Pendahuluan Masa Nifas (puerperium) dimulai setelah placenta lahir dan berakhir ketika alat- alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.(Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. 2002. p N 23 dan Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. 2001. p 122). • Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra- hamil. Lama masa nifas ini 6-8 minggu. (Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi jilid I. Edisi 2. 1998). • Wanita yang melalui periode puerperium di sebut puerpura. Peran dan Tanggung Jawab Perawat dan Bidan 1. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan. 2. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktekkan kebersihan yang aman 3. Memfasilitasi hubungan ikatan batin antara ibu dan bayi 4. Memulai dan mendorong pemberian ASI. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas. 5. Memberikan asuhan secara professional. Tahapan Masa Nifas 1. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. 2. Puerperium Intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia lamanya 6-8 minggu. 3. Remote Puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bias berminggu-minggu, bulanan atau tahunan. Perubahan Fisiologis Pada Masa Nifas SISTEM REPRODUKSI 1. Uterus 2. Lochea Cairan yang berasal dari kavum uteri dan vagina dlm masa nifas. 3. Cervik 4. Vulva dan Vagina 5. Perineum 6. Payudara • Sistem Perkemihan • Sistem Gastrointestinal • Sistem Kardiovaskuler • Sistem Endokrin • Sistem Muskuloskeletal • Sistem Integumen • Sistem Imunologi Perawatan Pasca Persalianan • Kebersihan diri (Khususnya Pada daerah Kemaluan) • Istirahat Kurang tidur dapat mengakibatkan : 1. Mengurangi jml produksi ASI 2. Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan 3. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawatbayi dan dirinya sendiri • Latihan ( Untuk mengembalikan otot2 perut dan panggul spy kembali normal) • Gizi yang cukup • Perawatan Payudara • Hubungan Perkawinan dan rumah tangga • Keluarga berencana Perubahan Psikologis 1. Taking in • Fokus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri, pengalaman melahirkan sering diceritakannya,kelelahan membuat ibu cukup scr internal untuk mencegah gejala kurang tidur. 2. Taking Hold • Ibu merasa khawatir akan tidakmampuan dan rasa tanggung jawab merawat bayi,perasaan sangat sensitif shg mudah tersinggung.Inu butuh dukungan utama untuk merawat bayinya 3. Letting Go • Ibu sudah mulai menerima tanggung jawab dengan ketergantungan bayinya, keinginan untuk merawat bayinya, keinginan untuk merawat bayinya sdh meningkat pada fase ini. Tujuan Asuhan Kep pada Ibu masa nifas • Asuhan nifas diperlukan pada periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. • Tujuan secara umum Membantu ibu dan pasangannya selama masa transisi awal mengasuh anak. • Tujuan Khusus • Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologik. • Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya. • Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan bayi sehat. • Memberikan pelayanan keluarga berencana. PROSES KEPERAWATAN Pengkajian 1. Biodata ibu dan suami 2. Riwayat persalinan 3. Riwayat Kebidanan yang lalu 4. Riwayat kesehatan yang lalu dan sekarang 5. Riwayat sosial dan ekonomi Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum 2. BB,TB,LILA,TTV normal (Nadi,Nafas,Suhu,TD ) 3. Kepala (Rambut, wajah, mata,hidung,mulut,telinga dan leher) 4. Payudara Pembesaran simetris, pigmentasi,warna kulit ,areola mamae dan putting susu 5. Abdomen KOntraksi uterus,nyeri,tinggi fundus uteri,strie,distensi. 6. Ano-Genetalia Odema vagina,hematom,nyeri Perineum : Keadaan lukaepis,odema,kemerahan Lochea: warna,jml,bekuan darah 1-3 rubra,4- 10 serosa,> 10 alba 7. Muskuloskeletal Pemeriksaan Diagnostik • Pemeriksaan Laborat Diagnosa keperawatan • Nyeri akut b/d trauma mekanis,odema,pembesaran jaringan • Management Laktasi b/d produksi ASI yang tidak lancar • Resiko tinggi infeksi b/d masuknya mikroorganisme mell perineum • Resiko tinggi kekurangan vol cairan • Dx : Resiko tinggi Infeksi • Ditandai dengan : 1. Luka perineum masih basah 2. Pengeluaran lochea 3. Kontraksi Uterus • Tujuan : • Luka episiotomi kering • Tidak ada tanda2 infeksi • Adanya kontraksi Intervensi • 1. Observasi kontraksi uterus dengan memperhatikan perubahan involusi. • 2. Catat Jumlah dan bau lochea atau kemajuan dari rubra menjadi serosa • 3. Perhatikan frekuensi atau jumlah berkemih • 4. Beri HE ttg perawatan luka perineum • 5. Kolaborasi dg dokter dlm pemberian antibiotik