takikardia, disretmia

DATA SUBYEKTIF

Gejala Saat Ini :

 Nyeri Abdomen dapat tiba-tiba, tajam dan seperti disayat pisau.


 Apabila terjadi rupture sewaktu persalinan, konstruksi uterus yangintermitten, kuat
dapat berhenti dengan tiba-tiba.
 Pasien mengeluh nyeri uterus yang menetap.
 Perdarahan Per Vaginam dapat simptomatik karena perdarahan aktif dari pembuluh
darah yang robek.
 Gejala-gejala lainnya meliputi berhentinya persalinan dan syok, yangmana dapat di
luar proporsi kehilangan darah eksterna karena perdarahanyang tidak terlihat.
 Nyeri bahu dapat berkaitan dengan perdarahan intraperitoneum.Riwayat Penyakit
Dahulu :Rupture uteri harus selalu diantisipasi bila pasien memberikan suaturiwayat
paritas tinggi, pembedahan uterus sebelumnya, seksio sessaria,miomektomi atau
reseksi koruna.DATA OBJEKTIFPemeriksaan Umum :
 Takikardi dan hipotensi merupakan indikasi dari kehilangan darah akut, biasanya
perdarahan eksterna dan perdarahan intra abdomenPemeriksaan Abdomen :
 Sewaktu persalinan, kontur uterus yang abnormal atau perubahan konturuterus yang
tiba-tiba dapat menunjukkan adanya ekstrusi janin. Fundusuteri dapat terkontraksi
dan erat dengan bagian-bagian janin yangterpalpasi dekat dinding abdomen diatas
fundus yang berkontraksi.
 Kontraksi uterus dapat berhenti dengan mendadak dan bunyi jantung janintiba-tiba
menghilang.
 Sewaktu atau segera melahirkan, abdomen sering sangat lunak, disertaidengan nyeri
lepas mengindikasikan adanya perdarahan intraperitoneum.Pemeriksaan Pelvis :
 Menjelang kelahiran, bagian presentasi mengalami regresi dan tidak lagiterpalpasi
melalui vagina bila janin telah mengalami ekstrusi ke dalamrongga peritoneum.
 Perdarahan pervaginam mungkin hebat.
 Ruptur uteri setelah melahirkan dikenali melalui eksplorasi manualsegmen uterus
bagian bawah dan kavum uteri. Segmen uterus bagian bawah merupakan tempat yang
paling lazim dari ruptur.Apabila robekannya lengkap, jari-jari pemeriksa dapat
melalui tempat rupturlangsung ke dalam rongga peritoneum, yang dapat dikenali
melalui :
 Permukaan serosa uterus yang halus dan licin
 Adanya usus dan ommentum
 Jari-jari dan tangan dapat digerakkan dengan bebas

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Gangguan rasa nyaman : Nyeri b.d peregangan pada perinium.


 Intoleransi aktifitas b.d kelemahan dan penurunan kesadaran.
 Kekurangan volume cairan b.d perdarahan.

3. INTERVENSI DAN RASIONALDx : 1

Kaji tingkat nyeri, lokasi dan skala nyeri yang dirasakan klien.

Rasional : mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan sehingga dapat membantuintervensi yang
tepat.

Observasi tanda-tanda vital setiap 8 jam.

Rasional : perubahan tanda-tanda vital terutama suhu dan nadi merupakan salahsatu indikasi
peningkatan nyeri.

Anjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi.

Rasional : teknik relaksasi dapat membuat klien merasa sedikit merasa lebihnyaman dan
distraksi dapat mengalihkan perhatian klien terhadap nyeri sehinggadapat membantu
mengurangi nyeri yang dirasakan.

Beri posisi yang nyaman.

Rasional : posisi yang nyaman dapat menghindari penekanan pada area yangnyeri.Kolaborasi
pemberian analgetik.

Rasional : analgetik akan memblok reseptor nyeri sehingga nyeri dapatdipersepsikan.

Dx : 2

 Kaji kemampuan klien dalam memenuhi perawatan diri

Rasional : untuk mengetahui tingkat pengetahuan atau ketergantungan klien dalammerawat


diri sehingga dapat membantu dalam memenuhi kebutuhannya.

Bantu klien dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Rasional : kebutuhan hygiene klien terpenuhi tanpa membuat klienketergantungan.Anjurkan


klien untuk melakukan aktivitas sesuai kemampuannya.Rasional : pelaksanaan aktivitas dapat
membantu klien untuk mengembalikankekuatan secara bertahap dan menambah kemandirian
dalam memenuhikebutuhannya.Anjurkan keluarga untuk selalu berada didekat klien dan
membantu memenuhikebutuhan.Rasional : membantu memenuhi kebutuhan klien yang dapat
terpenuhi secaramandiri.

Dx : 3

 Pantau jumlah perdarahan

Rasional : mengetahui jumlah darah yang keluar.

Catat kehilangan cairan.

Rasional : potensial kehilangan cairan.Pantau nadi.

Rasional : takikardia dapat terjadi memaksimalkan sirkulasi cairan pada kejadiandihidrasi


atau hemoragi.

Pantau tekanan darah sesui indukasi.

Rasional : peningkatan tekanan darah munkin karena efek-efek obat. Penurunantekanan darah
mungkin tanda lanjut dari kehilangan cairan secara berlebihan.

Evaluasi kadar Hb dan Ht.Rasional : mengetahui terjadi penurunan yang menyebabkan


kehilangan darah berlebihan

4. EVALUASI

1. Tidak terjadi perdarahan


2. Terjadi kontraksi uterus
3. Tanda-tanda vital normal
4. Tidak kekurangan volume cairan
BAB IV

PENUTUP

A.Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka kamidapat
menyimpulkan tentang materi yang dibahas, sebagai berikut :

1.Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yangtelah cukup
bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir ataumelalui jalan lain, dengan
bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Prosesini di mulai dengan adanya kontrasi
persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri
dengan kelahiran plasenta.

2.Dalam melakukan pencegahan banyaknya angka kematian ibu ataupun anaksaat proses
persalinan, perlu dilakukan asuhan persalinan kala I, II, III, dan IVsebagai berikut :

a)Kala I, tahap pembukaanin partu (partus mulai) ditandai dengan lendir bercampur darah,
karena serviks mulai membuka dan mendatar.

b)Kala II , pada kala pengeluaran janin, rasa mulas terkordinir, kuat, cepatdan lebih lama,
kira-kira 2-3 menit sekali.

c)Kala III, pada kala ini terjadi pengeluaran plasenta setelah pengeluaran janin.

d)Kala IV, tahap ini digunakan untuk melakukan pengawasan terhadap bahaya perdarahan.
Pengawasan ini dilakukan selama kurang lebih dua jam.

B. Saran

Selain menarik kesimpulan di atas, kami juga memeberikan saran sebagai berikut :

a) Adanya makalah ini diharapkan pembaca agar mempelajari isi dari makalah tersebut.

b) Agar lebih meningkatkan wawasan dan pengetahuan mengenai asuhan persalinan yang
terbagi atas empat kala.

c) Sebaiknya pembaca mencari buku ataupun mencari di internet mengenai asuhan persalinan
agar lebih memehami asuhan persalinan.
DAFTAR PUSTAKA

Price,Sylvia. 2006. Patofisiologi. Jakarta : EGC

Rukmono. 2002. Kumpulan Kuliah Patologi. Jakarta:Fakultas Kedokteran Universitas


Indonesia

Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka ames R scott,
et al. Danforth buku saku obstetric dan ginekologi. Alih Bahasa TMA Chalik. Jakarta:
Widya Medika, 2002.

Anda mungkin juga menyukai