Oleh :
Kelompok 6
Kelas B
Lies Ratna Juita G1B013010
Rizky Adrian Noer G1B013042
Chendy Prastika Sari G1B013052
Dinda Syifa Al’adila G1B013081
Yesinta Bella Savitri G1B013087
Afaf Dwi Luthfiyah G1B013099
B. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang telah kami lakukan kepada anak usia 2
tahun 3 bulan diperoleh hasil bahwa pertumbuhan secara fisik normal tidak
adanya gangguan terhadap anak. Anak tumbuh dan berkembang sesuai
dengan usianya dan tidak mengalami keterlambatan pertumbuhan.
Pertumbuhan anak dilihat dari berat badan dan tinggi badannya jika
dibandingkan dengan tabel berat badan dan tinggi ideal menurut Direktorat
Kesehatan Gizi Depkes RI Anak usia 2 tahun 3 bulan memiliki tinggi badan
ideal 89,5 cm. Tetapi anak yang kami teliti memiliki tinggi badan 90 cm. Ini
masih variasi normal dan dengan tinggi badan 90 cm, berat badan normalnya
menjadi 10,8 kg. Perbedaan tinggi badan ini masih dalam batas normal.
Perkembangan anak yang kami teliti sudah bisa menyebutkan
namanya sendiri tanpa bantuan orang lain, dapat menyanyikan beberapa lagu,
sudah bisa menyebutkan tiga buah angka yang berurutan, bahasa yang
dipergunakan dapat dimengerti orang lain meskipun masih sering membuat
kesalahan. Sedangkan, apabila dilihat dari segi perkembangan anak
mengalami gangguan berupa hiperaktivitas karena anak tidak bisa duduk
diam, tidak dapat mengikuti aktifitas dengan tenang, selalu bergerak terus dan
banyak bicara, dapat memulai pembicaraan dengan orang yang baru dia
kenal, bahkan mau diajak pergi dengan orang yang baru saja dikenal, sering
marah ketika sesuatu hal yang dia inginkan tidak bisa didapatkan, jika ada
teman yang mengganggunya, dia berani membalas dengan mengganggu
temannya juga.
Anak pra sekolah umumnya berusia 2-3 tahun, secara fisik anak pra
sekolah memiliki karakteristik sendiri dalam perkembangan fisik, yakni tinggi
dan berat badan dan proporsi bentuk tubuh. Perkembangan motorik adalah
proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya,
perkembangan ini berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot
anak, sehingga setiap gerakan sederhana apapun merupakan hasil pola
interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang
dikontrol oleh otak. Perkembang motorik terbagi menjadi dua, yaitu
perkembangan motorik kasar dan perkembangan motorik halus.
Perkembangan motorik kasar adalah keterampilan yang meliputi aktivitas otot
yang besar seperti gerakan lengan dan berjalan (Santrock, 2011).
Perkembangan motorik halus adalah keterampilan fisik yang melibatkan otot
kecil dan koordinasi mata dan tangan yang memerlukan koordinasi yang
cermat (Papilia, Old & Feldman, 2010). Berikut beberapa perkembangan
motorik kasar dan halus pada anak usia pra sekolah :
1. Perkembangan motorik kasar pada masa prasekolah, diawali dengan
kemampuan untuk berdiri dengan satu kaki selama 1-5 detik, melompat
dengan satu kaki, membuat posisi merangkak dan lain-lain (Hidayat,
2009).
2. Perkembangan motorik halus mulai memiliki kemampuan menggoyangkan
jari-jari kaki, menggambar dua atau tiga bagian, menggambar orang,
mampu menjepit benda, melambaikan tangan dan sebagainya (Hidayat,
2009).
Sosio-emosional adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan
mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Perkembangan
adaptasi sosial pada anak prasekolah yaitu dapat berrmain dengan permainan
sederhana, mengenali anggota keluarganya, menangis jika dimarahi, membuat
permintaan yang sederhana dengan gaya tubuh, menunjukan peningkatan
kecemasan terhadapa perpisahan dan sebagainya (Hidayat, 2009).
Anak usia 3 tahun yang kami amati memiliki kemampuan komunikasi
yang cukup baik terhadap teman-teman sebayanya, suka berbicara dan
bercerita dengan keluarganya kadang juga dengan dirinya sendiri, suka
bernyanyi dan menari-nari saat bernyanyi. Hal tersebut terlihat bahwa peran
orangtua dan keluarga sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan
perkembangan anak.
IV. PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan yang kami dapatkan dari hasil studi kasus yaitu :
1. Pertumbuhan masa prasekolah pada anak yaitu pada pertumbuhan
fisik, khususnya berat badan mengalami kenaikan rata-rata pertahunnya
adalah 2 kg, kelihatan kurus, akan tetapi aktivitas motoriknya tinggi,
dimana sistem tubuh sudah mencapai kematangan Sedangkan
perkembangan pada masa ini merupakan masa perkembangan yang
pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting.
2. Gangguan tumbuh kembang anak terdiri dari Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH), pada kasus objek yang kami
mengalami gangguan hiperaktivitas.
3. Mendeteksi gangguan tumbuh kembang pada anak dapat dilakukan berupa
deteksi dini pentimpangan pertumbuhan, deteksi perkembangan dan
deteksi penyimpangan mental emosional.
B. Saran
Ibu dan Keluarga harus memberikan contoh yang baik kepada anak,
memperhatikan proses pertumbuhan dan perkembangan anak dengan baik
serta memenuhi kebutuhan anak sesuai dengan usianya. Agar tumbuh
kembang anak berjalan dengan optimal.
DAFTAR PUSTAKA