DISUSUN OLEH :
AMELIA
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, dan senantiasa mengharapkan
rahmat,taufik serta hidayah-Nya. Tak lupa sholawat serta salam bagi jungjungan Nabi Besar kita yaitu
Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah saya masih diberi Kesehatan dan umur sampai saat ini
sehingga dapat menyelesaikan resume ini yang berjudul “ tumbuh kembang janin “
Dalam penyusunan resume ini saya sadar bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan
mungkin jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari para pembaca, sangat saya harapkan
untuk perbaikan di masa yang akan dating.
Demikianlah saya buat makalah ini untuk pegangan buat kita semua, semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan. Tahap ini mencakup adanya proses diferensiasi sel-sel tubuh, jaringan tubuh,
organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa, sehingga masing masing
dapat memenuhi fungsinya. Cakupan tahap ini termasuk juga perkembangan emosi, intelektual
dan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi terhadap lingkungan (Sulistyawati, 2014
Pertumbuhan dan perkembangan janin adalah suatu rangkaian peristiwa yang luar biasa
menakjubkan. Berawal dari bersatunya sel sperma dari sel telur, dimulailah perjalanan
kehidupan dari suatu pribadi yang unik. Setiap proses kehamilan merupakan hal yang unik.
Maksud dari tulisan ini adalah untuk memberikan petunjuk bagaimana perkembangan janin
mulai dari pembuahan hingga setelah kelahiran atau perkembanhan dari minggu ke minggu.
Semuanya akan dijelaskan secara singkat, jelas, menarik dan lengkap dengan gambar untuk
memperjelas secara tahap per tahap.
B. Rumusan masalah
1. Definisi perkembangan
2. Kehidupan awal masa prenatal
3. Ciri perkembangan prenatal
4. Tahap perkembangan prenatal
5. Tiga trimester perkembangan janin
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan janin
7. Proses kelahiran
8. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran preterm
C. Tujuan penulisan
2. Periode Embrio
Suatu periode kehamilan dengan rentang usia antara akhir minggu ke 2 sampai dengan
akhir minggu ke-8, ditandai dengan perkembangan yang pesat pada organ tubuh, sistem
pernapasan, pencernaan, dan saraf. Pada masa ini terjadi diferensiasi sel. System saraf
berkembang pada usia akhir minggu ketiga jantung mulai berdetak, kemudian embrio terus
berkembang dan pada akhirnya menjadi janin sebagai bentuk manusia kecil yang ditandai
pembentukan kepala 1 ¼ ons dengan panjang sekitar 1 ½ inci (2,5 cm). Periode embrionis
merupakan periode yang sangat rentan terjadinya keguguran spontan.
3. Periode Janin
Merupakan fase perkembangan sebelum kelahiran yang dimulai 2 bulan setelah proses
pembuahan dan umumnya berlangsung selama 7 bulan. Pertumbuhan dan perkembangan
semakin menunjukkan prosesnya yang luar biasa. Perkembangan otak adalah satu hal yang
paling menakjubkan dalam perkembangan prenatal. Saat bayi dilahirkan, mereka telah
memiliki kurang lebih 100 milyar neuron atau sel saraf yang mengatur proses informasi di
bagian sel di dalam otak. Selama perkembangan prenatal, neuron bergerak ke tempat yang
seharusnya dan mulai saling berhubungan. Bentuk dasar otak manusia disusun pada 2
trisemester pertama pada masa perkembangan prenatal. Trisemester ke-3 dan 2 tahun
pertama setelah dilahirkan, ditandai dengan terhubung dan berfungsinya neuron.
c. Tahap Ketiga
Pada tahap ini yaitu tahap setelah bayi lahir. Pada waktu ini ari-ari, tali pusar, pusar, dan
selaput-selaput lain dilepaskan. Tahap akhir inilah yang paling pendek, berlangsung hanya
beberapa menit saja (Widyastuti, Herlansyah, & Musruroh, 2018).
Beberapa faktor mempunyai andil dalam terjadinya persalinan preterm seperti faktor pada
ibu, faktor janin dan plasenta, ataupun faktor lain seperti sosioekonomik (Winkjosastro, 2014).
Beberapa faktor penyebab akan menambah keadaan pretermitas antara lain : infeksi saluran
kemih, penyakit ibu seperti hipertensi dalam kehamilan, asma, penyakit jantung, kecanduan
obat, kolestatis, anemia, keadaan yang menyebabkan distensi uterus berlebihan yaitu
kehamilan multiple, hidramnion, diabetes, isoimunisasi Rh, peradarahan antepartum, infeksi
umum pada ibu, tindakan bedah selama kehamilan, kehamilan dengan AKDR (Rukiyah &
Yulianti, 2010).
Hasil penelitian Paiembonan (2013) mengenai faktor risiko kejadian kelahiran preterm di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar menunjukkan bahwa riwayat kelahiran
preterm dan preeklampsia merupakan faktor risiko kejadian kelahiran preterm dimana ibu
dengan hamil dengan riwayat kelahiran preterm memiliki risiko mengalami persalinan preterm
20 kali lebih tinggi dan ibu hamil dengan pre-eklampsia memiliki risiko dua kali lebih tinggi
untuk mengalami persalinan preterm. Pada bayi preterm kecil sering terjadi masalah yang berat
misalnya sukar bernafas, kesukaran pemberian minum, ikterus berat dan infeksi. Bayi rentan
terjadi hipotermia jika tidak dalam inkubator (JNPKR, 2009).
Permasalahan yang terjadi pada persalinan preterm bukan saja pada kematian perinatal,
melainkan bayi preterm ini sering pula disertai dengan kelainan, baik kelainan jangka pendek
maupun jangka panjang. Kelainan jangka pendek yang sering terjadi adalah: RDS (Respiratory
Distress Syndrome), perdarahan intra/periventrikular, NEC (Necrotizing Entero Cilitis),
displasi bronko-pulmonar, sepsis, dan paten duktus arteriosus (Winkjosastro, 2014).
Komplikasi jangka pendek pada bayi preterm selalu dikaitkan dengan pematangan paru
janin yang belum sempurna. Bayi-bayi yang lahir pada usia hamil 23-24 minggu yang berhasil
diselamatkan menunjukkan komplikasi kelainan otak yang cukup berarti (79% atau lebih).
Sebagian besar komplikasi dapat dicegah dan ditangani antara lain bila tenaga kesehatan
mampu mengidentifikasi dini komplikasi serta pelayanan emergency di rumah sakit
dilaksanakan secara cepat dan tepat guna (Kemenkes RI, 2016).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Periode prenatal merupakan periode awal kehidupan manusia yang sangat menentukan pola
perkembangannya pada periode-periode selanjutnya. Ciri-ciri umumperkembangan prenatal
ialah terjadinya pembauran sifat-sifat yang diturunkan oleh kedua orang tua. Masa prenatal
berdasarkan perkembangan fisik yakni; germinal, embrio dan janin. Periode prenatal sangat
penting karena mempengaruhi sifat bawaan, jens kelamin, urutan, dan jumlah anak. Faktor
yang memengaruhi perkembangan pada masa ini ialah teratogen, ayah, ibu, danlingkungan.
Kemudian proses kelahiran dirumuskan menjadi tiga tahap.
B. Saran
Dari paparan di atas dapat kita pahami bahwa perkembangan masa prenatal sangat penting
dalam menentukan sifat-sifat bayi yang akan dilahirkan. Oleh karena itu diharapkan sebagai
orang tua maupun calon orang tua sebaiknya dapat lebih memperhatikan lagi perkembangan
pada masa prenatal ini. Sehingga tidak terjadi kelainan maupun hal yang tidak diinginkan
lainnya
DAFTAR PUSTAKA
Faktor-Faktor_yang_Mempengaruhi_Persalinan_Preterm.pdf
BAB I (potensi-utama.ac.id)