MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Gizi Dan Diet
yang dibina oleh Ibu Nurul Hidayah S.Kep, Ns, M.Kep
Oleh Kelompok 4 :
1. Nazilah Arifah Khofsoh (P17220183051)
2. Cahyo Dwi Rachmawan (P17220184061)
3. Carinia Dwi Agustine (P17220184072)
4. Chintia Maulidina Dwi Riyanti (P17220184093)
Dengan menyebut Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ” Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui”.
Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbgai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua
itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kaliamat
maupun tata bahanya oleh karea itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah ini ada manfaatnya untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pemabaca.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................7
1.3 Tujuan .....................................................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Status Gizi .................................................................................................8
2.2 Definisi Status Gizi ibu hamil .................................................................................8
2.3 Kebutuhan Zat Gizi Pada Tahap Kehamilan (Trisemester I,II,III) .......................10
2.3.1 Trimester Pertama Kehamilan .....................................................................10
2.3.2 Trisemester Ke Dua Kehamilan ...................................................................11
2.3.3 Trisemester Ke Tiga Kehamilan ..................................................................12
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil ..................................12
2.4.1 Pengetahuan .................................................................................................12
2.4.2 Pendidikan....................................................................................................15
2.4.3 Pekerjaan ......................................................................................................16
2.4.4 Umur ............................................................................................................16
2.5 Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil ...................................................................16
PENDAHULUAN
Kehidupan manusia dimulai sejak masa janin dalam rahim ibu. Sejak itu manusia kecil telah
memasuki masa perjuangan hidup yang salah satunya menghadapi kemungkinan kurangnya zat
gizi yang diterima dari ibu yang mengandungnya. Jika zat gizi yang diterima dari ibunya tidak
mencukupi maka janin tersebut akan mengalami kurang gizi dan lahir dengan berat badan rendah
yang mempunyai konsekuensi kurang menguntungkan dalam kehidupan berikutnya (Depkes RI,
2008).
Sejak abad ke-16 telah diketahui bahwa janin dalam kandungan membutuhkan zat-zat gizi
dan hanya ibu yang dapat memberikannya. Oleh sebab itu makanan ibu harus cukup untuk
berdua, yaitu untuk ibu dan anak dalam kandungannya. Makanan yang cukup mengandung zat-
zat gizi selama hamil sangat penting artinya. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa
apabila jumlah makanan yang dikonsumsi ibu selama hamil kurang maka berat bayi yang akan
dilahirkan menjadi lebih kecil. Gizi yang adekuat selama hamil akan mengurangi resiko dan
komplikasi pada ibu untuk menjamin pertumbuhan jaringan sehingga bayi baru lahir memiliki
berat badan optimal (Depkes, 2008).
Kehamilan merupakan periode yang menentukan kualitas sumber daya manusia di masa
depan karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan oleh kondisi saat janin berada dalam
kandungan. “Status gizi ibu hamil berperan langsung dalam kondisi kehamilan dan bayi yang
akan dilahirkan sehingga kekurangan gizi pada awal dan selama kehamilan akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin” (Arisman, 2009).
Ibu hamil adalah salah satu kelompok rawan gizi yang membutuhkan unsur-unsur gizi yang
lebih banyak. Makanan ibu hamil harus betul-betul diperhatikan, terutama mengenai jumlah
energi dan protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Salah satu cara
untuk menilai kualitas bayi adalah dengan mengukur berat bayi saat lahir, seseorang bayi sehat
bila tingkat kesehatan dan gizinya berada pada kondisi yang baik, namun sampai saat ini masih
banyak ibu hamil yang mengalami masalah gizi khususnya kekurangan gizi pada masa
kehamilan (Depkes RI, 2008).
“Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada
ibu maupun janin yang dikandungnya, yaitu anemia, perdarahan dan berat badan ibu tidak
bertambah secara normal, kurang gizi juga dapat mempengaruhi proses persalinan dimana dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, premature, perdarahan setelah persalinan, kurang gizi
juga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, cacat
bawaan dan berat badan bayi lahir rendah” (Arisman, 2009).
Kekurangan gizi hingga kini masih menjadi masalah besar bagi dunia ketiga, termasuk
Indonesia. Masalah gizi menjadi serius sebab akan berdampak pada melemahnya daya saing
bangsa akibat tingginya angka kesakitan dan kematian serta timbulnya gangguan kecerdasan dan
kognitif anak. Golongan yang paling rentan terhadap kekurangan gizi adalah ibu hamil, bayi dan
balita. “Kekurangan energi kronis pada ibu hamil, mempunyai resiko kematian ibu mendadak
pada masa perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Pada keadaan
ini banyak ibu yang meninggal karena perdarahan, sehingga akan meningkatkan angka kematian
ibu dan bayi” (Arisman, 2009).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa prevalensi anemia pada kehamilan
secara global 55% dimana secara bermakna tinggi pada trimester ketiga dibandingkan dengan
trimester pertama dan trimester kedua kehamilan. Dan kebanyakan dari kasus tersebut karena ibu
Kurang Energi Kronis (KEK) yang menyebabkan status gizinya berkurang (Siti Misaroh
Ibrahim, 2010).
Prevalensi ibu hamil yang Kurang Energi Kronis (KEK) di Indonesia sebesar 21,6%, dan
angka kematian bayi di Indonesia pada tahun 2012 adalah 32 per 1.000 kelahiran hidup. Di
antara angka ini, 19 per 1.000 kematian bayi terjadi pada masa neonatal sejak lahir sampai usia
28 hari (Kemenkes RI, 2012).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat jumlah keseluruhan ibu hamil
4.296 orang. Dari data tersebut terdapat 21 orang ibu hamil yang Kurang Energi Kronis (KEK)
dan terdapat 65 bayi yang meninggal (Dinas Kesehatan Aceh Barat, 2012).
Berdasarkan data dari Puskesmas Meutulang jumlah keseluruhan ibu hamil 140 orang. Dari
data tersebut terdapat 3 orang ibu hamil yang Kurang Energi Kronis (KEK) dan terdapat 1 bayi
yang meninggal (SP2TP Puskesmas Mentulang, 2012).
Penyebab terjadinya Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil karena ketidakseimbangan
antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi sehingga zat gizi yang
dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. (Departemen Gizi dan Kesmas FKM UI, 2007). Kemudian
penyebab kematian bayi karena Asfiksia, Beberapa faktor tertentu dapat diketahui penyebab
terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir, diantaranya adalah faktor ibu, tali pusat dan bayi
(Depkes RI, 2008).
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada makalah ini sebagai
berikut.
PEMBAHASAN
Status gizi adalah keadaan kesehatan tubuh seseorang yang diakibatkan oleh konsumsi,
penyerapan dan penggunaan zat gizi makanan. Status ini merupakan tanda-tanda atau
penampilan seseorang akibat keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran zat gizi yang
berasal dari pangan yang dikonsumsi (Sunarti, 2004).
Status gizi ibu hamil adalah suatu keadaan keseimbangan dalam tubuh ibu hamil sebagai
akibat pemasukan konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang digunakan oleh tubuh
untuk kelangsungan hidup dalam mempertahankan fungsi-fungsi organ tubuh (Supariasa, 2001).
Menurut Huliana (2001), makanan yang dikonsumsi ibu hamil dipergunakan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin sebesar 40% sedangkan 60% untuk memenuhi kebutuhan
ibu. Apabila masukan gizi pada ibu hamil tidak sesuai kebutuhan maka kemungkinan dapat
terjadi gangguan dalam kehamilan, baik terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya.
Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang
sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil
kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal.
Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum
dan selama hamil (Eva Ellya Sibagariang, 2010).
umur.
Pada awal masa usia kehamilan 1 hingga 3 bulan pertama ini akan terjadi penyesuaian
hormon pada wanita hamil. Perubahan tersebut akan menyebabkan Bunda merasa pusing, mual
& terkadang dapat mengakibatkan penurunan bobot badan. Morning sick seperti ini umumnya
terjadi pada usia kehamilan trimester pertama.
Untuk menjaga asupan nutrisi yang baik, Ibu hamil disarankan agar makan dengan porsi
yang tidak terlalu banyak namun cukup sering. Pilihlah makanan yang kering serta tidak
berkuah. Apabila Bunda mempunyai alergi makanan tertentu lebih baik hindari dulu. Saat
merasakan mual, makanlah makanan yang menyegarkan seperti buah jeruk & sayuran segar. Hal
ini juga bisa membantu meningkatkan selera makan.
Pada trimester kedua ini, naf-su makan Bunda akan mulai membaik. Pada saat usia
kandungan 4 hingga 6 bulan ini, Bunda bisa makan 3 kali dalam sehari dengan satu kali makanan
selingan. Pilihlah makanan yang banyak memiliki kandungan protein hewani, misalnya saja
seperti ikan, daging & telur.
Untuk makanan selingannya Bunda bisa mengonsumsi buah ataupun cookies. Makanan
yang memiliki kandungan zat besi yang tinggi sangat disarankan bagi Bunda untuk dapat
mengurangi risiko anemia. Pilihlah makanan yang beraneka ragam & makanlah dalam jumlah
yang cukup.
2.4.1 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting akan
terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003).
1. Tingkatan Pengetahuan
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan:
Tahu (Know)
Memahami (Compresiension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasi
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek
atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap obyek yang
dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan
makanan yang bergizi.
Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).
Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-
hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau
situasi yang lain.
Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam
2.4.2 Pendidikan
Tujuan umum dari pendidikan gizi untuk ibu hamil adalah setelah mendapatkan
pendidikan kesehatan tentang gizi maka ibu hamil diharapkan memahami kebutuhan gizi
yang harus dikonsumsi selama masa kehamilan. Sedangkan tujuan khusus pendidikan
gizi adalah setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang gizi maka ibu hamil
diharapkan mampu:
Pekerjaan adalah aktifitas yang dilakukan sehari-hari untuk mencari nafkah guna
memenuhi kebutuhan hidup. Pekerjaan dapat menggambarkan tingkat kehidupan
seseorang karena dapat mempengaruhi sebagian aspek kehidupan seseorang termasuk
pemeliharaan kesehatan dengan penghasilan yang didapatkan dari pekerjaan tersebut.
Dinyatakan bahwa jenis pekerjaan dapat berperan dalam pemenuhan zat-zat gizi pada
masa kehamilan (Notoatmodjo, 2003).
2.4.4 Umur
Berdasarkan Riskesdas 2007 proporsi paling tinggi ibu hamil resiko kurang energi
kronis menurut usia sebanyak 37,9% berada pada usia kurang dari 20 tahun. Di negara
berkembang 26% remaja putri yakni yang berada pada rentang usia 12-21 tahun
mengalami anemia (Riskesdas, 2007).
Perubahan yang terjadi pada tubuh pada saat hamil, bersalin dan nifas adalah perubahan
yang hebat dan menakjubkan. Sistem-sistem tubuh berubah dengan otomatis menyesuaikan
dengan keadaan hamil, bersalin dan nifas.
Berikut ini adalah perubahan-perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada sistem
tubuh pada masa hamil yaitu sebagai berikut :
1. Uterus
Uterus yang semula besarnya hanya sebesar jempol atau beratnya 30
gram akan mengalami hipertrofi dan hiperpla-sia, sehingga menjadi seberat 1000
gram saat akhir kehamilan. Otot dalam rahim mengalami hiperplasia dan
hipertrofi menjadi lebih besar, lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim
karena pertumbuhan janin(Manuaba, 2010).
2. Ovarium
Ovulasi berhenti selama kehamilan dan pematanga folikel ditunda.
Biasanya hanya satu corpus luteum kehamilan dapat ditemukan di dalam ovarium
wanita hamil dan hanya berfungsi maksimal sampai 6-7 minggu pertama
kehamilan dan selanjutnya fungsinya menurun sampai akhirnya pada minggu ke-
16 kehamilan fungsinya digantikan oleh plasenta untuk menghasilkan estrogen
dan progesterone.
3. Vagina dan Perineum
https://encrypted-
tbn0.gstatic.com/images?q=tbn%3AANd9GcR2218EZ5VwpPqiGMmixf2Z
V4wtFiCJY4jVAl12EpYmzUVWPBzY
5. Sirlukasi Darah
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih besar
dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodelusi). Sel
darah merah semakin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi
pertumbuhan janin dalalm rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang
https://parenting.dream.co.id/diy/perubahan-kulit-pada-trimester-3-kehamilan-
170327v.html
10. Metabolisme
Menurut Manuaba (2010, 95) perubahan metabolisme pada kehamilan:
Metabolisme basal naik sebesar 15-20% dari semula, teru-tama pada
trimester ketiga.
Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter
menjadi 145 mEq per liter disebabkan hemo-delusi darah dan kebutuhan
mineral yang diperlukan janin.
Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan
laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat
badan atau sebutir telur ayam sehari.
Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil:
Berat badan ibu hamil bertambah. Berat badan ibu hamil akan bertambah
antara 6,5-16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan 0,5 kg/
minggu.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Penutup
Demikianlah penulisan kami ini semoga penulisan kami kali ini bermanfaat bagi
para pembaca maupun penulis. Dan kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan pada
penulisan kami kali ini.
Almatsier, 2005.Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Arisman,2009.Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta. EGC.
Depkes RI, 2007.Riskesdas. Jakarta. ISBN
Depkes RI, 2006.Masalah Gizi Masyarakat. Jakarta.
Depkes RI, 2008. Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta.
Depkes RI, 2013. Profil Kesehatan Tahun 2012.
Eva Ellya Sibagariang, 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta. Trans Info
Media.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007.Gizi Dan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta. Raja Grafindo Persada.
Hananto, 2002.Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil dan menyusui dengan bahan
makanan lokal. Jakarta. Sagung Seto.
Hidayat, Aziz Alimun, 2007. Metode Penelitian Keperawatan Dan Tekhnik Analitik
Data. Jakarta. Selemba Medika.
Huliana, M. 2001.Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Jakarta. Puspa swara.
Kemenkes RI, 2013. Profil Kesehatan 2012.
Notoadmojo.S, 2003.Ilmu Kesehatan Masyarakat Dan Perilaku Kesehatan Jakarta.
Rineka Cipta.
Notoadmojo,S.2005.Metode Penelitian Kesehatan.Jakarta. Rineka Cipta. Proverawati,
2009. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta. EGC.
Siti Misaroh Ibrahim M, 2010.Nutrisi Janin & Ibu Hamil.Yogyakarta, Mulia Mesika.
Sukmadinata, 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Rosdakarya. Supariasa,
2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta. EGD.
Sunarti, 2004. Penilaian Status Gizi. Jakarta. EGD.
Weni, 2010. Gizi Ibu Hamil. Jogyakarta. Muha Medika.
Yuni Kusmiati, 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta. Fitramaya.
Hidayati Ratna. 2009. Asuhan Keperawatan pada kehamilan fisiologis dan patologis.
Salemba medika. Jakarta