Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individu Pada Mata Kuliah
Psikologi Perkembangan AUD, Program Studi Manajemen Pendidikan
Islam/ KonsentrasiPIAUD,
Program Pascasarjana UIN Alauddin Makassar
DosenPengampu;
Dr.Besse Marjani Alwi, M.Si.
PROGRAM PASCASARJANA
ALAUDDIN MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan sosok individu yang kompleks. Semua hal yang terdapat dalam diri
individu tersebut bisa tercermin dari aspek tumbuh kembangnya, baik dari segi fisik
maupun dari segi mental. Dari awal kehidupan hingga akhir kehidupan dapat diamati
dengan menggunakan ilmu psikologi. Secara biologis, kehidupan dimulai pada saat
pembuahan atau ovum. Aliran fandom abad pertengahan berpendapat bahwa perkembangan
psikologis dimulai pada saat pembuahan. Menurut Homonculus, pada saat pembuahan,
segala sesuatu ada dalam bentuk yang sangat kecil, yang tampaknya hanya terlihat melalui
mikroskop. Perubahan yang terjadi selanjutnya hanya bersifat kuantitatif (Monks dan
Knoers 2006).
Penting bagi setiap orang untuk memahami bagaimana seorang anak berkembang mulai
dari tahap janin hingga tahap perkembangan selanjutnya. Hal ini agar orang tua mengetahui
dampak fisik dan psikis anaknya dari awal hingga akhir perkembangannya. Perkembangan
manusia tidak dimulai sejak lahir, melainkan pada masa pranatal atau biasa dikenal dengan
masa prenatal. Pada tahap prenatal ini, manusia mulai melalui perkembangannya. (Santrock
2007) Masa prenatal merupakan awal dan penentu tahap perkembangan selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
PEMBAHASAN
perkembangan, atau biasa disebut dengan permulaan perkembangan. Masa ini terjadi di dalam
rahim ibu pada usia kurang lebih 9 bulan 10 hari, yang merupakan perkiraan rata-rata yang
sering dialami sebagian besar manusia selama masa perkembangan di dalam rahim, meskipun
terkadang juga ditemukan janin yang lebih muda dari usia tersebut, yang dalam istilah medis
sering disebut dengan prematur. bayi (saat bayi tidak seharusnya dilahirkan)
Masa janin juga merupakan masa yang sangat penting, karena pada masa ini manusia
kepribadian, kemampuan, bakat, dll. Oleh karena itu, banyak orang tua yang lebih
memperhatikan calon bayinya dan menjadikannya lebih sempurna dan dewasa. Biasanya ibu
hamil akan mempersiapkan bekal untuk tumbuh kembang bayinya, dimulai dari asupan
makanan yang nantinya akan mempengaruhi nutrisi bayi, seperti sayur mayur, buah-buahan
dan nutrisi penting lainnya. Tidak hanya kita harus bersiap, kondisi psikologis ibu hamil juga
akan berdampak besar pada perkembangan bayinya ke depan, oleh karena itu banyak ibu hamil
yang seringkali harus mengendalikan emosinya yang sangat labil selama hamil. Dari faktor-
faktor diatas, banyak sekali faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang bayi, seperti (Jannah
a. Faktor genetic
Masa prenatal relatif singkat dibandingkan masa-masa lain dalam kehidupan seseorang.
Masa ini hanya 270 hingga 280 hari, atau sekitar 9 bulan, sejak pembuahan hingga kelahiran.
Namun, meskipun periode ini singkat, ini merupakan periode yang penting, jika bukan yang
paling penting, untuk semua aspek perkembangan pribadi. Beberapa ciri khusus masa prenatal
alami yang menjadi landasan bagi pertumbuhan di masa depan. Ciri-ciri ini hanya
diperoleh sekali dalam seumur hidup seseorang dan berfungsi sebagai komponen
penting dalam warisannya. Perubahan yang terjadi selama ini lebih terfokus pada
b. Dalam tubuh ibu, keadaan yang menguntungkan dapat mendorong tumbuhnya sifat-
di masa depan.
c. Dipercaya bahwa jenis kelamin bayi dalam kandungan ditentukan pada saat
secara umum dipahami bahwa jenis kelamin tersebut tidak akan berubah kecuali
d. Tumbuh kembang yang bersifat normal, lebih banyak dibandingkan fase yang lain pada
e. Pada fase pranatal merupakan fase yang cukup kritis, karena pada fase ini menentukan
terhadap pengaruh pola kehidupan selanjutnya. Fase ini dianggap mengandung lebih
banyak resiko baik dari segi psikologis maupun fisik karena akibat paling fatalnya adalah
jika tidak berhasil pada fase ini maka akan berakhir perkembangan selanjutnya.
f. Pada awal tahun kelahiran, fase prenatal merupakan fase yang menentukan sikap yang
berhubungan dengan bayi yang berada dalam kandungan. Sikap itu akan memiliki
pengaruh yang cukup signifikan pertumbuhan dan perkembangan bayi karena berkaitan
dengan sikap bagimana bayi tersebut akan diperlakukan kelak setelah kelahirannya.
a) Tahap Germinal
Tahap germinal ini dikenal juga dengan sebutan ovum atau zigot. Yang
merupakan masa awal proses terjadinya manusia. Masa ini berlangsung dalam
dua pekan dari awal kehidupan yaitu dimulai saat bertemunya antara ovum
atau sel telur bertemu dengan sperma yang disebut sebagai proses pembuahan.
Pada saat sel sperma dan ovun bergabung maka akan menghasilkan bentuk
sperma yang abru yang disebut dengan zigot. Akhir masa germinal ditandai
b) Tahap Embrio
Fase ini bermula sejak dua minggu hingga delapan minggu setelah terjadinya
pembuahan, hal ini ditandai dengan banyaknya perubahan yang terjadi pada
tubuh embrio hanya sekitar satu inchi sehingga menyebabkan tubuh embrio
c) Tahap Janin
Periode janin bermula sejak usia sembilan minggu hingga pada fase
delapan minggu. Pada fase ini beberapa ciri dari orang dewasa mulai terlihat
secara proporsional. Kepala yang awalnya memiliki ukuran yang lebih besar
Menginjak usia tiga bulan, janin secara refleks sudah mampu menggerakkan
Berdasarkan uraian mengenai tahapan perkembangan diatas, maka dalam Alquran telah
dijelaskan mengenai proses penciptaan manusia yang sejalan dengan penjelasan tahap
perkembangan prenatal tersebut, yakni terdapat dalam Alquran surah Al-Mu’minuun ayat 12-
14 sebagai berikut:
ُثَّم َخ َلۡق َنا الُّنۡط َفَة َع َلَقًة َفَخ َلۡق َنا اۡل َع َلَقَة ُم ۡض َغ ًة١٣ ُثَّم َج َع ۡل ٰن ُه ُنۡط َفًة ِفۡى َقَر اٍر َّمِك ۡي ٍن١٢ ۚ َو َلَقۡد َخ َلۡق َنا اِاۡل ۡن َس اَن ِم ۡن ُس ٰل َلٍة ِّم ۡن ِط ۡي ٍن
١٤ ؕ َفَخ َلۡق َنا اۡل ُم ۡض َغ َة ِع ٰظ ًم ا َفَك َس ۡو َنا اۡل ِع ٰظ َم َلۡح ًم ا ُثَّم َاۡن َش ۡا ٰن ُه َخ ۡل ًقا ٰا َخ َر ؕ َفَتٰب ـَر َك الّٰل ُه َاۡح َس ُن اۡل ٰخ ِلِقۡي َن
Artinya: Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat
itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu lalu Kami jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya
makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik. (Qs. Al-
Mu’minuun :12-14).
Fase pertumbuhan dan perkembangan yang begitu urgent adalah masa bayi. Anak-anak
mengalami transformasi cepat dalam pertumbuhan fisik dan spiritual mereka. Agar tetap
sejalan dengan perkembangan pesat ini, mereka perlu memenuhi kebutuhannya seperti rezeki
yang bergizi, pakaian yang rapi, pengasuhan yang konsisten, dan sejenisnya, hingga mereka
mencapai usia delapan belas bulan. Mulai dari lahir hingga mencapai usia satu setengah tahun,
ada yang berpendapat hingga menginjak usia dua tahun, sebagian besar psikolog cenderung
Menurut Prof Kohnstamm, periode ini disebut sebagai periode vital. Istilah “vital”
berarti arti penting atau penting. Oleh karena itu, masa bayi dianggap sebagai fase
perkembangan yang sangat penting. Pada masa ini, anak mengalami transformasi yang cepat
baik pertumbuhan jasmani maupun rohani (Zulkifli, 2003). Fase bayi memiliki peran yang
perubahan pesat dalam kemajuan fisik dan spiritual mereka. Agar proses perkembangan dan
pertumbuhan menjadi cepat, ia harus memenuhi berbagai kebutuhan misalnya makanan yang
bergizi, pakaian segar, perawatan yang konsisten, dan sejenisnya, hingga ia mencapai usia satu
setengah tahun. Sejak ia lahir ke dunia ini hingga menginjak usia kurang lebih tiga belas bulan
bahkan ada yang berpendapat hingga usia dua tahun, sebagian besar ahli psikologi biasa
Piaget mengemukakan bahwa pertumbuhan pikiran kita terdiri dari dua proses berbeda:
Kedua proses ini tidak berdiri sendiri; sebaliknya, keduanya saling terkait secara rumit untuk
membentuk kemampuan kognitif kita. Untuk lebih memahami proses perkembangan, Piaget
mengidentifikasi empat faktor penting yang memainkan peran penting: heriditas, pengalaman,
1. Heriditas atau keturunan tidak hanya memudahkan adaptasi bayi baru lahir terhadap dunia,
tetapi yang lebih penting, keturunan juga akan mengatur proses perkembangannya di masa
depan. Ini disebut faktor kematangan internal. Kematangan memegang peranan penting
dalam perkembangan kognitif, namun faktor ini saja tidak menjelaskan segala sesuatu
perkembangan struktur kognitif. Dalam hal ini sering disebut dengan pengalaman fisika
Pengalaman fisik melibatkan objek dan abstraksi kemudian diciptakan dari objek tersebut.
Pada saat yang sama, pengalaman logika matematika bukanlah pengalaman yang
diabstraksikan dari objek, melainkan pengalaman yang diabstraksi dari akibat tindakan
3. Transmisi sosial atau Komunikasi sosial digunakan untuk menampilkan pengaruh budaya
terhadap pola pikir anak. Penjelasan guru, penjelasan orang tua, informasi dalam buku,
dan peniruan merupakan bentuk-bentuk komunikasi sosial. Budaya menyediakan alat-alat
yang penting untuk perkembangan kognitif, seperti berhitung atau membaca, dan dapat
menerima transmisi sosial jika anak berada dalam keadaan menerima informasi. Untuk
menerima informasi itu terlebih dahulu anak harus memiliki struktur kognitif yang
4. Ekuilibrasi atau keseimbangan artinya setiap individu akan mengalami proses keseimbangan
yang mengintegrasikan ketiga faktor yaitu genetika, pengalaman, dan transmisi sosial.
Keseimbangan yang diperkuat terjadi karena anak aktif berinteraksi dengan lingkungannya.
Akibat interaksi tersebut, anak dihadapkan pada gangguan atau kontradiksi, yaitu situasi di
mana pola penalaran lama gagal merespons rangsangan. Kontradiksi ini menciptakan situasi
yang tidak seimbang. Dalam hal ini individu secara aktif mengubah pola pikirnya untuk
Perkembangan adalah suatu bentuk perubahan yang bersifat kompleks, terdapat berbagai macam
elemen didalamnya yang saling berhubungan satu sama lain. Piaget membagi aspek
perkembnagan kognitif pada anak dan remaja menjadi 4 tahap: sensorimotor, praoperasi, operasi
1. Tahap Sensorismotor, merupakan tahap yang terjadi dari usia 0 hingga mencapai usia 2
tahun. Tujuan utama pada tahap ini ialah membentuk konsep “keajekan objek” serta proses
yang bertahap pada kemajuan dan perilaku refleks menuju perilaku yang diarahkan oleh
tujuan
2. Tahap Praoperasi, merupakan tahap yang terjadi diusia 2 hingga 7 tahun. Tujuan utama
yang ingin dicapai ialah perkembangan kemampuan untuk mengaplikasikan berbagai simbol
dalam rangka melambangkan objek yang ada. Cara berpikir masih bersifat terpusat dan
egosentris.
3. Operasi Konkret, merupakan tahap yang terjadi duisia 7 hingga 11 tahun. Tujuan utama
yang akan dicapai, memperbaiki kemampuan dalam berpikir logis. Keahlian terbaru
mencakup cara pengoperasian dan penggunaan yang bisa dibalik. Pemikiran yang tidak
terpusat, dan peproses problem solving yang tidak begitu memiliki batasan terhadap
4. Operasi formal, merupakan fase diusia 11 tahun hingga menginjak usia dewasa. Hal utama
yang ingin dicapai adalah sebuah pola pikir abstrak dan hanya simbolik dimungkinkan.
sistematik.
Pada umumnya bayi memiliki sikap bawaan yang dikenal dengan gerak refleks. Ketika
bibirnya disentuh, maka bayi tersebut menunjukkan gerak refleks seolah ingin menyusu.
Kemudian ketika meletakkan jari pada telapak tangan bayi maka dia akan reflek untuk
melakukan gerakan meraih. Beberapa perilaku tersebut dianggap sebagai sikap bawaan yang
Bayi dengan cepat belajar menggunakan gerakan refleksif ini untuk menghasilkan pola
perilaku yang lebih menarik dan terarah. Pembelajaran ini awalnya terjadi secara tidak sengaja
dan kemudian melalui upaya coba-coba yang lebih disengaja. Menurut Piaget, pada akhir tahap
sensorimotor, anak telah beralih dari pendekatan yang sebelumnya bersifat eksperimental ke
pemecahan masalah ke pendekatan yang lebih terencana. Untuk pertama kalinya, mereka mampu
merepresentasikan objek dan peristiwa dalam pikiran. Kebanyakan dari kita sekarang
Kenaikan berat badan bayi akan mengalami kenaikan hingga 30 gram dalam
sehari pada tiga bulan pertama. Kemudian pada saat anak berusia lima bulan
maka berat badannya meningkat dua kali lipat dari berat badannya saat pertama
lahir. Ketika anak menginjak usia enam bulan bobot badannya meningkat
sebanyak 0,5 kg per bulan. Pada usia duabelas bulan beratnya meningkat 0,25 kg
per bulan.
b) Tinggi Badan
Ukuran bayi berkisar antara 23 sampai 24 inchi ketika menginjak usia empat
c) Proporsi Fisik
Ketika berada pada fase bayi maka pertumbuhan kepala akan berkurang.
Sedangkan akan meningkat pada bagian badan dan ukuran tungkai anak. Pada
masa akhir bayi, pertumbuhan dan perkembangan anak sedikit demi sedikit akan
d) Tulang
Pada masa bayi pertumbuhan dan jumlah tulang anak akan meningkat. Diawal
tahun pertama maka tulang anak akan mulai mengeras dan akan berlangsung
sampai pada masa pubertas. Diusia delapan belas bulan daerah otak atau ubun-
ubun yang lunak pada bayi 50% telah tertutup dan pada semua bayi akan tertutup
Pada saat lahir, urat-otot telah ada namun belum berkembang. Selama masa bayi
urat otot berkembang secara lambat dan lemah. Berbanding terbalik dengan
jaringan lemak yang justru berkembang cukup pesat karena kadar lemak yang
cukup tinggi pada susu yang menjadi bahan makanan pokok bagi bayi.
f) Bangun Tubuh
karakteristik bangun tubuh. Yang paling lazim dari bangun tubuh ialah
endomorfik, yang terlihat gemuk dan bulat, kemudian mesomorfik yang memiliki
g) Gigi
Pada usia satu tahun, umumnya anak akan memiliki gigi susu berjumlah 4 sampai
6 dan berjumlah 16 diusia dua tahun. Gigi depan merupakan gigi yang pertama
kali muncul, sedangkan gigi geraham adalah gigi yang muncul terakhir kali. Pada
masa dua tahun pertama fase kanak-kanak, gigi susu biasanya baru muncul.
h) Susunan Saraf
Bobot otot beratnya seperdelapan dari berat total bayi pada saat bayi baru lahir.
Menginjak usia dua tahun maka pertambahan berat otot mengalami pertumbuhan
yang cukup pesat. Setelah setahun pasca kelahiran, otak kecil yang perannya
sebagai penjaga keseimbangan dan mengendalikan tubuh, beratnya bertambah
menjadi tiga kali lipat setahun setelah bayi lahir, begitu juga pada otak besar.
Otot pada mata mengalami perkembangan yang sudah cukup diusia tiga bulan
pertama. Untuk menunjang mata dapat melihat warna maka otot sudah terhubung
dengan sel-sel kerucut yang sudah berkembang dengan baik sehingga bayi juga
sudah dapat melihat dengan jelas. Pendengaran berkembang pesat selama waktu
ini. Sistem pengecap dan penciuman yang berkembang pada saat kelahiran, akan
terus mengalami perkembangan yang lebih baik pada fase bayi. Tekstur kulit bayi
sangat tipis sehingga hal tersebut menyebabkan bayi sangat tanggap dan sensitive
terhadap apa saja yang meransang kulit mereka baik organ yang terhubung
dengan system peraba, rasa, tekanan, suhu dan rasa sakit juga sudah berkembang.
menerima komunikasi dari oranglain dusia pertama lahir sampai dengan dua
tahun.
b) Menginjak usia tiga bulan, anak sudah mampu tersenyum dan mengeluarkan
c) Diusianya yang memasuki empat bulan, anak berbicara dengan suara tenggorokan
d) Anak sudah mampu bergumam dan tertawa diusianya yang menginjak lima bulan.
e) Anak sudah mampu membentuk dan merangkai kata diusianya yang menginjak
enam bulan.
f) Anak sudah senang mengoceh dan mengeluarkan kata yang sederhana seperti kata
g) Perbendaharaan kata anak diusia Sembilan bulan sudah beraneka ragam dan
sudah mampu mengenal kata. Anak juga sudah mulai mengenal perintah.
h) Memasuki usia sepuluh bulan, anak sudah mampu mengulang beberapa kata dan
i) Anak sudah mampu menggunakan bahasa dan berbicara meskipun bahasa yang
j) Anak mampu meniru berbagai suara yang didengarnya dan menguasai kata sekitar
k) Pada saat anak menginjak usia dua tahun, maka perbendaharaan kata yang
dimiliki sudah cukup banyak. Rasa ingin tahunya juga sudah mulai meningkat
dengan sering bertanya kepada orang tua mengenai hal-hal baru yang dia temui.
a) Anak mulai melihat wajah orang terdekat yang ada disekitarnya yaitu wajah ibu,
b) Diusia anak yang menginjak dua sampai tiga bulan, akan menampakkan eksoresi
tidak senang dan terkadang menangis ketika ditinggal sendiri dan merasa senang
ketika ada oranglain yang mendekat padanya. Anak juga sudah mampu
membedakan antara manusia dan benda mati serta sudah tahu bahwa yang dapat
c) Menginjak usia empat sampai lima bulan, Anak akan menampakkan ekspresi
yang berbeda-beda pada wajah yang ia lihat tersenyum, suara kencang dan suara
yang ramah. Anak masih mau digendong oleh siapa saja yang ingin
d) Anak sudah mampu membedakan orang yang dikenalnya dengan orang asing
diusia enam sampai tujuh bulan. Anak menunjukkan reaksi tertarik dan ingin
e) Anak sudah mulai meniru berbagai gerakan, kata-kata ataupun isyarat dari
oranglain disekitarnya saat menginjak usia delapan sampai sembilan bulan. Anak
f) Memasuki usia sepuluh sampai tigabelas bulan anak berada pada fase meniru
perilaku dan suara-suara dari anak lain, menarik pakaian atau rmabut anak lain
tapi juga bekerja sama dalam bermain dan menggunakan beberapa mainan
Bersama meskipun kadang masih bingung ketika mainannya diambil oleh anak
yang lain.
g) Anak sudah mampu berbagi mainan dengan anak yang lainnya dan sudah jarang
saling berebut mainan pada saat usianya menginjak tiga belas sampai delapan
belas bulan. Memasuki usia ini anak akan cenderung lebih keras kepala, tidak
menggunakan mainan yang bisa dimainkan Bersama. Anak juga dapat bekerja
a) Pengendalian Mata
Dua belas jam setelah lahir, Gerakan mata anak akan bereaksi terhadap beberapa
benda-benda yang bergerak. Pada minggu ketiga hingga minggu keempat, gerak
mata anak seolah-olah mencari hal-hal yang terjadi disekitarnya. Antara bulan
kedua hingga ketiga maka terbentuk gerakan horizontal dan pada bulan ketiga dan
keempat akan terbentuk gerakan vertical. Beberapa bulan kemudian akan terbetuk
b) Tersenyum
Pada minggu pertama setelah kelahiran, refleks senyum pada anak akan muncul
sebagai bentuk reaksi pada rangsangan yang diterimanya. Anak sudah bisa
merespon dan membalas senyum orang lain pada minggu ketiga dan keempat
setelah kelahirannya.
c) Menahan Kepala
Anak sudah mampu menahan kepala dengan tegak dalam posisi tengkurap pada
d) Memegang
Menginjak usia enam belas minggu, anak belum mampu kontak terhadap obyek.
Anak belum memegang obyek tertentu, hanya melihatnya saja. Anak sudah punya
inisiatif untuk memegang dan meraih obyek tertentu diusia dua puluh minggu
meskipun belum berhasil untuk meraihnya. Telapak tangan anak turut aktif untuk
memegang benda tertentu diusia duapuluh delapan minggu. Jemari anak pada usia
tigapuluh enam minggu sudah mulai turut aktif memainkan perannya. Kemudian
koordinasi antara telunjuk dan ibu jari anak sudah mampu memegang benda-
benda berukuran ringan meski tanpa bantuan dari jari yang lain diusianya yang
pertama. Hal tersebut adalah proses ambidextrous. Pada fase ini anak
menggunakan tangan kiri dan kanan secara bergantian berdasarkan posisi benda
yang akan dipegang atau diraihnya. Jika posisi benda yang akan diraih lebih dekat
bimbingan yang lebih intensif agar lebih sering menggunakan tangan kanan. Bagi
anak yang cenderung lebih sering menggunakan tangan kiri karena tangan kirinya
lebih kuat dibandingkan tangan kanannya, maka dia memiliki broca (pusat
motoric bicara) diotak kanan, dan umumnya akan kidal. Apabila ini terjadi dan
anak dipaksa untuk selalu menggunakan tangan kananya maka dapat menghambat
masih bisa dilatih untuk melakukan rutinitas ringan seperti makan dan berjabat
tangan.
e) Merangkak
Anak yang dalam keadaan tengkurap diusia sekitar delapan bulan sudah mampu
menarik lututnya menuju bagian wajah melalui badannya. Kemudian anak mampu
bulan. Kemudian anak mampu merangkak dengan kaki maupun tangannya, yang
disebut bilateral.
f) Berjalan
Pada saat awal mula anak bisa berjalan, langkahnya masih pendek dan belum
teratur dan tumitnya belum menyentuh lantai. Pada saat berumur limabelas bulan,
barulah langkahnya meningkat dan setelah itu langkahnya sudah mulai teratur.
Pada akhir tahun kedua usia anak, ia sudah bisa berjalan tanpa bantuan dan lebar
langkahnya mulai meningkat. Ketika berada pada fase ia mulai mampu berjalan
sendiri maka badan dan kepalanya tegak, dan penglihatannya lebih mengarah
umum belum berfungsi dengan baik dan kadang anak mengangkat kakinya terlalu
Anak sudah mulai mengamati beberapa hal ayang ada disekitarnya ketika
menginjak usia tigabelas bulan. Banyak hal yang membuat anak terdorong untuk
sesuatu yang bisa memuaskan rasa ingin tahunya. Menginjak usia 19 bulan, anak
pengalamannya dan mulai mampu untuk mengamati keadaan sekitar dengan lebih
detail.
Pada umumnya anak lebih banyak mengadopsi perilaku yang ia lihat melalui
perilaku meniru diusianya yang menginjak tujuhbelas bulan. Perilaku yang paling
umum dilakukan atau ditiru anak adalah perilaku yang sering dilihat dari orang
tuanya. Kemudian akan lebih banyak meniru perilaku orang tua diusia
sembilanbelas bulan.
c) Belajar konsentrasi
menginjak empatbelas bulan. Hal tersebut Nampak ketika anak fokus dan
menunjukan sikap ketekunan terhadap satu mainan atau terhadap satu kondisi.
konsentrasi anak. Jika benda atau kondisi tersebut menarik baginya makai a akan
lebih lama memfokuskan dirinya pada hal tersebut. Rentang waktu anak untuk
Anak sudah bisa diajarkan untuk mengenal dan mengucap kata-kata pada usia
sekitar limabelas bulan. Anak akan merasa lebih tertarik dan senang jika diajarkan
mengenal anggota tubuh dengan cara mengucapkan anggota tubuh sambil
Anak sudah mempunyai pemahaman tentang berbagai hal pada tahun kedua
Pada saat anak berusia delapanbelas bulan maka ia sudah mampu membentuk
menyebutkan atau memikirkan hal-hal yang tidak nampak atau yang tidak terlihat
olehnya.
Menginjak usia duapuluh satu hingga duapuluh tiga bulan, kemampuan anak
untuk berimjinasi sudah nampak. Selain berimajinasi, anak juga sudah bisa
memikirkan dan mengambil langkah antisipatif terhadap hal yang akan terjadi
Anak sudah mampu memahami beberapa kalimat pada usia duabelas hingga tujuh
sekitar tigabelas bulan. Anak sudah mampu merangkai beberapa kata sederhana.
Anak akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cukup pesat dalam
hal memahami kata-kata diusia delapanbelas hingga duapuluh tiga bulan. Pada
usia ini anak akan memiliki perbendaharaan kata sekitar 50 kata. Anak juga sudah
paham bahwa setiap benda yang berbeda memiliki nama masing-masing, hal
Masa kanak-kanak merupakan masa untuk membentuk karakter yang paling fundamental,
di fase ini anak lebih mudah untuk diarahkan dan diajarkan setentang berbagai hal yang mungkin
dianggap sulit sekalipun. Anak sangat gemar mencoba sesuatu yang baru meskipun pada
kenyataannya ia belum bisa namun umumnya anak akan merasa tertantang. Pada saat proses
beramin pun anak perlu dipancing kemampuan motoriknya. Agar menumbuhkan kreativitas yang
luar biasa. Pada masa awal kanak-kanak biasanya disebut dengan masa prasekolah, jadi pada
masa ini anak lebih dipersiapkan dari segi fisiknya dan mentalnya agar siap menghadapi
berbagai macam tugas saat sudah berada pada jenjang Pendidikan formal. (Alfiyan & Rokhmah,
2016)
Usia dini adalah kerangka waktu formatif ketiga setelah tahap prakelahiran dan tahap
paling awal. Pada masa ini, terdapat perbedaan penilaian dari beberapa tokoh dalam tahap-tahap
pembentukannya. Papalia membagi masa usia dini menjadi tiga fase progresif, yaitu remaja
tengah dengan usia 2-6 tahun, remaja tengah dengan usia 6-9 tahun, dan remaja tengah dengan
usia 6-9 tahun. akhir (akhir masa remaja) pada usia 10-12 tahun. Sementara itu, Hurlock pada
fase progresif ini hanya terbagi menjadi dua kelompok umur, yaitu anak usia dini yang dimulai
pada usia 2-6 tahun, dan kanak-kanak akhir, yaitu 6-12 tahun (Hurlock, 1980) dalam (Rahman
Prasetyo, 2020). Melihat penilaian di atas, semua tokoh sepakat bahwa masa remaja dimulai dari
Masa kanak-kanak bisa menjadi masa yang penuh tantangan bagi orang tua. Oleh karena
itu, beberapa istilah digunakan untuk mengkarakterisasi pembangunan pada periode ini. Pertama,
anak usia dini merupakan usia prasekolah (Santrock, 2011:20). Disebut prasekolah karena pada
masa ini keluarga merupakan tempat utama anak bermain dan belajar. Anak-anak menghabiskan
sebagian besar waktunya bersama keluarganya, sehingga ketika seorang anak pertama kali
masuk sekolah dasar, dapat dikatakan menandai berakhirnya masa tersebut. Kedua, anak usia
dini dikenal dengan masa pra kelompok (Rahman Prasetyo, 2020), artinya pada masa ini anak
mulai mempelajari perilaku sosial dari lingkungan keluarga dan teman bermainnya untuk
Ketiga, anak usia dini merupakan masa emas. Pada periode ini, perkembangan fisik dan
mental mencapai titik terbaiknya. Selama perkembangan fisik, sel-sel otak dan keterampilan
kognitif anak mencapai 50% pada usia 4 tahun dan 80% pada usia 8 tahun. Perkembangan
kognitif terhitung sempurna 100% pada usia 18 tahun. Dari segi perkembangan psikologis, anak
mengalami lonjakan perkembangan imajinasi, bahasa, berteman, membedakan status gender, dan
Artinya, ada beberapa perilaku yang wajar terjadi pada anak pada masa ini, seperti perasaan takut
yang muncul secara tiba-tiba meski terjadi di siang hari, perasaan cemburu terhadap adik
perempuannya karena mendapat perhatian lebih dari orang tuanya, dan perasaan takut yang
membuat mereka merasa. takut. Rasakan. Anak-anak impulsif dan agresif terhadap orang tua
sesama jenis.
Rincian aktivitas motorik kasar dan halus disajikan dalam bentuk gambar di bawah ini
PENUTUP
Kesimpulan
1. Fase pranatal dalam dunia psikologi perkembangan adalah fase yang cukup
singkat tapi juga merupakan fase yang memegang peranan penting pada pola
terdapat beberapa ciri khusus yang tidak ditemui pada fase fase perkembangan yang
lainnya, kedaan yang cukup penting pada masa prenatal sangat berpengaruh terhadap
tumbuh kembang janin kelak, dan berbagai aspek yang harus diperhatikan sebelum
dan selama fase pranatal supaya janin yang berada didalam kandungan bisa
2. Fase bayi merupakan fase yang memegang peranan yang cukup penting. Pada
perkembangan jasmani dan rohaninya, anak akan mengalami tumbuh kembang yang
cukup pesat. Agar pertumbuhan dan perkembangan yang pesat tersebut dpat
diimbangi, maka diperlukan beberapa unsur penting untuk memenuhi hal tersebut,
seperti asupan makanan yang sehat, pakaian bersih, perawatan secara teratur, dan lain
sebagainya, hingga ia menginjak usia kurang lebih tiga belas bulan. Sejakbayi
dilahirkan hingga mencapai usia kurang lebih tiga belas bulan, atau hingga usia dua
tahun, umumnya para ahli psikologi sering menyebutmasa tersebut merupakan masa
bayi. Tahap Sensorismotor, berada di rentang usia 0 hingga 2 tahun. Hal utama yang
3. Diawal tahun masa kanak-kanak adalah masa Dimana orangtua merasa sangat
tertantang. Karena pada fase tersebut, orang tua berhadapan dnegan situasi yang
lain, pada periode ini juga merupakan masa-masa emas untuk meletakkan pondasi
bagi anak. Jika tugas pertumbuhan dan perkembangan anak tidak terwujud secara
optimal atau ada tugas pertumbuhan yang terhambat pada masa ini, maka
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, Dian. 2017. Tumbuh Kembang Dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta: Salemba
Medika.
Giri Indah P, I., & Aoulia, F. (2016). Periodesasi Perkembangan Pada Masa Bayi.
Jannah, W., & Mirta, L. (2018). Periodesasi Perkembangan Masa Prenatal Dan Post Natal.
Mansur. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Monks, F.J., dan A.M.P. Knoers. 2006. Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai
Development. Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 67–75.
https://doi.org/10.29313/ga:jpaud.v4i2.6049
Robert E. Slavin. Psikologi Pendidikan : Teori dan Praktik. (Jakarta : PT Indeks, 2011), hal
45.
22