ANTENATAL CARE
A. KONSEP PENYAKIT
a. PENGERTIAN
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan
penanganan medik pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan
persalianan yang aman dan memuaskan (Handaya, 2011).
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan mental
dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan
memberikan ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
b. TUJUAN
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa
kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan selamat serta menghasilkan bayi yang
sehat (Depkes RI). Secara rinci tujuan antenatal care adalah:
1) Menjaga agar ibu sehat selama masa kehamilan, persalinan dan nifas serta
mengusahakan bayi yang dilahirkan sehat.
2) Memantau kemungkinan adanya risiko-risiko kehamilan, dan merencanakan
penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi.
3) Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal.
4) Mempersiapkan pemeliharaan bayi dan laktasi.
5) Mengantarkan pulihnya kesehatan Ibu optimal.
c. TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN
a. Tanda presumsi
a) Subyektif:
Amenorrhea.
Dapat disebabkan oleh: gangguan endokrin, abnormalitas sistem saraf, penyakit infeksi,
anemia, obstruksi servikal, atau ketegangan emosi
Kelemahan/dan keletihan
Dapat diakibatkan karena anemia atau infeksi.
Mual dan muntah (morning sickness)
Merupakan respon awal tubuh terhadap tingginya kadar progesteron, dapat disebabkan karena
gangguan pada saluran cerna atau alergi. Terjadi antara minggu ke-2-6 dan menghilang pada
minggu ke-12.
Perubahan payudara
Terasa penuh dan nyeri, hiperpigmentasi areola mammae, perubahan nipple, sekresi kolostrum,
pelebaran vena.
Peningkatan sekresi berkemih.
Kongesti darah pada organ-organ pelvik meningkatkan sensitivitas jaringan, tekanan karena
pembesaran uterus menstimulasi saraf dan mentrigger keinginan untuk berkemih selama
hamil. Dapat pula disebabkan oleh penyakit infeksi saluran kencing, trauma dan pertumbuhan
tumor vesika urinaria.
Perubahan mood: letih, pusing, sakit kepala.
Leukorea
Quickening
Sensasi adanya gerakan dapat dirasakan pada minggu ke- 22 pada primipara dan minggu ke-20
pada multipara.
b) Obyektif (probabilitas)
Perubahan fisiologi dan anatomi
Peningkatan temperatur basal tubuh (basal body temperature)
Perubahan kulit: Striae gravidarum dan pigmentasi (kloasma, linea nigra)
Perubahan payudara
Pembesaran abdomen
Perubahan rahim dan vagina
d. TANDA KEMUNGKINAN HAMIL
Merupakan tanda-tanda yang dapat diobservasi oleh pemeriksa. Bila digabung dengan tanda dan
gejala presumsi, maka tanda kemungkinan memberi dugaan kuat adanya kehamilan. Tandanya
meliputi:
a) Pembesaran rahim
b) Uterin shouffle adalah goyangan, desiran nadi yang terdengar di atas uterus ibu hamil.
c) Kontraksi Braxton Hicks
d) Ballotement → pantulan yang terjadi ketika bayi pemeriksa mengetuk janin yang mengapung
dalam uterus, menyebabkan janin berenang menjauh dan kemudian kemudian kembali ke
posisinya semula.
e) Hegar sign : melunaknya segmen bawah rahim
f) Goodell sign : melunaknya serviks.
g) Test kehamilan positif.
e. TANDA POSITIF KEHAMILAN (ABSOLUT)
a) Terlihat bentuk tubuh janin melalui USG dan rangka janin pada X-Ray
b) Terdengar detak jantung janin
c) Teraba bagian-bagian janin
d) Teraba gerakan janin.
f. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a) Laboratorium Darah: Hb, glukosa darah, golongan darah( ABO dan RH untuk
mengidentifikasi resiko terhadap inkompatibilitas), VDRL
b) Urin:
1) Warna, bau dan kejernihan
2) Protein, glukosa, nitrit
c) Radiologi: USG dan pelvimetri
d) Biakan: Usap vaginal, tes untuk Neisseria gonorrhoae dan Chlamdya
e) Tes serologi, menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin
f) Srining terhadap HIV, Hepatitis dan Tuberkulosis
g) Titer rubella, > a: ad menunjukkan imunitas
h) Papanicoloan smear, mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II
g. FASE KEHAMILAN
Dalam pertumbuhan janin ada beberapa fase yaitu;
1. Fase 0 – 4 Minggu
Pada minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm.
Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sumsum tulang
belakang yang masih sederhana, dan tanda-tanda wajah yang akan terbentuk.
2. Fase 4 – 8 Minggu
Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 6 minggu, jantung janin mulai berdetak,
dan semua organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulang-tulang wajah, mata,
jari kaki, dan tangan
3. Fase 8 – 12 Minggu
Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk.
Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga dapat menampung
otak yang terus berkembang dengan pesat. Ia juga telah memiliki dagu, hidung, dan
kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan
dapat melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut. Organ-organ tubuh
utama janin kini telah terbentuk.
4. Fase 12 – 16 Minggu
Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat didengar melalui alat
ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat membentuk ekspresi tertentu dan mulai
tumbuh alis dan bulu mata. Kini ia dapat memutar kepalanya dan membuka mulut.
Rambutnya mulai tumbuh kasar dan berwarna.
5. Fase 16 – 20 Minggu
mulai dapat bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah muncul di
belakang gigi susu. Tubuhnya ditutupi rambut halus yang disebut lanugo. Si kecil kini
mulai lebih teratur dan terkoordinasi. Ia bisa mengisap jempol dan bereaksi terhadap
suara ibunya. Ujung-ujung indera pengecap mulai berkembang dan bisa membedakan
rasa manis dan pahit dan sidik jarinya mulai nampak.
6. Fase 20 – 24 Minggu
Pada saat ini, ternyata besar tubuh si kecil sudah sebanding dengan badannya. Alat
kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya terbuka, dan ia mulai melakukan
gerakan pernapasan. Pusat-pusat tulangnya pun mulai mengeras. Selain itu, kini ia
mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur.
7. Fase 24 – 28 Minggu
Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan di kulit kepalanya rambut
mulai bertumbuhan, kelopak matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Ia dapat
mendengar sekarang, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat
mengenali suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara.
Atau boleh dikatakan bahwa pada saat ini merupakan masa-masa bagi sang janin
mulai mempersiapkan diri menghadapi hari kelahirannya.
8. Fase 28 – 32 Minggu
Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah,
namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut
ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun
jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan
hidup.
h. PATOFISIOLOGI
Kehamilan (alamiah) terjadi akibat adanya pembuahan sel telur di dalam indung telur
wanita oleh sperma. Dalam proses alamiah, ini terjadi karena sperma masuk ke
indung telur melalui saluran rahim pada saat melakukan berhubungan badan.
Normalnya, wanita hanya memproduksi satu sel telur setiap bulannya. Dilain tubuh
pria bisa memproduksi sperma terus menerus dalam jumlah besar. Rata-rata setiap
semprotan air mani mengandung 100-200 juta sperma. Namun dari jumlah tersebut
hanya satu yang berhasil menembus indung telur dan membuahi sel telur. Ini
merupakan salah satu bentuk seleksi alam untuk memilih bibit yang terbaik.
Apabila pembuahan ini berhasil, dari satu sel telur yang telah dibuahi dan berukuran
0.2 mm akan terus berkembang biak dan berpindah ke dalam rahim.Kurang lebih
sekitar 7-10 hari setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi akan masuk dan
menempel di selaput dalam rahim. Dianalogikan dengan kasur, selaput dalam rahim
ini tebal dan lunak sehingga bisa melindungi sel telur yang telah dibuahi. Pada tahap
ini kehamilan sudah dimulai.
Selama ini sel telur yang telah dibuahi tersebut terus berbiak dan membentuk
semacam akar/rambut yang halus. Ini menyerap gizi yang terkandung dalam selaput
dalam rahim sehingga bisa terus berkembang. Rambut-rambut halus ini nantinya
memiliki fungsi yang sangat penting untuk janin.
Pada sekitar hari ke 5, sel telur yang telah dibuahi dan keluar dari indung telur sudah
berbentuk sebagai satu garis. Pertama yang yang terbentuk adalah syaraf.
Perkembangan berikutnya pada proses kehamilan terbagi dua yaitu otak dan
sumsum. Segera setelah ini cikal bakal organ tubuh penting seperti jantung,
pembuluh darah, otot, dll sudah mulai terbentuk.
Di lain pihak plasenta (ari-ari) yang berfungsi menyelimuti janin selama proses
kehamilan juga sudah mulai terbentuk. Sampai usia kehamilan 3 minggu ini janin
masih belum bisa dideteksi. Pada saat ini kepala bayi kurang lebih setengah dari
panjang badan, dimana badan bayi masih tampak seperti ekor saja.
Pada saat hamil akan terjadi perubahan fisik dan hormon yang sangat berubah
drastis. Kehamilan di bagi atas 3 trimester yaitu trimester I, trimester II, dan trimester
III.
a) Pengkajian
Pengkajian dasar pada klien: