Anda di halaman 1dari 12

PERTUMBUHKEMBANGAN TAHAP BAYI

DISUSUN OLEH :

DIO FATURAHMAN : 2316011041


I KETUT HERY PRASETIA : 2316011045
GEDE ARI KUSUMA WARDANA : 2316011042
RIZKY ADRIANO YUSTISIA : 2316011046
I.G.K ANGGRE TITAH PINATIH : 2316011047

Dosen pengampu :
Dr.Wahjoedi,S.Pd.,M.Pd

MATA KULIAH PERKEMBANGAN dan BELAJAR MOTORIK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2024
KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera Bagi Kita Semua Puji Syukur Atas karunia tuhan yang Maha Esa, yang
mana berkat tuntunan dan kemudahan dari-nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
berjudul “Pertumbuhkembangan Tahap Bayi” ini tanpa halangan yang Dapat mempermudah
kelompok kami dalam membuat makalah ini.

Penyususunan makalah ini di dasarkan atas pemenuhan tanggung jawab tugas dan di
tujukan sebagai sarana penampung informasi berdasarkan judul yang kami tinjau secara
lugas.makalah ini terinspirasi oleh usaha maksimal yang tidak luput dari kontribusi para
anggota kelompok Satu ,bantuan para kerabat dan teman, serta bimbingan Dosen Mata
Kuliah Telaah Kurikulum , Bapak, Dr. Wahjoedi,S.Pd.,M.Pd. Oleh karena itu , kami
menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berperan dalam proses
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari hal tersebut, Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki
kekurangan dari berbagai segi. Kritik dan saran sangat kami perlukan agar makalah ini dapat
di sempurnakan dan menjadi pelajaran untuk kami kedepanya.

Singaraja, 13 Maret 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………….………………………………………………………….…i

Daftar Isi………………………………………………………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………...……..1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………...……….1

1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Dan Pertumbuhan Bayi………………………………..……….……………..2

2.2 Pertumbuhan Bayi dan ciri-cirinya ………………………………………………..…2

2.3 Ciri-Ciri Pertumbuhan……………………………….…...…………………………...2

2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan ……..……………….……...…….3

2.5 Perkembangan bayi……………………………..……………………………………..3

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………….7

3.2 saran………………………………………………………….……………………………………………………....…….7

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………..………..8
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tumbuh kembang merupakan manifestasi yang kompleks dari perubahan
morfologi, biokimia, dan fisiologi yang terjadi sejak konsepsi sampai maturitas atau
dewasa. Tingkat tercapainya potensi biologik seseorang merupakan hasil interaksi
antara faktor genetik dan lingkungan bio-fisiko-psikososial (biologis, fisik dan
psikosial). Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda memberikan ciri
tersendiri pada setiap bayi (Soetjiningsih, 2014:2).Menurut Lee (1989:3) tidak semua
bayi tumbuh dengan kecepatan yang sama walaupun mereka mengikuti pola umum
yang sama. Ada bayi yang mencapai setiap tahap perkembangan lebih awal
ketimbang bayi yang lain. Misalnya seorang bayi merangkak pada usia tujuh bulan
sementara yang lain tidak mencapai tahap merangkak sampai usia Sembilan
bulan.Upaya pengoptimalan tumbuh kembang pada awal-awal kehidupan bayi
adalah sangat penting. Pencapaian tersebut pada setiap bayi berbeda-beda, tetapi
ada patokan umur untuk mencapai kemampuan tersebut yang sering disebut dengan
istiah milestone (Moersintowarti, 2002).Salah satu parameter perkembangan bayi
adalah perkembangan motorikkasar seperti yang diungkapkan Russel (2002) melalui
Gross Motor Function Measure (GMFM). Perkembangan motorik kasar dapat diukur
melalui kemampuan bayi dalam berbaring, berguling, duduk, merangkak, berlutut,
berdiri, berjalan dan melompat.Perkembangan motorik kasar merupakan aspek
perkembangan lokomosi (gerakan) dan postur (Adnyana, 2002)

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa definisi pertumbuhan bayi?
2. Apa saja Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi?
3. Bagaimana Pertumbuhan Bayi dan Ciri-Cirinya?
4. Apa saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
5. Apa saja perkembangan bayi

1.3. Tujuan Penelitian


1. Memahami definisi pertumbuhan bayi
2. Memahami Apa saja Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi
3. Memahami Pertumbuhan Bayi dan Ciri-Cirinya
4. Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
5. Memahami Apa saja perkembangan bayi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Pertumbuhan Bayi

Pertumbuhan bayi merujuk pada proses perkembangan fisik dan psikologis bayi sejak
lahir hingga mencapai usia toddler (sekitar 2-3 tahun). Pertumbuhan ini melibatkan
peningkatan berat badan, tinggi badan, perkembangan otot dan tulang, serta kemampuan
kognitif, motorik, sosial, dan emosional.

Secara fisik, pertumbuhan bayi meliputi peningkatan berat badan yang sehat,
perkembangan otot dan tulang, pertumbuhan gigi, dan perkembangan sistem organ.
Sementara itu, secara psikologis, pertumbuhan bayi mencakup perkembangan kemampuan
berbicara, kemampuan berinteraksi sosial, kemampuan mengenali emosi, dan kemampuan
kognitif seperti memahami konsep ruang, waktu, dan hubungan sebab-akibat.

Pertumbuhan bayi dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk faktor genetik, pola
makan, perawatan yang diberikan, stimulasi lingkungan, dan interaksi dengan orang dewasa
dan anak-anak lainnya. Monitoring pertumbuhan bayi secara teratur sangat penting untuk
memastikan bahwa mereka tumbuh dan berkembang dengan baik serta untuk mendeteksi
potensi masalah kesehatan atau perkembangan yang memerlukan perhatian lebih lanjut.

2.2. Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi

Berikut adalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan bayi selama usia 0 hingga 12 bulan:

Tahap Bayi Baru Lahir (0-2 Bulan)


 Bayi menyesuaikan diri dengan dunia di luar rahim.
 Mengandalkan insting untuk bertahan hidup.
 Gerak masih berdasarkan refleks.
 Menggenggam benda di telapak tangan, menghisap, dan menelan.
 Fokus dengan kedua mata dan dapat mengikuti objek yang bergerak.
 Fungsi pendengaran berkembang.
Tahap Bayi (2-12 Bulan)
 Pertumbuhan fisik dan kognitif yang cepat.
 Berguling (sekitar usia 4 bulan), duduk tanpa penyangga (sekitar 6 bulan),
merangkak (sekitar 9 bulan).
 Berdiri dan meluncur di sepanjang furniture (usia 9-12 bulan).
 Mengembangkan genggaman menjepit.
Tahap Balita
 Usia 1 hingga 3 tahun.
 Perkembangan bahasa, motorik, dan sosial.
 Menjelajahi lingkungan dengan lebih aktif.

2.3. Pertumbuhan Bayi dan Ciri-Cirinya


pertumbuhan berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, dan
fungsi tingkat sel, organ maupun individu, yang diukur dengan ukuran berat (gram,
pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Pertumbuhan fisik merupakan hal
yang kuantitatif, yang dapat diukur. Indikator ukuran pertumbuhan meliputi
perubahan tinggi dan berat badan, gigi, struktur 6 skelet, dan karakteristik
seksual .Pertumbuhan pada masa anak-anak mengalami perbedaan yang bervariasi
sesuai dengan bertambahnya usia anak. Secara umum, pertumbuhan fisik dimulai dari
arah kepala ke kaki (cephalokaudal). Kematangan pertumbuhan tubuh pada bagian
kepala berlangsung lebih dahulu, kemudian secara berangsur-angsur diikuti oleh
tubuh bagian bawah. Selanjutnya, pertumbuhan bagian bawah akan bertambah secara
teratur .

Ciri-Ciri Pertumbuhan
Pertumbuhan bayi ditandai oleh sejumlah ciri-ciri yang meliputi berbagai aspek
perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional. Berikut adalah beberapa ciri-ciri
umum pertumbuhan bayi:

 Peningkatan Berat Badan: Biasanya, bayi akan kehilangan sedikit berat badan
dalam beberapa hari setelah kelahiran, tetapi kemudian mereka mulai
meningkatkan berat badan mereka secara bertahap. Berat badan bayi adalah
indikator penting kesehatan dan pertumbuhan mereka.

 Peningkatan Tinggi Badan: Tinggi badan bayi juga mengalami peningkatan


yang cepat selama beberapa bulan pertama kehidupan mereka. Hal ini diukur
dari panjang tubuh bayi saat lahir hingga saat tertentu dalam pertumbuhannya.

 Pertumbuhan Organ dan Sistem Tubuh: Selain pertumbuhan secara


keseluruhan, organ-organ dalam tubuh bayi juga berkembang. Ini termasuk
perkembangan otak, jantung, paru-paru, dan sistem pencernaan.

 Pertumbuhan Gigi: Selama tahun pertama kehidupan, bayi mulai tumbuh gigi
pertama mereka. Proses ini bisa menjadi tidak nyaman bagi bayi dan dapat
disertai dengan gejala seperti gusi yang membengkak dan air liur berlebihan.

 Perkembangan Motorik: Bayi mulai mengembangkan keterampilan motorik


kasar dan halus, seperti mengangkat kepala, berguling, merangkak, berdiri,
dan berjalan. Mereka juga mulai mengasah keterampilan motorik halus,
seperti mengambil objek kecil dan menggunakan jari-jari untuk melakukan
gerakan yang terampil.

 Pengenalan Pola: Bayi mulai mengenali pola dalam lingkungan sekitarnya,


termasuk wajah orang tua, suara-suara tertentu, dan rutinitas harian. Mereka
juga mulai memahami pola tidur dan pola makan.

 Keterampilan Bahasa Awal: Meskipun belum mampu berbicara, bayi mulai


mengeluarkan suara-suaran, meniru suara, dan merespons suara lingkungan.
Mereka juga mulai memahami makna kata-kata sederhana dan instruksi yang
diberikan oleh orang tua.
 Interaksi Sosial: Bayi menunjukkan minat pada interaksi sosial dengan orang
lain, terutama dengan orang tua dan anggota keluarga. Mereka dapat
menunjukkan senyum, tertawa, dan bereaksi terhadap interaksi dengan orang
lain.

 Ekspresi Emosi: Pada tahap ini, bayi mulai mengenali dan mengekspresikan
emosi dasar seperti sukacita, sedih, takut, dan marah. Mereka dapat
menunjukkan ekspresi wajah yang sesuai dengan emosi yang mereka rasakan.

 Ikatan Emosional dengan Orang Tua:Bayi membentuk ikatan emosional yang


kuat dengan orang tua dan pengasuh utama mereka. Mereka merasa aman dan
nyaman ketika berada di dekat orang tua, dan menunjukkan keresponsifan
terhadap cinta dan perhatian yang diberikan oleh orang tua.

 Pertumbuhan Gigi: Pada tahap ini, gigi bayi mulai tumbuh dan menembus
gusi. Proses ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan keinginan untuk
menggigit atau mengunyah benda-benda.

2.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi:

 Faktor Genetik:
Pewarisan gen dari orang tua memainkan peran penting dalam menentukan berbagai
aspek pertumbuhan dan perkembangan bayi, termasuk tinggi badan, berat badan,
serta ciri-ciri fisik dan genetik lainnya.

 Nutrisi dan Pola Makan:


Asupan nutrisi yang cukup dan seimbang sangat penting untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal pada bayi. Nutrisi yang tepat
membantu memastikan bahwa bayi mendapatkan zat-zat penting yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan tulang, otak, dan organ lainnya.

 Perawatan dan Stimulasi Lingkungan:


Perawatan yang baik dan stimulasi lingkungan yang memadai sangat diperlukan
untuk merangsang perkembangan bayi. Interaksi yang positif dengan orang tua dan
lingkungan yang kaya akan rangsangan sensorik membantu mempromosikan
perkembangan kognitif, sosial, dan emosional yang sehat.

 Interaksi dengan Orang Tua dan Anggota Keluarga:


Interaksi yang hangat dan responsif antara bayi dengan orang tua dan anggota
keluarga lainnya memainkan peran penting dalam membentuk ikatan yang kuat dan
mendukung perkembangan sosial dan emosional yang sehat pada bayi.

 Perkembangan Lingkungan Fisik:


Lingkungan fisik tempat bayi tinggal dan tumbuh juga memiliki dampak pada
pertumbuhan dan perkembangannya. Lingkungan yang aman, bersih, dan merangsang
memberikan dasar yang baik untuk eksplorasi dan belajar bagi bayi.
2.5. Perkembangan Bayi
Ada beberapa jenis-jenis perkembangan pada bayi , seperti perkembangan kognitif,
fisik, motorik , dan sosial. Beberapa perkembangan tersebut akan dijelaskan sebagai
berikut :
Perkembangan Kognitif Fase Sensorimotor ( Piaget )
Selama fase sensorimotor bayi, terdapat tiga peristiwa yang terjadi selama fase
ini yang melibatkan antara lain;
1) perpisahan yaitu bayi belajar memisahkan dirinya sendiri dari benda lain di
dalam lingkungan,
2) penerimaan konsep keberadaan objek atau penyadaran bahwa benda yang
tidak lagi ada dalam area penglihatan sesungguhnya masih ada. Misalnya
ketika bayi mampu mendapatkan benda yang diperhatikannya telah
disembunyikan di bawah bantal atau di belakang kursi.
3) kemampuan untuk menggunakan simbol dan representasi mental. Dalam
hal ini fase sensorimotor terdiri atas 4 tahap yaitu:
I. Tahap pertama, dari lahir sampai 1 bulan diidentifikasi dengan
penggunaan refleks bayi. Pada saat lahir, individualitas dan
temperamen bayi diekspresikan dengan refleks fisiologis
menghisap, rooting, menggenggam dan menangis.
II. Tahap Kedua, reaksi sirkulasi primer. Menandai permulaan
penggantian perilaku refleksif dengan tindakan volunteer.
Selama periode 1 – 4 bulan, aktifitas seperti 8 menghisap dan
menggenggam menjadi tindakan yang sadar yang menimbulkan
respon tertentu.Permulaan akomodasi tampak jelas.Bayi
menerima dan mengadaptasi reaksi mereka terhadap lingkungan
dan mengenai stimulus yang menghasilkan respon. Sebelumnya
bayi akan menangis sampai puting dimasukkan ke dalam mulut,
sekarang mereka menghubungkan suara orang tua.
III. Tahap Ketiga, reaksi sirkular sekunder adalah lanjutan dari
reaksi sirkulasi primer dan berlangsung sampai usia bulan. Dari
menggenggam dan memegang sekarang menjadi mengguncang
dan menarik.Mengguncang digunakan untuk mendengar suara,
tidak hanya sekedar kepuasan saja. Terjadi 3 proses perilaku
pada bayi yaitu Imitasi, bermain dan afek yaitu manifestasi
emosi atau perasann yang dikeluarkan. Selama 6 bulan bayi
percaya bahwa benda hanya ada selama mereka dapat
melihatnya secara visual. Keberadaan objek adalah komponen
kritis dari kekuatan hubungan orang tua dan anak, terlihat dalam
pembentukan ansietas terhadap orang asing pada usia 6– 8
bulan.
IV. Tahap Keempat, koordinasi skema kedua dan penerapannya ke
situasi baru. Bayi menggunakan pencapaian perilaku
sebelumnya terutama sebagai dasar untuk menambah
keterampilan intelektual dan keterampilan motorik sehingga
memungkinkan eksplorasi lingkungan yang lebih besar. puting
dengan suara orang tua. Tahap Ketiga, reaksi sirkular sekunder
adalah lanjutan dari reaksi sirkulasi primer dan berlangsung
sampai usia bulan. Dari menggenggam dan memegang sekarang
menjadi mengguncang dan menarik.Mengguncang digunakan
untuk mendengar suara, tidak hanya sekedar kepuasan saja.
Terjadi 3 proses perilaku pada bayi yaitu Imitasi, bermain dan
afek yaitu manifestasi emosi atau perasann yang dikeluarkan.
Selama 6 bulan bayi percaya bahwa benda hanya ada selama
mereka dapat melihatnya secara visual. Keberadaan objek adalah
komponen kritis dari kekuatan hubungan orang tua dan anak,
terlihat dalam pembentukan ansietas terhadap orang asing pada
usia 6– 8 bulan. Tahap Keempat, koordinasi skema kedua dan
penerapannya ke situasi baru. Bayi menggunakan pencapaian
perilaku sebelumnya terutama sebagai dasar untuk menambah
keterampilan intelektual dan keterampilan motorik sehingga
memungkinkan eksplorasi lingkungan yang lebih besar.

Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik pada bayi dikategorikan dalam beberapa usia antara lain
yaitu dimana Usia 4 bulan, bayi mulai mengences, refleks Moro, leher tonik
dan rooting sudah hilang. Usia 5 bulan, adanya tanda pertumbuhan gigi,
begitu juga dengan berat badan menjadi dua kali lipat dari berat badan lahir.
Usia 6 bulan, kecepatan pertumbuhan mulai menurun, terjadi pertambahan
berat badan 90 – 150 mg perminggu selama enam bulan kemudian,
pertambahan tinggi badan 1,25 cm per bulan selama enam bulan kemudian,
mulai tumbuh gigi dengan munculnya dua gigi seri di sentral bawah serta bayi
mulai dapat mengunyah dan menggigit. Di Usia 7 bulan, mulai tumbuh gigi
seri di sentral atas serta memperlihatkan pola teratur dalam pola eliminasi
urine dan feces di Usia 8 bulan.

Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik bayi dibedakan menjadi 2 bagian yaitu
motorik kasar dan motorik halus. Dimana motorik kasar terdiri dari, kepala
tidak terjuntai ketika ditarik keposisi duduk dan dapat menyeimbangkan
kepala dengan baik, punggung kurang membulat, lengkung hanya di daerah
lumbal, mampu duduk tegak bila ditegakkan, mampu menaikan kepala dan
dada dari permukaan sampai sudut 90 derajat, melakukan posisi simetris
yang dominan seperti berguling dari posisi telentang ke miring. Begitu juga
ketika duduk bayi mampu mempertahankan kepala tetap tegak dan kuat,
duduk dengan lebih lama ketika punggung disangga dengan baik.Ketika posisi
prone, bayi mengambil posisi simetris dengan lengan ekstensi, berguling dari
posisi telungkup ke telentang, dapat mengangkat dada dan abdomen atas
dari permukaan serta menahan berat badan pada satu tangan.Selain itu
ketika supine, bayi memasukkan kakinya ke mulut dan bayi mengangkat
kepala dari permukaan secara spontan.Duduk di kursi tinggi dengan
punggung lurus, ketika dipegang dalam posisi berdiri bayi menahan hampir
semua berat badannya dan tidak lagi memperhatikan tangannya.Duduk
condong kedepan pada kedua tangan, ketika dipegang pada posisi berdiri,
bayi berusaha melonjak dengan aktif. Di usia 8 bulan bayi duduk mantap
tanpa ditopang dan menahan berat badan pada kedus tungkai serta
menyesuaikan postur tubuh untuk mencapai seluruh benda. Motorik halus
bayi meliputi menginspeksi dan memainkan tangan, menarik pakaian dan
selimut ke wajah untuk bermain, mencoba meraih benda dengan tangan
namun terlalu jauh, bermain dengan kerincingan dan jari kaki, dapat
membawa benda kemulut.Bayi mampu menggenggam benda dengan telapak
tangan secara sadar, memegangi satu kubus sambil memperhatikan kubus
lainnya.Meraih kembali benda yang terjatuh, menggenggam kaki dan
menariknya ke mulut, memindahkan benda dari satu tangan ke tangan
lainnya, memegang dua kubus lebih lama dan membantingnya ke atas meja.
Di usia 8 bulan bayi sudah melakukan genggaman dengan cubitan
menggunakan jari telunjuk, jari ke empat dan kelima, mempertahankan dua
kubus dengan memperhatikan kubus ketiga, membawa benda dengan
menarik pada tali dan berusaha untuk tetap meraih mainan yang diluar
jangkauan.

Perkembangan Bahasa
Komunikasi verbal bermakna bayi pertama kali adalah menangis,
untuk mengekspresikan ketidaksenangannya, mengeluarkan suara yang
parau, kecil dan nyaman selama pemberian makan, berteriak kuat untuk
memperlihatkan kesenangan, “berbicara” cukup banyak ketika di ajak bicara,
jarang menangis selama periode terjaga, berteriak mengeluarkan suara
mendekut dan bercampur huruf konsonan dan tertawa keras,mulai
menirukan suara, menggumam menyerupai ucapan satu suku kata, vokalisasi
kepada maianan dan bayangan di cermin, menikmati mendengarkan
suaranya sendiri. Selanjutnya menghasilkan suara vocal dan merangkai suku
kata, berbicara ketika orang lain berbicara, mendengarkan secara selektif
kata – kata yang dikenal, mengucapkan tanda penekanan dan emosi serta
menggabungkan suku kata seperti dada, namun tidak ada maksud di
dalamnya.

Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial bayi pada awalnya dipengaruhi oleh refleksinya,
seperti menggenggam dan pada akhirnya bergantung terutama pada
interaksi antara mereka dengan pemberian asuhan utama.Kelekatan kepada
orang tua.Kelekatan orang tua dan anak yang dimulai sebelum kelahiran,
sangat penting disaat kelahiran.Menangis dan perilaku refleksi adalah
metode untuk memenuhi kebutuhan bayi dalam periode neonatal dan
senyum social merupakan langkah awal dalam komunikasi social. Bermain
juga menjadi agen sosialisasi utama dan memberikan stimulus yang
diperlukan untuk belajar dan berinteraksi dengan lingkungan
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

pertumbuhan kembangan pada bayi memang sangatlah penting mulai dari lahir kita
harus memberikan sebuah jaminan baik kesehatan dan finansial sehingga nantinya kedepan
si anak dapat bertumbuh dan berkembang sesuai harapan orang tua baik dari aspek fisik
dan psikologis sehingga jika sudah mulai menginjak usia anak anak perlu sebagai orang tua
memberikan sebuah pemahaman moral dan yang lain lain

3.2 Saran

Saran bahwa pertumbuhan adalah sebuah proses perubahan atau perkembangan dalam
berbagai aspek pendukung seperti perkembangan psikologi, bahasa, dan cara berpikir mulai
disni peran orang tua keluarga serta masyarakat harus ikut serta dalam mendukung aspek
perkembangan positif sehingga apa yang menjadi potensi anak dapat berkembang sesuai
kapasitasnya sehingga dapat memberikan sebuah alhasil dan perubahan yang positif
kedepannya
DAFTAR PUSTAKA

https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/686/jbptunikompp-gdl-adelindanu-34288-2-
unikom_a-i.pdf

Anda mungkin juga menyukai