Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 6

ANGGOTA:

DZAKI NAFIS Q
SRI DEVI
KARTINI SUPIHARNI
AUREL LATVIANA
SERVIA MURCAHYA
NEUROPATIPERIFER
DEFINISI NEUROPATI PERIFER

 Neuropati Perifer adlah penyakit akibat kerusakan pada


sistem saraf perifer atau sistem saraf tepi. Kerusakan tersebut
menyebabkan terganggunya fungsi saraf tepi dalam
mengirimkan sinyal dari organ ke otak atau sebaliknya.
MANIFESTASI KLINIS

 Manifestasi Klinis
Gejala Neuropati Perifer meliputi:
a) Mati rasa atau tidak sensitif terhadap nyeri atau suhu
b) Perasaan kesemutan, terbakar, atau tertusuk-tusuk
ETIOLOGI NEUROPATI PERIFER

 Penyebab Neuropati Perifer


• Neuropati perifer disebabkan oleh kerusakan pada sistem saraf tepi.
Kerusakan dapat terjadi akibat kondisi yang diturunkan dari orang tua
atau karena penyakit yang diderita.
• Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan terjadinya neuropati perifer
antara lain:
a) Diabetes
b) Infeksi bakteri atau virus
c) Faktor genetik
d) Kekurangan vitamin B1,B6,B12, dan vitamin E
LANJUT…….

e) Peradangan pembuluh darah (Vaskulitis)


f) Penumpukan protein amiloid di dalam jaringan atau organ tubuh
(amiloidosis)
g) Kerusakan saraf, misalnya akibat cidera atau efek samping operasi
h) Kanker darah multiple myeloma
i) Kanker kelenjar getah bening atau limfoma
j) Keracunan merkuri atau arsenik
k) Kecanduan alkohol
l) Tumor yang menekan saraf tepi
m) Efek samping penggunaan obat dalam jangka panjang.
KOMPLIKASI NEUROPATI
PERIFER
• Lemah otot dan menurunnya kemampuan untuk merasakan pijakan kaki di
tanah, bisa menyebabkan penderita neuropati perifer hilang keseimbangan
dan mudah terjatuh
• Selain itu, mati rasa di area tertentu dapat membuat penderita tidak sadar
jika kulit di area tersebut mengalami cedera atau luka bakar. Kondisi ini
dapat menyebabkan infeksi, terutama pada pasien neuropati perifer yang
menderita diabetes. Akibatnya, penyembuhan luka menjadi lebih lambat.
• Jika sudah terlalu parah, luka tersebut dapat menyebabkan gangrene atau
kematian jaringan. Pasien yang mengalami kondisi tersebut tidak menutup
kemungkinan harus menjalani amputasi.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
• Tes Darah
Tes darah dilakukan guna mencari tahu kemungkinan adanya penyakit
diabetes, gangguan fungsi imun, atau kekurangan vitamin tertentu.
• Tes Pencitraan
CT Scan dan MRI dilakukan untuk mendeteksi rumor dan kelainan pada
otak atau saraf tulang belakang, seperti hernia di bantalan tulang belakang
(hernia nukleus pulposus)
• Tes fungsi saraf
Tes fungsi saraf dapat dilakukan dengan elektromiografi (EMG), untuk
mengukur aktivitaslistrik pada otot sehingga diketahui aliran saraf yang
rusak. Tes fungsi saraf juga bisa dilakukan dengan tes konduksi saraf,
untuk mengukur kekuatan dan kecepatan sinyal pada saraf.
LANJUT…..

 Pungsi Lumbal
Pungsi lumbal dilakukan untuk mendeteksi peradangan pada tulang
belakang, dengan memeriksa sampel cairan serebrospinal (cairan di dalam
otak dan tulang belakang).
 Biopsi Saraf
Biopsi dilakukan dengan mengambil sebagian kecil saraf tepi atau kulit di
pergelangan kaki, untuk di periksa di bawah mikroskop. Namun
pemeriksaan ini jarang dilakukan.
TERIMAKASIH…

Anda mungkin juga menyukai