Anda di halaman 1dari 10

NAZZAMA JOURNAL OF MANAGEMENT EDUCATION

VOLUME 2 NOMOR 1, APRIL-SEPTEMBER 2022


e-ISSN : 2809-5979, p-ISSN : 2809-5987

MANAJEMEN PESERTA DIDIK


IRNA PRATIWI
STAI Al-Gazali Bulukumba, Indonesia
Email: irnapratiwi18@gmail.com

Abstract: Student Management


The process of management teaches people or organizations how to handle various
situations, like supervising a class of pupils. As per Article 1 Paragraph 4 of Law
Number 20 of 2003, students are individuals who aim to enhance their potential by
means of a learning process that can be facilitated by certain educational courses,
levels, and kinds. The technique of managing students to meet pre-established
learning objectives is known as student management. Schools and other educational
institutions are in charge of managing their student bodies. This study aims to clarify
the meaning, goals, and applications of student management as well as the guiding
principles and boundaries of the field.

Keywords: Management, Students, Student Management

Abstrak: Manajemen Peserta Didik


Proses manajemen mengajarkan orang atau organisasi bagaimana menangani
berbagai situasi, seperti mengawasi siswa di kelas. Sesuai Pasal 1 Ayat 4
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, peserta didik adalah individu yang
bertujuan untuk mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran
yang dapat difasilitasi oleh kursus, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Teknik mengelola siswa untuk memenuhi tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dikenal dengan istilah manajemen siswa. Sekolah dan lembaga
pendidikan lainnya bertugas mengelola badan siswanya. Penelitian ini
bertujuan untuk memperjelas definisi, tujuan dan fungsi, prinsip-prinsip,
pendekatan serta ruang lingkup manajemen peserta didik.
Kata Kunci: Manajemen, Peserta Didik, Manajemen Peserta Didik

PENDAHULUAN
Tujuan pemerintah adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia
melalui lembaga pendidikan, Menurut Undang-Undang Nomor 20 Pasal 3 Sistem
Pendidikan Nasional Tahun 2003, salah satu tanggung jawab lembaga pendidikan
adalah mendorong pertumbuhan intelektual, pengembangan karakter, dan
kemajuan peradaban individu. (Setiawan, 2021)
Oleh karena itu, karena peningkatan standar pendidikan pada dasarnya
merupakan proses yang terintegrasi dengan peningkatan standar sumber daya
manusia, maka lembaga pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam

NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2021 - Maret 2022 ▐│1
Nama Penulis

proses tersebut. Semua ini hanya dapat dicapai secara metodis dengan upaya
pengelolaan dan aturan, atau manajemen.(Setiawan, 2021)
Menurut Hasibuan, (2014:4˗3) Manajemen diperlukan untuk memungkinkan
pekerjaan yang menantang, membaginya menjadi beberapa tim, mengurangi
pemborosan, meningkatkan produktivitas, dan mencapai hasil yang diinginkan
dengan cara apa pun, manajemen diperlukan.(Aulia & Effane, 2023) dan Menurut
Hapidin dkk (2012) Pengertian manajemen adalah upaya mengatur, memimpin,
dan mengawasi beragam sumber daya yang ada guna mencapai hasil yang
diinginkan. (Suharni, M.Pd., 2019)
Tujuan umum operasi manajemen dalam organisasi adalah untuk mencapai
tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Organisasi adalah kegiatan
manajemen; manajemen adalah proses di mana orang, kelompok, dan sumber daya
lainnya berkolaborasi untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain, kepemimpinan
hanya ada dalam organisasi, baik itu organisasi bisnis, lembaga pendidikan, atau
yang lainnya. (Jahari et al., 2019)
Serangkaian tugas manajemen yang dikenal sebagai manajemen
dimaksudkan untuk menggunakan sumber daya dan orang-orang yang bekerja
sama untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Karena manajemen merupakan upaya strategis untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan merupakan bagian penting dari proses pendidikan yang tidak
dapat dipisahkan, maka manajemen merupakan salah satu bidang yang
memerlukan perhatian dalam upaya meningkatkan standar pendidikan. (Astuti,
2011)
Efektivitas penyelenggaraan seluruh komponen pendidikan, termasuk
peserta didik, prasarana, tenaga pengajar dan tenaga kependidikan, pendanaan,
interaksi sekolah dengan masyarakat, dan kurikulum, diputuskan dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan di sekolah dan madrasah. Karena siswa adalah titik
fokus pendidikan, mereka memiliki tuntutan, potensi, kemampuan, dan minat yang
berbeda-beda. Oleh karena itu, untuk membimbing siswa mencapai tujuannya,
diperlukan manajemen yang dapat mengakomodasi kesenjangan tersebut. (Astuti,
2011)
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metodologi tinjauan literatur yang mengacu pada
kesimpulan dan penjelasan dari penelitian sebelumnya. Artikel digunakan dalam
strategi penelitian ini untuk mendapatkan hasil penelitian. Artikel-artikel yang
membahas tentang definisi, tujuan, fungsi, prinsip, dan ruang lingkup manajemen
peserta didik.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Definisi Manajemen Peserta Didik

2 ▐│ NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2021 – Maret 2022
Judul Artikel ditulis maksimal 6 kata. Jika lebih dari 6 kata, maka ditulis dengan karakter titik-titik…

Secara etimologi kata manajemen berasal dari Bahasa inggris, yaitu


management yang terdiri dari kata manage atau to manage yang berat
menyelenggarakan, membawa atau mengarah. Kata manage juga bermakna
mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola atau menata. (Jahari et al., 2019)
Setiap organisasi formal, baik kecil dan sederhana atau besar dan swasta,
pemerintah dan swasta, termasuk perusahaan, nirlaba, dan lembaga pendidikan,
melibatkan tindakan manusia dalam bentuk manajemen. Penjelasan ini diperkuat
oleh pemikiran/penjelasan dari Megginson, Mosley & Piettri (1983) tentang
hakekat manajemen. “In fact, every time two or more people interact to achieve a
common objective, an organization exist. And management is needed in all
organization – families and clubs, small business and large one, public and privat
organization, profite – oriented and non-profite organization, manufacturing firm,
service organization, etc”. (Gemnafle & Batlolona, 2021)
Merencanakan, mengatur, dan memanfaatkan sumber daya organisasi
tambahan untuk mencapai tujuan organisasi tertentu adalah proses manajemen.
Kehadirannya di kalangan pelajar berfungsi untuk meningkatkan kualitas anak
didik. Manajemen siswa yang efektif diperlukan untuk meningkatkan standar
pengajaran dan lingkungan sekolah. (Anggraeni & Effane, 2022)
Menurut E. Mulyasa Perencanaan dan penjadwalan kegiatan kemahasiswaan
mulai dari pendaftaran hingga kelulusan suatu lembaga pendidikan dikenal
dengan istilah manajemen kemahasiswaan. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa bidang pendidikan yang mengawasi dan mengarahkan seluruh kegiatan
kesiswaan, mulai dari dimulainya orientasi dan pendaftaran hingga pemberian
layanan individual seperti pengembangan minat dan kemampuan umum, disebut
dengan manajemen kesiswaan. (Suminar, 2018)
Proses pengelolaan segala persoalan yang berkaitan dengan siswa dan
perkembangan sekolah, termasuk pembinaan selama siswa berada di sekolah dan
perencanaan penerimaannya, dikenal dengan istilah manajemen siswa. Ini
melibatkan pengembangan lingkungan yang mendukung pengajaran dan
pembelajaran berkelanjutan. efisien. Selain itu, manajemen siswa mengacu pada
serangkaian kegiatan yang disengaja yang diorganisir dan dilaksanakan, serta
dukungan berkelanjutan bagi setiap siswa untuk memungkinkan mereka terlibat
dalam proses belajar mengajar seefektif dan seefisien mungkin sejak saat
penerimaan. sampai mereka berangkat dari sekolah. (Arifin, 2020)

2. Tujuan dan Fungsi Manajemen Peserta Didik


Sekolah adalah badan sosial yang tujuannya adalah untuk memenuhi
kebutuhan pendidikan siswanya. Siswa, di sisi lain, percaya bahwa sekolah dapat
memenuhi tuntutan mereka akan pendidikan. Manajemen kesiswaan atau
manajemen peserta didik bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam

NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2021 - Maret 2022 ▐│ 3
Nama Penulis

bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolahan dapat berjalan dengan


lancar, tertib dan teratur serta mencapai tujuan pendidikan sekolah. Tanpa
manajemen kesiswaan yang tertata dengan baik, maka jalan sebuah lembaga
pendidikan tidak akan terarah, tidak akan mencapai tujuan, tidak akan
memperoleh kemajuan, dan tidak ada perubahan sama sekali. (Suminar, 2018)
Tujuan umum manajemen peserta didik adalah merencanakan kegiatan
siswa yang melengkapi pengajaran di kelas dan proses pembelajaran. Selain itu,
proses belajar mengajar di sekolah dapat berfungsi secara efisien dan rapi,
membantu mencapai tujuan pendidikan khusus sekolah dan tujuan pendidikan
secara keseluruhan. Tujuan khusus manajemen peserta didik adalah
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik.
Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan
minat peserta didik. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan
peserta didik. Dengan terpenuhinya 1, 2, dan 3 di atas diharapkan peserta didik
dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat
belajar dengan baik dan tercapai cita-cita mereka. (Arifin, 2020)
Fungsi manajemen peserta didik secara khusus dirumuskan sebagai berikut.
Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik, ialah
agar mereka dapat mengembangkan potensi-potensi individualitasnya tanpa
banyak terhambat. Potensi-potensi bawaan tersebut meliputi: kemampuan umum
(kecerdasan), kemampuan khusus (bakat), dan kemampuan lainnya. Fungsi yang
berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik ialah agar peserta
didik dapat mengadakan sosialisasi dengan sebayanya, dengan orang tua dan
keluarganya, dengan lingkungan sosial sekolahnya dan lingkungan sosial
masyarakatnya. Fungsi ini berkaitan dengan hakekat peserta didik sebagai
makhluk sosial. (Suminar, 2018)
Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta
didik, ialah agar peserta didik tersalur hobi, kesenangan dan minatnya. Peserta
didik seperti itu harus didorong untuk mengejar minat, hobi, dan minat mereka
karena hal ini dapat membantu pertumbuhan pribadi mereka secara keseluruhan.
Tujuan memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan siswa adalah agar mereka
dapat menjalani kehidupan yang sejahtera. Kesejahteraan seperti ini sangat
penting karena membuatnya mempertimbangkan kesejahteraan teman-temannya
juga. (Suminar, 2018)
Fungsi manajemen peserta didik (Suwardi dan Daryanto, 2017:99) adalah
sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin,
baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, segi social, aspirasi,
kebutuhan, dan segi-segi potensi peserta didik lainnya. (Jahari et al., 2018)

3. Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik

4 ▐│ NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2021 – Maret 2022
Judul Artikel ditulis maksimal 6 kata. Jika lebih dari 6 kata, maka ditulis dengan karakter titik-titik…

Yang dimaksudkan dengan prinsip adalah segala sesuatu yang berfungsi


sebagai pedoman untuk menyelesaikan tugas. Sesuatu akan menjadi ketinggalan
jaman sebagai sebuah prinsip jika tidak diikuti lagi. Menurut filosofi manajemen
peserta didik, pedoman berikut harus selalu diikuti dalam mengelola siswa.
Adapun prinsip-prinsip manajemen peserta didik tersebut adalah sebagai berikut:
1. Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan
manajemen sekolah. Oleh karena itu, hal ini harus melengkapi tujuan
pengelolaan secara menyeluruh dan memiliki tujuan yang sama.
Kerangka manajemen sekolah tetap mengakomodasi tujuan sektoral
manajemen siswa. Tidaklah pantas untuk mengeluarkannya dari sistem
administrasi sekolah.
2. Setiap jenis kegiatan pengelolaan siswa harus mempunyai tujuan
pendidikan dan pengajaran kepada siswa. Semua aktivitas, tidak peduli
seberapa intens, ringan, atau disukai siswa, harus difokuskan pada
pengajaran mereka, dan bukan yang lain.
3. Kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan kemahasiswaan hendaknya
bertujuan untuk mempertemukan mahasiswa yang berbeda asal usul dan
kepribadiannya. Alih-alih menimbulkan konflik, perbedaan di antara para
siswa justru justru mendekatkan mereka, membantu mereka memahami
satu sama lain, dan menumbuhkan rasa hormat.
4. Kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan kesiswaan harus dipandang
sebagai upaya pengendalian bimbingan kesiswaan. Yang diarahkan harus
ada karena adanya bimbingan. Dia adalah murid sebenarnya. Jika siswa
sendiri enggan, sulit bagi nasihat tersebut untuk dilaksanakan secara
efektif.
5. Kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan kemahasiswaan harus
mengedepankan kebebasan mahasiswa. Siswa akan memperoleh manfaat
dari gagasan kemandirian ini ketika mereka memasuki masyarakat dan
juga ketika mereka berada di sekolah. Artinya, melalui inisiatif
pengelolaan mahasiswa, ketergantungan terhadap mahasiswa harus
dihilangkan secara bertahap.
6. Apa yang diajarkan kepada siswa dan tujuan inisiatif manajemen siswa
harus bermanfaat bagi mereka dalam kehidupan sehari-hari baik di
dalam maupun di luar kelas, khususnya dalam jangka panjang. (Astuti,
2011)

Adapun prinsip manajemen peserta didik atau kesiswaan adalah sebagai


berikut :
1. Saat melaksanakan program, penyelenggara harus memastikan bahwa
mereka mengetahui pembatasan yang berlaku.

NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2021 - Maret 2022 ▐│ 5
Nama Penulis

2. Manajemen peserta didik atau kesiswaan harus mendukung dan


mempunyai tujuan yang sama dengan lembaga.
3. Tujuan dari semua inisiatif pengelolaan siswa haruslah untuk pendidikan
lebih lanjut.
4. Tujuan manajemen kemahasiswaan adalah menyatukan orang-orang dari
latar belakang yang berbeda.
5. Pembinaan kemahasiswaan diatur melalui pemanfaatan kegiatan
pengelolaan kemahasiswaan.
6. Manajemen peserta didik mendorong dan mengacu kemandirian peserta
didik.
7. Kehidupan siswa pasti terkena dampak dari kegiatan ini. (Sari et al., 2022)

4. Pendekatan Manajemen Peserta Didik


Berikut pendekatan yang digunakan dalam manajemen peserta didik untuk
mencapai tujuan dan menjalankan tugasnya:
1. Pendekatan kuantitatif (the kuantitative approach)
Metode ini lebih menekankan pada ciri-ciri birokrasi dan administratif
lembaga pendidikan. Menurut metode ini, siswa harus mampu memenuhi
persyaratan dan standar sekolah tempat mereka terdaftar. Pendekatan
operasional terhadap manajemen siswa ini terwujud dalam persyaratan
kehadiran yang lebih ketat, ekspektasi disiplin yang lebih tinggi, dan
penyelesaian aktivitas yang ditugaskan untuk membuat siswa
bertanggung jawab atas kinerja mereka. (Rifa’i, 2018)
2. Pendekatan kualitatif (the kualitative approach)
Metode ini bertujuan untuk membuat siswa bahagia dan sejahtera
dibandingkan dengan tujuan pendekatan kuantitatif yang bertujuan
membuat siswa mampu. Metode ini didasarkan pada gagasan bahwa
siswa yang puas dan berkecukupan akan lebih mampu belajar, dan bahwa
mereka juga akan senang untuk berkembang sebagai individu di lembaga
pendidikan yang mereka ikuti. Metode ini juga menyoroti betapa
pentingnya menciptakan lingkungan yang ramah untuk pengembangan
diri sebaik mungkin. (Rifa’i, 2018)
3. Pendekatan terpadu
Menggabungkan dua pendekatan pertama, pendekatan ini meminta siswa
untuk memenuhi persyaratan administratif dan birokrasi sekaligus
memberikan insentif tambahan untuk memenuhi kebutuhan dan
kesejahteraan mereka. Misalnya, siswa diharuskan menyelesaikan tugas
yang mempunyai bobot tertentu yang diberikan oleh lembaga pendidikan,
dan lembaga tersebut menciptakan lingkungan yang memudahkan
mereka untuk menyelesaikannya. (Rifa’i, 2018)

6 ▐│ NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2021 – Maret 2022
Judul Artikel ditulis maksimal 6 kata. Jika lebih dari 6 kata, maka ditulis dengan karakter titik-titik…

5. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik


Adapun ruang lingkup manajemen peserta didik meliputi aspek-aspek
sebagai berikut:
1. Perencanaan Peserta Didik
Perencanaan adalah tindakan memilih di antara beberapa pilihan untuk tujuan
dan teknik di masa depan yang akan digunakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya dan memutuskan penilaian yang sistematis dan
berkelanjutan terhadap hasil pelaksanaannya. Perencanaan untuk siswa
melibatkan pencarian siswa baru dan pengorganisasian strategi manajemen
siswa yang efektif. Ada 6 kategori dapat digunakan untuk mengkategorikan
tahapan perencanaan peserta didik yaitu sebagai berikut:
a. Analisis kebutuhan peserta didik, meliputi menghitung jumlah siswa yang
akan diterima dengan memperhitungkan jumlah kelas yang tersedia.
Menciptakan inisiatif keterlibatan siswa yang mempertimbangkan maksud
dan tujuan sekolah, minat dan kemampuan siswa, prasarana dan sarana
yang telah ada, dana yang tersedia, dan ketersediaan tenaga pengajar.
b. Perencanaan rekrutmen peserta didik, Prosedur pencarian pada
hakekatnya menyeleksi siswa yang akan mendaftar pada lembaga
pendidikan tertentu. membentuk panitia penerimaan mahasiswa baru,
mengeluarkan pernyataan tentang lembaga, termasuk sinopsis
programnya, tata cara pendaftaran baru, jam pendaftaran, dan lokasi proses
seleksi, serta hasil seleksi.
c. Proses pemilihan calon peserta didik untuk menentukan diterima atau
tidaknya mereka menjadi peserta didik pada suatu lembaga pendidikan
disebut dengan perencanaan seleksi mahasiswa. Adapun cara-cara seleksi
yang dapat digunakan adalah:
1) Melalui pemeriksaan berupa tes bakat, intelektual, fisik, kesehatan,
atau psikologis.
2) Melalui penyelidikan keterampilan dan bakat, biasanya didasarkan
pada prestasi siswa dalam bidang seni dan olahraga.
3) Menggunakan hasil ujian akhir nasional (UAN).
d. Perencanaan orientasi siswa melibatkan pengenalan lingkungan dan
keadaan pendidikan di mana siswa terdaftar. Lingkungan sosial dan fisik
sekolah merupakan bagian dari ekosistem ini. Tujuannya adalah agar anak-
anak berpartisipasi secara aktif dalam acara-acara yang disponsori sekolah
dan siap secara psikologis, emosional, dan fisik terhadap lingkungan baru
mereka.

NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2021 - Maret 2022 ▐│ 7
Nama Penulis

e. Pengorganisasian kursus untuk memfasilitasi penempatan siswa


melibatkan penugasan siswa ke dalam kelompok berdasarkan struktur
kelas.
f. Dokumentasi dan pelaporan siswa sejak mereka diterima di sekolah sampai
mereka lulus. Latihan ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab sekolah
terhadap tumbuh kembang siswanya. (Sari et al., 2022)
2. Penerimaan Peserta Didik Baru
Banyak tahapan yang perlu diselesaikan sebelum menerima siswa baru, antara
lain: Kebijakan penerimaan siswa baru, mekanisme penerimaan mahasiswa,
standar penerimaan murid baru, Proses penerimaan murid baru, kesulitan
menerima murid tambahan.
3. Orientasi Peserta Didik
Setelah pendaftaran ulang, siswa berpartisipasi dalam latihan ini sebelum
memulai program orientasi sekolah. Tahapan orientasi siswa baru dilakukan
secara berurutan, antara lain: Alasan dan batasan orientasi peserta didik,
Tujuan dan fungsi orientasi peserta didik, Hari-hari pertama di sekolah,
Orientasi peserta didik.
4. Mengatur Kehadiran dan Ketidakhadiran
Tugas ini dilakukan untuk mengetahui hadir atau tidaknya siswa, karena hal ini
mempengaruhi pengajaran yang harus diberikan oleh seorang guru kepada
siswa.
5. Pengelompokkan Peserta Didik
Untuk mengelompokkan siswa dan menunjang prestasinya maka dilakukan
pengelompokan. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan, antara lain:
pengelompokan dan jurusan, jenis pengelompokan, urgensi pengelompokan,
dan wacana pengelompokan.
6. Mengatur Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik.
Untuk memastikan bagaimana mereka berubah dari waktu ke waktu baik dari
segi perkembangan sosial maupun intelektualnya, evaluasi harus dilakukan.
Hal ini melibatkan sejumlah tindakan, termasuk: Pembenaran atas perlunya
menilai hasil belajar siswa, Kendala evaluasi, metode penilaian hasil belajar,
Standar penilaian hasil pembelajaran, dan pasca evaluasi hasil pembelajaran.
7. Pengendalian kenaikan tingkat siswa Proses yang sering disebut dengan
“promosi kelas siswa” dan sebagian besar bergantung pada penilaian hasil
belajar siswa ini, mungkin diatur oleh kebijakan masing-masing sekolah.
8. Penanganan Siswa Pindahan dan Drop Out, Hal ini dilakukan pada saat siswa
pindah atau putus sekolah untuk menghindari permasalahan jangka panjang
yang pada akhirnya mengganggu aktivitas sekolah.
9. Kode Etik, Pengadilan, Hukuman dan Disiplin Peserta Didik. (Minarti, 2011)
Selain mematuhi undang-undang yang berlaku saat ini untuk memberikan

8 ▐│ NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2021 – Maret 2022
Judul Artikel ditulis maksimal 6 kata. Jika lebih dari 6 kata, maka ditulis dengan karakter titik-titik…

contoh positif bagi siswa, pendidikan didasarkan pada konvensi khusus yang
diharapkan diikuti oleh siswa. (Sari et al., 2022)

PENUTUP
Salah satu pandangan tentang administrasi sekolah adalah mencakup
manajemen siswa. Proses penanganan segala permasalahan yang berkaitan
dengan siswa, mulai dari penerimaannya di suatu sekolah hingga
keberangkatannya, dikenal dengan istilah manajemen siswa/siswa.
Menyelenggarakan kegiatan siswa untuk membantu proses belajar mengajar agar
lancar, konsisten, dan sering sehingga dapat membantu tercapainya tujuan sekolah
dan tujuan pendidikan secara keseluruhan disebut dengan manajemen siswa. Ada
dua pendekatan yang digunakan dalam manajemen peserta didik yaitu pendekatan
kuantitatif (the quantitative approach) dan pendekatan kualitatif (the qualitative
approach).

DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, R., & Effane, A. (2022). Peranan Guru dalam Manajemen Peserta Didik.
Karimah Tauhid, 1(2), 234–239.
https://ojs.unida.ac.id/karimahtauhid/article/view/7701

Arifin, Z. (2020). Manajemen Peserta Didik sebagai Upaya Pencapaian Tujuan


Pendidikan. Website: Journal, 8(1), 2503–3506.

Astuti. (2011). Manajemen Peserta Didik Astuti. Astuti, 11(2), 134.

Aulia, D. P., & Effane, A. (2023). Ruang Lingkup Desentralisasi Manajemen


Pendidikan. Karimah Tauhid, 2(1), 142–152.

Gemnafle, M., & Batlolona, J. R. (2021). Manajemen Pembelajaran. Jurnal


Pendidikan Profesi Guru Indonesia (Jppgi), 1(1), 28–42.
https://doi.org/10.30598/jppgivol1issue1page28-42

Jahari, J., Khoiruddin, H., & Nurjanah, H. (2018). p-ISSN: 2541-383X e-ISSN: 2541-
7088 Manajemen Peserta Didik. Isema, 3(2), 170–180.

Jahari, J., Khoiruddin, H., & Nurjanah, H. (2019). Manajemen Peserta Didik. Jurnal
Isema : Islamic Educational Management, 3(2), 53–63.
https://doi.org/10.15575/isema.v3i2.5009

Rifa’i, M. (2018). Manajement Peserta Didik. In Journal of Chemical Information and


Modeling (Vol. 53, Nomor 9).

Sari, A. I., Syaifuddin, M., & Tambak, S. (2022). Supervisi Peserta Didik Dalam
Meningkatkan Mutu Lulusan Sekolah. Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu

NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2021 - Maret 2022 ▐│ 9
Nama Penulis

Sosial, 3(2), 857–866. https://www.dinastirev.org/JMPIS/article/view/1175

Setiawan, H. R. (2021). Manajemen Peserta Didik (Upaya Peningkatan Kualitas


Lulusan) ebook. In Umsu Press. https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=Tyo_EAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PT2&dq=info:Tq9z_g_NRHoJ:schol
ar.google.com/
&ots=EU2mFEE6kI&sig=epFmtl2a1dRdSTwDWpsDkgNRkyw&redir_esc=y#v
=onepage&q&f=false

Suharni, M.Pd., S. (2019). Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini Pada PAUD
Bintang Rabbani Pekanbaru. Jurnal Ilmiah Potensia, 3(1), 1–5.
https://doi.org/10.33369/jip.4.1.1-5

Suminar, W. (2018). Manajemen Peserta Didik Untuk Meningkatkan Prestasi Siswa


pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pacitan. Muslim Heritage, 2(2), 389.
https://doi.org/10.21154/muslimheritage.v2i2.1117

10 ▐│ NAZZAMA: Journal of Management Education, Volume 1 Nomor 2, Oktober 2021 – Maret 2022

Anda mungkin juga menyukai