Anda di halaman 1dari 3

Pertemuan : 13 LEMBARAN KERJA SKS : 2

Dosen : Dr. Arif MATA KULIAH KEPEMIMPINAN Kode :


Rahman Prodi S1 Pendidikan Teknik Elektro
Hari/ Tanggal Fakultas Teknik-Unimed Waktu : 10
Selasa, 23-11-2021 Paraf Dosen
Nama Mhs: Khofifah Qalbun Salima Nilai:
Nim : 5213351022
Materi : Konsep, penyusunan dan simulasi skenario kepemimpinan publik.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan konsep, menyusun dan mensimulasikan skenario
kepemimpinan publik.
Soal:

1. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang konsep, penyusunan dan simulasi skenario
kepemimpinan publik beserta rujukannya?
2. Simpulkan konsep, penyusunan dan simulasi skenario kepemimpinan publik menurut Saudara
berdasarkan rujukan yang dideskripsikan di atas (no.1)!
3. Susun skenario simulasi implementasi kepemimpinan publik?
Jawaban:

1. Menurut The Lexicon Webster Dictionary cetakan tahun 1978, kata publik diserap dari
bahasa Inggris public yang secara etimologis berasal dari bahasa Latin, publicus yang berarti for
populicus dan populicus berasal dari kata populus yang berarti people. Selanjutnya kata public
diartikan sebagai bukan perseorangan, meliputi orang banyak, berkaitan dengan atau mengenai
suatu negara, bangsa, atau masyarakat, seperti digunakan dalam frase public finance (keuangan
negara), public administration (tata usaha negara), public service (pelayanan publik), public
transport (pengangkutan umum), public relation (hubungan masyarakat), public interest
(kepentingan umum), dan lain-lain. Menurut Herbert Blumer, pengertian publik adalah
sekelompok orang yang dihadapkan pada suatu permasalahan dengan berbagai pendapat
mengenai cara pemecahan persoalan tersebut, serta terlibat dalam diskusi mengenai persoalan
itu. Sedangkan Emery Bogardus mendefinisikan Publik adalah sejumlah orang yang bersatu
dalam satu ikatan dan mempunyai pendirian sama terhadap suatu permasalahan sosial.

2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian publik adalah sekelompok orang
(individu) yang masing-masing memiliki kepentingan dalam hubungan antar manusia
(sosiologis). Sebagaimana dinyatakan secara semantik tentang pengertian kata publik di atas
bahwa kata publik meliputi pengertian orang banyak atau masyarakat beserta hubungannya.

3. Publik adalah salah-satu kajian dari Ilmu Administrasi Publik yang banyak dipelajari oleh
ahli serta ilmuwan Administrasi Publik. Berikut beberapa pengertian dasar kebijakan publik yang
dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Dye (1981:1): “Public policy is whatever
governments choose to do or not to do”. Dye berpendapat sederhana bahwa kebijakan publik
adalah apapun yang dipilih pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan.
Sementara Anderson dalam Public Policy-Making (1975:3) mengutarakan lebih spesifik
bahwa: “Public policies are those policies developed by government bodies and official”.
Berhubungan dengan konteks pencapian tujuan suatu bangsa dan pemecahan masalah publik,
Anderson dalam Tachjan (2006i:19) menerangkan bahwa kebijakan publik merupakan
serangkaian kegiatan yang mempunyai maksud atau tujuan tertentu yang diikuti dan
dilaksanakan oleh seorang aktor atau sekelompok aktor yang berhubungan dengan suatu
permasalahan atau suatu hal yang diperhatikan. Seiring dengan pendapat tersebut Nugroho
(2003:52) menjelaskan bahwa kebijakan publik berdasarkan usaha-usaha pencapaian tujuan
nasional suatu bangsa dapat dipahami sebagai aktivitas-aktivitas yang dikerjakan untuk mencapai
tujuan nasional dan keterukurannya dapat disederhanakan dengan mengetahui sejauhmana
kemajuan pencapaian cita-cita telah ditempuh. Setiap kebijakan publik mempunyai tujuan-tujuan
baik yang berorientasi pencapian tujuan maupuan pemecahan masalah ataupun kombinasi dari
keduanya.
Secara padat Tachjan (Diktat Kuliah Kebijakan Publik, 2006ii:31) menjelaskan tentang
tujuan kebijakan publik bahwa tujuan kebijakan publik adalah dapat diperolehnya nilai-nilai oleh
publik baik yang bertalian dengan public goods (barang publik) maupun public service (jasa
publik). Nilainilai tersebut sangat dibutuhkan oleh publik untuk meningkatkan kualitas hidup
baik fisik maupun non-fisik. Berdasarkan teori yang dikemukakan Bromley dalam Tachjan
(2006ii:17), kebijakan publik memiliki tiga tingkatan yang berbeda berdasarkan hierarki
kebijakan, yaitu: policy level, organizational level, operational level. Dalam suatu negara
demokratis policy level diperankan oleh lembaga yudikatif dan legislatif, sedang organizational
level diperankan oleh lembaga eksekutif. Selanjutnya operational level dilaksanakan oleh satuan
pelaksana seperti kedinasan, kelembagaan atau kementerian. Pada masing-masing level,
kebijakan publik diwujudkan dalam bentuk institutional arrangement atau peraturan perundangan
yang disesuaikan dengan tingkat hierarkinya. Sementara pattern interaction adalah pola interaksi
antara pelaksana kebijakan paling bawah (street level bureaucrat) dengan kelompok sasaran
(target group) kebijakan yang menunjukkan pola pelaksanaan kebijakan yang menentukan
dampak (outcome) dari kebijakan tersebut. Hasil suatu kebijakan dalam kurun waktu tertentu
yang ditetapkan akan ditinjau kembali (assesment) untuk menjadi umpan balik (feedback) bagi
semua level kebijakan yang diharapkan terjadi sebuah perbaikkan atau peningkatan kebijakan.
Adapun proses kebijakan publik adalah serangkian kegiatan dalam menyiapkan, menentukan,
melaksanakan serta mengendalikan kebijakan. Efektivitas suatu kebijakan publik ditentukan oleh
proses kebijakan yang melibatkan tahapan-tahapan dan variabel-

Anda mungkin juga menyukai