Anda di halaman 1dari 43

KEHAMILAN NORMAL

Kelompok 6
Nama Kelompok 6
1. Adriana Wulandari 0120840004
2. Asmanda N. Agung 0120840033
3. Cindy Glory Octavine 0120840057
4. Cintya A. T. Sidabutar 0110840270
5. Irwan Romadhoniansyah 0120840303
6. Irwansyah Abdullah S 0120840132
7. Rachmawan Wijaya 0120840217
8. Yayang S. D. Andayani 0120840285
9. Yogi Haryanto 0120840290
Massa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya lahir normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari HPHT.
Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan I dimulai dari
konsepsi sampai 3 bulan, triwulan II dari bulan keempat sampai 6
bulan, triwulan III dari bulan ke 7 sampai 9 bulan
Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu
serta perubahan sosial dalam keluarga.
FERTILISASI
Pada saat senggama, air mani dapat terpancar kedalam ujung
atas vagina sebanyak 2-6 cc. Dalam air mani terdapat
sermatozoa sebanyak 20-250 juta sel/cc.
Dalam 1 jam spermatozoa dapat melalui canalis cervicis uteri dan
cavum uteri kemudian masuk kedalam tuba. Didalam tuba sel
mani menunggu kedatangan sel telur. Jika pada saat ini
kebetulan terjadi ovulasi mungkin fertilisasi akan berlangsung.
Sel telur dapat dibuahi hanya beberapa jam setelah ovulasi
sedangkan spermatozoa dalam badan wanita masih kuat
membuahi selama 1-3 hari.
Fertilisasi terjadi jika terdapat pertemuan dan persenyawaan
antara ovum dan spermatozoa. Spermatozoa bergerak cepat dari
vagina menuju uterus, selanjutnya masuk kedalam tuba fallopi,
pergerakan ini dibantu oleh kontraksi otot uterus dan tuba fallopi
Lanjutan...

Pembuahan terjadi setelah proses kapasitasi dan reaksi akrosom.


Adanya enzim hyaluronidase dapat mencairkan corona radiata
yang meliputi ovum sehingga salah satu spermatozone dapat
menembus dinding ovum.
Setelah terjadinya persenyawaan antara ovum dan spermatozoa
yang berlangsung di dalam ampula tuba, ovum disebut zigot.
Zigot mempunyai 46 kromosom, kromosom berperan dalam
penentuan sifat makhluk hidup, dimana anak akan mewarisi
separuh sifat ayah dan separuh lagi dari sifat ibu.
PENENTUAN JENIS KELAMIN

Sifat kelamin sudah ditentukan pada waktu fertilisasi oleh


spermatozoa
Sel-sel maupun mempunyai 46 kromosom (22 pasang
kromosom biasa, sepasang kromosom seks). Perbedaan sel
maupun terletak pada kromosom seksnya.
Anak jika terbentuk zigot dengan 44 kromosom biasa dan 2
kromosom X.
Anak jika terbentuk zigot dengan 44 kromosom biasa, 1
kromosom X dan 1 kromosom Y.
PERTUMBUHAN TELUR

Setelah ovum dimasuki spermatozoa terjadi perubahan pada


permukaan ovum sehingga tidak dapat dimasuki spermatozoa
lain.
Inti spermatozoa dan inti ovum bersatu disertai bercampurnya
kromosom dari kedua inti sehingga ovum memiliki 46 kromosom
Masing-masing kromosom membelah diri sehingga didapatkan 2
pasangan yang terdiri dari 46 kromosom
Lanjutan...

Ovum yang telah dibuahi mengalami proses segmentasi sehingga terjadi


blastomer, kemudian terjadi pembagian sel sehingga ovum terdiri dari
dua sel. Masing - msaing sel membagi diri menjadi 4, 8, 16, 32 sel dan
seterusnya ovum yang terdiri dari sekelompok sel ini menyerupai buah
murbei di sebut morula
Kelompok sel tersebut bergerak menuju cavum uteri yang memakan
waktu 3 hari. Dalam morula terbentuk rongga yang disebut eksoselom,
yang terletak eksentris.
Sel-sel morula terbagi 2 jenis, yaitu sel yang terletak di sebelah luar yang
merupakan dinding telur disebut trofoblast yang berfungsi untuk mencari
makanan dan sel yang terletak di sebelah dalam yang merupakan
kelompok sel, disebut bintik benih atau nodus embrionale.
Lanjutan...

Pada tingkat ini telur disebut blastokista, terjadi proses nidasi


dimana sel ovum menanamkan diri kedalam endometrium.
Nidasi terjadi 6 hari setelah fertilisasi, biasanya terjadi pada
dinding depan atau belakang di sekitar fundus uteri.
Dalam bintik bening timbul sebuah rongga disebut ruang
amnion, dalam ruang inilah embrio akan tumbuh. Sel yang
membatasi ruangan ini disebut ektoderm yang akan
membentuk kulit, rambut, kuku, gigi, dan susunan saraf.
Lanjutan...

Pada waktu bersamaan timbuk rongga lain dibawah ruangan


amnion yaitu ruangan kuning telur yang kelak akan menjadi traktus
intestinalis. Sel disekitar ruangan kuning telur disebut entoderm. Dari
entoderm terbentuk usus, saluran pernafasan, kandung kemih, dan
hati.
Timbul lapisan mesoderm yang terletak diantara lapisan ektoderm
dan entoderm yang jug meliputi eksoselom, ruangan amnion dan
ruangan kuning telur. Lapisan ini menghasilkan otot, tulang, jaringan
ikat, jantung, pembuluh darah dan pembuluh limfe.
Lanjutan...

Ruangan kuning telur sekarang dibatasi dua lapisan yaitu entoderm


dan mesoderm. Ruangan amnion dibatasi oleh ektoderm dan
mesoderm. Sedangkan eksoselom dibatasi mesoderm dan trofoblast.
Trofoblast sebelah dalam yang diliputi mesoderm sekarang disebut
korion.
Daerah antara ruangan amnion dan rungan kuning telur terdiri dari
ketiga lapisan benih (ektoderm, mesoderm, dan entoderm). Daerah ini
disebut discus embrional, yang akan menonjol kedalam ruangan
amnion.
Lanjutan...

Hubungan antara bagian yang akan menjadi janin dan dinding


trofoblast merupakan tangkai yang terdiri dari mesoderm dan
tertutup oleh epitel amnion, tangkai ini yang akan menjadi tali pusat.
Ruangan amnion makin lama makin besar sehingga mengisi seluruh
eksoselom dengan demikian Lapisan amnion sebelah luar dn diliputi
mesoderm akan merapat ke korion
PERTUMBUHAN PADA PERMUKAAN TELUR

Korion yang awalnya hanya terdiri dari 1 lapisan sel akan menjadi 2
lapisan, yaitu :
1. Lapisan langhans/sitotrofoblas: lapisan dalam yang berhubung dengan lapisan
mesoderm dan terdiri dari sel-sel yang jelas batasnya.
2. Lapisan sinsitium/sinsitiotrofoblas: lapisan luar yang berhubungan dengan
desidua, terdiri dari protoplasma dan inti-inti sel tanpa batas-batas sel.
Lanjutan...

Korion mengeluarkan enzim yang mencairkan sel-sel desidua dan


menghancurkan pembuluh-pembuluh darah, serta mengeluarkan
cabang-cabang pada seluruh permukaannya ke dalam desidua
sekitarnya untuk menanamkan diri kedalam desidua.
Cabang-cabang yang tumbuh kedalam desidua kapsularis mati
karena kurang mendapat makanan, akibatnya korion menjadi gundul
dan disebut korion laeve. Sebaliknya fili yang tumbuh ke dalam
desidua basalis tumbuh subur dan menjadi plasenta, disebut korion
frondosus.
PERUBAHAN PADA ENDOMETRIUM

Karena pengaruh hormon yang dikeluarkan oleh tropoblast,


endometrium menjadi tebal, sel dan kelenjar membesar dan
pembuluh darah melebar.
Desidua dibagi dalam 3 lapisan:
Stratum kompaktum : sifatnya padat, telur terdapat di dalam
lapisan ini.
Stratum spongiosum : mengandung banyak kelenjar dan pembuluh
darah lebar sehingga pada penampang berlubang-lubang
menyerupai spons.
Stratum basale yang tidak berubah.
Lanjutan...

Dengan membesarnya telur di dalam desidua , desidua terbagi 2


lapisan:
Desidua basalis: antara telur dan dinding rahim.
Desidua kapsularis: antara telur dan cavum uteri.
Desidua vera: desidua yang tidak terbagi oleh telur.
Telur makin lama makin menonjol ke dalam cavum uteri dan karena
telur lebih cepat tumbuh dari uterus, pada bulan ke 4 desidua
kapsularis akan menempel pada desidua vera, tidak terdapat lagi
rongga rahim, kemudian uterus akan tumbuh secara pasif karena
diregang oleh isinya.
SISTEM KOMUNIKASI IBU DAN JANIN
PLASENTA (URI)
Merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan anak, juga
sebagai peghasil hormon.
Bekerja sebagai usus untuk mengambil makanan, sebagai
paru-paru untuk mengeluarkan CO2 dan mengambil O2,
sebagai ginjal untuk mengeluarkan zat racun seperti ureum
yang dihasilkan plasenta dan akhirnya bekerja sebagai kelenjar
buntu yang mengeuarkan hormon penting untuk kelanjutan
kehamilan.
Lanjutan...

Secara garis besar faal plasenta dibagi menjadi :


1. Plasena sebagai tempat pertukaran zat : zat yang dibutuhkan janin
seperti zat hidrat arang, lemak, protein, vitamin, dan mineral, diamil
dari darah ibu, serta zat imun ibu dapat masuk kedalam darah
anak. Sebaliknya zat sampah seperti CO2 dan ureum dibuang
kedalam darah ibu
2. Plasenta sebagai organ sintesis : hormon-hormon yang dikeluarkan
ialah hormon steroid, hormon protein, releasing hormon, serta enzim
seperti heat stable alkaline phosphatase, oxytocinase dan
pregnancy specific protein
3. Plasenta sebagai barier : barier mekanis fisik terhadap eritrosit,
kuman dan molekul besar, serta barier kimiawi
Lanjutan...
PARAKRIN
Merupakan komponen yang berperan dalam kelangsungan
kehamilan, imunitas transplantasi homeostasis volume cairan
amnion serta perlindungan janin secara fisik
Komunikasi antara ibu dan janin terjai melalui cairan amnion
Memberi informasi tentang kesejahteraan dan maturitas janin.
Lanjutan...

fungsi cairan amnion :


1. Memungkinkan janin bergerak dan tumbuh dengan bebas
kesegala arah.
2. Melindungi janin terhadap pukulan dari luar dan melindungi
ibu dari gerakan anak.
3. Mempertahankan suhu yang tetap bagi janin
4. Sewaktu persalinan cairan amnion membuka serviks dengan
cara mendorong selapur janin kedalam ostium uteri
PERTUMBUHAN JANIN


Lanjutan...

Akhir bulan ke IV : panjang bayi 10-17 cm, dengan berat 100 gr.
Alat kelamin luar sudah dapat ditentukan jenisnya. Kulit ditumbuhi
bulu rambut halus.
Akhir bulan V : panjang bayi sekitar 18-27cm dengan berat 300
gr. Bunyi jantung sudah dapat didengar dengan stetoskop
monoaural.
Akhir bulan VI : panjang bayi sekitar 28-34 cm dengan berat 600
gr, kulitnya keriput dan lemak mulai di timbun dibawah kulit.
Akhir bulan VII : panjang bayi sekitar 35-38 cm ddengan berat
1000 gr, jika saat ini dilahirkan bayi sudah dapat hidup di dunia
luar, walauun kemungkinan untuk terus hidup masih sangat kecil.
Lanjutan..

Akhir bulan VIII : panjang bayi sudah mencapai 42,5 cm dengan


berat 1700 gr permukaan kulit masih merah dan keriput seperti kulit
orang tua.
Akhir bulan IX : panjang bayi sudah mencapai 46 cm dengan berat
2500 gr, karena sudah ada lapisan lemak dibawah kulit ia sudah
berisi.
Akhir bulan X : janin sudah cukup bulan, panjangnya 50cm dengan
berat 300 gr. Kulitnya halus dan hampir tidak memiliki lanugo, masih
terdpat verniks kaseosa. Kepala ditumbuhi rambut, kuku melebihi
ujung jari. Pada testis sudh ada dalam skrotum dan pada labia
mayor menutupi labia minor.
LAMA KEHAMILAN
Lama kehamilan kira-kira 40 minggu atau 280 hari dihitung dari
HPHT
Saatnya persalinan ditentukan dengan Hukum Naegele yang
berpatokan pada HPHT dimana
1. hari + 7, bulan -3, tahun +1. Berlaku untuk siklus +28 hari
2. Hari +14, bulan -3, tahun +1. Berlaku untuk siklus 35 hari
kehamilan antara 37 42 minggu sejak haid terakhir disebut
kehamilan cukup bulan (mature). Persalinan yang terjadi pada
kehamilan 28-37mingu disebut kehamilan partus prematurus (BB
anak antara 1000-2500 gr).
Small for date baby ialah bayi yang dilahirkan dengan BB kurang
dari usia kehamilan.
Jika persalinan terjadi pada kehamilan > 42 minggu disebut partus
serotinus (BB >2500 gr).
PERUBAHAN PADA BADAN IBU
UTERUS
Pada kehamilan uterus bertambah besar, yang disebabkan
oleh hypertrofi otot uterus, tetapi pada kehamilan muda
terbentuk juga sel otot baru.
Bulan-bulan pertama, petumbuhan uterus disebut pertumbuhan
aktif karena dinding uterus menjadi tebal disebabkan pengaruh
hormon estrogen pada otot uterus.
Karena telur lebih cepat tumbuh daripada rahim, sekitar bulan
ke 4 desidua kapsularis akan menempel pada desidua vera
sehingga rongga rahim tidak ada lagi, kemudian pertumbuhan
rahim diregang oeh isinya, sehingga disebut pertumbuhan pasif.
Lanjutan...

Pada kehamilan pertumbuhan uterus tidak merata dimana daerah


inplantasi ovum dan daerah insersi plasenta lebih cepat
pertumbuhannya.
Pertumbuhan bentuk uterus juga berubah, mula mula seperti bola lampu
kemudian menjadi bundar dn setelah bulan keempat sampai akhir
kehamilan mejadi lonjong.
Mula-mula uterus berada ditengah rongga panggul, pda bulan
keempat rahim menjadi terlalu besar untuk rongga panggul yang kecil
sehingga rahim naik dan terletak dalam rongga perut.
Saat kehamilan rahim sering mengalami kontraksi. Bila rahim sudah
dapat diraba dari luar kontraksi dapat dirasakan dengan palpasi.
Kontraksi ini dikenal dengan kontraksi Braxton Hicks. Kontraksi ini
bertambah sering pada bulan terakhir bahkan akhir kehamilan.
Lanjutan...
CERVIX
Perubahan yang paling penting dalam kehamilan ialah serviks
menjadi lunak, gejala ini dapat ditentukan sebulan setelah
konsepsi dan merupakan tanda kehamilan yang harus diketahui
Pelunakan serviks disebabkan karena pembuluh darah dalam
serviks bertambah dan karena timbulnya edema serviks serta
hiperplasia kelenjar-kelenjar serviks.
Pada akhir kehamilan serviks menjadi lunak sekali portio
menjadi pendek sehingga dapat dimasuki ddengan mudah oleh
satu jari. Serviks yang demikian disebut serviks mata dan
merupakan syarat persalinan anjuran.
Lanjutan...
VAGINA
Dalam kehamilan pembuluh darah inding vagina bertambah
sehingga warna selaput lendir membiru (tanda Chadwick).
Elastisitas vagina bertambah, artinya daya renggang
bertambah.
Getah dalam vagina bertambah, reaksinya asam dengan pH
3,5-6 yang bersifat bakterisida
Lanjutan...
OVARIUM
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus
luteum graviditatum, setelah bulan keempat corpus
luteum mengisut.
Lanjutan...
DINDING PERUT
Pada primigravida sering timbul garis memanjang atau serong
diperut saat kehamilan lanjut, disebut striae gravidarum.
Kadang garis-garis itu terdapat pada buah dada dan paha.
Jika warna garis membiru disebut striae lividae.
Pada multigravida, selain striae biru terdapat juga garis-garis
putih agak mengkilat yang merupakan bekas sikatriks dari strae
gravidarum pada kehamilan yang lalu, disebut striae albicans,
yang disebabkan oleh regangan kulit perut tapi juga sebagai
akibat hiperfungsi glandula suprarenalis.
Lanjutan...
KULIT
Selan striae gravidarum pada kulit terdapat pula
hiperpigmentasi antara lain pada areola mammae, papilla
mammae dan linea alba.
Linea alba yang tampak hitam disebut linea nigra.
Hiperpigmentasi kadang-kadang terdapat pda kulit muka,
disebut cholasma gravidarum. Umumnya setelah partus selesai
gejala hiperpigmentasi menghilang.
Penyebab hiperpigmentasi belum jelas, kemungkinan
berhubungan hipertrofi dan hiperfungsi korteks glandula
suprarenalis atau dari hipofisis.
Lanjutan...
Buah Dada
Biasanya membesar saat kehamilan akibat hipertrofi alveoli,
seringkali menyebabkan hipersensitifitas pada mamae.
Di bawah kulit buah dada sering tampak gambaran-gambaran
vena yang meluas.
Puting susu biasanya membesar dan lebih tua warnanya,
demikian juga dengan aerola mamae. Puting susu sering kali
mengeluarkan caira kuning yang lengket disebut colostrum.
Perubahan-perubahan tersebut disebabkan oleh perubahan
hormonal.
PERTUKARAN ZAT
Wanita hamil akan mengalami penambahan berat badan :
Triwulan I penambahan berat + 1 kg
Triwulan II penambahan berat + 5 kg
Triwulan III penambahan berat + 5,5 k
Penambahan berat badan juga bergantung pada berat badan
sebelum kehamilan. Kenaikan berat badan selama kehamilan
ditentukan dengan menghitung indeks massa tubuh.
Jika IMT kecil (<19,8) diperlukan penambahan BB 12,5 18 kg.
Jika IMT normal (19,8-26) diperlukan penambahan BB 11,5 16 kg
Jika IMT besar (>26-29) siperlukan penambahan BB 7-11 kg
Pada wanita obes (IMT > 29) memerlukan kenaikkan BB 6 kg
Lanjutan...
DARAH
Pada kehamilan volume darah bertambah baik plasma
maupun eritrosit.
Penambahan volume plasma yang diseabkan oleh hidremia
lebih menonjol sehingga biasanya kadar hb turun.
Batas-batas fisiologi keadaan ini : Hb 11 gr%, eritrosit 3,5 juta
/mm3 dan leukosit 8.000-18.000 /mm3.
Lanjutan...
JANTUNG
Lebih berat bebannya dalam kehamilan yang disebabkan
oleh penambahan volume darah, perluasan daerah
pengaliran, fetus yang membesar dan adanya plasenta.
Jantung terdorong ke atas sehingga sumbunya berubah.
Lanjutan...
PARU - PARU
Kegiatan paru-paru bertambah yang disebabkan karena selain
untuk mencukupi kebutuhan ibu senndiri, paru-paru juga harus
mencukupi kebutuhan janin akan O2.
Walaupun diafragma tersesak ke atas, adanya kompensasi
karena pelebaran rongga toraks menyebabkan kapasitas paru-
paru tidak berubah, tetapi karena tingginya diafragma ibu sering
merasa sesak pada akhir kehamilan.
Lanjutan...
PENCERNAAN
Sekresi dari asam garam (HCl) dan gerakan lambung dalam
kehamilan berkurang, mungkin menyebabkan muntah dan
perasaan kembung.
Tonus usus berkurang sehingga dapat menimbulkan
obstipasi.
Lanjutan...
GINJAL
Kegiatan ginjal dalam kehamilan bertambah karena ginjal
juga harus mengeluarkan racun-racun badan janin.
Pada akhir kehamilan dan saat nifas, uji reduksi kemungkinan
positif yang disebabkan adanya laktosa.
Lanjutan...
URETER
Ureter melebar terutama ureter sebelah kanan, terutama
disebabkan oleh pengaruh progesteron meskipun terdapat juga
faktor tekanan pada ureter oleh rahim yang membesar.
Dilatasi menimbulkan bendungan yang memudahkan terjadinya
infeksi pyelum (pielitis).
Lanjutan...
KANDUNG KEMIH
Pada permulaan kehamilan juga pada bulan terakhir kapasitas
kandung kemih berkurang.
Pada hamil muda disebabkan karena adanya desakan oleh
rahim yang membesar, sedangkan pada akhir kehamilan
disebabkan oleh kepala janin yang turun kedalam tongga
panggul karena itu pada kehamilan muda dan pada akhir
kehamilan mungkin timbul gejala polakisuria (sering kencing).
Lanjutan...
KELENJAR
Kelenjar buntu seperti kelenjar tiroid, hipofisis lobus
anterior dan kelenjar suprarenalis menunjukkan
hiperfungsi dan hipertrofi

MENTAL
Perimbangan mental labil sehingga menimbulkan ngidam dan
perubahan perilaku.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai