Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu yang
mengharapkan anak. Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian khusus,
untuk mencegah dan mengetahui penyakit-penyakit yang dijumpai pada persalinan,
baik penyakit komplikasi dan lain-lain.
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kehamilan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan antenatal care
merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan
mendeteksi adanya kehamilan resiko tinggi. Dengan adanya antenatal care sebagai
deteksi dini adanya kehamilan yang beresiko tinngi sebagai salah satu penyebab
kematian ibu hamil, sehingga antenatal care diharapkan dapat mengurangi angka
kematian ibu.
Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi
dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan
dan persalinan yang aman dan memuaskan. Tujuan antenatal yaitu untuk menjaga
agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan
bayi yang dilahirkan sehat, memantau kemungkinan adanya risiko-risiko
kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan
risiko tinggi serta menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.
Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan
hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan bila merasakan tanda-
tanda kehamilan. Untuk itu ibu hamil terutama trimester ini untuk lebih sering
memeriksakan diri sejak dini dengan tujuan untuk mengurangi penyulit saat
inpartu.
Untuk itulah tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan obstetrik
dan neonatal, khususnya bidan harus mampu dan teerampil memeberikan pelayanan
sesuai dengan standart yang diterapkan.

1
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah tentang “Asuhan Kebidanan Pada Ibu
Hamil (ANC)” adalah :
1. Untuk persyaratan dalam kenaikan jenjang jabatan, pangkat dan golongan
ruang Bidan Ahli
2. Untuk persyaratan dalam kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagai
Bidan Madya dengan golongan ruang IV/a
3. Untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam memberikan
asuhan kebidanan kepada ibu hamil normal secara komprehensif.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kehamilan
Masa Kehamilan adalah dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama
haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai
dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan
dan triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan. (Saifuddin, 2011).
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implansi. Bila dihitung dari saat fertilisasi sampai
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender inernasional (Prawirihardjo, 2008).
Klasifikasi kehamilan dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu).
2. Kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu).
3. Kehamilan triwulan ketiga/terakhir (antara 28 sampai 40 minggu).
Dimana setiap trimester memiliki ciri khas tertentu. Dikatakan masa kehamilan
dimulai dari masa konsepsi, pertemuan sel sperma dan sel telur, pembuahan, nidasi,
sampai membentuk janin dan terbentuknya seluruh tubuh janin sehingga saatnya
melahirkan.
Pada masa hamil lah terjadinya banyak perubahan pada tubuh ibu misalnya,
rahim membesar karna pertumbuhan janin yang semakin berkembang. Dinding
perut semakin melebah mengikuti pertumbuhan janin, payudara membesar dan
tenggang karena produksi ASI.

B. Tanda-Tanda Kehamilan
1. Tanda-Tanda Kemungkinan Hamil
a. Perut membesar (pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan)
b. Uterus membesar (terjadi perubahan dalam bentuk besar, dan konsistensi
dari rahim)
c. Tanda hegar (otot uterus lembek)
d. Tanda chadwick (serviks dan vagina menjadi kebiruan)

3
e. Broxton-Hick (kontraksi-kontraksi uterus bila dirangsang)
f. Teraba ballottement
g. Reaksi kehamilan positif
2. Tanda-Tanda Tidak Pasti
a. Amenore (tidak haid)
b. Morning sickness (mual-mual dipagi hari)
c. Sering kencing
d. Pembesaran payudara
e. Membesarnya perut
f. Pergerakan anak yang pertama (Quickening)
3. Tanda-Tanda Pasti Kehamilan (Tanda Positif)
a. Gerakan janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-
bagian janin (20 minggu)
b. Terdengar detak jantung janin (18-20 minggu)
c. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rongent

C. Tahap Perubahan dan Perkembangan Janin, Serta Perubahan Terhadap


Maternal
1. Perubahan dan Perkembangan Janin
a. 0-4 Minggu
Pada minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang tubuh kurang
lebih 2 mm. Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal
bakal otak, sum sum tulanh belakang yang masih sederhana, dan tanda-
tanda wajah yang akan terbentuk.
b. 4-8 Minggu
Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 4 minggu, jantung janin
mulai berdetak, dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul
tulangh-tulang belakang wajah, mata, kaki dan tangan.
c. 8-12 Minggu
Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin
telah terbentuk. Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya,
sehingga dapat menampung otak yang terus berkembang dengan pesat.
Dan memilliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam
rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapt melakukan aktifitas
4
seperti menendang dengan lembut. Organ-organ utama janin kini telah
terbentuk.
d. 12-16 Minggu
Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya apat
didengarkan melalui ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat
menunjukan ekspresi tertentu dan mulai tumbuh alis dan bulu mata.
Kemudia janin sudah mulai dapat memutar kepalanya dan membuka
mulut. Rambutnay muali tumbuh kasar dan berwarna.
e. 16-20 Minggu
Janin mulai bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah
muncul dibelakang gigi susu. Tubuhnya ditumbuhi rambut halus yang
disebut lanugo. Janin bisa menghisap jempol dan bereaksi terhadap suara
ibunya. Ujung-ujung indra pengecap mulai berkembang dan bisa
membedakan rasa manis dan pahit dan sidik jari mulai tampak.
f. 20-24 Minggu
Pada sat ini ternyata besar tubuh janin mulai sebanding dengan
badanya. Alat kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya muli
terbuka, dan mulai melakukan gerakan pernafassan. Pusat-pusat tulangntya
pun mulai mengeras. Selain itu, Kini ia mulai memiliki waktu-waktu
tertentu untuk tidur.
g. 24-28 Minngu
Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan dikulit
kepalanya rambut mulai bertumbuhan, kelompok matanya membuka, dan
otaknya mulai aktif. Janin dapat mendengar, baik suara dari dalam maupun
dari luar (lingkungan). Janin dapat menegnali suara ibunya dan detak
jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh dikatakan
pada masa ini merupakan masa-mas bagi sang janin mempersiapkan
dirinmenghadapi hari kelahirannya.
h. 28-36 Minggu
Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karna beratnya yang
semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila
melihat cahaya melalui dinding perut ibunya, kepalanya sudah mulai
mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna.
i. 38 Minggu
5
Kepalanya sudah berada pada rongga panggul, seolah-olah
mempersiapkan diri bagi kelahirannya kedunia. Ia kerap berlatih bernapas,
menghisap dan menelan. Rambut-rambut halus di sekujur tubuhnya mulai
menghilang. Ususnya terisi mekonium (tinja pada bayi baru lahir) yang
biasanya akan dikeluarkan dua hari setelah lahir. Sat ini persalinan sudah
amat dekat dan bisa terjaid kapan saja.
2. Perubahan Terhadap Maternal
Suatu kehamilan normal biasanya berlangsung 280 hari, selama ini terjadi
perubahan yang menakjubkan baik pada ibu maupun janin. Janin berkembang
dari 2 sel ke satu bentuk yang akan mampu hidup di luar uterus. Adapun
perubahan yang terjaid ada 3 bagian, yaitu :
a. Trimester pertama minggu ke 1-14/ bulan 1-3
Ibu terlambat menstruasi, payudara menbjadi nyeri dan membesar,
kelelahan, dan ibu akan mengalami dua gejala terakhir selama 3 bulan
berikutnya yaitu morning sickness atau mual muntah yang biasanya
dimulai sekitar 8 minggu dan mungkin berkhir sampai 12 minggu.
b. Trimester kedua minggu 16-24/ bulan 4-6
Fundus berada ditengah antara simpisis dan pusat, sekris vagina
meningkat tetapi tetap normal juka tidak gatal, iritasi dan berbau, bulan ke
5 TFU 3 jari dibawah pusat, payudara melai sekresi kolostrum,
kantungketuban menampung 400 ml cairan. Bulan ke 6 fundus sudah
diatas pusat, sakit punggung dan kram pada kaki mungkin melai terjadi,
mengalami gatal-gatal pada abdomen karrena uterus dan kulit
merenggang.
c. Trimester keiga minngu ke 28-36/ bulan 7-9
Fundus berada di pertengahan antara pusat dan PX, hemoroid
mungkin terjadi, pernapasan dada berganti menjadi npenapasan perut,
mungkin ibu lelah menjalani kehamilannya dan ingin sekali menjadi ibu,
ibu juga sulit tidur. Bulan kesembilan, penurunan kepala ke panggul
ibu/kepala masuk PAP, sakit punggung dan sering kencing, barxton Hik
meningkat karna serviks dan segmen bawah rahim disiapkan.

6
D. Perubahan Fisiologis Pada Ibu Hamil
1. Sistem Reproduksi
a. Vagina/Vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron,
warna merah kebiruan (tanda Chadwick).
b. Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi
konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan,
progesteron berperan untuk elastisitas / kelenturan uterus.
c. Ismus Uteri
Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik menjadi sulit
ditentukan, pada kehamilan trimester I memanjang dan lebih kuat.
d. Serviks
Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat stimulasi estrogen
dan perlunakan akibat progesteron (tanda Hegar), warna menjadi livide /
kebiruan
e. Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama
fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium
tenang/beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru,
tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.
2. Sistem Kardiovaskuler
Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah
perubahan hemodinamik maternal, meliputi :
a. Retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
b. Anemia relatif
c. Akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun
d. Tekanan darah arterial menurun
e. Curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap
sampai akhir kehamilan
f. Volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
g. Volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan, kemudian
bertambah secara perlahan sampai akhir kehamilan.

7
3. Sistem Respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga
terdorong ke kranial, terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat
komplikasi dada (chest compliance) menurun. Volume tidal meningkat.
Volume residu paru (functional residual capacity) menurun. Kapasitas vital
menurun.
4. Sistem Gatrointestinal
Estrogen dan hCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-
muntah, selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering
kembung, konstipasi, lebih sering lapar / perasaan ingin makan terus
(mengidam), juga akibat peningkatan asam lambung. Pada keadaan patologik
tertentu dapat terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih dari 10 kali per hari
(hiperemesis gravidarum).
5. Sistem Traktus Urinarius
Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menururn akibat pengaruh
estrogen dan progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi
meningkat sampai 60%-150%. Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh
perbesaran uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis
sementara. Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun
namun hal ini dianggap normal. Kulit Peningkatan aktifitas melanophore
stimulating hormon menyebabkan perubahan berupa hiperpigmentasi pada
wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba (linea grisea), striae lividae
pada perut, dsb.
6. Sistem Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid.
Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800
kal/hari (menyusui). Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang
pertumbuhan janin. Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300 g/100ml.
Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum
dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan

8
E. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil
1. Trimester Pertama
Segera setelah, konsepsi kadar hormon progesteron dan ertrogrn dalam
tubuh akan meningkat dan ini menyebabkan timbulkan mual muntah pada pagi
hari, lemah, lelah dan besarnya payudara, bu merasa tiak sehat dan sering kali
membenci kehamilannya, pada trimester pertama seorang ibu akan selau
mencari tanda-tanda untuk lebh meyakinkan bahwa dirinya memang hamil.
2. Trimester Kedua
Pada trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat, ibu sudah
terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinng dan rasa tidak nyaman karena
hamil sudah berkurang, perut ibu belum teralu besar sehingga belum dirasakan
sebagai beban, ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat merasakan
gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya, banyak ibu
terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya
pada trimester pertama.
3. Trimester Ketiga
Trimester ketiga sering kali disebut periode menggu atau waspada sebab
pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan
bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu akan
bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir
sewaktu-waktu, ini menyebabkan ibu meninggkatkankewaspadaan akan
timbulnya tanda dan gejala akan terjadi persalinan, ibu sering kali mersa
khawatir atau kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.

F. Menentukan Usia Kehamilan


Menentukan umur kehamilan bisa dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya
adalah:
1. Rumus Naegele
Rumus naegele terutama untuk nentukan hari perkiraan lahir (HPL, EDC =
Expected Date of Confinement). Rumus ini terutama belaku untuk wanita
dengan siklus 28 hari sehingga ovulasi terjadi pada heri ke 14. Caranya yaitu
tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT) ditambah 7 dan bulan dikurangi 3.

9
2. Berdasarkan tinggi fundus uteri
Secara tradisional perkiraan tinggi fundus dilakukan dengan palpasi fundus
dan membandingkannya dengan beberapa patokan antara lain simfisis pubis,
umbilicus, atau prosesus xifoideus. Cara tersebut dilakukan dengan tanpa
memperhitungkan ukuran tubuh ibu. Sebaik-baiknya pemeriksaan tersebut,
hasilnya masih kasar dan dilaporkan hasilnya bervariasi.
Dalam upaya standarisasi perkiraan tinggi fundus uteri, para peneliti saat
ini menyarankan untuk menggunakan pita ukur untuk mengukur tinggi fundus
sampai pada tepi atas simfisis pubis. Diketahui bahwa pengukuran dengan
menggunakan pita ukur dapat memberikan hasil yang konsisten antar individu.
Ukuran ini biasanya sesuai dengan umur kehamilan dalam minggu setelah
umur kehamilan 24 minggu. Namun demikian dapat terjadi beberapa variasi
(1-2 cm). Bila deviasi lebih dari 1-2 cm dari umur gestasi kemungkinan terjadi
kehamilan kembar atau polihydramnion dan bila deviasi lebih kecil berarti ada
gangguan pertumbuhan janin.
3. Berdasarkan palpasi abdominal
a. Rumus Bartholomew
Antara simfisis pubis dan pusat dibagi dalam 4 bagian yang sama,
maka tiap bagian menunjukan penambahan 1 bulan. Pada saat fundus uteri
teraba tepat disimfisis maka umur kehamilan adalah 2 bulan (8 minggu).
Antara pusat sampai prosesus xifoideus juga dibagi dalam 4 bagian dan
tiap bagian manunjukan kenaikan 1 bulan. Perlu diperhatikan bulan ke 10
(40 minggu) tinggi fundus uteri kurang lebih sama dengan bulan ke 8 (32
minggu) karena pada saat itu kepala sudah masuk panggul.
b. Rumus Mc.Donald
Fundus uteri di ukur dengan pita. Tinggi fundus dikalikan 2 dan dibagi
7 memberikan umur kehamilan dalam bulan obstetric dan bila dikalikan 8
dan dibagi 7 memberikan umur kehamilan dalam minggu.
Taksiran Berat Janin, taksiran ini hanya berlaku untuk janin presentasi
kepala. Rumusnya adalah sebagai berikut: (Tinggi fundus dalam cm – n) x
155 = Berat (gram). Bila kepala diatas atau pada spina iskiadika maka n =
12. Bila kepala dibawah spina iskiadika maka n = 11.

10
4. Quickening (Persepsi gerakan janin pertama)
Gerakan janin pertama biasanya dirasakan pada umur kehamilan 18
minggu (primigravida), atau 16 minggu (multigravida).
5. Ultrasonografi
Penentuan umur kehamilan dengan ultrasonografi menggunakan 3 cara:
a. Dengan mengukur diameter kantong kehamilan (GS = Gestational Salc)
untuk kehamilan 6-12 minggu.
b. Dengan mengukur jarak kepala – bokong (GRI = Grown Rump Length)
untuk umur kehamilan 7-14 minggu.
c. Dengan mengukur diameter biparietal (BPD) untuk kehamilan lebih dari
12 minggu.

G. Pemeriksaan Kehamilan (ANC)


Antenatal care merupakan program pemeriksaan dan pengawasan secara teratur
pada wanita hamil untuk menyiapkan sebaik-baiknya secara fisik dan mental serta
menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas.
Asuhan antenatal adalah pengawasan sebelum anak lahir terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Pemeriksaan kehamilan
merupakan hal yang penting alam upaya menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu maupun prenatal.

H. Tujuan Antenatal Care


Tujuan utama ANC adalah menurunkan/ mencegahan kesakitan dan kematian
maternal dan perinatal. Sedang tujuan Khusus ANC adalah:
1 Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi.
2 Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan social ibu dan
bayi.
3 Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
4 Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

11
5 Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan dengan normal dan pemberian asi
eksklusif.
6 Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal.

I. Jadwal Kunjungan Antenatal Care


Kunjungan Antenatal Care sebaiknya dilakukan paling sedikit 4x selama
kehamilan, yaitu 1x pada triwulan pertama (sebelum 14 minggu), 1x pada triwulan
kedua (sebelum 14-28 minggu), 2x pada triwulan ketiga (sebelum 28-36 dan
sesudah minggu ke-36). Yang dilakukan pada saat jadwal kunjungan Antenatal
Care :
1 Kunjungan pertama (0-16 minggu) dilakukan untuk:
a. Penapisan dan pengobatan anemia
b. Perencanaan persalinan
c. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya.
2 Kunjungan kedua (24-28 minggu), dan kunjungan ketiga, di lakukan untuk:
a. Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
b. Penapisan preeklampsia, gemelli, infeksi alat reproduksi, dan saluran
perkemihan.
c. Mengulang perencanaan persalinan
3 Kunjungan keempat, pada umur 36 minggu sampai lahir :
a. Sama seperti pada kunjungan II dan III
b. Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi
c. Mementapkan rencana persalinan
d. Mengenali tanda-tanda persalinan.

J. Pelayanan atau Asuhan Standar Minimal 10 T


Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan
untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai standar pelayanan antenatal seperti
yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Pelayanan antenatal
mencakup anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan
laboratorium rutin dan khusus, serta intervensi umum dan khusus (sesuai resiko
yang ditemukan dalam pemeriksaan), dalam penerapan terdiri atas (10 T) :

12
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan,
Kecukupan gizi dapat ditentukan dengan adanya kenaikan BB, kenaikan berat
badan selama kehamilan dikatakan normal berkisar antara 6,5 kg – 15 kg,
karena berat badan yang berlebihan atau kurang, perlu dapat diperhatikan
khusus, dikarenakan akan menimbulkan terjadinya penyakit dalam kehamilan
2. Ukur Tekanan darah,
Tekanan darah diukur setiap ibu melakukan kunjungan, hal ini bertujuan untuk
mendeteksi adanya kemungkinan kenaikan tekanan darah yanga danya
kehamilan. Tekanan darah pada ibu hamil dikatakan normal yaitu < 140/90
mmHg.
3. Ukur Lingkar Lengan Atas (LILA),
4. Ukur Tinggi fundus uteri,
Tinggi fundus uteri digunakan sebagai salah satu cara untuk mengetahui
usia kehamilan pertama.
Tabel 2.1 Umur kehamilan berdasarkan Tinggi Fundus Uteri
Tinggi Fundus Uteri Umur Kehamilan
24-25 cm diatas simfisis 22-28 Minggu
26.7 cm diatas simfisis 28 Minggu
29.5-30 cm diatas simfisis 30 Minggu
29.5-30 cm diatas simfisis 32 Minggu
31 cm diatas simfisis 34 Minggu
32 cm diatas simfisis 36 Minggu
33 cm diatas simfisis 38 Minggu
37.7 cm diatas simfisis 40 Minggu
5. Tentukan presentasi janin dan DJJ,
6. Skrening status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi TT (tetanus Toksoid)
bila diperlukan,
Pada ibu hamil diberikan imunisasi TT sebanyak 2 kali selama kehamilan
dengan interval waktu 4 minggu.Imunisasi ini di anjurkan setiap ibu hamil,
karena dapat menurunkan angka kematian bayi akibat tetanus neonatorum.
Imunisasi ini diberikan dnegan dosis 0,5 cc / IM dalam satu kali penyuntikan.
(Mansjoer, Arif. 2002)

13
Tabel 2.2 Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid
%
Interval Lama
Antigen Perlindunga
(Selang waktu minimal) Perlindungan
n
TT 1 ada kunjungan antenatal - -
pertama
TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 Tahun 80
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 Tahun 95
TT 4 1 Tahun TT 3 10 Tahun 99
TT 5 1 Tahun TT 4 25 Tahun / 99
seumur hidup
Keterangan :* Artinya apabila dalam kurun waktu 3 tahun WUS tersebut
melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dari TN (Tetanus
Neonatorum).
7. Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan,
Untuk mencegah anamia pada ibu hamil diberikan tablet Fe sebanyak 90
tablet selama ibu hamil.. Tablet Fe diberikan segera mungkin setelah rasa mual
hilan. Tablet Fe diminum 1 x 1 tablet tanpa dibarengi dengan teh atau kopi,
karena akan mengganggu penyerapan.
8. Test laboratorium (rutin dan khusus),
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan.

K. Ketidaknyamanan Dalam Kehamilan


1. Trimester I
a. Rasa tidak enak pada mulut, mual, muntah , morning sicknes dan ludah
berlebihan
Cara mengatasinya yaitu pada waktu bangun tidur jangan turun langsung
dari tempat tidur, minum teh hangat, menghindari makan yang di goreng
serta menjaga kebersihan mulut dan gigi.

14
b. Ginggivitis dan Epulis
Cara mengatasinya yaitu diet seimbang protein, sayur dan buah serta
menjaga kesehatan gigi dan mulut.
c. Nyeri pada mammae
Cara mengatasinya yaitu menganjurkan untuk memakai BH yang
menyokong dan menyerap keringat
d. Sering buang air kecil
Cara mengatasiny menganjurkan pada ibu untuk mengurangi pemasukan
cairan sebelum tidur.
e. Leukhorea
Cara mengatasinya menganjurkan agar memakai pakaian dalam yang
bersih, menyerap keringat, nyaman dan menjaga kebersihan serta
menghubungi / datang ke petugas kesehatan jika terjadi perubahan bau,
warna dan jumlah cairan tersebut.
f. Kelelahan
Cara mengatasinya menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup
pada siang dan malam hari
2. Trimester II
a. Konstipasi.
Cara mengatasinya yaitu banyak meminum cairan khususnya air putih,
makan kaya serat, berolah raga ringan, berlatih BAB pada saat yang
khusus seperti setelah sarapan pagi, jika konstipasi berkelanjutan segera
datang ke petugas kesehatan.
b. Kram otot
Ibu dianjurkan untuk sering istirahat, sambil berdiri, berpegang pada kursi
untuk membantu dan menempatkan berat badan ibu pada kaki yang
mengalami kram dan melakukan pengurutan daerah betis.
c. Kelelahan
Ibu di anjurkan untuk lebih banyak istirahat, latihan relaksasi dan
pernafasan, serta olah raga ringan.

15
3. Trimester III
a. Sesak nafas
Cara mengatasinya yaitu sikap tubuh yang benar, tidur dengan bantal
ekstra, makan jangan terlalu kenyang porsi kecil tapi sering, jangan
merokok dan jika berlebihan hubungi petugas kesehatan.
b. Insomnia
Mengusap – usap punggung sambil istirahat, minum susu hangat dan
mandi air hangat sebelum tidur.
c. Sering kencing
Cara mengatasinya yaitu batasi minum sebelum tidur, pakai duk yang
bersih, latihan senam kegel, jika kencing tersa sakit cepat datang ke
petugas kesehatan.
d. Kontraksi
Anjurkan ibu untuk istirahat, atur posisi, cara bernafas dan usap – usap
punggung.
e. Kram kaki
Anjurkan ibu untuk istirahat, pengurutan daerah betis, selama kram kaki
harus fleksi
f. Oedema
Anjurkan ibu untuk istirahat dengan paha dan kaki ditinggikan.
g. Varises
Berdiri jangan terlalu lama dan memakai stoking.
h. Haemoroid
Duduk jangan terlalu lama, posisi tidur miringdan makan sayur yang
berserat agar faeces tidak keras

L. Tanda Bahaya Kehamilan


Pada setiap kunjungan antenatal ibu hamil harus mengetahui bagaimana
mengenali tanda-tanda bahaya kehamilan, dan dianjurkan untuk datang ke petugas
kesehatan dengan segera jika mengalami tanda-tanda bahaya, diantaranya :
1. Perdarahan pervaginam
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah merah,
perdarahan banyak, atau perdarahan dengan nyeri (berarti abortus, KET, mola

16
hidatidosa). Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah
merah, banyak/sedikit, Nyeri (berarti plasenta previa dan solutio plasenta).
2. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit
kepala hebat, yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Sakit kepala
yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari preeklampsia.
3. Gangguan penglihatan
Gangguan penglihatan yang mengindikasikan keadaan yang mengancam
jiwa adalah perubahan penglihatan mendadak, misalnya pandangan kabur atau
berbayang.
4. Bengkak pada wajah dan tangan
Bengkak dapat menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada
wajah dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan
fisik lain. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung, atau
preeklampsia.
5. Nyeri abdomen (epigastrik)
Nyeri yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini
bisa berarti appendicitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang
panggul,persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, infeksi saluran
kemih, atau infeksi lain.
6. Janin tidak bergerak sebanyak biasanya
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya pada bulan ke-5 atau ke-6, beberapa
ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya
akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam.
Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan
jika ibu makan dan minum dengan baik.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Antenatal Care adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi
dan penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan
dan persalinan yang aman dan memuaskan. Tujuan antenatal yaitu untuk menjaga
agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan
bayi yang dilahirkan sehat, memantau kemungkinan adanya risiko-risiko
kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan
risiko tinggi serta menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.

B. Saran
1. Diharapkan Bidan dapat menerapkan asuhan kebidanan secara tepat pada ibu
hamil.
2. Diharapkan Bidan dapat memahami perubahan dan adaptasi fisiologis yang
pada ibu hamil.

18
DAFTAR PUSTAKA

Saifuddin, Abdul Bari. 2011. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo.Edisi Ke-4


Cetakan Ke-4. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Romauli S, 2011. Asuhan Kebidanan 1 Konsep Dasar Asuhan Kehamilan, Yogyakarta :
Nuha Medika
Prawirohardjo S, 2008. ILMU KEBIDANAN, Edisi 4, Jakarta : Bina Pustaka

19

Anda mungkin juga menyukai