Anda di halaman 1dari 12

MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN

CRITICAL JURNAL REVIEW


Dosen : Drs. Juru Bahasa, M.Pd.
Satria Mihardi, S.Pd., M.Pd.

OLEH :

NAMA : RANMA SINULINGGA

NIM : 4172121013

KELAS : FISIKA DIK B

PRODI : PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNya penulis
dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review. Tugas ini di buat untuk memenuhi salah satu mata
kuliah yaitu Fisika SMA Berbasis Laboraorium. Critikkal journal review ini merupakan salah satu
tugas yang sangat baik dalam memberian pemahaman mahasiswa terhadap ilmu pengetahuan. Critical
journal review ini sendiri dibuat dari hasil eksprimen seseorang yang sudah diteliti dengan baik.
Penulis menyadari bahwa tugas critical journal review ini masih jauh dari kesempurnaan, apalagi
dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf karena sesunggunya
pengetahuan dan pemahaman penulis masih terbatas, karena keterbatasan ilmu dan pemahaman
penulis yang belum seberapa.
Penulis sangat menantikan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan tugas ini. Penulis juga berharap semoga tugas critical journal review ini bermanfaat
bagi pembaca dan khusunya bagi penulis. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih semoga dapat
bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan pembaca.

Medan, September 2019

Ranma Sinulingga
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................


DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................... 2
BAB II RINGKASAN
2.1 Identitas Jurnal .................................................................................................................. 3
2.2 Ringkasan Jurnal ............................................................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Kelebihan Jurnal .............................................................................................................. 10
3.2 Kekurangan Jurnal ........................................................................................................... 10
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................................... 11
4.2 Saran ................................................................................................................................ 11
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran yang dilaksanakan para guru cenderung untuk mengajar menggunakan
metode ceramah, maka saat menjadi guru juga lebih menyukai mengajar dengan cara ceramah,
walaupun pembelajaran tersebut tidak cocok untuk siswa-siswanya. Banyak guru tidak dapat
memisahkan ilmu fisika yang telah dipelajari dengan cara ilmu fisika tersebut diajarkan kepada
siswa, Guru harus diberi kesempatan untuk memeriksa hakekat materi subjek, untuk memahami
tidak hanya mengenai apa yang diketahui, tetapi bagaimana fakta-fakta darimana pengetahuan
itu diperoleh secara rasional. Pemahaman konseptual fisika dasar dan kemampuan berargumen
ilmiah akan memberikan suatu fondasi yang kuat untuk mengajar efektif daripada belajar
mengenai materi yang tinggi tetapi dangkal.

Pembelajaran fisika pada umumya dilaksanakan dengan metode ceramah baik oleh guru
secara langsung ataupun meminta siswa untuk membaca materi tertentu, menyusun makalah
secara berkelompok, kemudian menyajikannya di depan kelas. Kemudian dilakukan diskusi dan
tanya jawab mengenai isi makalah tersebut. Dalam pelaksanaan diskusi dan tanya jawab, siswa
mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang dianggap belum jelas kepada kelompok penyaji.
Kelompok penyaji secara bergiliran menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Apabila
kelompok penyaji tidak dapat memberikan jawaban, maka moderator, yaitu salah seorang dari
kelompok penyaji, melemparkan pertanyaan tersebut kepada guru. Selanjutnya guru memberikan
jawaban langsung kepada siswa. Selama pembelajaran, sangat minim kegiatan laboratorium
ataupun kegiatan lapangan. Perkuliahan seperti ini mempunyai kelemahan antara lain:

1. Pengetahuan konsep/prinsip atau teori diperoleh siswa dari hasil membaca buku atau
informasi dari guru, bukan merupakan hasil penemuan dari proses sains yang dilakukan
mahasiswa. Akibatnya pengetahuan yang diperoleh hanya sebatas mengetahui, bukan
memahami. Informasi yang diperoleh dengan cara seperti ini akan lebih cepat terlupakan; dan

2. Siswa lebih cenderung mempelajari topik yang menjadi bagian tugas presentasinya,
sedangkan topik-topik lainnya dipelajari sekedarnya saja. Menurut siswa cara pembelajaran
seperti yang mereka alami tidak menjadikan mereka lebih memahami materi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaraan Fisika berbasis Laboratorium

2. Bagaimana perananan siswa pada saat melakukan praktikum di laboratorium

3. Bagaimana manfaat yang diperoleh dari laboratorium Fisika

4. Bagaimana kelengkapan sara prasarana laboratorium

1.3 Tujuan
1. Menyelesaikan tugas mata kuliah Fisika Laboratorium

2. Menambah wawasan tentang peranan siswa di laboratorium

3. Menambah informasi tentang Pemanfaatan pelaksanaan praktikum

4. Mengetahui Kelengkapan sarana prasarana di laboratorium


BAB II
RINGKASAN
2.1 Identitas Jurnal
pertama
a. Judul :Pengaruh Model Pembelajaran Langsung Berbantuan Media
Laboratorium Terhadap Kreatifitas Fisika Siswa SMA
b. Jurnal : Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi
c. Download : Goegle Cendekia
d. Nomor : Vol. II. No 3
e. Tahun : 2016
f. Penulis : Ria Rizki Ekasari1, Gunawan1, Hairunnisyah Sahidu
g. Reviewer : Ranma Sinulingga
h. ISSN : 2407-6902

Kedua

a. Judul : Workshop peningkatan kemampuan merancang kegiatan


Laboratorium berorentasi pada Pendekatan Saintifik bagi guru Fisika Sidoarjo
b. Jurnal : Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA)
c. Download : Goegle Cendekia
d. Nomor : Vol. 06. No 01
e. Tahun : 2016
f. Penulis : Setyo Admoko dan Supriyono
g. Reviewer : Ranma Sinulingga
h. ISSN : e 2477-1775, p 2087-9946

2.2 Ringkasan Jurnal

Kemampuan guru dalam merancang kegiatan laboratorium inkuiri masih rendah, sehingga
mereka tidak melaksanakan kegiatan itu dalam pembelajaran Fisika. Kegiatan workshop
pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan merancang dan melaksanakan
kegiatan laboratorium Fisika berbasis inkuiri bagi Guru Fisika MGMP Sidoarjo. Kegiatan ini
dilakukan dengan melatihkan tujuh aspek yang diduga dapat mendukung pengembangan
kemampuan merancang kegiatan laboratorium tersebut, yaitu (1) menentukan tujuan kegiatan
laboratorium; (2) menentukan jenis percobaan yang sesuai dengan tujuan; (3) menentukan alat
dan bahan laboratorium sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan; (4) menentukan rangkaian
percobaan dan menggambarkan diagramnya;(5) merencanakan sendiri prosedur percobaan dan
melaksanakannya; (6) menyusun lembar kerja siswa berbasis inkuiri; dan (7) merancang evaluasi
kegiatan laboratorium. Aspek-aspek kemampuan tersebut dikembangkan melalui tiga tahap
pelatihan, yaitu penyelenggaraan contoh (atau pemodelan) kegiatan laboratorium Fisika berbasis
inkuiri, perancangan kegiatan laboratorium inkuiri, dan implementasi hasil rancangan dalam
simulasi pembelajaran. Keberhasilan pengembangan kemampuan tersebut dievaluasi
menggunakan Lembar Kerja Pelatihan dan Angket Respon peserta pelatihan terhadap
pelaksanaan pelatihan. Hasil kemampuan merancang kegiatan laboratorium bagi guru-guru
Fisika MGMP Sidoarjo mendapatkan nilai rerata skor 3,49 yang masuk dalam kategori sangat
baik. Respon guru-guru yang memberi tanggapan positif terhadap kegiatan pelatihan merancang
kegiatan laboratorium sebanyak 91 %., hal ini mennunjukkan bahwa kegiatan pelatihan yang
dilaksakan sesuai keinginan dan kebutuhan guru fisika peserta pelatihan.

Perbaikan demi perbaikan telah dilakukan dalam dunia pendidikan untuk mendapatkan
kualitas hasil belajar yang lebih baik. Beberapa perubahan yang dilakukan pemerintah
diantaranya yaitu dengan mengganti kurikulum KTSP menjadi K13, walaupun sekarang sudah
kembali lagi ke KTSP dan hanya beberapa sekolah yang terpilih saja yang menerapkan K13.
Perkembangan teknologi dan informasi saat ini sangatlah pesat. Perkembangan itu juga diiringi
dengan semakin cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama pada bidang
teknologi komputer. Sudah banyak produk dan manfaat yang diperoleh dari perkembangan
tersebut, salah satunya dalam dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan teknologi komputer
sering kali digunakan sebagai salah satu media untuk pembelajaran misalnya Microsoft power
point, adobe flash, komik digital, serta masih banyak jenis lainnya yang digunakan secara online
maupun offline. Adanya beberapa perubahan dalam dunia pendidikan tersebut memberikan
dampak yang besar dalam proses pembelajaran misalnya kesiapan dan kemampuan guru untuk
mengajar serta kemampuan guru mendisain pembelajaran agar selalu menarik untuk diperhatikan
oleh peserta didik. Dampak tersebut mengharuskan guru untuk selalu mengupdate informasi
tentang bagaimana seharusnya mengajar serta media yang digunakan. Sehingga diharapkan
peningkatan kualitas pendidikan menjadi lebih baik

A. Model Pembelajaran Langsung

Menurut Setyosari, model pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang


dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan
deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan
pola kegiatan yang bertahap selangkah demi selangkah. Istilah lain model pembelajaran langsung
antara lain training model, active teaching model, mastery teaching, explicit instruction.
B. Media Laboratorium Virtual

Laboratorium virtual adalah laboratorium maya berbasis komputer interaktif yang


mengintergrasikan berbagai komponen media dalam bentuk teks, gambar, animasi, suara dan
video. Dalam mengembangkan laboratorium virtual terdapat beberapa rangkaian kegiatan mulai
dari penyusunan Garis Besar Program Media (GMPM). Analisis instruksional (AI), flowchat,
penulisan naskah, dan pemprograman dengan Macromedia Flash. Produk akhir laboratorium
virtual dikemas dalam bentuk Compact Disc (CD). Laboratorium virtual biasanya didefinisikan
sebagai: (1) tempat yang dilengkapi untuk eksperimen studi dalam ilmu pengetahuan atau untuk
pengujian dan analisa, tempat memberikan kesempatan untuk bereksperimen, pengamatan, atau
praktek dalam bidang studi, atau (2) periode akademis disisihkan untuk laboratorium bekerja.

C. Kreativitas

Ketika membahas tentang kreativitas, kita sering berpikir mengenai suatu penemuan
ilmiah besar ataupun sebuah karya seni terkenal. Tetapi kreativitas tidak hanya membahas
mengenai ilmiah atau kesenian. Kita membutuhkan kreativitas untuk menyelesaikan berbagai
macam masalah yang kita hadapi dalam kehidupan. “Creativity is a matter of coming up with
new ideas that are also useful” [8]. Hal ini berarti bahwa kreativitas adalah hal yang muncul dari
ide-ide baru dimana akan disebut kreatif jika hal tersebut selain baru juga berguna. Menurut
Munandar [9], kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data,
informasi atau unsur-unsur yang ada. Hasil yang diciptakan tidak selalu hal-hal yang baru, tetapi
juga dapat berupa gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya. Guilford
dalam [9] menyatakan kreativitas merupakan kemampuan berpikir divergen atau pemikiran
menjajaki bermacam-macam alternatif jawaban terhadap suatu persoalan, yang saman benarnya.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan
kemampuan seseorang untuk menghasilkan suatu produk yang baru ataupun kombinasi dari hal-
hal yang sudah ada sebelumnya, yang berguna, serta dapat dimengerti.

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono [10], penelitian


eksperimen adalah penelitian yang melakukan perubahan (perlakuan khusus) terhadap variabel-
variabel yang diteliti. Penelitian eksperimen meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat serta
seberapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan
tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan.

Penelitian ini bertujuan untuk megetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran
langsung berbantuan media laboratorium virtual terhadap kreativitas fisika siswa kelas X SMAN
1 Selong. Instrument yang digunakan untuk mengukur kreativitas siswa hanya menggunakan
validitas ahli materi. Setelah validitas ahli, instrument dapat diberikan kepada siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen kreativitas tersebut digunakan untuk mengukur
kemampuan verbal dan figural siswa. Instrumen kreativitas verbal dan kreativitas figural ini
digunakan untuk mengetahui data kemampuan siswa sebelum dan sesudah perlakuan. Sebelum
perlakuan diberikan tes kemampuan awal (Pre-test) dan tes akhir (Post-test). Tes kreativitas
yang digunakan berupa uraian yaitu 6 soal kreativitas verbal dan 3 soal kreativitas figural.

Kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol terlihat terdapat perbedaan yaitu
adanya peningkatan kreativitas fisika siswa pada kelas eksperimen maupun kontrol yang ditandai
dengan adanya kenaikan nilai rata-rata siswa. kreativitas verbal merupakan tes yang mengaju
pada kemampuan akan penguasaan kata, bahasa serta penentuan jelas atau tidaknya mengenai
ide-ide yang disampaikan. Dari pelaksanaan kegiatan “Pelatihan Merancang Kegiatan
Laboratorium erorentasi pada Pendekatan Saintifik bagi Guru Fisika Sidoarjo” telah diperoleh
data kemampuan guru dalam mendesain dan melaksanakan eksperimen melalui pengisian
Lembar kerja desain dan pelaksanaan eksperimen Fisika.

Kegiatan Penyajian Materi Pelaksanaan kegiatan penyajian materi yang telah


dilaksanakan bertujuan untuk memberikan pemahaman peserta tentang pengembangan
kompetensi kemampuan guru Fisika Kabupaten Sidoarjo dalam merancang dan melaksanankan
kegiatan laboratorium. Secara umum kegiatan penyajian materi berlangsung sangat baik. Peserta
dengan antusias dan bersungguh-sungguh mengikuti sesi demi sesi sajian materi pelatihan yang
disajikan oleh nara sumber. Demikian juga kegiatan diskusi berlangsung sangat baik. Respon
peserta maupun tanggapan dari nara sumber berlangsung baik. Banyaknya pertanyaan yang
muncul dari peserta menunjukkan adanya respon positif dari peserta terhadap materi pelatihan,
disamping juga menunjukkan bahwa banyak hal yang masih perlu diketahui terkait dengan
keterampilan merancang dan melaksanakan kegiatan laboratorium.
BAB III
PEMBAHSAN
3.1 Kelebihan Jurnal
Berdasarkan jurnal yang telah di riview dapat di tarik beberapa kelebihan yang terdapat
dalam jurnal ada bagian pendahuluan di buat latar belakang yang sangat mudah untuk dipahami
seperti ini. Pembelajaran yang dilaksanakan para guru menggunakan metode ceramah, maka saat
menjadi guru juga lebih menyukai mengajar dengan cara ceramah, walaupun pembelajaran
tersebut tidak cocok untuk siswa-siswanya. Banyak guru tidak dapat memisahkan ilmu fisika
yang telah dipelajari dengan cara ilmu fisika tersebut diajarkan kepada siswa. Selain itu juga
dijelaskan sangat penting dalam penggunaan laboratorium serta manfaat yang dapat diperoleh
oleh praktikan dalam laboratorium.

3.2 Kekurangan Jurnal


Dari jurnal yang telah di review dapat menemukan kelemahan jurnal yaitu padabagian
Gamabar. Gambar hanya berwarna Hitam putih, sehingga tampak kurang menarik untuk dilihat.
Namun demikian jurnal ini baik untuk dibaca.
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Laboratorium disingkat lab adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun
pelatihan ilmiah dilakukan. Pengertian laboratorium adalah suatu tempat dimana dimana
dilakukan kegiatan kerja untuk menghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat merupakan suatu
ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka, misalnya kebun dan lain-lain. Adanya beberapa
perubahan dalam dunia pendidikan tersebut memberikan dampak yang besar dalam proses
pembelajaran misalnya kesiapan dan kemampuan guru untuk mengajar serta kemampuan guru
mendisain pembelajaran agar selalu menarik untuk diperhatikan oleh peserta didik. Dampak
tersebut mengharuskan guru untuk selalu mengupdate informasi tentang bagaimana seharusnya
mengajar serta media yang digunakan. Sehingga diharapkan peningkatan kualitas pendidikan
menjadi lebih baik. Kelengkapan sarana prasana dalam laboran menunjang terciptanya
praktikum yang baik.

4.2 SARAN

Jurnal ini memang sudah cukup baik untuk dipelajari oleh semua orang namun, perlunya
ditingkatkan dalam penjelasan materi yang lebih baik lagi. Jurnal ini sepenuhnya masih memiliki
kekurangan tapi dibalik kekurangan itu terdapat juga kelebihannya, untuk jurnal selanjutnya
yang dipublikasikan lebih baik dari hasil yang sekarang ini dan penulis juga seharusnya
mendapatkan hasil yang dilihat dilapangan,sehingga lebih akurat dalam penulisan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Admoko, Setyi dan Supriyono. 2016. Workshop peningkatan kemampuan merancang kegiatan
Laboratorium berorentasi pada Pendekatan Saintifik bagi guru Fisika Sidoarjo. Jurnal Penelitian
Fisika dan Aplikasinya (JPFA). Vol 06. No 01

Ekasari, Ria Rizky. Gunawan, Hairunnisyah Sahidu. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran
Langsung Berbantuan Media Laboratorium Terhadap Kreatifitas Fisika Siswa SMA. Jurnal
Pendidikan Fisika dan Teknologi Vol 2, No 3

Anda mungkin juga menyukai