Anda di halaman 1dari 4

HAKIKAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

Irna Pratiwi
Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Kons. Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Alauddin Makassar
Email: irnapratiwi18@gmail.com

Abstrak

PENDAHULUAN

Tumbuh kembang adalah proses yang kontinue sejak dari konsepsi sampai dewasa, yang
dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan bawaan. Perkembangan (development) adalah
perubahan secara berangsur-angsur dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh,
meningkatkan dan meluasnya kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan atau
kedewasaan (maturation), dan pembelajaran (learning).Perkembangan manusia berjalan
secara progresif, sistematis dan berkesinambungan dengan perkembangan di waktu yang
lalu. Perkembangan terjadi perubahan dalam bentuk dan fungsi kematangan organ mulai
dari aspek fisik, intelektual, dan emosional. Perkembangan secara fisik yang terjadi adalah
dengan bertambah sempurnanya fungsi organ. Perkembangan intelektual ditunjukan
dengan kemampuan secara simbol maupun abstrak seperti berbicara, bermain, berhitung.
Perkembangan emosional dapat dilihat dari perilaku sosial lingkungan anak.
(Wigunantiningsih & Fakhidah, 2019)

KAJIAN TEORI

METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN

Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak


Istilah tumbuh kembang terdiri atas dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi
saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan ukuran, besar, jumlah atau
dimensi pada tingkat sel, organ maupun individu. Pertumbuhan bersifat kuantitatif
sehingga dapat diukur dengan satuan berat (gram, kilogram), satuan panjang (cm, m),
umur tulang, dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen dalam tubuh).
Perkembangan (development) adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks. Perkembangan menyangkut adanya proses diferensiasi sel-sel,
jaringan, organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-
masing dapat memenuhi fungsinya. (Tim Dirjen Pembinaan Kesmas, 1997)

Pertumbuhan mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu perubahan ukuran, Perubahan


proporsi, hilangnya ciri-ciri lama, serta munculnya ciri-ciri baru. Keunikan pertumbuhan
adalah mempunyai kecepatan yang berbeda-beda di setiap kelompok umur dan masing-
masing organ juga mempunyai pola pertumbuhan yang berbeda. Terdapat 3 periode
pertumbuhan cepat, yaitu masa janin, masa bayi 0 – 1 tahun, dan masa pubertas. (Tim
Dirjen Pembinaan Kesmas, 1997)

Proses perkembangan terjadi secara simultan dengan pertumbuhan, sehingga setiap


pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Perkembangan merupakan hasil interaksi
kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya. Perkembangan fase
awal meliputi beberapa aspek kemampuan fungsional, yaitu kognitif, motorik, emosi,
sosial, dan bahasa. Perkembangan pada fase awal ini akan menentukan perkembangan fase
selanjutnya. Kekurangan pada salah satu aspek perkembangan dapat mempengaruhi aspek
lainnya. (Tim Dirjen Pembinaan Kesmas, 1997)
Pertumbuhan adalah perubahan yang terjadi pada setiap manusia terutama
berkaitan dengan fisiknya. Vasta (1992) mengemukakan bahwa panjang bayi menjadi
hampir dua kali pada usia 4 tahun. Anak laki-laki dan perempuan pada usia 10 tahun
hampir sama tingginya. Pada usia antara 10 dan 12 tahun anak perempuan tumbuh dengan
pesat, sedangkan pada anak laki-laki hal itu terjadi antara umur 12 dan 14. Vasta
selanjutnya mengatakan bahwa tinggi badan berlangsung sampai sekitar umur 15 atau 16
tahun pada anak perempuan dan pada anak laki-laki sampai umur 17 atau 18 tahun.
(Sumantri, 2014)

Pertumbuhan berlangsung selama masa kanak-kanak tetapi tidak dalam kecepatan


yang menetap, kemudian kecepatannya menurun dan menjadi pesat kenaikannya pada
masa adolesen dan selanjutnya berhenti. Bagian-bagian tubuh tumbuh dan berkembang
dengan kecepatan yang berbeda. Organ-organ tubuh mencapai kematangan pada waktu
dan kecepatan yang berbeda pula. Anak-anak perempuan mencapai masa puber lebih awal
daripada anak laki-laki. Anak laki-laki bertambah tinggi pada masa pertumbuhannya yang
pesat, ototnya menguat dan lebar bahunya bertambah pula. Banyak faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan kematangan. Genetika yang diturunkan sangat penting,
namun faktor lingkungan seperti, nutrisi, olahraga, penyakit, dan kesehatan individu
mempunyai peran juga. (Sumantri, 2014)

Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan, dan


berkesinambungan dimulai sejak pembuahan sampai dewasa. Walaupun terdapat variasi,
namun setiap anak akan melewati suatu pola tertentu. Tanuwijaya (2003) memaparkan
tentang tahapan tumbuh kembang anak yang terbagi menjadi dua, yaitu masa pranatal dan
masa postnatal. Setiap masa tersebut memiliki ciri khas dan perbedaan dalam anatomi,
fisiologi, biokimia, dan karakternya. (Tim Dirjen Pembinaan Kesmas, 1997)

Masa pranatal adalah masa kehidupan janin di dalam kandungan. Masa ini dibagi menjadi
dua periode, yaitu masa embrio dan masa fetus. Masa embrio adalah masa sejak konsepsi
sampai umur kehamilan 8 minggu, sedangkan masa fetus adalah sejak umur 9 minggu
sampai kelahiran. (Tim Dirjen Pembinaan Kesmas, 1997)

Masa postnatal atau masa setelah lahir terdiri dari lima periode. Periode pertama adalah
masa neonatal dimana bayi berusia 0 - 28 hari dilanjutkan masa bayi yaitu sampai usia 2
tahun. Masa prasekolah adalah masa anak berusia 2 – 6 tahun. Sampai dengan masa ini,
anak laki-laki dan perempuan belum terdapat perbedaan, namun ketika masuk dalam masa
selanjutnya yaitu masa sekolah atau masa pubertas, perempuan berusia 6 – 10 tahun,
sedangkan laki-laki berusia 8 - 12 tahun. Anak perempuan memasuki masa adolensensi
atau masa remaja lebih awal dibanding anak laki-laki, yaitu pada usia 10 tahun dan
berakhir lebih cepat pada usia 18 tahun. Anak laki-laki memulai masa pubertasa pada usia
usia 12 tahun dan berakhir pada usia 20 tahun. (Tim Dirjen Pembinaan Kesmas, 1997)

DAFTAR PUSTAKA

Sumantri, M. (2014). Perkembangan Peseta Didik. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak,


1–52. https://bit.ly/2VT9PWh

Tim Dirjen Pembinaan Kesmas. (1997). DETEKSI DINI GANGGUAN PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN ANAK Atien Nur Chamidah. Jurnal Pendidikan Khusus, vol.1 no.3.

Wigunantiningsih, A., & Fakhidah, L. (2019). Penilaian Pertumbuhan Dan Perkembangan


Balita Dengan Menggunakan Kpsp Di Paud Wijaya Kusuma Papahan Tasikmadu
Karanganyar. Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming, 2(2), 1–
9. https://doi.org/10.30591/japhb.v2i2.1441

Anda mungkin juga menyukai