Oleh :
MUHAMMAD SIROJUDIN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
2
1.2.2 Tujuan Khusus
1.3 MANFAAT
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 DEFINISI
ANC adalah Pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim
Metode pendeteksian yang melibatkan pemeriksaan rutin sejak masa kehamilan dini
disebut Antenatal Care. Sebuah tes yang dapat membantu calon orang tua untuk mendapatkan
mendiagnosa kecenderungan bayi lahir cacat atau normal. Sehingga jika ada kemungkinan
ketidaknormalan pada janin calon orang tua serta dokter yang menangani dapat segera
mengambil tindakan.
Antenatal Care adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama
kehamilannya yang sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang sudah ditentukan
(Depkes RI, 2001:3).
A. Memantau kondisi kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
bayi.
B. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial, ibu dan bayi.
4
C. Menganalisa secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama kehamilan termasuk riwayat penyakit secara umum yaitu pembedahan
dan kebidanan.
D. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat baik ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
E. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
F. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar tumbuh
dan berkembang secara normal.
G. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, nifas
dan aspek keluarga berencana.
A. Fase 0 – 4 Minggu
Pada minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm.
Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sumsum tulang
belakang yang masih sederhana, dan tanda-tanda wajah yang akan terbentuk.
B. Fase 4 – 8 Minggu
Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 6 minggu, jantung janin mulai berdetak,
dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulang-tulang wajah, mata,
jari kaki, dan tangan.
C. Fase 8 – 12 Minggu
Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk.
Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga dapat menampung otak
5
yang terus berkembang dengan pesat. Ia juga telah memiliki dagu, hidung, dan
kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan
dapat melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut. Organ-organ tubuh
utama janin kini telah terbentuk.
D. Fase 12 – 16 Minggu
Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat didengar melalui alat
ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat membentuk ekspresi tertentu dan mulai
tumbuh alis dan bulu mata. Kini ia dapat memutar kepalanya dan membuka mulut.
Rambutnya mulai tumbuh kasar dan berwarna.
E. Fase 16 – 20 Minggu
Ia mulai dapat bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah muncul di
belakang gigi susu. Tubuhnya ditutupi rambut halus yang disebut lanugo. Si kecil kini
mulai lebih teratur dan terkoordinasi. Ia bisa mengisap jempol dan bereaksi terhadap
suara ibunya. Ujung-ujung indera pengecap mulai berkembang dan bisa membedakan
rasa manis dan pahit dan sidik jarinya mulai nampak.
F. Fase 20 – 24 Minggu
Pada saat ini, ternyata besar tubuh si kecil sudah sebanding dengan badannya. Alat
kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya terbuka, dan ia mulai melakukan
gerakan pernapasan. Pusat-pusat tulangnya pun mulai mengeras. Selain itu, kini ia
mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur.
G. Fase 24 – 28 Minggu
Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan di kulit kepalanya rambut
mulai bertumbuhan, kelopak matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Ia dapat
mendengar sekarang, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat
mengenali suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara.
Atau boleh dikatakan bahwa pada saat ini merupakan masa-masa bagi sang janin
mulai mempersiapkan diri menghadapi hari kelahirannya.
6
H. Fase 28 – 32 Minggu
Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah,
namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut
ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun
jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan
hidup.
A. Morning Sicknees
Morning sickness adalah hal yang wajar terjadi pada ibu hamil, terutama di masa-
masa awal kehamilan. Setiap pagi, dilalui dengan mual, muntah, juga diiringi dengan
pusing kepala. Segala aktivitas menjadi terhambat, karena harus banyak-banyak
beristirahat. Hampir sepertiga ibu hamil di dunia mengalami ini. Jadi, jangan kuatir.
Yang patut diwaspadai adalah manakala morning sickness ini menjadi tidak wajar.
Misalkan, ada yang sampai tidak bisa melihat makanan dalam bentuk apapun, muntah
setiap kali makan sehingga harus diopname berkali-kali.
B. Kaki keram
C. Varises tampak
E. Pinggang pegal
F. Edema
G. Hemeroit
A. Tes darah
7
Jenis pemeriksaan ini dianjurkan dokter setelah pasien dinyatakan positif hamil.
Contoh darah akan diambil untuk diperiksa apakah terinfeksi virus tertentu atau resus
antibodi. Contoh darah calon ibu juga digunakan untuk pemeriksaan hCG. Dunia
kedokteran menemukan, kadar hCG yang tinggi pada darah ibu hamil berarti ia
memiliki risiko yang tinggi memiliki bayi dengan sindroma Down.
Tes ini hanya pada ibu hamil dengan cara mengambil contoh darah untuk diperiksa.
Tes dilaksanakan pada minggu ke-16 hingga 18 kehamilan. Kadar Maternal-serum
alfa-fetoprotein (MSAFP) yang tinggi menunjukkan adanya cacat pada batang saraf
seperti spina bifida (perubahan bentuk atau terbelahnya ujung batang saraf) atau
anencephali (tidak terdapatnya semua atau sebagian batang otak). Kecuali itu, kadar
MSAFP yang tinggi berisiko terhadap kelahiran prematur atau memiliki bayi dengan
berat lahir rendah.
Tes ini jarang dilakukan oleh para dokter karena dikhawatirkan berisiko menyebabkan
abortus spontan. Tes ini dilakukan untuk memeriksa kemungkinan kerusakan pada
kromosom. Serta untuk mendiagnosa penyakit keturunan. Tes CVS ini mampu
mendeteksi adanya kelainan pada janin seperti Tay-Sachs, anemia sel sikel, fibrosis
berkista, thalasemia, dan sindroma Down.
D. Ultrasonografi (USG)
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan struktural pada janin, seperti; bibir
sumbing atau anggota tubuh yang tidak berkembang. Sayangnya USG tidak bisa
mendeteksi kecacatan yang disebabkan oleh faktor genetik. Biasanya USG dilakukan
pada minggu ke-12 kehamilan. Pada pemeriksaan lebih lanjut USG digunakan untuk
melihat posisi plasenta dan jumlah cairan amnion, sehingga bisa diketahui lebih jauh
cacat yang diderita janin. Kelainan jantung, paru-paru, otak, kepala, tulang belakang,
8
ginjal dan kandung kemih, sistem pencernaan, adalah hal-hal yang bisa diketahui
lewat USG.
E. Amiosentesis
Pemeriksaan ini biasanya dianjurkan bila calon ibu berusia di atas 35 tahun. Karena
hamil di usia ini memiliki risiko cukup tinggi. Terutama untuk menentukan apakah
janin menderita sindroma Down atau tidak. Amniosentesis dilakukan dengan cara
mengambil cairan amnion melalui dinding perut ibu. Cairan amnion yang
mengandung sel-sel janin, bahan-bahan kimia, dan mikroorganisme, mampu
memberikan informasi tentang susunan genetik, kondisi janin, serta tingkat
kematangannya. Tes ini dilakukan pada minggu ke-16 dan 18 kehamilan. Sel-sel dari
cairan amnion ini kemudian dibiakkan di laboratorium. Umumnya memerlukan waktu
sekitar 24 sampai 35 hari untuk mengetahui dengan jelas dan tuntas hasil biakan
tersebut.
Sampel darah janin yang diambil dari tali pusar. Langkah ini diambil jika cacat yang
disebabkan kromosom telah terdeteksi oleh pemeriksaan USG. Biasanya dilakukan
setelah kehamilan memasuki usia 20 minggu. Tes ini bisa mendeteksi kelainan
kromosom, kelainan metabolis, kelainan gen tunggal, infeksi seperti toksoplasmosis
atau rubela, juga kelainan pada darah (rhesus), serta problem plasenta semisal
kekurangan oksigen.
G. Fetoskopi
9
kecil, lengkap dengan lampu dan lensa-lensa. Dimasukkan melalui irisan kecil pada
perut dan rahim ke dalam kantung amnion. Alat-alat ini mampu memotret janin.
Tentu saja sebelumnya perut si ibu hamil diolesi antiseptik dan diberi anestesi lokal.
Pemeriksaan ini jarang dilakukan di Indonesia. Biopsi kulit janin (FSB) dilakukan
untuk mendeteksi kecacatan serius pada genetika kulit yang berasal dari keluarga,
seperti epidermolysis bullosa lethalis (EBL). Kondisi ini menunjukkan lapisan kulit
yang tidak merekat dengan pas satu sama lainnya sehingga menyebabkan panas yang
sangat parah. Biasanya tes ini dilakukan setelah melewati usia kehamilan 15-22
minggu.
Pada bulan-bulan pertama kehamilan, mungkin tidak akan banyak orang yang
mengerti bila anda sedang hamil, karena belum terlihat perubahan yang nyata pada
tubuh anda. Tapi sesungguhnya tubuh anda secara aktif bekerja untuk menyesuaikan
secara fisik dan emosional bagi proses kehamilan ini. Beberapa perubahan pada tubuh
ibu hamil di trimester pertama ( 0 – 12 minggu) kehamilan :
10
1. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan kencang, ini karena pada awal pembuahan
terjadi peningkatan hormone kehamilan yang menimbulkan pelebaran
pembuluh darah dan memberi nutrisi pada jaringan payudara. Dalam 3 bulan
pertama ini, anda akan melihat juga daerah sekitar putting dan putting susu
akan bewarna lebih gelap, dan karena terjadi peningkatan persediaan darah
keseluruh tubuh maka daerah sekitar payudara akan tampak bayangan
pembuluh-pembuluh vena dibawah kulit payudara.
Ibu hamil akan merasa lebih sering ingin buang air kecil, ini karena adanya
pertumbuhan rahim yang menekan kandung kencing anda dan perubahan
hormonal.
3. Konstipasi
Ibu hamil mungkin akan merasa kesulitan untuk buang air besar, hal ini karena
peningkatan hormone progesterone yang menyebabkan relaksasi otot sehingga
usus kurang efisien, juga Tablet Zat Besi (iron) yang diberikan oleh dokter
biasanya memyebabkan masalah konstipasi ini selain itu zat besi tablet akan
menyebabkan warna feses anda kehitaman.
Laporan menunjukkan bahwa separuh dari wanita hamil mengalami mual dan
mulai pada bulan ke dua. Mual terhadap makanan tertentu, bahkan hanya
karena mencium bau makanan tertentu saja. Hal ini karena adanya
peningkatan hormonal.
5. Merasa Lelah
11
Ibu hamil akan merasa lelah, hal ini karena tubuhnya bekerja secara aktif
untuk menyesuaikan secara fisik dan emosional untuk kehamilan ini. Juga
peningkatan hormonal dapat mempengaruhi pola tidur. Carilah waktu untuk
beristirahat sedapat mungkin.
6. Sakit Kepala
Ibu hamil mungkin akan merasa sakit kepala yang lebih sering daripada biasa,
hal ini mungkin karena rasa mual, kelelahan, lapar, tekanan darah rendah, dan
dapat juga karena perasaan tegang atau bahkan depresi. Pada kehamilan lanjut
sakit kepala dapat menjadi tanda pre-eklampsia , yang biasanya disertai
dengan peningkatan tekanan darah dan kaki-tangan bengkak
7. Pusing
Merasa pusing sering pada awal kehamilan hal ini karena adanya peningkatan
tuntutan darah ke tubuh sehingga sewaktu anda berubah posisi dari tidur atau
duduk ke posisi berdiri secara tiba-tiba, system sirkulasi darah kesulitan untuk
beradaptasi.
Bila rasa pusing tetap timbul ketika anda sedang duduk, ini biasanya karena
menurunnya level gula darah anda. Makanlah sedikit- sedikit tapi sering.
Bila anda sering merasa seperti ingin pingsan periksalah ke dokter anda
kemungkinan anda anemia.
8. Kram Perut
Pada trimester awal ini, mungkin mengalami kram perut atau kram seperti
menstruasi atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul sebentar dan tidak
menetap. Hal ini sering terjadi dan kemungkinan karena adanya pertumbuhan
dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligament merenggang untuk
menyokong rahim. Yang harus diingat apabila kram perut yang timbul disertai
12
perdarahan vagina, hubungi dokter segera, karena kedua tanda ini
berhubungan dengan keguguran.
9. Meludah
Jangan merasa malu bila anda merasa air ludah anda menjadi agak berlebih,
hal ini biasa terjadi pada kehamilan biasanya pada ibu hamil yang mengalami
morning sickness. Ini biasanya timbul pada trimester pertama tapi jarang
terjadi.
10. Emosional
Hal ini bukan berarti adanya peningkatan berat badan yang banyak. Tapi
karena rahim berkembang dan memerlukan ruang dan ini semua karena
pengaruh dari hormone estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan
hormone progesterone yang menyebabkan tubuh menahan air.
B. Pada Trimester II
13
Pada trimester ini anda akan bersendawa atau ingin buang angin/kentut pada
saat yang tidak seharusnya—jangan bingung—anda tak sendirian mengalami
masalah ini. Sendawa dan buang angin adalah keluhan yang paling sering
selama kehamilan. Hal ini karena usus merengang dan anda akan merasa
kembung.
3. Pelupa
Pada beberapa ibu hamil akan menjadi sedikit pelupa selama kehamilannya.
Ada beberapa teori tentang hal ini karena tubuh ibu terus bekerja berlebihan
untuk perkembangan bayinya sehingga menimbulkan blok pikiran.
Rasa panas atau terbakar didada bagian bawah atau perut bagian atas tapi tidak
ada hubunganya dengan jantung. Hal ini karena asam lambung naik ke
kerongkongan. Perasaan ini timbul pada wanita hamil pada trimester kedua
ini, hal ini karena hormone progesterone meningkat yang menyebabkan
relaksasi dari otot saluran cerna dan juga karena rahim yang semakin
membesar yang mendorong bagian atas perut, sehingga mendorong asam
lambung naik ke kerongkongan. Nilai positif dari relaksasi otot saluaran cerna
adalah gerakan makanan menjadi lebih lambat sehingga nutrisi terserap lebih
banyak.
Perubahan hormonal menyebabkan kuku akan tumbuh lebih kuat dan tumbuh
rambut lebih banyak dan kadang tumbuh ditempat yang tidak diinginkan
seperti diwajah atau perut. Tapi tak perlu kuatir rambut yang tak semestinya
ini akan hilang setelah bayi lahir.
Pada kehamilan 18-24 minggu anda akan merasakan nyeri diperut bagian
bawah yang seperti ditusuk atau seperti tertarik disatu atau dua sisi, hal ini
14
karena perenggangan ligamentum dan otor unutk menahan rahim yang
semakin membesar.
7. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering selama kehamilan trimester kedua ini hal
ini dapat terjadi ketika pembesaran dari rahim anda menekan pembuluh darah
besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
8. Mendengkur
Hal ini juga karena peningkatan aliran darah selama masa kehamilan. Kadang
juga mengalami sumbatan pada hidung hal ini karena perubahan hormonal.
Garis kecoklatan mulai dari puser (umbilicus) ke tulang pubis disebut linea
nigra. Kecoklatan pada wajah disebut chloasma atau topeng kehamilan, ini
dapat menjadi petunjuk kurang asam folat. Strecth mark terjadi karena
perengangan kulit yang berlebih biasanya pada perut dan payudara. Akibat
perengangan kulit ini anda dapat merasa gatal.
11. Payudara
15
12. Kram Pada Kaki
Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat saat kehamilan.
Atasi dengan menaikkan kaki keatas, minum cukup kalsium.
Pada kehamilan minggu ke 15-22 anda akan mulai merasakan gerakan bayi
anda yang awalnya akan terasa seperti kibasan, tetapi di akhir trimester ini,
anda akan benar-benar merasakan pergerakan bayi anda. Pada ibu yang baru
pertama kali sering tidak dapat mengenali gerakan bayinya sampai minggu ke
19-22.
Pada kehamilan minggu ke 15-22 anda akan mulai merasakan gerakan bayi
anda yang awalnya akan terasa seperti kibasan, tetapi di akhir trimester ini,
anda akan benar-benar merasakan pergerakan bayi anda. Pada ibu yang baru
pertama kali sering tidak dapat mengenali gerakan bayinya sampai minggu ke
19-22.
Pada Trimester ke tiga ini perut anda sudah membesar. Dengan tambahan
perubahan emosi ini, tubuh secara fisik juga mengalami perubahan pada trimester
akhir ini. Beberapa perubahan yang terjadi pada kehamilan trimester ke tiga :
1. Sakit Punggung
Sakit pada punggung, hal ini karena anda meningkatnya beban berat yang anda
bawa yaitu bayi dalam kandungan.
16
2. Payudara
Keluarnya cairan dari payudara yaitu colustrum adalah makanan bayi pertama
yang kaya akan protein.
3. Konstipasi
Pada trimester ke tiga ini konstipasi juga karena tekanan rahim yang membesar
kedaerah usus selain peningkatan hormone progesterone. Atasi dengan
makanan berserat buahan dan sayuran serta minum air yang banyak, serta
olahraga.
4. Pernafasan
Pada kehamilan 33-36 banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas hal ini
karena tekanan bayi yang berada dibawa diafragma menekan paru ibu.
Tapi setelah kepala bayi sudah turun ke rongga panggul ini biasanya pada 2-3
minggu sebelum persalinan pada ibu yang pertama kali hamil maka anda akan
merasa lega dan bernafas lebih mudah . Selain itu juga rasa terbakar
didada(heart burn) biasanya juga ikut hilang. Karena berkurangnya tekanan
bagian tubuh bayi dibawah tulang iga ibu.
5. Sering Kencing
Pembesaran rahim dan ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin
menekan kandung kencing anda.
6. Masalah Tidur
Setelah perut anda besar anda dan bayi anda menendang di malam hari anda
akan menemukan kesulitan untuk dapat tidur nyenyak.
7. Varises
17
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan
daerah panggul dan vena di kaki, yang menyebabkan vena menonjol. Dan pada
akhir kehamilan kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul. Varises
juga dipengaruhi factor keturunan.
8. Kontraksi Perut
9. Bengkak
1. Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan kehamilannya.
18
2. Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan. Bahkan
kadaang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.
3. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
4. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian
dengan seksama.
5. Oleh karena perutnya, masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu
yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah mungkin
dirahasiakannya.
6. Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita, tetapi
kebanyakan akan mengalami penurunan.
1. Ibu merasa sehat, tubuh ibu terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi.
2. Ibu sudah dapat menerima kehamilan.
3. Merasakan gerakan anak.
4. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.
5. Libido meningkat.
6. Menuntut perhatian untuk cinta.
7. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya.
8. Hubungan seksual meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain
yang baru menjadi ibu.
9. Ketertarikan dan aktifitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan
untuk peran baru.
1. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik.
2. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.
19
3. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya.
4. Khawatir bayi yang akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.
5. Merasa sedih akan terpisah dari bayinya.
6. Merasa kehilangan perhatian.
7. Perasaan mudah terluka atau sensitif.
8. Libido menurun.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN ANTE NATAL CARE
20
3.1 PENGKAJIAN
3.1 PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien :
Nama Pasien : Ny. Y
Umur : 28 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
2. Riwayat Kesehatan
21
• G1 P0 A0
o TT1 : lengkap
o TT2 : lengkap
• Kebutuhan Nutrisi
22
o nafsu makan menurun
• Kebutuhan Eliminasi
o Mandi 2x sehari
3. Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
Kesadaran : Composmetis
b) Tanda vital
• Tekan darah : 120/80 mmHg(tidak ada perubahan TD)
• Nadi : 110x/ i(Normalnya 60-80x/ i)
• Pernafasan : 20x/ i
• Suhu : 38°C(Naik 0.5 dari normal)
c) Kepala
• Inspeksi : Rambut lurus, kulit kepala bersih, rambut tidak
mudah rontok
• Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
d) Wajah
• Inspeksi : Tampak simetris kiri dan kanan,tidak ada
kloasma,tidak ada odema
23
• Palpasi : Tidak teraba benjolan dan nyeri tekan
e) Mata
• Konjungtiva : Anemis
• Sklera : Normal
f) Hidung
• Inspeksi : Simetris kiri dan kanan,tampak bersih dan tidak ada
secret
• Palapasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
g) Mulut
• Mukosa bibir : Bibir tidak pecah-pecah
• Gigi : Tidak berlubang
h) Leher
• Carotid bruit : Tidak ada pembesaran
• Vena (JVP) : Tidak ada pembesaran
i) Payudara
• Inspeksi : Tampak simetris kiri dan kanan, Areola
hypergigmentasi, putting susu terbentuk
• Palpasi : Tidak teraba benjolan dan tidak adanya nyeri tekan
j) Abdomen
• Auskultasi : DJJ : 130x/menit
• Inspeksi : Tampak pembesaran perut sesuai umur kehamilan( 39
minggu 6 hari), tampak linea nigra,dan striae alba
• Perkusi :
• Palpasi :
Distansia spinarum : 24 cm
Distansia kristarum : 25 cm
Body lique : 8,5 cm
Distansia Tuberum : 19 cm
24
k) Ektremitas/ muskuloskeletal
• Inspeksi : Ada edema dan varises
• Perkusi : Refleks patella ( +/+) kiri dan kanan
l) Genitalia
Pola eliminasi
Terjadi morning sickness pada trimeseter 1, adanya nyeri ulu hati, penambahan
BB ( 8 – 12 kg), hipertrofi gusi (berdarah), dan anemi fisiologis (Hemodilusi)
25
Seksualitas
• Perubahan seksualitas, leukorea, peingkatan uterus
• Payudara membesar, pigmentasi
• Goodell, Hegar, chadwiks
Interaksi sosial
Denial, maturasi, aseptance
Pola Pernapasan
A. Trimester I
26
8. Resiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih (ISK) berhubungan dengan statis
uranius, praktik higiene buruk, ketidakcukupan pengetahuan untuk
menghindari pemajanan pada patogen
10. Risiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh berhubungan dengan persepsi
tentang perubahan biofisik; psikososial, budaya dan keyakinan spiritual
13. Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan perubahan struktur tubuh dan
ketidaknyaman
B. Trimester II
27
5. Risiko tinggi terhadap kompensasi curah jantung berhubungan dengan
peningkatan kebutuhan sirkulasi, perubahan preload dan aftreload, hipertrofi
ventrikel
C. Trimester III
28
6. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,
ketidaknyamanan (sesak napas, kelelahan, pembesaran abdomen), salah
pengertian/ merasa takut
10. Risiko tinggi terhadap cedera janin berhubungan dengan masalah kesehatan
ibu, pemajanan pada teratogen/ agen infeksi
11. Risiko tinggi terhadap tidak efektif koping individual/ keluarga berhubungan
dengan krisis maturasi, kerentanan pribadi, persepsi tidak realitis, metoda
koping yang tidak adekuat, sistem pendukung tidak ada
3.3 INTERVENSI
A. Trimester I
29
• Mengikuti diet yg Penambahan 800mg
dianjurkan zat besi di perlukan
• Mengkonsumsi oleh ibu dan janin
30
mendeteksi potensial
risiko tinggi seperti
ketidakadekuatan
asupan karbohidrat
h. Malnutrisi ibu
h. Ukur pembesaran berefek negatif
uterus terhadap
pertumbuhan janin
i. Diperlukan untuk
i. Kolaborasi : menambah terhadap
program diet ibu pilihan nutrisi
hamil
31
persalian praterm
melalui pelepasan
oksitosin
e. Teknik Hoffman dan
e. Intruksikan penggunaan tutup
perawatan puting plastik membantu
mendatar melepaskan
perlekatan dan puting
menjadi lebih tegak
f. Penurunan motilitas
f. Kaji adanya gastrointestinal (GI)
haemoroid dan perubahan usus
serta tekanan pada
sistem pembuluh
darah oleh
pembesaran uterus
memberi
kecenderungan
terjadinya hemoroid
g. Menurunkan
g. Intruksikan ketidaknyamanan
penggunaan dan bengkak;
kompres dingin & meningkatkan
intake tinggi serat mtolitas GI
pada haemoroid h. Meningkatkan supaly
h. Intruksikan posisi darah ke kaki
dorsofleksi pada
kaki dan mengurangi
keju/susu i. Mendorong klien
i. Kaji tingkat untuk menyusun
kelelahan dengan prioritas termasuk
aktifitas dalam waktu untuk istirahat
keluarga j. Membantu dalam
j. Kolaborasi : memperbaiki
32
suplemen kalsium keseimbangan
kalsium/fosfor dan
menurunkan kram
otot
33
mengenai informasi yang benar mendukung dan dan meningkatkan
perkembangan tentang kehamilan terus menurus tanggung jawab
kehamilan yang normal individu terhadap
Kriteria Hasil :
berhubungan dengan kesehatan
kurang pemahaman • Menjelaskan b. Evaluasi b. Membantu
tentang perubahan perubahan pengetahuan dan mengidentifikasi
fisiologis/psikologis fisiologis/psikolog keyakinan budaya kebutuhan-kebutuhan
yang normal dan is normal saat ini dan membuat
dampaknya terhadap berkaitan dengan rencana perawatan
klien dan keluarga dengan kehamilan c. Tentukan derajat c. Klien dapat
trimester I motifasi untuk mengalami kesulitan
belajar dalam belajar kecuali
• Menunjukan
kebutuhan belajar
perilaku
d. Pertahankan sikap tersebut jelas
perawatan diri
terbuka terhadap d. Untuk
sendiri yang
keyakinan mengembangkan dan
meningkatkan
klien/pasangan mempertahankan
kesehatan
hubungan
e. Menguatkan
• Mengidentifikasi e. Jelaskan rutinitas
hubungan antara
tanda-tanda kunjungan kantor
pengkajian kesehatan
bahaya kehamilan dan rasional dari
dan hasil positif
intervensi
untuk ibu/ bayi
f. Membantu
f. Tinjau ulang
mempertahankan
kebutuhan vitamin,
kadar Hb normal
besi sulfat dan asam
folat
g. Visualisasi
g. Diskusikan
meningkatkan realita
perkembangan janin
akan anak dan
dengan
menguatkan proses
menggunakan
pemebelajaran
gambar
h. Memberikan
34
h. Jawab pertanyaan informasi yang dapat
tentang perawatan bermanfaat untuk
dan pemberian membuat pilihan
makan bayi i. Membantu klien
i. Identifikasi tanda- membedakan yang
tanda bahaya normal dan abnormal
kehamilan j. Janin paling rentan
j. Identifikasi hal yang pada Trimester I
membahayakan pada
janin
5. Resiko tinggi terhadap Tujuan : a. Diskusikan a. Kesejahteraan ibu
cedera janin pentingnya secara langsung
Janin tidak cidera
berhubungan dengan kesejahteraan ibu berhubungan dengan
malnutrisi ibu, Kriteria Hasil : kesejahteraan janin
pemajanan pada b. Anjurkan klien b. Kegagalan untuk
• Memulai prilaku
teratogen/ agen unutk melakukan menggunakan
yang
infeksius adanya seks yang leih aman, kondom selama
meningkatkan
kelainan genetik menggunakan koitus dapat
kesehatan diri
kondom meningkatkan risiko
sendiri dan janin
transmisi penyakit
• Tidak meminum hubungan kelamin
obat tanpa (PHS)
memberitahu
c. Tinjau ulang c. Malnutrisi pada ibu
dokter
kebiasaan dan di hubungkan dengan
kandungannya
budaya diet klien IUGR pada janin dan
• Tidak merokok,
BBBLR
minum alkohol, d. Catat masukan d. Penting untuk
dan obat-obatan protein perkembangan otak
terlarang
janin; Hb esensial
untuk pengakutan
oksigen
e. Tinjau ulang riwayat e. Mengidentifikasi
obstetrik/ medis faktor risiko fisik dan
35
untuk faktor-faktor psikologis
risiko tinggi
f. Kaji terhadap f. Klien yang berisiko
kemungkinan risiko terhadap kelainan
tinggi berkenaan genetik tertentu dapat
dengan kelainan membutuhkan tes
genetik untuk menentukan
apakah janin
terpengaruh
g. Berikan informasi g. Membantu klien
tentang hal yang membuat keputusan
dapat tentang prilaku/
mengakibatkan lingkungan yang
teradinya dapat meningkatkan
perkembangan kesehatan
abnormal h. Diagnosa positif dari
h. Kolaborasi : lakukan kondisi seperti
tes serologi toksoplasmosis dapat
dibuat
36
aktivitas kehidupan kelelahan dan area setiap tidur malam dengan pertumbuhan
sehari-hari kontrol individu jaringan ibu/ janin
c. Pantau kadar Hb c. Kadar Hb rendah
• Memodifikasi
mengakibatkan
gaya hidup untuk
kelelahan lebih besar
memenuhi
perubahan
kebutuhan/ tingkat
energi
• Melaporkan
adanya
peningkatan
energi
37
e. Kolaborasi : berikan e. Membantu mengatasi
pelunak feces bila konstipasi dan
diet tak efektif menciptakan rutinitas
regular
8. Resiko tinggi terhadap Tujuan : a. Berikan informasi a. Ibu yang ISK
infeksi saluran kemih tentang tanda/ gejala berespons baik pada
Tidak ada infeksi
(ISK) berhubungan ISK tindakan dan
dengan statis uranius, Kriteria Hasil : mungkin tidak serius
praktik higiene buruk, b. Tekankan perlunya b. Banyak virus seperti
• Mengidentifikasi
ketidakcukupan mencuci tangan sitomegalovius
perilaku yang
pengetahuan untuk secara teratur (CMV) yang dapat di
dapat menurunkan
menghindari pemajanan ekskresi dalam urin
statis uranius/
pada patogen selama lebih dari 4
risiko infeksi
tahun setelah
• Menyebutkan pemajanan
tabda-tanda yang c. Berikan informasi c. Membantu mencegah
memerlukan tentang tindakan kontaminan E. Coli
evaluasi/ higiene lain rektal mencapai
intervensi vagina
sepanjang hari
f. Anjurkan f. Stasis urinarius dan
antibiotik indikasi
38
9. Curah jantung Tujuan : a. Tinjau ulang proses a. Pengenalan dan
(Kompensasi fisiologis dan intervensi yang cepat
Curah jantung normal
maksimal) perubahan normal menurunkan risiko
berhubungan dengan Kriteria Hasil : dan abnormal serta hasil yang merugikan
peningkatan volume tanda/ gejala
• Membedakan
cairan (preload), b. Dapatkan TD b. Peningkatan TD
perubahan normal
hipertrofi ventrikel, standar dan denyut ddapat menandakan
dan abnormal
perubahan pada tahanan nadi HAK. Nadi
perifer (aftreload) • Tekanan darah meningkat di atas 10-
arteri yang tetap 15 dpm dapat
normal menunjukkan stress
jantung
• Bebas dari edema
c. Murmur sistolik
patologis
c. Auskultasi bunyi dapat terjadi karena
39
dehidrasi
10. Risiko tinggi terhadap Tujuan : a. Tentukan sikap a. Perasaan klien
gangguan citra tubuh terhadap kehamilan, terhadap kehamilan
Citra tubuh baik
berhubungan dengan perubahan citra mempengaruhi
persepsi tentang Kriteria Hasil : tubuh, dan situasi kemampuannya
perubahan biofisik; perkerjaan untuk
• Mengungkapkan
psikososial, budaya dan mengembangkan
pemahaman
keyakinan spiritual perasaan positif
penerimaan
b. Identifikasi hal b. Perubahan citra
perubahan tubuh
mendasar dari harga tubuh terjadi secara
• Mengungkapkan diri klien normal karena
penerimaan perubahan bentuk
terhadap diri tubuh
sendiri dalam c. Kaji sistem c. Dukungan membantu
situasi pendukung (anggota klien mengatasi
kelurga) perubahan bentuk
• Mendemostrasikan
tubuhnya
citra diri positif
d. Tinjau ulang d. Membantu
dengan
perubahan fisiologis menurunkan stress
mempertahankan
kepuasan terhadap
penampilan secara
menyuluruh
40
dan penerimaan dan kebutuhan pada keuarga tanpa
diri karena finansial sumber-sumber yang
perubahan peran adekuat dapat
mnciptakan stress
• Membicarakan
tambahan
dengan keluarga/
d. Dapatkan informasi d. Dapat mengalami
orang terdekat
tentang persiapan ketakutan bahwa
tentang situasi dan
atau kurangnya perencanaan yamg
perubahan yang
persiapan untuk bayi mengakibatkan
telah atau dapat
kematian pada bayi
terjadi
• Mengembangkan
rencana realitis e. Jelaskan labilnya e. Membantu klien/
untuk adaptasi emosi sebagai pasangan memahami
terhadap peran karakteristik perubahan alam
baru/ perubahan kehamilan perasaan
baru f. Berikan informasi f. Memberikan
41
potensial terhadap Koping keluaga hubungan antar merupakan situasi
pertumbuhan adaptif anggota keluarganya kritis terhadap
berhubungan dengan anggota keluarga
Kriteria Hasil :
kebutuhan klien dan b. Kaji hubungan klien/ b. Dapat memberikan
keluarga cukup • Menggali pasangan pada orang pengertian untuk
terpenuhi perubahan peran tua membantu pasangan
yang diantisipasi c. Evaluasi respon c. Pada trimester I,
suadara sekandung saudara kandung
• Melaporkan
yang masih muda
merasa percaya
tidak menyadari
diri dan puas
realiatas dan
dengan kemjuan
konsekuensi
yang dibuat
kehamilan
d. Anjrukan ayah/ d. Meningkatkan rasa
sauadara sekandung keterlibatan
untuk ikut
mendengarkan DDJ
42
seberapa baik
pasangan
mengatasinya
e. Tinjau ulang riwayat e. Koitus tidak selalu
obsetrik pasangan kotraindikasi pada
triemster I, kecuali
klien mengalami
komplikasi
f. Kolaborasi : f. Membantu pasangan
konseling bila mengatasi secara
masalah tidak positif isu seksual
teratasi pada kehamilan
B. Trimester II
43
penampilan secara d. Diskusikan metoda d. Membantu unutk
menyuluruh perawatan kulit dan mempertahankan
berias perasaan positif
tentang diri
44
kesehatannya diri kemungkinan risiko d. Membantu
kesehatan individu mengingatkan untuk
• Mengenali dan
klien
melakukan tindakan
untuk
e. Diskusikan adanya
meminimalkan dan
obat-obatan yang e. Membantu dalam
mencegah faktor
mungkin diperlukan memilih tindakan
risiko
• Mengidentifikasi
f. Diskusikan
tanda-tanda bahaya/ f. Kunjungan yang
kebutuhan terhadap
mencari perawatan lebih sering
pemerikaan
medis dengan tepat meningkatkan
laboratium
kesejahteraan ibu
45
dan menghindari pada janin
prilaku yang dapat
d. Perhatikan persepsi
mempercepat d. Gerakan janin
ibu terhadap
cedera janin dirasakan pertama
gerakan janin dan
terjadi di antara
DDJ
gestasi ke-16 dan ke-
20
e. Kaji pertumbuhan
e. Merupakan skrining
uterus dan tinggi
untuk gestasi
fendus pada setiap
kunjugan
f. Berikan informasi
f. Membantu klien/
tentang tes-tes
pasangan untuk
diagnostik atau
menghadapi dan
prosedur
membuat keputusan
berdasarkan
informasi
g. Bantu dengan
g. Mendeteksi adanya
prosedur
janin di awal minggu
ultrasonografi dan
ke 5-6 gestasi
jelaskan tujuannya
46
• Mengidentifikasi masalah jantung dan risiko tinggi
cara-cara untuk ginjal peningkatan curah
mengontrol dan jantung
c. Ukur TD dan nadi
menurunkan c. Peningkatan TD
masalah menunjukkan HAK
kardiovaskuler
f. Anjurkan klien
f. Meningkatkan aliran
untuk menghindari
bailk vena
menyilangkan kaki,
duduk dan berdiri
lama
g. Perubahan posisi
g. Kaji adanya
cepat dapat
kelemahan
mengakibatkan
pusing
d. Berikan informasi
47
tenyang diet d. Nutrisi adekuat
seperti protein
menurunkan HAK
e. Anjurkan
meninggikan e. Edema terjadi di
ekstremitas secara penghujung hari
periodik selama
sehari
e. Perhatikan adanya
e. Menghilangkan
sakit punggung dan
tegang pada
tekanan pada
punggung bawah
punggung bagian
bawah
48
kram kaki saraf pelvis serta
rendanya kalsium
menyebabkan kram
g. Menetralisir
g. Kolaborasi : berikan keasaman gastrik
antasida rendah
natrium
49
perubahan hasrat • Mendiskusikan b. Tinjau ulang apa mencederai janin pad
seksual dan harapan, masalah seksual yang dirasankan saat koitus adalah hal
takut akan cidera fisik • Mengungkapkan yang umum
c. Tinjau ulang
pemahaman tentang c. Membantu pasangan
alasan yang perubahan posisi
untuk
mungkin untuk yang mungkin
diubah mempertimbangkan/
d. Waspadai adanya membuat pilihan
indikasi d. Di sini tampak
kemungkinan frekuensi
kesulitan seksual penyimpangan yang
lebih tinggi
C. Trimester III
ketidakyamanan dispnea
50
dengan tepat frekuensi kontraksi menciptakan
Braxton-Hiks ketidaknyamanan
51
• Mengidentifikasi awitan persalinan
sumber-sumber d. Berikan informasi d. Membantu
yang tepat untuk tertulis/ verbal menyiapkan
mendapatkan tentang perawatan pengambilan peran
informasi tentang bayi baru
perawatan bayi e. Anjurkan e. Menurunkan ansietas
• Mengungkapkan keikutsertaan dalam berkenaan denga
persalinan/
kelahiran dan bayi
52
ulang informasi perubahan tubuh
tentang perubahan normal
fisik mempengaruhi
secara positif
g. Dukungan yang
g. Kaji ketersedian dan memadai membantu
sifat sistem pengembangan
pendukung penyesuaian positif
53
trimester III
f. Berikan informasi f. Riwayat positif
tentang tanda-tanda meningkatkan
awitan persalinanan kemungkinan
masalah, seperti pada
g. Tentukan kehamilan
penggunaan berikutnya
54
menggunakan
diuretik e. Dapat mengindikasi
e. Tes urin midstrem spasme glomerulus
untuk memeriksa
albumin f. Masalah-masalah
f. Kolaborasi : Kaji yang mempengaruhi
riwayat medis fungsi ginjal
(hipertensi, penyakit
ginjal dan jantung)
6. Perubahan pola seksual Tujuan : a. Lanjutkan/ mulai a. Penurunan minat
berhubungan dengan Pola seksual baik pengkajian seksual pada aktivitas/ koitus
perubahan hasrat Kriteria Hasil : seksual sering terjadi
seksual, • Mendiskusikan pada trimester III
ketidaknyamanan masalah yang b. Kaji persepsi b. Kemampuan
(sesak napas, berhubungan terhadap hubungan pasangan untuk
kelelahan, pembesaran dengan isu-isu seksual mengidentifikasi
abdomen), salah seksual pada perubahan seksual
pengertian/ merasa trimester III pada trimester III
takut • Mengekspresikan c. Anjurkan pasangan c. Komunikasi antar
55
dalam vagina
• Mengidentifikasi
c. Catat tanda-tanda c. Membedakan antara
tanda-tanda
HAK edema fisiologis
abnormal yang
memerlukan normal dari potensial
d. Tentukan d. Posisi supine/
evaluasi lanjut
pengetahuan klien rekumben dan posisi
tentang pengaruh tegak lama sangat
perubahan posisi menurunkan aliran
pada fugsi jantung balik vena
e. Anjurkan perubahan e. Meningkatkan aliran
posisi yang sering balik vena, sehingga
menurunkan edema
56
c. Kaji kejadian c. Ansietas yang
insomnia berlebihan,
kegembiraan,
ketidaknyamanan
fisik, nokturia dan
aktivitas janindapat
mempersulit tidur
d. Perhatikan keluhan d. Pada posisi
kesulitan bernafas rekumben,
karena posisi pembesaran uterus
serta organ abdomen
menekan diafragma
e. Kolaborasi : e. Anemia dan
daoatkan sel darah penurunan kadar sel
merah dan kadar Hb arah merah
mengakibatkan
penurunan
oksigenasi
9. Risiko tinggi terhadap Tujuan : a. Evaluasi kemajuan a. Karena janin
kerusakan pertukaran Pertukaran gas janin pertumbuhan mempunyai
gas janin berhubungan efektif normal janin kebutuhan tertentu
dengan perubahan Kriteria Hasil : b. Bantu klien/ b. Insufisiensi dapat di
aliran darah dalam • Mengidentifikasi pasangan mengkaji deteksi dengan
desidua, perubahan faktor-faktor risiko gerakan janin adanya penurunan
suplai oksigen individu gerakan janin
• Mendemonstrasikan c. Kaji program c. Latihan yang keras
normal, gerakan
janin setiap hari
normal dan d. Evaluasi faktor- d. Merupakan indikasi
57
perkembangan inkompatibilitas
fundus potensial
e. Kolaborasi : e. Dapat
Siapkan dan bantu memperkirakan BB
dengan USG, bila di janin, panjang femur
indikasikan yang di dapatkan
f. Kolaborasi : tes f. Menentukan kadar
serum terhadap antibodi anti-D
ketidaksesuaian Rh
pada klien Rh-
negatif
10. Risiko tinggi terhadap Tujuan : a. Lanjutkan a. Perubahan nutrisi ibu
cedera janin Tidak ada cidera pada pengkajian dapat menurunkan
berhubungan dengan janin berkelanjutan cadangan zat besi
masalah kesehatan ibu, Kriteria Hasil : tentang nutrisi ibu pada janin
pemajanan pada • Mengidentifikasi b. Hindari penggunaan b. Dapat menghambat
teratogen/ agen infeksi faktor-faktor risiko tembakau penambahan BB ibu
individu c. Beriakn informasi c. Sulfonamid
• Mengubah gaya tentang risiko terapi meningkatkan risiko
58
• Mengidentifikasi c. Tentukan c. Seseorang dengan
model peran yang bagaimana manusia tingkat
tepat mengetahui ketergantungan yang
• Menggambarkan kehamilan saat tinggi dapat
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Antenatal Care adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama
kehamilannya yang sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang sudah ditentukan
(Depkes RI, 2001:3).
59
Dalam pelayanan ANC dikemukakan beberapa tujuan antara lain :
A. Memantau kondisi kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
bayi.
B. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial, ibu dan bayi.
D. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat baik ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
E. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.
F. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar tumbuh
dan berkembang secara normal.
G. Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, nifas
dan aspek keluarga berencana.
4.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
60
Wiknjosastro, Hanifa, Prof. Dr, Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga Cetakan Kedua, Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 1992.
Syafrida, 1996, Hubungan Pelayanan Antenatal Dengan Kematian Perinatal di Dati II Bogor
Tahun 1996-1997, Tesis Bidang Ilmu Kesehatan, Universitas Indonesia, Depok.
Sintowati, Retno, Jurnal pendidikan kesehatan mengatasi keluhan hamil Pada ibu-ibu hamil
di asrama group ii kopassus Kartasura, Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu
Kedokteran niversitas Muhammadiyah Surakarta
61