OLEH :
NIM : 4172121013
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNya penulis
dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review. Tugas ini di buat untuk memenuhi salah satu mata
kuliah yaitu Fisika SMA Berbasis Laboraorium. Critikkal journal review ini merupakan salah satu
tugas yang sangat baik dalam memberian pemahaman mahasiswa terhadap ilmu pengetahuan. Critical
journal review ini sendiri dibuat dari hasil eksprimen seseorang yang sudah diteliti dengan baik.
Penulis menyadari bahwa tugas critical journal review ini masih jauh dari kesempurnaan, apalagi
dalam tugas ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf karena sesunggunya
pengetahuan dan pemahaman penulis masih terbatas, karena keterbatasan ilmu dan pemahaman
penulis yang belum seberapa.
Penulis sangat menantikan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun guna
menyempurnakan tugas ini. Penulis juga berharap semoga tugas critical journal review ini bermanfaat
bagi pembaca dan khusunya bagi penulis. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih semoga dapat
bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan pembaca.
Ranma Sinulingga
DAFTAR ISI
Pembelajaran fisika pada umumya dilaksanakan dengan metode ceramah baik oleh guru
secara langsung ataupun meminta siswa untuk membaca materi tertentu, menyusun makalah
secara berkelompok, kemudian menyajikannya di depan kelas. Kemudian dilakukan diskusi dan
tanya jawab mengenai isi makalah tersebut. Dalam pelaksanaan diskusi dan tanya jawab, siswa
mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang dianggap belum jelas kepada kelompok penyaji.
Kelompok penyaji secara bergiliran menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Apabila
kelompok penyaji tidak dapat memberikan jawaban, maka moderator, yaitu salah seorang dari
kelompok penyaji, melemparkan pertanyaan tersebut kepada guru. Selanjutnya guru memberikan
jawaban langsung kepada siswa. Selama pembelajaran, sangat minim kegiatan laboratorium
ataupun kegiatan lapangan. Perkuliahan seperti ini mempunyai kelemahan antara lain:
1. Pengetahuan konsep/prinsip atau teori diperoleh siswa dari hasil membaca buku atau
informasi dari guru, bukan merupakan hasil penemuan dari proses sains yang dilakukan
mahasiswa. Akibatnya pengetahuan yang diperoleh hanya sebatas mengetahui, bukan
memahami. Informasi yang diperoleh dengan cara seperti ini akan lebih cepat terlupakan; dan
2. Siswa lebih cenderung mempelajari topik yang menjadi bagian tugas presentasinya,
sedangkan topik-topik lainnya dipelajari sekedarnya saja. Menurut siswa cara pembelajaran
seperti yang mereka alami tidak menjadikan mereka lebih memahami materi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaraan Fisika berbasis Laboratorium
1.3 Tujuan
1. Menyelesaikan tugas mata kuliah Fisika Laboratorium
Kedua
Kemampuan guru dalam merancang kegiatan laboratorium inkuiri masih rendah, sehingga
mereka tidak melaksanakan kegiatan itu dalam pembelajaran Fisika. Kegiatan workshop
pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan merancang dan melaksanakan
kegiatan laboratorium Fisika berbasis inkuiri bagi Guru Fisika MGMP Sidoarjo. Kegiatan ini
dilakukan dengan melatihkan tujuh aspek yang diduga dapat mendukung pengembangan
kemampuan merancang kegiatan laboratorium tersebut, yaitu (1) menentukan tujuan kegiatan
laboratorium; (2) menentukan jenis percobaan yang sesuai dengan tujuan; (3) menentukan alat
dan bahan laboratorium sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan; (4) menentukan rangkaian
percobaan dan menggambarkan diagramnya;(5) merencanakan sendiri prosedur percobaan dan
melaksanakannya; (6) menyusun lembar kerja siswa berbasis inkuiri; dan (7) merancang evaluasi
kegiatan laboratorium. Aspek-aspek kemampuan tersebut dikembangkan melalui tiga tahap
pelatihan, yaitu penyelenggaraan contoh (atau pemodelan) kegiatan laboratorium Fisika berbasis
inkuiri, perancangan kegiatan laboratorium inkuiri, dan implementasi hasil rancangan dalam
simulasi pembelajaran. Keberhasilan pengembangan kemampuan tersebut dievaluasi
menggunakan Lembar Kerja Pelatihan dan Angket Respon peserta pelatihan terhadap
pelaksanaan pelatihan. Hasil kemampuan merancang kegiatan laboratorium bagi guru-guru
Fisika MGMP Sidoarjo mendapatkan nilai rerata skor 3,49 yang masuk dalam kategori sangat
baik. Respon guru-guru yang memberi tanggapan positif terhadap kegiatan pelatihan merancang
kegiatan laboratorium sebanyak 91 %., hal ini mennunjukkan bahwa kegiatan pelatihan yang
dilaksakan sesuai keinginan dan kebutuhan guru fisika peserta pelatihan.
Perbaikan demi perbaikan telah dilakukan dalam dunia pendidikan untuk mendapatkan
kualitas hasil belajar yang lebih baik. Beberapa perubahan yang dilakukan pemerintah
diantaranya yaitu dengan mengganti kurikulum KTSP menjadi K13, walaupun sekarang sudah
kembali lagi ke KTSP dan hanya beberapa sekolah yang terpilih saja yang menerapkan K13.
Perkembangan teknologi dan informasi saat ini sangatlah pesat. Perkembangan itu juga diiringi
dengan semakin cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama pada bidang
teknologi komputer. Sudah banyak produk dan manfaat yang diperoleh dari perkembangan
tersebut, salah satunya dalam dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan teknologi komputer
sering kali digunakan sebagai salah satu media untuk pembelajaran misalnya Microsoft power
point, adobe flash, komik digital, serta masih banyak jenis lainnya yang digunakan secara online
maupun offline. Adanya beberapa perubahan dalam dunia pendidikan tersebut memberikan
dampak yang besar dalam proses pembelajaran misalnya kesiapan dan kemampuan guru untuk
mengajar serta kemampuan guru mendisain pembelajaran agar selalu menarik untuk diperhatikan
oleh peserta didik. Dampak tersebut mengharuskan guru untuk selalu mengupdate informasi
tentang bagaimana seharusnya mengajar serta media yang digunakan. Sehingga diharapkan
peningkatan kualitas pendidikan menjadi lebih baik
C. Kreativitas
Ketika membahas tentang kreativitas, kita sering berpikir mengenai suatu penemuan
ilmiah besar ataupun sebuah karya seni terkenal. Tetapi kreativitas tidak hanya membahas
mengenai ilmiah atau kesenian. Kita membutuhkan kreativitas untuk menyelesaikan berbagai
macam masalah yang kita hadapi dalam kehidupan. “Creativity is a matter of coming up with
new ideas that are also useful” [8]. Hal ini berarti bahwa kreativitas adalah hal yang muncul dari
ide-ide baru dimana akan disebut kreatif jika hal tersebut selain baru juga berguna. Menurut
Munandar [9], kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data,
informasi atau unsur-unsur yang ada. Hasil yang diciptakan tidak selalu hal-hal yang baru, tetapi
juga dapat berupa gabungan (kombinasi) dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya. Guilford
dalam [9] menyatakan kreativitas merupakan kemampuan berpikir divergen atau pemikiran
menjajaki bermacam-macam alternatif jawaban terhadap suatu persoalan, yang saman benarnya.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan
kemampuan seseorang untuk menghasilkan suatu produk yang baru ataupun kombinasi dari hal-
hal yang sudah ada sebelumnya, yang berguna, serta dapat dimengerti.
Penelitian ini bertujuan untuk megetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran
langsung berbantuan media laboratorium virtual terhadap kreativitas fisika siswa kelas X SMAN
1 Selong. Instrument yang digunakan untuk mengukur kreativitas siswa hanya menggunakan
validitas ahli materi. Setelah validitas ahli, instrument dapat diberikan kepada siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen kreativitas tersebut digunakan untuk mengukur
kemampuan verbal dan figural siswa. Instrumen kreativitas verbal dan kreativitas figural ini
digunakan untuk mengetahui data kemampuan siswa sebelum dan sesudah perlakuan. Sebelum
perlakuan diberikan tes kemampuan awal (Pre-test) dan tes akhir (Post-test). Tes kreativitas
yang digunakan berupa uraian yaitu 6 soal kreativitas verbal dan 3 soal kreativitas figural.
Kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol terlihat terdapat perbedaan yaitu
adanya peningkatan kreativitas fisika siswa pada kelas eksperimen maupun kontrol yang ditandai
dengan adanya kenaikan nilai rata-rata siswa. kreativitas verbal merupakan tes yang mengaju
pada kemampuan akan penguasaan kata, bahasa serta penentuan jelas atau tidaknya mengenai
ide-ide yang disampaikan. Dari pelaksanaan kegiatan “Pelatihan Merancang Kegiatan
Laboratorium erorentasi pada Pendekatan Saintifik bagi Guru Fisika Sidoarjo” telah diperoleh
data kemampuan guru dalam mendesain dan melaksanakan eksperimen melalui pengisian
Lembar kerja desain dan pelaksanaan eksperimen Fisika.
4.2 SARAN
Jurnal ini memang sudah cukup baik untuk dipelajari oleh semua orang namun, perlunya
ditingkatkan dalam penjelasan materi yang lebih baik lagi. Jurnal ini sepenuhnya masih memiliki
kekurangan tapi dibalik kekurangan itu terdapat juga kelebihannya, untuk jurnal selanjutnya
yang dipublikasikan lebih baik dari hasil yang sekarang ini dan penulis juga seharusnya
mendapatkan hasil yang dilihat dilapangan,sehingga lebih akurat dalam penulisan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Admoko, Setyi dan Supriyono. 2016. Workshop peningkatan kemampuan merancang kegiatan
Laboratorium berorentasi pada Pendekatan Saintifik bagi guru Fisika Sidoarjo. Jurnal Penelitian
Fisika dan Aplikasinya (JPFA). Vol 06. No 01
Ekasari, Ria Rizky. Gunawan, Hairunnisyah Sahidu. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran
Langsung Berbantuan Media Laboratorium Terhadap Kreatifitas Fisika Siswa SMA. Jurnal
Pendidikan Fisika dan Teknologi Vol 2, No 3