Kelompok I
2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat TUHAN yang maha esa, karena
berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk
sederhana.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu,
kami memohon maaf jika ada kata-kata yang tidak berkena dihati pembaca. Serta
masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persalinan yang bersih dan aman serta pencegahan kajian dan bukti ilmiahmenunjukan bahwa
asuhan persalinan bersih, aman dan tepat waktu merupakansalah satu upaya efektif untuk
mencegah kesakitan dan kematian. Penatalaksanaankomplikasi yang terjadi sebelum, selama
dan setelah persalinan. Dalam upayamenurunkan angka kesakitan dan kematian ibu perlu
diantisipasi adanyaketerbatasan kemampuan untuk menatalaksanakan komplikasi pada
jenjang pelayanan tertentu. Kompetensi petugas, pengenalan jenis komplikasi dan
ketersediaan sarana pertolongan menjadi penentu bagi
keberhasilan penatalaksanaan komplikasi yang umumnya akan selalu berada menurut derajat
keadaan dan tempat terjadinya.
Persalinan saat ini menjadi momok yang ditakutkan dikalangan ibu, khususnya ibu
hamil. Tidak sedikit ibu dan bayinya mengalami kegawatdaruratan dan sampai pada akhirnya
tak dapat terselamatkan yang pada akhirnya menyebabkan meningkatnya angak kematian ibu
dan anak. Akan tetapi haltersebut dapat diminimalisir dengan asuhan persalinan
Asuhan persalinan kala I, II, III, dan IV memegang kendali penting padaibu selama
persalinan karena dapat membantu ibu dalam mempermudah
proses persalinan, membuat ibu lebih yakin untuk menjalani proses persalinan sertauntuk
mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi selama persalinan dan ketidaknormalan dalam
proses persalinan.Dalam makalah ini membahas teoritis Asuhan Persalinan Normal dan
asuhan keperawatan pada pasien dengan Asuhan Persalinan Normal.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Membantu mahasiswa dalam memahami secara umum konsep dari Asuhan Persalinan
Normal.
2. Tujuan Khusus
D. MANFAAT
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI PERSALINAN
Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan
(37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung tidak
lebih dari 18 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun janin.(Sarwono, 2002)
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telahcukup
bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan
bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). (Manuaba,1998)
1. Power (Kekuatan)
Adalah tenaga atau kekuatan yang dihasilkan oleh kontraksi dan retraksiotot-otot
rahim, ditambah kerja otot-otot volunter dari ibu, yaitu kontraksi otot perut dan diafragma
sewaktu ibu mengejan.
2. Passenger (Janin)
4. Psikologi (Kejiwaan)
C. TANDA PERSALINAN
a. Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas
panggul terutama pada primigravida. Pada multipara tidak begitu terlihat,
karenakepala janin baru masuk pintu atas panggul menjelang persalinan.
b. Perut kelihatan lebih melebar dan fundus uteri menurun.
c. Perasaan sering atau susah kencing (polakisuria) karena kandung kemihtertekan
oleh bagian terbawah janin.
d. Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemahdari
uterus (false labor pains)
e. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur
darah (bloody show).
2. Tanda in-partu
a.Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
b. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan-robekan
kecil pada serviks.
c.Dapat disertai ketuban pecah dini.
d. Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan terjadi pembukaan serviks.
D. TAHAPAN DALAM PERSALINAN
a. Fase laten berlangsung selama 7-8 jam, pembukaan terjadi sangatlambat sampai mencapai
ukuran diameter 3 cm.
b. Fase aktif dibagi dalam 3 fase yaitu fase akselerasi dalam waktu 2 jam, pembukaan 3 cm
tadi menjadi 4 cm dan fase dilatasi maximal dalam waktu
2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat dari 4 menjadi 9 cm dan fase deselerasi pembuka
an menjadi lambat kembali dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cmmenjadi lengkap 10 cm.
Kala I ini selesai apabila pembukaan serviks uteri telahlengkap. Pada primigravida kala I
berlangsung kira-kira 12 jam sedang padamultigravida 8 jam. Pembukaan primigravida 1 cm
tiap jam dan multigravida 2cm tiap jam.
Komplikasi persalinan adalah kondisi dimana nyawa ibu dan atau janinyang ia
kandung terancam yang disebabkan oleh gangguan langsung
saat persalinan. Komplikasi persalinan sering terjadi akibat dari keterlambatan penanganan pe
rsalinan, dan dianggap sebagai salah satu penyebab terjadinyakematian ibu bersalin. Faktor-
faktor yang diduga ikut berhubungan dengankejadian komplikasi tersebut antara lain usia,
pendidikan, status gizi dan status ekonomi ibu bersalin.
Faktor usia ibu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya
komplikasi persalinan dikarenakan semakin muda usia ibu saat
terjadi persalinan maka semakin besar kemungkinan terjadi komplikasi akibat panggulibu
yang masih sempit serta alat-alat reproduksi yang belum matur, usiakehamilan yang terlalu
muda saat persalinan mengakibatkan bayi yang dilahirkanmenjadi premature. Status
perkawinan ibu mempengaruhi psikologis ibu
selama proses kehamilan dan persalinan serta keteraturan dalam memeriksakankehamilan
juga mempengaruhi terjadinya komplikasi saat persalinan sebabapabila terjadi kelainan tidak
dapat terdeteksi secara dini
F. ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO KOMPLIKASI PERSALINAN
3.Pertolongan persalinan dan perawatan pada masa setelah persalinan dinimasih kurang
4.Kualitas pelayanan antenatal masih rendah dan dukun bayi belumsepenuhnya mampu
melaksanakan deteksi resiko tinggi sedini mungkin
Menurut Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpAK, dokter spesialis anak danahli
neonatologi dari Brawijaya Women and Children Hospital , setiap proseskehamilan dan
persalinan memiliki factor risiko. “Sekitar 90 persen kehamilandan persalinan adalah normal,
dan 10 persennya berisiko mengalami gangguan,”.
2. Riwayat obstetrik
3. Riwayat ginekologi
4. Usia
Usia 35 tahun ke atas merupakan usia rawan untuk hamil. Hamil pada usia ini akan
memengaruhi tingginya morbiditas (terjadi penyakit atau komplikasi) dan juga mortalitas
(kematian janin). Risiko komplikasi pada ibu hamil akanmeningkat drastis karena
dipengaruhi faktor kesehatan, obesitas, dan perdarahansang ibu.
a.Atonia Uteri
Definisi
Atonia uteri (relaksasi otot uterus) adalah uteri tidak berkontraksi dalam15 detik
setelah dilakukan pemijatan fundus uteri (plasenta telah lahir). (DepkesJakarta;2002)
Etiologi
Penyebab tersering kejadian pada ibu dengan atonia uteri antara lain :overdistention
uterus seperti : gemeli, makrosomia, polihidramnion, atau paritastinggi, umur yang terlalu
muda atau terlalu tua, multipara dengan jarak kelahiran pendek, partus lama, malnutrisi,
dapat juga karena salah penanganan dalam usahamelahirkan plasenta, sedangkan sebenarnya
belum terlepas dari uterus.
Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala yang khas pada atonia uteri jika kita menemukan : uterus tidak
berkontraksi dan lembek, perdarahan segera setelah anak lahir (post partum primer).
Penatalaksanaan
Bersihkan bekuan darah dan atau selaput ketuban dari vagina dan lubang serviks.
Bekuan darah dan selaput ketuban dalam vagina dan saluran serviks dapat
menghalangi kontraksi uterus.
Pastikan bahwa kandung kemih kosong. Jika penuh dan dapat dipalpasi,lakukan
katerisasi menggunakan teknik aseptik. Kandung kemih yang penuh akan
menghalangi kontraksi uterus.
Pasang infuse menggunakan jarum ukuran 16 dan 18 dan berikan 500 ccRinger laktat
+ 20 unit oksitoksin. Habiskan 500 cc pertama secepatmungkin.
Rujuk segera. Jika uterus tidak berkontraksi dalam waktu 1 sampai 2menit, hal ini
bukan atonia sederhana. Ibu membutuhkan perawatan gawatdarurat di fasilitas yang
mampu melaksanakan tindakan bedah dantransfusi darah.
b.Retensio Plasenta
Definisi
Etiologi
Secara fungsional dapat terjadi karena His kurang kuat dan plasenta sukarterlepas
karena tempatnya (insersi di sudut tuba), bentuknya (plasentamembranasea, plasenta
anularis), dan ukurannya (plasenta yang sangat kecil).
Manifestasi Klinis
Gejala yang selalu ada : plasenta belum lahir setelah 30 menit, perdarahansegera,
kontraksi uterus baik. Gejala yang kadang-kadang muncul : tali pusat putus akibat traksi
berlebihan, inverse uteri akibat tarikan, perdarahan lanjutan.
Penatalaksanaan
Definisi
Etiologi
Manifestasi Klinis
Penatalaksanaan
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
b. Palpasi :
c. Auskultasi :
Denyut Jantung Janin sulit atau tidak terdengar lagi beberapa menit
Pemeriksaan dalam : (kepala janin yang tadinya sudah turun kebawahdengan mudah
didorong ke atas, jika rongga rahim sudah kosong dapatdiraba pada dinding rahim)
d. Sirkulasi :
DATA SUBYEKTIF
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kaji tingkat nyeri, lokasi dan skala nyeri yang dirasakan klien.
Rasional : mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan sehingga dapat membantuintervensi yang
tepat.
Rasional : perubahan tanda-tanda vital terutama suhu dan nadi merupakan salahsatu indikasi
peningkatan nyeri.
Rasional : teknik relaksasi dapat membuat klien merasa sedikit merasa lebihnyaman dan
distraksi dapat mengalihkan perhatian klien terhadap nyeri sehinggadapat membantu
mengurangi nyeri yang dirasakan.
Rasional : posisi yang nyaman dapat menghindari penekanan pada area yangnyeri.Kolaborasi
pemberian analgetik.
Dx : 2
Dx : 3
Rasional : peningkatan tekanan darah munkin karena efek-efek obat. Penurunantekanan darah
mungkin tanda lanjut dari kehilangan cairan secara berlebihan.
4. EVALUASI
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka kamidapat
menyimpulkan tentang materi yang dibahas, sebagai berikut :
1.Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yangtelah cukup
bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir ataumelalui jalan lain, dengan
bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Prosesini di mulai dengan adanya kontrasi
persalinan sejati, yang ditandai dengan perubahan serviks secara progresif dan diakhiri
dengan kelahiran plasenta.
2.Dalam melakukan pencegahan banyaknya angka kematian ibu ataupun anaksaat proses
persalinan, perlu dilakukan asuhan persalinan kala I, II, III, dan IVsebagai berikut :
a)Kala I, tahap pembukaanin partu (partus mulai) ditandai dengan lendir bercampur darah,
karena serviks mulai membuka dan mendatar.
b)Kala II , pada kala pengeluaran janin, rasa mulas terkordinir, kuat, cepatdan lebih lama,
kira-kira 2-3 menit sekali.
c)Kala III, pada kala ini terjadi pengeluaran plasenta setelah pengeluaran janin.
d)Kala IV, tahap ini digunakan untuk melakukan pengawasan terhadap bahaya perdarahan.
Pengawasan ini dilakukan selama kurang lebih dua jam.
B. Saran
Selain menarik kesimpulan di atas, kami juga memeberikan saran sebagai berikut :
a) Adanya makalah ini diharapkan pembaca agar mempelajari isi dari makalah tersebut.
b) Agar lebih meningkatkan wawasan dan pengetahuan mengenai asuhan persalinan yang
terbagi atas empat kala.
c) Sebaiknya pembaca mencari buku ataupun mencari di internet mengenai asuhan persalinan
agar lebih memehami asuhan persalinan.
DAFTAR PUSTAKA
Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka ames R scott,
et al. Danforth buku saku obstetric dan ginekologi. Alih Bahasa TMA Chalik. Jakarta:
Widya Medika, 2002.