Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TASAWUF

Pengertian Tasawuf, Ilmu Tasawuf, Ruang Lingkup Tasawuf, dan Urgensi


Mempelajari Tasawuf

Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Mata Kuliah

Tasawuf di Kelas PAI 2-L

DisusunKelompok 1

Ranti Mawaddah (2122420)

Kelsa Gusnita (2122426)

Nelpi Oksa Putri (2122449)

Dosen Pengampu:

MELFA NELODI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI


T.A : 2022/2023

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pengertian Tasawuf ,
Ilmu Tasawuf, Ruang Lingkup Tasawuf, dan Urgensi Mempelajari Tasawuf tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugasBapak
Melfa Nelodipada bidang studi Tasawuf. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Pngertian Tasawuf, Ilmu Tasawuf, Ruang Lingkup
Tasawuf, dan Urgensi Mempelajari Tasawuf bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada selaku Bapak Melfa Nelodiselaku Dosen
Tasawufyang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Bukittinggi, 05Maret 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4

A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan ...................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................5

A. Pengertian Tasawuf dan Ilmu Tasawuf ..................................................................5

B.Ruang Lingkup Tasawuf ..........................................................................................9

C. Urgensi Mempelajari Tasawuf...............................................................................12

BAB III PENUTUP ......................................................................................................14

A. Simpulan..............................................................................................................14
B. Saran . .................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan yang penuh dengan teknologi berkembang saat ini,manusia semakin
mengetahui sesuatu hal yang belum diketahui oleh para pendahulunya melalui
teknologi yang diciptakannya. Jika kita pikirkan sejenak,terlintas di benak kita
kekuasaan serta keagungan Tuhan yang Maha Esa dan begitu kecil dan terbatasnya
pengetahuan kita tentang ciptaan-Nya.Atas dasar tersebut, kita sebagai makhluk
ciptaan-Nya harus mencintaidan mengabdikan diri kepada Allah swt.
Dengan kedua hal tersebut kita dapatselalu berada dideka-tNya.Tasawuf
merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari cara bagaimana orang dapat berada
sedekat mungkin dengan Tuhannya. Selain itu,tasawuf dapat menjadikan agama lebih
dihayati serta dijadikan sebagai suatukebutuhan bahkan suatu kenikmatan.Dalam
kesempatan kali ini, kami ingin membahas tentang pengertiantasawuf,ilmutasawuf,
ruanglingkuptasawuf, dan urgensimempelajarinya.

B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dihadapi dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian tasawuf dan ilmu tasawuf?
2. Apa ruang lingkup tasawuf?
3. Apa urgensi mempelajari tasawuf?

C. Tujuan
Adapun tujuan yang akan dihadapi dalam makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian tasawuf dan ilmu tasawuf
2. Untuk mengetahui ruang lingkup tasawuf
3. Untuk mengetahui urgensi mempelajari tasawuf

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tasawuf dan Ilmu Tasawuf


1) Tasawuf
Arti Secara Etimologi
Tasawuf adalah
a. Ada yang mengemukakan bahwa kata tasawuf berasal dari kata shafa yang
berarti suci, bersih atau murni.
b. Pandangan lain mengatakan bahwa kata tasawuf berasal dari kata shaff
yang maknanya barisan.
c. Demikian pula ada yang mengemukakan bahwa kata tasawuf disifatkan
kepada kata ash-shufu yang bermakna bulu atau wol kasar.
d. Dalam pandangan lain ada pula yang mengemukakan bahwa katatasawuf
diambil dari kata sufi yang berasal dari kata Yunani.
e. Selain pengertian di atas, ada juga yang mengemukakan bahwa kata
tasawuf berasal dari kata “shaufanah” yang berarti sejenis buah-buahan
kecil dan berbulu yang banyak sekali tumbuh di tanah Arab1.

Arti Secara Terminologi

a. Sama halnya dengan arti etimologi, secara terminologi arti tasawufbanyak


ragamnya yang dikemukakan oleh para ahli. Di antara definisiyang
dikemukakan sebagai berikut:Definisi tasawuf dikemukakan oleh Abu
Bakar al-Kattani, yangdisebutkan oleh Imam al-Ghazali dalam kitabnya
Ihya Ulum ad-Din,bahwa:

‫التصوف خلق فن زاد عليك بالخلق زاد عليك بالتصوف فالعباد‬

‫أجابت لفوسهم األعمال ألنهم يسلكون بنور اإلسالم والزهاد أجابت نفوسهم إلى بعض األخالق لكونهم سلسكوا بنور اإليمان‬

1
Nasution, Ahmad Bangu , Siregar, Hanum Rayani Akhlak Tasawuf ( Jakarta, PT Raja Grafindo Persada :2013)
hal 6

5
Artinya:

“Tasawuf adalah budi pekerti. Barangsiapa yang memberikan bekal budi pekerti atas kamu,
berarti ia memberikan kekal kepadamu atas dirimu dalam tasawuf. Maka hamba yang
jiwanya menerima (perintah) untuk beramal, karena sesungguhnya mereka melakukan suluk
dengan petunjuk (nur) Islam. Dan orang-orang zuhud yang jiwanya menerima (perintah)
untuk melakukan sebagian akhlak, karena mereka telah melakukan suluk dengan petunjuk
(nur) imannya”

b. Menurut Ma’ruf al-Kharkhi yang dinukil oleh as-Suhrawardi dalam


kitabnya Awarif Al-Ma’arif, mengemukakan:

‫التصوف األخذ بالحقائق واليأس في أيدى الخالئق‬


“Tasawuf adalah mengambil hakikat dan meninggalkan yang ada di
tanganMakhluk”.
c. Pengertian lain juga dikemukakan oleh Muhammad Amin Al-Kurdi, la
mengemukakan:

‫التصوف هو علم يعرف به احوال النفس محمودها ومهمومها وكيفية تطهيرها من المذموم‬
‫منها وتحليتها باإلتصاف بمحمودها‬

‫وكيفية السلوك والسير الى هللا تعالى والفرار اليه‬

“Tasawuf adalah suatu ilmu yang dengannya diketahui hal ihwal


kebaikan dan keburukan jiwa, cara membersihkannya dari yang
tercela dan mengisinya dengan sifat-sifat yang terpuji, cara
melakukannya dengan suluk, dan perjalanan menuju (keridhaan)
Allah dan meninggalkan (larangan-larangan- Nya) menuju kepada
(perintah-Nya)”.

Menurut para kaum sufi sendiri, mereka memberikan pengertianTasawuf sebagai


berikut.“Tasawuf pada umumnya bermakna menempuh kehidupan zuhud, menghindari
gemerlap kehidupan duniawi, rela hidup dalam keprihatinan, melakukan berbagai jenis

6
amalan ibadah, melaporkan diri mengerjakan salat malam, dan melantunkan berbagai jenis
wirid sampai fisik atau dimensi jasmani seseorang menjadi lemah dan dimensi jiwa atau
rohani menjadi kuat”2.

Terdapat berbagai teori tentang asal-usul kata “thasawuf” dimaksud. Di antaranya adalah
sebagai berikut.3

1) Ada teori yang mengatakan bahwa tasawuf berasal dari kau shuf yang berarti wool
kasar, karena orang-orang sufi selalu memakai pakaian tersebut sebagai lambang
kesederhanaan. Hal ini merupakan reaksi terhadap kehidupan mewah yang
dinikmati oleh golongan pemerintah, baik pemerintah Bari Umayyah maupun
Bani Abbas. 4Kaum sufi ini berusaha meng hindari kemaksiatan dan
penyelewengan terhadap contoh teladan yang telah diberikan oleh rasul dan
Mereka mengasingkan diri dan tekun dalam ibadah serta lebih mengutamakan
masalah kesucian jiwa. Para sufi in mulai muncul pertama kali di Kufah dan
Basrah. Di Kafah Para sahabat terkenal nama Sufyan al-Saury (w. 135 H), Abu
Hasyim (w 150 H), dan Jabir bin Hayyan (w. 190 H). Di Basrah munculPara sufi
dengan corak yang lebih ekstrem seperti Hasan al- Basri, (w 110 H) dan Rabiah
al-Adawiyah (w. 183 H).
2) Menurut teori lain, kata tasawuf berasal dari akar kata Shafa, yang berarti bersih.
Disebut sufi karena hatinya tulus dan bersih di hadapan Tuhannya. Memang
tujuan shufi adalah untuk membersihkan butin melalui latihan-latihan yang lama
lagi ketat.
3) Berasal dari ahl al-Suffah (La La), yaitu orang-orang yang tinggal di suatu kamar
di samping masjid Nabi di Madinah. Mereka adalah orang-orang miskin yang
telah kehilangan harta benda karena mengikuti Nabi hijrah dari Makkah ke
Madinah. Mereka tidur di atas batu dengan pelana (a) sebagai bantal. Makan dan
minum mereka ditanggung oleh orang-orang yang mampu dalam kota Madinah.
Walaupun miskin, mereka merupakan pejuang-pejuang fi-sabilillah untuk
mendekatkan diri kepada Allah. Dari teori tentang asal kata tasawuf ini terlibat
bahwa praktik-praktik tasawuf sudah ada sejak zaman Nabi Saw
4) Berasal dari kota sophos. Kata tersebut berasal dari Yunani yang berarti hikmah.
Kalau diperhatikan sekilas memang ada hubungan antara orang shufi dengan
2
Ibid hal 7
3
Rusli, Ris’anTASAWUF DAN TAREKAT (Jakarta, PT Raja Grafindo : 2013) h. 4
4

7
hikmah karena orang shufi membahas masalah yang mereka persoalkan
berdasarkan pembahasan yang falsafati. Mereka berusaha menyucikan jiwa dalam
rangka mendekati Tuhan. Mereka berpandangan bahwa Allah itu Maha Suci.
Hanya jiwa yang suci yang bisa berhubungan dengan Allah. Tetapi ada yang
meragukan teori ini sebab huruf “s” pada kata sophoss ditrasliterasikan ke dalam
bahasa arab menjadi huruf shin ‫ س‬bukan ‫ ص‬klw hal ini betul, tentu kata shufi
ditulis dengan ”‫ ”سو فى‬bukan “‫”صو فى‬
5) Adapala yang menghubungkan kata tasawuf dengan saf pertama dalam shalat
berjamaah. Alasannya ialah orang yang sembahyang di saf pertama mendapatkan
kemuliaan din pahala dari Allah Swt. Kaum sufi pun, menurut pendapat in
dimuliakan dan diberi pahala oleh Allah,”
6) Sebagian pendapat bahwa kata tashawuf tersebut berkatan dengan kata Arab “
‫ ”الصفة‬karena para sufi sangat mementingkan sifat-sifat terpuji dan berusaha keras
meninggalkan sifat-sifat tercela.

2. IlmuTasawuf

Sebenarnya, ilmutasawufmemilikibanyak arti yang dikemukakandaribeberapaahli.


Pengertianilmutasawufmenurutberbagaisudutpandang, yakni:

a) Syekh Abdul Qadir al-Jailani


Tasawuf adalah mensucikanhati dan melepaskannafsudaripangkalnyadengankhalwat,
riya-dloh, taubah, dan ikhlas.
b) Al-Junaid
Tasawufartinyakegiatanmembersihkanhatidari yang menggangguperasaanmanusia,
memadamkankelemahan, menjauhikeinginanhawanafsu, mendekatihal-hal yang di
ridai Allah, dan bergantung pada ilmu-ilmuhakikat.Selainitu juga
memberikannasihatkepadasemua orang, memegangdenganeratjanjidengan Allah
dalamhalhakikatsertamengikuticontoh Rasulullah SAW dalamhalsyariat.
c) Syaikh Ibnu Ajibah
Ilmutasawuf adalah ilmu yang membawaseseorang agar
bisadekatbersamadenganTuhan Yang MahaEsamelaluipenyucianrohani dan
mempermanisnyadenganamal-amalsaleh.Jalan tasawuf yang pertamadenganilmu,
yang keduaamal dan yang terakhirnya adalah karuniaIllahi.

8
d) H. M. Amin Syukur
Tasawuf adalah latihandengankesungguhan (riya-dloh, mujahadah)
untukmembersihkanhati, mempertinggiiman dan memperdalamaspek kerohanian.

B. Ruang Lingkup Tasawuf


1. Objek Kajian Tasawuf
a) Tasawuf adalah aspek ruhani (esoteris) dalam Islam. Cara
mendekatinya pun harus dengan pendekatan ruhaniah. Di antara unsur
ruhani yang terdapat pada diri manusia adalah rub. Terkait dengan ini,
dikatakan bahwa ada tiga unsur dalam diri manusia, yaitu ruh, akal,
dan jasad. Kemuliaan manusia dibanding dengan makhluk lainnya
adalah karena manusia memiliki unsur rub ilahi. Ruh yang dinisbahkan
kepada Allah Swt. sebagaimana firman Allah dalam Surah Al- Hijr
(15): 29 yang artinya: Maka apabila Aku telah menyempurnakan
kejadiannya, dan telah meniupkan rub (ciptaan)-Ku, maka tunduklah
kamu kepadanya dengan bersujud.Rub Ilahi inilah yang menjadikan
manusia memiliki sisi kehidupan ruhani, di mana kecondongan ini juga
dimiliki oleh semua manusia dalam setiap agama. Karena perasaan itu
merupakan fitrah manusia. Dengan demikian, yang menjadi objek
kajian tasawuf adalah "wa" manusia. Tasawuf membahas tentang sikap
jiwa manusia dalam berhubungan dengan Allah Swt. dan sikapnya
dalam berhubungan dengan sesama makhluk. Dalam hal ini tasawuf
bertugas membersihkan hati itu dari sifat-sifat buruk dan tercela (al-
madzmumah) dalam kaitan hubungan tersebut. Bila hati sudah suci-
bersih dari kotoran-kotoran, niscaya kehidupan ini akan menjadi baik
dan harmoni kehidupan akan terjaminsecara stabil.
b) An-Nafs mempunyai dua arti. Pertama, himpunan kekuatan marah dan
syahwat dalam diri insan. Kedua, sesuatu yang indah dan halus, yang
menjadi hakikat manusia.
c) Rub juga mempunyai dua arti. Pertama, sejenis barang halus yang
bersumber dari ruang hati materi dan tersebar melalui urat saraf ke
seluruh tubuh manusia. Mangalirnya di dalam tubuh, sambil
memancarkan cahaya kehidupan, dan memberikan indra pandangan,

9
pendengaran, penciuman, perabaan, dan perasaan lidah. Kedua, ruh
yang bersifat ghaib.
d) Demikian juga akal, mempunyai dua arti. Pertama, yang digunakan
sebagai ilmu yang untuk mengetahui hakikat sesuatu. Kedua, suatu alat
untuk mengetahui ilmu tadi, yang mempunyai arti sama dengan hati
immateri tadi. Selain itu, ada sebagian sufi yang membagi hati menjadi
hati sanubari yang bersifat materi dan hati nurani yang bersifat
immateri.
e) l-qalb, yang ada di dalam ash-shadr adalah sumber dari cahaya
keimanan (nur al-iman). Cahaya keimanan ini sifatnya konstan, tidak
pernah semakin terang atau sebaliknya (semakin redup). Cahaya ini
berbeda dengan cahaya keislaman yang kadang meningkat dan kadang
berkurang yang disebabkan bertambah atau berkurangnya ketaatan
seseorang. Al-qalb ini sebagi sumber ilmu yang bermanfaat. Dari segi
tingkatan, ilmu yang bersumber dari al-qalb ini lebih tinggi kualitasnya
daripada ilmu yang diperoleh dari ash-shadr. Karena ilmu tersebut
diberikan langsung dari Allah Swt.
f) Al-fuad, yang berada di dalam al-qalb merupakan sumber dari cahaya
ma'rifah (nur al-ma'rifah). Al-fuad ini berfungsi untuk mengetahui
realitas. Cahaya yang dimiliki oleh fuad berbeda dengan yang dimiliki
al-qalb. Sebab, cahaya al-qalb hanya mampu menimbulkan ilmu
tentang hakikat, sedangkan cahaya fuad mampu melihat realitas atau
hakikat.
g) Al-lubb, aspek tasawuf yang ada di dalam fuad. Ini merupakan simbol
dari cahaya tauhid (nur at-tauhid). Cahaya tauhid ini merupakan basis
dari ketiga cahaya sebelumnya, dan inilah yang menerima rahmat
Allah Swt5

2. TujuanTasawuf

5
Ni’am, Syamsum, TASAWUF STUDIES (Yogjakarta,AR-RUZZ MEDIA : 2014) h. 73

10
Apa pun yang diajarkan oleh tasawuf adalah tidak lain bagaimanamenyembah Allah
dalamsuatukesadaran mental penuhbahwakitaberada di dekat-Nya sehinggakitamerasa
"melihat"-Nya ataumeyakini, bahwa la senantiasamengawasikita dan kitasenantiasaberdiri di
hadapan-Nya. 146 Dalamhubunganini, Harun
Nasutionmengatakanbahwatasawufatausufismesebagaimanahalnyadenganmistisisme di luar
agama Islam, mempunyaitujuanmemperolehhubunganlangsung dan
disadaridenganTuhansehinggadisadaribenarbahwaseseorangberada di Hadirat (hadapan)
Tuhan. Intisaridarimistisisme, termasuk di dalamnyasufisme,
ialahkesadaranakanadanyakomunikasi dan dialog antararuhmanusia dan
Tuhandenganmengasingkandiri dan berkontemplasi pada Tuhan. Bisa juga dengan kata lain,
tujuanakhirtasawufialahma'rifatkepada Allah (ma'rifatullah).
Denganma'rifatiniseorangsufidapatmengetahuiilmu-ilmuTuhan, iamengetahuiaturan-aturan
yang dibuat oleh Tuhan.

Dari uraian di atasdapatdikatakan, tujuantasawuf adalah untukmengenal Allah


dengansebenar-benarnyasehinggadapattersingkaptabir/hijab (kasyf) antaraseorang hamba
denganTuhan, sehinggamenjadijelasrahasia-rahasiaketuhananbaginya. Denganjalantasawuf,
seseorangdapatmengenalTuhandenganmerasakanadanya,
tidaksekadarmengetahuibahwaTuhanituada. Oleh karenaitu, tasawufmensyaratkanketaatan
yang sempurnadarikewajiban-kewajiban agama sebagaipolahidup dan menolakhasrat-
hasrathewani.

Tujuantasawuf adalah menyucikanjiwa, hati dan menggunakanperasaan, pikiran, dan


semuafakultas yang dimiliki sang salik (pelakutasawuf) untuktetapberada pada jalan Sang
Kekasih, TuhanSemestaAlam, untukhidupberlandaskanruhani. Tasawuf juga
memungkinkanseseorangmelaluiamalan-amalan yang istiqamah (konsisten&kontinu)
dalampengabdiannyakepadaTuhan, memperdalamkesadarannyadalampelayanan dan
pengabdiannyakepadaTuhan.6

6
Ibid h. 78

11
3. FungsiTasawuf

1. Untukmemperkukuhakhlakdaripengaruh-pengaruhluar,
terutamapengaruhmewahnyahartakekayaan dan kekuasaan.
2. Untukmembinasikap "zuhud", sikap yang menyebabkanhatitakdikuasai oleh hal-hal
yang duniawi yang mengakibatkanlupaakan Allah Swt.
Sementaramaksuddarimencontohatau "meniru" budipekerti yang diteladankan
Rasulullah Saw. adalah m apa pun yang dicontohkan oleh Nabi, sepertihidup
"kesederhanaan", walaupunadakesempatanuntukhidupbermewah-mewah. Dari
sinimenimbulkansuaranggapan, bahwafungsidaritasawuf adalah
untukmengendalikandiridarikecenderunganserakah dan nafsuduniawi yang tanpa
batas itu,
3. Membentengidiridarisegalamacampenyakithati, yang
berupakeinginanuntukmenguasaisegalaaspekkeduniaan.
4. Tasawufberfungsiaktif dan positif, tasawuf juga
telahmemberikansemangatnyakepadaseluruhstruktur Islam,
baikdalamperwujudansosialImaupunintelektualnya.
5. Menentukansikapruhaniahmanusia dan mengangkatnyadariderajat yang paling rendah
dan hina, yang condongmengikutihawanafsu (kehendakbiologis)-nyamenujuketingkat
yang lebihtinggi, yaituketingkatkesucianruhani,
dengantidakmenafikankehidupanaktif, positif, dan dinamis di tengah-
tengahpergumulankehidupan dunia.7

C. UrgensiMempelajariTasawuf
Bila ditelaahkehidupanmanusia,
dapatdikatakanbahwaadanyakecenderunganmanusiauntukkembalimencarinilaiIlahiya
hmerupakanbuktibahwamanusiaitu pada
dasarnyamakhlukrohaniselainsebagaimakhlukjasmani. Sebagaimakhlukjasmani,
manusiamembutuhkanhal- hal yang bersifatmateri,
namunsebagaimakhlukrohaniiamembutuhkanhal-hal yang bersifatimmateriataurohani.
Sesuaidenganajarantasawuf yang lebihmenekankanaspekrohani, makamanusiaitu pada
dasarnyacenderungbertasawuf. Dengan kata lain, bertasawufmerupakansuatu fitrah
manusia.

7
Ibid h. 80

12
Dari adanyaunsurrohani pada
manusiainilahdikatakanurgensinyamempelajariilmutasawuf.Olehkarenakecenderunga
nmanusiaituselaluinginberbuatbaiksesuaidengannilai-nilaiIlahiyah,
makasegalaperbuatan yang menyim- pang daripadanyamerupakanpenyimpangan dan
melawanfitrahnya. Pada dasarnyatujuanakhirmanusia adalah
mengikatlingkaranrohaninyadengan Allah Swt. sebagaihubungan yang
selamanya benar.8
Mempelajariilmutasawufmemilikiurgensi yang
pentingkarenabeberapaalasanberikut:
a) Meningkatkanhubungandengan Allah SWT:
Ilmutasawufmembantuseseoranguntukmemperdalampemahamanmerekatentan
g agama Islam dan hubunganmerekadengan Allah SWT.
Inidapatmembantuseseoranguntukmerasakankehadiran Allah
dalamhidupmereka dan memperkuatkeyakinanmereka.
b) Meningkatkankualitasakhlak: Ilmutasawufberfokus pada
pengembanganakhlak yang baik dan moralitas yang tinggi.
Mempelajaritasawufdapatmembantuseseoranguntukmemperbaikiperilakumere
ka dan menjadipribadi yang lebihbaik.
c) Menenangkanpikiran dan hati: Ilmutasawufmelibatkanpraktikmeditasi dan
zikir yang membantuseseoranguntukmenenangkanpikiran dan hatimereka.
Inidapatmembantumengurangistres dan kecemasan,
sertameningkatkankesehatan mental.
d) Meningkatkankeberhasilandalamhidup:
Ilmutasawufmembantuseseoranguntukmemahamitujuanhidupmereka dan
memberikanarah yang jelasdalammencapainya.
Inidapatmembantuseseorangmeraihkesuksesandalamhidup, baik di dunia
maupun di akhirat.

Denganmempelajariilmutasawuf, seseorangdapatmemperbaikidirisecara
spiritual, meningkatkanhubungandengan Allah SWT, dan menjadipribadi yang
lebihbaik dan suksesdalamhidup.

8
Nasution, Ahmad Bangu , Siregar, Hanum Rayani Akhlak Tasawuf ( Jakarta, PT Raja Grafindo Persada :2013)
hal 11

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan pengertiandiatas, bahwaTasawuf adalah sebagianIlmuajaranislam yang


membalascara-caraseseorangmendekatkandirikepada Allah, sepertiberakhlak yang tinggi
( mulia ).,tekundalamberibadahtanpakeluhkesah,memutuskanhubunganselain Allah
karenakitamerasaitidakmemilikisuatuapapundiduniaini dan kitatidakdimiliki oleh siapapun di
kalanganmakhluk..menolakhiasan-hiasanduniawisepertikelezatandarihartabenda yang
biasamemperdayamanusia, dan menyendirimenujujalan Allah dalamKholwat
(mengasingkandiridarikeramaiandunis) untukberibadah.

Secarasederhana, bahwaTasawuf adalah suatusistemlatihandengankesungguhan


(riyadhah-mujahadah) untukmembersihkan, mempertinggi, dan
memperdalamkerohaniandalamrangkamendekatkan (taqarrub) kepada Allah,
sehinggadenganitumakasegalakonsentrasiseseoranghanyatertujukepada-Nya.

B. Saran

Sebagaipenutupdarimakalahini, takluput pula kami ucapkanribuanterimakasih pada


semarekan-rekan yang telahbanyakmembantudalampembuatanmakalahini. Di sampingitu,
masihbanyakkekurangansertajauhdari kata kesempurnaan, tetapi kami
semuatelahberusahasemaksimalmunkindalampembutanmakalah yang amatsederhanainiMaka,
dari pada itu. kami semu sangat berharapkepadasemuarekan-
rekanuntukmemberikritikatausarannya,
sehinggadalampembuatanmakalahselanjutnyabisamenjadiyanlebihbaik, seperti
yang kita harapkan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Nasution, Ahmad Bangu. Siregar, Hanum Rayani.Akhlak Tasawuf: 2013. Jakarta. PT Raja
Grafindo Persada
Rusli, Ris’an.TASAWUF DAN TAREKAT: 2013.Jakarta. PT Raja Grafindo
Ni’am, Syamsum.TASAWUF STUDIES: 2014Yogjakarta. AR-RUZZ MEDIA

15

Anda mungkin juga menyukai