Oleh
Kelompok 6
Dita Ammaniyah Bailussy (03332111011)
Rahmatia Ade (03332111005)
Nurlisa S. Kamuk (03332111020)
Opi fataruba (03332111017)
Anli Intan Panget (03332111060)
Puji syukur kami panjatkan kepda Allah SWT tuhan yang Maha Esa atas segalah limpah rahmat
dan karunia-Nya sehingga penyusunan makalah “Tunbuh kembang anak” dapat di selesaikan dengan
baik. Tidak lupa kami ucapkan terimaksi kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung
dalam makalah ini.
Adapun tujuan dari dalam penyusunan makalah ini yakni untuk mengenalkan dan membahas
Tunbuh kembang anak. Dengan makalah ini diharapkan baik penulis sendiri maupun pembaca dapat
memiliki pengetahuan yang lebih luas dan dapat berguna bagi yang lain.
Kami menyadari bahwa dalam penyususnan makalah ini masih banyak terdapat kekeluargaan.
Oleh karena itu,kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Akhir kata semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan kami sendiri khususnya.
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………..
A.Latar Belakang.. ………………………………………………………………………………...
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………
C. Tujuan…………………………………………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………
A. Pengertian tumbuh kembang anak……………………………………………………………
B. Faktor tumbuh kembanng anak……………………………………………………………….
C. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mengetahui tumbuh kembang anak……………...
BAB III PENUTUAN………………………………………………………………………………………
A.Kesimpulan …………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep tumbuh kembang merupakan suatu hal yang mutlak pada anak, maksudnya tumbuh adalah proses
bertambah besarnya sel – sel serta bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud dengan
kembang atau berkembang adalah proses pematangan fungsi atau organ tubuh termasuk perkembangan
kemampuan mental dan kecerdasan serta perilaku anak (Campbell, 2000).
Pada kenyataannya tumbuh kembang secara eksplitsit bisa dipisahkan satu sama lain. Proses tumbuh
kembang ini berlangsung sejak awal pembuahan (konsepsi) sampai akhir masa remaja dengan melewati
masa – masa atau periode prenatal, bayi baru lahir, prasekolah, sekolah dini dan remaja (Campbell, 2000).
Proses tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa pertumbuhan dasar yang akan
mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Perkembangan anak terdiri dari :
perkembangan motorik kasar (pergerakan dan sikap tubuh); perkembangan motorik halus (menggambar,
memegang suatu benda dan lain – lain); perkembangan bahasa (kemampuan respon suara, mengikuti
perintah, dan berbicara sopan); kepribadian atau tingkah laku (berinteraksi dengan lingkungannya)
(Kania, 2009).
Kemampuan perkembangan motorik kasar diawali dengan koordinasi tubuh, duduk, merangkak, berdiri,
dan diakhiri dengan berjalan. Kemampuan perkembangan gerak motorik kasar ini ditentukan oleh
perkembangan kekuatan otot, tulang, dan koordinasi otot untuk menjaga keseimbangan tubuh (Irwan,
2006).
Perkembangan motorik kasar tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan fisik, tetapi juga kesiapan psikis
anak untuk melakukannya seperti memanjat, dan berlari. Kemampuan motorik kasar sangat berpengaruh
pada perkembangan anak. Bila mengalami keterlambatan pada kemampuan motorik, maka anak akan
mengalami keterlambatan perkembangan dan pertumbuhan anak (Ichwan, 2008). Perkembangan motorik
dipengaruhi dua faktor yaitu faktor genetik (faktor bawaan normal dan patologik, jenis kelamin, dan ras);
dan faktor lingkungan (faktor pra-natal dan post-natal). Tujuan dari perkembangan motorik yaitu
penguasaan ketrampilan tergambar dalam kemampuan menyelesaikan gerakan motorik tertentu, dimana
dapat dilihat seberapa besar anak dapat menyelesaikan gerakan motorik yang diberikan dengan tingkat
keberhasilan tertentu (Rapani, 2008).
Kemampuan gerak motorik meliputi gerak motorik halus, contohnya : menulis, membaca, berhitung dan
lain – lain, sedangkan gerak motorik kasar, contohnya : berlompat, berlari, menari, bermain bola dan lain
– lain (Rosyid, 2009). Untuk meningkatkan gerak motorik kasar dibutuhkan tenaga yang bugar.
Kebugaran atau bugar merupakan kemampuan tubuh untuk melakukan pekerjaan secara maksimal tanpa
mengalami kelelahan dan bisa menglakukan 3 aktivitas selanjutnya. Kebugaran dapat dibedakan menjadi
dua golongan yaitu kebugaran yang berhubungan dengan kesehatan (health related fitness) dan kebugaran
yang berhubungan dengan ketrampilan (skill related fitness) (Sudarsono, 2008) Kebugaran yang
berhubungan kesehatan (health related fitness) merupakan faktor yang menentukan kesehatan.
Komponen kebugaran ini adalah kebugaran jantung-paru, kekuatan dan daya tahan otot, fleksibilitas
(kelenturan), komposisi tubuh. Sedangakan kebugaran yang berhubungan dengan ketrampilan (skill
related fitness) atau ketrampilan jasmani merupakan bagian dari tingkat kebugaran seseorang, namun
tidak sama dengan heatlh related fitness. Komponen kebugaran ini adalah ketangkasan (agility),
keseimbangan (balance), koordinasi, daya ledak otot (power),waktu reaksi dan kecepatan (Sudarsono,
2008)
B. Rumusan masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini antara lain:
-Apa yang dimaksud dengan tumbuh kembang anak?
-Faktor apa saja yang mempengaruhi tunbuh kembang anak?
-Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk mengetahui tumbuh kembang anak?
C. Tujuan
-Dapat memahami pengertian tumbuh kembang anak
-Dapat memahami faktor tumbuh kembang anak
-Dapat memahami hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mengetahui tumbuh kembang anak
BAB II
PEMBAHASAN
1. Aspek fisik
Aspek fisik tumbuh kembang anak bisa dilihat dari prestasi pada pertumbuhan fisiknya,
misalnya anak-anak mampu beridiri, berjalan, bahkan berlari dan melakukan berbagai
aktivitas yang menunjang kegiatannya secara fisik. Aspek fisik ini juga bisa dilihat dari
perkembangan tubuhnya dari kecil hingga menjadi besar.
2. Aspek kongnitif bahasa
Dalam tumbuh kembang anak, aspek kongnitif bahasa juga menjadi salah satu aspek
yang bisa dinilai oleh orang tua. Aspek kongnitif bahasa ini bukan hanya kemampuan
anak untuk berbicara, tetapi juga kemampuan menangkap, memahami dan mengerti suatu
kondidis persoalan yan ng ia hadapi. Ini berkaitan tentang konsentrasinya, seberapa
lancar berbahasa dan bisa melakukan ekspresinya.
3. Aspek emosi
Berikunya adalah aspek emosi yang bisa dilihat dari cara anak-anak dan mengekpresikan
sesuatu. Apakah seorang anak itu bisa mengendalikan dan mengenali emosinya atau
tidak, meregulasi emosinya atau tidak.
4. Aspek sosial
kemampuan fisik, emosi, kongitif bahasa anak juga harus di seimbangkan dengan
kehidupan sosialnya. Oleh sebab itu anak-anak berusaha bergaul dengan orang lain dan
belajar, itu pertanda perkembangan tumbuh anak sudah sangat baik.
Biarkan anak bergaul karena kita hidup sebagai manuisa sosial
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Konsep tumbuh kembang merupakan suatu hal yang mutlak pada anak, maksudnya tumbuh adalah proses
bertambah besarnya sel – sel serta bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud dengan
kembang atau berkembang adalah proses pematangan fungsi atau organ tubuh termasuk perkembangan
kemampuan mental dan kecerdasan serta perilaku anak
Tumbuh kembang merupakan suatu hal yang mutlak pada anak, maksudnya tumbuh adalah proses
bertambah besarnya sel – sel serta bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud dengan
kembang atau berkembang adalah proses pematangan fungsi atau organ tubuh termasuk perkembangan
kemampuan mental dan kecerdasan serta perilaku anak.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/12482/2/3._BAB_I.pdf
https://pemberdayaan.kulonprogokab.go.id/detil/1344/memahami-faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-tumbuh-kembang-anak#:~:text=Ada%20dua%20faktor%20utama%20yang,yang
%20mempengaruhi%20tumbuh%20kembang%20anak.
https://www.kompas.com/sains/read/2020/09/01/130500023/orangtua-wajib-tahu-ada-4-aspek-
tumbuh-kembang-anak?page=all