Anda di halaman 1dari 14

MAGANG III : PEMBELAJARAN BERBASIS RISET

MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH SMA MUHAMMADIYAH 1 PALEMBANG

LAPORAN INDIVIDU

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna


Memperoleh nilai pada Mata Kuliah Magang III (Praktik
Pengalaman Lapangan Lanjut) pada Program Studi
Pendidikan Kimia

Oleh
Witri Epilia
Nim. 1652230055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH
PALEMBANG
2019
DAFTAR ISI
PENGESAHAN.............................................................................................. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................................................4

Lampiran 1 : Surat Tugas ............................................................................................................................4

Lampiran 2 : Surat Permohonan Izin Magang kepada Lembaga Tempat Magang .....................................4

Lampiran 3 : Pedoman Pra Penelitian .........................................................................................................4

A. Deskripsi Catatan Aktivitas Harian Dalam Proses Pembelajaran...................................................5

1. Proses Pembelajaran ........................................................................................................................5

2. Sarana dan Prasarana......................................................................................................................6

B. Identifikasi Masalah .............................................................................................................................6

C. Pokok Masalah......................................................................................................................................6

D. Rumusan Masalah ................................................................................................................................7

E. Tujuan Penelitian ..................................................................................................................................7

F. Manfaat Penelitian ...............................................................................................................................7

G. Judul Penelitian ....................................................................................................................................7

H. Kesimpulan ...........................................................................................................................................7

I. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................8


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Tugas


Lampiran 2 : Surat Permohonan Izin Magang kepada Lembaga Tempat Magang
Lampiran 3 : Pedoman Pra Penelitian
A. Deskripsi Catatan Aktivitas Harian Dalam Proses Pembelajaran
Deskripsi ini bertujuan untuk melihat kesenjangan yang terjadi dalam
proses pembelajaran peserta magang. Untuk melihat kesenjangan yang terjadi
dalam proses pembelajaran, sarana dan prasarana yang digunakan, bahan ajar
yang digunakan media pembelajaran, hasil belajar, kinerja guru.

1. Proses Pembelajaran
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari
pengalamannya dalam berinterksi dengan lingkungan. Belajar bukan hanya sekedar
menghapal, melainkan suatu proses mental yang terjadi dalam diri seseorang. Peristiwa
belajar tidak selalu terjadi atas inisiatif individu, melainkan individu memerlukan
bantuan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Pada umumnya diperlukan
lingkungan yang kondusif agar dapat dicapai perkembangan individu secara optimal.

Pendidikan berperan penting dalam kehidupan manusia, seiring berkembangnya


teknologi dan zaman, pendidikan pun mengalami perkembangan. Perkembangan
zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti saat ini menuntut
berbagai perubahan yang mendasar dalam berbagai bidang termasuk bidang pendidikan
(Wulandari, dkk,2013).
Diterapkannya kurikulum 2013 bertujuan untuk menghasilkan insan Indonesia
yang produktif, kreatif, inovatif dan afektif melalui penguatan sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Desain pembelajaran dari penerapan kurikulum 2013 harus menciptakan
pola pembelajaran yang interaktif dan mengubah sistem pembelajaran yang terisolasi
menjadi pembelajran secara jejaring. Pendekatan pembelajaran yang didasarkan dan
menjadi karakter dari kurikulum 2013 yaitu pendekatan ilmiah (scientific approach)
yang prosedur penerapannya memiliki tahapan yaitu menanya, mencoba, mengasosiasi
dan mengkomunikasikan yang diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang
terbaik, baik di bidang sikap, pengetahuan dan keterampilan (Putri, dkk.,2014).
Kimia pada hakekatnya merupakan cara mencari tahu dan memahami tentang
alam secara sistematis, sehingga kimia tidak diajarkan hanya dengan sekedar
memberikan pemahaman tentang pengertian, fakta, konsep dan prinsip tetapi juga
merupakan penemuan melalui proses pencarian dengan tindakan nyata (Maliha,2011).
Pembelajaran kimia di sekolah cenderung hanya menghadirkan konsep-
konsep, hukum-hukum, dan teori-teori tanpa melibatkan siswa untuk aktif belajar
dalam mengetahui proses ditemukannya konsep, hukum dan teori. Berdasarkan hasil
observasi yang dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 menunjukkan bahwa (1) guru
hanya mengembangkan pembelajaran pada ranah kognitif dan afektif, sedangkan ranah
psikomotorik masih kurang di kembangkan (2) RPP yang di buat oleh guru kimia
menggunakan model pembelajaran tetapi, pada saat kegiatan belajar mengajar guru
cenderung mengajar dengan metode ceramah (hanya menggunakan papan tulis dan
buku) dan tidak menerapkan model pembelajaran sesuai pada RPP yang telah dibuat,
(3) guru kurang memberikan kesempatan siswa untuk aktif dalam belajar dan
menemukan konsep secara mandiri, (4) pembelajaran kimia yang kurang dikaitkan
dalam masalah kehidupan sehari-hari. Menurut (Nurdyansyah & Fahyuni, 2016), hal
tersebut tidak sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 yang menerapkan pembelajaran
inovatif.
2. Prasarana
Pada peroses pembelajaran terutama pada bahan ajar yang di
gunakan masih berupa buku cetak. Yang sulit di mengerti peserta didik
sehingga siswa sulit memahami pada materi kimia.

B. Identifikasi Masalah
1. Keterbatasan sumber belajar peserta didik yang hanya menggunakan buku cetak
saja.
2. Kurangnya median pembelajaran yang membantu peserta didik dalam menerima
materi kimia.

C. Pokok Masalah
1.Guru masih menggunakan buku cetak sebagai sumber belajar.
2.Kurangnya penggunaan media pembelajaran yang membantu peserta didik dala
menerima materi kimia.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahaon yaitu :
1. Bagaimana penembangan lkpd pada model pembelajaran inkuiri terhadap proses
pembelajaran?

E. Tujuan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
terlibat dalam dunia pendidikan, yaitu:

1. Untuk mengetahui pengembangan lkpd terhadap proses pembelajaran inkuirii.


2. Untuk mengetahui aktivitas siswa pada pembelajaran menggunakan model inkuiri .

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
terlibat dalam dunia pendidikan, yaitu:

1. Bagi siswa, diharapkan dengan penelitian ini dan dilaksanakannya kegiatan


pembelajaran menggunakan model inkuiri siswa lebih mudah memahami dan
mempelajari mata pelajaran kimia.
2. Bagi guru kimia, diharapkan dengan penelitian ini guru mendapatkan pengalaman
dalam menerapkan model inkuiri pada pembelajaran kimia yang selanjutnya dapat
diterapkan juga untuk mengajar.
3. Bagi sekolah, diharapkan dengan penelitian ini dapat digunakan sebagai kajian bahan
pertimbangan bagi lembaga pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas
pengelolaam kegiatan pembelajaran sehari-hari dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan.

G. Judul Penelitian
Pengembangan lkpd berbasis model pembelajaran inkuiri pada materi

H. Kesimpulan
Dari analisis yang sudah didapat serta dari kajian pustaka
penelitian sebelumnya bahwa terdapat hasil belajar yang meningkat,
penerapan model pembelajaran inkuiri bisa membuat peserta didik lebih
aktif dan berpikir secara kritis.
I. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Budiyono, A., & Hartini. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa SMA. Pendidikan Fisika FKIP Universitas Islam Madura ,
1-5.

Dewi, S. (2008). Keterampilan Proses Sains. Bandung: Tinta Emas Publishing.

Dimyati, & Mujiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hanafiah, Nanang, & dkk. (2010). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika
Aditama.

Haryono. (2006). Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains .


Jurnal Pendidikan Dasar 7 (1), 1-13.

Iskandar. (2013). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap


Hasil Belajar dan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI IPA SMAN 3 Malang Pada Materi
Hidrolisis Garam. 2.

Lestari, K., & Yudhanegara, M. (2015). Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: Refika
Aditama.

Nurdyansyah, & Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi Model Pembelajaran. Sidoarjo: Nizamial


Learning Center.

Putri, I. M. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap


Keterampilan Proses Sains Pada Materi Hidrolisis Garam. Palembang: UIN Raden Fatah
Palembang.

Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:


Kencana Prenada Media Group.

Sofan, A. (2013). Pengembangan & Model Pembelajaran Dalam Kurikulum. Jakarta: Prestasi
Pustakarya.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alvabeta.
Susilawati, Susilawati, & Nyoman, S. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa. Magister Pendidikan IPA Universitas
Mataram Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 1-5.

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Prograsif. Jakarta: Prenada Media


UNNES PRESS.

Lampiran 1. Surat tugas


SURAT REKOMENDASI
Nomor: ……………………………………….

Saya bertanda tangan di bawah ini Ketua Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang, memberikan rekomendasi kepada
mahasiswa:
Nama : Ridha Ayu Utami
NIM : 1652230043
Semester : 7 (Tujuh)
Prog. Studi : Pendidikan Kimia
Untuk mengikuti pelaksanaan Magang III : Pembelajaran Berbasis Riset di SMA
Muhammadiyah 1 Palembang.
Demikian rekomendasi ini diberikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Palembang, Desember 2019


Ketua Program Studi

Muhammad Isnaini
NIP. 197402012000031004
Lampiran 2: Surat Permohonan Izin Magang kepada Lembaga Tempat Magang

Palembang, Desember 2019


Nomor: …………………………..
Lamp. : 1 (satu) berkas
Perihal : Permohonan Izin Magang III

Kepada Yth.
Bapak/Ibu Kepala Sekolah
Di SMA Muhammadiyah 1 Palembang
Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah, maka kami mohon kepada Bapak/Ibu Kepala
sekolah SMA Muhammadiyah 1 Palembang kiranya berkenan memberikan izin bagi
mahasiswa. Sehubungan dengan pelaksanaan Magang III: Pembelajaran Berbasis Riset bagi
mahasiswa Fakultas Ilmu wa kami untuk mengikut ipelaksanaan Magang III : Pembelajaran
Berbasis Riset di lembaga pendidikan yang Bapak/Ibu pimpin. Adapun pelaksanakannya akan
dilaksanakan pada tanggal 11 November s.d. 11 Desember 2019.
(Daftar nama-nama mahasiswa magang terlampir)

Demikian surat permohonan izin ini disampaikan, atas perkenan dan kerjasama yang baik kami
ucapkan terima kasih
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Dekan,
Prof. Dr. H. Kasinyo Harto, M.Ag
NIP. 197109111997031004

Lampiran 3: Pedoman wawancara pra penelitian

Wawancara Pra Penelitian


Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Ketreampilan Proses Sains Pada
Materi Reaksi Redoks

Sekolah :
Narasumber :

1. Bagaimana tanggapan siswa tentang pelajaran kimia?


…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
2. Bagaimana karakteristik siswa saat belajar kimia dalam kelas?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
3. Metode apa yang anda gunakan dalam mengajar?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
4. Materi apa saja yang dirasa ada kesulitan dalam pembelajaran kimia?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
5. Media apa saja yang digunakan dalam mengajar?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….
6. Bagaimana penggunaan laboratorium kimia dalam pembelajaran yang anda berikan?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
7. Permasalahan apa yang terjadi terkait proses pembelajaran dikelas?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
8. Kurikulum apa yang dipakai disekolah ini dalam pelaksanaan pembelajaran?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
9. Apakah pelajaran kimia di sekolah sudah berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
(kontekstual)?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
10. Apakah ada evaluasi setelah proses pembelajaran? Bentuk evaluasi?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
11. Ketika kegiatan dilaboratorium apakah siswa membantu mempersiapkan bahan?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………..

Palembang, Desember 2019


Guru Mata Pelajaran Kimia
Shanti Mayasari, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai