Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGERTIAN AKHLAQ TASAWUF

Mata Kuliah : Akhlaq Tasawuf


Dosen Pengampu : Dr. Abdul Basit M.Ag

Disusun Oleh:

Kelompok 1:

Nur Nazmi Aulia ( 2284130021 )

Isna Fadlun Noor Alhakima ( 2284130028 )

Mochamad Surya Alkautsar ( 2284130027 )

Jurusan Bimbingan Konseling Islam


Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam
IAIN Syekh Nurjati Cirebon

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti natikan syafa'atnya di akhirat nanti

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa kesehatan fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “PENGERTIAN AKHLAQ TASAWUF”.
Tim Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca tentang Akhlaq Tasawuf. Harapan kami makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Demikianlah makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
ataupun adanya ketidaksesuaian materi pada makalah ini, kami mohon maaf, karena itu kami
memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Cirebon, 4 Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................................4


B. Rumusan Masalah.....................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak dan Tasawuf................................................................6


B. Hubungan Ilmu Akhlak dan Ilmu Tasawuf...............................................7
C. Manfaat Mempelajari Akhlak dan Tasawuf..............................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Akhlaq merupakan gambaran jiwa yang tersembunyi. Dengan akhlak manusia menjadi
makhluk yang bermoral dan beretika. Ilmu Tasawuf adalah ilmu yang mempelajari usaha
membersihkan diri, berjuang memerangi hawa nafsu, berpegang teguh pada janji Allah dan
mengikuti syariat Rasullah, saling menasehati antar sesama manusia dalam rangka
ma’rifatullah dan mencapai ridha Allah. Tasawuf adalah aspek ajaran Islam yang sangat
penting karena peran tasawuf merupakan sumber pelaksanaan ajaran-ajaran Islam. Tasawuf
bertujuan untuk memperoleh sebuah hubungan khusus langsung dari Tuhan. Ilmu tasawuf
mempelajari tentang bagaimana seorang hamba dapat berada di hadirat Allah SWT.

Rasulullah Saw. Juga sangat menjunjung tinggi keindahan akhlaq dalam kehidupan
sehari-harinya. Beliau merupakan manusia yang paling mulia akhlaqnya, sebagaimana
dinyatakan dalam Al-Qur'an " sesungguhnya engkau (Muhammad) berbudi pekerti yang
luhur" (Q.S. Al-Qalam: 4). Sangat besar jasa Beliau dalam menyelamatkan kehidupan
manusia dari kehancuran. Beliau memiliki misi utama untuk menyempurnakan akhlak yang
mulia, bahkan faktor pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena adanya
dukungan akhlak yang prima.

Akhlaq tasawuf adalah pembimbing perjalanan hidup umat manusia agar selamat dunia
dan akhirat. Adanya akhlak tasawuf sebagai upaya untuk mengatasi kemerosotan moral yang
tengah dialami bangsa ini. Akhlak diterangkan dalam ayat-ayat Al-Quran dan hadist.
Tasawuf berkaitan dengan kebatinan diri manusia. Oleh karena itu mempelajari akhlak
tasawuf sangat dibutuhkan dalam rangka membersihkan hati. Maka dibutuhkan pengetahuan
mengenai akhlak tasawuf itu sendiri dan pembelajaran mendalam mengenai tasawuf.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Akhlak dan Tasawuf ?
2. Apa sajakah hubungan ilmu Akhlak dengan ilmu Tasawuf ?
3. Bagaimana manfaat dari mempelajari Aklak dan Tasawuf ?

4
C. Tujuan Penulisan

Dari latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka penulis dapat memberitahukan
tujuan sebagai berikut:

1. Makalah ini diharapkan dapat memberi pemahaman bagi pembaca mengenai Akhlak
dan Tasawuf.
2. Mengetahui hubungan Akhlak dan Tasawuf.
3. Mengetahui manfaat dari mempelajari Akhlak dan Tasawuf.

5
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak dan Tasawuf

ٌ ُ‫ ُخل‬yang menurut bahasa


Kata akhlak berasal dari bahasa Arab jamak dari khuluqun ‫ق‬
berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kata tersebut mengandung segi-segi
ٌ KKK‫ َخ ْل‬yang berarti kejadian, yang juga erat
persesuaian dengan perkataan khalqun ‫ق‬
ٌ ِ‫ خَال‬yang berarti pencipta; demikian pula dengan makhlukqun
hubungannya dengan khaliq ‫ق‬
ٌ ْ‫ َم ْخلُو‬yang berarti yang diciptakan. Ibnu Athir menjelaskan bahwa: "Hakikat makna huruf
‫ق‬
itu, ialah gambaran batin manusia yang tepat (yaitu jiwa dan sifat-sifatnya), sedangkan
khalqu merupakan gambaran bentuk luarnya (raut muka warna kulit tinggi rendahnya tubuh
dan lain sebagainya).1
Menurut Ibnu maskawaih memberikan definisi sebagai berikut:

ِ ‫س دَا ِعيَةٌ لَهَا اِلَى اَ ٰف َعا لِهَا ِم ْن غ‬


‫َير فِ ْك ٍر َور ُِويَّ ٍة‬ ِ ‫َحا ٌل لِنَّ ْف‬
Artinya:

"Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-


perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran lebih dahulu".

Dari sudut kebahasan, akhlak berasal dari bahasa Arab, yaitu isim mashdar (bentuk
infinitif) dari kata akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi
majid af’ala, yuf’ilu if’alan yang berarti al-sajiyah (perangai), ath-thabi’ah (kelakuan, tabiat,
watak dasar), al’adat (kebiasaan, kelaziman) al-maru’ah (peradaban yang baik), dan al-din
(agama).2

Dari beberapa pengertian tersebut. Akhlak merupakan sifat seseorang dengan keadaan
jiwa yang terlatih. Sehingga sifat-sifat tersebut telah melekat pada jiwanya yang melahirkan
perbuatan-perbuatan dengan spontan tanpa dipikirkan dan diangan-angan. Perbuatan-
perbuatan itu dilakukan karena adanya kemauan yang kuat mengenai sesuatu perbuatan.
1
Drs. H. A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, (CV. Pustaka Media, Maret 2019), hlm. 11-12.

2
Prof. Dr. H. Abuddin Nata. M.A. Aklak Tasawuf dan Karakter Mulia. (PT. Raja Grafindo Persada, April 2017),
hlm. 1.

6
Ciri-ciri perbuatan akhlak yaitu yang pertama perbuatan tersebut merupakan identitas
dari seseorang jika Si A memiliki akhlak dermawan maka sikap dermawan tersebut telah
melekat pada dirinya kapan pun dan dimanapun. Jika sifat Si A tersebut kadang Bakhil
kadang dermawan maka belum dapat dikatakan dermawan. Kedua perbuatan akhlak dapat
dilakukan dengan mudah dan tanpa pemikiran. Maksud dari tanpa pemikiran bukanlah tanpa
akal maupun kesadaran. Oleh karena itu perbuatan yang dilakukan saat keadaan hilang
ingatan, mabuk, atau perbuatan reflek seperti berkedip, tertawa dan sebagainya bukanlah
akhlak. Ketiga, Akhlak merupakan perbuatan yang timbul dalam diri seseorang tanpa adanya
paksaan, dan tekanan dari luar. Keempat, bahwa perbuatan akhlak dilakukan dengan
sungguh-sungguh tanpa adanya sandiwara. Maka itu sebaiknya kita tidak cepat menilai orang
lain beakhlak baik ataupun berakhlak buruk sebelum diketahui. Kelima, perbuatan akhlak
(perbuatan yang baik) adalah perbuatan yang dilakukan dengan penuh keilkhlasan semata-
mata karena Allah SWT. tidak dilakukan karena ingin dipuji oleh orang lain.

Tasawuf berasal dari kalimat ‫صوْ فًا‬ َ menjadi ‫ص ُّوفًا‬


َ – ُ‫ يَصُوْ ف‬- َ‫صوْ ف‬ َ َ‫َص َّوفُ – ت‬
َ ‫ يَت‬- ‫ف‬ َ َ‫ت‬
Kَ ‫ص َّو‬
yang diiistilahkan dalam bahasa Arab; yang artinya menjadi atau berpindah, jadi lafal

َ َّ‫ اَلت‬yang artinya (menjadi) berbulu yang banyak; yang berarti menjadi Sufi, dengan ciri
ُ‫ص ُّوف‬
khas pakaian yang terbuat dari bulu domba (wol). 3 Tasawuf merupakan nama lain dari
mistisme dalam Islam. Di kalangan orientalis barat dikenal dengan sebutan sufisme. Tasawuf
bertujuan untuk memperoleh suatu hubungan khusus langsung dari Tuhan. Hubungan yang
dimaksud mempunyai makna dengan penuh kesadaran bahwa manusia sedang berada di
hadirat Tuhan. Kesadaran tersebut akan menuju kontak komunikasi dan dialog antara roh
manusia dengan Tuhan. Hal ini melalui cara bahwa manusia perlu mengasingkan diri.
Keberadaannya yang dekat dengan Tuhan akan berbentuk ijtihad (bersatu) dengan Tuhan.
Dengan pemikiran ini, dapat dipahami bahwa tasawuf atau mistisme Islam adalah suatu ilmu
yang mempelajari suatu cara, bagaimana seseorang dapat mudah berada di hadirat Allah
SWT.

B. Hubungan Ilmu akhlak dengan ilmu Tasawuf

Ilmu tasawuf terbagi menjadi tiga bagian. Pertama tasawuf falsafi, kedua tasawuf
akhlaqi, dan ketiga tasawuf Amali. Ketiga macam tasawuf ini tujuannya sama yaitu

3
Drs. H. A. Mustofa. Akhlak Tasawuf, (CV. Pustaka Media, Maret 2019), hlm. 201-202.

7
mendekatkan diri kepada Allah dengan cara membersihkan diri dari perbuatan yang tercela
dan menghiasi diri dengan perbuatan yang terpuji. Pada tasawuf falsafih pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan rasio atau akal pikiran, karena ada lam tasawuf ini
menggunakan bahan-bahan kajian atau pemikiran yang terdapat di kalangan para filsuf
seperti filsafat tentang Tuhan, manusia, hubungan manusia dengan Tuhan dan lain
sebagainya. Selanjutnya tasawuf akhlaqi pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
akhlak yang tahapannya terdiri dari akhlaki mengosongkan diri dari akhlak yang buruk,
tahalli menghiasinya dengan akhlak yang terpuji, dan tajalli terbukanya dinding penghalang
hijab yang membatasi manusia dengan Tuhan. sehingga Nur Ilahi tampak jelas padanya.
Sedangkan pada tasawuf Amali pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Amaliayah
atau wirid, yang selanjutnya mengambil bentuk tarikat. Jangan memakan tasawuf yang baik
dan bersifat falsafi akhlaki atau Amalli, seseorang dengan sendirinya berakhlak baik.
Perbuatan yang demikian itu ia lakukan dengan sengaja, sadar pilihan sendiri, dan bukan
karena terpaksa.

Menurut Harun Nasution ketika mempelajari tasawuf ternyata pula bahwa Alquran
dan alhadits mementingkan akhlak. Al-Quran dan Al-Hadist menekankan nilai-nilai
kejujuran, kesetiakawanan, persaudaraan, rasa kesosilan, keadilan, tolong-menolong, murah
hati, suka memberi maaf, sabar, baik sangka, berkata benar, pemurah keramahan, bersih hati,
berani, kesucian, hemat, menempati janji, disiplin, mencintai ilmu, dan berpikir. Nilai-nilai
serupa ini yang harus dimiliki oleh seorang muslim dan dimasukkan ke dalam dirinya dari
semasa ia kecil.4 Berdasarkan pendapat tersebut, hubungan mendekatkan diri kepada Allah,
mencakup dua aspek:

ْ
1. Etika Horizontal ‫أالخالق إالنسانية‬

2. Etika Vertikal ‫أالخالق باهّلل‬

Kedua aspek merupakan media untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam
mengimplementasikannya, kedua aspek ini dilakukan dengan cara:

1. Dengan Akhlak kita berusaha menghiasi diri dengan berbuat baik kapada sesama
manusia, dan menghiasi diri dengan sifat-sifat terpuji serta menjauhi sifat-sifat tercela.
2. Dengan Tasawuf kita berusaha untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT.
serta membersihkan hati dari dosa-dosa.

4
Harun Nasution, Islam Rasional, Gagasan dan Pemikiran, (Mizan, 1995), hlm. 57.

8
Dalam tasawuf masalah ibadah amat menonjol karena bertasawuf itu pada hakekatnya
melakukan serangkaian ibadah seperti salat, puasa, haji, zikir dan lain sebagainya yang
semuanya itu dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ibadah dalam
Islam erat sekali kaitannya dengan akhlak karena ibadah erat kaitannya dengan takwa dan
takwa berarti melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi larangannya. Tegasnya orang yang
bertakwa adalah orang yang berakhlak mulia.

C. Manfaat Mempelajari Akhlak dan Tasawuf

1. Manfaat Mempelajari Akhlak

Seseorang yang mempelajari Ilmu Akhlak maka dia akan memiliki pengetahuan
mengenai perbuatan baik dan buruk serta mempengaruhi dan mendorong kita supaya
membentuk hidup yang suci. Dengan Akhlak seseorang dapat memperoleh irsyad, taufiq dan
hidayah ketiganya merupakan wujud dalam memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
Ilmu Akhlak atau akhlak yang mulia juga dapat mengharmoniskan rumah tangga, membina
kerukunan antar tetangga, terjaga dari permusuhan,

Akhlak juga merupakan mutiara hidup yang membedakan manusia dengan makhluk
lainnya. Dengan Akhlak kita dapat mengetahui mana yang baik, buruk, halal, haram. Pada
diri manusia terdapat syahwat (nafsu) yang dapat mengalahkan akal pikiran. oleh karena itu
Imam Al-Ghazali dalamkitabnya “Mukasyafatul Qulub” menyebutkan bahwa Allah
menciptakan manusia(anak Adam) lengkap dengan elemen akal dan syahwat (nafsu). Maka
barangsiapa yang nafsunya mengalahkan akalnya, hewan melata lebih baik dari pada manusia
itu. Sebaliknya bila manusia dengan akalnya dapat mengalahkannafsunya, maka dia
derajatnya di atas malaikat.5

2. Manfaat Mempelajari Tasawuf


Faedah Tasawuf yaitu dapat membersihkan hati agar mendapatkan kesucian jiwa serta
dan agar mendapatkan ma’rifat akan terhadap Allah SWT. sebagaimana ma’rifat yang
sempurna untuk keselamatan di dunia dan akhirat.

5
http.//www.aminazizcenter.com

9
D. Kesimpulan

Akhlaq merupakan gambaran jiwa yang tersembunyi. Dengan akhlak manusia menjadi
makhluk yang bermoral dan beretika. Dan Akhlak menjelaskan tentang sifat seseorang
dengan keadaan jiwa yang terlatih. Sehingga sifat-sifat tersebut telah melekat pada jiwanya
yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan spontan tanpa dipikirkan dan diangan-angan.
Perbuatan-perbuatan itu dilakukan karena adanya kemauan yang kuat mengenai sesuatu
perbuatan. Akhlaq bertujuan untuk mengetahui perbuatan baik dan buruk serta
mempengaruhi dan mendorong kita supaya membentuk hidup yang suci. Dengan Akhlak
seseorang dapat memperoleh irsyad, taufiq dan hidayah ketiganya merupakan wujud dalam
memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Ilmu Akhlak atau akhlak yang mulia juga dapat
mengharmoniskan rumah tangga, membina kerukunan antar tetangga, terjaga dari
permusuhan. Dan tasawuf merupakan menjadi atau berpindah, Tasawuf bertujuan untuk
memperoleh suatu hubungan khusus langsung dari Tuhan. Hubungan yang dimaksud
mempunyai makna dengan penuh kesadaran bahwa manusia sedang berada di hadirat Tuhan.
Kesadaran tersebut akan menuju kontak komunikasi dan dialog antara roh manusia dengan
Tuhan. Hal ini melalui cara bahwa manusia perlu mengasingkan diri

10
DAFTAR PUSTAKA

Mustofa. (2019). Akhlak Tasawuf. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Nasution, H. (1995). Islam Rasional Gagasan dan Pemikiran. Bandung: Mizan.

Nata, A. (2013). Akhlak Tasawuf dan karakter Mulia. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Nawawi. (2022). Ilmu Akhlak Taswuf. Malang: Madani.

11

Anda mungkin juga menyukai