Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dari seorang
ibu/wanita. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin
mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan dan janin akan semakin
tenterlihat secara jelas .Jika ibu hamil mengalami perubahan pada fisiknya baik
itu dalam maupun luarnya maka janin juga mengalami perubahan yang tidak
baik pada kehamilannya. Tumbuh kembang janin kembang janin dari semua
kecil sehingga janin siap untuk lahir dalam mengalami bermacam-macam
berubahan bentuknya. Selain itu perubahan itu juga mengakibatkan
perkembangan dari system yang ada pada perkembangan janin. Berbagai
macam-macam sistem pada janin mulai berkembang hingga dewasa. Oleh karena
itu kami mengangkat sosok dari seorang ibu atau para wanita bahwa kehamilan
itu sangat membutuhkan perkembangan dan pertumbuhan pada janin.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan pada janin
2. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada janin
3. Bagaimana cara melakukan palpasi pada janin
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan pada janin
2. Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan janin setiap miggunya
3. Untuk mengetahui cara melakukan palpasi yang benar pada janin
BAB II
TINJAUAN TEORI

3.1 Pengertian
Perkembangan janin .Banyak sel sperma yang masuk ke tubuh wanita
untuk mencapai sel telur, tetapi hanya satu spermalah yang kemudian dapat
membuahi sel telur dan semenjak saat itu terjadilah kehamilan. Untuk mencapai
pembuahan, dua unsur penting yang harus ada adalah sel telur dan
sperma.konsepsi yaitu pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa Saat
ejakulasi,kurang lebih dari 3 cc sperma di keluarkan dari organ reproduksi pria
yang kurang lebih dari 40 juta sperma. Setelah masuk ke organ genetalia internal
wanita sperma akan menghadapi beberapa rintangan antara lain lender vagina
yang bersifat vagina,yang bersifat asam, lendir serviks. Hanya sperma yang
memiliki kemampuan berenang paling kuat yang dapat menembus lender
serviks.Setelah berhasil melewati jaringan-jaringan dari lender serviks,sperma
kemudian harus berenang sekitar 18 cm dari serviks menuju kerahim,kemudian
ke tuba falopi untuk mencapai sel telur. yang kental, panjang uterus, serta sillia
yang ada di tube valopi untuk bisa menghadapi rintangan , maka sperma harus
mempunyai akrozom dan melewati proses kapasitas. Sedangkan,ovum akan
dikeluarkan melalui ovarium sebanyak satu setiap bulan ditangkap oleh fibriae
dan berjalan menuju tuba fallopi. Tempat bertemunya ovum dan sperma paling
sering adalah ampula tube.Sebelum keduanya bertemu, maka akan terjadi tiga
fase yaitu sebagai berikut:
1. Tahap penembusan korona radiata
Dari 200-300 juta hanya 300-500 spermatozoa yang mencapai tempat
pembuahan .yang sampai ke tube faliopi yang bisa menembus karona radiata
karena sudah mengalami proses kapasitas.
2. Penembusan zona pelusida
Zona pelusida adalah sebuah perisai glokoprotein di sekeliling telur yang
mempermuda dan mempertahankan pengikatan sperma dan menginduksi
reaksi akrozom. Permia bilitas zona pelusida berubah ketika kepala sperma
menyentuh permukaan oosit. Spermatozoa lain ternyata bisa menimpel di
zona pelusida tetapi hanyasatu yang menembus oosit.
3. Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah spermatozoa menyatuh membran sel oosit,kedua selaput plasma sel
tersebut menyatu. Maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai kromosom
diploid (44autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis kelamin individu
baru.Spermatozoa membawa X akan menghasilkan satu mudigah wanita
(XX),dan spermatozoa pembawa Y menghasilkan satu mudigah pria (XY)
oleh karena itu, jenis kelamin kromosom mudigah tersebut di tentukan pada
saat pembuahan.
3.2 Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel ( 30 jam ), 4 sel, 8
sel, sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari ) dan membentuk sebuah
gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel-sel tersebut akan membelah
membentuk buah arbei dari 16 sel disebut morula (4 hari). Saat morula
memasuki rongga rahin , cairan mulai menembus zona pellusida masuk kedalam
ruang antar sel yang ada di massa sel dalam. Berangsur-angsur ruang antar sel
menyatu dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga atau blastokel sehingga
disebut Blastokista. Sel yang bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar
disebut trofoblas.Zona pellusida akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa
memasuki dinding Rahim ( endometrium ) dan siap berimplentasi.
2.3 Pertumbuhan dan Perkembangan Janin
Pertumbuhan dan perkembangan janin dimulai sejak terjadinya konsepsi.
Kehamilan akan berlangsung selama 280 hari atu 10 bulan atau 40 minggu
terhitung dari hari pertama hait terahir. Perubahan-perubahandan organogenesis
terjadi pda berbagai priode kehamilan. Pertumbuhan hasil konsepsi dibedakan
menjadi 3 tahapan penting yaitu: tingkat ovum (telur) umur 0-1 minggu, dimana
hasil konsipsi belum tanpak terbentuk dalam pertumbuhan ; embrio (mudigah)
antara umur 3-5 dan sudah tanpak rancangan bentuk alat-alat tubuh; janin (fetus)
di atas usia 5 minggu dan sudah berbentuk manusia.
1. Ovum, Zigot, dan Blastokista
Selama 2 minggu pertama pascaovolasi, fase perkembangan meliputi: (1)
fertilisasi, (2) pembentukan blastokista, dan (3) imlantasi blastokista. Vilus
korionik primitf dibentuk segera setelah implantasi. Dengan perkembangnya
vilus korionik, produk konsipsi disepakati disebut sebagai embrio.
2. Priode Embrionik
Berlangsung sejak 2-8 minggu.sistim utama di dalam tubuh telah ada dalam
bentuk rudimenter ( mengecil, menciut, dan menghilang ). Jantung menonjol
dari tubuh dan mulai berdenyut. Sering kali disebut massa organogenesis atau
massa pembentukan organ. Sebagai akibat pembentukan organ, maka ciri-ciri
utama bentuk tubuh mulai jelas.
a. Lapisan mudigah ectoderm berfungsi membentuk organ dan struktur
tubuh yang memelihara hubungan dengan dunia luar yaitu susunan saraf
pusat, sistim saraf tepi, epitel sensori telinga, hidung dan mata, kulit
termaksud rambut dan kuku, kelenjar hipofisis, kelenjar mamae, kelenjar
keringat dan email gigi.
b. Lapisan mesoderm,terutama mesoderm para aksial yang membentuk
somity dimana somit tsb membentuk miotom ( jaringan otot )
skleretom(tulang rawan dan hidung), dan dermatotom ( jaringan subkutan
kulit). Nadi ,pembuluh balik,pembulih getah bening,serta semua sel darah
dan sel getah bening .
c. Lapisan endoderm menghasilkan lapisan epitel saluran pencernaan,
saluran pernapasan , kandung kemih, membentuk perenkim tiroid,
kelenjar paratiroid, hati dan kelenjar pancreas, serta kavum timpani dan
tuba eustachius.
3. Priode Janin
1) Minggu 1
Disebut sebagai masa germinal. Karakteristik utama masa germinal ini
adalah pembelahan sel. Sejak pembuahan / fertilisasi ovum oleh sperma,
zigot yang terbentuk membelah diri sampai fase morula - blastula.
Menjelang akhir minggu pertama terjadi implantasi di endometrium
kavum uteri.
2) Minggu 2
Terjadi diferensiasi massa selular embrio menjadi dua lapis (stadium
bilaminer). Kedua lapisan itu ialah lempeng epiblas (akan menjadi
ektoderm) dan hipoblas (akan menjadi endoderm). Akhir stadium
bilaminer ditandai munculnya alur primitif / alur sederhana (primitive
streak).
3) Minggu 3
Terjadi pembentukan tiga lapis / lempeng yaitu ektoderm dan endoderm
dengan penyusupan lapisan mesoderm di antaranya, diawali dari daerah
primitive streak. Embrio disebut berada dalam stadium tiga lapis (stadium
trilaminer). Dari perkembangan primitive streak terbentuk lempeng saraf
(neural plate) dan menjadi lipatan saraf (neural fold) di bagian kranial.
Struktur ini kemudian berkembang menjadi alur saraf (neural groove) dan
nantinya akan menjadi tabung saraf (neural tube).
4) Minggu 4
Pada akhir minggu ke-3 / awal minggu ke-4, mulai terbentuk ruas-ruas
badan (somit) sebagai karakteristik pertumbuhan periode ini. Embrio
memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin - HCG),
sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif.
5) Minggu ke-5 :
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm
adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada
janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit
serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan
membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif.
Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus,
hati, pankreas dan pundi kencing.
6) Minggu ke-6
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga
bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda
belum bisa mendengar, jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini.
Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil
yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak
7) Minggu ke-7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8
gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah
menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi
menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang
terdapat di dalam paru-paru
8) Minggu ke-8
Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi
Anda. Jika Anda bisa melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai
berkembang, begitu pula telinga. Brochi, saluran yang menghubungkan
paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin
membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu
setelah pembuahan. Bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan
lubang hidung, bibir, mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan
berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta kaki juga
terbentuk walaupun belum sempurna
9) Minggu ke-9
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang
berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun
Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak
jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya
sekitar 4 gram.
10) Minggu ke-10
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama.
Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru
diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan
panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
11) Minggu ke-11
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan
dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap.
Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat,
meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu.
Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar,
memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa
menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri.
12) Minggu 12 :
Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan
dan kaki yang mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam
rongga perut. Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin
bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram.
Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar
beberapa millimeter setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk
termasuk telinga dan kelopak mata.
13) Minggu 13
Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan
oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi
merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai
panjang 76 mm dan beratnya 19 gram. Kepala bayi membesar dengan
lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk
mengejar pembesaran kepala.
14) Minggu ke-14
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25
gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang
tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu
ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun dari
rongga perut menuju panggul.Detak jantung bayi mulai menguat tetapi
kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak.
15) Minggu ke-15
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang.
Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur
pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh
darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan panjang 113
mm Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari.
Kelopak matanya masih tertutup.
16) Minggu ke-16
Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui
plasenta. Bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa
mendengar suara. Dalam proses pembentukan ini system peredaran darah
adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi. Janin mulai bergerak, tetapi
tak perlu kuatir jika Anda tak merasakannya. Semakin banyak kalsium
yang disimpan dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka.
Bayi Anda berukuran 116 mm dan beratnya 80 gram.
17) Minggu ke-17 :
Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil.
Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi
setelah lahir. Tahukah Anda ? Saat dilahirkan, berat lemak mencapai tiga
perempat dari total berat badannya. Rambut, kening, bulu mata bayi mulai
tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah
mulai terbentuk.
18) Minggu ke-18
Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu
ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun
berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda menempelkan
senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140
gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim
ibu. Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.
19) Minggu ke-19
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang
melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik
karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol.
Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.
20) Minggu ke-20 :
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang
melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik
karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol.
Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.
21) Minggu ke-21
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap
atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan
manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah
340 gram dan panjangnya 20 cm.
22) Minggu ke-22
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari.
Setiap minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan.
Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional.
23) Minggu ke-23 :
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih
kendur sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih
banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan "berolahraga",
menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara
teratur. Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan kaki bayi telah terbentuk
dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.
24) Minggu ke-24
Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen
dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai
menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang
Kulit bayi mulai menebal.
25) Minggu ke-25
Bayi cegukan, ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup dan
mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia
akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang
semakin kuat. Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin
berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan
fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah
semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils)
sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan
tinggi badan 34-37 cm.
26) Minggu ke-26
Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah
mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya
dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda dapat memulai
memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya
lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si
kecil. Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan
tingginya 35-38 cm.
27) Minggu ke-27
Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan
tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki
peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga
sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang
mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan
tinggi badan 36-38 cm.
28) Minggu ke-28
Pada akhir minggu ke 28, psnjsng ubun-ubun bokong adalah sekitar 25 cm
dan BJ sekitar 1.100 g. Endapan lemak subkutis meningkat sehingga janin
berbentuk membulat/menggemuk.
Pada usia ini telah terbentuk koordinasi antara sistem saraf pusat,
pernafasan, kardiovaskular, meskipun sangat minimal. Mata mulai
membuka dan menutu
29) Minggu ke-29
Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan
estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam
tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu yang pertama kali keluar
saat menyusui). Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa
mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak
bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi.
Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat
badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.
30) Minggu ke 30-31
Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi
sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin
besar, gerakannya semakin terasa Mata indah bayi sudah mulai bergerak
dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka
dan menutup matanya. Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk
menyenteri perut dan menggerak-gerakan senter tersebut maka mata bayi
sudah bisa mengikuti ke arah mana senter tersebut bersinar.cairan ketuban
(amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini si kecil pun
sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram,
dengan tinggi 39-40 cm.Banyi akan bergerak.Berat badan banyi 1550-
1560 gram tinggi 41-43 cm.
31) Minggu ke 32-35
Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh
bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak
ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah
semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim bunda. Apabila bayi
bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan
bayi 2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.
32) Minggu ke 36-37
Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan
lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari
bayi sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah memproduksi
kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan sudah siap
bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram,
dengan tinggi badan 47-48 cm.berat badan bayi di miggu ini 2700-2800
gram, dengan tinggi 48-49 cm.
33) Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 :
Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap dilahirkan.
2.4 Gerakan Janin
Waktu terbaik untuk mengamati gerakan janin adalah pada malam hari
saat ibu berbaring santai. Atau, pagi hari ketika bangun tidur bila usia kandungan
ibu sudah masuk trimester ketiga. Jika ibu dapat merasakan janin bergerak, baik
gerakan halus dan kuat, artinya calon bayi ibu baik-baik saja. Namun, bila ibu
merasa janin tidak aktif seperti biasanya, kemungkinan besar ia sedang malas
bergerak, dan ibu harus coba bangkitkan semangat geraknya. Karena bila janin
tidak merespon rangsangan ibu, dan kondisi ini sudah berlangsung lebih dari 1
hari segera beritahu dokter, untuk memantau kondisi janin. Mari, kenali gerakan
janin sesuai dengan usianya, supaya ibu bisa ikut memantau perkembangannya.
1) Minggu ke-16 sampai 20. Di minggu ke-16 ibu mulai dapat
merasakangerakan janin seperti tendangan dan tonjokan. Disebut sebagi fase
quickening.
2) Minggu ke-21 sampai 24. Aktivitas janin makin meningkat. Dia
banyakmenendang dan jungkir balik, karena volume air ketuban masih sering
memungkinkan untuk bergerak leluasa.
3) Minggu ke-25 sampai 28. Janin mulai cegukan. Inilah yang menyebabkanibu
merasakan sensasi seperti tersentak-sentak. Dia juga akan bergerak merespon
suara dari luar karena pendengarannya makin baik. Kadang-kadang janin
‘kaget’ mendengar suara keras.
4) Minggu ke-29 sampai 31. Gerakan janin makin kuat, teratur dan
terkendali.Kadang ibu sampai merasakan rahim kontraksi.
5) Minggu ke-32 sampai 35. Inilah masa puncak aktivitas janin. Dalamminggu-
minggu ini, ibu akan merasakan peningkatan frekuensi dan tipe gerakan janin,
karena dia semakin besar dan kuat.
6) Minggu ke-36 sampai 40. Ukuran janin yang semakin besar dan
keterbatasanruang dalam rahim membuat gerakan memutar janin makin
berkurang frekuensinya. Bila dia asik mengisap jempol dan tiba-tiba lepas, ibu
akan merasakan gerakan darting dan cepat. Itu tanda janin memutar kepalanya
untuk mencari jempolnya kembali. Jika perut ibu kurus, kemungkinan besar
dapat memegang kaki bayi. Gerakan utama yang ibu rasakan adalah tonjokan
tangan atau tendangan kaki janin yang mungkin menyakitkan tulang rusuk
ibu.
2.5 Ukuran-ukuran fundus uteri dan usia kehamilan

Ada 3 lapisan otot yaitu adalah sirkuler, logitodinal dan oblik. Otot ini tanpak
pada jelas pada kelamin.
Usia kehamilan:
1. 8 minggu = berbentuk seperti telur bebek
2. 12 minggu = berbentuk seperti telur angsa dapat diraba dari luar diatas
simfisis. Kosongkan dulu kandung kencing
3. Trimester 1 = tanda hegar + hipertofi istmus
4. 16 minggu = di isi amnion dan janin sebesar kepala bayi setinju dewasa
FET pusat = simfis
1. 2 jari diatas simfisis = 12 minggu
2. Setinggi pusat = 24 minggu
3. 2 jari dibawah pusat = 20 minggu
4. Diantara pusat sampai simfisis = 16 minggu
5. 20 minggu: FU berada di tepi umbilicus
6. 24 minggu: FU berada di tepi atas umbilicus
7. 28 minggu: FU berada di 3 jari di atas umbilikus atau sepertiga jarak pusat –
PX (25 cm)
8. 32 minggu: FU berada di ½ jarak pst-PX (27cm)
9. 36 minggu: FU berada di 1 jari bawah PX(30cm)
10. Kepala bayi masih diatas PAP
11. 40 minggu: FU berada di turun kembali 3 jari bawah PX
12. Tinggi:FU umur kehamilan, besar, dan berat janin
2.6 Pemeriksaan Palpasi Leopold
Pemeriksaan palpasi Leopold adalah suatu teknik pemeriksaan pada ibu
hamil dengan cara perabaan yaitu merasakan bagian yang terdapat pada perut ibu
hamil mengunakan tangan pemeriksaan dalam posisi tertentu, atau memindahkan
bagian-bagian tersebut dengan cara-cara tertentu menggunakan tingkat tekanan
tertentu. Tiori ini dikembangkan oleh Christian Gerhard Leopold. Pemeriksaan ini
sebaik nya dilakukan setelah usia kehamilan 24 minggu, ketika semua bagian
janin sudah dapat diraba. Tehnik pemeriksaan ini terutama bertujuan untuk
menentukan posisi dan letak janin pada uterus, dapat juga berguna untuk
memastikan usia kehamilan ibu dan memperkirakan berat janin. Pemeriksaan
palpasi Leopold sulit untuk dilakukan pada orang gemuk(dinding perut tebal) dan
yang mengalami polihidramnion. Pemeriksaan ini juga kadang-kadang dapat
menjadi tidak nyaman bagi ibu hamil jika tidak di pastikan dalam keadaan santai
dan di posisikan secara memadai. Untuk membantu dalam memudahkan
pemeriksaan, maka persiapan yang perlu dilakukan sebelum melakukan
pemeriksaan .
1) Instuksikan ibu hamil untuk mengosongkan kandung kemminya
2) Menempatkan ibu hamil dalam posisi berbaring telentang, tempatkan bantal
kecil di bawah kepala untuk kenyaman ibu
3) Menjaga privasi ibu dan tempat yang nyaman menutup tirai dan pintu
4) Melakukan prosidur yang akan dilakuan pemeriksaan
5) Menghangatkan tangan dengan menggosok bersama-sama (tangan dingin
dapat merangsang kontraksi rahim)
6) Gunakan telapak tangan untuk palapasi bukan jari.
a. Pemeriksaan Leopold 1
Tujuan: untuk menentukan usia kehamilan dan juga untuk mengetahui bagian
janin apa yang terdapat di fundus uteri (bagian atas perut ibu).

Gambar Palpasi Leopold 1


Caranya :
Memposisikan ibu dengan lutut fleksi (kaki ditekuk 450 atau lutut bagian
dalam diganjal bantal) dan pemeriksa menghadap ke arah ibu Menengahkan
uterus dengan menggunakan kedua tangan dari arah samping umbilical Kedua
tangan meraba fundus kemudian menentukan TFU
Meraba bagian Fundus dengan menggunakan ujung kedua tangan, tentukan
bagian janin.
Hasil:
Apabila kepala janin teraba di bagian fundus, yang akan teraba adalah
keras,bundar dan melenting (seperti mudah digerakkan)
Apabila bokong janin teraba di bagian fundus, yang akan terasa adalah lunak,
kurang bundar, dan kurang melenting
Apabila posisi janin melintang pada rahim, maka pada Fundus teraba kosong.
b. Pemeriksaan Leopold 2
Tujuan: untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus,
pada letak lintang tentukan di mana kepala janin.

Gambar Palpasi Leopold 2


Caranya:
Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan pemeriksa menghadap
ibu
Meletakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak
tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar dan pada
ketinggian yang sama
Mulai dari bagian atas tekan secara bergantian atau bersamaan (simultan)
telapak tangan tangan kiri dan kanan kemudian geser ke arah bawah dan
rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian-
bagian kecil (ekstremitas).
untuk mentukan bagian terbawah bayi
Gunakan tangan kanan dengan ibu jari dan keempat jari lainnya kemudian
goyang bagian terbawah janin.
Hasil:
Bagian keras,bulat dan hampir homogen adalah Hasil:
Bagian punggung: akan teraba jelas, rata, cembung, kaku/tidak dapat
digerakkan
Bagian-bagian kecil (tangan dan kaki): akan teraba kecil, bentuk/posisi tidak
jelas dan menonjol, kemungkinan teraba gerakan kaki janin secara aktif
maupun pasif.
c. Pemeriksaan Leopold 3
Tujuan: untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang
terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut sudah
memasuki pintu atas panggul (PAP).

Gambar palpasi Leopold 3


Caranya:
Posisi ibu masih dengan lutut fleksi (kaki ditekuk) dan pemeriksa menghadap
ibu
Meletakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak
tangan kanan bawah perut ibu
Menekan secara lembut dan bersamaan/bergantian kepala sedangkan tonjolan
yang lunak dan kurang simetris adalah bokong
Apabila bagian terbawah janin sudah memasuki PAP, maka saat bagian
bawah digoyang, sudah tidak bias (seperti ada tahanan).
d. Pemeriksaan Leopold 4
Tujuan: untuk mengkonfirmasi ulang bagian janin apa yang terdapat di bagian
bawah perut ibu, serta untuk mengetahui seberapa jauh bagian bawah janin
telah memasuki pintu atas panggul.

Palpasi Leopold 4
Caranya:
Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu, dengan posisi kaki ibu lurus
Meletakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan kanan
uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada tepi atas
simfisis
Menemukan kedua ibu jari kiri dan kanan kemudian rapatkan semua jari-jari
tangan yang meraba dinding bawah uterus.
Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari: bertemu (konvergen) atau tidak
bertemu (diverge Setelah itu memindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri
pada bagian terbawah bayi (bila presentasi kepala upayakan memegang
bagian kepala di dekat leher dan bila presentasi bokong upayakan untuk
memegang pinggang bayi)
Memfiksasi bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian meletakkan
jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa
jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul.
Hasil:
Apabila kedua jari-jari tangan pemeriksa bertemu (konvergen) berarti bagian
terendah janin belum memasuki pintu atas panggul, sedangkan apabila kedua
tangan pemeriksa membentuk jarak atau tidak bertemu (divergen) mka bagian
terendah janin sudah memasuki Pintu Atas Panggul (PAP)
Penurunan kepala dinilai dengan: 5/5 (seluruh bagian jari masih meraba
kepala, kepala belum masuk PAP), 1/5 (teraba kepala 1 jari dari lima jari,
bagian kepala yang sudah masuk 4 bagian), dan seterusnya sampai 0/5
(seluruh kepala sudah masuk PAP).
2.7 Faktor yang mempengaruhi gerakan janin
Secara umum, pada ibu hamil yang baru pertama mengandung, gerakan
janin mulai dirasakan saat usia kehamilan 18-20 minggu. Sedangkan pada ibu
hamil yang mengandung calon anak kedua sudah bisa mengenali gerakan janin
pada usia kehamilan 15-18 minggu.
Aktifnya janin bergerak menjadi salah satu ciri janin sehat. Makin sering
dan kerasnya gerakan, makin bagus kondisi janin. Bila dalam 12 jam terakhir
gerakan janin lebih dari 10 kali bisa dikatakan ia baik-baik saja. Tapi angka-angka
itu masih di bilang subyektif, karena bagi ibu hamil dengan bobot beran badan
berlebih, jumlah gerakan janin yang dirasakan akan berbeda dengan bumil yang
kurus.
Pada ibu hamil berberat badan lebih, lemak yang melapisi perut
membuatnya kurang sensitif dengan getaran dari gerakan janin. Boleh jadi, pada
ibu dengan berat badan berlebih, gerakan janin baru terasa di minggu ke-20.
Tak hanya terkait dengan bobot tubuh calon ibu yang menyebabkan gerak
janin sulit atau tidak terdeteksi. Air ketuban juga dapat berpengaruh pada gerakan
janin. Pada ibu hamil dengan jumlah air ketuban berlebih, gerakan janin relatif tak
terasa. Begitu juga gerakan janin pada tiap trimester tentu terasa berbeda
kekuatannya. Yang jelas pada trimester ketiga, gerakan janin akan lebih terasa dan
frekuensinya/intensitasnya pun lebih banyak.
Meski begitu, setiap ibu hamil merasakan gerakan janin berbeda-beda atau
variatif. Mungkin pada trimester pertama, ibu hamil seperti merasakan diketuk
oleh janin. Pada trimester berikutnya, perut tampak seperti ombak yang
bergelombang lantaran gerakan sang janin. Lalu, pada usia kehamilan selanjutnya,
perut ibu seperti mengencang, tampak tonjolan di dinding perut mungkin itu
tangan janin yang sedang memukul atau menggeliat, atau kakinya yang sedang
menendang.
Ibu hamil bisa memantau gerakan janin dalam rahim, kapan saja. Berikut
yang ibu hamil perlu siapkan saat memantau gerak janin di rumah:
1. Siapkan kondisi fisik dan psikis agar tenang, rileks dan tak melakukan
aktivitas lain
2. Upayakan posisi tidur menyamping agar lebih mudah mendeteksi gerakan
janin, selain ibu juga merasa lebih nyaman.
3. Berkonsentrasilah untuk "menangkap" gerakan janin, fokus, dan beri
perhatian penuh.
4. Lakukan stimulasi seperti mengelus, mengajak bicara atau mendengar musik.
Selanjutnya bumil bisa merasakan gerakan janin setidaknya dalam 20 menit
terasa tujuh kali gerakan.
2.8 Denyut Jantung Janin (DJJ) Normal
Denyut jantung janin normal adalah frekuensi denyut rata-rata saat wanita
tidak sedang bersalin atau diukur di antara dua kontraksi. Pada aterm, angka rata-
rata ini adalah sekitar 135 denyut/menit, suatu penurunan frekuensi dari 155
denyut/menit pada awal kehamilan.Rentang normal pada aterm adalah 110
sampai 160 denyut/menit.
Takikardi adalah frekuensi DJJdi atas 160 denyut/menit. Keadaan ini dapat
dianggap sebagai suatu tanda awal hepoksia janin dan dapat disebabkan oleh
oinfeksi maternal atau infeksi fetal, seperti ketuban pecah pada ibu atau animia
pada janin.
Bradikardi adalah DJJ dasar dibawa 110 denyut/ menit. Keadan ini dapat di
anggap sebagai tanda ahir hipoksia janin dan di ketahui timbul sebelum terjadi
kematian janin.
2.9 Alat Pemeriksaan Denyut Jantung Janin
Denyut jantung janin secara objektif dapat diketahui oleh pemeriksaan dengan
menggunakan:
1. Aukultasi Periodik(DJJ)
Tersedia beberapa instrument untuk mendeteksi denyut jantung janin seperti:
Stetoskop Pinard yang di lakukan usia janin (18-20),stetoskop ultrasonografi
dopler (12 minggu)
2.10 Cara Mendengarkan Denyut Jantung Janin

Dengan menggunakan stetoskop Pinerd ini caranyayaitu:


1. Tempat mendengarkan harus tenang ,focus ,agar tidak terganggu dengan
pendengaran lain.
2. Ibu hamil di mintak berbaring tenang, rileks, fokus, kakinya di luruskan,
bagian yang tidak perlu diperiksa di tutup, pintu atau jendela dan tutup tirai
supanya periksaan aman.
3. Alat di sediakan. Pemeriksaan ini sebagai lanjutan dari pemeriksaan palpasi.
4. Mencari daerah atau tempat dimana kita akan mendengarkan. Setelah daerah
di temukan, stetoskop Pinard dipakai bagian yang berlubang luas ditempatkan
ke atas tempat atau daerah dimana kita kan mendengarkan sedangkan bagian
yang luasnya sempit di tempatkan pada telinga kita, letakan tegak lurus
5. Setelah nyata bahwa yang terdengar itu betul-betul denyut jantung janin maka
di hitung untuk mengetahui teraturnya dan frekuensinya denyut jantung janin
tersebut.
Dengan menggunakan Doppler

1. Nyalakan doppler, untuk memeriksa apakah doppler dapat digunakan


2. Usahakan jelly pada abdomen ibu, tepat pada daerah yang telah ditentukan.
Kegunaan jelly adalah sebagai kontak kedap udara antara kulit abdomen
dengan permukaan sensor.
3. Tempatkan sensor pada daerah yang akan di dengarkan,kemudian tekan
tombol start untuk mendengarkan denyut jantung janin.
4. Lakukan penyesuaian volume seperlunya dengan menggunakan tombol
pengatur volume.
5. Lihat denyut jantung pada angka yang di tunjukkan melalui monitor.
2.11 Non Stress Test (NST)
Non Stress Test (NST) adalah sebuah prosedur sederhana dan tidak
menyakitkan yang dilakukan selama selama kehamilan untuk melihat
perkembangan janin. Selama tes berlangsung yang akan memantau detak jantung
janin saat dalam keadan istirahat dan bergerak. NST memastikan bahwa janin
yang berada dalam kandungan dalam keadaan sehat dan mendapatkanpasokan
oksigen yang cukup.Pemeriksaan ini dapat di gunakan baik pada kehamilan
ataupun persalinan.
Fungsi :
1. Pemeriksaan NST dilakukan untuk menilai gambaran djj (denyut jantung
janin) dalam hubungannya dengan gerakan / aktivitas janin. Adapun
penilaian NST dilakukan terhadap frekuensi dasar djj (baseline), variabilitas
(variability) dan timbulnya akselerasi yang sesuai dengan gerakan / aktivitas
janin (Fetal Activity Determination / FAD).
2. Dilakukan untuk menilai apakah bayi merespon stimulus secara normal dan
apakah bayi menerima cukup oksigen. Umumnya dilakukan pada usia
kandungan minimal 26-28 minggu, atau kapan pun sesuai dengan kondisi
bayi.
3. Yang di nilai adalah gambaran denyut jantung janin (djj) dalam
hubungannya dengan gerakan atau aktivitas janin. Pada janin sehat yang
bergerak aktif dapat di lihat peningkatan frekuensi denyut jantung janin.
Sebaliknya, bila janin kurang baik,
4. pergerakan bayi tidak di ikuti oleh peningkatan frekuensi denyut jantung
janin.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Proses perkembangan janin pada saat kehamilan tiap miggunya berbeda-
beda. Janin tumbuh dan berkembang sesuai dengan waktunya akan lebih nyaman
juga untuk sang ibu. Perubahan dan tumbuh kembang janin mengakibatkan juga
perubahan pada sistem yang ada pada janin. Mulai sensorik, urinary,
gastrointestinal, sirkulasi, respirasi mengalami perubahan yang signifikan.
3.2 Saran
Sebagai perawat tentunya wajib dan harus mengetahui tentang tumbuh
kembang janin dan dapat mengaplikasikannya dalam perawatan nantinya.

Anda mungkin juga menyukai