Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

PERTUMBUHAN NEONATUS, BAYI, DAN BALITA

Dosen Pengampu

Sumiati, S. Tr.Keb.,M.Keb.

Disusun Oleh:
Ni Kadek Dwi Sudiartini (2106091061) 2C

D3 KEBIDANAN

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA

2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Pertumbuhan Neonatus, Bayi, dan Balita” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk tugas salah satu
mata kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Balita. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pertumbuhan Pada Neonatus,
Bayi, dan Balita bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sumiati, S. Tr.Keb.,M.Keb.
selaku dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Balita yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................ i


Daftar Isi .................................................................................................. ii

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 1
1.3 Tujuan ...................................................................................... 1

Bab II Tinjauan Pustaka


2.1 Pengertian Pertumbuhan ......................................................... 2
2.2 Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Anak.......................................... 2
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak ......... 3
2.4 Periode Tumbuh Kembang Anak............................................ 7
2.5 Gangguan-Gangguan Tumbuh Kembang Anak ..................... 9
Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan............................................................................... 11
3.2 Saran......................................................................................... 11
Daftar Pustaka ......................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Asuhan kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan dan tanggung jawab
bidan dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan
dan/atau masalah kebidanan meliputi masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi dan
keluarga berencana termasuk kesehatan reproduksi perempuan serta pelayanan
kesehatan masyarakat. Dalam asuhan kebidanan tentu saja bidan juga harus
melakukan pemantauan terhadap pertumbuhan pada neonatus, bayi maupun balita
karena dalam asuhan kebidanan itu merupakan asuhan yang wajib dilakukan
untuk mengetahui perkembangan dari neonatus,bayi maupun balita itu sendiri.
Pertumbuhan dan perkembangan anak dimulai sejak konsepsi sampai
berakhirnya masa remaja. Setiap Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan
perkembangan yang sesuai dengan usianya. Pertumbuhan terjadi secara simultan
dengan perkembangan. Perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan
susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan
sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Semua fungsi
tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh (Kemenkes, 2016).
Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor
lingkungan, faktor herediter, dan faktor hormonal (Depkes, 2013). Gangguan
pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan
postnatal seprti faktor sosial ekonomi, nutrisi, status kesehatan dan stimulasi dini
yang tidak adekuat.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Pertumbuhan?
b. Apa Saja Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Anak?
c. Apa Saja Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak?
d. Bagaimana Periode Tumbuh Kembang Anak?
e. Apa Saja Gangguan-Gangguan Tumbuh Kembang Anak?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui Pengertian Pertumbuhan
b. Mengetahui Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Anak
c. Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak
d. Mengetahui Periode Tumbuh Kembang Anak
e. Mengetahui Gangguan-Gangguan Tumbuh Kembang Anak

1
BAB II

TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Pertumbuhan
Bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, ukuran fisik
dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan
satuan panjang dan berat. Asupan Makanan yang kurang baik dapat
mempengaruhi perkembangan prenatal mulai dari awal kehamilan dan
disepanjang usia anak (DepKes, 2012).
2.2 Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Anak
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling
berkaitan. Ciri ciri tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan menimbulkan perubahan
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan
disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada
seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.
2. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan
perkembangan selanjutnya
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia
melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa
berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika
pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri
anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis
karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.
3. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang
berbeda beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi
organ dan perkembangan pada masing-masing anak.
4. Perkembangan berkore/asi dengan pertumbuhan
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian,
terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak
sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah
kepandaiannya.
5. Perkembangan mempunyai pola yang tetap
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap,
yaitu:
a. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke
arah kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).

2
b. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu
berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan
gerak halus (pola proksimodistal).
6. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan
berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak
terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar
kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak yaitu
diantaranya:

1. Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dan mempunyai peran utama
dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Termasuk faktor
genetik di antaranya jenis kelamin, ras (suku bangsa), dan faktor bawaan yang
sifatnya patologi (penyakit tertentu). Potensi genetik yang baik, bila
berinteraksi dengan lingkungan yang positif, akan membuahkan hasil
perkembangan yang optimal. Dasar dalam mencapai hasil akhir proses
tumbuh kembang anak. Melalui genetik yang terkandung di dalam sel telur
yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan.
2. Faktor Lingkungan
Faktor Lingkungan tempat tinggal si kecil akan mempengaruhi kecepatan
dan kualitas tumbuh kembangnya. Faktor lingkungan yang berpengaruh
kepada tumbuh kembang anak dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Prenatal
- Gizi ibu pada waktu hamil
Asupan Makanan yang kurang baik dapat mempengaruhi
perkembangan prenatal mulai dari awal kehamilan dan di sepanjang
usia anak (DepKes, 2012). Ibu hamil juga perlu mengonsumsi
makanan dan minuman yang kaya vitamin dan mineral, yakni zat besi,
asam folat, kolin, magnesium, yodium, zinc, vitamin A, vitamin B,
dan vitamin D (Prawirohartono, dkk, 2013). Status gizi ibu saat hamil
merupakan indikator yang baik terhadap berat badan lahir pada bayi.
- Mekanis
Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan
bawaan pada bayi yang dilahirkan.

3
- Toksin/zat kimia
Toksin atau zat kimia dari beberapa obat seperti amlnopterin dan
thalldomid dapat menyebabkan kelainan bawaan, seperti palatoskisis
atau atap langit mulut tidak terbentuk.
- Endokrin
Kelainan kelenjar endokrin selama kehamilan seperti diabetes dapat
menyebabkan bayi tumbuh lebih besar di atas rata-rata normal, jantung
bengkak, atau atau kelainan kelenjar adrenal.
- Radiasi
Paparan radium dan sinar rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada
janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental, kelainan
anggota gerak, kelainan mata, atau kelainan jantung.
- Infeksi
lnfeksi toksoplasma, rubella, vurus sitomegalo, dan herpes simpleks
pada trimester pertama dan kedua kehamilan dapat menyebabkan
kelainan janin. Antara lain katarak, bisu tuli, retardasi mental, sampai
penyakit jantung bawaan.
- Stres
Stres yang berkepanjangan yang dialami ibu selama kehamilan bisa
meningkatkan risiko autisme, depresi, dan gangguan kognitif pada
anak.
- Imunitas
Kondisi kesehatan ibu secara menyeluruh juga turut menjadi faktor
yang mempengaruhi perkembangan prenatal. Pasalnya, ada beberapa
penyakit yang bisa memengaruhi kehamilan dan perkembangan janin.
Sebut saja penyakit jantung, diabetes melitus, hingga hipertiroid
Rhesus atau ABO inkomtabilita sering menyebabkan abortus,
kernikterus, atau lahir mati. Oleh sebab itu, ibu yang mengidap kondisi
tersebut sebaiknya harus rajin berdiskusi dengan dokter
kandungannya.
- Anoksia embrio
Menurunnya oksigenisasi janin melalui gangguan pada plasenta atau
tali pusat menyebabkan berat badan lahir rendah.
b. Postnatal
Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
setelah lahir atau postnatal, antara lain:
1. Faktor Lingkungan biologis
- Ras atau suku bangsa

4
Bangsa kulit putih mempunyai pertumbuhan somatik lebih tinggi dari
pada bangsa asia.
- Jenis kelamin
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat
daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas,
pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.
- Umur
Umur paling rawan adalah masa Batita, oleh karena pada masa itu
bayi mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi.
- Gizi
Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang bayi
karena makanan bagi anak di butuhkan untuk pertumbuhan, dimana
dipengaruhi oleh ketahanan makanan keluarga
- Perawatan kesehatan
Pemeriksaan kesehatan dan menimbang bayi secara rutin setiap bulan
akan menunjang tumbuh kembang bayi.
- Kepekaan terhadap penyakit
Dengan memberikan imunisasi karena dengan imunisasi, di harapkan
anak terhindar dari penyakit-penyakit yang sering menimbulkan cacat
atau kematian.
- Penyakit kronis
Anak yang menderita penyakit menahun akan terganggu tumbuh
kembang dan pendidikannya selain itu anak juga mengalami stres
yang berkepanjangan akibat dari penyakitnya.
- Fungsi metabolisme
Karena perbedaan dalam proses metabolisme pada berbagai umur,
maka kebutuhan akan berbagai nutrien harus didasarkan atas
perhitungan yang tepat dan memadai.
- Hormon
Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang antara
lain adalah: Somatotropin atau “growth hormon“ Merupakan pengatur
utama pada pertumbuhan somatis terutama pertumbuhan kerangka
Hormon tiroid Mempunyai fungsi pada metabolisme protein,
karbohidrat dan lemak.
2. Faktor fisik
Adapun faktor fisik yang mempengaruhi tumbuh kembang anak pada
masa post natal yakni:
- Cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah

5
Musim kemarau panjang/bencana alam lainnya, dapat berdampak pada
tumbuh kembang anak antara lain sebagai gagalnya panen, sehingga
banyak anak yang kurang gizi.
- Sanitasi
Akibat kebersihan yang kurang, maka anak akan sering sakit misalnya
diare, hepatitis, malaria, dan sebagainya. Demikian pula polusi udara
baik yang berasal dari pabrik, asap kendaraan atau asap rokok, dapat
mempengaruhi terhadap tingginya angka kejadian Infeksi Saluran
Pernafasan Akut ( ISPA )
- Keadaan rumah : struktur bangunan, ventilasi, cahaya, dan
kepadatan penghuni rumah
Keadaan perumahan yang layak dengan kontruksi bangunan yang
tidak membahayakan penghuninya serta tidak penuh sesak akan
menjamin kesehatan penghuninya.
3. Faktor psikososial
- Stimulasi
Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan tertur akan lebih
cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang /tidak
mendapat stimulasi.
- Motivasi belajar
Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini dengan membersihkan
lingkungan yang kondusif untuk belajar, misalnya sekolah yang tidak
terlalu jauh, buku-buku, suasana yang tenang serta sarana lainnya.
- Ganjaran atau hukuman
Kalau anak berbuat benar, maka wajib kita beri ganjaran misalnya
pujian, ciuman, belaian, dan sebagainya. Sedangkan menghukum
dengan cara yang wajar kalau anak berbuat salah, masih dibenarkan.
- Kelompok sebaya
Untuk proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan
teman sebaya.
- Stress
Stress pada bayi berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya, misalnya
bayi akan menarik diri, rendah diri, terlambat bicara dan sebagainya.
- Sekolah
Dengan mendapat pendidikan yang baik, maka di harapkan dapat
meningkatkan taraf hidup anak-anak tersebut.
- Cinta dan kasih sayang

6
Anak memerlukan cinta dan kasih sayang serta perlakuan adil dari
orang tuanya agar kelak menjadi anak yang tidak sombong dan bisa
memberikan kasih sayangnya pula kepada sesamanya.
- Kualitas interaksi anak-orang tua
Interaksi timbal balik antara anak dan orang tua akan menimbulkan
keakraban dalam keluarga.
2.4 Periode Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan
berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Tumbuh
kembang anak terbagi dalam beberapa periode. Berdasarkan beberapa
kepustakaan, maka periode tumbuh kembang anak adalah sebagai berikut:
1) Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan).
Masa ini dibagi menjadi 3 periode, yaitu :
a. Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2
minggu.
b. Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu.
Ovum yang telah dlbuahi dengan cepat akan menjadl suatu organisme,
terjadi diferensiasi yang berlangsung dengan cepat, terbentuk sistem
organ dalam tubuh.
c. Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir
kehamilan. Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu:
- Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai
trimester kedua kehidupan intra uterin. Pada masa ini terjadi
percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna. Alat
tubuh telah terbentuk serta mulai berfungsi.
- Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan. Pada masa ini
pertumbuhan berlangsung pesat disertai perkembangan fungsi-fungsi.
Terjadi transfer lmunoglobin G (lg G) dari darah ibu melalui plasenta.
Akumulasi asam lemak esensial seri Omega 3 (Docosa Hexanic Acid)
dan Omega 6 (Arachldonlc Acid) pada otak dan retina.

Periode yang paling penting dalam masa prenatal adalah trimester


pertama kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka
terhadap pengaruh lingkungan janin. Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi,
merokok dan asap rokok, minuman beralkohol, obat-obat, bahan-bahan
toksik, pola asuh, depresi berat, faktor psikologis seperti kekerasan
terhadap ibu hamil, dapat menimbulkan pengaruh buruk bagi
pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada setiap ibu hamil, dianjurkan
untuk selalu memperhatikan gerakan janin setelah kehamilan 5 bulan.

7
2) Masa bayi (infancy) umur 0-11 bulan
Pada Masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan
sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ-organ. Masa neonatal dibagi
menjadi 2 periode:
a. Masa neonatal dini, umur 0 - 7 hari.
b. Masa neonatal lanjut, umur 8 - 28 hari.
Hal yang paling penting agar bayi lahir tumbuh dan berkembang menjadi anak
sehat adalah:
- Bayi lahir ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih, di sarana
kesehatan yang memadai.
- Untuk mengantisipasi risiko buruk pada bayi saat dilahirkan, jangan
terlambat pergi kesarana kesehatan bila dirasakan sudah saatnya untuk
melahirkan.
- Saat melahirkan sebaiknya didampingi oleh keluarga yang dapat
menenangkan perasaan ibu
- Sambutlah kelahiran anak dengan perasaan penuh suka cita dan penuh
rasa syukur. Lingkungan yang seperti ini sangat membantu jiwa ibu
dan bayi yang dilahirkannya.
- Berikan ASI sesegera mungkin. Perhatikan refleks menghisap
diperhatikan oleh karena berhubungan dengan masalah pemberian
ASI.
c. Masa post (pasca) neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan.
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses
pematangan berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya
fungsi sistem saraf. Seorang bayi sangat bergantung pada orang tua dan
keluarga sebagai unit pertama yang dikenalnya. Beruntunglah bayi yang
mempunyai orang tua yang hidup rukun, bahagia dan memberikan yang
terbaik untuk anak. Pada masa ini, kebutuhan akan pemeliharaan
kesehatan bayi, mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan penuh,
diperkenalkan kepada makanan pendamping ASI sesuai umurnya,
diberikan imunisasi sesuai jadwal, mendapat pola asuh yang sesuai. Masa
bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin,
sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat
besar.
3) Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan).
Pada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat
kemajuan dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta
fungsi ekskresi. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada
masa balita. Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan

8
mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Setelah
lahir terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan
perkembangan sel-sel otak masih berlangsung; dan terjadi pertumbuhan
serabut serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan
syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan pengaturan hubunganhubungan
antar sel syaraf ini akan sangat mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari
kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi. Pada
masa balita, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas,
kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan
merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta
dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada masa ini, sehingga setiap
kelalnan/penyimpangan sekecll apapun apablla tidak dideteksl apalagi tidak
ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya manusia
dikemudian hari.
4) Masa anak prasekolah (anak umur 60 - 72 bulan).
Pada masa ini, pertumbuhan berlangsung dengan stabil. Terjadi
perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya
ketrampilan dan proses berfikir. Memasuki masa prasekolah, anak mulai
menunjukkan keinginannya, seiring dengan pertumbuhan dan
perkembangannya. Pada masa ini, selain lingkungan di dalam rumah maka
lingkungan di luar rumah mulai diperkenalkan. Anak mulai senang bermain
di luar rumah. Anak mulai berteman, bahkan banyak keluarga yang
menghabiskan sebagian besar waktu anak bermain di luar rumah dengan cara
membawa anak ke taman-taman bermain, taman-taman kota, atau ke tempat-
tempat yang menyediakan fasilitas permainan untuk anak. Pada masa ini
anak dipersiapkan untuk sekolah, untuk itu panca indra dan sistim reseptor
penerima rangsangan serta proses memori harus sudah siap sehingga anak
mampu belajar.
2.5 Gangguan-Gangguan Tumbuh Kembang Anak
a. Gangguan bicara dan bahasa
Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak.
Karena kemampuan berbahasa sensitif terhadap keter1ambatan atau
kerusakan pada sistem lainnya, sebab melibatkan kemampuan kognitif,
motorik, psikologis, emosi dan lingkungan sekitar anak. Kurangnya stimulasi
akan dapat menyebabkan gangguan bicara dan berbahasa bahkan gangguan
ini dapat menetap.

9
b. Cerebral palsy
Merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif,
yang disebabkan oleh karena suatu kerusakan/gangguan pada sel-sel motorik
pada susunan saraf pusat yang sedang tumbuh/belum selesai pertumbuhannya.
c. Sindrom Down
Anak dengan Sindrom Down adalah individu yang dapat dikenal dari
fenotipnya dan mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang terjadi akibat
adanya jumlah kromosom 21 yang berlebih. Perkembangannya lebih lambat
dari anak yang normal.Beberapa faktor seperti kelainan jantung kongenital,
hipotonia yang berat, masalah biologis atau lingkungan lainnya dapat
menyebabkan keter1ambatan perkembangan motorik dan keterampilan untuk
menolong diri sendiri.
d. Perawakan Pendek
Short stature atau Perawakan Pendek merupakan suatu terminologi mengenai
tinggi badan yang berada di bawah persentil 3 atau -2 SD pada kurva
pertumbuhan yang berlaku pada populasi tersebut. Penyebabnya dapat karena
varisasi normal,gangguan gizi, kelainan kromosom, penyakit sistemik atau
karena kelainan endokrin.
e. Gangguan Autisme
Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang gejalanya
muncul sebelum anak berumur 3 tahun. Pervasif berarti meliputi seluruh
aspek perkembangan sehingga gangguan tersebut sangat luas dan berat, yang
mempengaruhi anak secara mendalam. Gangguan perkembangan yang
ditemukan pada autisme mencakup bidang interaksi sosial, komunikasi dan
perilaku.
f. Retardasi Mental.
Merupakan suatu kondisi yang ditandal oleh intelegensia yang rendah (IQ <
70) yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan
beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap
normal.
g. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH)
Merupakan gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk memusatkan
perhatian yang seringkali disertai dengan hiperaktivitas.

10
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari materi diatas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ialah
Bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, ukuran fisik dan
struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan
panjang dan berat, adapun cirri-ciri dari pertumbuhan salah satunya yaitu
Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda yang
artinya, sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang
berbeda beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ
dan perkembangan pada masing-masing anak pada materi diatas juga terdapat
faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak yang dibagi menjadi
dua yaitu faktor genetic dan juga faktor lingkungan selain itu pada materi juga
menjelaskan tentang periode dari tumbuh kembang anak yang memiliki arti
tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan
berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa serta pada
penjelasan terakhir terdapat gangguan-gangguan tumbuh kembang pada anak
yaitu salah satunnya adalah Gangguan bicara dan bahasa, Kurangnya stimulasi
akan dapat menyebabkan gangguan bicara dan berbahasa bahkan gangguan ini
dapat menetap.
3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan
sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Semoga materi ini bermanfaat dan
dapat menambah wawasan bagi pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan Provinsi Aceh. [Online].; 2012 [-cited 27th of December 2021].
Available form: http://www.dinkes.acehprov.go.id/links/buku_profil/#/0.

Prawirohartono EP1, Nyström L, Nurdiati DS, Hakimi M, Lind T. (2013). The


impact of prenatal vitamin A and zinc supplementation on birth size and neonatal
survival - a double-blind, randomized controlled trial in a rural area of Indonesia.
Int J Vitam Nutrs Res. 2013

https://banpaudpnf.kemdikbud.go.id/upload/download-
center/Buku%20SDIDTK_1554107456.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai