Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Pertumbuhan dan Perkembangan
A. Definisi
Pertumbuhan (growth) adalah perubahan yang bersifat kuantitatif, yaitu
bertambahnya jumlah, ukuran, dimensi pada tingkat sel, organ. maupun individu.
Anak tidak hanya bertambah besar secara fisik, melainkan juga ukuran dan struktur
organ-organ tubuh dan otak. Sebagai contoh, hasil dari pertumbuhan otak adalah anak
mempunyai kapasitas lebih besar untuk belajar, mengingat, dan mempergunakan
akalnya. Jadi anak tumbuh baik secara fisik maupun mental. Pertumbuhan fisik dapat
dinilai dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm. meter)
umur tulang, dan tanda-tanda seks sekunder (Suetjiningsih, 2013) dalam Reni
Asmara, 2020).

Perkembangan merupakan proses perubahan individu yang terjadi dari


kematangan dan pengalaman yang merupakan interaksi antara individu dengan
lingkungan sekitar yang menyebabkan perubahan kualitatif dan kuantitatif pada diri
individu. Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat
dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler,
kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi (Depkes. 2017) dalam (Reni Asmara, 2020).

“Perkembangan" dan "gerak" apabila disatukan menjadi perkembangan gerak,


berarti suatu proses sejalan dengan bertambahnya usia dimana secara bertahap dan
bersinambung gerakan individu meningkatkan keadaan sederhana, tidak terorganisasi,
dan tidak terampil ke arah penampilan keterampilan gerak yang kompleks dan
terorganisasi dengan baik dan pada akhirnya menyertai terjadinya proses menua
(menjadi tua) dalam kehidupan normal ( Encep Sudarjo, 2018 ). Contoh
perkembangan:
a. Bayi belum bisa jalan > berjalan tertatih-tatih 2 - 3 langkah> lancar sampai
beberapa langkah.
b. Anak kecil mula-mula baru bisa pegang bola > memantulkan bola sekali
dua kali ke lantai > menggunakan 2 atau 1 tangan berulang kali.
B. Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Aspek Pertumbuhan
Untuk menilai pertumbuhan anak dilakukan pengukuran antopometri,
pengukuran antopometri meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan (panjang
badan), lingkar kepala, lingkar lengan atas, dan lingkar dada (Saputri, 2014) dalam
(Reni Asmara, 2021). Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai hasil
peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh,pengukuran tinggi
badan digunakan untuk menilai status perbaikan gizi di samping faktor genetik,
sedangkan pengukuran lingkar kepala dimaksudkan untuk menilai pertumbuhan otak.
2. Aspek Perkembangan
1. Motorik kasar (gross motor) meliputi aktivitas otot-otot besar seperti gerakan
lengan, duduk, berdiri, berjalan.
2. Motorik halus (fine motor skills) merupakan keterampilan fisik yang melibatkan
otot kecil dan koordinasi mata dan tangan yang memerlukan koordinasi yang cermat.
Perkembangan motorik halus mulai memiliki kemampuan menggoyangkan jari-jari
kaki menggambar dua atau tiga bagian, menggambar orang, melambaikan tangan dan
sebagainya (Saputri, 2014) dalam (Reni Asmara, 2021).
3. Bahasa (Languange) adalah kemampuan untuk memberikan respons terhadap
suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan, berkomunikasi (Hidayat, 2011)
dalam (Reni Asmara, 2021).
4. Sosialisasi dan kemandirian merupakan aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah
dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya
(Rusmil, 2018).

2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan dan perkembangan manusia sangat penting, karena tanpa
pertumbuhan dan perkembangan, manusia tidak akan pernah tumbuh menjadi besar
dan berkembang. Pertumbuhan dan perkembangan pada manusia telah terjadi sejak di
dalam kandungan. Embrio yang ada di dalam rahim terus tumbuh dan berkembang
menjadi janin yang sempurna. Pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim
disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya gizi yang seimbang. Janin yang
kekurangan gizi dan nutrisi tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna.
Pola pertumbuhan dan perkembangan secara normal akan berbeda pada setiap
anak, karena dipengaruhi oleh interaksi banyak faktor. Faktor yang memengaruhi
tumbuh kembang dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan
eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
manusia sebagai berikut.
a. Genetik
Faktor genetik akan memengaruhi kecepatan pertumbuhan dan
kematangan tulang, alat seksual, serta saraf sehingga merupakan modal dasar
dalam mencapaI hasil akhir proses tumbuh kembang. Manusia memiliki gen
yang berfungsi menurunkan sifat ke keturunannya. Gen tersebut tersimpan di
dalam kromosom. Gen sangat dominan dalam menentukan ciri dan sifat
manusia, misalnya bentuk tubuh, tinggi, warna kulit, alis, dan mata. Di
samping itu, gen juga memengaruhi sistem metabolisme manusia sehingga
memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Manusia yang
mempunyai gen yang baik akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik
sesuai umurnya. Akan tetapi, jika terjadi kelainan pada gennya dapat
menyebabkan tumbuh dan kembangnya terganggu.
b. Perbedaan Ras, Etnis, atau Bangsa
Selain genetik, faktor lain yang dapat menentukan pertumbuhan dan
perkembangan manusia yaitu ras. Manusia akan tumbuh dan berkembang
sesuai dengan rasnya masing-masing. Tiap ras memiliki ciri yang berbeda-
beda. Misalnya, tinggi badan orang Eropa akan berbeda dengan orang
Indonesia, dengan demikian postur tubuh tiap bangsa berlainan. Di samping
itu, warna kulit orang Asia cenderung lebih gelap daripada orang Amerika.
Warna rambut orang Asia juga berbeda dengan orang Amerika, yaitu orang
Asia cenderung berwarna hitam dan gelap, sedangkan orang Amerika
berwarna pirang.
c. Umur
Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan tahap yang
mengalami pertumbuhan cepat dibandingkan dengan masa lainnya. Manusia
tidak selamanya mengalami fase pertumbuhan dan perkembangan. Ada
masanya tumbuh kembang manusia berhenti pada umur tertentu. Ketika
manusia sudah dewasa maka manusia sudah tidak lagi berada dalam fase
tumbuh dan kembang lagi. Tumbuh dan kembang manusia dimulai dari dalam
rahim sampai dengan usia 18 tahun untuk perempuan dan 20 tahun untuk laki-
laki. Pada kisaran umur tersebut, pertumbuhan dan perkembangan terasa lebih
cepat daripada umur lebih dari itu.
d. Tenis Kelamin
Jenis kelamin juga dapat menjadi faktor penentu pertumbuhan dan
perkembangan manusia. Ketika mash bayi sampai anak-anak, pertumbuhan
pada anak perempuan lebih cepat daripada anak laki-laki. Oleh karena itu,
tidak heran jika anak perempuan lebih cepat berbicara dan berjalan daripada
anak laki-laki. Akan tetapi, ketika masa pubertas, keadaannya terbalik, yaitu
pertumbuhan anak laki-laki lebih cepat daripada anak perempuan. Biasanya,
anak laki-laki akan memiliki gestur tubuh lebih tinggi dibandingkan dengan
anak perempuan yang seumuran dengannya.
e. Pengaruh Hormon
Hormon merupakan faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan manusia. Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal,
yaitu saat janin berumur 4 bulan. Pada saat itu, terjadi pertumbuhan yang
cepat. Hormon yang berpengaruh terutama adalah hormon pertumbuhan
somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari. Selain itu, kelenjar
tiroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna untuk metabolisme
serta maturasi tulang, gigi, dan otak.
2. Faktor Eksternal
Selain faktor internal, ada juga faktor dari luar yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan manusia. Adapun berbagai macam faktor lingkungan
yang dapat memengaruhi tumbuh dan kembang manusia dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu prenatal, kelahiran, dan pascanatal.
a. Faktor Prenatal
Faktor prenatal (selama kehamilan) meliputi:
1) Gizi, nutrisi ibu hamil akan memengaruhi pertumbuhan janin, terutama
selama trimester akhir kehamilan.
2) Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan dapat menyebabkan
kelainan congenital, misalnya club foot.
3) Toksin, zat kimia, radiasi.
4) Kelainan endokrin.
5) Infeksi torch atau penyakit menular seksual.
6) Kelainan imunologi.
7) psikologis ibu.
b. Faktor Kelahiran
Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forceps dapat
menyebabkan trauma pada kepala bayi sehingga berisiko terjadinya kerusakan
jaringan otak.
c. Faktor Pascanatal
Seperti halnya pada masa prenatal, faktor yang berpengaruh terhadap
tumbuh kembang anak adalah gizi, penyakit kronis kelainan kongenital,
lingkungan fisik dan kimia, psikologis, sosioekonomi, lingkungan
pengasuhan, stimulasi, dan obat-obatan.

Anda mungkin juga menyukai