Anda di halaman 1dari 51

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan masa masa perkembangan fetus yang berasal dari
ovum yang telah mengalami fertilisasi (Guyton,1999). Kehamilan adalah saat
terjadinya perubahan identitas dan peran bagi ibu,bapak dan anggota keluarga
( Hamilton,1995). Prenatal care merupakan perawatan anak sejak dalam
kehamilan,kala I,II, persalinan dan bertujuan untuk memberikan kesempatan
maksimal bagi ibu dan bayinya.
Masa prenatal adalah masa konsepsi atau masa pertumbuhan, masa
pembuahan sampai dengan masa pertumbuhan dan perkembangan individuyaitu
pada saat pembuatan telur pada ibu oleh spermazoa pada ayah, bila spermatozoa
pada laki-laki memasuki ovum pada perempuan terjadilah konsepsi atau
pembuahan, terjadinya pembuahan semacam ini biasanya berlansung selama 280
hari, perkembangan pokok pada masa ini ialah perkembangan fisiologis berupa
pembentukan struktur tubuh.
Periode Prenatal merupakan periode persiapan, baik persiapan secara fisik,
yakni pertumbuhan janin dan adaptasi maternal maupun psikologis yakni
antisipasi menjadi orang tua.
Periode prenatal merupakan periode mempersiapkan diri baik fisik
maupun psikologis untuk mencapai kehamilan yang sukses. Periode ini
merupakan masa belajar intensif bagi orang tua dan individu yang dekat dengan
mereka dan juga merupakan kesempatan untuk mengembangkan persatuan
keluarga.
Kunjungan prenatal regular, yang secara ideal di mulai segera setelah ibu
pertama kali terlambat menstruasi, merupakan kesempatan untuk memastikan
kesehatan ibu hamil tersebutdan bayinya. Kunjungan prenatal direncanakan untuk
mengikuti pertumbuhan dan prkembangan janin dan untuk mengindentifikasi
kelainan yang dapat mengganggu proses persalinan normal.

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan periode prenatal?
2. Apa yang dimaksud dengan prenatal care?
3. Ada berapakah masa periode prenatal?
4. Bagaiman adaptasi fisiologis dan psikologis saat masa prenatal?
5. Bagaimana kehamilan dan pengaruhnya terhadap keluarga?
6. Bagaimana metoda persiapan persalinan?
7. Bagaimana konsep asuhan keperawatan pada ibu masa prenatal?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Menjelaskan tentang masa prenatal dan asuhan keperawatan pada masa
prenatal.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan tentang periode prenatal.
b. Menjelaskan tentang prenatal care.
c. Menjelaskan tentang masa periode prenatal.
d. Menjelaskan tentang adaptasi fisiologis dan psikologis periode prenatal.
e. Menjelaskan tentang kehamilan dan pengaruhnya terhadap keluarga.
f. Menjelaskan metoda persiapan persalinan.
g. Menjelaskan konsep asuhan keperawatan pada ibu masa prenatal.

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut.
1. Dapat menambah ilmu.
2. Mengetahui pengetahuan tentang pencegahan perilaku menyimpang pada
remaja.
3. Sebagai suatu acuan pembelajaran mahasiswa keperawatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi Periode Prenatal


Prenatal adalah sebelum kelahiran atau selama kehamilan
(Maimunah,2005). Masa Pranatal adalah masa konsepsi atau masa pertumbuhan,
masa pembuahan sampai dengan masa pertumbuhan dan perkembangan individu
yaitu pada saat pembuatan telur pada ibu oleh spermatozoa pada ayah, bila
spermatozoa pada laki-laki memasuki ovum pada perempuan terjadilah konsepsi
atau pembuahan, terjadinya pembuahan semacam ini biasanya berlansung selama
280 hari, perkembangan pokok pada masa ini ialah perkembangan fisiologis
berupa pembentukan struktur tubuh.
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir (syaifuddin, 2006).
Kehamilan merupakan proses yang diawali  dengan adanya pembuahan
(konsepsi), masa pembentukan bayi dalam rahim, dan diakhiri oleh lahirnya sang
bayi (Monika,2009).

B. Definisi Prenatal Care


Prenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dan ibunya. (Manuaba
2010)
Prenatal Care adalah suatu asuhan yang diberikan kepada ibu hamil
sebelum melahirkan dengan cara memeriksakan kepada dokter, bidan dan
puskesmas untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil
sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan ASI dan
kembalinya reproduksi secara wajar. (Saifudin 2002).
Prenatal Care adalah cara penting untuk memonitoring dan mendukung
kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal, ibu
hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin

3
semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan asuhan
antenatal (Prawirohardjo. S, 2006 :52).
Menurut Saifudin (2002) tujuan prenatal care adalah sebagai berikut.
1. Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian kesehatan ibu dan
janin dapat dipastikan keadaannya.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu.
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan dan komplikasi yang
mungkin terjadi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada
ibu hamil dan janinnya.
4. Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat.
5. Mempersiapkan agar masa nifas berjalan dengan normal, jika kehamilan
dan persalinan dapat berjalan dengan lancar maka diharapkan masa nifas
pun dapat berjalan dengan lancar.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi bahwa
salah satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam
keadaan sehat setelah melahirkan tanpa kekurangan suatu apapun.

C. Masa Periode Prenatal


Periode prenatal memiliki tahap-tahap yaitu sebagai berikut.
1. Masa Zigot
Sel yang terbentuk sebagai hasil bersatunya dua sel kelamin yang
telah masak. Zigot adalah proses perkembangbiakan sebelum janin atau
calon janin/embrio pada rahim perempuan. Lama kelamaan, Zigot ini akan
berkembang menjadi janin dan embrio yang lalu akan dilahirkan menjadi
bayi.
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita,
intisari bayi yang akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai
"zigot" dalam ilmu biologi ini akan segera berkembang biak dengan
membelah diri hingga akhirnya menjadi "segumpal daging". Tentu saja hal
ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop.

4
Namun, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya
begitu saja. Ia melekat pada dinding rahim seperti akar yang kokoh
menancap di bumi dengan carangnya. Melalui hubungan semacam ini,
zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi
pertumbuhannya.
2. Masa Embrio
Merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-
masing lapisan mudigah. Sebagai akibat pembentukan organ, ciri – ciri
utama bentuk tubuh mulai jelas.
Pada kehamilan 8-10 minggu pembuluh darah janin mulai
terbentuk. Umumnya denyut jantung janin dapat direkam pada minggu ke
12. Pada minggu ke 16 sistem musculoskeletal sudah matang dan  mulai
minggu ke 28 janin bias bernafas. Minggu ke 32 janin mulai dapat
menyimpan zat besi, kalsium dan fosfor, dimana pada minggu ke 38 badan
janin akan mengisi selurung rongga uterus. ( Wiknjosastro, 2005 hal.56 ).
3. Masa  Janin
Masa janin berlangsung mulai dari awal bulan ketiga hingga lahir.
Masa ini ditandai dengan penyempurnaan organ yang sudah terbentuk
pada masa embrio serta pertumbuhan tubuh yang cepat.
Pada masa janin, pertumbuhan kepala relatif lebih lambat
dibandingkan dengan pertumbuhan bagian tubuh lainnya. Pada bulan
ketiga, kepala kira-kira setengah dari PPB (panjang puncak kepala-
bokong). Mata yang awalnya menghadap ke lateral menjadi terletak di
permukaan ventral, dan telinga mendekati letak definitifnya di samping
kepala.
Gelung-gelung usus yang menimbulkan herniasi fisiologis pada
minggu ke-6, telah masuk kembali ke dalam rongga perut pada minggu ke
11. Pusat-pusat osifikasi primer terdapat di tulang-tulang panjang dan
tulang tengkorak pada minggu ke-12. Selain itu, alat kelamin luar telah
berkembang sehingga dapat dilihat melalui pemeriksaan USG. Pada bulan
keempat dan kelima, janin memanjang secara cepat dan PPB telah

5
mencapai setengah dari panjang total bayi baru lahir. Janin dibungkus oleh
rambut halus yang disebut lanugo.
Pada bulan keenam, kulit janin nampak kemerahan dan keriput,
disebabkan oleh tidak adanya jaringan ikat di bawah kulit. Beberapa
sistem sudah dapat berfungsi, namun sistem pernapasan dan sistem saraf
pusat belum berdiferensiasi dengan baik, sehingga pada bayi yang lahir
prematur sulit untuk bertahan hidup. Selama paruh kedua kehidupan dalam
rahim, berat badan banyak bertambah khususnya selama dua bulan
terakhir (mencapai setengah dari berat badan cukup bulan). Selama dua
bulan terakhir, janin memperoleh kontur yang membulat karena adanya
endapan lemak di bawah kulit. Menjelang akhir kehidupan dalam rahim,
kulit dibungkus oleh zat lemak keputih-putihan (verniks kaseosa) yang
terbentuk dari produk sekresi kelenjar sebum. Bulan kesembilan, kepala
mendapat ukuran lingkar terbesar dibandingkan dengan lingkar bagian
tubuh yang lain. Pada saat lahir (266 hari atau 38 minggu setelah
pembuahan), berat janin sekitar 3000-3400 gram, PPB sekitar 36 cm, PPT
(panjang puncak kepala-tumit) sekitar 50 cm, dan lingkar kepala sekitar 34
cm. Ciri seks sudah jelas.

Tabel 2.1
Perkembangan Bentuk Janin
Usia Janin Keterangan
Pada akhir bulan ketiga, panjang tubuh janin
JANIN PADA BULAN mencapai kira-kira 3 inci (7,62 cm) dan berat
KE-3 badan kira-kira 1ons. Lengan, hasta dan jari-
jarinya, serta kedua kaki dan jemarinya sudah
ada, sedangkan kuku mulai terbentuk. Demikian
pula bagian luar telinga sudah ada pada fase ini.
Pangkal gigi pun mulai terbentuk pada tulang
rahang yang kecil, dan organ-organ sex yang
bagian dalam sudah mulai tumbuh.

6
Pada fase ini, detak jantung janin sudah dapat
JANIN PADA BULAN terdengar dengan menggunakan alat khusus
KE-4 (dopller). Kepala yang bersambung dengan
bagian tubuh lainnya menjadi bertambah besar
pada bulan keempat, dan panjang janin akan
segera bertambah.
Pada akhir bulan keempat, panjang tubuh janin
akan mencapai kira-kira 7 inci 917,78 cm) dan
berat badannya mencapai 4 ons. Ia sudah
memiliki rambut, alis dan bulu mata, serta mulai
mengisap ibu jari tangannya.
Sepanjang bulan kelima, berat badan janin
JANIN PADA BULAN berkisar pada 1/2 hingga 1 pon (0,24 hingga 0,45
KE-5 kg) dan panjang tubuhnya antara 10 hingga 12
inci (25,4 hingga 30,5 cm). Otot-ototnya sudah
mulai berfungsi, sehingga ia senantiasa bergerak.
Biasanya pada bulan kelima ini gerakan janin
jelas dapat dirasakan oleh ibunya.
Panjang tubuh janin berkisar antara 11 hingga 14
JANIN PADA BULAN inci (27 hingga 35,5 cm) dan berat badannya
KE-6 antara 1,5 hingga 2 pon (0,67 hingga 0,9).
Kulitnya mengerut dan berwarna kemerahan,
serta dilapisi sejenis pelindung yang disebut
Vernix Caseosa
Selama bulan ini janian terus tumbuh dan
JANIN PADA BULAN bergerak.Apabila pada bulan ini janin lahir maka
KE-7 masih dapat hidup, akaN tetapi harus dibantu
dengan alat-alat pembantu dan dampak lain dari
kelairan janin pada bulan ini adalah keadaanya
masih lemah dan bayi BBLR (Berat badan bayi
lahir rendah), sehingga harus di hangatkan
kedalam incubator agar suhu badan bayi bias

7
mencapai suhu yang normal.
JANIN PADA BULAN Pada bulan ini janian sudah menjadi lebih panjang
KE-8 dan lebih gemuk keadaannya. Panjang tubuhnya
mencapai 18 inci (45,7 sampai 5 pon atau 2,27
kg). Apabila janin lahir pada fase ini, peluang
untuk hidup lebih besar, karena pertumbuhanya
relative sempurna.
Sepanjang bulan ini janin akan terus tumbuh dan
JANIN PADA BULAN pada akhir bulan ini berat badan janin umumnya
KE-9 berkisar antara 7 hingga 7,5 pon (3,18 hingga
3,40 kg) dan panjang tubuhnya sekitar 20 inci 50
cm. Kulitnya masih dilapisi cairan pelindung
(liquor Amnion). Posisi janin berubah sebagai
persiapan untuk lahir dan mulai turun kebawah
dengan kepala berada pada bagian bawah dan
janin sudah siap untuk dilahirkan.

D. Adaptasi Fisiologis Dan Psikologis Periode Prenatal Trimester I - III


1. Adaptasi Fisiologis
a. Trimester I
1) Vagina dan Vulva
Akibat pengaruh hormone estrogen, vagina dan vulva
mengalami perubahan pula. Sampai minggu ke 8 terjadi
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampat lebih
merah, agak kebiruan (livider).Warna portio pun tampak lividae.
Hormon  kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi
selama persalihan dengan memproduksi mukosa vagina yang tebal,
jaringan ikat longgar, hipertrofi otot polos dan pemanjangan vagina.
Deskuamasi sel-sel vagina yang kaya glikogen terjadi akibat stimulasi
ostrogen. Sel-sel  yang tinggal ini membentuk rabas vagina yang kental
dan berwarna keputihan yang disebut leukore. Selama masa hamil pH
sekresi vagina menjadi lebih asam. Keasaman berubah dari 4 menjadi

8
6,5. Peningkatan pH ini membuat wanita hamil lebih rentan terhadap
infeksi vagina, khusunya jamur.Diet yang mengandung gula dalam
jumlah besar dapat membuat lingkungan vagina lebih cocok untuk
infeksi jamur.
2) Servik uteri
Servik uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
hormone estrogen.Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan
otot, maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat.Jaringan
ikat pada servik ini banyak mengandung kolagen. Akibat kadar
estrogen meningkat dengan adanya hipervaskularisasi serta
meningkatnya suplai darah maka konsentrasi servik menjadi lunak
yang disebut dengan tanda goodell. Selama minggu-minggu awal
kehamilan, peningkatan aliran darah uterus dan limfe mengakibatkan 
edema dan kongesti panggul. Akibanya Uterus, servik dan itmus
melunak secara progresif dan serviks menjadi kebiruan, perlunakan
ithmus menyebabkan antefleksi uterus berlebihan dselama tiga bulan
pertama.
3) Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah
pengaruh estrogen dan progesterone. Pembesaran ini pada dasarnya
disebabkan oleh adanya peningkatan vaskularisasi dan dilatasi
pembuluh darah, heperplasia(produksi serabut otot dan jaringan
fibroelastis baru), dan hipertrofi (pembesaran serabut otot) dan jaringan
fibroelastis yang sudah ada) dan perkembangan desidua. Hipertrofi otot
polos uterus, dan serabut-serabut kalogen yang adapun menjadi
higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat
mengikuti pertumbuhan janin.
Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan
beratm,  bentuk dan posisi. Dinding-dinding otot menjadi kuat dan
elastic, fundus pada serviks mudah fleksi yang disebut tanda McDonal.
Setelah  minggu ke delelapan korpus uteri dan serviks melunak dan

9
membesar secara keseluruhan. Fundus menekan kandung kemih,
menyebabkan wanita sering mengalami berkemih.
Pada kehamilan 8 minggu uterus  membesar sebesar telur bebek
dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur angsa. Pada saat
ini fundus uteri telah dapat diraba dari luar  di atas sympsys. Pada
minggu pertama ithmus pada triwulan pertama membuat ithmus
menjadi panjang dan lebih lunak yang disebut tanda hegar.Perlunakan 
ithmus uteri pada sambungan serviks dan korpus ini timbul pada 6
minggu pertama setelah haid terakhir.
4) Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum
graviditateum, korpus luteumgravidatalis berdiameter kira-kira  3 cm,
kemudian dia mengecil setelah plasenta terbentuk. Korpus liteum ini
mengeluarkan hormone estrogen dan progesterone.
5) Mamae
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormone
somatomamotropin, estrogen dan progesterone, akan tetapi belum
mengeluarkan ASI. Estrogen  menimbulkan hipertrofi system saluran,
sedangkan progesterone menambah sel-sel asinus pada mamae.
Somatomamotropin mempengariuhi pertumbuhan sel-sel asinus
pula dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi
pembuatan kasein, laktalbumun, dan laktoglobulin.Maka dengan
demikian mamae di persiapkan untuk laktasi.Disamping itu dibawah
pengaruh progesterone dan somatomamotropin terbentuk lemak
disekitar disekitar alveolua-alveolus, sehingga mamae menjadi lebih
besar. Papila mamae akan membesar, lebih tegang dan tambah lebih
hitam, seperti seluruh areola mamae karena hiperpigmentasi. Hipertrofi
kelenjar sabasea (lemak) yang muncul di areola primer disebut tuberkel
Montgomery.Glandula Montgomery tampak lebih jelas menonjol di
areola mamae.

10
Peningkatan suplai darah membuat pembuluh darah dibawah
kulit berdilatasi.Pembuluh darah yang sebelumnya tidak terlihat,
sekarang terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan jaringan biru di
bawah permukaan kulit berdilatasi. Pembuluh darah yang sebelumnya
tidak terlihat , sekarang terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan
jaringan biru dibawah permukaan kulit. Kongesti vena di payudara
lebih jelas terlihat, seringkali tampak sebagai jalinan jaringan biru
dibawah permukaan kulit.Kongesti vena di payudara lebih jelas terlihat
pada primigravida.Strie dapat terlihat di bagian luar payudara.
6) Sistem Endokrin
Perubahan besar pada system endokrin yang penting terjadi
untuk mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal janin dan
pemulihan paspartum (nifas). Tes HCG positif dan kadar HCG
meningkat cepat menjadi dua kali lipat setiap 48 jam sampai kehamilan
6 minggu. Perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan terutama
akibat produksi estrogen dan progesterone plasenta dan juga hormone-
hormon yang dikeluarkan oleh janin.
7) Sistem Kekebalan
Peningkatan pH sekresi vagina wanita hamil membuat wanita
tersebut lebih rentan terhadap infeksi vagina. Sistem pertahanan tubuh
ibu selama kehamilan akan tetap utuh, kadar immunoglobulin  dalam
kehamilan tidak berubah. IgG  merupakan komponen utama dan
immunoglobulin janin di dalam uterus dan neonatal dini. IgG
merupakan satu-satunya immunoglobulin yang dapat menembus
plasenta sehingga imunitas pasif akan diperoleh oleh bayi. Kekebalan
ini dapat melindungi bayi dari infeksi selanjutnya.
8) Sistem Perkemihan
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan
sehngga sering timbul kencing.Keadaan ini hilang dengan tuanya
kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul.Pada
kehamilan normal, fungsi ginjal cukup banyak berubah.Laju filtrasi

11
glomerulus ada aliran plasma ginjal menigkat pada masa
kehamilan.Ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolism
dan sirkulasi tubuh ibu yang meningkat dan juga mensekresi produk
sampah janin.Fungai ginjal berubah karena adanya hormone
kehamilan, peningkatan volume darah, postur wanita, aktivitas fisik
dan asupan makanan.Sejak minggu ke 10 gestasi pelvic ginjal dan
ureter berdilatasi.
Ginjal pada saat kehamilan sedikit bertambah besar,
panjangnya bertambah samapi 1,5 cm, volume meningkat 60 ml dari
10 ml pada wanita yang tidak hamil. Ureter berdilatasi, perubahan
fungsi ginjal selama kehamilan mungkin dipengaruhi oleh hormone
maternal dan plasenta termasuk ACTH, ADH HCS, dan hormone
tiroid. Filtrasi glomerulus meningkat 50% selama
kehamilanpeningkatannya dari awal kehamilan relative cukup tinggi
sampai aterm dan akan kembali normal pada 20 minggu post partum.
Glukosuria pada kehamilan tidak selamanya  abnormal, hal ini
mungkin berhubungan dengan kostikosteroid. Bila sering terjadi harus
diwaspadai terjadi DM. Peningkatan glukosa ini juga mempermudah
terjadinya infeksi pada saluran perkemihan.Protein urine secara normal
dieksresikan 200-300 mg/hari.Bila melebihi 300 mg/hari, maka harus
di waspadai terjadinya komplikasi.
9) Sistem Pencernaan
Perubahan rasa tidak enak  di ulu hati disebabkan karena
perubahan posisi lambung dan aliran balik asam lambung ke esophagus
bagian bawah. Produksi asam lambung menurun.Sering terjadi nausea
dan muntah karena pengaruh HCG, tonus otot-otot traktus digetivus
sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan
lebih lama di dalam lambung dan apa yang dicerna lebih lama berada
dalam usus-usus..Saliva dan pengeluaran air liur berlebihan daripada
biasa.Rasa mual baik yang sedang maupun berat dengan atau tanpa
terjadinya muntah setiap saat atau pada siang atau malam.Apabila

12
terjadi pada pagi hari seris di sebutmorning sicknes. Hipersalivasi
sering terjadi sebagai kompensasi dari mual muntah yang terjadi. Pada
beberapa wanita ditemukan adanya ngidam makaana yang mungkin
berkaitan dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang
bias mengatur mengurangi rasa mual dan muntah.
10) Sistem Kardiovaskuler
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan di pengaruhi oleh adanya
sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh darah
pula, mamae dan alat lain yang memang berfungsi berlebihan dalam
kehamilan. Volume plasma maternal  mulai meningka pada saat 10
minggu usia kehamilan dan terus menerus meningkat sampai 30-34
minggu, sampai ia mencapai titik maksimum.
Perubahan rata-rata volume plasma maternal berkisar antara 20-
100%.RBC meningkat 18% tanpa tanpa sumplemen zat besi dan terjadi
peningkatan yang lebih besar yaitu sekitar 30% jika ibu meminum
suplemen zat besi. Karena volume plasenta meningkat rata-rata-rata
50%, sementara massa RBC meningkat hanya 18-30%, maka terjadi
penurunan hematokrit selama kehamilan normal sehingga disebut
anemia fisiologis.
Tekanan darah akan turun selam 24 minggu pertama kehamilan
akibat terjadi penurunan dalam perifer vaskuler resistence yang
disebabkan oleh pengaruh perenggangan otot halus oleh progesterone.
Tekanan sistolik akan turun sekitar 5-10 mmHg dan diastolic pada 10-
15 mmHg. Selama kehamilan normal cardiac output  meningkat sekitar
30-50% dan mencapai level maksimalnya selama trimester pertama
atau kedua dan tetap tinggi selama persalinan
11) Sistem Muskuloskeletal
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada
muskolateral. Akibat peningkatan kadar hormone estrogen dan
progesterone, terjadi relaksasi dari jaringan ikat, kartilago dan ligament
juga meningkatkan cairan synofial. Bersamaan dua keadaan tersebut

13
meningkatkan fleksibelitas dan mobilitas persendian. Keseimbangan
kadar kalsium selam kehamilan biasanya normal apabila asupan
nutrisinya khususnya produk susu terpenuhi. Tulang dan iga biasanya
tidak berubah pada kehamilan yang normal.
Karena pengaruh hormone estrogen dan progesterone, terjadi
relaksasi dari ligament dalam tubuh menyebabkan peningkatan
mobilitas dari sambungan/otot terutama otot-otot pada pelvic.
Bersamaan dengan membesarnya ukuran uterus menyebabkan
periubahan yang drastic pada kurva tulang belakang yang biasanya
menjadi salah datu ciri pada seorang ibu hamil. Perubahan-perubahan
tersebut dapat meningkatkan ketidaknyamanan dan rasa sakit pada
bagian belakang yang bertambah seiring dengan penambahan umur
kehamilan.
12) Sistem Integumen/ Kulit
Perubahan keseimbangan hormone dan perenggangan mekanis
menyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam sitem integument
selama masa kehamilan. Perubahan yang umum terjadi adalah
peningkatan ketebalan kulit dan lemak sub dermal, hiperpigmentasi,
perubahan rambut dan kuku, percepatan aktivitas kelenjar keringat dan
kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan aktivitas vasomotor.
Jarimgan elastic kulit mudah pecah, meyebabkan striae gravidarum,
atau tanda tegangan.Respon alergi kulit meningkat
13) Sistem Metabolisme
Pada wanita hamil basal metabolism rate (BMR) meninggi
BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnya terjadi pada triwulan
terakhir.Kalori yang dibutuhkan untuk itu di peroleh terutama dan
pembakaran hidratarang, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke
atas.
14) Sistem Pernafasan
Adaptasi ventilasi dan structural selama masa hamil bertujuan
menyediakan kebutuhan ibu dan janin.Kebutuhan oksigen ibu

14
meningkat sebagai respon terhadap percepatan laju metabolism dan
peningkatan kebutuhan oksigen jaringan uterus dan payudara.Janin
membutuhkan oksigen jaringan uterus dan payudara. Janin
membutuhkan oksigen dan suatu cara untuk membuang karbon
dioksida.
Peningkatan kadar estrogen menyebabkan ligamentum pada
kerangka iga berelaksasi sehingga ekspansi rongga dada meningkat.
Wanita hamil lebih dalam, tetapi frekuensi nafasnya hanya
sedikit meningkat.Peningkatan volume tidal pernafasan yang
berhubungan dengan frekuensi nafas normal menyebabkan peningkatan
volume nafas 1 menit sekital 26%.Peningkatan volume nafas disebut
dengan hiperventilasi kehamilan, yang menyebabkan konsesntrasi
karbon di oksida di alveoli menurun.Beberapa  wanita mengeluh
dispnea saat istirahat.
15) Sistem Persarafan
Hanya sedikit yang diketahui tentang perubahan fungsi system
neurologi selama masa hamil, selain perubahan neurohormonal,
hipotalamik hipofisis. Perubahan fisiologis spesifik akaibat kehamilan
dapat terjadi timbulnya gejala neurologis dan neuromuscular berikut:
kompresi saraf panggul, lotosis dorsolumbal, edema yang melibatkan
saraf primer, akroestesia atau rasa baal dan gatal di tangtan, myeri
kepala akibat ketegangan, nyeri kepala ringan, rasa ingin pingsan dan
hipokalsemia.
b. Trimester II
1) Vulva dan Vagina
Karena hormone estrogen dan progesteron terus meningkat dan
terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah
alat genetalia membesar.Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi
dan nutrisi pada alat-alat genetika tersebut meningkat.
Peningkatan vaskularisasi vagina dan visera panggul lain
menyebabkan peningkatan sensitivitas yang menyolok. Peningkatan

15
sensitivitas dapat meningkatkan keinginan dan bangkitan seksual,
khususnya selama trimester kedua kehamilan.Peningkatan kongesti
ditambah relaksasi dinding pembuluh darah dan uterus yang berat
dapat menyebabkan timbulnya edema dan varises vulva.Edema dan
varises biasanya membaik selama periode pasca partum.
2) Serviks
Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar
diserviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih
banyak.
3) Uterus
Pada kehamilan 16 minggu cavum uteri sama sekali diisi oleh
ruang amnion yang terisi janin dan isumus menjadi bagian korpus
uteri. Bentuk uterus menjadi bulat dan berangsur-angsur berbentuk
lonjong seperti telur, ukurannya kira-kira sebesar kepala bayi atau
tinju tiorang dewasa.Pada saat ini uterus mulai memasuki rongga
peritoneum.
 16 minggu fundus tundus uteri kira-kira terletak di antara 1/2
jarak pusat ke Shimpisis.
 20 minggu fundus uteri kira-kira terletak di pinggir bawah pusat.
 24 minggu fundus uteri berada tepat di pinggir atas pusat.
Umumnya seiring pembesaran, uterus berotasi ke kanan.Hal
ini kemungkinan diusebabkan adanya kolon rektosiqmoid di sebelah
kiri.Hipertropi ekstensif (pembesaran) ligamentum teres uteri
mmepertahankan posisi uterus.Akhirnya uterus yang membesar ini
menyentuh dinding abdomen anterior dan mendesak usus halus ke
kedua sisi abdomen.Sehgera setelah bulan keempat kehamilan,
kontraksi uterus dapat dirasakan melalui dinding abdomen.Kontraksi
ini disebut tanda Braxton hicks.Salah satu tanda kemungkinan hamil.
Kontraksi Braxton bicks adalah kontraksi tidak teratur yang
tidak menimbulkan nyeri, yang timbul secara intermitten sepanjang
setiap siklus menstruasi.Kontraksi memfasilitasi aliran darah ke

16
uterus sehingga meningkatkan pengangkutan oksigen ke uterus.Selain
bertambah besar, uterus juga mengalami perkembangan
desidua.Selain bertambah besar uterus juga mnengalami perubahan
berat, bentuk dan posisi.Dinding-dinding otot menjadi kuat dan
elastic.Fundus pada serviks mudah fleksi yang disebut tanda Mc
Donald.Setelah minggu kedelapan korpus uteri dan serviks melunak
dan membesar secara keseluruhan. Fundus menekan kandung kemih,
menyebabkan wanita sering mengalami urinary frekuensi (sering
berkemih).
4) Ovarium
Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta muali terbentuk dan
menggantikan fungsi korpus luteum graviditatum.
5) Payudara (Mammae)
Pada kehamilan 12 mingggu ke atas dari putting susu dapat
keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut colostrum.
Colostrums ini berasal dari asinus yang mulai bersekresi.
Selama trimester kedua dan ketiga, pertumbuhan kelenjatr
mammae membuat ukuan payudara meningkat secara progresif.Kadar
hormone luteal dalam plasenta dalam masa hamil meningkatkan
proliferasi duktus laktiterus dan jaringan lobulus alveolar sehingga
pada palpasi payudara teraba penyebaran nodul kasar.Peningkatan
jaringan glandular menggantikna jaringan ikat akibatnya jaringan
menjadi lebih lunak dan lebih jarang.Peregangan ligamentum cooper
suspensorium fibrosa berlebihan yang menopang payudara dapat
dicegah dengan mengenakan bra maternitas berukuran sesuai.
Walaupun perkembangan kelenjar mamae secara fungsional
lengkap pada pertengahan masa hamil, tetapi laktasi terlambat samapi
kadar estrogen menurun, yakni setelah janin dan plasenta lahir.
6) Sistem Pencernaan
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormone
progesterone yang meningkat.Selain itu perut kembung juga terjai

17
karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut
yang mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran
pencernaan, usus besar, ke arah atas dan lateral.Wasir (hemoroid)
cukup sering pada kehamilan sebagian besar akibat konstipasi dan
naiknya tekanan vena-vena di bawah uterus termasuk vena
hemoroid.Panas perut (heart burn) terjadi karena terjadinya aliran
balik asam gastric ke dalam esophagus bagian bawah.
7) Sistem Respirasi
Karena adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita hamil
seringmengeluhkan sesak napas sehingga meningkatkan usaha
bernapas.
8) Sistem Kardiovaskuler
Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi
proses hemodilusi setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi
sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterm. Perubahan
auskultasi mengiringi perubahan ukuran dan posisi jantung.
Peningkatan volume darah dan curah jantung juga menimbulkan
perubahan hasil auskultasi yang umum terjadi selama masa hamil.
Bunyi splitting S1 dan S2 lebih jelas terdengar.S3 lebih jelas
terdengar setelah minggu ke 20 gestasi. Selain itu murmur ejeksi
sistolik tingkat II dapat didengar di daerah pulmonal. Antara minggu
ke 14 dan ke 20, denyut meningkat perlahan, mencapai 10-15
kali/menit, kemudian menetap sampai aterm.Dapat timbul palpitasi.
9) Sistem Traktus Urinarius
Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai
berkurang, karena uterus sudah mulai keluar dari uterus.Pada
trimester kedua, kandung kemih tertarik ke atas dan keluar dari
panggul sejati kearah abdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm
karena kandung kemih  bergeser kearah atas. Kongesti panggul pada
masa hamil ditujn jukkan oleh hipemeria kandung kemih dan
uretra.Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih

18
menjadi mudah luka dan berdarah.Tonus kandung kemih dapat
menurun. Hal ini memungkinkan distensi kandung kemih sampai
1500 ml. Pada saat yang sama, pembesarabn uterus menekan
kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun
kandung kemih hanya berisi sedikit urine.
10) Sistem Muskuluskletal
Selama trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang
terutama pada daerah siku dan pergelangan tangan dengan
meningkatnya retensi cairan pada jaringan konektif atau jaringan
yang berhubungan di sekitarnya.
11) Sistem Integumen
Akibat peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone,
kadar MSH pun meningkat.
12) Sistem Endokrin
Adanya peningkatan hormone estrogen dan progesteron serta
terhambatnya pembentukan FSH dan LH.
13) Kenaikan Berat Badan
Kenaikan berat badan 0,4-0,5 kilogram/minggu selama sisa
kehamilan.
c. Trimester III
1) Uterus
Uterus pada trimester III itrmus lebih nyata menjadi bagian
korpus uteri dan berkembang menjadi segmen bawah Rahim. Pada
kehamilan tua karena kontraksi otot-otot bagian atas uterus, segmen
bawah rahim menjadi lebih lebar dan tipis, tampak batas yang nyata
antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih
tipis.Batas itu di kenal sebagai lingkaran retraksi fisipologis dinding
uterus, diatas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada dinding segmen
bawah rahim.
 28 minggu fundus uteri terletak kitra-kira tiga jari diatas pusat atau
1/3 jarak antara pusat ke proses ocifoideus (25 cm).

19
 32 minggu fundus uteri terletak kira-kira antara ½ jarak pusat dan
proses ocifoideus.
 30 minggu fundus uteri kira-kira 1 jari di bawah  proses ocifoideus
(30 cm).
 40 minggu fundus uterus terletak kira-kira 3 jari di bawah proses
ocifoideus (30 cm).
Setelah minggu ke-28 kontraksi brakton bicks semakin jelas,
terutama pada wanita yang langsing. Umumya akanmenghilang bila
wanita tersebut melakukan latihan fisik atau berjalan. Pada minggu-
minggu terakhir kehamilan kontraksi semakin kuat sehingga sulit
diberikan dan kontraksi untuk memulai persalinan.
2) Sistem Uraktus Uranius
Pada terakhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas
panggul keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung
kencing akan mulai tertekan kembali. Selain itu juga terjadi hemodilusi
menyebabkan metabolism air menjadi lancer.
Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter
lebih berdilatasi daripada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang
berat ke kanan akibat terdapat kolon rektosigmoid di sebelah kiri.
Perubahan-perubhan ini membuat pelvis dan ureter  mampu
menampung urin dalam volume yang lebih besar dan juga
memperlambat laju aliran urin.
3) Sistem Respirasi
Pada 32 minggu ke atas karena usus-usus tertekan uterus yang
membesar kea rah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa
bergerak mengakibatkan kebanyakan wanita hamil mengalami derajat
kesulitan bernafas.
4) Kenaikan Berat Badan
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan berat
badan mulai dari awal kehamilan sampai akhir kehamilan adalah 11-
12 kg.

20
5) Sirkulasi Darah
Hemodilusi penambahan volume darah sekitar 25% dengan
puncak kehamilan 32 minggu, sedangkan hematokrit mencapai level
terendah pada minggu 30-32, karena setelah 34 minggu masa RBC
terusd meningkat tetapi volume plasma tidak. Peningkatan RBC
menyebabkan penyaluran oksigen pada wanita dengan hamil lanjut
mengeluh sesak napas dan pendek napas.Hal ini ditemukan pada
kehamilan meningkat untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Aliran darah ,meningkat dengan cepat seiring dengan
pembesaran uterus. Walaupun alieran darah uterus terus meningkat 20
kali lipat, ukuran konseptus meningkat lebih cepat.Akibat lebih banyak
oksigen diambil dari darah uterus selama masa kehamilan lanjut. Pada
kehamilan cukup bulan yang  normal, seperenam volume darah total
ibu berada didalam dsistem perdarahan uterus. Kecepatan rata-rata
aliran darah uterus ialah 500 ml/menit.Dan konsumsi rata-rata oksigen
yterus gravid ialah 25ml/menit.Tekanan arteri maternal, kontraksi
uterus dam posisi maternal mempengaruhi aliran darah.Estrogen juga
berperan dalam mengatur aliran darah uterus.
Dengan menggunakan alat ultrasound atau stetoskop janin,
member pelayanan kebidanan dapat mendengar : (1) uterine souffle
atau murmur suatu bunyi aliran darah ibu bergegas menuju plasenta,
yang sinkron dengan nadi ibu, (2) Souffle funic yang sinkron dengan
frekuensi jantung janin dan di sebabkan oleh darah janin yang mengalir
melalui tali pusat dan (3) frekuensu bunyi jantung janin (DJJ). Semua
bunyi ini adalah tanda pasti kehamilan.
6) Sistem Muskuloskeletal
Sendi pelvis pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak.
Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan berat wanita hamil
menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara
menyolok. Peningkatan disgtemsi abdomen yang membuat panggul
miring kedepan, penurunan tonus otot perut dan peningkatan beban

21
berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang
(realignment) vulvatura spinalis.
Pusat gravitasi wanita bergerak kedepan .kurva lumbo sakrun
normal harus semakin melengkung dan didaerah serviks dorsal harus
berbentuk kurvatura, fleksi anterior kepala berlebihan untuk
mempertahankan keseimbangan payudara yang besar dan posisi bahu
yang bungkuk saat berdiri akan semakin membuat kurva punggung dan
lumbal menonjol berdiri akan semakin membuat kurva punggung dan
lumbal menonjol. Pergerakan menjadi lebih sulit.Struktur ligament dan
otot tulang belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat.
Wanita muda yang cukup berotot dapat mentoleransi perubahan
ini tanpa keluhan.Akan tetapi wanita yang tua dapat mengalami
gangguan punggung atau nyeri punggung yang cukup berat selama dan
segera setelah kehamilan.
Otot dinding perut meregang dan akhirnya kehilangan sedikit
tonus otot.Selama trimester ketiga rectum abdomen dapat memisah,
menyebabkan isi perut menonjol digaris tengah tubuh.Umbilicus
menjadi lebih datar atau menonjol.Setelah melahirkan tonus otot secara
bertahap kembali, tetapi pemisahan otot (diastasis recti abdominis)
menetap.
Hormone pregesteron dan hormone relaxing menyebabkan
relaksasi jaringan ikat dan otot-otot, hal ini terjadi maksimal pada satu
minggu terakhir kehamilan, proses relaksasi ini memberikan
kesempatan pada panggul untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai
persiapan proses persalinan, tulang pubik melunak menyerupai tulang
sendi, sambungan sendi sacrocoagusmengendur membuat tulang
coccigis bergeser ke arah belakang sendi panggul yang tidak stabil pada
ibu hamil hal ini menyebabkan sakit pinggang. Postur tubuh wanita
secara bertahap mengalami perubahan karena janin membesar dalam
abdomen sehingga untuk mengkompensasi penambahan berat ini, bahu
lebih tertarik ke belakang dan tulang lebih melengkung, sendi tulang

22
belakang lebih lentur dan dapat menyebabkan nyeri punggung pada 
bebrapa wanita.
Lordosis progresif merupakan gambaran yang karakteristik pada
kehamilan normal.Untuk mengkompensasi posisi anterior uterus yang
semakin menbesar, lordosis menggeser pusat gravitasi ke belakang pada
tungkai bawah.Mobilitas sendi sakroiliaka, sakrokoksigeal dan sendi
pubis bertambah besar dan menyebabkan rasa tidak nyaman di bagian
bawah punggung, khususnya pada akhir kehamilan. Selama trimester
akhir rasa pegal, mai rasa dan lemah dialami oleh anggota badan atas
yang disebabkan lordosis yang besar dengan fleksi anterior leher dan
merosotnya lingkar bahu yang akan menimbulkan traksi pada nervus
ulnaris dan medianus (Crips dan de Francesco,1964). Ligament
raundron Mengalami hipertropi dan mendapatkan tekana dari uterus
yang mengakibatkan rasa nyeri pada ligament tersebut.
2. Adaptasi Psikologis
a. Adaptasi Ibu
1) Trimester I
Trimester pertama sering dikatakan sebagai masa
penentuan untuk membukukan bahwa wanita dalam keadaan
hamil. pada saat inilah tugas psikologis pertama sebagai calon ibu
untuk dapat  menerima kenyataan akan kehamilannya.
Selain itu akibat dari dampak terjadinya peningkatan
hormone estrogen dan progesterone pada tubuh ibu hamil akan
mempengaruhi perubahan pada fisik sehingga banyak pada ibu
hamil yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan
kesedihan.
Dia akan merenungkan keadaan dirinya. Dari munculnya
kebingungan tentang kehamilannya dengan pengalaman buruk
yang pernah dialaminya sebelum kehamilan, efek kehamilan yang
akan terjadi pada hidupnya (terutama jika ia wanita karir),
tanggung jawab baru atau tambahan yang akan dipikul,

23
kecemasannya tentang kemampuan dirinya untuk menjadi seorang
ibu, keuangan dan rumah, penerimaan kehamilannya oleh orang
lain. Saat itu, beberapa ketidaknyamanan trimester pertama berupa
mual, lelahh, perubahan selera, emosional, mungkin mencerminkan
konflik dan depresi yang dalam dan dapat terjadi pada saat ia
teringat  tenang kehamilannya.
Kekhawatiran orang tua terhadap kesehatan anak berbeda-
beda selama masa hamil (Gaffney, 1998). Kekhawatiran pertama
timbul pada trimester pertama dan berkaitan dengan kemungkinan
terjadinya keguguran. Banyak wanita yang sengaja tidak mau
memberitahukan kehamilannya kepada orang lain sampai periode
ini berlalu.
Kebingungan yang dialami ibu hamil ini secara normal
akan berakhir spontan pada saat dia menerima kehamilannya.
Penerimaan ini biasanya terjadi pada akhir trimester pertama dan
didukung oleh perasaannya yang cukup aman untuk
mengungkapkan perasaannya terhadap konflik yang dialamo
selama ini.Terimeser pertama juga sering merupakan masa
kekhawatiran dan penantian kehamilan menjadi aman.Terutama
pada wanita yang pernah mengalami keguguran sebelumnya dan
tenaga professional dalam bidang pelayanan kesehatan wanita yang
khawatir terhadap keguguran dan teratogen.Wanita ini dengan
tidak sabar menunggu berakhirnya trimester pertama sampai
mereka dapat tenang dan percaya denga kehamilannya.
Pada trimester pertama seorang ibu akan selalu mencari
tanda-tanda untuk lebih menyakinkan bahwa dirinya memang
hamil. Setipa perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu
diperhatikan dengan seksama.karena perutnya masih kecil,
kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang dapat
diberitahukannya kepada orang lain atau mungkin dirahasiakannya.

24
Bertambahnya berat badan adalah bagian yang significan
pada wanita pada trimester pertama. Ini menjadi uji nyata yang
dilakukan wanita yang seperti terlihat pada tubuhnya jelas bahwa
ia hamil. Bagi kebanyakan wanita, bertambahnya berat badan
dijadikan bukti awal berkembangnya bayi meskipun sebenarnya
bukanlah kejadian secara fisik.Wanita yang terlihat bertambah
berat badannya berperan pada perlindungan dan pertumbuhan
abdomennya, yang berarti hamil baginya.Dan sebaliknya, bagi
wanita hamil dan ingin menyembunyikannya (seperti remaja yang
belum menikah) bisa mencegah mereka untuk menunjukan dan
mencoba untuk mengatasi masalahnya.
Hasrat untuk melakukan hubungan seks, pada trimester
pertama berbeda-beda.Walalupun beberapa wanita mengalami
gairah seks yang lebih tinggi, kebanyakan mereka mengalami
penurunan libido selama periode ini. Ekspresi seksual  selama
masa hamil bersifat individual. Beberapa pasangan menyatakan
puas dengan hubungan seksual mereka, sedang yang lain
mengatakan sebaliknya. Perasaan yang berbeda-beda ini
dipengaruhi oleh factor-faktor fisik, emosi, dan interaksi termasuk
takhayul tentang seks selama masa hamil, masalah disfungsi
seksual, dan perubahan fisik pada wanita.
Keadaan ini menciptakan kebutuhan  untuk berkomunikasi
secara terbuka dan jujur dengan suami. Banyak wanita merasa
buuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun
tanpa berhubungan seks.Libido sangat dipengaruhi kelelahan, rasa
mual, pembesaran payudara, keprihatinan, kekhawatiran. Semua
ini merupakan bagian normal dari proses kehamilan pada trimester
pertama.
2) Trimester II
Trimester kedua sering disebut sebagai periode pancaran
kesehatan, saat ibu merasa sehat.Ini disebabkan selama trimester

25
ini umumnya wanita sudah merasa baik dan terbebas dari
ketidaknyamanan kehamilan. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan
kadar hormone yang lebih tinggi dan rasa tiidak nyaman karena
hamil sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga
belum dirasakan sebagai beban.Ibu sudah menerima kehamilannya
dan mulai dapat menggunakan energy dan piokirannya secara lebih
konstruktif.Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan
bayinya, dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai
seseorang diluar dari dirinya sendiri.Banyak ibu yang merasa
terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang
dirasakan pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya
libido.
Trimester kedua dibagi menjadi dua fase yaitu
prequickening dan postquickening. Akhir dari trimester pertama
dan selama prequickening dalam trimester kedua, wanita tersebut
akan terus melengkapi dan mengevaluasi segala aspek yang
menghubungkan dengan ibunya sendiri. Semua masalah pribadi
dengan ibunya yang telah atau sedang terjadi
dianalisis.Kemampuan untuk dapat mempertahankan hubungan ibu
dan anak diuji. Dengan pengujian ini mendatangkan pengertian dan
criteria penerimaan oleh ibunya yang ia hargai dan hormati.
Hubungan social wanita akan meningkat dengan wanita
hamil lainnya atau yang baru menjadi ibu, ketertarikan dan
aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran dan persiapan
untuk peran yang baru. Hubungna social yang rumit ini
membutuhkan sejumlah pekerjaan yang rumit, yang pada
gilirannya akan bertindak sebagai katalis bagi peran barunya.
Ketika janin menjadi semakin jelas, yang terlihat dengan
adanya gerakan dan denyut jantung, kecemasan orang tua yang
terutama ialah kemungkinan cacat pada anaknya. Orang tua
mungkin akan membicarakan rasa cemasnya ini secara terbuka dan

26
berusaha memperoleh kepastian bahwa anaknya dalam keadaan
sempurna. Pada tahap lanjut kehamilan, rasa takut bahwa anaknya
dapat meninggal semakin melemah.
3) Trimester III
Trimester ketiga sering disebut sebagai periode
penantian.Pada periode ini wanita menanti kehadiran bayinya
sebagai bagian dari dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk segera
melihat bayinya. Ada perasaan tidak menyenangkan ketika bayinya
tidak lahir tepat pada waktunya, fakta yang menempatkan wanita
tersebut gelisah dan hanya bisa melihat dan menunggu tanda-tanda
dan gejalanya.
Trimester tiga adalah waktu untuk mempersiapkan
kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua, seperti terpusatnya
perhatian pada kehadiran bayi. Saat ini orang-orang disekelilingnya
akan membuat rencana pada bayinya. Wanita tersebut akan
berusaha melindungi bayinya, dengan menghindari kekrumunan
atau seseorang atau apapun yang dianggap membahayakan. Dia
akan membayangkan bahwa bahaya terdapat didunia luar. Memilih
nama adalah aktivitas yang dilakukan dalam mempersiapkan
kehadiran bayi. Dia mungkin akan mencari buku ynag berisi nama-
nama atau mengikuti penyuluhan-penyuluhan kesehatan yang
berkaitan dalam rangka mempersiapkan kelahiran dan kesiapan
menjadi orang tua. Membuat atau membeli pakaian bayi.Mengatur
ruangan.Banyak hal yang diberukan untuk merawat bayinya.
Sejumlah ketakutan terlihat selama trimester ketiga. Wanita
mungkin khawatir terhadap hidupnya dan bayinya, dia tidak akan
tahu kapan dia melahirkan. Mimpinya mencerminkan perhatian
dan kekhawatirannya.Dia lebih sering bermimpi tentang bayinya,
anak-anak, persalinan, kehilangan bayinya, atau terjebak disuatu
tempat kecil dan tidak bisa keluar. Ibu mulai merasa takut akan
rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu

27
melahirkan. Rasa tidak nyaman timbul kembali karena perubahan
body image yaitu merasa dirinya aneh dan jelek.Ibu memerlukan
dukungan dari suami, keluarga dan bidan.
Wanita juga mengalami proses berduka seperti kehilangan
perhatian dan hak istimewa yang dimiliki selama kehamilan,
terpisahnya bayi dari bagian tubuhnya, dan merassa kehilangan
kandungan dan menjadi kosong. Perasaan mudah terluka juga
terjadi pada masa ini.Wanita tersebut mungkin merasa canggung,
jelek, tidak rapi, dia membutuhkan perhatian yang lebih besar dari
pasangannya.Pada pertengahantrimester II, hasrat seksual tidak
setinggi pada trimester kedua karena abdomen menjadi sebuah
penghalang.

E. Kehamilan dan Pengaruhnya Terhadap Keluarga


1. Psikologis Suami
Ayah seringkali kelihatan “standar” sebagai pengamat istriyang hamil.
Ia diperlukan untuk konsepsi, membayar biaya, dan menyiapkan  penuntun
perkembangan anak sekarang pandangantersebut telah berubah dan seorang
ayah sekarang diharapkan berperan penuh dalam perawatan,terlibat sebagai
Ayah, dan pemberi nafkah, sebagai  respon terhadap  tekanan masyarakat .
pengaruh  feminisme dan tekanan ekonomi menyebabkan lebih banyak wanita
bekerja diluar rumah dan berbagai peran sebagaiorang tua.sering turjadi
perasaan  menolak karena banyak factor, misalnya, apakah kehamilan  itu
direncanakan, bagaimana hubungan laki  - laki tersebut dengan istri \
pasangannya,pengalaman  ke hamilan  sebelumnya, umur,dan kesetabilan 
ekonomi.
Peran ayah berkembang sejalan dengan peran ibu. Secara umum, ayah
yang stress menyukai anak-anak, senang berperan sebagai ayah dan senang
mengasuh anak, percaya diri  dan mampu menjadi ayah, membagi pengalaman
tentang kehamilan dan melahirkan dengan pasangannya (Jordan, 1990).
2. Psikologis Saudara Kandung

28
Saudara kandung (sibling) perlu dipersiapkan akan kedatangan
adiknya karena dapat menimbulkan perasaan bersaing (sibling rivalry). 
Sibling rivalry timbul karena anak-anak takut perhatian orang tuannya
berubah.
Pencegahan kondisi ini dapat dilakukan dengan cara :
a. Anak – anaknya yang lain diberitahu sejak awal kehamilan.
b. Kepada anak toddler diberikan kesempatan untuk merasakan
gerakan bayi dalam rahim dan dijelaskan bahwa rahim ibu adalah
tempat khusus tumbuhnya bayi.
c. Anak dapat membantu mengatur baju bayi dilaci atau menyiapkan
tempat tidur dan kamar bayi.
d. Bantu anak menyesuaikan diri terhadap perubahan ini.
e. Kenalkan anak dengan bayi sehingga anak tidak membayangkan
adiknya akan cukup besar untuk diajak bermain.
f. Mengajak anak ketempat pemeriksaan kehamilan dan memberikan
kesempatan untuk mendengar denyut jantung  janin.           
3. Psikologis Kakek – Nenek
Dengan adanya kehamilan, hubungan suami istri dengan kedua
orang tuannya menjadi lebih dekat. Kakek/nenek merasa kadang-
kadang tidak pasti seberapa dekat mereka terlibat dalam membantu
memberikan nasihat atau hadiah. Bagi kakek/nenek yang masih muda,
dapat terlibat dengan membantu bekerja atau kegiatan lain.
Kakek/nenek juga mengalami perubahan peran dalam
kehidupannya, seperti pensiun, perubahan    kondisi keuangan,
menopause, kematian teman dan lain-lain yang dapat menimbulkan
konflik dalam perubahan struktur keluarga.  Kakek/nenek juga ingin
merasakan dan mengontrol situasi baru mereka sendiri selain pasangan
yang hamil tersebut. Pasangan yang masih muda sebaiknya
mendengarkan pendapat yang ingin disampaikan oleh orang tuanya.
Biasanya pasangan muda merasaka bahwa mereka menerima nasihat
yang berlebihan, yang kadang – kadang mereka anggap sebagai kritik

29
atau asuhan mereka terhadap bayi baru lahir. Sebaiknya pasangan
muda mendiskusikan masalah mereka dan menyusun perencanaan
Peran kakek/nenek ketika bayi dibawa pulang perlu
diperjelaskan untuk member situasi yang nyaman dirumah. Kadang –
kadang diperlukan pendidikan bagi kakek/nenek, agar dapat member
nasihat atau dukungan kepada orang tua baru.

F. Metode Persiapan Persalinan


1. Metode Dick-Read
Menurut Dick – Read ( 1959 ) rasa takut, tegang, dan nyeri ialah tiga
selubung yang bertentangan dengan rancangan alam. Apabila rasa takut,
tegang, dan nyeri berjalan beriringan, untuk menghilangkan nyeri perlu
dilakukan tindakan untuk meringankan ketegangan dan mengatasi rasa takut.
Implementasi teori saya menunjukkan metode yang dapat mengalahkan
ketakutan, menghilangkan ketegangan, dan menggantinya dengan relaksasi
mental dan fisik.
Karya Dick – Read menjadi dasar program persiapan melahirkan dan
pelatihan pengajar diseluruh Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Afrika
Selatan. Perawat yang telah mempelajari metode ini mendirikan International
Childbirth Education Association ( ICEA ) pada tahun 1960.
Untuk mengganti rasa takut tentang hal yang tidak diketahui melalui
pemahaman dan keyakinan, program Dick – Read meliputi pemberian
informasi tentang persalinan dan melahirkan, disamping nutrisi, hygiene, dan
latihan fisik. Kelas – kelas ini mengajarkan tiga teknik :
a. Latihan fisik untuk membuat tubuh siap saat melahirkan.
b. Latihan relaksasi secara sadar.
c. Latihan pola napas.
Relaksasi secara sadar meliputi relaksasi progresif kelompok otot
seluruh tubuh. Dengan berlatih, banyak wanita mampu berelaksasi sesuai
perintah, baik selama kontraksi maupun diantara kontraksi.

30
Pola napas meliputi napas dalam pada abdomen hampir sepanjang masa
bersalin, napas pendek menjelang akhir tahap pertama, dan sampai pada waktu
terakhir ini, menahan napas pada tahap kedua persalinan. Para pengajar metode
Dick – Read berpendapat bahwa berat otot – otot abdomen terhadap uterus yang
berkontraksi meningkatkan rasa nyeri. Wanita melahirkan diajar untuk
mendorong otot – otot perutnya ke atas saat rahim naik selama suatu kontraksi.
Dengan demikian otot – otot abdomen terangkat dari uterus yang berkontraksi.
Metode Dick – Read telah diadaptasi karena dukungan persalinan yang
dahulu hanya dilakukan oleh perawat, saat ini dapat dilakukan oleh suami atau
orang lain yang dipilih ibu.  
2. Metode Lamaze
Metode Lamaze berasal dari karya Pavlov tentang classical
conditioning. Menurut Lamaze, rasa nyeri merupakan respons bersyarat.
Wanita juga dapat dikondisikan supaya tidak mengalami rasa nyeri pada saat
melahirkan. Metode Lamaze membuat wanita berespons terhadap kontraksi
rahim buatan dengan mengendalikan relaksasi otot dan pernapasan sebagai
ganti berteriak dan kehilangan kendali ( Lamaze, 1972 ). Strategi untuk
mengatasi rasa nyeri ini antara lain memusatkan perhatian pada titik perhatian
tertentu, misalnya, pada gambar yang sangat disukai supaya jalur saraf terisi
oleh stimulus lain, sehingga jalur saraf itu tidak dapat memberi respons
terhadap stimulus nyeri.
Wanita ini diajar untuk merelaksasi otot – otot yang tidak terlibat saat
ia mengontraksi kelompok otot tertentu. Ia akan menerapkan latihan ini pada
saat melahirkan, yakni dengan merelaksasi semua otot lain saat rahim
berkontraksi. Wanita yang mengikuti kelas p;ersiapan dengan memakai
metode Lamaze selama tahap pertama persalinan mempertahankan control
neuromuskular pada tingkat yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan
wanita yang mempersiapkan diri dengan caranya sendiri ( Bernardini, Maloni,
Stegman, 1983 ). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Cronenwett dan
Brickman ( 1983 ) dan Mackey ( 1990 ), mempertahankan kendali erat
kaitannya dengan rasa puas.

31
Pengajar – pengajar metode Lamaze percaya bahwa pernapasan dada
mengangkat diafragma dari rahim yang berkontraksi sehingga menciptakan
lebih banyak ruang bagi rahim untuk berkembang. Pola pernapasan dada
bervariasi, sesuai intensitas kontraksi dan kemajuan persalinan. Para pengajar
ini juga berusaha menghilangkan rasa takut dengan meningkatkan pemahaman
tentang fungsi tubuh dan nyeri neurofisiologis. Dukungan pada saat bersalin
diberikan oleh suami, orang lain, atau pleh tenaga ahli terlatih yang disebut
monitrice.
3. Metode Bradley   
Metode Bradley didasarkan pada observasi perilaku binatang saat
melahirkan dan menekankan keharmonisan tubuh, yakni dengan melakukan
control pernapasan, pernapasan perut, dan relaksasi seluruh tubuh ( Bradley,
1974 ). Teknik ini menekankan factor lingkungan, seperti suasana gelap,
menyendiri, dan suasana tenang sehingga peristiwa melahirkan menjadi lebih
alami. Ibu yang memakai metode Bradley sering tertidur saat bersalin, tetapi
sebenarnya mereka berada dalam tingkat relaksasi mental yang dalam.
Walaupun kehadiran ayah pada saat melahirkan tampaknya merupakan
factor yang sangat penting bagi kebanyakan wanita, konsep ayah atau suami
sebagai penolong persalinan mendapat kritikan dari beberapa pihak ( klien,
dkk, 1981 ). Beberapa pria tidak nyaman dalam memainkan peran ini, tetapi
tetap dapat mendukung istrinya selama hamil dan bersalin.

32
G. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Ibu Masa Prenatal
1. Pengkajian
a. Identitas istri dan suami, keluhan kehamilan (mual, muntah, sakit
kepala, nyeri ulu hati, nafsu makan, tidur, miksi dan defekasi serta
perkawinan
b. Tanda dugaan Kehamilan
1) Amenorea (terlambat datang bulan)
a) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan
folikel degraf dan ovulasi
b) Mengetahui tanggal haid terakhir ditentukan perkiraan
persalinan
2) Mual (Nausea) dan muntah (emesis)
a) Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam
lambung yang berlebih
b) Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari (morning
sickness)
c) Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat diatasi
d) Akibat mual muntah nafsu makan berlebihan
3) Ngidam : Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu
(ngidam)
4) Sinkope atau Pingsan
a) Terjadinya gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan
sinkop / pingsan
b) Keadaan ini menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu
5) Payudara tegang
a) Pengaruh estrogen-progresteron dan somatomamotropin
menimbulkan lemak, air dan garam payudara
b) Payudara membesar dan tegang
c) Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada
hamil pertama

33
6) Sering miksi
a) Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh dan sering miksi
b) Pada triwulan ke-2 sudah hilang
7) Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progresteron dapat menghambat peristaltik usus
menyebabkan kesulitan buang air besar
8) Pigmentasi kulit
a) Sekitar pipi : Chiloasoma gravidarum
b) Keluarnya ”melaphorne stimulating hormone” hipofisis
anterior menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit
9. Dinding perut
a) Striae lividae
b) Striae nigra
c) Linea alba makin hitam
10. Sekitar payudara
a) Hiperpigmentasi areola mamae
b) Puting susu makin menonjol
c) Kelenjar montgomery menonjol pembuluh darah manifes
sekitar payudara
9) Epulsi : Hipertrofi gusi (epulsi) dapat terjadi bila hamil
12. Varices / penampakan pembuluh darah vena
a) Karena pengaruh dari estrogen dan progresteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka
yang mempunyai bakat
b) Penampakan pembuluh darahh itu terjadi di sekitar genetala
eksterna, kaki, betis dan payudara
Penampakan pembuluh darah ini menghilang setelah
persalinan
c. Tanda Kehamilan Tak Pasti
1) Rahim membesar, sesuai dengan tuanya kehamilan

34
2) Pada Px dalam dijumpai :
a) Tanda Hegar
b) Tanda Chadwicks
c) Tanda piscaseck
d) Kontraksi Braxron Hicks
e) Teraba ballotement
3) Px tes biologi kehamilan positif, Sebagian kemungkinan positif
palsu
d. Tanda Kehamilan Pasti
Tanda-tanda kehamilan dapat ditentukan dengan jalan :
1) Gerakan janin dalam rahim
a) Terlihat / teraba gerakan janin
b) Teraba bagian-bagian janin
2) Djj
a) Auskultasi : Stetoskop laenec, alat kardiotokografi, Doppler
b) Abdominal foto : - Kerangka janin terlihat
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada ibu dilakukan setelah dilakukannya
anamnesa. Sebelum memulai pemeriksaan, perawat harus menjelaskan
pada ibu dan kelurga apa yang akan dilakukan. Berikan mereka waktu
untuk mengajukan pertanyaan sehingga mereka dapat memahami
pentingnya pemeriksaan tersebut. Pemeriksaan fisik berguna untuk
mengetahui keadaan kesehatan ibu dan janin serta perubahan yang terjadi
pada suatu pemeriksaan ke pemeriksaan berikutnya. Dalam pemeriksaan
kehamilan meliputi beberapa langkah antara lain :
a. Perhatikan tanda – tanda tubuh yang sehat
Pemeriksaan pandang dimulai semenjak bertemu dengan
pasien. Perhatikan bagaimana sikap tubuh, keadaan punggung dan
cara berjalannya. Apakah cenderung membungkuk, terdapat lordosis,
kifosis, scoliosis atau pincang dsb. Lihat dan nilai kekuatan ibu ketika

35
berjalan, apakah ia tampak nyaman dan gembira, apakah ibu tampak
lemah
b. Pengukuran tinggi badan dan berat badan
Timbanglah berat badan ibu pada setiap pemeriksaan
kehamilan. Bila tidak tersedia timbangan, perhatikan apakah ibu
bertambah berat badannya. Berat badan ibu hamil biasanya naik
sekitar 9-12 kg selama kehamilan. Yang sebagian besar diperoleh
terutama pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Kenaikan berat
badan menunjukkan bahwa ibu mendapat cukup makanan. Jelaskan
bahwa berat badan ibu naik secara normal yang menunjukkan
janinnya tumbuh dengan baik bila kenaikan berat badan ibu kurang
dari 5 kg pada kehamilan 28 minggu maka ia perlu dirujuk.
Tinggi berat badan hanya diukur pada kunjungan pertama.
Bila tidak tersedia alat ukur tinggu badan maka bagian dari dinding
dapat ditandai dengan ukuran centi meter. Pada ibu yang pendek
perlu diperhatikan kemungkinan mempunyai panggul yang sempit
sehingga menyulitkan dalam pemeriksaan. Bila tinggu badan ibu
kurang dari 145 atau tampak pendek dibandingkan dengan rata-rata
ibu, maka persalinan perlu diwaspadai.
c. Pemeriksaan tekanan darah
Tekanan darah pada ibu hamil bisanya tetap normal, kecuali
bila ada kelainan. Bila tekanan darah mencapai 140/90 mmhg atau
lebih mintalah ibu berbaring miring ke sebelah kiri dan mintalah ibu
bersantai sampai terkantuk. Setelah 20 menit beristirahat, ukurlah
tekanan darahnya. Bila tekanan darah tetap tinggi, maka hal ini
menunjukkan ibu menderita pre eklamsia dan harus dirujuk ke dokter
serta perlu diperiksa kehamilannya. Khususnya tekanan darahnya
lebih sering (setiap minggu). Ibu dipantau secara ketat dan anjurkan
ibu persalinannya direncanakan di rumah sakit.

36
d. Pemeriksaan dari ujung rambut sampai ke ujung kaki
Pemeriksaan fisik pada kehamilan dilakukan melalui
pemeriksaan pandang (inspeksi), pemeriksaan raba (palpasi), periksa
dengar (auskultasi),periksa ketuk (perkusi). Pemeriksaan dilakukan
dari ujung rambut sampai ke ujung kaki, yang dalam pelaksanaannya
dilakukan secara sistematis atau berurutan. Pada saat melakukan
pemeriksaan daerah dada dan perut, pemeriksaan inspeksi, palpasi,
auskultasi dilakukan secara berurutan dan bersamaan sehingga tidak
adanya kesan membuka tutup baju pasien yang mengakibatkan rasa
malu pasien.
Dibawah ini akan diuraikan pemeriksaan obstetric yaitu dengan
melakukan inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi terhadap ibu hamil
dari kepala sampai kaki.
1) Lihatlah wajah atau muka pasien
Adakah cloasma gravidarum, pucat pada wajah adalah
pembengkakan pada wajah. Bila terdapat pucat pada wajah
periksalah konjungtiva dan kuku pucat menandakan bahwa ibu
menderita anemia, sehingga memerlukan tindakan lebih lanjut.
Jelaskan bahwa ibu sedang diperiksa apakah kurang darah atau
tidak. Sebutkan bahwa bila ibu tidak kurang darah ia akan lebih
kuat selama kehamilan dan persalinan. Jelaskan pula bahwa tablet
tambah darah mencegah kurang darah.
Bila terdapat bengkak diwajah, periksalah adanya bengkak
pada tangan dan kaki. Sedikit bengkak pada mata kaku dapat
terjadi pada kehamilan normal, namun bengkak pada tangn dan
atau wajah tanda preeklamsi. Perhatikan wajah ibu apakah bengkak
dan tanyakan pada ibu apakah ia sulit melepaskan cincin atau
gelang yang dipakainya. Mata kaki yang bengkak dan
menimbulkan cekungan yang tak cepat hilang bila ditekan, maka
ibu harus dirujuk ke dokter, dipantau ketat kehamilannya dan
tekanan darahnya, serta direncanakan persalinannya dirumah sakit.

37
Selain memeriksa ada tidaknya pucat pada konjungtiva,
lihatlah sclera mata adakah sclera kuning atau ikterik
2) Lihatlah mulut pasien. Adakah tampak bibir pucat, bibir kering
pecah-pecah adakah stomatitis, gingivitis, adakah gigi yang
tanggal, adakah gigi yang berlobang, caries gigi. Selain dilihat
dicium adanya bau mulut yang menyengat.
3) Lihatlah kelenjar gondok, adakah pembesaran kelenjar thyroid,
pembengkakan saluran linfe
4) Lihat dan raba payudara, pada kunjungan pertama pemeriksaan
payudara terhadap kemungkinan adanya benjolan yang tidak
normal. Lihatlah apakah payudara simetris atau tidak, putting susu
menonjol atau datar atau bahkan masuk. Putting susu yang datar
atau masuk akan mengganggu proses menyusui nantinya. Apakah
asinya sudah keluar atau belum. Lihatlah kebersihan areola
mammae adakah hiperpigmentasi areola mammae.
5) Lakukan pemeriksaan inspeksi, palpasi dan auskultasi pada
perut ibu.
Tujuan pemeriksaan abdomen adalah untuk menentukan letak dan
presentasi janin, turunnya bagian janin yang terbawah, tinggi
fundus uteri dan denyut jantung janin.
Lihatlah bentuk pembesaran perut (melintang, memanjang,
asimetris) adakah linea alba nigra, adakah striae gravidarum,
adakah bekas luka operasi, adakah tampak gerakan janin, rasakan
juga dengan pemeriksaan raba adanya pergerakan janin. Tentukan
apakah pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilannya.
Pertumbuhan janin dinilai dari tingginya fundus uteri.
Semakin tua umur kehamilan, maka semakin tinggi fundus uteri.
Namun pada umur kehamilan 9 bulan fundus uteri akan turun
kembali karena kepala telah turun atau masuk ke panggul. Pada
kehamilan 12 minggu, tinggi fundus uteri biasanya sedikit diatas
tulang panggul. Pada kehamilan 24 minggu fundus berada di pusat.

38
Secara kasar dapat dipakai pegangan bahwa setiap bulannya
fundus naik 2 jari tetapi perhitungan tersebut sering kurang tepat
karena ukuran jari pemeriksa sangat bervariasi. Agar lebih tepat
dianjurkan memakai ukuran tinggi fundus uteri dri simfisis pubis
dalam sentimeter dengan pedoman sebagai berikut:
Tabel 2.2
Ukuran Tinggi Fundus Uteri Berdasarkan Umur Kehamilan
Umur kehamilan Tinggi fundus uteri
20 minggu 20 cm
24 minggu 24 cm
28 minggu 28 cm
32 minggu 32 cm
36 minggu 34- 46 cm

Jelaskan pada ibu bahwa perutnya akan semakin membesar karena


pertumbuhan janin. Pada kunjungan pertama, tingginya fundus dicocokkan
dengan perhitungan umur kehamilan hanya dapat diperkirakan dari hari
pertama haid (HPHT). Bila HPHT tidak diketahui maka umur kehamilan
hanya dapat diperkirakan dari tingginya fundus uteri. Pada setiap
kunjungan, tingginya fundus uteri perlu diperiksa untuk melihat
pertumbuhan janin normal, terlalu kecil atau terlalu besar.
e. Pemeriksaan denyut jantung janin.
Denyut jantung janin menunjukkan kesehatan dan posisi janin
terhadap ibu. Dengarkan denyut jantung janin (DJJ) sejak kehamilan
20 minggu. Jantung janin biasanya berdenyut 120-160 kali permenit.
Tanyakan kepada ibu apakah janin sering bergerak, katakana pada ibu
bahwa DJJ telah dapat didengar. Mintalah ibu segera bila janinnya
berhenti bergerak. Bila sampai umur kehamilan 28 minggu denyut
jantung janin tidak dapat didengar atau denyutnya lebih dari 160 atau
kurang dari 120 kali permenit atau janinnya berkurang gerakannya
atau tidak bergerak, maka ibu perlu segera dirujuk.
f. pemeriksaan punggung dibagian ginjal.

39
Tepuk punggung di bagian ginjal dengan bagian sisi tangan
yang dikepalkan. Bila ibu merasa nyeri, mungkin terdapat gangguan
pada ginjal atau salurannya.
g. Pemeriksaan genetalia
Cucilah tangan, kemudian kenakan sarung tangan sebelum
memeriksa vulva. Pada vulva terlihat adanya sedikit cairan jernih atau
berwarna putih yang tidak berbau. Pada kehamilan normal, tak ada
rasa gatal, luka atau perdarahan. Rabalah kulit didaerah
selangkangan, pada keadaan normal tidak teraba adanya benjolan
kelenjar. Setelah selesai cucilah tangan dengan sarung tangan yang
masih terpasang, kemudian lepaskan sarung tangan dan sekali lagi
cucilah tangan dengan sabun.
h. Distansia tuberan
Yaitu ukuran melintang dari pintu bawah panggul atau jarak
antara tuber iskhiadikum kanan dan kiri dengan ukuran normal 10,5-
11cm
i. Konjugata eksterna (Boudeloge)
Yaitu jarak antar tepi atas simfisis dan prosesus spinosus
lumbal V, dengan ukuran normal sekitar 18-20 cm. bila diameter
bouldelogue kurang dari 16 cm, kemungkinan besar terdapat
kesempitan panggul.
j. Pemeriksaan panggul
Pada ibu hamil terutama primigravida perlu dilakukan
pemeriksaan untuk menilai keadaan dan bentuk panggul apakah
terdapat kelainan atau keadaan yang dapat menimbulkan penyulit
persalinan. Ada empat cara melakukan pemeriksaan panggul yaitu
dengan pemeriksaan pangdang (inspeksi) dilihat apakah terdapat
dugaan kesempitan panggul atau kelainan panggul, misalnya pasien
sangat pendek, bejalan pincang, terdapat kelainan seperti kifosis atau
lordosis, belah ketupat michaelis tidah simetris. Dengan pemeriksaan
raba, pasien dapat diduga mempunyai kelainan atau kesempitan

40
panggul bial pada pemeriksaan raba pasien didapatkan: primigravida
pada kehmilan aterm terdapat kelainan letak. Perasat Osborn positif
fengan melakukan pengukuran ukuran-ukuran panggul luar.
Alat untuk menukur luar panggul yang paling sering
digunakan adalah jangka panggul dari martin. Ukuran – ukuran
panggul yang sering digunakan untuk menilai keadaan panggul
adalah:
1) Distansia spinarum
Yaitu jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan
kiri, dengan ukuran normal 23-26 cm.
2) Distansia kristarum
Yaitu jarak antara Krista iliaka terjauh kanan dan kiri
dengan ukuran sekitar 26-29 cm. bila selisih antara distansi
kristarum dan distansia spinarum kurang dari 16 cm,
kemungkinan besar adanya kesempitan panggul.
k. Pemeriksaan ektremitas bawah
Memeriksa adanya oedema yang paling mudah dilakukan
didaerah pretibia dan mata kaki dengan cara menekan jari beberapa
detik. Apabila terjadi cekung yang tidak lekas pulih kembali berarti
oedem positif. Oedem positif pada tungkai kaki dapat menendakan
adanya pre eklampsia. Daerah lain yang dapat diperiksa adalah
kelopak mata. Namun apabila kelopak mata sudah oedem biasanya
keadaan pre eklamsi sudah lebih berat.
l. Pemeriksaan reflek lutut (patella)
Mintalah ibu duduk dengan tungkainya tergantung bebas dan
jelaskan apa yang akan dilakukan. Rabalah tendon dibawah lutut/
patella. Dengan menggunakan hammer ketuklan rendon pada lutut
bagian depan. Tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika tendon
diketuk. Bila reflek lutut negative kemungkinan pasien mengalami
kekurangan vitamin B1. bila gerakannya berlebihan dan capat maka
hal ini mungkin merupakan tanda pre eklamsi.

41
2. Masalah Keperawatan yang Mungkin Muncul
a. Pada Trimester Pertama
1) Risiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubngan dengan perubahan nafsu makan mual, muntah keuangan
yang tidak mencukupi, tidak normal peningkatan kebutuhan metabolic
atau nutrisi.
2) Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh
hormon.
3) Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan
dengan gangguan masukan dan atau kehilangan cairan yang
berlebihan (muntah), peningkatan kebutuhan cairan.
4) Kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenal pekerjaan,
kehamilan yang normal berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang perubahan fisiologis atau psikologis yang normal dan
dampaknya terhadap klien atau keluarga
5) Resiko tinggi cedera terhadap janin berhubungan dengan malnutrisi
ibu .
6) Risiko tinggi terhadap konstipasi berhubungan dengan relaksasi,
peningkatan absorpsi air di saluran GI adanya hemoroid,
mengkonsumsi suplemen zat besi.
7) Resiko tinggi infeksi terhadap kandung kemih berhubungan dengan
hygiene buruk, ketidakcukupan pengetahuan untuk menghindari
pemajanan tehadap pathogen.
8) Risiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh berhubungan dengan
persepsi tentang perubahan fisik psikososio budaya dan keyakinan
spiritual
9) Koping keluarga potensial terhadap pertumbuhan berhubungan
demam kebutuhan klien dan keluarga cukup terpenuhi.
10) Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan kurang pengetahuan
oleh keterampilan tentang perubahan fungsi struktur tubuh, perubahan
tingkat kenyamanan.

42
11) Risiko terhadap perubahan penampilan berhubungan dengan krisis
maturasi.
b. Pada Trimester Kedua
a. Risiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh berhubungan dengan
persepsi perubahan biofisik, respon orangg lain.
b. Ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan pergeseran
diafragma karena perbesaran uterus
c. Kurang pengetahuan ( kebutuhan belajar) mengenal kemajuan alamiah
dari kehamilan berhubungan dengan terus membutuhkan informasi
sesuai perubahan trimester kedua yang dialami.
d. Risiko tinggi terhadap cidera pada janin berhubungan dengan
masalah kesehatan ibu, pemajanan pada teratogen atau agen infeksi.
e. Risiko tinggi terhadap kelebihan volume cairan berhubungan dengan
perubahan mekanisme regulator retensi natrium atau air.
c. Pada Trimester Ketiga
a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik, pengaruh
hormonal.
b. Kurang pengetahuan mengenai persiapan untuk persalinan atau
kelahiran, perawatan bayi berhubungan dengan kurang pengetahuan,
kesalahan interpretasi informasi.
c. Risiko tinggi terhadap harga diri situasional rendah berhubungan
dengan masalah mengenai kemampuan untuk menyelesaikan tugas
kehamilan atau kelahiran anak.
d. Perubahan eliminasi urine behubungan dengan pembesaran uterus,
peningkatan tekanan abdomen.
e. Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pola tingkat
aktivitas stress, psikologis ketidakmampuan untuk mempertahankan
kenyamanan.
f. Risiko tingi terhadap koping individual atau keluarga tidak efektif
berhubungan dengan krisis situasi atau maturasi, kerentanan pribadi,
persepsi tidak realities, metode koping yang tidak adekuat

43
3. Rencana Tindakan Keperawatan
1. Pada Trimester Pertama
a. Dx 1
1) Tentukan keadekuatan masukan nutrisi dulu/sekarang dengan
menggunakan batasan 24 jam.
2) Dapatkan riwayat kesehatan, catat usia/khususnya < 17 tahun, >35
tahun.
3) Pastikan tingkat pengetahuan tentang kebutuhan diet.
4) Timbang BB pasien
5) Perhatikan adanya ngidam
6) Berikan informasi tentang diet pre natal.
7) Tinjau ulang frekwensi dan berat mual/muntah
b. Dx 2
1) Catat adanya/derajat pada tidak nyaman minor
2) Evaluasi derajat ketidaknyamanan selama pemeriksaan internal
3) Anjurkan penggunaan bra penyokong
4) Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar
c. Dx 3
1) Auskultasi DJJ
2) Tentukan frekwensi/beratnya mual muntah
3) Tinjau ulang kemungkinan masalah medis lain
4) Kaji suhu dan turgor kulit, membran mukosa, tekanan darah,
masukan/haluaran dan berat jenis urine
5) Anjurkan peningkatan masukan minuman bikarbonat
d. Dx 4
1) Bina hubungan perawat – klien yang mendukung terus menerus
2) Evaluasi pengetahuan dan keyakinan budaya saat ini
3) Klasifikasi kesalahpahaman
4) Tentukan derajat motivasi untuk belajar
5) Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan klien/pasangan
6) Identifikasi siapa yang memberikan dukungan dan budaya

44
e. Dx 5
1) Diskusikan pentingnya kesejahteraan ibu
2) Diskusikan tingkat aktivitas normal dan latihan
3) Anjurkan klien untuk melakukan seks yang lebih aman
4) Tinjau ulang kebiasaan dan budaya diet klien
5) Catat masukan protein
f. Dx 6
1) Tentukan kebiasaan eliminasi sebelum kehamilan, perhatikan
perubahan selama hamil
2) Kaji adanya haemoroid
3) Berikan informasi diet tentang buah-buahan segar, sayuran,padi-
padian,serat makanan kasar dan masukan cairan adekuat
4) Anjurkan latihan ringan secara teratur
g. Dx 7
1) Berikan informasi tanda dan gejala
2) Tentukan perlunya mencuci tangan secara teratur sebelum dan saat
memegang makanan dan setelah toileting
3) Berikan informasi tentang hygiene klien
4) Anjurkan klien minum dan gelas cairan setiap hari
5) Anjurkan penggunaan celana dalam dari katun.
h. Dx 8
1) Tentukan sikap terhadap kehamilan, perubahan citra tubuh dan
situasi pekerjaan
2) Identifikasi hal mendasar dari harga diri klien sampai dengan
perubahan karena hamil
3) Kaji sistem pendukung seperti bibi, nenek, kultural healer
4) Tinjau ulang perubahan fisiologis selama kehamilan
i. Dx. 9
1) Identifikasi hubungan antar anggota keluarga
2) Kaji hubungan klien/pasangan pada orang tua

45
3) Anjurkan ayah/saudara sekandung untuk ikut kunjungan pre
natal dan mendengarkan DJJ
4)Berikan daftar bahan bacaan un tuk klien/pasangan/saudara secara
tepat mengenai penyesuain bayi baru lahir
j. Dx 10
1) Tentukan pola kebiasaan aktivitas seksual pasangan dengan
menggunakan alat pengkajian seksual
2) Tinjau ulang informasi tentang kenormalan perubahan-perubahan
ini diperbaiki kesalahan pengertian
3) Tinjau ulang riwayat obstetri pasangan
k. Dx 11
1) Evaluasi respon klien/pasangan pada kehamilan
2) Pastikan cara klien/pasangan mengatasi stressor pada masa lalu
3) Kaji status ekonomi dan kebutuhan finansial
4) Dapatkan informasi tentang persiapan atau kekurangan
persiapan yang dibuat untuk bayi
5) Kaji perilaku maladaptif
2. Pada Trimester Kedua
1. Dx 1
a) Tinjau ulang/kaji sikap klien terhadap kehamilan, perubahan
bentuk tubuh
b) Anjurkan gaya dan sumber-sumber yang tersedia dari pakaian saat
hamil
2. Dx 2
a) Kaji status pernapasan
b) Kaji kadar Hb dan Ht, tekankan masukan vitamin C
c) Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk melakukan aktivitas
tertentu dan latihan ringan
3. Dx 3
a) Tinjau ulang perubahan yang diharapkan selama trimester kedua
b) Identifikasi kemungkinan risiko kesehatan individu

46
4. Dx 4
a) Tentukan pemahaman sebelum informasi diberikan
b) Tinjau ulang status kesehatan ibu
c) Perhatikan quikening dan denyut jantung janin
d) Kaji pertumbuhan uterus dan tinggi fundus setiap kali kunjungan
e) Berikan informasi tentang tes-tes diagnostik atau prosedur
5. Dx 5
a) Pantau BB secara teratur
b) Test urine terhadapalbumin
c) Berikan informasi tentang diet (mis : peningkatan protein, tidak
menambahkan garam meja, menghindari makanan dan minuman
tinggi natrium
d) Anjurkan meninggikan ekstremitas secara periodik selama sehari
e) Tinjau ulang kadar Ht
3. Pada trimester Ketiga
1. Dx 1
a) Kaji terus menerus ketidaknymanan klien dan metode untuk
mengatasinya
b) Kaji status dan pernapasan klien
c) Perhatikan adanya keluhan tegangan pada punggung dan
perubahan cara berjalan
d) Perhatikan adanya kram kaki
e) Kaji adanya konstipasi dan hemoroid
2. Dx 2
a) Lanjutkan/mulai program belajar seperti disebutkan dalam
trimester I
b) Berikan informasi tentang perubahan fisik/fisiologis
c) Berikan informasi tertulis/verbal tentang tanda-tanda awitan
persalinan
d) Berikan informasi verbal tentang perawatan bayi, perkembangan
dan pemberian makanan

47
3. Dx 3
a) Perhatikan isyarat verbal/non verbal klien/pasangan saat diskusi
tentang masalah perubahan tubuh dan harapan peran
b) Evaluasi adaptasi fisiologis klien/pasangan terhadap klien dengan
kehamilan
c) Dorong klien untuk beradaptasi dalam kelas kelahiran anak bila
belum terlihat
4. Dx 4
a) Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sampai trimester
III
b) Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak dalam waktu yang
lama
5. Dx 5
a) Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan
kehamilan
b) Evaluasi tingkat kelelahan
c) Kali terhadap kejadian insomnia dan respon klien terhadap
penurunan tidur
6. Dx 6
a) Kaji persiapan persalinan, kelahiran dan kedatangan bayi
b) Tentukan persepsi klien/pasangan terhadap janin sebagai kesatuan
yang terpisah
c) Tentukan bagaimana ibu mengetahui kehamilan saat persalinan dan
kelahiran mendekat

48
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Periode prenatal merupakan periode mempersiapkan diri baik fisik
maupun psikologis untuk mencapai kehamilan yang sukses. Periode ini
merupakan masa belajar intensif bagi orang tua dan individu yang dekat
dengan mereka dan juga merupakan kesempatan untuk mengembangkan
persatuan keluarga.
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir (syaifuddin, 2006).
Prenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dan ibunya.
(Manuaba 2010).
Periode prenatal memiliki tahap-tahap yaitu masa zigot, masa embrio dan
masa janin. Dalam periode prenatal, seorang wanita akan mengalami
perubahan fisiologis dan psikologis. Selain perubahan psikologis pada
seorang wanita yang sedang dalam masa kehamilan, perubahan psikologis
juga akan terjadi pada suami dan anggota keluarga yang lain.
Metode persiapan persalinan terdiri dari beberapa metode yaitu metode
Dick-Read, metode Lamaze dan metode Bradley. Dalam melakukan asuhan
keperawatan pada masa prenatal, seorang perawat harus melakukan asuhan
keperawatan dimulai dari pengkajian, membuat diagnose keperawatan,
merencanakan tindakan keperawatan, melakukan implementasi dan
mengevaluasinya.

B. Saran
Adapun saran yang akan disampaikan adalah sebagai berikut.
1. Setelah memahami tentang konsep asuhan keperawatan pada masa
prenatal tentunya bisa dilakukan penerapan yang baik untuk dapat
melakukan asuhan keperawatan yang tepat pada klien secara

49
komprehensif sehingga dapat menetapkan diagnosis yang benar agar dapat
dilakukan perawatan yang lebih intensif.
2. Semua tenaga kesehatan dapat bekerja sama untuk dapat memberikan
perawatan yang benar terkait dengan masa prenatal.

50
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, M. E. (2001). Rencana asuhan keperawatan maternal/bayi. (Edisi) 2.


Jakarta :EGC.
FKUI. (2002). Buku Pedoman Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Cetakan 1. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Gordon et.al,2001,Nursing Diagnoses : definition and Clasification 2001-
2002,Philadelpia,USA.
Hacker Moore (1999). Esensial Obstetri dan Ginekologi. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Hanifa Wikyasastro (1997). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo.
Ibrahim C.J. (1996). Perawatan Kebidanan (Perawatan Nifas). Jilid 5. Jakarta:
Bhratara karya.
Manulaba Ida B.G (1998). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta. EGC.
Masjoer. Arif (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga Jilid pertama.
Jakarta: Media Aesculapius FKUI.
Mochtar R. (1998). Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi. jilid 2. edisi 2. Jakarta:
EGC.
Mochtar Rustam,1998,Sinopsis Obstetri fisiologi dan Obstetri Patologi,Penerbit
EGC,Jakarta.
Oxorn H (1996). Ilmu Kebidanan : Fisiologi dan Patologi Persalinan. Jakarta:
Yayasan Essensia Medica.
Prawirohadjo, S. (2002). Pelayanan Maternal, Neonatal. Edisi I. Jakarta:
YPIPKK POGI Yayasan Balai Pustaka.
Stoppard, Miriam. 2002. Kehamilan dan Kelahiran. Jakarta :Mitra Media
publisher.
Sulistyawati A. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika.
Susilowati H, Endang. 2006. Lebih jauh tentang kehamilan. Jakarta : Edsa

51

Anda mungkin juga menyukai