SUMATIF I
Oleh:
MedArmy13
SEMESTER GAZAL
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
FISIOLOGI TUMBUH KEMBANG
TOPIK PEMBELAJARAN
A. Definisi Fase Tumbuh Kembang
B. Perubahan Fisiologi Dan Anatomis Pada Sistem Organ Dari Fetus Menjadi Neonatus
C. New born, Infant and Chilhood, Puberty
D. Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
A. Definisi Tumbuh Kembang
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda,
tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan
perkembangan perdefinisi adalah sebagai berikut :
1. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan maslaah perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan
ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), ukur tulang dan
keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). -> ASPEK FISIK
2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya bertambahnya kemampuan
(skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur
dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut
adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem
organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai
hasil interaksi dengan lingkungannya. -> PEMATANGAN FUNGSI ORGAN
ATAU INDIVIDU
B. Syarat-syarat Tumbuh Kembang
1. Pertumbuhan dan Perkembangan terjadinya secara Sinkron dan Kontinu. Artinya
pertumbuhan dan perkembangan tidak bisa jalan sendiri-sendiri, mereka harus
bergandengan terus
2. Ada fase percepatan atau perlambatan
3. Laju tumbuh kembang tiap organ berbeda-beda. (Contoh : Dalam masa pubertas.)
4. Perkembangan Maturasi (Terutama pada Sistem Saraf Pusat)
C. Fase Tumbuh Kembang
1. Fase Pre-Natal (Sebelum Lahir)
Fase pre-natal atau masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia
yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai
dengan waktu kelahiran seorang individu. Fase pre-natal terbagi atas tiga fase , yaitu :
a. Germinal Stage (2 Minggu pertama setelah fertilisasi)
Periode prenatal atau masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia
yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika ovum wanita dibuahi oleh sperma laki-laki
sampai dengan waktu kelahiran seorang individu. Zigot (hasil pembuahan) berkembang
cepat 72 jam setelah pembuahan, membelah diri menjadi 32 sel dan sehari kemudian
sudah menjadi 70 sel. Pembelahan ini berlangsung terus sampai menjadi 800 milyar sel
atau lebih, dan dari sinilah manusia tumbuh kembang. Dalam fase germinal ini
terbentuklah salura yang menempel pada uterus yang dicapai selama 3-4 hari yang
kemudian berubah bentuk menjadi blastocyst yang terapung bebas dalam uterus selama
satu atau dua hari. Beberapa sel sekitar pinggiran blastocyst membentuk piringan
embrionik (embryonic disk) merupakan massa sel yang tebal dan dari sinilah bayi akan
tumbuh.
b. Embryonic Stage ( Minggu ke- 2 hingga ke- 8 setelah fertilisasi).
Fase embrio merupakan bagian dari perkembangan sebelum kelahiran yang terjadi
dari 2-8 minggu sejak masa pembuahan. Selama fase embrio,kecepatan dalam
proses pembedaan sel semakin intensif,system pendukung pada sel mulai
terbentuk,dan organ tubuh mulai terlihat. Fase ini dimulai ketika blasitosis mulai
melekat pada dinding uterus. Kumpulan sel ini kemudian dapat disebut sebagai
embrio dan tiga lapisan pada sel.
Tiga lapisan sel tersebut, meliputi :
1) Ektoderm
Ektoderm menghasilkan organ & struktur yang mempertahankan kontak
dengan dunia luar. Sistem saraf pusat, sistem saraf tepi, epetil sensorik
telinga;hidung;mata, kulit termasuk rambut dan kuku, hipofisis, kelenjar
mamaria;keringat serta email gigi.
2) Mesoderm
Mesoderm merupakan lapisan yang berada di bagian tengah yang akan
membentuk jaringan dan sistem sebagai berikut :
a) Somit, miotom(jaringan otot), sklerotom(tulang rawan dan tulang), dan
dermatom(jaringan subkutis kulit) yang semuanya adalah jaringan
penunjang tubuh.
b) Sistem vaskular, : jantung,arteri,vena, pembuluh limfe, dan semua sel
darah.
c) Sistem urogenital, : ginjal, gonad.
d) Limfa & korteks kelenjar suprarenal
3) Endoderm
Endoderm merupakan lapisan dalam sel yang berkembang menjadi system
percernaan dan pernapasan.
a) Lapisan epitel untuk bagian dalam saluran cerna;napas;kandung kemih.
b) Parenkim tiroid,paratiroid,hati dan pancreas
c) Lapisan epitel kavitas timpani dan tuba auditivia
Setiap bagian terbentuk dari tiga lapisan ini. Tugas utama Endoderm
membentuk organ yang menyelimuti bagian dalam tersebut,dan ectoderm
membangun bagian permukaan tubuh.
Bersaamaan dengan terbentuknya tiga lapisan tersebut, system pendukung
kehidupan pada embrio juga berkembang dengan pesat. Termasuk dalam system ini
adalah amnion (kantong ketuban),tali pusar (kedua organ yang dibentuk oleh telur
yang dibuahi dan bukan bagian tubuh dari ibu) dan plasenta.
Amnion adalah system dukungan yang kehidupan yang merupakan kantong
tipis atau amplop berisi cairan yang jernih tempat embrio yang berkembang
mengapung.
5
Tali pusar terdiri dari dua arteri dan satu vena yang menghubungkan
bayi dengan plasenta.
Plasenta berisi kelompok jaringan yang memiliki bentuk seperti
piringan dan di dalamnya terdapat pembuluh darah kecil yang terangkai antara ibu
denagn bayinya,tetapi tidak bergabung.
2. Fetal Stage ( Antara minggu ke- 8 hingga lahir).
Merupakan fase perkembangan sebelum kelahiran yang dimulai 2 bulan setelah
proses pembuahan dan umumnya berlangsung selama 7 bulan. Pertumbuhan dan
perkembangan semakin menunjukkan prosesnya yang luar biasa.
Perkembangan Otak adalah satu hal yang paling menakjubkan dalam
perkembangan prenatal. Saat bayi dilahirkan ,merka telah memiliki kurang lebih 100
milyar neuron atau sel saraf yang mengatur proses informasi di bagian sel di dalam
otak. Selama perkembangan prenatal,neuron bergerak ke tempat yang seharusnya dan
mulai saling berhubungan. Bentuk dasar otak manusia disusun pada 2 trisemester
pertama pada masa perkembangan prenatal. Trisemester ke-3 dan 2 tahun pertama
setelah dilahirkan,ditandai dengan terhubung dan berfungsinya neuron
:
Age of Fetus
(in weeks)
Crown to lump length
(in inches)
Weight (in pounds)
5 8 0,3 - 1,0 0,01 0,03
13 16 3,5 - 5,5 0,12 0,43
21 24 7,9 9,1 1,06 1,81
29 32 11,0 11,8 3,10 4,60
37 40 13,8 14,2 6,60 7,50
Average fetal growth pattern during gestation
3. Fase Post Natal
a. Neonatal (Lahir 1 bulan)
b. Infants (1 2 tahun)
c. Chilhood (2 tahun adolescene)
d. Adolescene (Periode pematangan fisik & seksual)
e. Maturity (Kematangan fisik, emosional & perilaku)
f. Senescene (Penurunan hormon seks, fungsi fisik)
Sistem Kardiovaskuler
Merupakan sistem yang pertama kali yang berfungsi pada embrio awal minggu ke-4
Jantung mulai berdenyut sekitar hari ke 22 atau 23 karena jantung tersebut memberi
nutrisi oksigen ke seluruh tubuh embrio/fetus tersebut.
Jantung dan sistem vaskular primordial mulai tampak pada pertengahan minggu ke-3
Struktur vaskular yang penting (yang membentuk shunt): pada masa fetus
Duktus venosus
Foramen ovale
Duktus arteriosus
Yang paling penting dari departemen fisiologi tuh yang ini ni, Transisi Sirkulasi Neonatal
chek it out with the picture
Yang kiri tu sirkulasi darah prenatal (fetus), nah yang kanan yang postnatal (neonatus)
Liat dari gambar itu udah banyak perbedaannya kan.
Sistem peredaran darah janin berbeda dengan sistem peredaran darah orang dewasa, karena
paru-paru janin belum berkembang sehingga oksigen diambil melalui plasenta.
Sistem peredaran darah janin ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Foramen Ovale
Merupakan lubang sementara di antara serambi kiri dan serambi kanan yang
memungkinkan sebagian darah masuk dari vena cava inferior menyeberang ke serambi
kiri. Alasan pengalihan ini adalah darah tidak perlu lagi melewati paru-paru karena telah
teroksigenisasi.
2. Duktus Arteriosus Bothalli
Merupakan saluran yang terdapat antara arteri pulmonalis dan aorta.
3. Duktus Venosus Arantii
Menghubungkan antara vena umbilikal dengan vena cava inferior. Pada titik ini darah
bercampur dengan darah yang telah diambil oksigennya yang kembali dari tubuh bagian
bawah.
4. Vena Umbilikal
Memanjang dari tali pusar menuju ke bagian bawah hati dan membawa darah yang
mengandung oksigen dan sari makanan. Ia memiliki cabang yang bertemu dengan vena
porta dan masuk ke hati.
Sistem Sirkulasi Fetus
Nah proses peredaran darahnya kita mulai dari plasenta yaa.
Proses Sirkulasi Darah Janin ( Fetus )
1. Darah janin dialirkan ke plasenta melalui aa umbilicalies yang membawa bahan
makanan ang berasal dari ibu .
2. Darah ini akan masuk ke badan janin melalui vena umbilikacalis yang bercabang dua
setelah memasuki dinding perut janin .
3. Cabang yang kecil akan bersatu dengan vena porta,darahnya akan beredar dalam hati
dan kemudian dianggkut melalui vena cava hepatica kedalam vena cava inferior. Dan
cabang satu lagi ductus venusus aranthii,akhirnya masuk ke vena cava inferior.
Sebagian O2 dalam darah vena umbilikalis akan direabsorbsi sehingga konsentrasi O2
menurun .
4. Vena cava inferior, langsung masuk ke atrium kanan, darah ini merupakan darah yang
berkonsentrasi tinggi nutrisi dan O2 yang sebahagian menuju ventrikel kanan dan
sebahagian besar menuju atrium kiri melalui foramen ovale.
5. Dari ventrikel kanan masuk ke paru-paru,tetapi karena paru-paru belum berkembang
maka darah yang tredapat pada arteri pulmonalis dialirkan menuju aorta melalui
ductus arteriosus Bothalli. Darah yang ke paru-paru bukan untuk pertukaran gas tetapi
untuk memberi makanan kepada paru-paru yang sedang tumbuh.
6. Darah ynag berda di aorta disebarkan ke alat-alat badan,tetapi sebelumnya darah
menuju ke aa.hypogastricae ( cabang dari arteri iliaca comunis ) lalu ke aa.
Umbilicalles dan selanjutnya ke plasenta.
7. Selanjutnya sirkulasi darah janin akan berulang kembali. Menerima nutrisi dan O2
dari plasenta melalui ductus venousus aranthii, menuju vena cava inferior yang kaya
akan O2 dan nutrisi .
Sirkulasi Darah Janin Setelah Lahir
Pada saat persalinan sebahagian besar bayi langsung menangis maka akan terjadi perubahan
besar terhadap sirkulasi darah, diantaranya adalah :
1. Paru-paru berkembang dengan sempurna dan langsung dapat berfungsi untuk
pertukaran O2 dan CO2. Akibat perkembangan paru-paru terjadi perubahan sirkulasi
darah diantaranya adalah :
Arteri pulmonalis kini langsung mengalirkan darah ke paru sehingga ductus
arteriosus Bothalli akan menutup .
Perkembangan paru-paru menyebabkan tekanan negatif pada atrium
kiri,karena drah diserahkan langsung oleh ventrikel kanan dan dialirkan
menuju paru-paru yang telah berfungsi.
Akibat tekanan negatif pada atrium kanan, foramen ovale akan menutup
dengan sendirinya,dan tidak lagi menjadi tempat aliran darah menuju atrium
kiri.
2. Pemotongan Tali Pusat
Tali pusat di potong setelah bayi menangis dengan nyaring sehingga akan
menambah jumlah darah bayi sekitar 50 % .
Dengan dilkaukannya pemotongan tali pusat berarti perubahan sirkulasi pada
bayi telah berubah menjadi sirkulasi orang dewasa.
Faktor-Faktor yang Mengubah Peredaran Darah Janin
Setelah kelahiran terjadi perubahan peredaran darah janin, faktor penting yang mengubah
peredaran darah janin menuju peredaran darah dewasa ditentukan oleh :
1) Berkembangnya paru-paru janin
Berkembangnya paru-paru janin dapat menyebabkan tekanan negatif dalam paru
sehingga dapat menampung darah, untuk melakukan pertukaran CO2 dan O2 dari
udara sehingga terjadi oblitersi pada duktus arteriosus bothalli.
Tekanan dalam atrium kiri makin meningkat, sehingga dapat menutup foramen ovale.
Tekanan yang tinggi pada atrium kiri disebabkan darah yang mengalir ke atrium
kanan kini langsung menuju paru-paru dan selanjutnya dialirkan ke atrium kiri
melalui vena pulmonalis. Dua faktor ini menyebabkan tekanan di atrium kiri
meningkat.
2) Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin
Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin terjadi karena
dipotongnya tali pusat sehingga terjadi peredaran darah pulmonal yang
mengakibatkan terjadi pernafasan pulmona. Dengan demikian duktus arteriosus
bothalli tidak berfungsi dan akan mengalami perubahan dan menjadi ligamentum
arteriosum begitu juga dengan yang lain. Vena umbilikal menjadi ligamentum teres,
duktus venosus arantii menjadi ligamentum venosum serta foramen ovale menjadi
hypogastrik arteries kecuali beberapa cm pertama yang tetap terbuka sebagai arteri
vesical superior.
Pemotongan tali pusat sebaiknya dilakukan setelah bayi menangis dan tali pusat
berhenti berdenyut karena dapat menambah darah dari plasenta sekitar 50 ml s/d 75
ml yang sangat berarti bagi pertumbuhan janin.
3) Terbentuknya Adult Haemoglobin (Tipe A)
Terbentuknya Adult Haemoglobin (Tipe A) sehingga setelah lahir dapat menangkap
oksigen dan melepaskan CO2 melaului pernafasan sehingga terjadi pertukaran O2 dan
CO2 di paru-paru.
SISTEM PENCERNAAN JANIN
Sistem pencernaan janin relatif tidak aktif, tetapi bukan berarti tidak aktif sama sekali, karena
janin tu sering minum air ketuban, nah setelah lahir air ketuban ini akan di eksresikan yang di
kenal dengan istilah ekonium.
Ada 3 faktor yang mempengaruhi saluran pencernaan :
Hidrokortison : berfungsi meningkatkan pergantian sel, kadar laktase dan alkalin
fosfatase, menurunkuan kadar sukrase
Kortisol : meningkatkan pergantian sel
Epidermal growth factor (EGF) : menurunkan pergantian sel, kadar sukrase,
trehalase, glukoamilase, serta meningkatkan kadar laktase.
Sistem Renal :
Sebelum lahir, produksi sisa ditransfer lewat plasenta
Diekskresikan oleh ginjal
Pada neonatus, laju filtrasi glomerular (LFG) normal, namun neonatus tidak punya
kemampuan pemekatan urin
Pengeluaran air melalui urin tinggi
THERMOGENESIS :
Suhu dalam uterus(intra uterin) lebih hangat daripada kamar bersalin(ekstra uterin)
Bayi yang normal akan menangis saat lahir karena adanya perubahan suhu
Thermogenesis jaringan adiposa coklat paling berhubungan dengan perkembangan
fetus. Karena jaringan adiposa coklat atau jaringan lemak coklat termasuk dalam
homeoterm nonshivering thermogenesis, dimana metabolisme panas dihasilkan tanpa
adanya kontraksi cepat otot-otot yang disebut shivering (menggigil). Produksi panas
dengan lemak coklat ini lebih efektif untuk pertahanan neonatus dan penyesuaian diri
terhadap dingin dalam homeoterm secara umum.
Nice to know aja ya manmin .. ada 2 fungsi yang dimiliki oleh lemak coklat :
1. Membawa nutrient seluler dan sampah metabolik ke tempat semestinya.
2. Menyebarkan panas yang dihasilkan dalam jaringan lemak coklat untuk istirahat
tubuh (Davis, 1980). Suplai saraf tidak bermielin menghasilkan jalur unutk
stimulasi jaringan lemak coklat.(Davis, 1980)
Setelah beberapa hari lahir, neonatus punya kemampuan untuk mengatur suhu
tubuhnya sendiri.
Seiring pertumbuhan infant jaringan lemak subcutaneus insulting blanket
menebal.
Laju metabolisme meningkat
PERKEMBANGAN EMBRIONAL SISTEM SARAF
Dimulai pada embriogenesis akhir tahap gastrula (minggu ke 3), dimana embrio
tersusun atas 3 lapis germinal :
1. Ektoderm : membentuk kulit dan sistem saraf
2. Mesoderm : membentuk otot, tulang, jaringan penunjang, sistem kardiovaskular,
urogenital
3. Endoderm : membentuk usus dan organ yang terkait
Perkembangan Sel Saraf
1. Neurogenesis
Ada 3 tahap utama
Proliferasi sel saraf : perbanyakan sel saraf
Migrasi sel saraf : peristiwa yang berkelanjutan, dimana jutaan se saraf
berpindah dari zona ventrikel-subventrikel ke tempat yang spesifik di SSP
Differensiasi sel saraf : yang akan menjadi sel sel khusus fungsional tubuh
2. Pembentukan akson
3. Pembentukan sinaps
4. Eliminasi akson
5. Eliminasi sinaps
Sistem Saraf
Kemampuan bayi baru lahir :
Kapabilitas belajar meliputi : diskriminasi auditorik lokalisasi sumber
bunyi/suara observasi gerakan kepala menuju sumber bunyi
Kapabilitas persepsi : membuat gerakan mata menuju sumber bunyi;
membuat respon preferentially (with more interest to certain stimuli)
PERKEMBANGAN SIRKULASI PULMONAL
Dari gambar tersebut tu yang paling penting surfaktan ya teman-teman, dya tu
fungsinya untuk mengembangkan paru waktu lahir. Usaha bayi pertama kali untuk
mempertahankan tekanan alveoli selain adanya surfaktan adalah rimenak nafas dan
mengeluarkan nafas dengan menjerit, sehingga oksigen tertahan didalam. Fungsi surfaktan
adalah untuk mempertahankan tekanan alveoli,apabila surfaktan berkurang maka alveoli
akan kolaps dan paru-paru kaku.
Dalam keadaan anoksia,neonatus masih dapat mempertahankan hidupnya karna
adanya kelanjutan metabolisme anaerob, respirasi pada neonatus biasanya bernafas diafragma
dan abdominal, sedangan frekuensi dan dalamnya respirasi biasanya belum matur.
Perkembangan sirkulasi pulmonal
pada janin hanya 10% dari curah jantung yang melintasi paru pertukaran gas
terjadi pada plasenta resistensi vaskular paru tinggi
dimulainya ventilasi saat kelahiran menyebabkan penurunan resistensi paru dan
peningkatan aliran darah pulmoner.
Pergerakan napas janin (Fetal Breathing Movement/FBM)
Tidak berperan dalam pertukaran gas, namun penting sebagai persiapan sistem
repirasi postnatal
3 tipe pergerakan thorakal :
FBM aktivasi ritmik diafragma, timbul terutama pada akhir masa getasi
Hiccup normal, makin berkurang dengan semakin bertambahnya usia gestasi
refleks regurgitasi primitif
Gasping diinduksi oleh asfiksia oleh asfiksia/hipoksia berat, secara normal
tidak ada di janin
HEMATOPOIESIS
Dimulai pada hari ke -16 usia gestasi di yolk sac bermigrasi ke embrio pada hari ke
18-19 usia gestasi hati menjadi tempat utama dimulai pada hari ke-21 usia gestasi
mulai terjadi di sumsung tulang pada hari ke-70 usia gestasi
Pada 8 minggu pertama masa embrio pembuluh darah dari embrionic yolk sac
merupakan tempat utama pembentukan sel darah
Setelah organ organ mulai terbentuk, sel induk bermigrasi dari yolk sac ke berbagai
organ:
Hati
Anak limpa
Sumsung tulang
Kelenjar limfe
Pada bulan ke 2-5 masa embrio hati dan limpa merupakan tempat utama
pembentukan sel darah
Pertumbuhan tulang sum-sum tulang belakang memegang peranan yang semakin
penting
Pada orang dewasa, hematopoiesis hanya berlangsung dibeberapa tempat :
Sum- sum tulang
Sum-sum tulang merah :
Sternum
Costae
Ujung atas dari tulang panjang di ekstremitas
SISTEM IMMUN
Dalam neonatus, sistem kekebalan tubuh masih belum dewasa meskipun kemampuan
kekebalan sel-dimediasi mulai berkembang pada awal kehamilan
produksi antibodi, aktivitas fagositosis, dan melengkapi kekurangan
3 fase perkembangan sistem tiroid fetus
fase I
periode awal embriogenesis
embriogenesis hipothalamus, hipofisis, dan kelenjar thyroid
fase II
pada trimester ke-2 kehamilan
ditandai dengan besarnya aksi hipofisis dan tiroid yang otonom
fase III
pada trimester ke-3 kehamilan sampai periode neonatal tertentu
terjadi maturasi interaksi dan kontrol hipothalamus-hipofisis-tiroid
Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
faktor genetik
potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan
lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal
merupakan instruksi genetik untuk menentukan intensitas dan kecepatan
pembelahan, derajat sensitifitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas
dan berhentinya pertumbuhan tulang
faktor lingkungan bio-fisiko-psiko-sosial
lingkungan : faktor yang sangat menentukan tercapai tidaknya potensi
biologik
faktor lingkungan prenatal
gizi ibu hamil
mekanis
toksin/zat kimia
endokrin
radiasi
infesi
Perkembangan sistem tiroid ini dipelajari pada manusia, sapi, dan
tikus ketiganya menunjukkan pola maturasi tiroid yang mirip
stres
imunitas
anoksia embrio
Lingkungan postnatal
Lingkungan biologi :
Gizi
Perawatan kesehatan
Kepekaan terhadap penyakit
Penyakit kronis
Linkungan fisik
Sanitasi
Keadaan rumah
Radiasi
Lingkungan psikososial
Sirmulasi
Motivasi belajar
Ganjaran atau hukuman yang wajar
Kelompok sebaya
Stres
Sekolah
Cinta dan kasih sayang
Kualitas
Interaksi anak orang tua
Faktor perilaku
Terdapat periode kritis dalam perkembangan prenatal
TENTIR TUMBANG SUMATIF 1 2013/2014[Type text] Page 1
Pertumbuhan dan perkembangan seorang anak dipengaruhi oleh faktor mikro,mini,meso dan makro.Untuk
faktor mikro dipengaruhi oleh perlakuan ibu/pengasuh,mini(perlakuan ayah,mainan,stimulasi),meso(pelayanan
kesehatan dan pelayanan pendidikan),dan faktor makro(WHO,Unicef,pemerintah).
1.c. Kebutuhan dasar untuk Tumbang
1.c.1.Kebutuhan biologis
Hal ini menyangkut tentang keseimbangan nutrisi seperti protein,karbohidrat,lemak,vitamin dan mineral.
1.c.2.Imunisasi
Berguna untuk pencegahan penyakit (preventif)
1.c.3.Kebersihan
Faktor kebersihan ini hampir menyangkut semua aspek seperti kebersihan badan (cuci tangan,mandi dll),
kebersihan makanan bahkan lingkungan tempat tinggal.
1.c.4.Aktivitas fisik
Aktivitas fisik merupakan salah satu aspek penting dalam tumbang anak,karena aktivitas fisik berguna
untuk merangsang hormon2 pertumbuhan,selain itu juga untuk menstimulasi otot dan pertumbuhan tulang.
1.c.5.Pelayanan kesehatan
Menyangkut pencegahan penyakit bahkan pemantauan tumbuhkembang anak.
1.c.6.Tidur
Tidur merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh anak agar proses pertumbuhan dan
perkembangannya berjalan dengan baik.Kebutuhan tidur dibagi menjadi kebutuhan tidur siang dan tidur
malam.Pada anak-anak tidur siang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangannya,terlebih pada
tahun-tahun pertama setelah kelahiran,tapi semakin bertambahnya umur waktu yang diperlukan untuk tidur
siang semakin berkurang.Tepat pada usia 4 tahun,anak sudah tidak memerlukan tidur siang lagi,tetapi masih
memerlukan waktu tidur malam sekitar 11 jam dan pada usia 18 tahun hanya memerlukan waktu tidur siang
selama 7-8 jam sehari.
1.c.7.Kebutuhan emosional
Kebutuhan emosional anak dimulai sejak 6 bulan kehamilan.Adapun kebutuhan emosional yang diperlukan
anak meliputi kasih saying,kehangatan,perlindugan,kepedulian,hadiah bahkan hukuman saat salah.Model
pola asuh orang tua sangat berperan dalam hal ini,ada 4 pola asuh orang tua yang sering
digunakan.Pertama,pola asuh demokrasi dimana anak dan orangtua saling berkomunikasi secara
terbuka.Kedua,pola asuh otoriter dimana orangtua memperlakukan anaknya dengan keras sehingga anaknya
merasa terkekang.Ketiga,pola asuh permissive dimana anak terlalu dimanjakan(biasanya pada anak-anak
dengan orangtua yang kaya).Keempat,uninvolved dimana anak dan orangtua tidak saling peduli satu sama
lain.Tetapi masing-masing pola asuh ini memiliki tingkat keberhasilan yang tidak mutlak Karena
tergantung pada temperamen anak(penurut/tidak penurut).
TENTIR TUMBANG SUMATIF 1 2013/2014[Type text] Page 3
1.c.8.Kebutuhan stimulasi
Sejak di dalam rahim (6 bulan) ,anak sudah membutuhkan stimulasi/rangsangan.Hal ini berfungsi untuk
memberikan rasa nyaman dan merasa kehadirannya diterima oleh kedua orangtuanya.Rangsangan dapat
diberikan dengan memdengarkan music klasik ataupun dengan mengajak bayi berkomunikasi di dalam
rahim sambil membelai perut ibunya.Perlu diketahui,bahwa kebutuhan rangsangan pada anak semakin
meningkat sejak dalam kandungan sampai umur 4 tahun dan selebihnya akan menurun.
2.c. Pengaruh nutrisi,kasih saying dan stimulasi pada jumlah sel dan percabangan sel-sel otak
Pemberian nutrisi,kasih saying dan stimulasi memiliki pengaruh yang besar pada perkembangan otak
anak.Bayi yang baru lahir memiliki jumlah dan percabangan sel-sel saraf yang masih sedikit tetapi apabila
dalam perkembangannya memiliki pemberian nutrisi,kasih saying dan stimulasi yang baik maka jumlah dan
percabangan sel-sel sarfnya akan lebih banyak disbanding anak yang mendapatkan kasih saying,stimulasi dan
nutrisi yang kurang.
3.c.Berbagai potensi Kecerdasan Anak
Verbal linguistic : merangkai kalimat dan bercerita
Ligical-mathematical : pemecahan masalah
Visual spatial : berpikir 3 dimensi
Bodily-kinesthetic : gerak,tari,atlit olahraga
Musical : bunyi,nada,irama,lagu,music
Intrapersonal : memahami dan control diri sendiri
Interpersonal : memahami dan menyesuaikan dengan orang lain
Naturalis : menikmati dan memanfaatkan alam
Moral-Spiritual : etika,moral,budi pekerti,rohani dan agama
4.c.Pemantauan lingkar kepala
Lingkar kepala sangat berhubungan dengan perkembangan volume otak anak.Apabila lingkar kepala lebih
besar dari normal disebut sebagi makrosefali.Anak dengan makrosefali memiliki kemungkinan 88 % IQ
normal,5 % keterbelakangan mental ringan dan 7% keterbelakangan mental berat.Sedangkan lingkar kepala
yang lebih kecil dari normal disebut mikrosefali dengan tanda-tanda kelainan mental.
Korelasi antara perhatian orang tua dan perkembangan yang terlambat
Orang tua biasanya lebih memerhatikan perkembangan motorik kasar anak. Karena motorik kasar lebih dahulu
berkembang dan kelihatan secara nyata. Akan tetapi perkembangan bahasa juga sudah ada pada umur 3 bulan
karena bayi sudah bisa berteriak dan berkata mamama atau dadada (syllable) pada umur 6 bulan. Jadi
seharusnya perkembangan motorik maupun bahasa harus diperhatikan oleh orang tua.
TENTIR TUMBANG SUMATIF 1 2013/2014[Type text] Page 4
Milestone
pincergripumur10bulan
Seringditanya
diujian
TENTIR TUMBANG SUMATIF 1 2013/2014[Type text] Page 5
Nihyangseringditanyakanlagi
Anakmulaimengenalidentitasnya(lakilakiatauperempuan)padausia3tahun.
Milestoneinidihafalya.Waktuujian biasanya ditanya bolakbalikdalambentuk
soal cerita.
TENTIR TUMBANG SUMATIF 1 2013/2014[Type text] Page 6
Tahap sensorimotor
Refleksprimitif (0-2 bulan)
Reaksisirkular primer (2-4 bulan)
Reaksisirkularsekunder (6-8 bulan)
Koordinasireaksisekunder (8-12 bulan)
Reaksisirkulartersier (12-18 bulan)
Representasi mental (18-24 bulan)
The Preoperational Period
- Tahap praoperasional (2-4 tahun)
Peningkatan penggunaan penyajian kata. Berbicara egosentris. Dapat berpikir tentang sesuatu tanpa adanya
objek dengan menggunakan bahasa.
- Tahapintuitif (4-7 tahun)
Berbicara menjadi lebih social dan egosentrisnya berkurang.
Period of Concrete Operations (7-11 tahun)
Pemikiran logis. Ada kemampuan untuk melakukan tugas-tugas. Mengurutkan benda dalam urutan yang logis.
Mampu memecahkan masalah. Mengertiangka dan binatang.
Period of Formal Operations (11-15 years)
Pikiran menjadi lebih abstrak, memasukan prinsip-prinsip logika formal. Kemampuan untuk menghasilkan
proporsisi abstrak, beberapa hipotesis dan hasil mungkin jelas.
Evaluasi perkembangan
Anamnesis
PF
Milestones :
1. Kognitif
2. Bahasa
3. Sosial
4. Motor kasardanhalus
5. Mandiri
Ini sedikit pengulangan milestone,
Perkembangan kognitif
Bulan 35: mencoba meraih benda
Bulan 48: menarik tali yang berujung gelang
Bulan 815: meniru membelai boneka
Bulan 1420: menemukan objek tersembunyi
Bulan 1828: menyelesaikan puzzles sederhana
Language milestones
TENTIR TUMBANG SUMATIF 1 2013/2014[Type text] Page 7
Evaluasi hipertoni
Mengepal persistent > 3 bulan
Evaluasi disfungsi neuromotor
Tidak bereaksi thd rangsang lingkungan
Evaluasi kelainan sensoris
Red flags: 4 6 bulan
Kontrol leher buruk (head lag)
Evaluasi hipotoni
Tidak meraih benda pd umur 5 bulan
Evaluasi kelainan gerak, mata, kognitif
Tidak senyum
Evaluasi fungsi penglihatan
Evaluasi masalah perlekatan (attachment)
Evaluasi depresiibu
Evaluasi kemungkinan child abuse atau child neglect
Red flags: 12 24 bulan
Tidak mengucapkan konsonan pd umur 15 bulan
Evaluasi gangguan pendengaran (ringan)
Tidak meniru pada umur 16 bulan
Evaluasi gangguan pendengaran
Evaluasi gangguan sosialisasi atau kognitif
Tidak menunjuk ke benda pada umur 18 bulan
Problem dalam hubungan sosial
Dominasi tangan sebelum 18 bulan
Kelemahan kontra lateral dengan Hemiparesis
Tidak dapat turun naik tangga pd umur 24 bln
Mungkin kurang dapat kesempatan
Advanced noncommunicative speech (mis. Echolalia)
Perintah sederhana tidak dimengerti : abnormal
Evaluasi untuk ASD
Delayed Language Development
Perlu evaluasi gangguan pendengaran
Oleh karena itu perlu dilakukan monitoring untuk pertumbuhan dan perkembangan secara rutin
0 1 years :tiap bulan
1 3 years :tiap 3 bulan
3 5 y ears :tiap 6 bulan
> 5 years ;tiap tahun jika tidak ada kelainan yang jelas
TENTIR TUMBANG SUMATIF 1 2013/2014[Type text] Page 9
Tahap-tahap monitoring
I. History (+ observation)
History
FaktorInstrinsik: beratlahir, infeksi, congenital abnormality dll
FaktorEkstrinsik: lingkungan
Observation
Wajah, kepala, proporsitubuh, perhatian, komunikasi, interaksi, pergerakan, prilaku
II. Physical Examination
Tinggi, berat, lingkarkepala; Status nutrisi
IndikatorPertumbuhan&Masalah
Berat
- Gagal tumbuh
- Malnutrisi gizi / gizilebih
Tinggi
- Perawakan pendek <persentil 3tinggi bedasarkan usia
- Perawakan tinggi>persentil97 tinggi bedasarkan usia
Lingkar kepala
- Microcephaly: keterbelakangan mental
- Macrocephaly: 88% IQ normal, 5% retardasi mental ringan, 7% berat keterbelakangan mental
III. Developmental Screening
Pre Developmental Screening Questionaire (KPSP)
(penting untuk dipelajari karena rutin dikerjakan)
TENTIR TUMBANG SUMATIF 1 2013/2014[Type text] Page 10
TENTIR TUMBANG SUMATIF 1 2013/2014[Type text] Page 11
DENVER II Developmental Screening Tes t(Standar utama yang sering digunakan)
Pediatric Symptom Checklist (PSC)
CHAT (Checklist for Autism in Toddlers)
IV. Family Education
GOBI FFF
Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
Rehidrasi oral
Menyusui
Imunisasi
Keluarga berencana
Suplemen makanan
Pendidikan Keluarga
- Perlindungan dari risiko:
Bahaya Bio-fisika: infeksi, polusi, kecelakaan, kecanduan
Bahaya psikososial: penyalahgunaan, kelalaian, eksploitasi,
- Konvensi hak anak
NUTRISI ANAK
POKOK BAHASAN
Penentuan status gizi
Perkembangan ketrampilan makan
Pemberian makan pada anak
NUTRISI DAN MORTALITAS BALITA
1. PENENTUAN STATUS GIZI
Antropometri
Perhatikan adakah keadaan
yang mempengaruhi berat
badan atau tinggi/panjang
badan?
Contoh: edema, organomegali,
skoliosis, kontraktur
Indeks antropometri yang
digunakan untuk penilaian
status gizi:
BB/TB
BMI menurut umur dan
jenis kelamin
Indeks BB/U, PB/U digunakan
untuk menilai pertumbuhan (2
kali pengukuran dalam waktu
berbeda)
Undernutrition (gizikurangdangiziburuk)
terkaitdengan 53% kematianbalita
WHO 2005
Dua per tigakematianbalitaterjadipadausia< 1
tahundanberhubungandenganpraktekpemberianmaka
n yang salah
WHO UNIICEF2002
Status gizi:
Gizibaik
Gizikurang
Giziburuk
Gizilebih
Obesitas
Penilaian status gizi:
Klinis
Antropometris
Laboratorium
Analisis diet
Tandaklinisgiziburuk:
Wasting
Baggy pants
Wajahtirus
Igagambang
PENGUKURAN TINGGI/PANJANG BADAN
PENGUKURAN BERAT BADAN
KURVA PERTUMBUHAN
Kurva pertumbuhan CDC 2000
Kurva pertumbuhan WHO 2007
BB aktua|
BB |dea|
1%
Plot BB dan PB/TB
sesuaiusiadanjeniskelamin
Tentukanberatbadan ideal
berdasarkantinggibadan
Hitungprosentaseberatbadan ideal:
Plot BB dan PB/TB padakurva weight for
length/height yang sesuai
Lihattitikperpotonganberada di Z score berapa
Lebihmudahbiladigunakantabellapangan
(ingatuntukmenilaipertumbuhangrafiktetapdi
perlukan)
Tabel kriterianya:
Bila BB/TB >110% maka perlu dihitung
BMI (kg/m2) untuk menentukan status gizi
(plot sesuai usia dan jenis kelamin)
Status gizi %BBideal
Normal 90110%
Gizi kurang 7090%
Gizi buruk <70%
Gizi lebih/overweight 110120%
Obes >120%
BMI
Gizi lebih P8595
Obesitas >p95
Tabel kriterianya:
CONTOH 1
Seorang bayi perempua usia 12 bulan berat badan 8,8 Kg dan panjang badan 71 cm.
Tentukan status gizinya!
Gunakan grafik CDC 2000, weight for age and length for age, girls 0-36 months
J awaban
Berat badan ideal : 9 kg
Usia tinggi (height age) : 10 bulan
Prosentase BB ideal : 8,8 kg/9 Kg x 100% =97%
Status gizi : baik (antara 90-110%)
CONTOH 2
Bayi laki-laki usia 8 bulan, BB 7 Kg, PB 70 cm.
Gunakan grafik dan tabel WHO
Grafik weight for length, boys birth to 2 years
Tabel lapangan
Kuva WHO 2006
Kuva CDC 2000
J awaban
BB berada di antara - 2 SD dan - 3 SD
Gizi kurang
Usia tinggi: antara 7 dan 8 bulan
BB ideal: 8,4 Kg
Bila ingin menghitung %BB ideal, maka:
7/8,4 x 100% =83%
Kuva Lapangan
2. PERKEMBANGAN OROMOTOR
3. PEMBERIAN MAKANAN PADA ANAK
Tujuan pemberian makan :
Pemenuhan kebutuhan zat gizi : Hidup, tumbuh, berkembang
Pendidikan : Ketrampilan makan, pembinaan selera, disiplin
Psikologis : Kepuasan anak dan orangtua
Orang tua harus mengerti pola makan yang baik untuk anaknya. J ika anak sudah
kenyang, Anak tidak mau makan lagi. J ika anak dipaksa terus untuk makan, maka anak akan
menganggap makan itu sesuatu yang tidak menyenangkan. Hal ini berpengaruh pada psikologis
anak.
Periode makanan anak:
ASI eksklusif ASI dan MPASI Makanan keluarga
Rekomendasi GSIYCF 2002:
Setiap bayi seharusnya mendapat ASI Eksklusif selama 6 bulan (tmsk IMD)
Setiap bayi harus mendapat MP-ASI yang cukup serta aman, sementara ASI diteruskan sampai usia 2
tahun atau lebih.
Definisi ASI eksklusif
ASI saja tanpa tambahan makanan atau susu lain bahkan air putih
Kecuali obat sesuai anjuran tenaga kesehatan
Diberikan selama 6 bulan
Kenapa ASI?
Sangat species spesifik (anak orang, bukan anak sapi)
Keuntungan untuk bayi, ibu dan keluarga serta negara
Kapan ASI?
Segera setelah lahir (IMD) hingga 1 - 2 tahun
Bayi kembar operasi caesar
Insisasi menyusui dini penting saat 1 jam pertama kehidupan.
Keberhasilan menyusui
Sangat dipengaruhi oleh posisi menyusui
Menilai kecukupan ASI
BAK 4-6 kali/hari
Kenaikan BB adekuat
Menyusu 8 kali sehari
Masa waktu g/hari g/bulan
Trimester 1 25 30 750 - 900
Trimester 2 20 600
Trimester 3 15 450
Trimester 4 10 200 - 300
Kebutuhan kalori
BB ideal x RDA menurut usia tinggi dan jenis kelamin
Misalnya anak usia 1 tahun 1 bulan dengan BB 10kg, maka Energi yang diperlukannya 1000.
Panduan pemberian MPASI
Makanan pertama yang dianjurkan bubur beras karena dianggap paling hipoalergik (jarang
menimbulkan alergi)
Harus mengandung zat besi tinggi
Fortikasi besi
sumber hewani bila mungkin
Buat suasana menyenangkan
Responsive feeding
Panduan dasar :
Urutan pemberian:
Tidak ada urutan khusus
KUNCI : yakini makanan tsb aman, bergizi dengan tekstur yg sesuai kemampuan bayi
Tekstur:
Lembut/halus dan konsistensi masih agak encer
Bertahap tingkatkan tekstur dan konsistensinya
J umlah:
Mulai dengan jumlah sedikit (1-2 sdt)
Bertahap tingkatkan sampai jumlah yang sesuai usia
J arak waktu antara pemberian makanan baru
makanan baru berjarak 3-5 hari (4-7 hari bila riwayat alergi +)
perhatikan adanya reaksi simpang
Kenalkan satu-persatu jenis makanan sebelum diberikan berupa campuran
Diberikan pada pagi hari (oleh ibu) agar cukup waktu bila ada reaksi simpang
Keamanan pangan
Cuci tangan dan semua peralatan
Tidak menggunakan peralatan makan bersama-sama, atau mengunyah makanan terlebih
dahulu
Jadwal Makan (contoh)
Bayi siap disapih
Kesiapan fisik:
Lidah menjulur sudah berkurang / hilang
Oral motor skills :
- beralih dari menghisap ke menelan
- transfer makanan dari depan lidah ke belakang
- mampu menegakkan kepala tanpa ditopang
- mampu duduk mandiri saat tangan meraih dan memegang benda
Kesiapan psikologis :
- Meningkatnya perilaku makan : konsumer pasif menjadi semiaktif
- Usia 6 bulan bayi menunjukkan :
a. mencari makanan dg membuka mulut
b. menunjukkan lapar dgn mendekatkan diri
c. menunjukkan kenyang dg cara menjauhkan badan
Meningkatnya perilaku makan :
- Makan mandiri (finger foods)
- Minum dari cangkir saat usia 6-8 bulan
- Dapat memegang cangkir atau botol secara mandiri
- Dapat mengontrol waktu makan (kapan lapar / kenyang)
Cara pemberian makan yang benar
Pemberian makan harus teratur
Dudukan anak di kursi, menghadap ke depan
J angan sambil tidur.
Pada anak yang lebih besar : biarkan mereka menyentuh makanan dan makan menggunakan
tangan mereka.
Biarkan anak makan sendiri dan menentukan berapa banyak yang mereka makan
Perkenalkan makanan secara bertahap dan jangan kuatir bila hanya memilih makanan tertentu
saja.
Carikan alternatif makanan yang tidak disukai anak.
IrisDewasa:ototsfingter(S)terpisahdariepitelberpigmen
Iris
Saatlahir,hanyaadasedikitatautidakadapigmenpadapermukaananterioriris
Pigmenmulaimunculdipermukaananterior,irismengasumsikanwarnadefinitif.
Jikapigmenyangmencukupitersimpan,matamenjadicoklat.Sedikitpigmentasistromairismenghasilkanwarna
biru,hazel,atauwarnahijau.
Lensa
Vesikel lensa berpisah dari permukaan ectoderm dan terletak bebas dalam optic cup.
Ketika invaginasi selesai, fisura optik menyempit dan menutup
Meninggalkan pembukaan permanen yang melewati arteri hyaloid
Embrio 7 mm: lensa masih melekat pada permukaan ektoderm
ScleraandExtraocularMuscles
Terbentuksejak4minggu
Nervusopticus
Berasaldariselselganglionaksondariretina.
Seratperlahanmembentuktangkaioptik(7minggu)dankemudiansarafoptik.
Elemenmesenchymalmemasukijaringansekitarnyauntukmembentukseptavaskularsaraf.
Mielinisasimemanjangdariperiferotakdibawahsarafoptikdansaatlahirtelahmencapailaminacribrosa.
Mielinisasiselesaipadausia3bulan.
Embrio10mm:Pigmentedgranuleontheoutsideoftheopticcup,vascularplexusinthestalk
Pembuluhdarah
Arterisiliarispanjangtunasoffdarisistemhyaloidpada6minggudanberanastomosissekitarcangkirmarjinoptik
denganlingkaranutamairisdengan7minggu.
Arterihyaloidmenimbulkanarteriretinasentraldancabangcabangnya(4bulan).
Cabangcabangvenaretinasentralberkembangsecarabersamaan.
Embrio18mm:CabangprimerArteriHialoid&tunicavasculosalentis
Anomali Perkembangan Mata
Pada coloboma, ada semacam kongenital cleft akibat kegagalan perkembangan (organogenesis) mata
atau ocular adnexa. Ada kecacatan pada kelopak mata unilateral yang bentuknya seperti segitiga. Biasanya
terjadi pada kelopak mata bagian atas. Coloboma jarang terjadi akibat luka yang didapat. Coloboma terjadi
karena adanya malformasi/kecacatan dalam penutupan kelopak mata.
Coloboma sering disertai deformitas lainnya seperti kista dermoid atau microphtalmos. Kelainan
kongenital saat embrionik pertama pada branchial arch yang dapat menyebabkan coloboma adalah:
Franceschettis syndrome (mandibulofacial dysostosis)
Goldenhars syndrome (oculoauriculovertebral dysplasia)
Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan operasi plastik menggunakan kulit tambahan pada
bagian tubuh lainnya.
Coloboma Pada Iris
Coloboma pada iris adalah kelainan kongenital akibat embryonic optic cup yang tertutup tidak
sempurna. Penutupan embryonic optic cup normal terjadi pada umur kehamilan 6 minggu. Kelainan ini
dapat mengarah ke arah median atau ke bawah dan dapat melibatkan iris, badan ciliary, zonule fibers koroid,
dan nervus optikus. Adanya bridge coloboma menunjukkan sisa-sisa dari iris dan koroid. J ika koroid dan
nervus optikus mengalami coloboma, maka terjadi pengurangan ketajaman dalam penglihatan.
Pada katarak dan glaucoma, operasi coloboma pada iris biasanya dibuka secara superior. Pada
keadaan seperti ini, coloboma tertutup oleh kelopak mata bagian atas sehingga pasien tidak biasa melihat
cahaya yang menyilaukan mata. Trauma coloboma pada iris disebabkan oleh robeknya iris yang disebut
dengan iridolysis.
3. Epicanthal Folds
Epicanthal folds adalah Lipatan seperti bulan sabit yang memanjang secara bilateral diantara kelopak
mata bawah dan atas, dan menutupi hingga ke sudut tengah mata. Epicanthal folds adalah kelainan
kongenital yang jarang terjadi dan tidak berbahaya serta khas pada orang-orang Asia Timur. Tiga puluh
persen bayi yang baru lahir memiliki epicanthal folds hingga berumur 6 bulan. Yang mana, Epicanthal folds
akan menghilang pada umur 4 tahun. J ika salah satu lipatan tampak lebih jelas, maka akan terlihat seperti
esotropia (deviasi sumbu penglihatan satu mata ke arah mata yang lain). Epicanthal folds juga dimiliki oleh
anak dengan Down sindrom (trisomi 21).
4. Blepharophimosis
Blepharo =kelopak
Blepharophimosis adalah keadaan dimana fisura palpebra (kelopak) horizontal mengalami
pemendekan tanpa disertai perubahan patologik pada kelopak itu sendiri. Lebar fisura palpebra yang normal
adalah 28-30 mm. Blepharophimosis adalah kelainan secara kongenital maupun didapat (dari luka
kontraktur atau penuaan) yang jarang terjadi.
Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan operasi pelebaran fisura palpebra
Penyebab keratoconus kemungkinan adalah kelainan genetik. Biasanya berhubungan dengan sindrom
down (trisomi 21), atopic dermatitis, dan kelainan jaringan penyambung lainnya (cth: sindrom marfan).
Gejala:
Rangkaian gejala klinis terjadi kadang-kadang
Keratoglobus adalah deformasi kongenital yang mengakibatkan penonjolan kornea berbentuk setengah
bola. Kelainan ini sangat jarang terjadi. Cenderung menghasilkan perataan kornea (cornea plana) yang dapa
menghasilkan hyperopia.
8. Anomali Ukuran Kornea (Microcornea & Macrocornea)
Anomali ukuran kornea biasanya bersifat kongenital dan secara keseluruhan langka terjadi.
Microcornea adalah kornea yang berukuran kecil secara abnormal (<10.0 mm). Biasanya dapat
menyebabkan hyperopia yang parah dimana pada usia lanjut dapat mengakibatkan pasien cenderung
memiliki glaucoma.
Megalocornea adalah pelebaran kornea secara abnormal (mungkin sebesar 13-15 mm). Bayi yang baru
lahir dapat mengalami pembesaran kornea mungkin didapatkan akibat peningkatan penekanan intraocular
(buphthalmos). Kombinasi dari microcornea dan megalocornea biasanya disertai dengan deformitas mata
lainnya.
9. Katarak Kongenital
Katarak kongenital adalah adanya opasifikasi pada lensa mata saat lahir. Kongenital katarak dapat
bersifat turunan atau didapat dari placenta.
a. Katarak kongenital turunan
Bentuk dari katarak kongenital bisa autosomal dominant, autosomal recessive, sporadic,
atau X-linked. Bentuk-bentuk tersebut sangat mudah didiagnosa berdasarkan karakterikstik
symmetric morphology.
Lamellar or zonular cataract.
Opasiti terletak di satu lapisan dari fiber lensa, biasanya di daerah equatorial.
.
Nuclear cataract.
Nuclear katarak adalah varian dari lamellar katarak yang mana hanya lapisan luar
dari nukleus embryonic yang terkena.
Coronary cataract.
Ditandai dengan opasiti di jari-jari lingkaran pada bagian equatorial.
Cerulean cataract.
Ditandai dengan opasiti periferal lensa berbentuk bulat atau club-shaped
berwarna biru.
Tanda & gejala :
Myopia
Penurunan ketajaman penglihatan
Lensanya buram (mungkin berhubungan dengan posterior lenticonus)
Beberapa pasien dengan sindrom Alport (penyakit pada ginjal yang disertai dengan hilangnya
sensorineural pendengaran dan anomali bentuk lensa) memiliki anterior lenticonus.
Pengobatan yang dapat dilakukan sama dengan katarak kongenital atau katarak apda anak.
11. Aniridia
Aniridia adalah keadaan dimana tidak adanya iris pada mata. Biasanya kondisi bilateral
ditransmisikan sebagai sifat autosomal dominant atau jarang terjadi. Aniridia juga bisa disebabkan oleh
trauma dan luka dari benda tajam.
Diagnostic Considerations :
Sangat membahayakan penglihatan akibat hypoplasia foveal
Kelainan biasanya berhubungan dengan nystagmus, amblyopia, buphthalmos, and cataract.
Periferal remnant pada iris biasanya masih ada sehingga siliari villi dan zonula fibers akan
terlihat dibawah pemeriksaan slit-lamp.
12. Anomali Pigmentasi pada Iris
Heterochromia
Heterochromia adalah gangguan perkembangan pada pigmentasi iris yang dapat mengakibatkan
perbedaan kongenital pewarnaan antara iris kiri dan kanan. Satu iris dapat memiliki bermacam-macam
pigmentasi.
Tipe-tipe heterochromia:
a. Fuchs heterochromic cyclitis (etiologi belum jelas):
Iridocyclitis yang kambuh/ berulang pada orang dewasa, dengan lapisan endapan pada
permukaan posterior kornea tanpa disertai pelekatan iris pada crystalline lensa (posterior
synechiae)
Mata bebas dari iitasi eksternal
Kelainan ini sering berhubungan dengan katarak yang complikated dan kenaikan tekanan
intraocular (glaucoma)
b. Sympathetic heterochromia:
Pada gangguan unilateral dari supply nervus simpatetik, iris yang terkena akan terlihat
lebih terang.
Heterochromia dengan pigmentasi unilateral yang lebih terang juga terjadi pada
iridocyclitis, acute glaucoma, and anterior chamber hemorrhage (hyphema).
c. Melanosis of the iris:
Pigmentasi yang gelap pada salah satu iris.
Tipe heterochromia yang dapat mengakibatkan perubahan abnormal hanya Fuchs heterochromic
cyclitis. J ika terjadi komplikasi maka diperlukan pengobatan yang spesifik.
Albinism
Albinism adalah penyakit metabolik kongenital yang menyebabkan hypopigmentation pada mata.
Beberapa tipe albinism:
Ocular albinism (hanya mellibatkan mata)
Oculocutaneous albinism (melibatkan mata, kulit, dan rambut)
Pada albinism, iris mata berwarna biru akibat kekurangan melanin yang disebabkan oleh gagalnya
sintesis melanin. Foveal aplasia yang berhubungan dengan albinism menyebabkan penuunan ketajaman
penglihatan dan nystagmus. Kebanyakan pasien juga mengalami photophobic karena hilangnya fungsi
penyaringan pada lapisan berpigmen pada iris.
Slit-lamp retroillumination: iris tampak kemerahan akibat fundus reflex
Ophthalmoscopy: mendeteksi choroidal vessels
13. Persistent Hyerplastic Primary Vitreous (PHPV)
Persistent Hyerplastic Primary Vitreous (PHPV) adalah Anomali perkembangan kongenital pada
mata yang jarang terjadi. Pada PHPV, vitreousnya hyperplastic dan meme=adat sehingga tidak terisi cairan
lagi. PHPV mengakibatkan kegagalan embriologichal, primary vitreous dan kemunduran hyaloid
vasculature. Kasus bilateral berhubungan dengan :
Trisomy 13 (patau syndrome)
Norrie dissease
Walker warburg dissease
Biokimia
Hormon adalah suatu bahan kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin, disekresikan ke darah, dan
ketika mencapai organ target menimbulkan efek fisiologis dan biokimia.
Hormon umumnya memiliki ciri-ciri tertentu yaitu:
Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar tertentu dalam jumlah tertentu.
Mengadakan interaksi dengan resptor khusus yang terdapat di sel target.
Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus.
Memiliki tidak hanya satu sel target.
Mempengaruhi beberapa sel target berlainan.
Hormon berfungsi :
Integrasi fungsi-fungsi tubuh ( antara lain: pengaturan fungsi jaringan yg distal dari kelenjar).
Mempertahankan keseimbangan cair tubuh / homeostasis tubuh (antara lain: mendeteksi &
memberikan respon terhadap kondisi lingkungan).
Mengaktifkan/menghambat proses pertumbuhan dan metabolisme tubuh.
Berperan pada proses reproduksi,pertumbuhan sel dan diferensiasi.
Mengatur tingkah laku.
Perbedaan hormon dan Enzim :
Hormon Enzim
Hormon dihasilkan oleh organ lain dimana
hormon akhirnya melakukan fungsinya
Enzim yang dihasilkan oleh organ tempat ia
bekerja.
Hormon disekresikan langsung ke dalam
pembuluh darah
sebelum dipergunakan
Tidak langsung di sekresikan di pembuluh
darah.
Secara struktural hormon tidak selalu
merupakan protein; hormon dikenal
hormon peptida dan hormon steroid. Dan
dapat berupa senyawa protein, polipeptida,
asam amino atau steroid.
Hanya berupa senyawa protein saja.
Klasifikasi
Hormon dapat diklasifikasikan mealui berbagai cara yaitu menurut:
Komposisi kimia
Daya larut
Lokasi reseptor
Sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel
1) Klasifikasi berdasarkan senyawa kimia pembentuknya
Golongan Steroid, yang termasuk golongan ini adalah turunan dari kolesterol yaitu:
a) Hormon Androgen
b) Hormon Estrogen
c) Hormon Adrenokortikoid
Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat
Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil :
a) Thyroid
b) Katekolamin
c) Epinefrin
d) Tiroksin
Golongan Polipeptida/Protein :
a) Insulin
b) Glukagon
c) GH
d) TSH
e) Oksitosin vasoperin
f) Hormon yang dikeluarkan oleh mukosa usus, dll
2) Berdasarkan daya larut molekul
Lipofilik, kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak:
a) Hormon golongan steroid (estrogen, progesteron, testosteron, glukokortikoid, aldosteron)
b) Tironin (misalnya tiroksin)
Hidrofilik, kelompok hormin yang dapat larut dalam air
a) Insulin
b) Glukagon
c) Adrenokortikotropik (ACTH)
d) Gastrin
e) Katekolamin (Misalnya dopamin, norepinefrin, epinefrin)
3) Berdasarkan lokasi reseptor
Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler
Hormon yang berikatan dengan resptor permukaan sel (plasmamembran)
4) Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel
Kelompok hormon yang menggunakan kelompok second messenger senyawa Camp, Cgmp. Ca2+,
Fosfoinositol, Lintasan Kinase sebagai mediator intraseluler.
Faktor pengatur kerja hormone:
1. Kecepatan sintesis dan sekresi hormone oleh dan dari kelenjar pembentukannya.
2. Sistem transport spesifik yang ada dalam plasma darah
3. Protein reseptor spesifik yang ada dalam sitosol dan membrane sel target
4. Perubahan pada membrane atau sitosol sel sasaran
5. Respon sel target
6. Ion Ca (cAMP)
Kerja Hormon secara umum:
1. Menginduksi sintesis enzim transkripsi-translasi pada tingkat inti
2. Merangsang sintesis enzim pada tingkat ribosom
3. Mempengaruhi aktivitas enzim secara langsung
4. Berhubungan dengan transport spesifik zat yang melintas membrane
5. Meningkatkan aktivitas adenilat siklase membrane
Hormon-hormon Hipofisis :
1. Anterior : Sebagian besar hormon-hormon pertumbuhan & perkembangan di tubuh kita berasal dari sini.
Contoh: GH, TSH, LH, FSH, dll. -> aliran vena
2. Posterior : Hormon Oksitoksin (kontraksi rahim & sekresi susu), dan Vasopresin/Anti-Diuretik Hormon
(reabsorbsi air oleh ginjal). -> aliran arteri
Tropic Hormone : Menstimulasi produksi dan sekresi hormon-hormon dari kelenjar endokrin yang lain ->
contoh: TSH
Non-tropic Hormone : Menstimulasi pertumbuhan sel, metabolisme, atau fungsi lainnya -> contoh: Tiroksin
Hormon yang Mempengaruhi Pertumbuhan, Diferensiasi Sel, dan Reproduksi
1. Hormon Pertumbuhan (GH)
Merupakan polipeptida yang merangsang pertumbuhan dan terdiri dari 191 asam amino dengan 2
ikatan disulfida.
Pengeluaran GH dirangsang oleh GHRH (somatokrinin) dan GHRIH (somatostatin) yang dihasilkan
oleh hipotalamus (tepatnya di dalam sel nucleus arkuatus);cAMP; serta kalsium-kalmodulin.
Diproduksi oleh sel somatotrof di hipofisis anterior.
Merupakan hormon trofik: hormon yang bisa mempengaruhi kelenjar lain buat menghasilkan
hormon.
Secara struktural, GH berkaitan dengan somatomamotropin korionik manusia (hCS) yang dihasilkan
oleh plasenta, suatu polipeptida yang merangsang pertumbuhan janin. Akan tetapi, hCS hanya
mempunyai potensi menginduksi pertumbuhan sebesar 0,1 %. Prolaktin juga merupakan anggota
family GH (namun homologinya hanya 16%), terdiri dari 199 aa, dan sebuah ikatan disulfida
tambahan.
Sekresi GH dimodulasi oleh kadar karbohidrat, protein, dan asam lemak dalam plasma.
Pada orang normal, hiperglikemia menekan sekresi GH sedangkan hipoglikemia meningkatkan sekresi
GH.
Kadar arginin yang meningkat => sekresi GH meningkat.
Kadar asam lemak yang meningkat => GH tidak sensitif terhadap peningkatan arginin dan penurunan
kadar glukosa.
Pengaturan Sekresi Hormon Pertumbuhan
Penjelasan: Penurunan glukosa, peningkatan aa, stress, olahraga, dan ritme tidur => pengeluaran GHRH
(somatokrinin) dan GHRIH (somatostatin). Sintesis GHRH terbatas di hipotalamus, sedangkan somatostatin
dihasilkan pula oleh berbagai nukleus di otak, sel D pada pulau langerhans pankreas, dan sel mukosa usus.
GHRH merangsang sekresi GH, sedangkan somastostatin menghambat sekresi GH . GH => meningkatkan
pengeluaran IGF-I (Faktor Pertumbuhan Mirip-Insulin I) dari hati dan sel lain => IGF-I menghambat
pengeluaran GHRH dan merangsang pembentukan somatostatin.
- Efek GH
Langsung: langsung pada sel sasaran, terjadi di hepatosit, menyebabkan sel berdiferensiasi, dan
mempunyai efek langsung dalam metabolisme bahan bakar.
Tidak langsung: merangsang pembentukan IGF (somatomedin).
Efek pada otot: efek lipolitik GH => kadar asam lemak cenderung digunakan sbg bahan bakar =>
penyerapan glukosa oleh sel otot => kecepatan glikolisis .
Pada otot:
GH => transport protein ke dalam sel => sintesis protein.
GH => sintesis DNA dan RNA .
Efek positif keseimbangan nitrogen => diperkuat oleh lipolisis GH => penghematan protein karena
adanya asam lemak sebagai sumber energi alternatif.
- Efek Anabolik GH
Pada hati: IGF-I, glukoneogenesis, dan sintesis glikogen.
Lempeng pertumbuhan: pertumbuhan.
Jaringan adiposa: lipolisis.
Otot: penyerapan glukosa dan sintesis protein.
2. Insulin-Like Growth Factors
Somatomedin adalah kelompok hormon yang meningkatkan pertumbuhan sel dan menanggapi rangsangan
oleh growth hormon (GH), yang juga disebut somatotropin (STH). Somatomedin manusia memiliki kesamaan
struktural dengan proinsulin dengan aktivitas pertumbuhan mirip insulin yang cukup bermakna.
Kedua somatomedin manusia adalah :
Insulin-like growth factor 1 (IGF-1 manusia atau somatomedin-C)
Insulin-like growth factor 2 (IGF-2 manusia atau somatomedin-A)
3. Hormon Tiroid
Terbentuk dari asam amino dan merupakan produk sekresi sel asinus tiroid.
Terbagi menjadi T3 (triiodotironin) dengan waktu paruh dalam plasma sekitar 1-1,5 hari , T4
(tetraiodotironin) dengan waktu paruh 7 hari. Waktu paruh yang relatif lama disebabkan oleh pengikatan
T3 dan T4 pada protein transport, TBG (thyroid binding globulin).
Hormon tiroid diuraikan di hati, ginjal, otot, dan jaringan lain melalui proses deiodinasi.
Mekanisme Kerja Tiroid:
Penjelasan: Hipotalamus => menghasilkan TRH => merangsang hipofisis mensekresikan TSH => merangsang
endositosis tiroglobulin ( mengandung T3 dan T4 dgn ikat Peptida) ke dalam sel asinus tiroid => enzim lisosom
memutuskan T3 dan T4 dari tiroglobulin => keluar ke darah.
Lalu, terjadi kontrol umpan balik: Kadar T3 => menghambat sekresi TSH.
- Efek pada Otot:
Pd konsentrasi fisiologis, T3 meningkatkan penyerapan glukosa.
T3 merangsang pembentukan protein sehingga pertumbuhan otot juga meningkat.
Hormon tiroid menyebabkan sel otot peka thdp kerja glikogenolitik epinefrin => glikosis otot .
4. Vitamin A (Asam Retinoat)
Struktur karoten, retinol, retinal, dan asam retinoat adalah karotenoid utama yg dibentuk oleh
tumbuhan. karoten terpecah menjadi retinol dan retinal yang banyak terdapat dalam hati, kuning telur,
lemak susu, dan minyak ikan.
Asam retinoat berfungsi seperti hormon steroid sehingga tidak larut dalam air.
Asam retinoat dari vit.A berfungsi:
Mendorong pertumbuhan dan diferensiasi sel epitel.
Mengoptimalkan pertumbuhan.
Meningkatkan perkembangan janin.
Diperlukan utk penglihatan, meningkatkan kompetensi imun, dan mencegah keganasan tertentu.
5. PRL (Prolaktin)
Terdiri dari 199 aa dengan 3 jembatan disulfida.
Dibentuk di laktotrof hipofisis anterior.
Disekresikan secara episodik dengan pola sekresi 24 jam . Puncak nokturnal berkaitan dengan tidur.
Sekresi distimulasi oleh PRH (seperti: TRH dan serotonin) dan dihambat oleh PRIH (seperti: dopamin).
Pd wanita, PRL berperan dalam resintesis susu dan pembentukan oksitosin. Pengisapan puting payudara
=> pengeluaran PRL => menyebabkan pbntkn oksitosin di hipotalamus dan pengeluarannya melalui
hipofisis posterior => kontraksi sel mioepitel payudara sehingga susu dapat disemprotkan melalui
puting.
Pd pria, PRL mempertahankan konsentrasi reseptor LH di membran sel Leydig sehingga pbntkn
testosterone tetap dapat dipertahankan. Selain itu, PRL mempengaruhi motilitas sperma normal.
6. Hormon Reproduksi
Testosteron pada pria dan estrogen serta progestin pada wanita.
Diatur oleh LH dan FSH yang dihasilkan oleh hipofisis anterior.
Pengaturan sekresi estrogen: FSH merangsang sel granulosa ovarium utk menghasilkan pregnenolon =>
diubah menjadi androgen di bawah pengaruh LH => diubah lagi menjadi estrogen diperantarai oleh
enzim aromatase. Oleh karena itu, wanita yg tdk memilki enzim aromatase akan cenderung kepria-
priaan.
Pada pria, jika tidak memiliki 5- reduktase akan cenderung kewanita-wanitaan.
7. Insulin dan Glukagon
Insulin berfungsi:
Glikogenesis (pembentukan glikogen yang akan disimpan di hati dan otot).
Lipogenesis (pembentukan asam lemak dan triasilgliserida yang disimpan di jar. adiposa).
Sintesis protein (di berbagai jaringan)
Glukagon berfungsi:
Glikogenolisis (pemecahan glikogen).
Glukoneogenesis (pembentukan glukosa dari senyawa bukan karbohidrat).
Ketogenesis (pembentukan senyawa keton ).
8. Positive Energy Balance
Kurangnya aktivitas fisik akan menyebabkan:
- Penumpukan lemak
- Inflamasi sistemik
- Menghambat antioksidan (meningkatkan radikal bebas)
- Resistensi insulin (karena orang gemuk menyimpan banyak lemak => membran plasma mjd kaku).
- Atrofi otot
Katabolisme karbohidrat, protein, dan lemak menghasilkan asetil co-A sehingga:
Diet tinggi karbohidrat => menyebabkan asetil co-a pada anak dan dewasa dgn aktivitas fisik
rendah => asetil co-A masuk siklus TCA bergabung dengan oksaloasetat => membentuk sitrat =>
sitrat menstimulasi enzim asetil co-A karboksilase memulai sintesis asam lemak => gemuk.
Diet tinggi lemak => dipecah menjadi TAG dan disimpan di sel adiposit => gemuk.
Rehabiltas Medik Tumbang
Rehabilitasi anak dengan impairmen fisik berbeda dengan dewasa. Pada anak: disabilitas bukan karena
kemampuannya yang hilang tapi sejak awal memang belum punya/ada kemampuan/kecakapan sehingga disebut
habilitasi. Sedangkan pada anak yang sudah punya kemampuan tetapi terhambat atau hilang karena sesuatu hal
disebut rehabilitasi.
Anak berbeda dengan dewasa dari segi ukuran, berat badan dll. Pada anak juga masih adanya
kemungkinan neural plasticity (sel saraf lain menggantikan sel saraf yang rusak) walaupun kontroversi.
Pada anak baru lahir sampai 3 tahun, pertumbuhan sangat pesat sehingga penting untuk diberi simulasi.
Tetapi di atas 6 tahun pertumbuhan mulai melambat dan apabila terjadi kerusakan susah untuk diperbaiki
Perkembangan motorik
Peningkatan tahapan kompleks kontrol terhadap penggunaan otot-otot utk mobilitas, keseimbangan dan
postur yg benar (mempertahankan kepala tegak, berguling, duduk, merangkak dan berdiri), dan memanipulasi
benda utk berinteraksi dgn lingkungannya
Perkembangan motorik dikategorikan:
I. Keterampilan motorik kasar (kontrol kepala, duduk, berdiri dan berjalan)
II. Keterampilan motorik halus (menggenggam, melepaskan, dan memanipulasi benda)
III. Keterampilan oral-motor (makan, menelan, produksi suara dan berbicara)
Pergerakan normal dari neurofisiologi
Gerakan dikendalikan oleh sel-sel dalam otak mengirim impuls melalui medulla spinalis dan sistem saraf
tepi ke perifer otot yang terlibat dalam gerakan tertentu untuk menghasilkan postur tertentu.
Otak adalah organ reaksi, bukan aksi.
Hanya dapat memulai & mengontrol gerakan dalam merespon pesan dari luar & tubuh menghubungkan itu
(hanya bereaksi bila ada pesan dari luar yang berhubungan dengan tubuh kita)
Umpan balik sensorik ini dari:
- Proprioceptors di sendi, otot & tendon,
- reseptor kulit,
- Mata
- Labirin telinga,
Memberikan informasi yang dibutuhkan untuk mengirimkan daya gerak tepat reaksi ke sistem saraf tepi
otak.
Tanpa sistem sensorik yang utuh, tidak bisa melakukan gerakan normal atau penyesuaian postural normal.
Central mechanism:
Motor Korteks, serebelum, & sistem vestibular (yang memberikan informasi tentang arah, gravitasi, gerak)
Informasi -proprioceptive (yaitu, sensasi dimana tubuh berada di suatu ruang dan tentang posisi tungkai
dan bagian tubuh), input visual (yaitu, di mana tubuh di suatu ruang dan di mana harus pergi), & yang
paling penting kesadaran memberikan informasi kepada CNS.
J ika salah satu sistem ini tidak berfungsi adekuat gerakan yang direncanakan tidak bertujuan atau tidak
teratur.
4 prinsip yang mempengaruhi perkembangan kemampuan motorik:
Perkembangan cephalo-caudal
- Perkembangan motorik kasar dimulai dari kepala ke kaki.
- Head control, trunk control, gerakan dan keseimbangan (level paling tinggi perkembangan cephalo-
caudal)
- Seorang anak dengan perkembangan motorik kasar yang normal akan melalui urutan perkembangan
milestone yaitu :
kontrol kepala tengkurap merangkak duduk bangkit berdiri berjalan
- Ketika seorang anak belum mampu mengontrol kepalanya, dia belum bisa duduk.
Perkembangan proksimal-distal
- Kemampuan utk mengontrol otot mendekat pd garis tengah tubuh (trunkus) berkembang lebih dahulu
sebelum kemampuan utk mengontrol otot-otot menjauh dari garis tengah tubuh.
- Contohnya, kemampuan untuk mengontrol gerakan bahu mendahului kemampuan untuk mengontrol
gerakan tangan dan jari-jari
Perkembangan sentral ke perifer
- Kontrol gerakan tubuh dimulai dari garis tengah tubuh kemudian ke arah luar.
- Contohnya, menggapai obyek yang terletak pada garis tengah tubuh akan mendahului kemampuan
menggapai obyek yang diletakkan disamping.
Gerakan non-spesifik mendahului gerakan yang bertujuan.
- Merupakan hal yang alami pada bayi baru lahir untuk menggerakkan semua ekstremitasnya hampir
setiap waktu.
- Seiring dengan maturasi otak, anak akan berkembang kemampuannya mulai dari memperhatikan
tangan dan kemudian mampu meraih obyek.
- Contoh: refleks stepping (refleks primitif/ gerakan non spesifik) pada bayi baru lahir nantinya akan
menghilang dan berkembang pada gerakan berjalan yang bertujuan.
Panduan milestone kemampuan motorik kasar
Fungsi Usia
diharapkan
referral
Head control 2 bulan 4 bulan
Duduk 6 bulan 8 bulan
Merangkak 9 bulan 12 bulan
berjalan 12 bulan 18 bulan
Tingkat maturasi
SSP
Tingkat
perkembangan
refleks
Tingkat
perkembangan
motorik
Spinal &/ Brainstem Apedal
Refleks primitif
Telungkup
Telentang
Midbrain Kuadripedal
Righting reaction
Merangkak
Duduk
Kortikal Bipedal
Equilibrium reaction
Berdiri
Berjalan
RefleksPrimitif
Rooting reflex
Kepala bayi akan berpaling
memutar ke arah usapan dan
mencari puting susu dengan
bibirnya
Refleks Hisap
Ditimbulkan oleh rangasangan
pada daerah mulut atau pipi
bayi dengan puting / tangan.
Bibir bayi akan maju ke depan
dan lidah melingkar ke dalam
untuk menyedot.
Refleks Moro
Timbul oleh rangsang yang mendadak /
mengejutkan. Bayi akan
mengembangkan tanganya ke samping
dan melebarkan jari-jarinya kemudian
menarik tangannya kembali dengan
cepat seperti ingin memeluk
Refleks Tonik Leher asimetris
Ditimbulkan dengan cara
menolehkan kepala bayi ke satu
sisi dan bayi akan bereaksi
dengan gerakan ekstensi lengan
dan tungkai pada sisi yang
b l
Refleks Melangkah
Timbul ketika kita memegangi
bayi pada posisi berdiri dan
sedikit menekan. Bayi akan
mengangkat kakinya secara
bergantian seakan -akan
berjalan.
Refleks genggam
Timbul bila kita mengoreskan
jari melalui bagian dalam atau
meletakkan jari kita pada
telapak tangan bayi. J ari-jari
bayi akan melingkar ke dalam
seolah memegangi suatu
Anak-anak dengan problem motorik kasar sulit dalam mengontrol aksi otot-otot mereka karena
peningkatan tonus otot (spastisitas), penurunan tonus otot (floppy/hipotonia), atau tonus otot campuran (spastik
& hipotoni).
Penigkatan tonus otot (kakufleksi): Struk
Penurunan tonus otot (lemas): Polio, Sindrom Down
Anak-anak dengan keterlambatan motorik kasar problem perkembangan lain yang berkaitan perlu
dilakukan pemeriksaan menyeluruh (pemeriksaan fisik & penilaian perkembangan).
Perujukan anak dengan kelambatan motorik kasar: usia 6 - 18 bulan.
Menilai status perkembangan anak klinisi dapat mengembangkan diagnosis banding.
Kelainan Motorik
A. Identifikasi:
Sejak lahir
Faktor Risiko :
1. Kehamilan
a. Diabetes atau Hiperthyroid
b. Hipertensi
c. Infeksi intrauterine: TORCH
d. Gizi ibu buruk
e. Kejang (biasanya karena hipertensi)
f. Incompetent servix
g. Placenta previa
h. Teratogen (alkohol, obat-obatan, paparan radiasi)
2. Persalinan
a. KPD >24 jam
b. Gawat janin
c. Multiparitas
d. Letak lintang, sungsang, dan letak muka (menyebabkan trauma saat persalinan)
e. Trauma saat persalinan
3. Neonatus
a. Prematur (<37 minggu gestasi)
b. Berat badan lahir rendah (<1500 g)
c. Hipoksia atau asfiksia
d. Meningitis
e. Perdarahan interventricular
f. Leukomalacia periventricular
4. Lain-lain
a. Sindrom genetik
b. Abnormalitas kromosom
c. Riwayat keterlambatan pada keluarga
Penyebab kelainan motorik:
1. Periventrikular Leukomalacia (Ischemic Brain Injury)
- J aringan otak bisa rusak saat tidak memperoleh darah yg cukup
- Simetris, tipe diplegi (gangguan pd tungkai >berat drpd lengan)
2. Periventricular Hemorrhagic Infarction
- Perdarahan peri/intraventrikular menyebabkan jejas dan nekrosis otak
- Hemiplegia, tungkai lebih/sama terlibat dgn lengan
3. Brain Malformations
4. Hypoxic Ischemia Encephalopathy
5. Bilirubin Encephalopathy
6. Stroke
C.1.2.Tatalaksana Bayi dengan Kelainan Motorik
Pada dasarnya ni teman-teman,ngak ada satupun intervensi yang mutlak berhasil atau mutlak
gagal.Semua tergantung sama status kesehatan anaknya,terus target dan strateginya seperti
apa,kemudian suasana lingkungan saat dilakukan intervensi bahkan seberapa seringnya dilakukan
intervensi juga sangat berpengaruh (wowwww ribet banget ya???). Nah berikut ini penjelasan
tentang tatalaksananya,check it out:
Latihan Terapeutik : gunanya umtuk meningkatkan fleksibilitas (sendi),kekuatan,integritas
jantung-paru dan ketahanan J P,postur dan sikap tubuh sam fungsi pergerakan secara umum
gitu.
Intervensi Neuromotorik dan sensorimotorik : di sini ada Neurodevelopmental
treatment(NDT),Sensory Integration Therapy (SI) dan Neuromuscular Electrical Stimulation
(NMES)
Terapi manual : ini yang asik ni,bayinya dipijat-pijat dan dilakukan terapy pergerakan sendi
biar ga kaku.
Specialized exercise interventions : hippotherapy dan terapi air
Selain yang udah disebutin di atas ada stu lagi ni tatalaksana untuk anak-anak yang
perkembangan morotiknya terganggu,yakni:
Ortotik : alat untuk menyangga sendi agar fungsi ekstremitas tetap terjaga dan tidak terjadi
kekakuan.Adapun yang sering dipakai itu :
Ankle foot orthose untuk menahan tumit dan kaki pada posisi netral (tegak)
Knee ankle foot orthose untuk menahan lutut,mata kaki dan kaki di posisi netral.
Selain itu ada juga kursi roda,walker,crutches(tongkat penyangga di ketiak) sama standers
Kesimpulan
1.Pertumbuhan: peningkatan massa dan ukuran tubuh.
2.Perkembangan: berkaitan dengan maturitas susunan saraf pusat.
3. Perkembangan motorik :
motorik kasar : mobilitas, postur & melibatkan otot-otot besar.
Motorik halus : aktivitas tangan & jari-jari (otot-otot kecil & kemampuan koordinasi tangan & mata).
4.Dilakukan penilaian akan pertumbuhan dan perkembangan pada anak agar selalu terpantau dengan baik.
5. Kelambatan motorik :
Kombinasi dengan kelambatan sektor lain:
Retardasi mental
Gangguan visual
Tanpa kelambatan sektor lain:
Cerebral palsy
Ataxia
Spina bifida
Spinal Muscular atrophy
Myopathy (kelainan otot)
PERINATOLOGI
Definisi :
Ilmu fisiologi dan patologi tentang kehamilan, persalinan dan neonatus.
Tujuan :
Untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas Ibu hamil, Ibu melahirkan dan neonatus
Meningkatkan survival
Bayi Baru Lahir
Neonatologi
Definisi :
Ilmu fisiologi dan patologi tentang fetus dan bayi baru lahir.
Tujuan :
Untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian neonatus.
Untuk meningkatkan survival
Pertumbuhan Fetus:
Perbandingan pertumbuhan intra uterine extra uterine
Tolak ukur: tulang simfisis, pusar, dan prosesus xiphoideus
1. InspeksiwarnaKulitbayi,tonus,&
aktivitas,gerakpernapasan
2. Dihitungneuromuscularmaturity&
fisiologimaturity
3. Normal:goodcry,goodactivity,good
suck,notinrespiratorydistress,kulit
tidakkuning
b. Labiognathopalatoschizis
c. Atresia esofagus kongenital: esofagus gak nyambung ke lambung.
d. Omphalocele: dinding perut tidak dibungkus (gangguan organogenesis)
e. Gastroshizis: lambung dan usus keluar. Bisa dimasukin lagi organnya ke dalam perut.
f. Down Syndrome
g. Myelomeningocele
h. Anencephal
Terminologi di Perinatologi
Periode gestasi :
Periode sejak konsepsi (dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir) sampai kelahiran
Periode neonatal :
Periode sejak kelahiran sampai 28 hari setelah lahir. Dirawat dibangsal bidan.
Periode perinatal :
Periode gestasi + neonatal
Kematian fetus intra-uterine :
Kematian fetus sebelum lahir (tanpa memperhitungkan usia gestasi)
Lahir-hidup :
Kelahiran fetus (tanpa memperhitungkan usia gestasi) dengan tanda-tanda kehidupan seperti bernapas,
adanya denyut jantung, pulsasi tali pusat, gerakan otot
Lahir-mati :
Kelahiran fetus tanpa tanda-tanda kehidupan setelah usia gestasi 22 minggu atau berat lahir 500 gram
Kematian neonatus :
Kematian bayi yang lahir hidup hingga usia 28 hari (<28 hari = abortus)
Kematian neonatus tahap awal :
Kematian bayi lahir hidup hingga usia 7 hari
Kematian neonatus tahap lanjut :
Kematian bayi lahir hidup sejak usia 8 hari hingga 28 hari
Kematian perinatal :
Lahir-mati + Kematian bayi lahir hidup hingga usia 7 hari
Angka kematian perinatal :
Angka kematian selama periode perinatal dikali 1000 dibagi jumlah lahir-hidup + lahir mati
Klasifikasi berdasarkan berat badan lahir
Berat badan lahir : Berat badan bayi baru lahir dalam dalam 1 jam setelah lahir
BBL normal : 2500-4000 gram
BBL besar : > 4000 gram
BBLR : 1500 - 2499 gram
BBL sangat rendah : 1000 -1499 gram
BBL amat sangat rendah : < 1000 gram
Klasifikasi berdasarkan usia gestasi
Bayi aterm : Bayi lahir dengan usia gestasi 37 sampai 42 minggu (259 293 hari)
Bayi prematur : Bayi lahir dengan usia gestasi < 37 minggu ( < 259 hari)
Bayi postmatur : Bayi lahir dengan usia gestasi 42 minggu (>=294 hari). Pada postmature, plasenta
mengalami kalsifikasi sehingga aliran nutrisi menurun.
Klasifikasi berdasarkan berat lahir dan usia gestasi
Kecil masa kehamilan (KMK)
Sesuai masa kehamilan (SMK)
Besar masa kehamilan (BMK)
Pertumbuhan dan Perkembangan Fetus
Periode Embrionik
Organogenesis
Bila terganggu malformasi kongenital atau abortus
Periode Fetus Tahap Awal
Organ-organ mulai berfungsi
Periode Fetus Tahap Akhir
- Peningkatan berat badan secara maksimal
- Persiapan untuk hidup ekstra-uterine
- Bahaya :
Infeksi
lahir prematur
pertumbuhan terlambat intra-uterine
Asfiksia
lahir-mati
Pengawasan Fetus
Untuk menentukan pertumbuhan fetus
Untuk menentukan perkembangan fetus
Untuk mendeteksi malformasi kongenital
Untuk menentukan jenis kelamin fetus
Cara mengevaluasi fetus
Secara klinis :
- Pertambahan berat badan ibu
- Pertambahan besar uterus
- Gerakan fetus
- Monitor denyut jantung fetus
Secara laboratorium :
- Amniosentesis
- Amnioskopi
PERKEMBANGAN PARU-PARU FETUS
Alveoli Ada: minggu ke 25 dengan terisi cairan
Breathing movements:
Intermiten
Perkembangan paru
Kontrol pernapasan
Fetus: pertukaran gas plasenta
ADAPTASI PARU-PARU
Rentetan kejadian setelah napas pertama:
Konversi fetus ke sirkulasi dewasa
Pengosongan cairan paru-paru
Memulai fungsi paru-paru
Usia gestasi 4 minggu:
Terjadi: Duodenum, hati, pankreas dan sal. empedu berkembang pesat
Usia gestasi 6 minggu:
Duodenum : tertutup reformasi lumen , menutup atresia
Hati & sal. empedu : Mulai pada umur 6 12 minggu gagal kanalisasi menutup atresia bilier
Pankreas : Sekresi insulin dan glukagon 10 dan 15 minggu
ADAPTASI GASTROINTESTINAL
FETUS:
Kebutuhan kalori dan nutrisi disediakan oleh
ibu melalui plasenta
Motilitas intestinal belum aktif
Tidak memerlukan enzim untuk metabolisme
BAYI BARU LAHIR:
Motilitas intestinal mulai berfungsi
Peningkatan kebutuhan kalori/nutrisi dan
enzim untuk metabolisme
ADAPTASI UROGENITAL
Organogenesis ginjal merupakan proses berkelanjutan 6-36 minggu masa gestasi
Perkembangan fungsi urogenital masih berlanjut setelah kelahiran
Produksi urin fetus dipertahankan oleh volume cairan amnion
Lebih dari 90% bayi baru lahir kencing dalam 24 jam pertama
Produksi urin bayi baru lahir : 1-2 ml/kgBB/jam
Waspada terhadap adanya :
OLIGOHYDRAMNION
Curiga agenesis ginjal; hipoplasia; displasia; obstruksi traktus urinarius.
POLYHYDRAMNION
Anomali gastrointestinal; sindrom transfusi transplasental; DM kongenital
DELAYED MICTURITION (> 48 jam)
Perfusi ginjal inadekuat (Hipovolemia / hipoksia); kegagalan produksi urin; obstruksi aliran urin
Alveoli terisi cairan dan pembuluh darah
di paru-paru mengerut/mengecil sebelum
lahir
Perkembangan Bicara dan Berbahasa Normal
1.BAHASA (Language)
Suatu rangkaian kode unutk memahami, mengekspresikan ide & perasaan.
punya aturan tertentu, scr simbolis masosiasikan suatu
bunyi ttt dgn suatu pengertian ttt, yg dimengerti oleh
suatu masyarakat berbahasa sama.
Tdk hanya kosa kata & tata bhs, juga kemampuan
mengingat, memilah, menyusun & kemamp. abstraksi.
2.BICARA (Speech)
Berbicara merupakan kegiatan motorik dimana gerakan mulut, lidah, tenggorokan menghasilkan
bunyi berupa kata
2
. Alat utk menyampaikan bahasa. Kemampuan berbahasa dibagi menjadi dua bagian yaitu
resepptif(kemampuan mengerti bahasa) dan ekspresif(kemampuan utk menyampaikan fikiran, ide & keinginan
diri pd org lain).
3. PROSES BICARA & BERBAHASA
Melibatkan 3 fungsi :
Pernafasan :
energi utk proses bicara suara tbtk saat keluarkan nfs
Keras-pelan suara tgt tek. udara & kekuatan bernafas
Fonasi : krn getaran
pembentukan suara pita suara.
Tinggi rendah suara tgt keadaan pita suara
ketebalan, panjang, ketegangan, & kecepatan getaran.
Artikulasi :
pengucapan tbtk oleh perubahan ruangan & pgerakan
organ diantara pita suara & bibir.
Pengucapan 2 macam : vokal & konsonan
Terdapat area utama pd hemisfer kiri khusus utk bbahasa ant. (Area Broca & korteks motorik), post. (Area
Wernicke)
4.Perkembangan artikulasi
Kemampuan mhasilkan specific speech sound tgtg pd perkembangan anak. Usia 2 thn pbicara anak normal
dpt dimengerti org asing Kemampuan total diharapkan usia 4 thn.
5.Perkembangan bahasa
Pra-Linguistik / Pre-Verbal
Tangisan
Celoteh
Lalasi
Ekolalia
Penguasaan bicara
Linguistik / Verbal
Bahasa reseptif : bhs yg didengar & hrs diinterpretasikan anak.5 thn pertama kemampuan
berkembang dr sekedar awas thd pembicara hingga memahami arti bdskn susunan tata bahasa.
Bahasa ekspresif : bhs yg diekspresikan anak pd org lain.Perkembangan bicara mulai dr mengulangi
vokalisasi sperti kalimat
2
kompleks.
Tabel Tahap Perkembangan dlm belajar bicara
Tabel. Perkembangan Bicara Normal
UMUR AKTIFITAS KETERANGAN
Lahir 2 bln Bersuara secara
refleks
Menangis, menyeringai, mulai bersuara vokal &
konsonan k,l g,h.
2 6 bulan Ngoceh
(babbling)
Mulai menyadari suara sendiri, terdapat variasi
tangisan & mulai terdapat tambahan konsonan
p,b,m,n, ng, th.
6 12 bulan Bermain dengan
suara
Meniru & mengulang suara (babling) tanpa arti, mulai
memberi tanggapan terhadap suara dari luar, banyak
bersuara, manambah konsonan t,d.
18
bln
Dpt mengetahui & mengenali
gbr2 obyek yg sdh akrab
dengannya,jika obyek itu
disebut namanya
Lbh byk menggunakan kata-kata daripada gerakan utk
mengungkapkan keinginannya
21
bln
Akan mengikuti petunjuk yg
berurutan (ambil topimu dan
letakkan di atas meja)
Mulai mengkombinasikan kata-kata (mobil, papa, mama, mama
berdiri)
24
bln
Mengetahui lbh byk kalimat yg
lebih kompleks
Menyebut nama sendiri
6.Milestones & Warning Signs for Speech & Language Development
a.3 BULAN PERTAMA KEHIDUPAN
terkejut oleh suara
2
keras
tenang dgn keheningan, suara lembut
senang diemong & menikmati pelukan
menangis, gurgles, grunts, berkata "ah
memiliki otot
2
pipi & lidah yg kuat
Warning signs : tidak bereaksi thd suara
b. 4 - 6 BULAN
melihat wajah anda saat berbicara dgn penuh perhatian
mencoba berbicara" dgn anda
menikmati berbicara" dgn anda, tersenyum pd anda
mendekut & menjerit utk mcari perhatian
mempunyai tangisan khusus bila lapar
c.6 BULAN 1 TAHUN
mengerti beberapa kata umum saat digunakan dgn gerakan, mis: da-dah, keatas, berikan padaku,
& namanya sendiri
mencoba utk mengucapkan suara & kata
2
"ba, ba", "na, na"
mencoba bernyanyi mengikuti radio/TV
tertawa & meniru batuk
d. 12 - 18 BULAN
berceloteh bersuara spt kalimat
mengerti pertanyaan/pernyataan sederhana mis: mana hidungmu?", berikan padaku"
mengucap kata
2
(tdk jelas)
mengangguk utk "ya" & menggelengkan kepala utk tidak
menikmati ritme & suka menari" dgn musik
e. 18 - 24 BULAN
bicara sedikitnya 2 kata dlm satu kalimat, mis susu lagi", semua pergi", saya pergi"
menanyakan kue atau mainan
banyak bertanya apa itu" sekitar 2 thn
mengerti dimana ibu / ayah?"
mengerti perintah sederhana ambil jaketmu"
Pada BULAN I bayi terkejut bila mendengar suara keras, reaksi bayi : kedipan mata, loncatan anggota
gerak atau menangis. Bayi biasanya terdiam bila dibunyikan bel atau bunyian sejenisnya didekatnya dan akan
menggerakkan matanya serta kepalanya ke arah bunyi tersebut
SCREENING DINI GANGGUAN DENGAR ANAK
Prosedur untuk bayi umur 0-4 bulan:
Diatas pangkuan ibu
Bayi tenang
Bel frekuensi tinggi dan kerincingan 40 dB
Bola plastik berisi pasir dgn 1000 Hz 50 dB
Boneka pijat 1000-2000 Hz 45 dB
Kertas tissue 1000 Hz 40-50 dB
Dibunyikan pada jarak 10 cm dari telinga
Reaksi normal:
Bel kecil terbangun, tubuh bergerak, kepala menoleh
Derik halus kedipan mata
Terompet karet pelan gerakan tubuh, bangun, menoleh
Terompet karet keras kaget dgn gerakan cepat dari tangan & kaki, terbangun, membuka mata
Reaksi bayi terhadap
bunyi berdasarkan usia
dan taraf intensitas
bunyinya.
(untuk bayi normal)
Tujuan : identifikasi kerusakan pendengaran yang mempengaruhi komunikasi, pendidikan
Dapat dilakukan dengan:
Tes arloji 25 dB, 2000-6000 Hz
Tes bisik 10 ft 25 dB
Pure-tone air conduction audiometry otometer
American Speech-language-hearing Association (ASHA) 500, 1000, 2000, 4000 Hz pada 20 dB
Ambient noise tidak melebihi 41,5 dB
Reaksi bayi terhadap
bunyi berdasarkan usia
dan taraf intensitas
bunyinya.
(untuk bayi normal)
[lanjutan dari gambar
sebelumnya]
SCHOOL SCREENING
Tujuan: untuk menentukan tipe, derajat, dan konfigurasi hearing loss.
Hasilnya nanti berupa : audiogram.
Faktor-faktor yg mempengaruhi:
Tempat pemeriksaan - kalibrasi
Pemeriksa
Instruksi yg jelas
Penempatan headphone dan bone oscillator
Kenyamanan pasien
Berikut ini contoh dari audiogramnya:
Tujuan: untuk mengetahui status membran timpani dan telinga tengah.
Kegiatan pengukurannya disebut timpanometri.
Hasil timpanometri pada umur < 4 bulan, dipengaruhi :
Osifikasi inkomplit dari canal wall
Jaringan mesenkim yang belum sempurna dari telinga dalam
Normalnya Ear canal volume 0,42 0,97 mL
Contoh hasil dari pengukurannya adalah:
Normal Normal Normal
PURE-TONE AUDIOMETRY
IMPEDANCE AUDIOMETRY
Tujuan: menentukan status cochlear, khususnya fungsi sel rambut luar
Probe diletakkan dalam ear canal stimulus tonal atau klik diukur
Ada 2 tipe :
Transient evoked otoacoustic emmision (TEOAE)
sensitifitas 90-100%, spesifisitas 82-84%
Distortion product otoacoustic emmison (DPOAE)
Pengukuran elektrofisiologi untuk menilai
fungsi pendengaran dari auditory nerve sampai
auditory brainstem
Menempatkan elektroda pada dahi, mastoid,
tengkuk
Stimulus klik (35dB) telinga mll earphone
Membandingkan bentuk gelombang
Dapat dilakukan pada bayi < 6 bulan
Keuntungan : dapat dilakukan pada
lingkungan yg bising
OTOACOUSTIC EMISSIONS
AUDITORY BRAINSTEM RESPONSES Penilaian sistem pendengaran
menggunakan OAEs dan ABR
Manajemen
Modifikasi lingkungan tempat duduk yang istimewa, modifikasi akustik, meningkatkan sinyal visual
Strategi yang menguntungkan isyarat, pengulangan, mendengarkan, musik pada earplug, pengajaran
menggunakan rekaman
Auditory integration training
Amplifikasi personal atau classroom style FM system