Dosen Pembimbing :
Indah Lestari
Oleh Kelompok I :
1. Gusti Rahman
TAHUN AKADEMI
2017-2018
DAFTAR ISI
Halaman Judul..............................................................................................................i
Kata Pengantar.............................................................................................................ii
Daftar Isi.....................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
A. Konsepsi...........................................................................................................2
B. Nidasi...............................................................................................................2
C. Proses Nidasi....................................................................................................3
D. Uraian Perkembangan Embrio Manusia..........................................................5
E. Perkembangan Embrio Tingkat Lanjut............................................................5
Daftar Pustaka..............................................................................................................9
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul Konsepsi dan Perkembangan
Janin
Akhir kata kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah
SWT senantiasa meridhai semua usaha kita. Aamiin.
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Konsepsi
2. Nidasi
3. Perkembangan Janin dan Embrio
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Konsepsi
2. Mengetahui Nidasi
3. Mengetahui Perkembangan Janin dan Embrio
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsepsi
Pembuahan (konsepsi =fertilisasi). Pembuahan adalah suatu peristiwa
penyatuan antara sel mani dengan sel telur di tuba fallopi,
umumnya terjadi di ampula tuba, pada hari ke sebelas sampai
empat belas dalam siklus menstruasi. Wanita mengalami
ovulasi (peristiwa matangnya sel telur) sehingga siap untuk
dibuahi, bila saat ini dilakukan coitus, sperma yang
mengandung kurang lebih seratus sepuluh sampai seratus dua puluh juta sel
sperma dipancarkan ke bagian atas dinding vagina terus naik ke serviks dan
melintas uterus menuju tuba fallopi disinilah ovum dibuahi. Hanya satu sperma
yang telah mengalami proses kapitasi yang dapat melintasi zona pelusida dan
masuk ke vitelus ovum. Setelah itu, zona pelisuda mengalami perubahan
sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma lain. Proses ini diikuti oleh penyatuan
ke dua pronuklei yang disebut zigot, yang terdiri atas acuan genetic dari wanita
dan pria. Pembuahan mungkin akan menghasilkan xx zigot menurunkan bayi
perempuan dan xy zigot menurunkan bayi laki laki. Dalam beberapa jam
setelah pembuahan, mulailah pembelahan zigot selama tiga hari sampai stadium
morula. Hasil konsepsi ini tetap digerakkan kearah rongga rahim oleh arus dan
getaran rambut getar (silia) serta kontraksi tuba. Hasil konsepsi tuba dalam
kavum uteri pada tingkat blastula. (Rustam Mochtar, 1998 : 18-19)
c. Pria harus mengeluarkan sperma yang cukup normal dan sehat selama
ejakulasi.
c. Allantois
Penuh dengan pembuluh darah
Menyatu dengan chorion (Allantochorion)
Membawa darah ke chorion
d. Chorion
Membran fetus terluar
Melekat pada induk (Toelihere,1979).
Kita akan membahas setiap fase pertumbuhan dan perkembangannya berikut ini.
Fase Morula
Pada fase ini zigot mengalami pembelahan. Pembelahan sel dimulai dari
satu menjadi dua, dua menjadi empat, dan seterusnya. Pada saat pembelahan sel
terjadi pembelahan yang tidak bersamaan. Pembelahan yang cepat terjadi pada
bagian vertikal yang memiliki kutub fungsional atau kutub hewan (animal pole)
dan kutub vegetatif (vegetal pole). Antara dua kutub ini dibatasi oleh daerah
sabit kelabu (grey crescent).setelah pembelahan terjadi pada bagian vertikal,
kemudian dilanjutkan dengan bagian horizontal yang membelah secara aktif
sampai terbentuk 8 sel. Pembelahan sel berlanjut sampai terbentuk 16-64 sel.
Embrio yang terdiri dari 16-64 sel inilah yang disebut morula.
Fase Blastula
Pada fase blastula terjadi pembagian sitoplasma ke dalam dua kutub yang
dibentuk pada fase moruta. Konsentrasi sitoplasma pada kedua kutub tersebut
berbeda. Pada kutub fungsional terdapat sitoplasma yang lebih sedikit
dibandingkan dengan kutub vegetatif. Konsentrasi sitoplasma yang berbeda
menentukan arah pertumbuhan dan perkembangan hewan selanjutnya. Pada fase
ini kutub fungsional dan kutub vegetatif telah selesai dibentuk. Hal ini ditandai
dengan dibentuknya rongga di antara kedua kutub yang berisi caftan dan disebut
blastosol. Embrio yang memiliki blastosol disebut blastula.
Fase Gastrula
(Gambar 2. Tahap pasca perkembangan embrio)
Bagian ektoderm akan menjadi kulit dan bagian endoderm akan menjadi
berbagai macam saluran. Bagian tengah gastrula disebut dengan arkenteron. Pada
perkembangan selanjutnya, arkenteron akan menjadi saluran pencernaan pada hewan
vertebrata dan beberapa invertebrata. Bagian luar yang terbuka pada gastrula menuju
arkenteron disebut dengan blastofor. Bagian ini dipersiapkan menjadi anus dan pada
bagian ujung akan membuka dan menjadi mulut. Pada fase ini akan terjadi lanjutan
diferensiasi sebagian endoderm menjadi bagian mesoderm. Pada akhir fase gastrula
telah terbentuk bagian endoderm, mesoderm, dan ektoderm.
Proses dimana sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan struktur anatomi
mulai terbentuk seperti mata, mulut dan lidah mulai terbentuk, sedangkan hati mulai
memproduksi sel darah. Janin mulai berubah dari blastosis menjadi embrio
berukuran 1,3 cm dengan kepala yang besar
3.1. Kesimpulan
Pembuahan (konsepsi =fertilisasi). Pembuahan adalah suatu peristiwa
penyatuan antara sel mani dengan sel telur di tuba fallopi, umumnya terjadi di
ampula tuba, pada hari ke sebelas sampai empat belas dalam siklus menstruasi.
Fase Blastula
Fase Gastrula
DAFTAR PUSTAKA