Anda di halaman 1dari 14

 Home

 Islami
 Kesehatan
 Otomotif
 teknologi
 pengetahuan umum

Home » biologi » Proses Perkembangan Kehamilan Manusia Dari Janin Sampai Lahir

Proses Perkembangan Kehamilan Manusia


Dari Janin Sampai Lahir
admin April 14, 2012 4

Proses pembentukan janin atau bayi pada manusia diawali dengan proses senggama (koitus)
antara pria dan wanita. Menurut Wikipedia, pada waktu berhubungan cekcual seorang pria dapat
mengeluarkan 300-400 juta sel sperma. Namun dari sekian banyak sel sperma, hanya satu sel
sperma yang dapat membuahi sel telur. Sel telur yang telah dibuahi akan menjadi zigot dan
menempel pada dinding rahim. Setelah beberapa jam, zigot akan mengalami beberapa fase
berikut ini.

• Fase morulla. Dalam fase ini zigot membelah secara mitosis berturut-turut sehingga menjadi 2-
4-8-16 dan akhirnya 32 buah sel.
• Fase blastulla. Pada fase blastulla ditandainya dengan terjadinya pembentukan rongga tubuh
dan jaringannya.
• Fase gastrulla. Pada fase ini terjadi pembentukan 3 lapisan pada dinding rahim, yaitu ektoderm,
mesoderm, dan endoderm.

Selanjutnya, zigot membentuk embrio yang diselubungi oleh kantung kuning telur (bagian ini
tidak berkembang pada janin manusia), amnion, alantonis, dan korion. Setelah semua membran
dan plasenta terbentuk, maka embrio bisa disebut sebagai janin atau fetus. Janin memperoleh
makanan dan oksigen dari darah induk (ibunya) dan memberikan zat-zat sisa metabolisme ke
dalam darah ibu untuk dibuang.

Pada bulan pertama perkembangan embrio manusia ditandai dengan alat-alat tubuh yang cukup
penting telah mulai terbentuk dan sudah mulai berfungsi walaupun belum sempurna. Kaki dan
tangan belum terbentuk pada bulan pertama usia kehamilan. Demikian pula otak janin masih
berupa gumpalan darah. Panjang embrio pada usia kandungan satu bulan sekitar 2.5 sampai 6
mm.

Berikutnya, pada bulan kedua usia kehamilan embrio telah terbentuk kaki dan tangan, alat-alat
kelamin bagian dalam, rangka yang masih berupa tulang rawan, alat-alat bagian muka dan
beberapa alat penting yang lain. Panjang embrio pada usia kandungan dua bulan adalah antara 25
sampai 40 mm.
Pada bulan ketiga usia kehamilanan, hampir seluruh alat tubuh secara lengkap telah terbentuk,
termasuk alat kelamin luar. Panjang janin pada fase ini sekitar 70 sampai 100 mm dan dapat
dibedakan antara janin laki-laki atau perempuan. Lalu pada bulan keempat kehamilan seorang
wanita, kondisi janin mulai terbentuk kulit, rambut, kelenjar keringat dan kelopak mata. Gerakan
janin sudah terasa oleh ibunya. Panjang janin saat itu sekitar 145 mm.

Sejak minggu ke-12 usia kehamilan seorang wanita, janin hanya mengalami pertumbuhan ke
arah membesar dan memanjang hingga menjelang kelahirannya. Secara normal, lama masa
kandungan manusia adalah 9 bulan lebih 10 hari. Pada waktu bayi lahir, ia segera bernafas
dengan paru-paru sehingga aliran darah dari plasenta terhenti. Pernafasan tersebut biasanya
diawali dengan tangisan.

Mudah-mudahan informasi kesehatan ini bisa berguna untuk Anda.

Fase Kehamilan

Pertumbuhan Janin – Fase Kehamilan


July22

Mengetahui bahwa Anda mengandung tentulah sangat menggembirakan. Selama 9 bulan ke depan,
Anda akan menjalani ‘kehidupan baru’ yang sangat menarik. Apa saja yang terjadi di dalam rahim Anda
selama itu? Bagaimana proses pertumbuhan janin Anda dalam tiap fase? Panduan pertumbuhan janin
berikut ini akan membantu persiapan Anda menyambut si kecil hadir dalam kehidupan Anda.

0-4 Minggu
Pada minggu-minggu awal ini, janin Anda memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm.
Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sumsum tulang belakang yang
masih sederhana, dan tanda-tanda wajah yang akan terbentuk.
4-8 Minggu

Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 6 minggu, jantung janin mulai berdetak, dan semua organ
tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulang-tulang wajah, mata, jari kaki, dan tangan
8-12 Minggu

Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk. Kepalanya
berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga dapat menampung otak yang terus berkembang
dengan pesat. Ia juga telah memiliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin
mulai diliputi cairan ketuban dan dapat melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut. Organ-
organ tubuh utama janin kini telah terbentuk.
12-16 Minggu

Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya dapat didengar melalui alat ultrasonografi
(USG). Wajahnya mulai dapat membentuk ekspresi tertentu dan mulai tumbuh alis dan bulu mata. Kini
ia dapat memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnya mulai tumbuh kasar dan berwarna.
16-20 Minggu

Ia mulai dapat bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah muncul di belakang gigi susu.
Tubuhnya ditutupi rambut halus yang disebut lanugo. Si kecil kini mulai lebih teratur dan terkoordinasi.
Ia bisa mengisap jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indera pengecap mulai
berkembang dan bisa membedakan rasa manis dan pahit dan sidik jarinya mulai nampak.
20-24 Minggu

Pada saat ini, ternyata besar tubuh si kecil sudah sebanding dengan badannya. Alat kelaminnya mulai
terbentuk, cuping hidungnya terbuka, dan ia mulai melakukan gerakan pernapasan. Pusat-pusat
tulangnya pun mulai mengeras. Selain itu, kini ia mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur.
24-28 Minggu

Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan di kulit kepalanya rambut mulai
bertumbuhan, kelopak matanya membuka, dan otaknya mulai
aktif. Ia dapat mendengar sekarang, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Ia dapat
mengenali suara ibunya dan detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh
dikatakan bahwa pada saat ini merupakan masa-masa bagi sang janin mulai mempersiapkan diri
menghadapi hari kelahirannya.
28-32 Minggu

Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya
sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah
ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan
besar telah dapat bertahan hidup.
36 Minggu

Kepalanya telah berada pada rongga panggul, seolah-olah “mempersiapkan diri” bagi kelahirannya ke
dunia. Ia kerap berlatih bernaPas, mengisap, dan menelan. Rambut-rambut halus di sekujur tubuhnya
telah menghilang. Ususnya terisi mekonium (tinja pada bayi baru lahir) yang biasanya akan dikeluarkan
dua hari setelah ia lahir. Saat ini persalinan sudah amat dekat dan bisa terjadi kapan saja.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kehamilan adalah peristiwa alamiah, yang akan dialami oleh seluruh ibu yang mengharapkan anak.
Namun demikian setiap kehamilan perlu perhatian khusus, untuk mencegah dan mengetahui penyakit-
penyakit yang dijumpai pada persalinan, baik penyakit komplikasi dan lain-lain.

Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kehamilan sesuai dengan
yang diharapkan. Oleh karena itu pelayanan antenatal care merupakan cara penting untuk memonitor
dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi adanya kehamilan resiko tinggi. Dengan adanya
antenatal care sebagai deteksi dini adanya kehamilan yang beresiko tinngi sebagai salah satu penyebab
kematian ibu hamil, sehingga antenatal care diharapkan dapat mengurangi angka kematian ibu.

Ibu hamil tersebut harus sering dikunjungi jika terdapat masalah dan hendaknya disarankan untuk
menemui petugas kesehatan bila merasakan tanda-tanda kehamilan. Untuk itu ibu hamil terutama
trimester ini untuk lebih sering memeriksakan diri sejak dini dengan tujuan untuk mengurangi penyulit
saat inpartu.

Untuk itulah tenaga kesehatan dituntut untuk memberikan pelayanan obstetrik dan neonatal,
khususnya bidan harus mampu dan teerampil memeberikan pelayanan sesuai dengan standart yang
diterapkan.

1.2. Tujuan Penulisan

1.2.1. Tujuan Umum

Untuk menyelesaikan tugas makalah yang diberikan dan untuk melaksanakan asuhan kebidanan
langsung kepada pasien secara optimal dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan,
sehingga didapat ibu dan anak yang sehat.

1.2.2. Tujuan Khusus

Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses asuhan kebidanan
serta mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan penulis diharapkan mampu :

1. Melaksanakan pengkajian data.

2. Mengidentifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan.

3. Menentukan antisispasi masalah potensial.

4. Mengidentifikasi kebutuhan segera

5. Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas masalah.

6. Melaksanakan rencana asuhan dengan masalah.

7. Mengevaluasi keefektifan asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan.

1.3. Manfaat Penulisan


1.3.1. Bagi Penulis

Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan pengalaman dalam
melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada ibu sehingga dapat digunakan sebagai berkas
penulis didalam melaksanakan tugas sebagai bidan.

1.3.2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai tambahan sumber kepustakaan dan perbandingan pada aasuhan kebidanan pada ibu
hamil fisiologis.

1.3.3. Bagi Klien dan Keluarga

Agar klien mengetahui dan memahami perubahan fisiologis yang terjadi pada kehamilan secara
fisiologis maupun psikologis serta masalah pada kehamilan sehingga timbul kesadaran bagi klien untuk
memperhatikan kehamilannya.

1.3.4. Bagi lahan Praktek

Hasil penulisan dapat memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan untuk lebih
meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan selalu menjaga mutu pelayanan.

1.3.5. Bagi Masyarakat

Merupakan informasi kepada masyarakat tentang perubahan fisiologi yang terjadi pada
kehamilan baik secara biologis dan psikologis serta masalah pada kehamilan.

LISNA KHAIRANI NASUTION

Sabtu, 25 Januari 2014

MAKALAH KEHAMILAN NORMAL

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita di dunia. Dalam melewati proses
kehamilan seorang wanita harus mendapat penatalaksanaan yang benar.Ini terbukti dengan angka
kematian yang tinggi di negara Indonesia. Dengan keadaan tersebut memberi support dan memacu
untuk memberikan penatalaksanaan yang benar saat kehamilan.

Dengan demikian penulis ingin mempelajari lebih lanjut dalam management


kebidanan pada ibu hamil normal sehingga dapat:

1. Menjaga kesehatan ibu dan bayi

2. Melaksanakan asuhan yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobat dan merujuk bila terjadi
komplikasi.

3. Memberi pendidikan kesehatan pada ibu tentang perawatan kesehatan diri dan nutrisi selama
hamil.

Berbagai macam kesulitan dalam proses kehamilan dapat dialami para wanita yang telah menikah.
Namun, dengan proses pengobatan yang dilakukan oleh dokter saat ini bisa meminimalisir berbagai
macam penyakit tersebut. Kehamilan ektopik diartikan sebagai kehamilan di luar rongga rahim atau
kehamilan di dalam rahim yang bukan pada tempat seharusnya

Ibu yang melahirkan bayi kembar akan lebih banyak membutuhkan dukungan, baik itu secara lahiriah
maupun jasmaniah. Kehamilan kembar memang beresiko terhadap persalinan yang lebih besar
dibanding kehamilan tunggal.Meskipun dengan kemajuan terkini pelayanan obstetrik, mortalitas
perinatal pada kehamilan kembar mencapai 4-6 kali lebih tinggi dan morbiditas neonatal dua kali lebih
tinggi dibandingkan dengan kehamilan tunggal.

1.2 TUJUAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah:

· Agar mahasiswi dapat mengetahui dan memahami tanda dan gejala kehamilan ektopik

· Dapat mengetahui cara-cara penanganan kehamilan ektopik


· Untuk mengatahui sebab dan faktor pencetusnya.

· Untuk menambah wawasan pengetahuan mengenai kehamilan

· Mampu mengidentifikasi masalah & diagnose mengenai kehamilan

1.3 MANFAAT

1. Bagi tenaga kesehatan

Menambah pengetahuan tenaga kesehatan tentang asuhan kebidanan ibu


hamil.

2. Bagi institusi pendidikan .

Sebagai dokumen dan bahan dalam penelitian selanjutnya

3. Bagi penulis.

Menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas tentang asuhan


kebidanan ibu hamil serta sebagai penerapan ilmu yang didapat selama
perkuliahan.
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Definisi

Pada umumnya kehamilan berkembang secara normal dan mengshasilkan kelahiran bayi sehat
cukup bulan melalui jalan lahir, namun ini tidak sesuai dengan yang diinginkan. Sulit sekali diketahui
sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah, oleh karena itu asuhan antenatal merupakan cara
penting untuk memperhatikan ibu dan kehamilannya.

Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan patologis. Tetapi
kondisi normal dapat menjadi patologis/abnormal. Masa hamil berlangsung 280 hari atau 40 minggu.
Setiap perempuan berkepribadian unik dan kehamilan unik pula, dimana terdiri atas Bio, Psikologis,
Social, yang berbeda pula, sehingga dalam memperlakukan pasien satu dengan yang lainnya juga
berbeda dan tidak boleh disamakan.

Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

1. Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu).

2. Kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu).

3. Kehamilan triwulan ketiga/terakhir (antara 28 sampai 40 minggu).


Dimana setiap trimester memiliki ciri khas tertentu. Dikatakan masa kehamilan dimulai dari masa
konsepsi, pertemuan sel sperma dan sel telur, pembuahan, nidasi, sampai membentuk janin dan
terbentuknya seluruh tubuh janin sehingga saatnya melahirkan.

Pada masa hamil lah terjadinya banyak perubahan pada tubuh ibu misalnya, rahim membesar karna
pertumbuhan janin yang semakin berkembang. Dinding perut semakin melebah mengikuti pertumbuhan
janin, payudara membesar dan tenggang karena produksi ASI.

Kehamilan yang sehat akan menghasilkan bayi yang sehat, dan ibu melahirkan selamat.

2.2. Diagnosa Kehamilan

Kehamilan ditegakkan berdasarkan : gejala dan tanda tertentu yang diperoleh melalui riwayat
dan ditemukan pada pemeriksaan serta hasil laboratorium.

2.2.1. Tanda Dugaan Hamil

a) Amenorea (tidak datng haid).

b) Payudara tegang

c) Mengidam (ingin makanan khusus)

d) Mual muntah pagi hari (morning sickness)

e) Hipersalivasi

f) Konstipasi

g) Pigmentasi kulit

2.2.2. Tanda Kemungkinan Hamil

a) Pembesaran rahim dan perut

b) Pada pemeriksaan dijumpai

− Tanda hegar

− Tanda chadwik

− Tanda discasek

− Teraba ballotement

c) Reaksi pemeriksaan kehamilan positif

2.2.3. Tanda Pasti Hamil


a) Gerakan janin dalam rahim terasa, dan teraba bagian janin.

b) Pemeriksaan USG

c) Terdenagr denyut jantung janin.

2.3. Tahap Perubahan dan Perkembangan Janin, Serta Perubahan Terhadap Maternal

2.3.1. Perubahan dan Perkembangan Janin

0-4 Minggu

Pada minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm.
Perkembangannya juga ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sum sum tulanh belakang yang
masih sederhana, dan tanda- tanda wajah yang akan terbentuk.

4-8 Minggu

Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 4 minggu, jantung janin mulai berdetak, dan semua
organ tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulangh-tulang belakang wajah, mata, kaki dan tangan.

8-12 Minggu

Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah terbentuk. Kepalanya
berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga dapat menampung otak yang terus berkembang
dengan pesat. Dan memilliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam rahim, janin mulai
diliputi cairan ketuban dan dapt melakukan aktifitas seperti menendang dengan lembut. Organ-organ
utama janin kini telah terbentuk.

12-16 Minggu

Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya apat didengarkan melalui
ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat menunjukan ekspresi tertentu dan mulai tumbuh alis dan
bulu mata. Kemudia janin sudah mulai dapat memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnay
muali tumbuh kasar dan berwarna.

16-20 Minggu

Janin mulai bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah muncul dibelakang gigi
susu. Tubuhnya ditumbuhi rambut halus yang disebut lanugo. Janin bisa menghisap jempol dan bereaksi
terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indra pengecap mulai berkembang dan bisa membedakan rasa
manis dan pahit dan sidik jari mulai tampak.

20-24 Minggu
Pada sat ini ternyata besar tubuh janin mulai sebanding dengan badanya. Alat kelaminnya mulai
terbentuk, cuping hidungnya muli terbuka, dan mulai melakukan gerakan pernafassan. Pusat-pusat
tulangntya pun mulai mengeras. Selain itu, Kini ia mulai memiliki waktu-waktu tertentu untuk tidur.

24-28 Minngu

Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan dikulit kepalanya rambut mulai
bertumbuhan, kelompok matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Janin dapat mendengar, baik
suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Janin dapat menegnali suara ibunya dan detak
jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh dikatakan pada masa ini merupakan
masa-mas bagi sang janin mempersiapkan dirinmenghadapi hari kelahirannya.

28-36 Minggu

Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karna beratnya yang semakin bertambah, namun
matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya, kepalanya sudah
mulai mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna.

38 Minggu

Kepalanya sudah berada pada rongga panggul, seolah-olah mempersiapkan diri bagi
kelahirannya kedunia. Ia kerap berlatih bernapas, menghisap dan menelan. Rambut-rambut halus di
sekujur tubuhnya mulai menghilang. Ususnya terisi mekonium (tinja pada bayi baru lahir) yang biasanya
akan dikeluarkan dua hari setelah lahir. Sat ini persalinan sudah amat dekat dan bisa terjaid kapan saja.

2.3.3. Perubahan Terhadap Maternal

Suatu kehamilan normal biasanya berlangsung 280 hari, selama ini terjadi perubahan yang
menakjubkan baik pada ibu maupun janin. Janin berkembang dari 2 sel ke satu bentuk yang akan
mampu hidup di luar uterus.

Adapun perubahan yang terjaid ada 3 bagian, yaitu :

a. Trimester pertama minggu ke 1-14/ bulan 1-3

Ibu terlambat menstruasi, payudara menbjadi nyeri dan membesar, kelelahan, dan ibu akan mengalami
dua gejala terakhir selama 3 bulan berikutnya yaitu morning sickness atau mual muntah yang biasanya
dimulai sekitar 8 minggu dan mungkin berkhir sampai 12 minggu.

b. Trimester kedua minggu 16-24/ bulan 4-6

Fundus berada ditengah antara simpisis dan pusat, sekris vagina meningkat tetapi tetap normal juka
tidak gatal, iritasi dan berbau, bulan ke 5 TFU 3 jari dibawah pusat, payudara melai sekresi kolostrum,
kantungketuban menampung 400 ml cairan. Bulan ke 6 fundus sudah diatas pusat, sakit punggung dan
kram pada kaki mungkin melai terjadi, mengalami gatal-gatal pada abdomen karrena uterus dan kulit
merenggang.
c. Trimester keiga minngu ke 28-36/ bulan 7-9

Fundus berada di pertengahan antara pusat dan PX, hemoroid mungkin terjadi, pernapasan dada
berganti menjadi npenapasan perut, mungkin ibu lelah menjalani kehamilannya dan ingin sekali menjadi
ibu, ibu juga sulit tidur. Bulan kesembilan, penurunan kepala ke panggul ibu/kepala masuk PAP, sakit
punggung dan sering kencing, barxton Hik meningkat karna serviks dan segmen bawah rahim disiapkan.

2.4. Perubahan Psikologis Pada ibu hamil

1. Trimester Pertama

Segera setelah, konsepsi kadar hormon progesteron dan ertrogrn dalam tubuh akan meningkat dan ini
menyebabkan timbulkan mual muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan besarnya payudara, bu merasa
tiak sehat dan sering kali membenci kehamilannya, pada trimester pertama seorang ibu akan selau
mencari tanda-tanda untuk lebh meyakinkan bahwa dirinya memang hamil.

2. Trimester Kedua

Pada trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat, ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon
yang lebih tinng dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang, perut ibu belum teralu besar
sehingga belum dirasakan sebagai beban, ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat
merasakan gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya, banyak ibu terlepas dari rasa
kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama.

3. Trimester ketiga

Trimester ketiga sering kali disebut periode menggu atau waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak
sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang
mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-
waktu, ini menyebabkan ibu meninggkatkankewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadi
persalinan, ibu sering kali mersa khawatir atau kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.

Anda mungkin juga menyukai