Anda di halaman 1dari 11

PELATIHAN KEPADA MASYARAKAT

PENGAJARAN SURPLUS KONSUMEN DAN SURPLUS

PRODUSEN PADA SMA YADIKA BANDAR LAMPUNG

Disusun Oleh

1. Putri Hanes
2. Dini Aka Desvia
3. Khaliza Dzaky Virgiawan

UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI S1 MANAJEMEN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah matematika
bisnis”.

Selawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad saw. yang telah
memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur'an dan sunah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan satu di antara tugas mata kuliah Manajemen Keuangan di program
studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Teknokrat Indonesia.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ade
Chandra S.M M.M , Selaku Dosen pengampu Mata Kuliah yang telah memberikan
bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini maka itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 8 Januari 2024

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 4
1.2 Profil Sekolah.................................................................................................. 5
1.2.1 Informasi SMA YADIKA Bandar Lampung......................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 6
2.1 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 6
2.2 Metode Penelitian .......................................................................................... 6
2.2.1 Perkenalan ............................................................................................. 6
2.2.2 Pengajaran Surplus Konsumen dan Produsen....................................... 6
2.2.3 Sesi Studi Kasus.................................................................................... 6
2.2.4 Diskusi .................................................................................................. 7
2.2.5 Menelaah Studi Kasus........................................................................... 7
2.2.6 Kuis ...................................................................................................... 7
2.2.7 Pembagian Hadiah dan Foto Bersama .................................................. 7
2.3 Surplus Konsumen dan Surplus Produsen ..................................................... 7
2.4 Manfaat Surplus Konsumen dan Produsen ......................................................... 8
2.5 Dokumentasi .................................................................................................. 9
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 10
3.2 Saran ............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pelaksanaan pembelajaran disekolah meningkatkan hasil belajar siswa


banyak mengalami kendala dan hambatan. Salah satunya pada pelajaran matematika yang
menuntut begitu banyak pencapaian konsep sehingga mengakibatkan hasil belajar kurang
memuaskan. Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal yaitu berasal dari siswa. Sedangkan faktor eksternal
berasal dari luar, meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Guru merupakan pihak yang berhubungan langsung dengan siswa. Sehingga
dalam memberikan evaluasi diharapakan lebih akurat, objektif dan mengoptimalkan
pembelajaran. Masalah yang dihadapi misalnya adalah masalah kepribadian guru dan
kompetensi, kecakapan mengajar, yang antara lain mencakup ketepatan pemilihan
metode pendekatan, motivasi, improvisasi serta evaluasi. Hal tersebut dapat disimpulkan
bahwa guru menentukan keberhasilan belajar siswa. Biasanya guru menggunakan model
pembelajaran konvensional dan metode ceramah sebagai cara untuk menyampaiakan
materi pelajaran. Melalui model pembelajaran konvensional dan metode ceramah, siswa
akan lebih banyak pengetahuan, namun pengetahuan itu hanya diterima dari informasi
guru, Akibatnya, pembelajaran menjadi kurang bermakna karena ilmu pengetahuan yang
didapat oleh siswa mudah terlupakan.
Surplus konsumen dan surplus produsen adalah konsep ekonomi yang penting
untuk dipahami. Di sekolah, metode pengajaran yang efektif dapat melibatkan studi
kasus, simulasi, atau diskusi kelompok untuk mengilustrasikan konsep ini secara nyata.
Dan pada pengajaran di SMA Yadika Bandar lampung kami menggunakan contoh pasar
dengan grafik penawaran dan permintaan untuk menjelaskan bagaimana surplus
konsumen muncul ketika harga di bawah harga keseimbangan, sementara surplus
produsen muncul ketika harga di atasnya. Mempraktikkan konsep ini melalui situasi
dunia nyata membantu siswa memahami aplikasi praktis teori ekonomi.

4
1.2 Profil Sekolah

A. Informasi SMA YADIKA Bandar Lampung


SMA Yadika Bandar Lampung adalah sekolah menengah atas yang memiliki 2 jurusan
umum yaitu IPA dan IPS memiliki lokasi stratgis yaitu berlokasi di Jalan Soekarno
Hatta, Kel. Labuhan Dalam, Kec. Tanjung Senang, Bandar Lampung, Lampung, yang
didirikan pada tahun 2010, dibawah naungan Yayasan Abdi Karya oleh Dr. Sutan Raja D. L.
Sitorus. Saat ini, SMA Yadika Bandar Lampung di kepalai oleh Marulak Hutagalung, yang
menjabat pada tahun 2013 hingga sekarang

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di SMA YADIKA Bandar Lampung Jalan Soekarno Hatta, Kel.
Labuhan Dalam, Kec. Tanjung Senang, Bandar Lampung, Lampung. Alasan peneliti memilih
sekolah ini karena dengan pertimbangan bahwa sekolah ini memiliki jurusan yang relevan
yaitu IPS segingga memberikan pemahaman yang sesuai dan belum pernah dilakukan
penelitian dengan judul yang sama dengan peneliti dan melihat jurusan yang sesuai dengan
tujuan kami serta adanya kurang terhadap pengajaran yang ditinjau dari prestasi yang diraih
sekolah tersebut.

2.2 Metode Penelitian


Jenis penelitian ini adalah dengan metode yang 15 – 10 – 10 hal tersebut dilakukan agar
pemahaman siswa terhadap pembelajaran dapat diterima dengan baik, hal tersebut disuaikan
juga dengan materi yang akan disampaikan.

Hal – hal yang dilakukan pada kegiatan penelitian ini antara lain :

2.2.1 Perkenalan
Pada proses perkenalan ini kami berinteraksi dengan siswa dan ssiwi dikelas dan
mengenalkan diri sebagai pengajar dan mereka juga memperkenalkan diri secara satu
persatu hal ini dilakukan agar seluruh peserta dapat merasakan adanya dihargai dalam
proses belajar, kemudian masuk ke metode penelitian pengajaran dimulai dengan
perkenalan, di mana pengajar memperkenalkan topik surplus konsumen dan produsen.
Ini mencakup memberikan gambaran umum tentang konsep tersebut dan mengaitkannya
dengan kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan minat siswa.

2.2.2 Pengajaran Surplus Konsumen dan Produsen


Pengajar memulai dengan memberikan penjelasan mendalam tentang surplus konsumen
dan produsen. Penggunaan contoh konkret, grafik, dan ilustrasi membantu siswa
memahami konsep tersebut dengan lebih baik. Ini dapat melibatkan demonstrasi visual
untuk memperjelas bagaimana harga dan kuantitas berinteraksi.

2.2.3 Sesi Studi Kasus


Setelah pemahaman dasar terbentuk, siswa dan siswi dibagi menjadi kelompok kecil dan

6
kertas dibagikan yang berisikan studi kasusu meminta mereka melakukan analsisi ,
mereka menganalisis situasi pasar nyata yang melibatkan surplus konsumen dan
produsen. Hal ini dapat mencakup penelitian online atau penggunaan contoh kasus yang
telah disiapkan sebelumnya.

2.2.4 Diskusi
Setelah studi kasus, dilakukan diskusi kelompok untuk bertukar ide dan saling
memberikan saran serta masukan. Diskusi ini membantu siswa mengaitkan teori dengan
aplikasi praktis, meningkatkan pemahaman mereka, dan mempromosikan interaksi antar
siswa.

2.2.5 Menelaan Studi Kasus


Mahasiswa membimbing siswa dalam menelaah studi kasus secara lebih mendalam. Ini
melibatkan analisis lebih rinci terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
surplus konsumen dan produsen dalam konteks studi kasus yang telah dipilih. Kemudian
setiap kelompok menyampaikan argumentasinya.

2.2.6 Kuis
Untuk mengukur pemahaman siswa, dilakukan kuis singkat yang mencakup pertanyaan
seputar surplus konsumen dan produsen. Ini membantu pengajar mengevaluasi sejauh
mana siswa telah memahami materi dan menyesuaikan pendekatan pengajaran jika
diperlukan.

2.2.7 Pembagian Hadiah dan Foto Bersama


Sebagai bentuk apresiasi dan motivasi, mahasiswa dapat memberikan penghargaan
kepada siswa yang menunjukkan pemahaman yang baik. Pembagian hadiah dan
mengakhiri sesi dengan foto bersama menciptakan suasana positif dan meriah,
memperkuat pengalaman pembelajaran

2.3 Surplus Konsumen dan Surplus Produsen


Surplus konsumen adalah selisih antara seberapa banyak konsumen bersedia membayar
untuk suatu barang atau layanan dan sebenarnya berapa yang mereka bayar. Dinyatakan dalam
rumus, surplus konsumen dapat dihitung dengan mengurangkan harga pasar dari nilai
maksimum yang bersedia dibayar oleh konsumen.

7
Surplus Konsumen = (Nilai Maksimum Bersedia Bayar) - (Harga Pasar)
Sementara itu, surplus produsen adalah perbedaan antara biaya produksi aktual dan berapa
produsen sebenarnya menerima dari penjualan barang atau layanan tersebut. Dalam rumus,
surplus produsen dihitung dengan mengurangkan biaya produksi dari pendapatan yang diterima
dari penjualan.

Surplus Produsen = (Pendapatan dari Penjualan) - (Biaya Produksi)


Kedua surplus ini mencerminkan keuntungan ekonomi yang muncul dalam suatu pasar dan
membantu menggambarkan efisiensi alokasi sumber daya. Surplus konsumen menciptakan
keuntungan bagi pembeli, sementara surplus produsen memberikan insentif bagi produsen
untuk menyediakan lebih banyak barang atau layanan..

2.4 Manfaat Surplus Konsumen dan Surplus Produsen

Surplus konsumen dan surplus produsen memberikan manfaat ekonomi yang signifikan dengan
memainkan peran penting dalam alokasi sumber daya dan motivasi produsen serta konsumen.
Surplus konsumen, yang muncul ketika konsumen bersedia membayar lebih tinggi dari harga
pasar, menciptakan keuntungan ekonomi bagi pembeli. Hal ini memberikan insentif bagi
konsumen untuk memperoleh barang atau layanan dengan harga yang lebih rendah,
meningkatkan kesejahteraan konsumen secara keseluruhan.

Sementara itu, surplus produsen, yang muncul ketika produsen menerima lebih banyak
pendapatan dari penjualan dibandingkan biaya produksinya, memberikan dorongan bagi
produsen untuk memproduksi dan menyediakan lebih banyak barang atau layanan. Ini
menciptakan lingkungan yang merangsang produktivitas dan pertumbuhan ekonomi, karena
produsen diuntungkan oleh keberlanjutan produksi yang berkelanjutan.

Keberadaan surplus konsumen dan produsen juga mencerminkan efisiensi alokasi sumber daya
dalam pasar. Surplus konsumen dan produsen menunjukkan bahwa harga pasar berada di atas
biaya keseluruhan untuk konsumen dan di bawah nilai keseluruhan bagi produsen, menciptakan
kelebihan manfaat yang dapat diakses oleh kedua pihak. Hal ini menandakan bahwa barang dan
layanan yang dihasilkan oleh perekonomian tersebut dialokasikan secara efisien, di mana
kebutuhan dan keinginan konsumen dipenuhi sambil memberikan insentif yang cukup bagi

8
produsen untuk terus berproduksi.

Dengan demikian, surplus konsumen dan produsen bukan hanya menciptakan keuntungan
ekonomi bagi individu dan perusahaan, tetapi juga mendukung stabilitas dan pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan dengan memastikan efisiensi dalam penggunaan sumber daya.
Konsep ini menjadi landasan dalam analisis ekonomi mikro dan memberikan dasar bagi
kebijakan ekonomi yang mendukung keseimbangan yang optimal dalam perekonomian.

2.5 Dokumentasi

9
3.1 Kesimpulan
Dalam konteks pembelajaran matematika di SMA Yadika Bandat Lampung terdapat berbagai
kendala dan hambatan yang dihadapi oleh siswa. Kompleksitas konsep-konsep matematika
seringkali menjadi tantangan utama, memerlukan pemahaman yang mendalam dan
kemampuan pemecahan masalah. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor internal, seperti
kemampuan individu, dan faktor eksternal, termasuk pengaruh dari keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Peran guru dalam mengatasi kendala tersebut sangat signifikan. Evaluasi yang
akurat, objektif, serta penggunaan metode pengajaran yang inovatif dapat meningkatkan
pemahaman dan keterampilan matematika siswa. Pentingnya menciptakan pembelajaran yang
bermakna, di mana siswa tidak hanya memahami konsep, tetapi juga dapat mengaitkannya
dengan dunia nyata, menjadi kunci dalam meningkatkan hasil belajar matematika. Oleh
karena itu, diperlukan upaya kolaboratif antara siswa, guru, dan faktor pendukung lainnya
agar pembelajaran matematika menjadi lebih efektif dan memuaskan.

3.2 Saran
SMA Yadika Bandar Lampung harus dapat menerapkan pembelajaran yang tidak terfokus
pada pengajaran yang monoton, agar siswa dapat memahami dan menangkap yang
disamapikan oleh guru. Kurangnya antusias siswa yang perlu dilakukanya peningkatan
melalui game sehingga mampu meningkatkan kemauan siswa dalam belajar. Melakukan
evalusi terhadap pengajaran yang dilakukan disekolah tersebut sehingga mampu
mengoptimalkan pembelajaran siswa.

10
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. d. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Investopedia, T. (2022). Kelebihan Produser Pengertian, Rumus, dan Contoh. Jakarta:
Investopedia.com.
Murphy, C. B. (2023). Pengertian Pengukuran dan Contoh Surplus Konsumen. Jakarta:
Dotdashmeredith.
Rananda, R. (2014). Konsumen,Produsen dan Efisiensi Pasar. Jakarta: Slideshare.com.
Yadika, S. (2024). Profil SMA Yadika Badar Lampung. Lampung: smayadikabalam.com.

11

Anda mungkin juga menyukai