Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan: 12 LEMBARAN KERJA 11 SKS : 2

Dosen: Dr. Arif MATA KULIAH KEPEMIMPINAN Kode :


Rahman Prodi S1 PTIK
Hari/ Tanggal: Fakultas Teknik – Unimed Waktu : 10’
Selasa:23 November Paraf Dosen
2021
Nama Mhs: Siti Faizami Nilai :
Materi: Konsep, penyusunan dan simulasi skenario kepemimpinan publik.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan konsep, menyusun dan mensimulasikan skenario
kepemimpinan publik..

Soal:
1.Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang konsep, penyusunan dan simulasi skenario
kepemimpinan publik beserta rujukannya?
2. Simpulkan konsep, penyusunan dan simulasi skenario kepemimpinan publik menurut Saudara
berdasarkan rujukan yang dideskripsikan di atas (no.1)!
3. Susun skenario simulasi implementasi kepemimpinan publik?
Jawaban:
1. pendapat ahli tentang konsep, penyusunan dan simulasi skenario kepemimpinan operasional
sebagai berikut:

%. The Lexicon Webster Dictionary

Menurut The Lexicon Webster Dictionary cetakan tahun 1978, kata publik diserap dari bahasa
Inggris public yang secara etimologis berasal dari bahasa Latin, publicus yang berarti for populicus
dan populicus berasal dari kata populus yang berarti people. Selanjutnya kata public diartikan
sebagai bukan perseorangan, meliputi orang banyak, berkaitan dengan atau mengenai suatu
negara, bangsa, atau masyarakat, seperti digunakan dalam frase public finance (keuangan negara),
public administration (tata usaha negara), public service (pelayanan publik), public transport
(pengangkutan umum), public relation (hubungan masyarakat), public interest (kepentingan
umum), dan lain-lain.

%. Herbert Blumer

Menurut Herbert Blumer, pengertian publik adalah sekelompok orang yang dihadapkan pada suatu
permasalahan dengan berbagai pendapat mengenai cara pemecahan persoalan tersebut, serta
terlibat dalam diskusi mengenai persoalan itu. Sedangkan Emery Bogardus mendefinisikan Publik
adalah sejumlah orang yang bersatu dalam satu ikatan dan mempunyai pendirian sama terhadap
suatu permasalahan sosial
2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian publik adalah sekelompok orang
(individu) yang masing-masing memiliki kepentingan dalam hubungan antar manusia (sosiologis).
Sebagaimana dinyatakan secara semantik tentang pengertian kata publik di atas bahwa kata publik
meliputi pengertian orang banyak atau masyarakat beserta hubungannya.

3. Publik adalah salah-satu kajian dari Ilmu Administrasi Publik yang banyak dipelajari oleh ahli
serta ilmuwan Administrasi Publik. Berikut beberapa pengertian dasar kebijakan publik yang
dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Dye (1981:1): “Public policy is whatever governments
choose to do or not to do”. Dye berpendapat sederhana bahwa kebijakan publik adalah apapun
yang dipilih pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan.

Sementara Anderson dalam Public Policy-Making (1975:3) mengutarakan lebih spesifik bahwa:
“Public policies are those policies developed by government bodies and official”. Berhubungan
dengan konteks pencapian tujuan suatu bangsa dan pemecahan masalah publik, Anderson dalam
Tachjan (2006i:19) menerangkan bahwa kebijakan publik merupakan serangkaian kegiatan yang
mempunyai maksud atau tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seorang aktor atau
sekelompok aktor yang berhubungan dengan suatu permasalahan atau suatu hal yang diperhatikan.
Seiring dengan pendapat tersebut Nugroho (2003:52) menjelaskan bahwa kebijakan publik
berdasarkan usaha-usaha pencapaian tujuan nasional suatu bangsa dapat dipahami sebagai
aktivitas-aktivitas yang dikerjakan untuk mencapai tujuan nasional dan keterukurannya dapat
disederhanakan dengan mengetahui sejauhmana kemajuan pencapaian cita-cita telah ditempuh.
Setiap kebijakan publik mempunyai tujuan-tujuan baik yang berorientasi pencapian tujuan
maupuan pemecahan masalah ataupun kombinasi dari keduanya. Secara padat Tachjan (Diktat
Kuliah Kebijakan Publik, 2006ii:31) menjelaskan tentang tujuan kebijakan publik bahwa tujuan
kebijakan publik adalah dapat diperolehnya nilai-nilai oleh publik baik yang bertalian dengan
public goods (barang publik) maupun public service (jasa publik).

Nilainilai tersebut sangat dibutuhkan oleh publik untuk meningkatkan kualitas hidup baik fisik
maupun non-fisik. Berdasarkan teori yang dikemukakan Bromley dalam Tachjan (2006ii:17),
kebijakan publik memiliki tiga tingkatan yang berbeda berdasarkan hierarki kebijakan, yaitu:
policy level, organizational level, operational level. Dalam suatu negara demokratis policy level
diperankan oleh lembaga yudikatif dan legislatif, sedang organizational level diperankan oleh
lembaga eksekutif. Selanjutnya operational level dilaksanakan oleh satuan pelaksana seperti
kedinasan, kelembagaan atau kementerian. Pada masing-masing level, kebijakan publik
diwujudkan dalam bentuk institutional arrangement atau peraturan perundangan yang disesuaikan
dengan tingkat hierarkinya. Sementara pattern interaction adalah pola interaksi antara pelaksana
kebijakan paling bawah (street level bureaucrat) dengan kelompok sasaran (target group)
kebijakan yang menunjukkan pola pelaksanaan kebijakan yang menentukan dampak (outcome)
dari kebijakan tersebut. Hasil suatu kebijakan dalam kurun waktu tertentu yang ditetapkan akan
ditinjau kembali (assesment) untuk menjadi umpan balik (feedback) bagi semua level kebijakan
yang diharapkan terjadi sebuah perbaikkan atau peningkatan kebijakan. Adapun proses kebijakan
publik adalah serangkian kegiatan dalam menyiapkan, menentukan, melaksanakan serta
mengendalikan kebijakan. Efektivitas suatu kebijakan publik ditentukan oleh proses kebijakan
yang melibatkan tahapan-tahapan dan variabel-
.

Daftar pustaka:
• https://www.academia.edu/40587958
• https://setabasri01.blogspot.com/2011/.../kepemimpinan-dalam-organisasi
• https://www.jojonomic.com/blog/gaya-kepemimpinan/

Anda mungkin juga menyukai