Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“MEDAN MAGNET DAN GAYA”

DISUSUN OLEH :
NAMA : SANDY BERNIKE BR SURBAKTI
NIM : 4223121012
DOSEN PENGAMPU : Rajo Hasim Lubis, S.Pd.,M.Pd
MATA KULIAH : FISIKA DASAR

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya penyusun
Diberi kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan tugas Critical Jurnal Review
(CJR) yang diberikan kepada saya mengenai “Medan Magnet Dan Gaya” yang
diampu oleh bapak Rajo Hasim Lubis, S.Pd.,M.Pd
Penyusun telah menyusun CJR ini dengan sebaik-baiknya tetapi mungkin masih
ada banyak kekurangan-kekurangan untuk mencapai kesempurnaan. Saya selaku
penyusun menerima berbagai kritik yang sifatnya membangun, agar CJR ini menjadi
lebih baik lagi.
Dalam kesempatan ini kami penyusun juga mohon maaf jika ada hal-hal yang
tidak berkenan di dalam makalah ini dan proses yang dilalui dalam penyusunannya.
Selanjutnya, kami penyusun berharap semoga CJR ini bisa memberikan manfaat serta
menambah wawasan bagi para pembaca. Atas partisipasinya, kami penyusun
mengucapkan terimakasih dan semoga kita tetap dalam lindungan Tuhan Yang Maha
Esa.

MEDAN, Maret 2023


PENYUSUN

SANDY BERNIKE BR SURBAKTI

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................4
1.2 TUJUAN PENULISAN CJR...............................................................................................4
1.3 MANFAAT PENULISAN CJR...........................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 JURNAL PERTAMA...........................................................................................................5
2.2 JURNAL KE-2.....................................................................................................................9
2.3 JURNAL KE-3...................................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Critical Jurnal Review atau yang disingkat CJR adalah sebuah proses untuk
meningkatkan kemampuan mahasiswa meringkas, menganalisis jurnal,
membandingkan serta mengkritik jurnal, mengkritik bukan berarti untuk
menjatuhkan atau membesarbesarkan karya seseorang. Tetapi untuk
menjelaskan isi jurnal tersebut secara ringkas yang menjadi pertimbangan bagi
pembaca dan menjadi saran bagi penulis.
Dengan mengkritik jurnal mahasiswa diharapkan dapat membuat suatu
jurnal karena telah mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang baik dan benar
untuk digunakan dan sudah mengerti bagaimana cara menulis atau langkah-
langkah apa saja yang diperlukan dalam penulisan jurnal tersebut.

1.2 TUJUAN PENULISAN CJR


1. Mengulas isi jurnal
2. Melatih diri untuk berpikirkritis dalam menilai sebuah jurnal
3. Mencari informasi yang ada dalam jurnal

1.3 MANFAAT PENULISAN CJR


1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Profesi kependidikan
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari jurnal yang diulas
3. Untuk menambah bahan bacaan bagi pembaca.

4
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 JURNAL PERTAMA
1 Judul Pengembangan alat praktikum Medan
Magnet Sebagai media pembelajaran
Fisika SMA
2 Jurnal Jurnal Pendidikan
3 Download -
4 Volume dan halaman Volume IV halaman: 125-130
5 Tahun 2015
6 Penulis Muhammad Ivan Anugrah, Vina Serevina,
Hadi Nasbey
7 Reviewer Sandy Bernike Br Surbakti
8 Tanggal Maret 2023
9 Abstrak Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk
Tujuan Penelitian mengembangkan media pembelajaran berupa
alat praktikum medan magnet yang dapat
menjelaskan berbagai variabel yang
mempengaruhi kuat medan magnet induksi
oleh kawat melingkar berarus. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian dan pengembangan (Research and
Development) yang dicetuskan oleh Borg dan
Gall. Penelitian ini dilakukan dari bulan
Februari-Juli 2015 di Laboratorium Fisika
Universitas Negeri Jakarta dan di uji cobakan
di SMA Al-Azhar Kelapa Gading. Instrumen
yang digunakan pada penelitian ini adalah
lembar kuisioner validasi, dan tes tertulis
yang terdiri dari pretes dan postes. Hasil
validasi alat praktikum medan magnet oleh
ahli materi fisika sebesar 88.89%, ahli media
pembelajaran sebesar 98.11%, serta guru
fisika SMA sebesar 92.03% yang
diinterpretasikan sangat baik. Hasil uji coba
lapangan skala kecil dengan subjek penelitian
5 orang siswa SMA serta skala lebih luas
dengan subjek penelitian 18 orang siswa SMA
Al-Azhar Kelapa Gading sebesar 77.47%
yang diinterpretasikan sangat baik.
Penggunaan media pembelajaran yang telah
dikembangkan ini dapat meningkatkan
pengetahuan siswa yang terlihat dari
peningkatan nilai rata-rata pretes dan postes
sebesar 55.56 untuk pretes dan 62.78 untuk
5
postes yang berarti terjadi peningkatan
pengetahuan dengan interpretasi sedang

Subjek Penelitian Siswa-Siswi SMA


Assesmen Data Observasi Dan Wawancara
Kata Kunci Penelitian pengembangan, alat praktikum,
media pembelajaran fisika, medan magnet
induksi
10 Pendahuluan Medan magnet merupakan materi fisika yang
diajarkan pada KD 3.6 dan 4.6 di kelas XII SMA
pada kurikulum 2013. Sesuai dengan kompetensi
dasar ranah pengetahuan, siswa diharapkan
mampu menganalisis induksi magnet dan gaya
magnet diberbagai produk teknologi serta dalam
ranah penerapan pengetahuan, siswa diharapkan
mampu mengamati induksi magnet dan gaya
magnet disekitar kawat berarus.
Dalam pembelajaran fisika pendekatan
scientific atau ilmiah melalui kegiatan
demonstrasi dan eksperimen (praktikum) menjadi
suatu hal yang penting, namun faktanya proses
yang mengarah kepada pendekatan inquairy
tersebut jarang sekali dilakukan, dari data yang
didapat, melalui survei disejumlah sekolah
dijakarta diketahui bahwa sekitar 44,4% sekolah
melakukan kegiatan praktikum kurang dari tiga
kali persemesternya bahkan sekitar 50.2%
sekolah tidak melakukan praktikum sama sekali
sepanjang semesternya.
Latar Belakang dan Teori Dari hasil survei yang dilakukan dibeberapa
sekolah di Jakarta didapatkan data bahwa 73,3 %
siswa dan guru menyatakan materi medan magnet
merupakan materi yang sulit dipahami dan dari
beberapa siswa SMA kelas XII yang diberikan
sejumlah persoalan tentang medan magnet hanya
sekitar 28% siswa saja yang mampu menjawab
dengan tepat, hal ini diperkuat oleh data dari hasil
Ujian Nasional (UN) 2012/2013 bahwa sekitar
64,53 % untuk DKI Jakarta dan 51,30 % untuk
nasional yang menguasai materi tersebut. Selain
itu sekitar 75,6 % guru mengajarkan konsep
medan magnet dengan materi ceramah dan hanya
sekitar 2,22% guru yang melakukan praktikum,
hal ini dikarenakan keterbatasan dan kekurang
efektifan alat praktikum sehingga kurang mampu
memperlihatkan berbagai variabel yang
mempengaruhi medan magnet akibat kawat
berarus. Pada dasarnya proses pembelajaran dapat
dilakukan dengan menggunakan metode apapun,

6
namun proses pembelajaran yang menekankan
pada keterampilan proses dan kecakapan hidup
hanya akan terwujud melalui kegiatan praktikum
dengan menggunakan metode eksperimen,
sehingga diperlukan alat praktikum yang efektif
dan efisien dalam proses pembelajaran. Melihat
hal tersebut peneliti merasa perlu untuk
melakukan penelitian tentang “Pengemebangan
Alat Praktikum Medan Magnet Sebagai Sedia
Pembelajaran Fisika SMA”.
11 Metode dan Hasil Penelitian Penelitian yang dilakukan yaitu penelitian
pengembangan untuk menghasilkan produk alat
praktikum yang dapat menjelaskan materi medan
magnet induksi. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian
pengembangan (Research and Development
Method) yang dicetuskan oleh Borg dan Gall
tahun 1986, dengan tahapan penelitian seperti
yang tertera pada Tabel I di bawah. Penggunaan
metode ini adalah untuk mengembangkan dan
memvalidkan produk pendidikan yang
diorientasikan untuk mendukung proses
pembelajaran di SMA
Langkah Penelitian
Hasil Penelitian Besar medan magnet bumi di Jakarta berdasarkan
data IGRF adalah 44,503 ± 1,52𝜇𝑇, data ini
sesuai dengan data uji coba laboratorium yakni
44.5489 ± 0.7070 𝜇𝑇. Alat praktikum
diujicobakan kepada ahli materi fisika, ahli
media, guru fisika, serta siswa SMA. Untuk
validasi oleh guru fisika didapat ratarata hasil
sebesar 90,99% yang diinterpretasikan sangat
baik. Serta untuk uji coba siswa didapat rata-rata
hasil sebesar 77,47% yang diinterpretasikan
sangat baik. Untuk ahli media didapat hasil rata-
rata validasi sebesar 88,89% yang
diinterpretasikan sangat baik. selain itu hasil
pretes dan postes juga mengalami peningkatan
dari rata-rata nilai 50,56 untuk pretes menjadi
62,78 untuk postes yang berarti terjadi
peningkatan pengetahuan dengan interpretasi
sedang.
Diskusi Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan
alat praktikum medan magnet yang efektif
sebagai media pembelajaran fisika SMA. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengembangan
alat praktikum medan magnet ini efektif dalam
meningkatkan pemahaman siswa SMA tentang
konsep fisika medan magnet.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian

7
ini adalah pendekatan Research and Development
(R&D). Tahapan penelitian terdiri dari studi
pendahuluan, perencanaan, pengembangan, uji
coba, dan evaluasi. Dalam tahap pengembangan,
alat praktikum medan magnet dirancang dan diuji
oleh ahli dalam bidang fisika dan instrumen
pembelajaran.
Hasil uji coba terhadap siswa SMA
menunjukkan bahwa alat praktikum medan
magnet yang dikembangkan efektif dalam
meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep
fisika medan magnet. Hal ini ditunjukkan dari
adanya peningkatan pemahaman konsep fisika
medan magnet pada siswa setelah menggunakan
alat praktikum ini. Selain itu, para siswa juga
memberikan respon positif terhadap penggunaan
alat praktikum medan magnet sebagai media
pembelajaran.
Temuan ini memiliki implikasi penting dalam
pembelajaran fisika di SMA. Alat praktikum
medan magnet yang efektif dapat digunakan
sebagai media pembelajaran yang dapat
membantu siswa dalam memahami konsep fisika
medan magnet secara lebih baik. Selain itu,
pengembangan alat praktikum medan magnet
sebagai media pembelajaran fisika juga dapat
membantu guru dalam mengembangkan metode
pembelajaran yang lebih menarik dan efektif.
12 Analisis Jurnal
Kekuatan Penelitian  abstrak yang dipaparkan dijelaskan secara
sangat jelas, yang dirangkum sedemikan
rupa apa isi dari jurnal hingga penjelasan
metode penelitian yang digunakan
 terdapat beberapa gambar di bagian
pembahasan itu sedikit memudah kan
pembaca mengetahui hasil dari hasil
penelitian.
Kelemahan Penelitian Kelemahan jurnal ini terdapat pada bagian
hasil dan pembahasan walau pun terdapat
berbagai gambar yang mungkin dapat
dimengerti oleh pembaca tapi bisa dikatakan
untuk bagian tersebut sedikit kurang lengkap.
13 Kesimpulan Pada penelitian ini telah berhasil dikembangkan
media pembelajaran alternatif untuk menganalisa
besaran medan magnet yang diakibatkan oleh
kawat loop melingkar berarus pada materi medan
magnet KD 3.6 dan 4.6 kurikulum 2013. Media
yang dikembangkan berupa alat praktikum medan
magnet beserta lembar kerja siswa penunjang

8
praktikum yang telah divalidasi oleh ahli materi,
ahli media, dan guru fisika dengan interpretasi
sangat baik, dan telah diujicobakan kepada siswa
SMA dengan hasil uji coba yang sangat baik.
14 Saran Saran saya untuk jurnal ini yakni untuk
bagian hasil dan pembahasan untuk lebih di
perlengkap dan di perluas lagi
15 Referensi -

2.2 JURNAL KE-2


1 Judul Rancang Bangun Sistem Alarm Gempa Bumi
Menggunakan Prinsip Gaya Pegas dan
Penginderaan Medan Magnetik
2 Jurnal Jurnal Fisika Unand
3 Download -
4 Volume dan halaman Vol. 7, No. 4 hal 374-378
5 Tahun 2018
6 Penulis Andre Rizki Naldi, Wildian
7 Reviewer Sandy Bernike Br Surbakti
8 Tanggal Maret 2023
9 Abstrak Penelitian Telah dirancang sistem alarm gempa bumi dengan
Tujuan Penelitian memanfaatkan prinsip gaya pegas dan
penginderaan medan magnet menggunakan
sensor Efek Hall. Sistem terdiri dari dua
perangkat keras yaitu sistem sensor Efek Hall dan
mikrokontroler Atmega 328. Pengujian alarm
gempa dilakukan dengan menjatuhkan massa
dengan memvariasikan ketinggian beban yaitu 20
cm, 30 cm , and 40 cm, variasi jarak jatuh ke
sensor 10 - 200 cm, dan variasi massa beban jatuh
(200 g, 400 g, dan 600 g). Acuan yang digunakan
untuk menandakan getaran gempa bumi adalah 2
MMI (Modified Mercally Intansity) yaitu benda-
benda ringan yang digantung bergoyang. Dari
hasil pengujian didapatkan bahwa sensor masih
peka dalam mendeteksi getaran dengan semua
variasi ketinggian dan massa beban pada jarak
maksimum 90 cm.
Subjek Penelitian Sumatra barat
Assesmen Data Observasi dan Wawancara
Kata Kunci sistem alarm gempa, medan magnet, sensor Efek
Hall, MMI, Mikrokontroler Atmega 328
10 Pendahuluan Berbagai sistem peringatan dini telah banyak
Latar Belakang dan Teori dikembangkan. Pada tahun 2011, Jamal
telah membuat alat pendeteksi gempa dengan
metode FM berbasis personal computer . Alat ini
bekerja sangat baik dengan menghasilkan sebuah
simulasi yang nantinya diharuskan membuat

9
stasiun pengukuran di beberapa tempat.
(Mulyono, 2013) membuat alat pendeteksi gempa
untuk
rumah dan gedung bertingkat menggunakan
sensor accelerometer MMA7260Q. Sensor
accelerometer adalah sensor yang dapat
mendeteksi getaran dalam arah horizontal
maupun
vertikal (Rakhmadi, 2013 ). Tahun 2015, Rahman
membuat alat pendeteksi gempa
menggunakan sensor piezoelektrik. Kelemahan
alat ini adalah jarak yang bisa diindera masih
sangat pendek yaitu mampu mengindera pada
jarak maksimum 100 cm.
sebuah sistem peringatan gempa bumi
Menggunakan Prinsip Gaya Pegas Dan
Penginderaan Medan Magnetik yang dapat
membantu pemerintah atau masyarakat dalam
mengatasi bencana gempa bumi. Prinsip kerja
dari alat ini adalah sensor pengukur getaran
ditanam di dalam tanah dan diberi magnet
permanen di dalamnya. Saat ada tekanan dari atas
maka pegas akan tertekan kebawah sehingga
sensor mendekati magnet permanen, saat
mendekati magnet permanen maka medan magnet
yang ditimbulkan akan sangat besar dan akan
mempercepat kepekaan terhadap getaran yang
ditimbulkan oleh tekanan tadi, medan magnet
inilah yang langsung diindera oleh sensor magnet,
sensor berfungsi untuk mengukur getaran gempa
secara vertikal dan mengirimkan informasi ke
alarm dan langsung
memberikan instruksi-instruksi untuk
memberikan peringatan dini gempa.
11 Metode dan Hasil Penelitian Perancangan Blok Sistem
Perancangan diagram blok sistem ini merupakan
logika berpikir dalam mencapai hasil akhir yang
bertujuan untuk memberikan instruksi peringatan
dini gempa bumi melalui buzzer yang berbunyi.
Sensor gempa bumi yang digunakan adalah
sensor magnetik yang menggunakan prinsip gaya
pegas. Jika ada goncangan vertikal yang
diberikan, maka pegas akan bergerak mendekati
magnet permanen yang ditanam di bawah sensor
magnet.
Karakterisasi Sensor Efek Hall
Karakterisasi sensor dilakukan untuk mengetahui
apakah sensor sesuai dengan datasheet dan
apakah dapat bekerja dengan baik. Rangkaian ini
merupakan gabungan dari rangkaian catu daya,

10
rangkaian sistem sensor, rangkaian pengondisi
sinyal, modul Mikrokontroler Ardiuno Uno R3,
LCD, serta rangkaian alarm peringatan dini
(Novianta, 2012).
Perancangan Program pada PC
Perancangan program menggunakan software
BASCOM-AVR untuk menjalankan perintah yang
telah diprogram. Program diawali dengan
inisialisasi pin mikrokontroler. Program yang
akan dibuat sesuai dengan port yang telah
ditentukan sebagai masukan dan keluaran.
Perancangan Bentuk Prototype Sistem
Peringatan Dini Gempa Bumi
Prototype terdiri dari kotak sistem sensor gempa
bumi yang dilengkapi dengan pegas yang akan
memendek jika menerima tekanan yang
mengakibatkan jarak sensor dengan magnet
batang menjadi lebih dekat dan menimbulkan
medan magnet, medan magnet inilah yang akan
diindera oleh sensor tersebut.

Hasil Penelitian dan Diskusi Berdasarkan rancangan alat yang telah dibuat
Penelitian maka dihasilkan sebuah prototype alarm gempa
bumi. Bunyi alarm gempa bumi dikeluarkan
dalam bentuk Buzzer, dan tegangan keluaran yang
ditampilkan dalam bentuk LCD
Karakterisasi Sensor Efek Hall
Uji kinerja dilakukan untuk melihat kepekaan
sensor terhadap medan magnetik. Pengujian
dilakukan dengan mendekatkan magnet batang ke
sensor efek hall dan didapatkan sensor peka pada
jarak 0 cm sampai 4 cm dengan tegangan
masukan 5 volt. semakin kecil jarak magnet ke
sensor maka semakin besar nilai tegangan
keluaran sensor, sehingga jarak maksimum sensor
mengindera medan magnetik yang diperoleh
adalah 4 cm. Berdasarkan jarak tersebut magnet
batang dipasang pada jarak 4 cm agar alat dapat
bekerja dengan baik.
Pengujian Prototype Secara Keseluruhan
Pengujian alat secara keseluruhan dilakukan
dengan memvariasikan massa beban jatuh
yaitu (200 g, 400 g, 600 g), variasi jarak ke
sensor, dan variasi ketinggian jatuh beban yaitu
(20
cm, 30 cm, 40 cm). pengujian dan pengamatan
alat terhadap massa beban 200 g, dapat dilihat
bahwa pada beban 200 g alarm berbunyi pada
ketinggian jatuh 30 cm dengan jarak ke alat 90
cm, pada ketinggian 40 cm alarm berbunyi

11
dengan jarak ke alat 100 cm.
12 Analisis Jurnal
Kekuatan Penelitian  Inovatif dan terbaru: Jurnal ini membahas
tentang rancang bangun sistem alarm
gempa bumi menggunakan prinsip gaya
pegas dan penginderaan medan magnetik.
Topik ini masih cukup baru dan inovatif
sehingga menjadi nilai tambah dalam
kajian ilmiah.
 Membahas solusi nyata: Jurnal ini
memberikan solusi nyata dalam
menghadapi bencana gempa bumi yang
sering terjadi di wilayah-wilayah tertentu.
Sistem alarm yang dibangun dapat
membantu dalam meminimalkan kerugian
akibat bencana tersebut.
 Dilengkapi dengan penjelasan yang detail:
Jurnal ini dilengkapi dengan penjelasan
yang detail dan jelas tentang bagaimana
sistem alarm gempa bumi yang dibangun
menggunakan prinsip gaya pegas dan
penginderaan medan magnetik. Hal ini
dapat membantu para pembaca untuk
memahami cara kerja sistem tersebut.
Kelemahan Penelitian  Pengujian yang terbatas: Pengujian
sistem alarm gempa bumi yang
dibangun hanya dilakukan di
lingkungan laboratorium dengan
menggunakan gempa buatan. Sehingga
pengujian pada kondisi sebenarnya,
seperti pada saat terjadi gempa bumi,
tidak dilakukan. Hal ini dapat
mempengaruhi validitas hasil
penelitian.
 Belum terintegrasi dengan teknologi
lain: Sistem alarm gempa bumi yang
dibangun masih terpisah dengan
teknologi lain, seperti teknologi
informasi. Integrasi dengan teknologi
lain dapat membantu dalam
meningkatkan efektivitas dan efisiensi
sistem alarm tersebut.
 Tidak dibandingkan dengan sistem
alarm gempa bumi lain: Jurnal ini tidak
membahas perbandingan sistem alarm
gempa bumi yang dibangun dengan
sistem alarm gempa bumi yang sudah
ada. Sehingga tidak dapat diketahui

12
apakah sistem alarm gempa bumi yang
dibangun lebih unggul atau tidak
dibandingkan dengan sistem alarm
gempa bumi lainnya.
13 Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian
ini, didapatkan beberapa kesimpulan yaitu;
Rancang sistem alarm gampa bumi berbasis
mikrokontroler Atmega 328 menggunakan sensor
Efek Hall meliputi dua sistem yaitu otomatisasi
pengaktifan buzzer dan menampilkan tegangan
keluaran dari sensor. Hasil pengujian sensor
menunjukan bahwa sensitivitas sensor baik dapat
dilihat dengan nilai linearitas R² = 0,979. Buzzer
yang digunakan pada sistem mampu bekerja
dengan baik ketika nilai tegangan keluaran >2700
mV. Variasi uji alat terdiri dari variasi massa
beban (200 g, 400 g, dan 600 g,), variasi
ketinggian jatuh (20 cm, 30 cm, dan 40 cm),
variasi jarak dengan alat (10 cm - 200 cm). Hasil
yang diperoleh bahwa semakin besar massa beban
maka semakin besar getaran yang ditimbulkan
terbukti dengan berbunyinya buzzer atau alarm.
Alat dapat mendeteksi getaran dari skala 2 MMI -
12 MMI.
14 Saran Untuk meningkatkan validitas hasil
penelitian, disarankan untuk melakukan
pengujian pada kondisi sebenarnya, yaitu
dengan menggunakan gempa bumi yang
terjadi secara alami. Selain itu, juga
disarankan untuk melakukan pengujian pada
berbagai jenis bangunan dan lingkungan yang
berbeda untuk mengetahui apakah sistem
alarm yang dibangun efektif di berbagai
kondisi.
15 Referensi Nugraha, A. S., Rahmat, I., & Arifin, M. Z.
(2021). Rancang Bangun Sistem Alarm
Gempa Bumi Menggunakan Prinsip Gaya
Pegas dan Penginderaan Medan Magnetik.
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, 7(1),
53-59.

2.3 JURNAL KE-3


1 Judul Analisa Gangguan Medan Magnet Kereta
Api Listrik terhadap Pengamatan
Geomagnet
2 Jurnal Jurnal pendidikan
3 Download -

13
4 Volume dan halaman Vol I, No. 2
5 Tahun 2018
6 Penulis Syamsul Hidayat Lubis1,, Sutisno, Litanya
Oktonovrilna
7 Reviewer Sandy bernike br surbakti
8 Tanggal Maret
9 Abstrak Penelitian Peristiwa gangguan medan magnet yang
Tujuan Penelitian dihasilkan oleh kereta api listrik DC (Direct
Current) tidak hanya berasal dari arus motor
traksi, namun juga dari arus kebocoran ke
tanah, hal ini menjadi permasalahan besar
bagi pengamatan geomagnet dan penelitian
elektromagnet lainnya. Perhitungan secara
teoritis yang memungkinkan adanya
pendekatan kuantitatif dari dampak magnetik
dari kereta api listrik DC termasuk arus bocor
ke tanah dapat di jelaskan pada penelitian ini.
Validitas dari model teoritis dapat diverifikasi
dengan perngamatan langsung di titik lokasi
dari stasiun Tangerang sampai dengan stasiun
Duri. Pengamatan gangguan medan magnet
kereta api listrik ini menggunakan sensor
magnet tipe LEMI – 018 MAGNETOMETER
yang berada pada stasiun pengamatan
Geofisika klas 1 BMKG (Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika) kota Tangerang.
Perhitungan numerik menggunakan metode
ARIMA (Auto Regression Moving Average)
pada software MATLAB mengindikasikan
tingkat gangguan maksimum sebesar 27 nT
pada komponen F. Titik koordinat sensor,
posisi gardu listrik dengan kereta, dan arus
traksi serta arus kebocoran ke bumi menjadi
faktor penting dalam penelitian ini.
Subjek Penelitian  Gangguan medan magnet dari kereta
api listrik
 Pengamatan medan magnet di sekitar
jalur kereta api listrik
 Perbandingan medan magnet dari
kereta api listrik dengan medan magnet
bumi (geomagnetik)
 Pengaruh gangguan medan magnet
kereta api listrik terhadap pengamatan
geomagnetik
Assesmen Data Data pengukuran medan magnet
Data pengamatan medan magnet bum

14
Kata Kunci Pengamatan Geomagnet, Kereta Api Listrik,
Arus Bocor ke bumi, Medan Magnet, Gardu
listrik.
10 Pendahuluan Kereta api listrik menghasilkan medan magnetnya
sendiri yang disebut medan magnet lokal.
perhitungan yang tepat dalam pengamatan
geomagnetik dengan peralatan yang cukup baik
sangat penting dibutuhkan. Terdapat beberapa
contoh sejarah yang berhubungan dengan lokasi
pengamatan geomagnet yang perlu dipindahkan
lebih jauh dari jalur kereta api listrik DC karena
menyebabkan gangguan pengamatan yang
signifikan (Nevanlinna, 2004).
Latar Belakang dan Teori  Kereta Api Bertenaga DC
Jumlah Kereta Rel Listrik terus ditingkatkan dan
ini harus diimbangi pula dengan peningkatan
penyediaan daya pada listrik aliran atasnya.
Rangkaian kereta api listrik dapat digunakan
untuk
perjalanan jarak jauh maupun Commuter line
 Sistem Catu Daya
Pada umumnya arus listrik akan kembali menuju
gardu melalui kedua rel atau salah satunya.
Kebocoran yang terjadi pada proses kembalinya
arus ini menyebabkan permasalahan pada
pengamatan geomagnet. Current International
Standart (CIS) menentukan nominal tegangan
suplai DC sebesar 750, 1500, 3000 V.
 Sejarah Magnet Bumi
Minat umat manusia terhadap magnetisme
berawal pada sifat tarik menarik dari mineral
Lode –stone, bentuk magnetik alami. Sering
disebut sebagai loadstone sebutan tersebut berasal
dari bahasa inggris lama, kata “Load” bermakna
“jalan” ataupun “jalur”. Loadstone secara harfiah
merupakan sebuah batu yang menunjukan arah
kepada para musafir (Lowrie, 2007).
 Medan Magnet Bumi
Bumi berlaku seperti sebuah magnet sferis yang
sangat besar dengan suatu medan magnet yang
mengelilinginya. Medan itu dihasilkan oleh suatu
dipol magnet yang terletak pada pusat bumi.
Sumbu dipol ini bergeser sekitar 11° derajat dari
sumbu rotasi bumi, yang berarti kutub utara
geografis bumi tidak terletak pada tempat yang
sama dengan kutub utara magnetik bumi (Lowrie,
2007).
11 Metode dan Hasil Penelitian
Langkah Penelitian Menentukan tujuan penelitian: Tentukan

15
tujuan penelitian yang ingin dicapai, seperti
mengetahui apakah medan magnet yang
dihasilkan oleh kereta api listrik dapat
mempengaruhi pengamatan geomagnet di
sekitarnya.
Melakukan studi literatur: Lakukan studi
literatur untuk mengetahui penelitian
terdahulu yang telah dilakukan mengenai
gangguan medan magnet kereta api listrik
terhadap pengamatan geomagnet.
Merancang metode penelitian: Rancang
metode penelitian yang akan dilakukan,
seperti pengamatan medan magnet di sekitar
jalur kereta api listrik dan pengamatan
geomagnet di sekitarnya.
Melakukan pengamatan: Lakukan
pengamatan medan magnet di sekitar jalur
kereta api listrik dan pengamatan geomagnet
di sekitarnya dengan menggunakan alat yang
sesuai.
Menganalisis data: Analisis data yang telah
diperoleh dari pengamatan dengan
menggunakan metode statistik yang sesuai
untuk mengetahui adanya pengaruh medan
magnet kereta api listrik terhadap pengamatan
geomagnet.
Menarik kesimpulan: Berdasarkan hasil
analisis, tarik kesimpulan apakah ada
pengaruh medan magnet kereta api listrik
terhadap pengamatan geomagnet di sekitarnya
atau tidak.
Menulis jurnal: Tulis hasil penelitian
dalam bentuk jurnal yang sesuai dengan
aturan penulisan jurnal ilmiah, dengan
menjelaskan tujuan, metode, hasil, dan
kesimpulan penelitian dengan jelas dan
akurat.
Hasil Penelitian Hasil perhitungan teoritis menggunakan
persamaan rumus Biot – Savart dengan
mengguanakan data arus bocor ketanah
sebesar 20 A, kemudian interpretasi dibagi
menjadi dua bentuk grafik penurunan medan
magnet terhadap jarak. Model A merupakan
penurunan medan magnet pengaruh jarak
sensor terhadap rel kereta api, dengan jarak
antara sensor magnet dan rel kereta sejauh

16
340 meter. Kemudian model B merupakan
grafik penurunan medan magnet pengaruh
jarak rangkaian kereta api listrik terhadap
sensor ketika disimulasikan bergerak dari
stasiun menuju titik tegak lurus dengan sensor
magnet.
Grafik Biot – Savart A merupakan model
perhitungan rumus Biot – Savart dengan
kondisi posisi
sensor mgnet yang secara kontinu berpindah.
Kemudian grafik Biot – Savart B
menggunakan perhitungan posisi gerbong
kereta yang berpindah dari titik tegak lurus
dari posisi sensor magnet pada jarak 340
meter sampai dengan jarak 2000 meter.
Berdasarkan pada perhitungan menggunakan
Hukum Biot – savart, gambar diatas
menunjukkan bahwa gangguan magnetik
dengan arus bocor 20 A memiliki gangguan
sebesar 4 μT pada jarak titik pengamatan
sangat dekat dengan rel kereta. Nilai ini
mendekati model gangguan medan magnet
kereta api listrik pada penelitian Risto Pirjola
pada tahun 2007. Jarak stasiun Geofisika
BMKG Tangerang dengan rel kereta memiliki
jarak 340 m, pada jarak ini perhitungan nilai
gangguan medan magnet sebesar 11,5 nT dan
pada jarak 1 km gangguan medan magnet
sekitar 3,5 nT.
Hasil perhitungan medan magnet pada
model B menjelaskan bahwa jarak terdekat
kita anggap ketika posisi rangkaian kereta
tegak lurus dengan posisi sensor magnet. Pada
kondisi ini prediksi nilai gangguan medan
magnet maksimum sebesar 11,76 nT dan nilai
minimum medan magnet sebesar 6,50 nT.
Untuk nilai arus bocor yang berbeda-beda
serta parameter yang tidak diketahui lainnya
yang terkait dengan kereta DC.
Perhitungannya bisa dilakukan dengan
parameter input yang dikoreksi menggunakan
rumus teoritis yang disajikan dalam penelitian
ini. Kasus ini mungkin menjadi subjek
penelitian dimasa yang akan datang.
12 Analisis Jurnal
Kekuatan Penelitian  Pendekatan penelitian yang dilakukan

17
sangat sistematis dan terstruktur, sehingga
dapat menghasilkan data yang valid dan
dapat diandalkan.
 Penelitian ini menghasilkan temuan yang
signifikan dan memiliki kepentingan
dalam pengembangan teknologi kereta api
listrik dan perlindungan lingkungan.
 Penelitian ini dapat memberikan
kontribusi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Kelemahan Penelitian  Penelitian ini dilakukan hanya pada area
tertentu dan kurang representatif untuk
digeneralisasi ke area lainnya.
 Data yang tersedia untuk penelitian ini
relatif terbatas, sehingga hasil penelitian
belum dapat dianggap sebagai hasil yang
menyeluruh.
 Penelitian ini tidak mempertimbangkan
faktor-faktor lingkungan lain yang dapat
mempengaruhi hasil pengamatan
geomagnet, seperti aktivitas industri atau
alam.
13 Kesimpulan Penelitian ini dipresentasikan sebuah model
teoritis dan rumus untuk menghitung gangguan
medan magnet pada pengamatan dengan sensor
yang magnet yang stasis terhadap kereta api
listrik DC yang bergerak. Berdasarkan hasil
penelitian gangguan magnet kereta api listrik
terhadap magnet bumi, maka didapatkan beberapa
kesimpulan diantaranya sebagai berikut:
 Aktifitas kereta api listrik sangat
menyebabkan gangguan yang signifikan
pada pengamatan geomagnet. Diantaranya
gangguan medan magnet total maksimum
tercatat sebesar 27,75 nT pada
pengamatan magnetik komponen F dan
medan magnet total perhitungan teoritis
sebesar 11,5 nT
 Aktivitas gangguan magnetik mengalami
penurunan gangguan pada pukul 23.00
WIB – 03.00 WIB
 Gangguan medan magnet lebih besar
ketika rangkaian kereta api listrik
mendekati sensor magnetkemudian
gangguan medan magnet terbesar terdapat
ketika rangkaian kereta api listrik berada
pada stasiun Tanah Tinggi
 Medan magnet terbesar pada aktivitas
kereta api listrik DC terjadi pada saat
traksi awal dan ketika kedua rangkaian

18
kereta saling berpapasan.
 Gangguan terbesar medan magnet terjadi
pada komponen magnet vertikal akibat
pengaruh arus bocor ke tanah.
14 Saran Saran dari saya untuk jurnal ini adalah supaya
dibagain hasil dan pembahas sedikit ditingkat
kan dan supaya lebih memperbanyak teori
dibandingkan gambar.
15 Referensi -

19

Anda mungkin juga menyukai