Anda di halaman 1dari 26

Kebutuhan Nutrisi

Pada Ibu Hamil Dan Menyusui

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Gizi Dan Diet
yang dibina oleh Ibu Nurul Hidayah S.Kep, Ns, M.Kep

Oleh Kelompok 4 :
1. Nazilah Arifah Khofsoh (P17220183051)
2. Cahyo Dwi Rachmawan (P17220184061)
3. Carinia Dwi Agustine (P17220184072)
4. Chintia Maulidina Dwi Riyanti (P17220184093)

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN LAWANG
Januari 2019

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 1


Ucapan Terima Kasih

Dengan menyebut Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul ” Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui”.
Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbgai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua
itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kaliamat
maupun tata bahanya oleh karea itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah ini ada manfaatnya untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pemabaca.

Lawang, Januari 2019

Penulis

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 2


DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................................. i


Daftar Isi ...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................7
1.3 Tujuan .....................................................................................................................7

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Status Gizi .................................................................................................8
2.2 Definisi Status Gizi ibu hamil .................................................................................8
2.3 Kebutuhan Zat Gizi Pada Tahap Kehamilan (Trisemester I,II,III) .......................10
2.3.1 Trimester Pertama Kehamilan .....................................................................10
2.3.2 Trisemester Ke Dua Kehamilan ...................................................................11
2.3.3 Trisemester Ke Tiga Kehamilan ..................................................................12
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil ..................................12
2.4.1 Pengetahuan .................................................................................................12
2.4.2 Pendidikan....................................................................................................15
2.4.3 Pekerjaan ......................................................................................................16
2.4.4 Umur ............................................................................................................16
2.5 Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil ...................................................................16

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................22
3.2 Saran .....................................................................................................................22
Daftar Rujukan ............................................................................................................23
Soal dan jawaban........................................................................................................25

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 3


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia dimulai sejak masa janin dalam rahim ibu. Sejak itu manusia kecil telah
memasuki masa perjuangan hidup yang salah satunya menghadapi kemungkinan kurangnya zat
gizi yang diterima dari ibu yang mengandungnya. Jika zat gizi yang diterima dari ibunya tidak
mencukupi maka janin tersebut akan mengalami kurang gizi dan lahir dengan berat badan rendah
yang mempunyai konsekuensi kurang menguntungkan dalam kehidupan berikutnya (Depkes RI,
2008).

Sejak abad ke-16 telah diketahui bahwa janin dalam kandungan membutuhkan zat-zat gizi
dan hanya ibu yang dapat memberikannya. Oleh sebab itu makanan ibu harus cukup untuk
berdua, yaitu untuk ibu dan anak dalam kandungannya. Makanan yang cukup mengandung zat-
zat gizi selama hamil sangat penting artinya. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa
apabila jumlah makanan yang dikonsumsi ibu selama hamil kurang maka berat bayi yang akan
dilahirkan menjadi lebih kecil. Gizi yang adekuat selama hamil akan mengurangi resiko dan
komplikasi pada ibu untuk menjamin pertumbuhan jaringan sehingga bayi baru lahir memiliki
berat badan optimal (Depkes, 2008).

Kehamilan merupakan periode yang menentukan kualitas sumber daya manusia di masa
depan karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan oleh kondisi saat janin berada dalam
kandungan. “Status gizi ibu hamil berperan langsung dalam kondisi kehamilan dan bayi yang
akan dilahirkan sehingga kekurangan gizi pada awal dan selama kehamilan akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin” (Arisman, 2009).

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 4


Untuk pertumbuhan maupun aktivitas janin memerlukan makanan yang disalurkan melalui
plasenta. Untuk itu ibu hamil harus mendapat gizi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi
janinnya. Maka bagi ibu hamil, kualitas maupun jumlah makanan yang biasanya cukup untuk
kesehatannya harus ditambah dengan zat-zat gizi dan energi agar pertumbuhan janin berjalan
dengan baik. “Selama hamil ibu akan mengalami banyak perubahan dalam tubuhnya agar siap
membesarkan janin yang dikandungnya, memudahkan kelahiran, dan untuk memproduksi ASI
bagi bayi yang akan dilahirkannya” (Arisman, 2009).

Ibu hamil adalah salah satu kelompok rawan gizi yang membutuhkan unsur-unsur gizi yang
lebih banyak. Makanan ibu hamil harus betul-betul diperhatikan, terutama mengenai jumlah
energi dan protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Salah satu cara
untuk menilai kualitas bayi adalah dengan mengukur berat bayi saat lahir, seseorang bayi sehat
bila tingkat kesehatan dan gizinya berada pada kondisi yang baik, namun sampai saat ini masih
banyak ibu hamil yang mengalami masalah gizi khususnya kekurangan gizi pada masa
kehamilan (Depkes RI, 2008).

“Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada
ibu maupun janin yang dikandungnya, yaitu anemia, perdarahan dan berat badan ibu tidak
bertambah secara normal, kurang gizi juga dapat mempengaruhi proses persalinan dimana dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, premature, perdarahan setelah persalinan, kurang gizi
juga dapat mempengaruhi pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, cacat
bawaan dan berat badan bayi lahir rendah” (Arisman, 2009).

Kekurangan gizi hingga kini masih menjadi masalah besar bagi dunia ketiga, termasuk
Indonesia. Masalah gizi menjadi serius sebab akan berdampak pada melemahnya daya saing
bangsa akibat tingginya angka kesakitan dan kematian serta timbulnya gangguan kecerdasan dan
kognitif anak. Golongan yang paling rentan terhadap kekurangan gizi adalah ibu hamil, bayi dan
balita. “Kekurangan energi kronis pada ibu hamil, mempunyai resiko kematian ibu mendadak
pada masa perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah. Pada keadaan
ini banyak ibu yang meninggal karena perdarahan, sehingga akan meningkatkan angka kematian
ibu dan bayi” (Arisman, 2009).

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 5


Kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil, dimana hal ini disebabkan oleh pengetahuan ibu
hamil yang kurang terhadap gizi, ketidakmampuan keluarga dalam menyediakan makanan
bergizi dan kurangnya kesadaran pada ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang. Gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan
janin yang dikandungnya (Depkes, 2006).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa prevalensi anemia pada kehamilan
secara global 55% dimana secara bermakna tinggi pada trimester ketiga dibandingkan dengan
trimester pertama dan trimester kedua kehamilan. Dan kebanyakan dari kasus tersebut karena ibu
Kurang Energi Kronis (KEK) yang menyebabkan status gizinya berkurang (Siti Misaroh
Ibrahim, 2010).

Prevalensi ibu hamil yang Kurang Energi Kronis (KEK) di Indonesia sebesar 21,6%, dan
angka kematian bayi di Indonesia pada tahun 2012 adalah 32 per 1.000 kelahiran hidup. Di
antara angka ini, 19 per 1.000 kematian bayi terjadi pada masa neonatal sejak lahir sampai usia
28 hari (Kemenkes RI, 2012).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat jumlah keseluruhan ibu hamil
4.296 orang. Dari data tersebut terdapat 21 orang ibu hamil yang Kurang Energi Kronis (KEK)
dan terdapat 65 bayi yang meninggal (Dinas Kesehatan Aceh Barat, 2012).

Berdasarkan data dari Puskesmas Meutulang jumlah keseluruhan ibu hamil 140 orang. Dari
data tersebut terdapat 3 orang ibu hamil yang Kurang Energi Kronis (KEK) dan terdapat 1 bayi
yang meninggal (SP2TP Puskesmas Mentulang, 2012).

Penyebab terjadinya Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil karena ketidakseimbangan
antara asupan untuk pemenuhan kebutuhan dan pengeluaran energi sehingga zat gizi yang
dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. (Departemen Gizi dan Kesmas FKM UI, 2007). Kemudian
penyebab kematian bayi karena Asfiksia, Beberapa faktor tertentu dapat diketahui penyebab
terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir, diantaranya adalah faktor ibu, tali pusat dan bayi
(Depkes RI, 2008).

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 6


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah pada makalah ini sebagai
berikut.

1. Kebutuhan zat gizi pada tahap kehamilan (trisemester I,II,III)


2. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan zat gizi pada saat kehamilan
3. Fisiologis masa kehamilan
1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, berikut tujuan penulisan makalah ini.

1. Memahami kebutuhan zat gizi pada tahap kehamilan (trisemester I,II,III)


2. Memahami faktor yang mempengaruhi kebutuhan zat gizi pada saat
kehamilan
3. Memahami fisiologis masa kehamilan

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 7


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Status Gizi

Status gizi adalah keadaan kesehatan tubuh seseorang yang diakibatkan oleh konsumsi,
penyerapan dan penggunaan zat gizi makanan. Status ini merupakan tanda-tanda atau
penampilan seseorang akibat keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran zat gizi yang
berasal dari pangan yang dikonsumsi (Sunarti, 2004).

2.2 Definisi Status Gizi ibu hamil

Status gizi ibu hamil adalah suatu keadaan keseimbangan dalam tubuh ibu hamil sebagai
akibat pemasukan konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang digunakan oleh tubuh
untuk kelangsungan hidup dalam mempertahankan fungsi-fungsi organ tubuh (Supariasa, 2001).

Menurut Huliana (2001), makanan yang dikonsumsi ibu hamil dipergunakan untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin sebesar 40% sedangkan 60% untuk memenuhi kebutuhan
ibu. Apabila masukan gizi pada ibu hamil tidak sesuai kebutuhan maka kemungkinan dapat
terjadi gangguan dalam kehamilan, baik terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya.

Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang
sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama hamil
kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal.
Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum
dan selama hamil (Eva Ellya Sibagariang, 2010).

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 8


Angka Kecukupan Gizi (AKG) seseorang sesuai dengan jenis kelamin dan

umur.

Kelompok BB TB Energi Protein Lemak KH Serat Air


umur (kg) (cm) (kkal) (g) (g) (g) (g) (mL)
Bayi/A
0 – 6 bln 6 61 550 12 30 58 0 800
7 – 11 9 71 700 16 35 80 10 800
1-3 thn 13 91 1050 20 40 145 15 1200
4-6 thn 19 112 1550 28 60 210 22 1500
7-9 thn 27 130 1800 38 70 250 25 1900
Pria
10-12 34 142 2100 50 70 290 29 1800
13-15 46 158 2550 62 85 350 35 2000
16-18 56 166 2650 62 88 350 37 2200
19-29 60 168 2700 62 90 370 38 2500
30-49 62 168 2550 62 70 380 36 2600
50-64 62 168 2250 62 60 330 32 2600
65-80 60 168 1800 60 50 300 25 2500
80+ 58 168 1500 58 42 250 21 2500
Wanita
10-12 36 145 2000 52 70 270 28 1800
13-15 46 155 2150 60 70 300 30 2000
16-18 50 157 2150 58 70 300 30 2100
19-29 54 159 2250 58 75 320 32 2300
30-49 55 159 2100 58 60 300 30 2300
50-64 55 159 1900 57 50 280 26 2300
65-80 54 159 1500 57 40 250 21 2300
80+ 53 159 1400 55 40 220 20 2300
Hamil
Timester 180 18 6 25 0 +300
Trimeste 300 18 10 40 0 +300
Trimeste 300 18 10 40 0 +300
Menyusu
i (+an)
0-6 bulan 330 17 11 45 0 +650-
7-12 400 17 13 55 0 +650-

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 9


2.3 Kebutuhan Zat Gizi Pada Tahap Kehamilan (Trisemester I,II,III)
Nutrisi & makanan sehat ibu hamil trimester 1, 2 dan 3 harus selalu diperhatikan.
Kebutuhan nutrisi saat menjalani masa kehamilan sangat penting untuk Bunda penuhi.
Kebutuhan nutrisi Bunda yang terpenuhi mampu meningkatkan kecerdasan si jabang bayi dalam
kandungan. Asupan nutrisi sangat penting untuk dijaga karena berdampak langsung pada
pertumbuhan janin, ini juga penting untuk menjaga kesehatan wanita hamil, serta sebagai sumber
cadangan makanan selama masa laktasi.

2.3.1 Trimester Pertama Kehamilan

Pada awal masa usia kehamilan 1 hingga 3 bulan pertama ini akan terjadi penyesuaian
hormon pada wanita hamil. Perubahan tersebut akan menyebabkan Bunda merasa pusing, mual
& terkadang dapat mengakibatkan penurunan bobot badan. Morning sick seperti ini umumnya
terjadi pada usia kehamilan trimester pertama.

Untuk menjaga asupan nutrisi yang baik, Ibu hamil disarankan agar makan dengan porsi
yang tidak terlalu banyak namun cukup sering. Pilihlah makanan yang kering serta tidak
berkuah. Apabila Bunda mempunyai alergi makanan tertentu lebih baik hindari dulu. Saat
merasakan mual, makanlah makanan yang menyegarkan seperti buah jeruk & sayuran segar. Hal
ini juga bisa membantu meningkatkan selera makan.

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 10


https://ilmuibuhamil.blogspot.com/2017/01/Kebutuhan-nutrisi-ibu-hamil-pada-trimester-
pertama.html?m=1#

2.3.2 Trisemester Ke Dua Kehamilan

Pada trimester kedua ini, naf-su makan Bunda akan mulai membaik. Pada saat usia
kandungan 4 hingga 6 bulan ini, Bunda bisa makan 3 kali dalam sehari dengan satu kali makanan
selingan. Pilihlah makanan yang banyak memiliki kandungan protein hewani, misalnya saja
seperti ikan, daging & telur.

Untuk makanan selingannya Bunda bisa mengonsumsi buah ataupun cookies. Makanan
yang memiliki kandungan zat besi yang tinggi sangat disarankan bagi Bunda untuk dapat
mengurangi risiko anemia. Pilihlah makanan yang beraneka ragam & makanlah dalam jumlah
yang cukup.

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 11


htpp://www.myhealth.gov.my/wp-content/uploads/iron8.jpg

2.3.3 Trisemester Ke Tiga Kehamilan


Pada saat usia kehamilan memasuki 6-9 bulan, di dalam memilih jenis makanan, Bunda
harus memperhatikan juga keadaan bobot tubuh. Jika Bunda mempunyai berat badan yang
berlebih, akan lebih baik jika Bunda mengurangi makanan yang memiliki kandungan tinggi
karbohidrat. Perbanyaklah konsumsi buah & sayur. Makanan yang kaya dengan serat akan
membantu Bunda mengurangi sembelit.

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil

2.4.1 Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting akan
terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2003).

Sukmadinata (2006) menyatakan bahwa hal yang utama pada kehidupan


manusia adalah mengetahui (knowing). Pengetahuan akan terbentuk melalui proses

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 12


pengorganisasian pengetahuan baru dan struktural yang telah ada setelah pengetahuan
baru tersebut diinterprestasikan melalui proses berfikir dan belajar.

1. Tingkatan Pengetahuan
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan:
 Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah


dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh
bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu
“tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan rendah, untuk mengukur
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan,
menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

 Memahami (Compresiension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan
secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasi
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek
atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap obyek yang
dipelajari. Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan
makanan yang bergizi.
 Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).
Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-
hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau
situasi yang lain.
 Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 13


suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama
lain.
 Sintesis (Synthesisi)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan
untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
 Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-
penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau
menggunakan kriteria- kriteria yang telah ada (Notoatmodjo, 2003).
Pengukuran pengetahuan dapat diukur dengan wawancara atau angket
(kuesioner) yang menanyakan tentang materi yang ingin diukur dari
subjek penelitian atau responden kedalam pengetahuan yang ingin kita
ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan
diatas (Notoatmodjo, 2003).
2. Cara memperoleh pengetahuan
Pengetahuan memungkinkan seseorang memecahkan masalah yang
dihadapinya (Notoatmodjo, 2003), cara yang digunakan untuk memperoleh
pengetehuan dengan cara tradisional dan cara modern (ilmiah). Cara
tradisional dapat di peroleh melelui cara coba salah satu (trial and erorr)
dimana cara ini telah banyak di pakai orang sebelum adanya kebudayaan
bahkan mungkin sebelum adanya peradaban, cara kekuasaan atau orteriter
yaitu cara memperoleh pengetahuan dari kehidupan sehari-hari, cara
memperoleh pengetahuan berdasarkan pengetahuan di masa lalu untuk
memecahkan suatu masalah dan cara memperoleh pengetahuan melalui jalan
pikiran dimana jalan ini sejalan dengan perkembangan manusia.
Sedangkan cara modern yaitu cara baru dalam memperoleh
pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan alamiah. Cara ini

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 14


disebut metode penulisan atau lebih popular disebut metodologi penulisan
(Notoatrmodjo, 2003).

2.4.2 Pendidikan

Tingkat pendidikan yang diperoleh seseorang dari bangku sekolah dapat


mempengaruhi pengetahuan seseorang, makin tinggi pendidikan seseorang makin tinggi
pengetahuan tentang kesehatan terutama dalam upaya pencegahan kekurangan gizi pada
ibu hamil pada masa kehamilannya (FKM UI, 2007).

Menurut Notoatmodjo (2003) pendidikan adalah suatu bantuan yang diberikan


pada individu, kelompok dalam rangka mencapai peningkatan kemampuan yang
diharapkan, sehingga dengan pendidikan yang makin tinggi akan semakin baik dalam
pemahaman tentang kesehatannya.

Tujuan umum dari pendidikan gizi untuk ibu hamil adalah setelah mendapatkan
pendidikan kesehatan tentang gizi maka ibu hamil diharapkan memahami kebutuhan gizi
yang harus dikonsumsi selama masa kehamilan. Sedangkan tujuan khusus pendidikan
gizi adalah setelah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang gizi maka ibu hamil
diharapkan mampu:

 Menjelaskan pengertian ibu hamil


 Menguraikan manfaat gizi pada ibu hamil
 Menguraikan hubungan gizi dengan perubahan fisiologis selama hamil
 Membedakan pola makan yang baik dan yang tidak baik bagi ibu
hamil
 Menjelaskan kebutuhan gizi pada ibu hamil
 Menguraikan dampak yang akan terjadi akibat pemenuhan gizi yang
kurang pada ibu hamil dan janin yang dikandungnya.
 Menguraikan cara mengolah makanan bagi ibu hamil (Paath, 2004)

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 15


2.4.3. Pekerjaan

Pekerjaan adalah aktifitas yang dilakukan sehari-hari untuk mencari nafkah guna
memenuhi kebutuhan hidup. Pekerjaan dapat menggambarkan tingkat kehidupan
seseorang karena dapat mempengaruhi sebagian aspek kehidupan seseorang termasuk
pemeliharaan kesehatan dengan penghasilan yang didapatkan dari pekerjaan tersebut.
Dinyatakan bahwa jenis pekerjaan dapat berperan dalam pemenuhan zat-zat gizi pada
masa kehamilan (Notoatmodjo, 2003).

2.4.4 Umur

Umur seorang ibu berkaitan dengan perkembangan alat-alat reproduksinya. Umur


reproduksi yang sehat dan aman adalah 20-35 tahun. Kehamilan kurang dari 20 tahun
secara biologi belum optimal, emosinya cenderung labil, mentalnya belum matang
sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian
terhadap pemenuhuan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilan. Sedangkan kehamilan
pada usia lebih dari 35 tahun terkait dengan kemunduran fungsi organ yang
menyebabkan harus bekerja maksimal sehingga memerlukan tambahan energi yang
cukup selain itu juga terkait penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit
(Proverawati, 2009).

Berdasarkan Riskesdas 2007 proporsi paling tinggi ibu hamil resiko kurang energi
kronis menurut usia sebanyak 37,9% berada pada usia kurang dari 20 tahun. Di negara
berkembang 26% remaja putri yakni yang berada pada rentang usia 12-21 tahun
mengalami anemia (Riskesdas, 2007).

2.5 Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil

Perubahan yang terjadi pada tubuh pada saat hamil, bersalin dan nifas adalah perubahan
yang hebat dan menakjubkan. Sistem-sistem tubuh berubah dengan otomatis menyesuaikan
dengan keadaan hamil, bersalin dan nifas.

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 16


htpps://www.google.com/amp/s/ririyulisyahfitri@gmailcom.wordpress.com/2016/04/25/p
erubahan-fisiologis-pada-ibu-hamil/amp/

Berikut ini adalah perubahan-perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada sistem
tubuh pada masa hamil yaitu sebagai berikut :

1. Uterus
Uterus yang semula besarnya hanya sebesar jempol atau beratnya 30
gram akan mengalami hipertrofi dan hiperpla-sia, sehingga menjadi seberat 1000
gram saat akhir kehamilan. Otot dalam rahim mengalami hiperplasia dan
hipertrofi menjadi lebih besar, lunak, dan dapat mengikuti pembesaran rahim
karena pertumbuhan janin(Manuaba, 2010).
2. Ovarium
Ovulasi berhenti selama kehamilan dan pematanga folikel ditunda.
Biasanya hanya satu corpus luteum kehamilan dapat ditemukan di dalam ovarium
wanita hamil dan hanya berfungsi maksimal sampai 6-7 minggu pertama
kehamilan dan selanjutnya fungsinya menurun sampai akhirnya pada minggu ke-
16 kehamilan fungsinya digantikan oleh plasenta untuk menghasilkan estrogen
dan progesterone.
3. Vagina dan Perineum

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 17


Perubahan yang terjadi pada vagina selama kehamilan antara lain
terjadinya peningkatan vaskularitas dan hiperemia (tekanan darah meningkat)
pada kulit dan otot perineum, vulva, pelunakan pasa jaringan ikat, munculnya
tanda chadwick yaitu warna kebiruan pada daerah vulva dan vagina yang
disebabkan hiperemia, serta adanya keputihan karena sekresi serviks yang
meningkat akibat stimulasi estrogen (Aprillia, 2010)
4. Payudara
Menurut Djusar Sulin dalam buku Ilmu Kebidanan (2009; h. 179), pada
awal kehamilan perempuan akan merasakan payudara menjadi semakin lunak.
Seletah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena – vena
dibawah kulit akan lebih terlihat. Puting payudara akan lebih besar, kehitaman,
dan tegak. Areola akan lebih besar dan kehitaman. Kelenjar sebasea dari areola
akan membesar dan cenderung menonjol keluar.

https://encrypted-
tbn0.gstatic.com/images?q=tbn%3AANd9GcR2218EZ5VwpPqiGMmixf2Z
V4wtFiCJY4jVAl12EpYmzUVWPBzY

5. Sirlukasi Darah
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih besar
dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran darah (hemodelusi). Sel
darah merah semakin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi
pertumbuhan janin dalalm rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 18


dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodelusi yang disertai
anemia fisiologis (Manuaba, 2010; h. 93).
6. Sistem Respirasi
Kapasitas paru secara total menurun 4-5% dengan adanya elevasi
diafragma. Fungsi respirasi juga mengalami peru-bahan. Respirasi rate 50%
mengalami peningkatan, 40% pada tidal volume dan peningkatan konsumsi
oksigen 15–20% diatas kebutuhan perempuan tidak hamil (Aprillia, 2010; h. 71-
72).
7. Sistem pencernaan
Menurut Djusar Sulin dalam buku Ilmu Kebidanan (2009; h. 185), seiring
dengan makin membesarnya uterus, lambung, dan usus akan tergeser. Perubahan
yang nyata terjadi pada penurunan motilitas otot polos pada traktus digestivus.
Mual terjadi akibat penurunan asam hidrokloroid dan penurunan motilitas, serta
konstipasi akibat penurunan motilitas usus besar.
Gusi akan menjadi lebih hiperemis dan lunak sehingga dengan trauma
sedang saja bisa menyebabkan perdarahan. Epulis selama kehamilan akan
muncul. Hemorroid juga merupakan suatu hal yang sering terjadi akibat
konstipasi dan peningkatan tekanan vena pada bagian bawah karena pembesa-ran
uterus.
8. Sistem perkemihan
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada
hamil tua, terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering berkemih. Desakan
tersebut menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh. Hemodelusi
menyebabkan metabo-lisme air makin lancar sehingga pembentukan urine akan
bertambah (Manuaba, 2010; h. 94).
9. Kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena
pengaruh melanophore stimulating hor-mone lobus hipofisis anterior dan
pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum
livide atau alba, areola mamae, papilla mamae, linea nigra, pipi (khloasma

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 19


gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan meng-hilang (Manuaba,
2010, 94).

https://parenting.dream.co.id/diy/perubahan-kulit-pada-trimester-3-kehamilan-
170327v.html
10. Metabolisme
Menurut Manuaba (2010, 95) perubahan metabolisme pada kehamilan:
 Metabolisme basal naik sebesar 15-20% dari semula, teru-tama pada
trimester ketiga.
 Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq per liter
menjadi 145 mEq per liter disebabkan hemo-delusi darah dan kebutuhan
mineral yang diperlukan janin.
 Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan
laktasi. Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat
badan atau sebutir telur ayam sehari.
 Kebutuhan kalori didapat dari karbohidrat, lemak dan protein.
 Kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil:

1. Kalsium, 1,5 gram setiap hari, 30-40 gram untuk


pemben-tukan tulang janin.

2. Fosfor, rata – rata 2 gram dalam sehari.

3. Zat besi, 800 mg atau 30-50 mg per hari.

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 20


4. Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan
dapat terjadi retensi air.

 Berat badan ibu hamil bertambah. Berat badan ibu hamil akan bertambah
antara 6,5-16,5 kg selama hamil atau terjadi kenaikan berat badan 0,5 kg/
minggu.

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 21


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Untuk pertumbuhan maupun aktivitas janin memerlukan makanan yang


disalurkan melalui plasenta. Untuk itu ibu hamil harus mendapat gizi yang cukup untuk
dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi ibu hamil, kualitas maupun jumlah
makanan yang biasanya cukup untuk kesehatannya harus ditambah dengan zat-zat gizi
dan energi agar pertumbuhan janin berjalan dengan baik. Selama hamil ibu akan
mengalami banyak perubahan dalam tubuhnya agar siap membesarkan janin yang
dikandungnya, memudahkan kelahiran, dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan
dilahirkannya (Arisman, 2009).

3.2 Penutup

Demikianlah penulisan kami ini semoga penulisan kami kali ini bermanfaat bagi
para pembaca maupun penulis. Dan kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan pada
penulisan kami kali ini.

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 22


Daftar Pustaka

 Almatsier, 2005.Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.
 Arisman,2009.Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta. EGC.
 Depkes RI, 2007.Riskesdas. Jakarta. ISBN
 Depkes RI, 2006.Masalah Gizi Masyarakat. Jakarta.
 Depkes RI, 2008. Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta.
 Depkes RI, 2013. Profil Kesehatan Tahun 2012.
 Eva Ellya Sibagariang, 2010. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta. Trans Info
Media.
 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007.Gizi Dan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta. Raja Grafindo Persada.
 Hananto, 2002.Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil dan menyusui dengan bahan
makanan lokal. Jakarta. Sagung Seto.
 Hidayat, Aziz Alimun, 2007. Metode Penelitian Keperawatan Dan Tekhnik Analitik
Data. Jakarta. Selemba Medika.
 Huliana, M. 2001.Panduan Menjalani Kehamilan Sehat. Jakarta. Puspa swara.
Kemenkes RI, 2013. Profil Kesehatan 2012.
 Notoadmojo.S, 2003.Ilmu Kesehatan Masyarakat Dan Perilaku Kesehatan Jakarta.
Rineka Cipta.
 Notoadmojo,S.2005.Metode Penelitian Kesehatan.Jakarta. Rineka Cipta. Proverawati,
2009. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta. EGC.
 Siti Misaroh Ibrahim M, 2010.Nutrisi Janin & Ibu Hamil.Yogyakarta, Mulia Mesika.
 Sukmadinata, 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Rosdakarya. Supariasa,
2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta. EGD.
 Sunarti, 2004. Penilaian Status Gizi. Jakarta. EGD.
 Weni, 2010. Gizi Ibu Hamil. Jogyakarta. Muha Medika.
 Yuni Kusmiati, 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta. Fitramaya.
 Hidayati Ratna. 2009. Asuhan Keperawatan pada kehamilan fisiologis dan patologis.
Salemba medika. Jakarta

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 23


 Purwaningsih W. Dan Fatmawati S. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas. Nuha
Medika. Yogyakarta
 Wikrijo Satro H. Et. Al. 2002. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta
 Aprillia Y. Hipnostetri: rileks, nyaman, dan aman saat hamil & melahirkan. Jakarta:
Gagas Media; 2010.
 Manuaba IBG, Manuaba IAC, Manuaba IBGF. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan
KB untuk pendidikan bidan edisi 2. Jakarta: EGC; 2010.
 Saifuddin AB. Ilmu kebidanan. Jakarta: YBP-SP; 2009.
 Dewi,Vivian Nani Lia, Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta
: Salemba Medika.

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 24


Soal Gizi Diet
1. Makanan apa yang direkomendasikan pada ibu hamil saat mengalami alergi makanan?
a. buah jeruk & sayuran segar
b. junkfood & mie
c. makanan kering & roti
d. susu & makanan pedas
e. junkfood & cookies
2. Perubahan apa saja yang dialami ibu hamil pada saat kehamilan 1 sampai 3bulan ?
a. Sesak nafas , pusing
b. Pusing, mual
c. Berkeringat , mual
d. Flu, demam
e. Pusing, demam
3. Apa sumber gizi yang paling penting selama kehamilan ?
a. Vitamin
b. Karbohidrat
c. Lemak
d. Protein
e. Mineral
4. Apakah manfaat mengkonsumsi lemak selama kehamilan ?
a. Untuk perkembangan ekstermitas
b. Untuk perkembangan paru
c. Untuk kperkembangan otak dan mata
d. Untuk kerkembangan jantung
e. Untuk perkembangan tulang belakang
5. Hormon apa yang memicu sekresi lemak pada saat kehamilan ?
a. Prolaktin
b. Progestron
c. Estrogen
d. Cortisol
e. Human chorionic somatomammotropin
6. Apakah komplikasi terbanyak dari kebutuhan gizi yang yang kurang pada ibu hamil ?
a. Macrostomia
b. Berat badan lahir rendah
c. Distosia bahu
d. Perdarahan post partum
e. Berat badan
7. Berapakah dosis yang direkomendasikan untuk asam folat buat ibu hamil ?
a. 400gr
b. 40gr
c. 400mcg
d. 450mcg
e. 44mcg
8. Berapakah penambahan kalori yang diperlukan untuk ibu hamil pada trimester kedua?
a. Ekstra 300 kalorin per hari
Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 25
b. Ekstra 200 kalori per hari
c. Ekstra 250 kalori per hari
d. Ekstra 400 kalori per hari
e. Ekstra 350 kalori per hari
9. Pada kehamilan minggu ke 16 plasenta menghasilkan hormon ?
a. Melatonin
b. Serotonin
c. Progesterone dan estrogen
d. Adrenalin dan estrogen
e. Dopamain
10. Pada ibu hamil terjadi pelunakan pada jaringan ikat yang mengakibatkan munculnya?
a. Chadwick
b. Memar
c. Gatal-gatal
d. Bintik-bintik merah
e. Lesi

Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui | 26

Anda mungkin juga menyukai