Anda di halaman 1dari 4

Pertemuan: 12 LEMBARAN KERJA I SKS : 2

Dosen : Yuniarto MATA KULIAH KEPEMIMPINAN Kode :


Hari/ Tanggal: Prodi S1 Pendidikan Teknik Mesin Waktu : 10’
……………………. Fakultas Teknik – Unimed Paraf Dosen
Nama Mhs: Samuel Wan Devanko Nababan Nilai :

Soal:
1. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang konsep, penyusunan dan simulasi skenario
kepemimpinan organisasi beserta rujukannya?
2. Simpulkan konsep, penyusunan dan simulasi skenario kepemimpinan organisasi
menurut Saudara berdasarkan rujukan yang dideskripsikan di atas (no.1)!
3. Susun skenario simulasi implementasi kepemimpinan organisasi?

Jawaban:

1. 2 pendapat ahli tentang konsep, penyusunan dan simulasi skenario kepemimpinan


organisasi beserta rujukannya :

Pengertian Publik

Sebelum membahas pengertian publik perlu mengetahui latar belakang berkaitan


dengan publik yaitu tidak terlepas dari kodrat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
memiliki hubungan manusia dengan manusia lainnya (sosiologis). Dengan kata lain,
kelangsungan nilai hidup atau survival masyarakat maupun masing-masing anggotanya
tergantung dari realisasi keseimbangan kepentingan individu dan masyarakat tempat individu
itu menjadi anggotanya.

Oleh karena itu, perbedaan manusia yang secara lahiriah berbeda memiliki kebutuhan
yang berbeda pula, sehingga memerlukan suatu penataan kebijakan publik yang artinya
bahwa apa yang ada di luar kepribadian masing-masing individu adalah urusan publik.

● Menurut The Lexicon Webster Dictionary cetakan tahun 1978, kata publik diserap
dari bahasa Inggris public yang secara etimologis berasal dari bahasa Latin, publicus yang
berarti for populicus dan populicus berasal dari kata populus yang berarti people.

Selanjutnya kata public diartikan sebagai bukan perseorangan, meliputi orang banyak,
berkaitan dengan atau mengenai suatu negara, bangsa, atau masyarakat, seperti digunakan
dalam frase public finance (keuangan negara), public administration (tata usaha negara),
public service (pelayanan publik), public transport (pengangkutan umum), public relation
(hubungan masyarakat), public interest (kepentingan umum), dan lain-lain.

● Menurut Herbert Blumer, pengertian publik adalah sekelompok orang yang


dihadapkan pada suatu permasalahan dengan berbagai pendapat mengenai cara pemecahan
persoalan tersebut, serta terlibat dalam diskusi mengenai persoalan itu.

Sedangkan Emery Bogardus mendefinisikan Publik adalah sejumlah orang yang bersatu
dalam satu ikatan dan mempunyai pendirian sama terhadap suatu permasalahan sosial.
2. Simpulan konsep, penyusunan dan simulasi skenario kepemimpinan organisasi
menurut Saudara berdasarkan rujukan yang dideskripsikan di atas :

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian publik adalah sekelompok


orang (individu) yang masing-masing memiliki kepentingan dalam hubungan antar manusia
(sosiologis).

Sebagaimana dinyatakan secara semantik tentang pengertian kata publik di atas


bahwa kata publik meliputi pengertian orang banyak atau masyarakat beserta
hubungannya. Sedangkan di dalam masyarakat itu sendiri terdapat berbagai bentuk
masyarakat atau kesatuan sosial yang lebih kecil seperti suatu keluarga, suku bangsa
atau suatu masyarakat daerah, atau suatu masyarakat profe tertentu, maupun
kolektivitas-kolektivitas sosial seperti pemerintah, negara, rakyat dan lain-lain.

3. Susun skenario simulasi implementasi kepemimpinan organisasi :

Publik adalah salah-satu kajian dari Ilmu Administrasi Publik yang banyak dipelajari oleh
ahli serta ilmuwan Administrasi Publik. Berikut beberapa pengertian dasar kebijakan publik
yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Dye (1981:1): “Public policy is whatever
governments choose to do or not to do”. Dye berpendapat sederhana bahwa kebijakan publik
adalah apapun yang dipilih pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan. Sementara
Anderson dalam Public Policy-Making (1975:3) mengutarakan lebih spesifik bahwa: “Public
policies are those policies developed by government bodies and official”.

Berhubungan dengan konteks pencapian tujuan suatu bangsa dan pemecahan masalah
publik, Anderson dalam Tachjan (2006i:19) menerangkan bahwa kebijakan publik
merupakan serangkaian kegiatan yang mempunyai maksud atau tujuan tertentu yang diikuti
dan dilaksanakan oleh seorang aktor atau sekelompok aktor yang berhubungan dengan suatu
permasalahan atau suatu hal yang diperhatikan. Seiring dengan pendapat tersebut Nugroho
(2003:52) menjelaskan bahwa kebijakan publik berdasarkan usaha-usaha pencapaian tujuan
nasional suatu bangsa dapat dipahami sebagai aktivitas-aktivitas yang dikerjakan untuk
mencapai tujuan nasional dan keterukurannya dapat disederhanakan dengan mengetahui
sejauhmana kemajuan pencapaian cita-cita telah ditempuh.

Setiap kebijakan publik mempunyai tujuan-tujuan baik yang berorientasi pencapian


tujuan maupuan pemecahan masalah ataupun kombinasi dari keduanya. Secara padat Tachjan
(Diktat Kuliah Kebijakan Publik, 2006ii:31) menjelaskan tentang tujuan kebijakan publik
bahwa tujuan kebijakan publik adalah dapat diperolehnya nilai-nilai oleh publik baik yang
bertalian dengan public goods (barang publik) maupun public service (jasa publik). Nilai-
nilai tersebut sangat dibutuhkan oleh publik untuk meningkatkan kualitas hidup baik fisik
maupun non-fisik.

Berdasarkan teori yang dikemukakan Bromley dalam Tachjan (2006ii:17), kebijakan


publik memiliki tiga tingkatan yang berbeda berdasarkan hierarki kebijakan, yaitu: policy
level, organizational level, operational level.

Dalam suatu negara demokratis policy level diperankan oleh lembaga yudikatif dan
legislatif, sedang organizational level diperankan oleh lembaga eksekutif. Selanjutnya
operational level dilaksanakan oleh satuan pelaksana seperti kedinasan, kelembagaan atau
kementerian. Pada masing-masing level, kebijakan publik diwujudkan dalam bentuk
institutional arrangement atau peraturan perundangan yang disesuaikan dengan tingkat
hierarkinya. Sementara pattern interaction adalah pola interaksi antara pelaksana kebijakan
paling bawah (street level bureaucrat) dengan kelompok sasaran (target group) kebijakan
yang menunjukkan pola pelaksanaan kebijakan yang menentukan dampak (outcome) dari
kebijakan tersebut. Hasil suatu kebijakan dalam kurun waktu tertentu yang ditetapkan akan
ditinjau kembali (assesment) untuk menjadi umpan balik (feedback) bagi semua level
kebijakan yang diharapkan terjadi sebuah perbaikkan atau peningkatan kebijakan.

Adapun proses kebijakan publik adalah serangkian kegiatan dalam menyiapkan,


menentukan, melaksanakan serta mengendalikan kebijakan. Efektivitas suatu kebijakan
publik ditentukan oleh proses kebijakan yang melibatkan tahapan-tahapan dan variabel-
variabel. Jones (1984:27-28) mengemukakan sebelas aktivitas yang dilakukan pemerintah
dalam kaitannya dengan proses kebijakan yaitu: “perception/definition, aggregation,
organization, representation, agenda setting, formulation, legitimation, budgeting,
implementation, evaluation and adjustment/termination”.

Tachjan (2006i:19) menyimpulkan bahwa pada garis besarnya siklus kebijakan publik
terdiri dari tiga kegiatan pokok, yaitu:

1. Perumusan kebijakan
2. Implementasi kebijakan serta
3. Pengawasan dan penilaian (hasil) pelaksanaan kebijakan.

Jadi efektivitas suatu kebijakan publik sangat ditentukan oleh proses kebijakan yang
terdiri dari formulasi, implementasi serta evaluasi. Ketiga aktivitas pokok proses kebijakan
tersebut mempunyai hubungan kausalitas serta berpola siklikal atau bersiklus secara terus
menerus sampai suatu masalah publik atau tujuan tertentu tercapai.

Implementasi kebijakan merupakan tahap yang krusial dalam proses kebijakan publik.
Suatu kebijakan atau program harus diimplementasikan agar mempunyai dampak atau tujuan
yang diinginkan. Implementasi kebijakan dipandang dalam pengertian luas merupakan alat
administrasi publik dimana aktor, organisasi, prosedur, teknik serta sumber daya
diorganisasikan secara bersama-sama untuk menjalankan kebijakan guna meraih dampak atau
tujuan yang diinginkan.

Van Meter dan Van Horn dalam Budi Winarno (2005:102) mendefinisikan implementasi
kebijakan publik sebagai:

”Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh organisasi publik yang diarahkan untuk


mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam keputusan-keputusan sebelumnya.
Tindakan-tindakan ini mencakup usaha-usaha untuk mengubah keputusan-keputusan menjadi
tindakan-tindakan operasional dalam kurun waktu tertentu maupun dalam rangka
melanjutkan usah-usaha untuk mencapai perubahan-perubahan besar dan kecil yang
ditetapkan oleh keputusan-keputusan kebijakan”.

Tahap implementasi kebijakan tidak akan dimulai sebelum tujuan dan sasaran ditetapkan
terlebih dahulu yang dilakukan oleh formulasi kebijakan. Dengan demikian, tahap
implementasi kebijakan terjadi hanya setelah undang-undang ditetapkan dan dana disediakan
untuk membiayai implementasi kebijakan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA :

1. https://www.scribd.com/document/395130160/Tugas-Rutin-Kepemimpinan
2. https://www.media.neliti.com

Anda mungkin juga menyukai