Anda di halaman 1dari 23

MINI RISET FILSAFAT PENDIDIKAN

“ IMPLEMENTASI KURIKUKUM SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU


PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 2 LUBUK PAKAM ”
Disusun Oleh :

KELOMPOK 8

Adhinda Chyntia Gunawan (5223131011)


Greace Angelica Siregar (5223131027)

Dosen Pengampu : Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd


Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan

S-1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022-2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mini Riset yang berjudul
“Implementasi Kurikukum Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMP NEGERI
2 LUBUK PAKAM” sebagai tugas dari mata kuliah Filsafat Pendidikan. Kami berterimakasih
kepada seluruh pihak yang banyak membantu dalam proses penyusunan dan penyelesaian
makalah ini dari awal hingga akhir. Dan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan
kepada dosen mata kuliah Filsafat Pendidikan Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd yang
telah membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas ini.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini kiranya masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri tentunya.

Medan, November 2022

KELOMPOK 8

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUHAN........................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................... 4
1.2 Identifikasi Masalah.......................................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 6
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI .............................................................................................. 7
2.1 Landasan Teori ................................................................................................. 7
2.2 Definisi Mutu ................................................................................................... 8
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 12
3.1 Metode Penelitian ............................................................................................. 12
3.2 Fokus Penelitian................................................................................................ 12
3.3 Subjek Penelitia ................................................................................................ 13
3.4 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 13
3.5 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 14
BAB IV TEMUAN PENELITIAN .............................................................................. 16
4.1 Pembahasan......................................................................................................... 16
4.1.1 Deskripsi Sekolah ................................................................................... 16
4.2 Hasil Penelitian ................................................................................................... 18
BAB V PENUTUP......................................................................................................... 24
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 24
5.2 Saran .................................................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 25
LAMPIRAN................................................................................................................... 26

3
BAB I
PENDAHULUHAN

1.1. Latar Belakang

Dalam dunia Pendidikan, kurikulum menjadi hal yang sangat penting. Pendidikan
maupun pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari istilah tersebut, karena kurikulum
merupakan komponen dari pembelajaran. Tanpa adanya Kurikulum yang tepat, para
peserta didik tak akan memperoleh target pembelajaran yang sesuai. Seiring
berkembangnya zaman Kurikulum dalam dunia pendidikan pun terus mengalami
perubahan. Semuanya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik di eranya masing-
masing. Kurikulum menyusun dan mengatur proses belajar dan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan perubahan masyarakat, pengembangan kurikulum menjadi
sangat penting.

Kurikulum terus dikembangkan guna menyempurnakan dan mengevaluasi


kurikulum sebelumnya guna mencapai tujuan pembelajaran yang luhur. Kurikulum
2013, sebagaimana diuraikan dalam dokumen ini, merupakan hasil pengembangan
kurikulum pada tingkat satuan pembelajaran. Kurikulum ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pendidikan yang ada saat ini. Secara garis besar, istilah
kurikulum diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Sejumlah guru menilai adanya sisi positif dari kurikulum 2013. Kurikulum yang
tercipta pada era menteri pendidikan nasional Itu mampu memperbaiki sikap siswa
menjadi lebih baik. Sikap siswanya terlihat berubah.setiap guru menyampaikan aspek-
aspek penilaian yang dibutuhkan,perilaku-perilaku yang semestinya ditetapkan siswa
didalam kelas. Dengan adanya penilaian sikap,anak anak menjadi belajar berperilaku
lebih baik. Kurikulum 2013 memberi siswa kesempatan membuat penialain secara jujur
terhadap dirinya. Anak anak juga diberikan kesempatan menilai dirinya sendiri,lalu
penilaiannya di-cross check (diuji ulang) kepada temannya. Guru lalu menilai kejujuran
siswa disitu. Ada perubahan sikap pada mahasiswa yang semula tidak jujur menjadi
jujur. Kurikulum 2013 lebih bisa menggali kemampuan siswa. Dulu kan hanya
pengetahuan sekarang pendidikannya diterapkan benar untuk pembentukan
kepribadian. Karaktek siswa terhadap kurikulum 2013 ini adalah
religius,jujur,toleransi,disiplin,kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu,
semangat kebangsaan, cinta tanah air. Sikap atau penerapan yang ada di SMP Negeri 2
Lubuk Pakam yaitu disiplin dan jujur.

4
Contoh pada kedisiplinan yaitu:

Memiliki catatan kehadiran, memberikan penghargaan kepada warga sekolah yang


disiplin, memiliki tata tertib sekolah, membiasakan warga sekolah untuk disiplin.

Contoh pada kejujuran yaitu :

Tidak mencontek teman saar ulangan atau mengerjakan tugas. Kerjakan soal ulangan
dan tugas sebisa mungkin,asal jangan menyontek jawaban temen sebangku, tidak
mengambil barang milik temen atau baranf milik sekolah.

1.2.Identifikasi Masalah

Dari pengajaran suatu pembelajaran yang menggunakan Kurikulum 2013 mampu


memberikan berbagai dampak dari berbagai aspek pula tentunya. Dampak yang dialami
tentunya ingin selalu baik pada setiap individu. Masalah yang timbul sering sekali
memberikan dampak kepada yang merasakan pembelajaran tersebut. Datangnya
masalah dalam suatu pembelajaran sering terjadi karena setiap invidu yang melakukan
pembelajaran memiliki latar belakang masalah masing-masing sehingga terkadang
penerapan yang berlangsung sering tidak dilaksanakan dengan baik. Masalah yang
timbul tentunya memiliki solusi tersendiri melalui individu yang mengalaminya juga
berbagai aspek yang membantu seorang pelajar dan pengajar dalam menerima dam
memberi pengajaran.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya, mini riset ini
akan mengungkap permasalahan diantaranya :

Untuk Siswa

1. Apakah kurikulum yang kalian gunakan dalam pembelajaran saat ini


2. Bagaimana metode pembelajaran yang diberikan guru kepada kalian, sesuai
yang kalian rasakan?
3. Apakah kurikulum yang kalian jalani saat ini dapat beradaptasi pada diri
kalian?
4. Metode pembelajaran seperti apa yang kalian inginkan?

Untuk Guru

1. Seperti yang sudah kita ketahui saat ini pemerintah sudah menerapkan sistem
Kurikulum Merdeka. Bagaimana pendapat itu mengenai hal tersebut?
2. Bagaimana metode pembelajaran K13 yang diterapkan di sekolah saat ini.
Lalu bagaimana bapak pribadi memberikan pembelajaran kepada siswa di
kelas yang bapak ajarkan?
3. Apakah menurut bapak metode yang diterapkan pada sekolah ini efektif bagi
pembelajaran siswa?

5
1.4. Tujuan Penelitian

Mini riset ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana


pengimplementasian kurikulum di SMP Negeri 2 lubuk pakam. Selain itu tujuan
penelitian ini ada pada poin-poin berikut :

a. Mengetahui metode pembelajaran apa saja yang di sampaikan oleh guru di Smp
Negeri Lubuk Pakam
b. Untuk Mengetahui proses evaluasi penggunaan kurikulum k13 di Smp Negeri
2 Lubuk Pakam

1.5. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan referensi untuk kegiatan yang sama.


2. Sebagai bahan baca untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam dunia
pendidikan
3. Untuk mengetahui perkembangan dan penyelesaian dari masalah yang terdapat
di lingkungan sekolah
4. Dan untuk mengembangkan atau menyadarkan pihak warga sekolah dan
masyarakat terkait sistem pembelajaran yang terjadi.

6
BAB II

KAJIAN TEORI
2.1 Landasan Teori

Kurikulum 2013 merupakan suatu kebijakan baru pemerintah dalam bidang


pendidikan yang diharapkan mampu untuk menjawab tantangan dan persoalan yang
akan dihadapi oleh bangsa Indonesia ke depan. Perubahan yang mendasar pada
kurikulum 2013 dibanding dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya adalah perubahan
pada tingkat satuan pendidikannya dimana implementasi kurikulum ini dilakukan pada
tingkat satuan pendidikan mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan
sekolah menengah atas atau sekolah menengah kejuruan. Perubahan yang lain dapat
dilihat dari konsep kurikulum 2013 itu sendiri.

Kurikulum dalam hal ini diharapkan dapat memberikan keseimbangan aspek


kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor secara berimbang, sehingga pembelajaran
yang terjadi diharapkan dapat berjalan dengan menyeimbangkan ketiga aspek tersebut,
tidak seperti yang selama ini terjadi dimana pembelajaran lebih cenderung
mengutamakan aspek kognitif saja. Akibat dari konsep kurikulum 2013 itu, maka
penilaian dalam pembelajaran tentunya harus disesuaikan dengan konsep kurikulum itu
sendiri, sehingga penilaian juga harus didasarkan pada ketiga aspek tersebut yaitu harus
menilai aspek kognitifnya, menilai aspek afektifnya, dan menilai aspek
psikomotoriknya. Selain itu kurikulum 2013 juga membawa perubahan besar dalam
pelaksanaannya.

Hal ini ditunjukkan dengan disediakannya buku ajar yang disusun sesuai dengan
tuntutan kurikulum itu sendiri. Artinya kurikulum 2013 itu tidak sekedar hanya sebuah
konsep dan dokumen semata tetapi dalam implementasinya, kurikulum 2013 itu menata
bagaimana dan apa yang seharusnya dilakukan guru dalam melaksanakan
pembelajarannya. Seperti yang diungkapkan sebelumnya bahwa pada kurikulum 2013
pembelajaran itu tidak hanya menekankan pada aspek kognitif saja, tetapi harus meliputi
ketiga aspek. Pola pikir yang menjadi rumusan dalam pembentukan kurikulum itu
adalah memandang bahwa standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan.
Berbeda halnya dengan kurikulum sebelumnya yaitu standar kompetensi diturnkan dari
standar isi.

7
Kurikulum 2013 menuntut agar dalam pelaksanaan pembelajaran siswa diberi
kebebasan berpikir memahami masalah, membangun strategi penyelesaian masalah,
mengajukan ide-ide secara bebas dan terbuka. Kegiatan guru dalam pembelajaran
adalah melatih dan membimbing siswa berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan
masalah. Guru harus berupaya untuk mengorganisasikan kerjasama dalam kelompok
belajar, melatih siswa berkomunikasi menggunakan grafik, diagram, skema, dan
variabel. Diharapkan seluruh hasil kerja selalu dipresentasikan di depan kelas untuk
menemukan berbagai konsep, hasil penyelesaian masalah, aturan serta prinsip yang
ditemukan melalui proses pembelajaran. Pembelajaran tidak hanya ditekankan pada satu
aspek saja tetapi keseimbangan pada aspek afektif, aspek psikomotorik, dan aspek
kognitif.

Berdasarkan pola pikir kurikulum 2013, maka pembelajaran dalam implementasi


kurikulum juga mengalami perubahan. Perubahan ini mengakibatkan pendekatan
pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan saintifik yaitu pendekatan yang
menggunakan pendekatan ilmiah. Kriteria dalam pendekatan ini menekankan beberapa
aspek antara lain: 1) Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan,
legenda, atau dongeng semata; 2) Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif
guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau
penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis; 3) Mendorong dan menginspirasi
siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami,
memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. Mendorong dan
menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan
tautan satu sama lain dari materi pembelajaran; 4) Mendorong dan menginspirasi siswa
mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan
objektif dalam merespon materi pembelajaran; 5) Berbasis pada konsep, teori, dan fakta
empiris yang dapat dipertanggungjawabkan; 6) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara
sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.

2.2 Definisi Mutu

Mutu berdasarkan bahasa mutu berarti kualitas, tingkat, derajat, kadar. menjadi
suatu konsep, mutu acapkali ditafsirkan dengan beragam definisi, bergantung kepada
pihak dan sudut pandang mana konsep itu di persepsikan. dalam global pendidikan, dua
8
pertanyaan utama yang penting dikemukakan ialah ap yang dihasilkan serta siapa
pemakai pendidikan. Pengertian tersebut merujuk pada nilai tambah yg diberikan oleh
pendidikan serta pihak-pihak yang memproses serta menikmati hasil-yang akan terjadi
pendidikan.

Pendidikan merupakan Suatu forum yg mengani duduk perkara proses


pengenalan, yang intinya mengantarkan seseorang di kebudayaan. Sedangkan dari Prof.
H.M. Arifin, merupakan proses budaya buat menaikkan kualitas dan prestise insan
sepanjang hayat, yang dilaksanakan di lingkunagn keluarga, sekolah serta masyarakat.
Sedangkan mutu pendidikan adalah kemampuan sistem pendidikan, baik berasal segi
pengelolaan juga dari segi proses pendidikan itu sendiri, di arhkan secara efektif buat
menaikkan nilai tambah berasal faktor-faktor input (besarnya kelas sekolah, guru, buku
pelajaran, situasi belajar dan kurikulum, manajemen sekolah, famili) agar membentuk
out-put setinggitingginya.

Berdasarkan PP No. 19/2005, terdapat delapan standar pendidikan nasional yang


digarap oleh BSNP, yaitu:

1. Standar Isi

Standar isi merupakan ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran ayang harus dipenuhi oleh peserta
didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi ini memuat kerangka dasar,
struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satua pendidikan dan kalender
pendidikan/akademik.

2. Standar Proses

Standar proses ini meliputi pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan


untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

3. Standar Kompetensi

Lulusan Standar ini merupakan kulifikasi kemampuan lulusan yang berkaitan


dengan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


9
Standar ini merupakan standar nasional tentang kriteria pendidikan prajabatan
dan kelayakan fisik maupun mental serta pendidikan dalam jabatan dari tenaga guru dan
tanaga kependidikan lainnya.

5. Standar Sarana dan Prasarana

Standar ini merupakan kriteria minimal tentang ruang belajar, perpustakaan,


tempat olahraga, tempat ibadah, tempat bermain dan rekreasi, laboratorium, bengkel
kerja, sumber belajar lainnya yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran.
Dalam standar ini termasuk pula penggunaan teknologi informasi dan

6. Standar Pengelolaan

Standar ini meliputi perencanaan pendidikan, pelaksanaan dan pengawasan


kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, pengelolaan pendidikan di tingkat
kabupaten/kota, provinsi, dan pada tingkat nasional. tujuan dari standar ini ialah
meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

7. Standar Pembiayaan

Standar ini merupakan standar nasional yang berkaitan dengan komponen dan
besarnya biaya operasi satuan pendidikan selama satu tahun.

8. Standar Penilaian

Pendidikan Standar ini merupakan standar nasional penilaian pendidikan tentang


mekanisme, prosedur, instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian yang
dimaksud di sini adalah penilaian pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang
meliputi: penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah. Sedangkan bagi pendidikan
tinggi, penilaian tersebut hanya meliputi: penilaian hasil belajar oleh pendidik dan
satuan pendidikan.

Satuan pendidikan yang telah atau hampir memenuhi atau melampaui standar
nasional pendidikan dapat menggunakan atau menetapkan standar di atas SNP sebagai
acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pengembangan sistem
penjaminan mutu pendidikan. Standar yang ditetapkan oleh satuan pendidikan harus

10
lebih tinggi dari SNP.Penetapan standar dan indikatornya harus disesuaikan dengan
prinsip penyelenggaraan pendidikan di Indonesia

Ukuran keberhasilan penjaminan mutu oleh satuan pendidikan terdiri dari indikator
proses, output , outcome dan dampak.

• Indikator proses

Meningkatnya kemampuan satuan pendidikan dalam menjalankan siklus


penjaminan mutu pendidikan yang dapat diidentifikasi dari adanya perubahan
pengelolaan satuan pendidikan; adanya kebijakan dan implementasi kebijakan yang
mengacu pada SNP; meningkatnya kemampuan dalam merencanakan dan
melaksanakan rencana pemenuhan mutu yang disusun; dan meningkatnya kemampuan
untuk memonitor dan mengevaluasi mekanisme yang telah dilakukan.

• Indikator output

Terwujudnya peningkatan mutu pendidikan pada satuan pendidikan, yang


ditunjukkan dengan meningkatnya kompetensi pendidik dalam menjalankan proses
pembelajaran mulai dari perencanaan hingga penilaian, pengembangan kegiatan-
kegiatan ekstrakurikuler, meningkatnya pengelolaan sarana prasarana dan keuangan,
kerjasama dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan.

• Indikator outcome

Adanya peningkatan hasil belajar peserta didik; hasil uji kompetensi dan
penilaian kinerja pendidik dan tenaga kependidikan; prestasi satuan pendidikan beserta
anggota; terwujudnya lingkungan belajar yang menyenangkan; adanya penghargaan
serta dukungan finansial pemangku kepentingan.

• Indikator dampak

Terbangunnya budaya mutu dengan terlaksananya penjaminan mutu yang


berkesinambungan dan berkelanjutan pada satuan pendidikan.

11
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.


Menurut Sugiyono (2016:9) metode deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang
berdasarkan pada filsafat postpositivisme digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrument kunci teknik pengumpulan data dilakukan secara trigulasi (gabungan),
analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna daripada generalisasi. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk
menggambarkan, melukiskan, menerangkan,menjelaskan dan menjawab secara lebih
rinci permasalahan yang akan diteliti dengan mempelajari semaksimal mungkin
seorang individu, suatu kelompok atau suatu kejadian. Dalam penelitian
kualitatifmanusia merupakan instrumen penelitian dan hasil penulisannya berupakata-
kata atau pernyataan yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Alasan peneliti memilih desain penelitian deskriptif kualitatif karena peneliti


ingin mendeskripsikan keadaan yang akan diamati di lapangan dengan lebih spesifik,
transparan, dan mendalam.

•Secara umum, metode penelitian kualitatif adalah cara untuk menyusun data
atau informasi yang telah dikumpulkan peneliti dengan hasil akhir dalam bentuk tulisan.
Metode penelitian kualitatif dirumuskan dalam bentuk tulisan, seperti rumusan masalah
yang berbentuk asosiatif, deskriptif, dan komparatif.

• Metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status sekelompok


manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, atau pun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang.

3.2 Fokus Penelitian

Fokus penelitian memuat rincian pertanyaan tentang cakupan atau topik- topik yang
akan diungkap atau digali dalam penelitian. Fokus penelitian merupakan garis besar dari
pengamatan penelitian, sehingga observasi dan analisa hasil penelitian lebih terarah.
Penentuan fokus penelitian lebih diarahkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan

12
diperoleh untuk membatasi studi kualitatif sekaligus membatasi penelitian guna
memilih mana data yang relevan dan mana data yang tidak relevan.

(Sugiyono 2017;207) pembatasan dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada


tingkat kepentingan, urgensi dan reliabilitas masalah yang akan dipecahkan. Penelitian
ini difokuskan meliputi: Bagaimana Implementasi Kurikulum 2013.

3.3 Subjek Penelitian

Adapun Subjek daripada penelitian kelompok 2 (dua) yaitu:

1. 1 (satu) Guru SMP Negeri 2 Lubuk Pakam


a. Guru yang diwawancarai bernama bapak Arlis Sitanggang selaku guru PKN di
SMP Negeri 2 Lubuk Pakam
2. 24 Siswa/i kelas IX.7
Jumlah siswa dikelas berjumlah 30 orang, tetapi yang datang pada saat melakukan
wawancara hanya 24 Siswa/i, artinya terdapat 6 orang siswa yang tidak hadir pada
tanggal 22 Oktober 2022. Wawancara dilakukan sesuai kursi belajar siswa .
3.4 Teknik Analisis data
Analisa data dimulai dengan meneliti data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu:
Pengamatan langsung ke lapangan, wawancara, dan dokumentasi.
1) Perencanaan Tindakan
Peneliti terjun langsung ke sekolah kemudian meneliti terkait implementasi
kurikulum 2013 (mengapa 2013, karena sekolah yang diteliti oleh peneliti belum
menggunakan kurikulum merdeka).
2) Pelaksanaan Tindakan
Peneliti mengikuti kegiatan proses mengajar yang sedang berlangsung saat berada
didalam kelas yang dimana unuk mengetahui bagaimana interaksi antar murid dan juga
guru dalam kurikulum 2013. Langkah-langkah kegiatan tersebut antara lain :
a. Peneliti mengamati kegiatan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung di
dalam kelas.
b. Mewawancarai guru dengan beberapa pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya
c. Peneliti tidak hanya mewawancarai guru, tetapi juga peneliti akan mewawancarai
murid. karena pada kurikulum 2013 ini guru dan murid saling terlibat
d. Ikut serta masuk ke dalam kelas untuk mewawancarai murid.

13
3.5 Teknik Pengumpulan Data
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (sugiyono, 2016;224)
bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka
teknik pengumpulan data dapat dilaukan dengan cara, observasi, wawancara, angket, dan
dokumentasi. Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya memakai 3 teknik
pengumpulan data yaitu:
1. Wawancara
Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang sendiri atau
self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Penulis
melakukan wawancara melalui tatap muka (face to face).

2. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu teknik wawnancara dan kuesioner. Kalau
wawancara kan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang maka observasi tidak
terbatas pada orang tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Sutrisno Hadi (1986)
mengemukakan bahwa observasi merupakan satu proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting
adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan
penulis ialah dengan memperhatikan bagaimana sistem kerja ataupun proses
pembelajaran murid dengan guru saat berada didalam kelas.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa


berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dengan
Dokumentasi ini, penulis membawa buku untuk catatan hasil dari wawancara ataupun
pengambilan perekaman suara pada saat wawancara. Dan juga dokumentasi peneliti
dengan yang diwawancarai. Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan
metode wawancara dan observasi dalam penelitian kualitatif.

BAB IV

14
PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan

4.1.1 Deskripsi Sekolah

SK Pendirian Sekolah :6

Tanggal SK Pendirian : 2018-02-14

Status Kepemilikan : Negeri

SK Izin Operasional :6

Tanggal SK Izin : 2018-02-14

Adapun Visi dan Misi yang dimiliki SMP Negeri 2 Lubuk Pakam:

Visi: Terwujudnya SMP Negeri 2 Lubuk Pakam yang Berdisiplin, Berprestasi,


Berwawasan Lingkungan Dan Global Berlandaskan Iman Dan Taqwa

Misi:

1. Menumbuh kembangkan Penghayatan dan pengenalan terhadap ajaran agama yang


dianut. Sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak

2. Melaksanakan tata tertib dan peraturan sekolah untuk menciptakan warga sekolah yang
ber disiplin dan ber budipekerti

3. Mengembangkan sistem informasi manajemen berbasis sekolah dan berbasis IT

4. Melaksanakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan

5. Mengembangkan kompetensi tenaga Pendidik dan kependidikan melalui pendidikan


dan pelatihan, serta pertemuan berkala dan berKesinambungan

6. Menciptakan Etos kerja dan Etos belajar yang berlandaskan kekeluargaan bagi seluruh
warga sekolah

7. Membekali peserta didik dengan berbagai keterampilan, melalui kegiatan akademik


dan non akademik

15
8. Melaksanakan pembelajaran pembiasaan dan bimbingan secara efektif sehingga setiap
siswa dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya

9. Mengantisipasi timbulnya penggunaan obat-obat terlarang, kenakalan remaja dan


tawuran antar pelajar

10. Mengelola lingkungan sekolah sebagai sumber pembelajaran

UPT SPF SMP NEGERI 2 LUBUK PAKAM menyediakan listrik untuk membantu
kegiatan belajar mengajar. Sumber listrik yang digunakan oleh UPT SPF SMP NEGERI
2 LUBUK PAKAM berasal dari PLN. UPT SPF SMP NEGERI 2 LUBUK PAKAM
menyediakan akses internet yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan belajar
mengajar menjadi lebih mudah. Provider yang digunakan UPT SPF SMP NEGERI 2
LUBUK PAKAM untuk sambungan internetnya adalah Indosat IM2 (Satelit).

Adapun Sarana dan Prasarana yang dimiliki SMP Negeri 2 Lubuk Pakam :

Ruang Kelas berjumlah (27)

Ruang Perpustakaan berjumlah (1)

Ruang Laboratorium berjumlah (4)

Ruang Pimpinan berjumlah (1)

Ruang Guru berjumlah (1)

Ruang Ibadah berjumlah (1)

Ruang UKS berjumlah (1)

Ruang Toilet berjumlah (4)

Ruang Gudang berjumlah (1)

Ruang Sirkulasi berjumlah (1)

Tempat Bermain / Olahraga berjumlah (1)

Ruang TU berjumlah (1)

Ruang Konseling berjumlah (1)

16
Ruang OSIS berjumlah (1)

Ruang Bangunan berjumlah (17)

Total : 63 bangunan

Strategi dari SMP Negeri 2 Lubuk Pakam untuk kemajuan sikap disiplin Siswa/i ialah
menerapkan sistem tambah jam. Yaitu sistem bagi siswa yang tidak mengerjakan tugas
maka akan diberikan keterlambatan jadwal pulang sekolah untuk menyelesaikan tugas
yang tidak dibuat pada hari itu. Hal ini mampu menjadi strategi untuk mendukung
kedislipinan siswa yang nantinya akan menunjang sistem belajar yang lebih baik.

4.2 Hasil Penelitian


Wawancara Guru SMP Negeri 2 Lubuk Pakam
 Hasil Wawancara Guru SMP Negeri 2 Lubuk pakam
Dari Hasil Wawancara kepada bapak ARLIS selaku guru PKN di SMP
Negeri 2 Lubuk Pakam pada tanggal 22 Oktober 2022,dari pertanyaan pertama yang
kami ajukan yaitu “Seperti yang sudah kita ketahui saat ini pemerintah sudah
menerapkan sistem Kurikulum Merdeka. Bagaimana pendapat itu mengenai hal
tersebut?”. Bapak Arlis menjawab “Kurikulum Merdeka tentunya terdapat
perbedaan dengan Kurikulum 2013 yang masih digunakan saat ini,misalkanya pada
Kurikulum Merdeka siswa harus menggunakan Handphone/teknologi canggih
lainnya dalam proses pembelajarannya. Dalam artian Kurikulum Merdeka menjadi
sedikit lebih sulit dibandingkan Kurikulum 2013”.
Pertanyaan Kedua yang kami ajukan yaitu “Bagaimana metode pembelajaran
K13 yang diterapkan di sekolah saat ini. Lalu bagaimana bapak pribadi memberikan
pembelajaran kepada siswa di kelas yang ibu ajarkan?”. Bapak Arlis Menjawab
“Karena saya mengajar PKN jadi metode yang diberikan tidak hanya berupa teori
dengan metode ceramah, tanya sesuai dengan materi pada pertemuan tersebut.
Artinya siswa akan mudah memahami materi praktikum yang diajarkan karena
melakukan kontak langsung dengan bahan ajar yang dibawakan juga siswa aktif.
Tetapi hal tersebut kembali lagi kepada minat belajar siswa juga bagaimana seorang
guru mampu mengatasi tingkah laku dari para siswa tersebut. Saat ini sekolah
menerapkan sistem ramah anak artinya siswa yang memili minat belajar yang sedikit,

17
harus lebih ekstra dalam menasihati dan memberikan pengajaran sesuai pengertian
daripada seorang guru kepada siswanya”.

Pertanyaan Ketiga Yang kami ajukan yaitu “Apakah menurut bapak metode
yang diterapkan sekolah ini efektif bagi pembelajaran kepada siswa?”. Bapak Arlis
menjawab “Sudah cukup efektif, karena metode yang diberikan dapat disesuaikan
dan fasilitas yang diberikan pihak sekolah untuk berlangsungnya pembelajaran yang
baik juga sudah cukup terpenuhi. Artinya siswa tidak memiliki kendala pada buku
paket, buku belajar dan buku referensi lainnya dan tidak menjadi beban bagi seorang
siswa karena fasilitas sudah diberikan kepada pihak sekolah bagi setiap siswa tanpa
terkecuali”.

Wawancara Siswa SMP Negeri 2 Lubuk Pakam


Adapun 4 pertanyaan yang kami ajukan pada beberapa siswa yaitu:
1. Apakah kurikulum yang kalian gunakan dalam pembelajaran saat ini
2. Bagaimana metode pembelajaran yang diberikan guru kepada kalian, sesuai
yang kalian rasakan?
3. Apakah kurikulum yang kalian jalani saat ini dapat beradaptasi pada diri
kalian?
4. Metode pembelajaran seperti apa yang kalian inginkan?
 Hasil wawancara dari Siswa 1(satu) yaitu:
1. K13
2. Metode yang diajarkan oleh guru kepada mereka berupa metode campuran
pembelajaran, kadang gurunya menerapkan metode ceramah lalu berdiskusi, ada
juga sifat guru yang datang langsung kasih tugas tanpa menjelaskan materi, yang
membuat siswa" tersebut bingung akan tugas yang diberikan guru tersebut, dan ada
juga model guru yang suka menyulitkan siswa dengan memberikan banyak tugas
kepada siswa nya
3. Mereka dapat beradaptasi dengan kurikulum yang digunakan disekolah, tpi
terkadang ada kendala yang dirasakan mereka saat proses pembelajaran. Sebagai
contoh ada beberapa guru yang suka memberikan tugas yang terlalu berlebihan
kepada siswa nya, yang dimana karna hal tersebut siswa mudah bosan dalam
melaksanakan proses pembelajaran. Dan sistem pemberian tugas tersebut, itu
kembali lagi kepada masing-masing siswa, karna ada juga sebagian siswa yang

18
menyukai tugas-tugas yang diberikan oleh guru tersebut. Dan bagi siswa yang
menyukai tugas mereka dapat beradaptasi dengan baik terhadap kurikulum K13 ini
4. Mereka lebih menyukai materi berupa praktik ketimbang teori, karna mereka lebih
menyukai yang real dilapangan ketimbang teori nya.
 Hasil wawancara dari Siswa dua (2)
1. Kurikulum 2013
2. Metode pembelajarannya seperti diskusi, dan ceramah. Yang mereka rasakan dari
metode yang telah diberikan oleh guru mereka agak sulit menangkap apa yang di
jelaskan oleh guru.
3. Kurikulum yang mereka jalani dapat beradaptasi pada diri mereka,walaupun
terkadang ada sulitnya juga untuk memahami.
4. Metode pembelajaran yang mereka inginkan seperti diskusi, kemudian di setiap
metode ceramah itu mereka ingin ada tanya jawab tapi seperti game yang mengenai
paparan materi yang telah di sampaikan kepada guru agar mereka tidak bosen.
 Hasil Wawancara dari Siswa 3(tiga), yaitu:
1. Kurikulum K13
2. Metode pembelajaran yang diberikan guru tergantung pada materi yang diberikan
guru ada metode ceramah, metode praktikum, metode diskusi. Mereka merasa
beberapa metode susah untuk diikuti.
3. Kurikulum yang mereka jalani dapat beradaptasi pada diri mereka walaupun harus
bertahap.
4. Mereka menginginkan metode ceramah menjadi metode pembelajaran mereka.

Dan itulah hasil dari jawaban atas wawancara terkait “ implementasi


kurikukum sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di smp negeri 2 lubuk
pakam ” yang telah kelompok 2(dua) lakukan.

19
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah kelompok II (dua) lakukan, warga sekolah dari SMP
Negeri 2 Lubuk Pakam telah mengimplementasikan kurikulum 2013 dalam
meningkatkan mutu daripada pendidikan. Terbukti dengan contoh sikap pembelajaran
yang diberi dan diterima oleh Siswa/I dan guru yang melakukan pembelajarn. Juga
didalam pembelajaran Kurikulum 2013 ini sangat mementingkan sikap yang baik
dengan upaya dan usaha yang dilakukan oleh berbagai cara dari pihak guru dengan
memperhatikan psikologi anak yang memiliki latar belakang berbeda-beda pada setiap
individu. Maka dari itu kurikulum ini mampu memberikan ajakan secara tidak langsung
kepada pengajar untuk ikut memperhatikan pentingnya perkembangan minat belajar
anak melalui sikap dan cara belajarnya dengan memberikan kontak langsung secara
intens antar guru dan murid sebagaimana yang telah dipaparkan oleh pihak yang sudah
kami wawancarai.

5.2 Saran
Diharapkan agar pihak sekolah terus memberikan dukungan terhadap perkembangan
minat belajar anak yang nantinya akan melahirkan mutu belajar yang efektif dan prestasi
dari berbagai aspek baik akademik maupun non-akademik pada setiap siswa tanpa
terkecuali walaupun setiap siswa memiliki latar belakang yang berbeda-beda.

20
DAFTAR PUSTAKA

Anwar Radiansyah. (2014). Hal hal yang mendasari penerapan kurikulum 2013.
HUMANIORA, 5(1)

Lestari. FA. (2016). Perbandingan Red Orange Startegy versus Blue Ocean Strategy
terhadap Coffee Shop di Yogyakarta. E-Journal UAJY.

Mulyana Aina. (2018). Indikator Mutu Pendidikan ( Indikator Standar nasional pendidikan).
Pendidikan Kewarganegaraan

Sinambela, P. N. (2017). Kurikulum 2013 dan implementasinya dalam pembelajaran.


Generasi Kampus, 6(2).

21
LAMPIRAN

Gambar : Foto di Depan Kelas Untuk Menjelaskan Pertanyaan yang Akan di


Tanyakan Kepada Beberapa Siswa/i di Kelas

22
23

Anda mungkin juga menyukai