D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
MIKE VANESA PITALOKA (422421005)
PUTRI HANNA MARIANA (4221121012)
SANDY BERNIKE BR SURBAKTI (4223121012)
VINCEN ISION SINAGA (4222421011)
FAKULTAS FMIPA
PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A. 2022/2023
KATA PENGANTAR
Kelompok 8
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………………. .1
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………………… 4
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………
5
1.3 Tujuan Penulis……………………………………………………………………….
5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Implikasi Perkembangan Fisik dan Perilaku Psikomotorik…… 6
2.2 Implikasi Perkembangan Bahasa Dan Perilaku Kognitif…………
10
2.3 Impilikasi Perilaku Sosial,Moralita Dan Keagamaan……………..
11
2.4 Implikasi perilaku Apektif,Konaktif,Dan Kepribadian……………
12
2.5 Implikasi Perkembangan Emosi Remaja Terhadap
Penyelenggaraan Pendidikan……………………………………………….13
2.6 Implikasi Perkembangan Konsep Diri……………………………………
14
2.7 Implikasi Tugas-Tugas Perkembangan Remaja Bagi
Pendidikan…………………………………………………………………………17
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….18
3.2 Saran ………………………………………………………………………………..18
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….20
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Implikasi Perkembangan Fisik dan Perilaku Psikomotorik
a. Pengertian Perkembangan Fisik dan Psikomotorik
Perkembangan Fisik
Awal dari perkembangan pribadi seseorang pada asasnya bersifat
biologis. Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan
sangat mengagumkan. Perkembangan fisik individu meliputi empat aspek,
yaitu sistem syaraf, otot-otot, kelenjar endokrin dan struktur/fisik tubuh.
Dalam taraf-taraf perkembangan selanjutnya kondisi jasmaniah seseorang
akan mempengaruhi kepribadiannya. Perkembangan fisik ini mencakup aspek-
aspek anatomis (struktur tubuh) dan fisiologis (fungsional tubuh).
Perkembangan fisik berlangsung mengikuti prinsip-prinsip cepalocaudal dan
prowinodestral.
Perkembangan Psikomotorik
Perkembangan psikomotorik merupakan perkembangan terkait
dengan perilaku motorik (koordinasi fungsional neuromuscular system) dan
fungsi psikis (kognitif, afektif dan konatif). Dua prinsip perkembangan utama
yang tampak dalam semua bentuk perilaku psikomotorik ialah bahwa
perkembangan itu berlangsung dari yang sederhana kepada yang kompleks,
dan dari yang kasar dan global (grass bodily movements) kepada yang harus
dan spesifik tetapi terkoordinasikan (finely coordinated movements).
b. Karakteristik Perkembangan Fisik dan Psikomotorik
1. Karakteristik Perkembangan Fisik
a) Perkembangan fisik pada masa kanak-kanak ditandai dengan
mulai mampu melakukan bermacam-macam gerakan dasar yang semakin baik,
pertumbuhan panjang kaki dan tangan secara proporsional, koordinasi gerak
dan keseimbangan berkembang dengan baik, dan ketahanan tubuh bertambah
12
2.5 Implikasi Perkembangan Emosi Remaja terhadap
Penyelenggaraan Pendidikan.
Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, pertumbuhan organ-
organ seksual mempengaruhi emosi atau perasaan-perasaan baru yang dialami
sebelumnya, seperti rasa cinta, rindu dan keinginan berkenalan lebih dalam
dengan lawan jenis. Pengembangan emosi peserta didik juga sangat erat
kaitannya dengan faktor-faktor perubahan jasmani, perubahan dalam
hubungannya dengan orang tua, perubahan dalam hubungannya dengan
teman-temannya, perubahan pandangan luar dan perubahan dalam
hubungannya dengan sekolah. Oleh karena itu, perbedaan individual dalam
perkembangan emosi sangat dimungkinkan terjadi dan pasti dapat terjadi.
Intervensi pendidikan untuk mengembangkan emosi remaja agar dapat
mengembangkan kecerdasan emosional, salah satu diantaranya ialah dengan
menggunakan intervensi yang dikemukakan oleh W.T. Grant Consortium, yaitu:
1. Pengembangan keterampilan emosional Cara yang dapat dilakukan adalah:
- Mengidentifikasi dan memberi nama atau label perasaan
- Mengungkapkan perasaan
- Menilai intensitas perasaan
- Mengelola perasaan
- Menunda perasaan
- Mengendalikan dorongan hati
- Mengurangi stress
- Memahami perbedaan
2. Pengembangan keterampilan kognitif Cara yang dapat dilakukan adalah :
- Belajar melakukan dialog batin sebagai cara untuk menghadapi dan
mengatasi masalah atau memperkuat perilaku diri sendiri
- Belajar membaca dan menafsirkan isyarat-isyarat sosial
- Belajar menggunakan langkah-langkah penyelesaian masalah dan mengambil
keputusan
13
- Belajar memahami sudut pandang orang lain
- Belajar memahami sopan santun
- Belajar bersikap positif
- Belajar mengembangkan kesadaran diri
3. Pengembangan keterampilan perilaku Cara yang dapat dilakukan adalah:
- Mempelajari komunikasi non verbal
- Mempelajari komunikasi verbal
- Belajar mengembangkan kesadaran diri
- Belajar mengambil keputusan pribadi
- Belajar mengelola perasaan
- Belajar menangani stress
- Belajar merempati
- Belaraj berkomunikasi
- Belajar membuka diri
- Belajar mengembangkan pemahaman
- Belajar menerima diri sendiri
- Belajar mengembangkan tanggung jawab pribadi
- Belajar mengembangkan ketegasan
- Mempelajari dinamika kelompok
- Belajar menyelesaikan kelompok
Jadi, tugas-tugas remaja itu harus dapat diselesaikan dengan baik, karena akan
membawa implikasi penting bagi penyelenggaraan pendidikan dalam
membantu remaja tersebut, yaitu:
1. Sekolah dan perguruan tinggi perlu memberikan kesempatan melaksanakan
kegiatankegiatan non-akademik melalui berbagai perkumpulan.
2. Membantu remaja putra-putri yang tidak sesuai dengan jenis kelaminnya
melalui bimbingan dan konseling.
3. Siswa yang lambat perkembangan jasmaninya diberi kesempatan berlomba
dalam kegiatan kelompoknya sendiri.
4. Pemberian bantuan kepada siswa untuk memilih lapangan pekerjaan yang
sesuai dengan minat dan keinginannya, dan mmbantu siswa mendapatkan
pendidikan yang bermanfaat untuk mempersiapkan diri memasuki pekerjaan.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Awal dari perkembangan pribadi seseorang pada asasnya bersifat biologis.
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangat
mengagumkan. Perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu
sistem syaraf, otot-otot, kelenjar endokrin dan struktur/fisik tubuh. Hal ini juga
berkaitan erat dengan perkembangan bahasa dan perilaku kognitif siswa yang
membawa implikasi terhadap pendidikan disekolah. Penting juga bagi sekolah
meyediakan sarana dan fasilitas yang mendukung kelompok-kelompok
tersebut untuk mempunyai program dan tujuan mereka.Implikasi
perkembangan perilaku social, moral dan keagamaan anak usia sekolah
menengah adalah pendidikan hendaknya dilaksanakan dalam bentuk
kelompok-kelompok belajar, atau perkumpula remaja yang positif.
Pengembangan emosi peserta didik juga sangat erat kaitannya dengan faktor-
faktor perubahan jasmani, perubahan dalam hubungannya dengan orang tua,
perubahan dalam hubungannya dengan teman-temannya, perubahan
pandangan luar dan perubahan dalam hubungannya dengan sekolah. Oleh
karena itu, perbedaan individual dalam perkembangan emosi sangat
dimungkinkan terjadi dan pasti dapat terjadi.
3.2 SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Hendaknya sekolah lebih memperhatikan perilaku sosial anak di
sekolah melalui kegiatan keagamaan, gotong royong bersama warga
sekolah, bakti sosial.
18
2. Bagi Orang Tua
Orang tua menanamkan pendidikan dalam keluarga kepada anak, agar
anak mempunyai sikap proaktif, sikap respek, kasih sayang, kejujuran,
hukum dasar kehidupan dan berusaha memberdayakan prinsip-prinsip
kehidupan sehingga anak memahami dan melaksanakanny
19
DAFTAR PUSTAKA