Anda di halaman 1dari 15

TAHAPAN PERKEMBANGAN MASA EMBRIO

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur


Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan
Dosen pengampu : Dra.Hj.Isnin Agustin Amalia, M. A

Disusun Oleh Kelompok 1 :

1. Jesika Agustina (2284130014)


2. Nadiya Fhitri Amaliya (2284130017)
3. Sri Rahayu (2284130036)

BIMBINGAN KONSELING ISLAM A/2


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEHK NURJATI CIREBON
2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Alah SWT yang telah memberikan nikmat
iman, Islam, dan ihsan sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Tak lupa
Shalawat serta salam tercurah limpahkan kepada nabi besar kita Nabi Muhammad SAW yang telah
mengeluarkan kita dari zaman kegelapan menuju ke zaman yang terang benderang seperti
sekarang ini.
Makalah yang berjudul “Masa Perkembangan Embrio” ini ditulis untuk memenuhi tugas
terstruktur pada mata kuliah Psikologi Perkembangan dengan dosen pengampu Dra. Hj.Isnin
Agustin Amalia M. Ag. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada beliau yang telah
membimbing kami selama pembelajaran berlangsung. Kami juga berterima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Cirebon, 28 Februari 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pada hampir semua makhluk hidup suatu generasi baru dimulai dari suatutelur yang telah
difertilisasi (dibuahi) atau zigot yaitu suatu sel yang dibentuk sebagaihasil bersatunya sel telur
induk betina dengan spermatozoa dari yang jantan.Perkembangan merupakan suatu totalitas proses
dimana sifat ini akan dicapai dan perubahan-perubahannya menjelang dan sepanjang fase dewasa,
tua dan akhirnyamati. Struktur utama yang dicpai oleh organisme ini adalah yang
berhubungandengan ukuran, bentuk dan konstruksi sel-sel, jaringan-jaringan, dan organ-
organnyasecara keseluruhan membangun bentuk dari organisme yang bersangkutan.Makalah ini
akan membicarakan masalah perkembangan embrio khususnya pada manusia, dimulai dari sistem
reproduksi, gametogenesis dan sampai ke perkembangan embrio mulai dari 0 hari sampai menjadi
embrio dan beberapakelainan pada embrio.

2. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Perkembangan Prenatal?
2. Bagaimana ciri-ciri Perkembangan Prenatal?
3. Apa saja faktor-faktor Perkembangan Prenatal?
4. Bagaimana Proses Perkembangan Ibu Hamil?
5. Bagaimana Proses Perubahan Pada Ibu Hamil?
3. Tujuan
1. Dapat mengetahui definsi perkembangan prenatal
2. Untuk mengetahui ciri-ciri perkembangan prenatal
3. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor Perkembangan Prenatal
4. Untuk mengetahui Proses Perkembangan Ibu Hamil
5. Untuk mengetahui Proses Perubahan Pada Ibu Hamil
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tahap Perkembangan Prenatal


Tahap perkembangan prenatal pada umumnya dibagi tiga yaitu, tahap zygot, tahap embrio,
dan tahap fetus. Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan, dan
berkesinambungan dimulai sejak pembuahan sampai dewasa. Walaupun terdapat variasi,
namun setiap anak akan melewati suatu pola tertentu. Permulaan kehidupan manusia dapat
ditinjau secara psikologis dan biologis.
• Secara psikologis kehidupan manusia dimulai pada saat janin mulai bereaksi terhadap
rangsang-rangsang dari luar. Reaksi terhadap rangsang dari luar telah dimulai sangat awal.
• Secara biologis kehidupan dimulai pada saat terjadinya konsepsi atau pembuahan, yakni
bersatunya sel telur (ovum: tunggal, ova: jamak) dan sel laki-laki (spermatozoa: tunggal,
spermatozoon: jamak)
1) Tahap Zygot (0-2 minggu)
Tahap zygot adalah tahapan awal dalam kehamilan yang berlangsung selama dua minggu
setelah terjadi pembuahan atau konsepsi. Tahap zygot oleh Santrock disebut sebagai
tahapan germinal. Pada tahapan ini terjadi pembentukan zygot (sel tunggal) kemudian
terjadi pembelahan-pembelahan sel dan melekatnya zygot ke dinding kandungan yang
disebut implantation. Pemisahan sel dimulai ketika lapisan dalam dan luar sel terbentuk.
Lapisan dalam sel yang berkembang menjadi embrio disebut blastosit dan lapisan luar yang
berkembang untuk menyediakan gizi dan dukungan bagi embrio disebut tropoblast. Pada
masa zygot ini sudah terbentuk jenis kelamin dan ciri fisik calon bayi yang akan lahir.
Penjelasan tentang pembuahan dan tahap zygot bisa lebih dipahami dengan melihat gambar
berikut ini;
2. Tahap Embrio (2 minggu - 8 minggu)
Tahap embrionik merupakan tahap selanjutnya setelah tahap zygot dalam masa
prenatal. Tahap ini berlangsung sekitar 6 minggu yaitu dari usia 2 minggu hingga usia 8
minggu kandungan. Pada tahap ini, pemisahan sel terjadi lebih banyak dan membentuk
suatu massa sel yang disebut embrio. Embrio ini menjadi cikal bakal terbentuknya organ-
organ tubuh janin (organogenesis) yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu;
a) Endoderm embrio: lapisan dalam sel yang akan berkembang menjadi sistem
pencernaan dan pernapasan. Endoderm menghasilkan bagian dalam tubuh.
b) Mesoderm embrio: lapisan tengah sel yang berkembang menjadi saluran peredaran
darah, tulang, otot, sistem pembuangan kotoran dan sistem reproduksi.Mesoderm
menghasilkan organ-organ yang mengelilingi bagian tubuh.
c) Ectoderm embrio: lapisan paling luar sel yang berkembang menjadi sistem syaraf, alat
indra (mata, telinga, hidung) dan bagian kulit seperti rambut dan kuku. Ectoderm
menghasilkan bagian-bagian permukaan.

Bila ketiga bagian embrio terbentuk, maka berkembang pula sistem pendukung
kehidupan dalam rahim yang berkembang dengan cepat. Sistem pendukung ini
berkembang dari sel telur yang dibuahi bukan terdapat dari tubuh ibu itu sendiri. Sistem
pendukung embrio tersebut yaitu;

a) Ari-ari (plasenta): sistem dukungan yang terdiri dari lapisan berbentuk piring yang
didalamnya berisi pembuluh darah ibu dan anak yang saling mengkait tetapi tidak
bersatu satu sama lain.
b) Tali pusar: sistem dukungan yang mengandung dua pembuluh nadi dan satu pembuluh
vena yang menghubungkan bayi dengan ari-ari. Molekul- molekul kecil seperti udara,
air, garam makanan dari darah ibu, sedangkan karbondioksida dan kotoran pencernaan
dari darah embrio. Sumber makanan dari ibu ke bayi melalui darah ibu dan kotoran
atau sisa makanan bayi keluar melalui darah embrio yang terdapat pada ari-ari yang
terhubungan oleh tali pusar.
c) Amnion (ketuban) yaitu suatu keranjang yang berisi cairan bening yang didalamnya
terdapat embrio yang sedang mengapung. Cairan amniotic ini terbentuk dari air
kencing yang sudah mulai diproduksi saat janin berusia 16 minggu dan telah terbentuk
ginjalnya. Cairan amniotis berfungsi untuk menjaga kelembaban dan suhu lingkungan
agar tetap terkendali dan untuk melindungi bayi dari guncangan.
Tahap embrio merupakan proses terbentuknya organ-organ tubuh embrio
(organogenesis) sehingga menjadi tahapan yang sangat rentan dalam perkembangan. janin,
karena bila tidak terjaga dengan baik akan mengakibatkan kecacatan fisik dan tidak
sempurnanya pembentukan janin. Pada minggu ketiga pada tahap embrio ini juga mulai
terbentuk saluran syaraf yang akhirnya menjadi susunan tulang belakang pada minggu
kedelapan, sehingga harus dijaga dengan baik kandungannya di awal kehamilan.

3. Tahap Fetus (awal bulan ke-3-9 bulan)


Tahap fetus merupakan terakhir dalam pembentukan janin yang berlangsung dari
awal bulan ke-3 sampai 9 bulan kandungan. Pada masa ini, janin berkembang cepat dan
mulai terlihat jelas bagian-bagian tubuhnya. Tahapan perkembangan fetus dapat dilihat
pada gambar berikut ini;
B. Ciri-Ciri Priode Prenatal
1. Pada saat ini sifat-sifat bauran, yang berfungsi sebagai dasar bagi perkembangan
selanjutnya, diturunkan sekali untuk selamanya.
2. Kondisi-kondisi yang baik dalam tubuh ibu dapat menunjang perkembangan sifat bawaan
sedangkan kondisi yang tidak baik dapat menghambat perkembangannya bahkan sampai
mengganggu pola perkembangan yang akan datang.
3. Jenis kelamin yang baru diciptakan sudah dipastikan pada saat pembuahan.
4. Perkembangan dan pertumbuhan yang normal lebih banyak terjadi selama periode pranatal
dibandingkan pada periode-periode lain dalam seluruh kehidupan individu.
5. Periode Pranata merupakan masa yang mengandung banyak bahaya baik fisik maupun
psikologis.
C. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Perkembangan Prenatal

Pada masa prenatal terdapat beberapa faktor yang berpengaruh dalam perkembangan janin.
Faktor-faktor ini perlu diperhatikan agar janin berkembang dengan baik dan sempurna. Kenapa
perlu diperhatikan? Karena pada masa prenatal bisa terjadi hal-hal yang dapat menyebabkan janin
lahir kurang sempurna. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan prenatal
tersebut diantaranya (Santrock, 2002);

1. Teratogen
Teratogen yaitu unsur-unsur yang menyebabkan adanya kelainan pada kelahiran
akibat dari proses kehamilan yang tidak optimal. Ilmu yang mempelajari teratogen disebut
teratologi. Bila teratogen beraksi pada awal kehamilan saat proses pembuahan dan
organogenesis, bisa jadi berdampak negatif pada janin mengakibatkan kelainan anatomis.
Namun, bila teratogen beraksi pada saat organogenesis sudah lengkap dan matang di usia
kehamilan tua, teratogen kemungkinan tidak menyebabkan kelainan anatomis pada janin.
2. Faktor ibu
Ibu menjadi kunci utama yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan janin.
Kondisi psikologis dan fisik ibu sebaiknya dijaga agar tetap prima selama proses
kehamilan. Jika kondisi psikis dan emosi ibu labil dan banyak pikiran saat pembuahan
karena memikirkan berbagai peristiwa yang terjadi dalam kehidupan ibu saat pembuahan,
bisa jadi anak berkembang tidak sempurna.
Selain kondisi psikis, penyakit dan kondisi ibu selama kehamilan bisa
mengakibatkan infeksi, kelainan dan kerusakan selama proses kehamilan, yang berakibat
bayi lahir kurang sempurna. Beberapa penyakit yang diderita ibu yang dapat berdampak
negatif pada perkembangan janin. yang hamil di usia berisiko yaitu saat remaja (< 18 tahun)
dan saat usia ibu sudah memasuki dewasa tengah (> 35 tahun). Bayi yang dilahirkan dari
ibu remaja, kebanyakan mengalami prematur dan kematian. Hal ini dikarenakan pada ibu
remaja, organ reproduksi belum matang sempurna, gizi yang kurang kurangnya perawatan
karena emosinya masih labil, mengakibatkan kelainan fisik pada bayi karena dilahirkan
tanpa bantuan ahli kesehatan karena minimnya dana yang dimiliki. Pada ibu yang sudah
menginjak usia paruh baya, kehamilan bisa berakibat keguguran, keterbelakangan mental
pada bayi dan komplikasi penyakit. Namun begitu, ibu yang memasuki paruh baya bila
dapat menjaga kesehatannya dengan baik, bukan tidak mungkin akan melahirkan anak
yang sempurna atau tidak ada masalah.
Gizi ibu juga berpengaruh pada perkembangan janin, karena janin mendapatkan
makanan dari darah ibu. Bila ibu kurang gizi akan menghambat proses pembuahan dan bila
terjadi pembuahan bisa berakibat kecacatan pada bayi. Oleh karena itu, gizi perlu
diperhatikan selama kehamilan.
Radiasi seperti sinar X juga dapat mengakibatkan kecacatan fisik pada janin,
sehingga ibu perlu memperhatikan hal tersebut terutama pada saat awal kehamilan dan saat
proses organogenesis di periode embrio.
Obat-obatan yang dikonsumsi ibu juga dapat berpengaruh terhadap janin yang
dikandungnya. Ibu-ibu yang sengaja maupun tidak sengaja merokok, minum alkohol, obat
penenang, narkoba tidak berpikir panjang terhadap dampaknya pada janin. Ibu yang minum
alkohol akan mengakibatkan FAS (fetal syndrome alcohol) yang merupakan abnormalitas
anak akibat ibu minum alkohol selama kehamilan. Keabnormalan berupa cacat wajah,
lengan, jantung dan keterbelakangan mental. Bagi ibu yang merokok dapat berdampak
kelahiran prematur dan berat badan bayi rendah, anak bisa terhambat dalam perkembangan
kognitif dan bahasa (Fried & Watkinson, 1990 dalam Santrock, 2002), serta kematian
mendadak pada bayi (Schoendorf & Kiely dalam Santrock, 2002). Obat penenang juga
dapat berdampak negatif pada janin seperti langit- langit mulut terbelah atau cacat bawaan.
Kokain dapat berakibat anak mengalami kelainan jantung, hipertensi, keterbelakangan
mental dan sulit belajar.
3. Faktor Ayah
Ayah juga berperan penting dalam perkembangan optimal janin. Ayah yang siaga
menjaga kondisi kehamilan ibu sangat diperlukan oleh ibu yang sedang mengandung.
Perhatian dan kasih sayang dari seorang ayah pada ibu, akan membuat ibu secara emosi
lebih stabil, tenang dan bahagia. Stimulasi ayah pada janin dengan sering mengajak
berbicara janin dalam kandungan juga dapat menenangkan janin, membangun ikatan
emosional bayi dengan ayah dari suara dan sentuhan bayi, dan bisa berdampak pada
perkembangan bahasa bayi. Ayah yang mengkonsumsi alkohol, perokok dan pemakai
narkoba biasanya dapat menghasilkan sperma yang kurang berkualitas yang berdampak
pada pembuahan dan kondisi kesehatan janin. Usia ayah yang sudah terlalu tua juga
mengakibatkan anak pertumbuhan tingginya kurang karena kurang kalsium dan bisa
mengakibatkan anak mengalami keterbelakangan mental seperti down syndrome.
4. Faktor lingkungan
Lingkungan juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan janin dalam rahim ibu.
Polusi dan bahan-bahan beracun seperti timbal, merkuri, karbonmonoksida yang semakin
banyak di ibu kota khususnya karena banyaknya pabrik dan transportasi bahkan cat dinding
dan mainan anak yang mengandung timbal dapat membahayakan kondisi janin dalam
kandungan dan berakibat keterbelakangan mental pada anak. Ibu yang memakan ikan yang
sudah terkontaminasi zat berbahaya seperti PCB dapat berakibat lahir prematur, kecil dan
lambat dalam menerima rangsangan.
D. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil
Perubahan kondisi isik dan emosional yang kompleks pada ibu hamil, memerlukan adaptasi
terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi, mulai dari reaksi
emosional ringan hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat. Pada dasarnya, setiap tahapan
trimester mempunyai perubahan psikologis yang berbeda.

a) Trimester Pertama

Biasanya, masa paling berat bagi beban psikis ibu hamil terjadi di trimester pertama, yakni ketika
perubahan aktivitas hormonal ibu sedang besar-besarnya. Perubahan inilah yang dapat dengan
mudah mempengaruhi stabilitas emosi ibu, selain menyebabkan keluhan mual-muntah, terutama
di pagi hari (morning sickness) selama dua bulan pertama. Selain itu, ibu hamil pun sering
mengalami kecemasan berkaitan dengan penampilan fisiknya.

• Upaya yang dapat dilakukan oleh ibu hamil untuk menurunkan gangguan psikologis pada
trimester pertama antara lain:
1.) Carilah informasi seputar kehamilan.
2.) Bicarakanlah perubahan selama kehamilan dengan suami.
3.) Periksakan kehamilan secara teratur.
4.) Pahami benar pengetahuan mengenai asupan makanan yang sehat bagi
perkembangan janin.
b) Trimester Kedua
Perubahan yang terjadi selama trimester kedua di antaranya: pertambahan berat badannya
makin nyata, sering pegal-pegal, sakit punggung, lelah, kejang otot kaki, pinggang linu,
kaki kram, kaki bengkak. Sementara janin pun telah lebih kuat dari sebelumnya. Namun
demikian, ibu tetap perlu berhati-hati mengingat di akhir trimester kedua janin mulai
mampu mendengar dan dapat bereaksi terhadap sentuhan dari luar.
• Upaya yang dapat dilakukan agar ibu hamil terhindar dari stres yaitu:
i. Atasilah kecemasan maupun emosi negatif.
ii. Upaya yang dapat dilakukan agar ibu hamil terhindar dari stres yaitu: 1. Atasilah
kecemasan maupun emosi negatif.
c.) Trimester Ketiga
Semakin dekat dengan hari kelahiran, biasanya dia merasa semakin takut dan cemas.
Sering mengeluh sakit, pegal, ngilu, dan berbagai rasa tidak nyaman pada tubuhnya,
terutama pada punggung dan panggul, karena bayi telah semakin besar dan telah mulai
menyiapkan diri untuk lahir, mengeluh sakit.
E. Masalah- Masalah yang Terjadi Selama Masa Kehamilan
1.) Hiperemis Gravidarum yaitu keadaan ibu hamil yang disertai dengan gejala mual dan
muntah berlebihan.
2.) Hipertensi pada Kehamilan yaitu peningkatan tekanan sistolik dan diastoli
hingga mencapai atau melebihi 140/90 mmHg.
3.) Pre-Emplikasi yaitu suatu kondisi spesiik kehamilan di mana hipertensi terjadi setelah
minggu ke-20 pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal
4.) Eklampsi yaitu penyakit akut dengan kejang dan koma pada wanita hamil dan wanita
dalam nifas disertai dengan hipertensi, edema, dan proteinuria.
F. Hal -hal yang di Butuhkan pada Masa Kehamilan
• Kondisi dan Lingkungan Kehamilan
Pada saat kehamilan, ada empat kondisi penting yang mempengaruhi perkembangan
individu yaitu
Sifat Bawaan Peristiwa penting yang pertama pada saat kehamilan membentuk sifat
bawaan individu yang baru diciptakan. Penentuan sifat bawaan mempengaruhi
perkembangan selanjutnya.
•Jenis Kelamin Penentuan jenis kelamin (sex) individu merupakan unsur penting yang
terjadi pada saat pembuahan. Jenis kelamin bergantung pada spermatozo yang menyatu
dengan ovum.
•Jumlah Anak Peristiwa penting ketiga pada saat kehamilan atau segera sesudahnya
kejadian adalah menentukan anak akan lahir.
•PosisiUrutan Anak Hal keempat yang terjadi pada masa kehamilan ialah penentuan
posisi urutan anak yang baru terbentuk antara saudara-saudaranya.
• Tips Sehat Masa Kehamilan
1.) Kontrol teratur ke dokter untuk memeriksakan kehamilan.
2.) Hindari bahan atau zat-zat kimia.
3.) Minumlah yang lebih banyak, terutama air putih.
4.) Konsumsi makanan yang bergizi.
5.) Konsumsi vitamin asam folat 400 mikrogram per hari.
6.) Konsumsi juga tablet penambah darah
• Nutrisi Ibu Hamil
Adapun gizi nutrisi penting bagi ibu hamil yang perlu diperhatikan, antara lain:
1.) Karbohidrat dan lemak sebagai sumber zat tenaga untuk menghasilkan kalori. Sumber:
sereal, umbi, dan nasi.
2.) Protein sebagai sumber zat pembangun. Sumber: daging, ikan, telur, dan kacang-
kacangan.
3.) Mineral sebagai zat pengatur. Sumber: buah dan sayur.
4.) Vitamin A penting untuk mata, tulang, kulit, dan rambut. Sumber: susu, keju, mentega,
buah-buahan dan sayur-sayuran berwarna kuning dan hijau tua.
5.) Vitamin B kompleks untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar berfungsi
secara normal. Sumber: sereal, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi, telur,
dan pruduk susu
6.) Vitamin C penting untuk mencegah sariawan. Sumber: buahbuah yang asam dan
sayur-sayuran berwarna hijau.
7.) Vitamin D berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi Anda.
Sumbernya: minyak hati ikan.
8.) Vitamin E berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Sumber: gandum,
kacang-kacangan, minyak sayur, sayuran hijau.
9.) Asam folat penting untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah. Sumber: serealia,
kacang-kacangan, wortel, jamur, kuning telur, dan sayuran hijau.Sumber: jeruk,
pisang, dan tomat
References
Hapsari, I. I. (2016). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta Barat: PT. Indeks.

Hurlock, E. B. (2014). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Jahja, Y. (2015). Psokologi Perkembangan. Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP.

Anda mungkin juga menyukai