Dosen Pengampu:
Penyusun:
FAKULTAS PSIKOLOGI
2023/2024
A. Latar Belakang
Psikologi perkembangan adalah ilmu psikologi yang membahas tentang masalah. masalah
perkembangan manusia mulai dari usia awal pembentukan sampai usia akhir. Pertumbuhan
dan perkembangan bayi merupakan suatu hal yang penuh teka teki dan pertanyaan karena
bayi terlihat bagai makhluk yang perilaku umumnya nampak tidak terorganisasi, ia akan
menangis ketika merasa tidak nyaman dan tidak aman. Serta hanya terdiam saja ketika
sebaliknya. Hal itu membuat orang bertanya tanya sebenarnya hal apa saja yang biasa ia
lakukan. Perkembangan masa intra uterin adalah periode perkembangan paling singkat,
dimulai dengan pembuahan dan berakhir saat kelahiran, berlangsung kurang lebih 270 sampai
280 hari (9 bulan).
Dari seluruh fase yang terjadi selama rentang kehidupan salah satu fase yang memegang
peranan penting dalam perkembangan seorang individu adalah masa bayi. Masa bayi disebut
sebagai salah satu fase terpenting karena selama masa ini seorang individu mulai belajar dan
memahami berbagai macam hal hal dan pengalaman baru tentang dirinya. Banyak macam
tugas perkembangan yang harus diselesaikan seorang individu pada masa ini. Sekalipun
demikian, masa ini bukanlah suatu masa yang berbahaya bagi perkembangan individu.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas kami dapat merumuskan masalah
1. Apa Pengertian masa intra uterin?
2. Apa Pengertian masa pregnansi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami apa yag dimaksud dengan perkembangan masa intra
uterin.
2. Untuk mengetahui dan memahami arti dari Perkembangan masa bayi.
1. Perkembangan Pranatal
Perkembangan pranatal adalah perkembangan awal dari manusia. Dimulai
dari pembuahan yang terjadi dari pertemuan sel sperma dengan sel telur. Sel telur
yang telah matang dibuahi oleh sel sperma yang matang yang akhirnya akan menjadi
sel-sel baru dan membentuk zigot. Pembuahan ini menandakan berfungsi dengan
baiknya organ reproduksi manusia. Dalam pembuahan ada beberapa kondisi yang
ditentukan:
1. Bawaan lahir
2. Penentuan jenis kelamin
3. Jumlah anak
4. Urutan dalam keluarga
Menurut William Sallebach, periode pranatal atau pra lahir merupakan masa
kritis bagi perkembangan fisik, emosi, dan mental bayi. Ini adalah masa mulai
terbentuknya kedekatan antara bayi dan orang tua dengan konsekuensi yang akan
berdampak panjang, terutama yang berkaitan dengan kemampuan dan kecerdasan
bayi dalam kandungan. Masa prenatal memiliki 6 ciri penting, diantaranya 1)
terjadinya pembauran sifatsifat yang diturunkan oleh kedua orang tua janin, 2)
pengaruh kondisi-kondisi dalam tubuh ibu, 3) kepastian jenis kelamin, 4)
pertumbuhan cepat, 5) mengandung banyak bahaya fisik dan psikis, dan 6)
membentuk sikap-sikap yang baru diciptakan.(Marliani 2015).
Perkembangan prenatal terjadi dalam tiga tahap, yaitu geminal, embrionik dan
fetal. Selama tahapan prenatal ini, zigot yang awalnya hanya satu sel kemudian
tumbuh menjadi embrio yang kemudian menjadi janin. Sebelum dan sesudah lahir
perkembangan terus berlangsung mengikuti dua prinsip. Pertama, prinsip
sefalokaudal, bahwa perkembangan berlangsung dari kepala ke bagian bawah tubuh.
Kepala embrio, otak, dan mata terbentuk paling awal dan berukuran besar serta tidak
proporsional sampai bagian-bagian tubuh lain terbentuk. Kedua, prinsip
proximodistal, perkembangan berlangsung dari bagianbagian tubuh yang dekat
dengan bagian tengah tubuh menuju keluar. Kepala dan dada embrio terbentuk
sebelum terbentuknya tungkai dan lengan serta kaki terbentuk sebelum terbentuknya
jari tangan dan kaki.(Papalia, Olds, dan Feldman 2009).
A. Tahap germinal
Tahapan germinal terjadi sejak pembuahan sampai 2 minggu.
Zigot membelah diri dan menjadi lebih kompleks kemudian menempel
pada dinding rahim menjadi tanda awal masa kehamilan. Dalam waktu
36 jam setelah pembuahan, zigot memasuki masa pembelahan dan
duplikasi sel cepat (mitosis). 72 jam setelah pembuahan, zigot
membelah diri menjadi 16 dan kemudian 32 sel, sehari kemudian
menjadi 64 sel. Pembelahan ini terus berlangsung sampai satu sel
pertama berkembang menjadi 800 juta atau lebih sel khusus yang
membentuk tubuh manusia.(Papalia, Olds, dan Feldman 2009).
Sambil terus membelah diri, sel telur yang telah dibuahi
kemudian melewati tuba falopi menuju rahim dengan perjalanan 3-4
hari. Bentuk yang semula kumpulan sel yang berbentuk bola berubah
menjadi bulatan yang berisi cairan dan disebut blastosista. Blastosista
ini mengapung bebas dalam rahim selama 1-2 hari lalu melekat di
dinding rahim. Hanya sekitar 10-20% dari telur yang dibuahi yang
dapat menyelesaikan tugas penting melekatkan diri pada dinding rahim
dan menjadi embrio. Sebelum melekatkan diri, seiring dengan
diferensiasi sel terjadi, beberapa sel di bagian luar blastosista
berkumpul di satu sisi untuk membentuk cakram embrionik, masa sel
yang menebal yang menjadi tempat bagi embrio untuk mulai
berkembang. Massa ini akan melakukan diferensiasi menjadi tiga
lapisan.
Ektoderma (lapisan paling atas) akan menjadi lapisan luar kulit,
kuku rambut, gigi, panca indera, dan sistem saraf termasuk otak dan
tulang belakang. Endoderma (lapisan bawah) akan menjadi sistem
pencernaan, hati, pankreas, kelenjar ludah, dan pernapasan.
Mesoderma (lapisan tengah) akan membangun dan mendiferensiasi
menjadi lapisan kulit dalam, otot, tulang, serta sistem pembuangan dan
sirkulasi. Bagian lain dari blastosista mulai terbentuk menjadi organ
yang akan menghidupi dan melindungi embrio: rongga amnion,
dengan lapisan luarnya, amnion dan karion, plasenta dan tali pusar.
(Papalia, Olds, dan Feldman 2009).
B. Tahapan embiorik
Tahapan kedua masa kehamilan ini dimulai dari 2-8 minggu.
Organ dan sistem tubuh utama berkembang pesat. Ini adalah masa
kritis, saat embrio paling rentan terhadap pengaruh destruktif dari
lingkungan pranatal. Sistem atau struktur organ yang masih
berkembang pada saat terpapar lebih mungkin untuk terkena efeknya.
Cacat yang terjadi pada saat kehamilan tahapan selanjutnya tidak lebih
serius.
Janin laki-laki lebih memiliki kemungkinan untuk mengalami
keguguran secara spontan atau dilahirkan dalam keadaan meninggal
daripada janin perempuan. Walaupun sekitar 125 lakilaki di konsepsi
untuk 100 perempuan, fakta yang fakta yang dihubungkan dengan
mobilitas sperma dalam membawa kromosom Y yang lebih kecil,
hanya 105 anak laki-laki yang dilahirkan untuk setiap 100 perempuan.
Kerentanan laki-laki berlanjut setelah dilahirkan, lebih banyak dari
mereka yang meninggal di awal kehidupan, dan di setiap tahapan
kehidupan mereka lebih rentan terhadap berbagai macam penyakit.
Hasilnya, hanya ada 96 laki-laki untuk setiap 100 perempuan di AS.
(Papalia, Olds, dan Feldman 2009).
C. Tahapan fetal
Tahapan ketiga masa kehamilan ini dimulai dari 8 minggu
sampai dengan masa kelahiran. Selama masa ini, janin tumbuh dengan
pesat sekitar 20 kali lebih besar daripada ukuran panjangnya dan organ
sekaligus sistem tubuh menjadi lebih kompleks. Sentuhan akhir seperti
kuku jari tangan dan kaki tumbuh serta kelopak mata terbuka.
Tingkat aktivitas dan pergerakan janin menunjukkan perbedaan
individual yang ditandai dengan kecepatan jantung mereka yang
berubah-ubah. Janin lakilaki, terlepas dari besar dan ukurannya, lebih
aktif dan cenderung lebih semangat saat bergerak selama masa
kehamilan. Dengan demikian, kecenderungan bayi laki-laki untuk
lebih aktif dibandingkan bayi perempuan mungkin merupakan bagian
dari pembawaan sejak lahir.(Papalia, Olds, dan Feldman 2009).
Berawal dari sekitar minggu ke12 masa kehamilan, janin
menelan dan menghirup cairan ketuban tempatnya hidup. Cairan
ketuban mengandung zatzat yang melewati plasenta dari aliran darah
ibu dan memasuki aliran darah bayi. Mengonsumsi zat ini dapat
merangsang indera pengecapan dan penciuman yang sedang
berkembang dan berkontribusi terhadap perkembangan organ yang
dibutuhkan untuk bernapas dan mencerna. Sel perasa yang matang
muncul sekitar 14 minggu usia masa kehamilan.
Janin melakukan respons terhadap suara dan detak jantung serta
getaran dari tubuh ibunya, menujukkan bahwa mereka bisa mendengar
dan merasa. Respons terhadap bunyi dan getaran nampaknya berawal
pada minggu ke-26 dari masa kehamilan, meningkat dan mencapai
puncaknya pada sekitar inggu ke-32. Janin sepertinya belajar dan
mengingat. Dalam satu eksperimen, bayi berusia 3 hari menghisap
putting susu ibunya lebih sering saat mendengar rekaman cerita yang
sering dibacakan keras-keras oleh ibunya selama 6 minggu terakhir
dari kehamilan dibandingkan dengan saat mereka mendengar dua
cerita lain. Sepertinya bayi mengenali pola bunyi yang mereka dengar
di dalam kandungan. Kelompok kontrol di mana para ibu tidak
membacakan cerita sebelum kelahiran bayi mereka, melakukan
respons secara sama terhadap ketiga rekaman. Eksperimen serupa
menemukan bahwa bayu berusia 2-4 hari memilih musik dan suara
yang mereka dengar sebelum lahir. Mereka juga memilih suara ibu
mereka dibandingkan dengan suara perempuan lain, suara perempuan
dibandingkan lakilaki, dan bahasa yang digunakan ibu mereka
dibandingkan bahasa lain.
Saat 60 janin mendengar perempuan membaca, detak jantung
mereka meningkat. Jika suara tersebut adalah suara ibu mereka, dan
detak jantungnya akan menurun jika merupakan suara orang yang tidak
dikenal. Dalam penelitian lain, bayi baru lahir menghisap susu ibunya
diberikan pilihan apakah ia akan memilih rekaman suara ibunya atau
suara yang telah “di filter” sehingga terdengar seperti di dalam rahim.
Bayi baru lahir mengisap lebih sering saat mendengar suara yang di
filter, menunjukkan bahwa janin telah mengembangkan preferensi
terhadap bunyi yang mereka dengar sebelum lahir.(Papalia, Olds, dan
Feldman 2009).
1. 0-3 Bulan
Pada usia 0-3 bulan bayi mengalami penambahan berat badan harian
sebesar 30 gram, pertumbuhan Panjang 3,5 cm/bulan dan pertumbuhan
lingkar kepala 2 cm/bulan.
2. 3-6 Bulan
Pada usia 0-6 bulan bayi mengalami penambahan berat badan harian
sebesar 20 gram, pertumbuhan Panjang 2,0 cm/bulan dan pertumbuhan
lingkar kepala 1 cm/bulan.
3. 6-9 Bulan
Pada usia 6-9 bulan bayi mengalami penambahan berat badan harian
sebesar 15 gram, pertumbuhan Panjang 1,5 cm/bulan dan pertumbuhan
lingkar kepala 0,50 cm/bulan.
4. 9-12 Bulan
Pada usia 9-12 bulan bayi mengalami penambahan berat badan harian
sebesar 12 gram, pertumbuhan Panjang 1,2 cm/bulan dan pertumbuhan
lingkar kepala 0,50 cm/bulan.
5. 1-2 Tahun
Pada usia 1-2 tahun bayi mengalami penambahan berat badan harian
sebesar 8 gram, pertumbuhan Panjang 1,0 cm/bulan dan pertumbuhan
lingkar kepala 0,25 cm/bulan.
1. Perkembangan motorik
Perkembangan masa bayi pada aspek motorik ini dapat diamati seperti tingkah laku
atau reaksi-reaksi spontan yang berulang dilakukan dan tidak dikoordinasi.
Tahap perkembangan kemampuan kognitif bayi Pada tahap bayi baru lahir, otak bayi
belum dapat sepenuhnya mengembangkan kemampuan berpikir, memproses informasi,
berbicara, mengingat sesuatu, koordinasi fisik dan sebagainya. Seiring bertambahnya
usia bayi, tidak hanya perkembangan motorik bayi saja, namun juga kognitif.
perkembangan operasi ini juga sedang berlangsung. Berikut tahapan perkembangan
kemampuan kognitif bayi sesuai usianya:
Sejak usia sekitar 3 bulan hingga bayi Anda berusia 4 bulan, bayi mulai
mengembangkan keterampilan kognitif lainnya. Ini termasuk mengenali wajah
orang-orang yang terbiasa berada di dekatnya dan merespons ekspresi wajahnya.
Mengenali orang lain yang mereka lihat dan merespons ketika mereka mendengar
suara yang dikenalnya. Pada usia 5 bulan, bayi tampak penasaran dengan suatu
benda, sehingga mendorongnya untuk memasukkan benda tersebut ke dalam
mulutnya. Ia juga akan berusaha merespons percakapan dengan mengucapkan kata-
kata tertentu. Bahkan, balita secara perlahan akan bisa mengenali dan merespons
ketika namanya dipanggil. Semua hal tersebut terus berlanjut hingga usia
perkembangan anak mencapai 6 bulan.
3. Perkembangan Sosial
Perkembangan Sosial Bayi Baru Lahir Bayi baru lahir mungkin tampak
kurang tidur dan kurang menyusui, namun sebenarnya mereka mulai
mengembangkan keterampilan sosial. Bahkan sejak lahir, bayi menunjukkan tanda-
tanda bahwa mereka secara alami cenderung berada di sekitar dan berinteraksi
dengan orang lain. Faktanya, pada beberapa hari pertama kehidupannya, bayi lebih
suka melihat pola wajah dibandingkan pola lainnya. Bayi itu sudah sadar ada yang
memperhatikannya.
Menurut sebuah penelitian, bayi lebih tertarik pada mata terbuka
dibandingkan mata tertutup. Bayi yang baru lahir juga terlihat meniru ekspresi
wajah orang lain.Misalnya, bayi yang baru lahir mungkin akan menjulurkan
lidahnya saat melihat orang dewasa melakukan hal yang sama. Para ahli percaya
bahwa ini adalah tahap pertama di mana seseorang belajar meniru orang lain.
Sementara itu, hormon oksitosin otak bayi membantu bayi membentuk ikatan
sosial dan ikatan dengan orang tua serta pengasuh lainnya.
1. Perkembangan Sosial 1-3 Bulan Pada waktu yang hampir bersamaan, bayi
mulai menyesuaikan tangisannya untuk menandakan hal yang berbeda. Ini
menunjukkan kemampuan barunya untuk mengekspresikan emosi yang
berbeda. Orang tua mungkin memperhatikan bahwa menangis cenderung
berarti ``lapar'' atau ``bosan atau lelah. '' Ini adalah salah satu langkah
pertama yang dilakukan bayi Anda untuk berkomunikasi dengan orang-
orang di sekitarnya.
2. Perkembangan Sosial dari Usia 3 - 6 Bulan Sinyal sosial bayi menjadi
lebih beragam seiring perkembangannya. Para ahli percaya bahwa bayi
mulai menggunakan informasi dari wajah dan suara sekitar usia 3 hingga 6
bulan. Bayi menggunakan informasi ini ketika belajar membedakan emosi
seperti senang dan sedih. Bayi usia 3 sampai 6 bulan sudah bisa mengenali
namanya. Di usia ini, sebagian orang tua mengajak bayinya memainkan
berbagai permainan sosial, seperti cilukba, untuk melatih komunikasi dua
arah.
3. Perkembangan Sosial 6 -12 Bulan Pada usia ini, bayi sering kali mulai
menunjuk untuk menunjukkan atau mengkomunikasikan sesuatu kepada
orang tua atau pengasuhnya. Bayi mulai menunjuk sesuatu untuk meminta
sesuatu atau untuk mendapatkan perhatian terhadap sesuatu.
4. Perkembangan Sosial 12 -18 Bulan Bayi pada kelompok usia ini mulai
menggabungkan pengembangan keterampilan sosial dengan pembelajaran
tentang lingkungan. Seiring pertumbuhan bayi, mereka menggunakan
perhatian bersama dan mengembangkan kemampuan untuk membedakan
berbagai emosi. Dengan cara ini, bayi mulai belajar bagaimana orang
tuanya memikirkan berbagai hal dan belajar merasakannya.Misalnya, jika
orang tua melihat siput berlendir dan memasang wajah jijik, bayi akan
merasa jijik dan menarik diri. Bayi mungkin menangis ketika mendengar
suara keras. Ketakutan pada orang asing juga dimulai pada usia ini. Bayi
Anda mungkin menjadi gelisah atau menangis saat bertemu orang lain atau
di keramaian. Mereka juga menunjukkan rasa tidak nyaman ketika orang
tuanya meninggalkan kamar atau menitipkannya pada orang lain.Menurut
psikolog Inggris John Bowlby, keterikatan ini memiliki fungsi yang
berguna. Seolah-olah menciptakan semacam keseimbangan antara
keinginan bayi Anda untuk menjelajah dan bereksplorasi. Bayi juga
menginginkan tempat yang aman untuk dilindungi dan dibimbing. Dengan
cara ini, anak dapat membawa rasa aman yang disampaikan orang tua pada
wisata eksplorasi dan terus menumbuhkan dorongan perkembangan lebih
lanjut untuk bereksplorasi.
5. Perkembangan Sosial Usia 18 - 24 Bulan Bayi pada usia ini mungkin
senang bermain dan menggoda orang tuanya. Semua perilaku ini
menunjukkan bahwa bayi ingin mengungkapkan kepada orang tuanya apa
yang akan atau tidak akan dilakukannya. Anda mulai berpikir dan mencari
tahu apa yang diketahui orang lain Selain itu, pada usia ini, bayi Anda
akan mulai melindungi mainannya dengan keras. Kecemburuan terhadap
orang lain juga umum terjadi pada usia ini.Hal khas lainnya yang dapat
diamati adalah bayi cenderung bermain bersebelahan daripada berinteraksi
aktif pada usia ini. Pada usia ini, bayi Anda akan mengembangkan banyak
keterampilan kompleks pada saat yang bersamaan.Hal ini mencakup
pembelajaran bahasa, memahami orang lain, dan mengeksplorasi emosi
diri sendiri dan orang lain. Dengan cara ini, orang tua dapat dengan
lembut mendorong anak-anak mereka untuk belajar bagaimana berbagi
dan bersikap baik.Dari usia 18 bulan hingga 2 tahun, anak sering kali
menunjukkan empati, keinginan untuk membantu dan bekerja sama.Para
ahli percaya bahwa bayi berusia antara 18 dan 24 bulan mulai mengenali
bayangannya di cermin sebagai dirinya sendiri. Jika bayi Anda memiliki
tanda kecil di keningnya, di usia ini ia akan menyentuh keningnya saat
bercermin.Hal ini menunjukkan bahwa anak menyadari bahwa dirinya
sedang melihat wajahnya sendiri di cermin dan bukan wajah anak lain.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.theasianparent.com/perkembangan-sosial-pada-bayi/amp
https://id.theasianparent.com/tanda-bayi-lapar
https://id.theasianparent.com/bayi-stres
https://id.theasianparent.com/tahapan-perkembangan-emosi-dan-sosial-batita
https://id.theasianparent.com/cilukba
https://hellosehat.com/parenting/bayi/bayi-1-tahun-pertama/perkembangan-kognitif-bayi/
Hanzlik, E., & Gigante, J. (2017). Microcephaly. In Children (Vol. 4, Issue 6). MDPI.
https://doi.org/10.3390/children4060047