Soal:
1. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang konsep, penyusunan
dan simulasi skenario kepemimpinan publik beserta rujukannya?
2. Simpulkan konsep, penyusunan dan simulasi skenario kepemimpinan publik
menurut Saudara berdasarkan rujukan yang dideskripsikan di atas (no.1)!
3. Susun skenario simulasi implementasi
kepemimpinan publik?
Jawaban:
1. Sebelum membahas pengertian masyarakat perlu mengetahui latar belakang
mengenai dengan publik yaitu tidak terlepas dari kodrat manusia sebagai makhluk
ciptaan Tuhan yang memiliki hubungan manusia dengan manusia lainnya (sosiologis).
Dengan kata lain, bertahan nilai hidup atau kelangsungan hidup masyarakat maupun
masing-masing anggotanya tergantung dari realisasi keseimbangan kepentingan
individu dan masyarakat tempat individu itu menjadi anggotanya. Oleh karena itu,
perbedaan manusia yang secara lahiriah berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda
pula, sehingga memerlukan suatu pengaturan kebijakan publik yang artinya bahwa apa
yang ada di luar kepribadian masing-masing dan ividu adalah urusan publik.
Menurut The Lexicon Webster Dictionary cetakan tahun 1978, kata masyarakat
diserap dari bahasa Inggrispublik yang secara etimologis berasal dari bahasa latin,
publikus yang berarti untuk populicus dan populicus berasal dari kata populus yang
berarti rakyat.
Selanjutnya kata public diartikan sebagai bukan perseorangan, meliputi orang banyak,
tentang dengan atau mengenai suatu negara, bangsa, atau masyarakat, misalnya
digunakan. dalam frase keuangan publik (keuangan negara), administrasi publik (tata
usaha negara), publik melayani (pelayanan publik), publik mengangkut (pengangkutan
umum), publik hubungan (hubungan masyarakat), kepentingan umum (kepentingan
umum), dan lain-lain.
3. Publik adalah salah satu kajian dari Ilmu Administrasi Publik yang banyak dipelajari
oleh ahli serta ilmuwan Administrasi Publik. Berikut beberapa pengertian dasar
kebijakan publik yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Dye (1981:1):
"Kebijakan publik itu apa saja. pemerintah memilih untuk melakukan
ataDyilbkrprldkpktisëderhana bahwa kebijakan publik adalah apapun yang dipilih
pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan. Sementara Anderson dalam Public
Policy-Making (1975:3) mengutarakan lebih spesifik bahwa: "Publik kebijakan adalah
kebijakan yang dikembangkan oleh badan dan pejabat pemerintah"
Berhubungan dengan konteks pencapian tujuan suatu bangsa dan pemecahan masalah
publik, Anderson dalam Tachjan (20061:19) menerangkan bahwa kebijakan publik
merupakan serangkaian kegiatan yang mempunyai maksud atau tujuan tertentu yang
diikuti dan dilakukan oleh seorang aktor atau sekelompok aktor yang berhubungan
dengan suatu permasalahan atau suatu hal yang diperhatikan. Seiring dengan pendapat
tersebut Nugroho (2003:52) menjelaskan bahwa kebijakan publik berdasarkan usaha-
usaha mencapai tujuan nasional suatu bangsa dapat dipahami sebagai aktivitas-
aktivitas yang dikerjakan untuk mencapai tujuan nasional dan keterukurannya dapat
dicapai dengan mengetahui sejauhmana kemajuan pencapaian cita-cita telah tercapai.
Dalam suatu negara tingkat kebijakan demokratis diperankan oleh lembaga yudikatif
dan legislatif, sedang tingkat organisasi diperankan oleh lembaga eksekutif.
Selanjutnya tingkat operasional yang dilaksanakan oleh satuan pelaksana seperti
kedinasan, kelembagaan atau kementerian. Pada masing-masing tingkat, kebijakan
publik diwujudkan dalam bentuk pengaturan kelembagaan atau peraturanan yang
disesuaikan dengan tingkat hierarkinya. Sementara pola interaksi adalah pola interaksi
antara pelaksana kebijakan pagar bawah (jalan tingkat birokrat) dengan kelompok
sasaran (target kelompok) kebijakan yang menunjukkan pola pelaksanaan kebijakan
yang menentukan dampak (hasil) dari kebijakan tersebut. Hasil suatu kebijakan dalam
kurun waktu tertentu yang ditetapkan akan lihat kembali (penilaian) untuk menjadi
umpan balik (umpan balik) bagi semua level. kebijakan yang diharapkan terjadi suatu
perbaikan atau peningkatan kebijakan.
Tachjan (20061:19) menyimpulkan bahwa pada garis besarnya siklus kebijakan publik
terdiri dari tiga kegiatan pokok, yaitu:
1. Kebijakan Perumusan
2. Implementasi kebijakan serta
3. Pengawasan dan penilaian (hasil) pelaksanaan kebijakan.
Jadi efektivitas suatu kebijakan publik sangat ditentukan oleh proses kebijakan yang
terdiri dari formulasi, implementasi serta evaluasi. Aktivitas ketiga pokok proses
kebijakan tersebut mempunyai hubungan kausalitas serta berpola siklikal atau
bersiklus secara terus menerus terus menerus sampai suatu masalah publik atau tujuan
tertentu tercapai.
Implementasi kebijakan merupakan tahap yang krusial dalam proses kebijakan publik.
Suatu kebijakan atau program harus diimplementasikan agar mempunyai dampak atau
tujuan yang diinginkan. Implementasi kebijakan dipandang dalam pengertian luas
merupakan alat administrasi publik dimana aktor, organisasi, prosedur, teknik serta
sumber dava diorganisasikan secara bersama-sama untuk menjalankan kebijakan guna
mencapai dampak atau tujuan yang diinginkan.
Van Meter dan Van Horn dalam Budi Winarno (2005:102) mendefinisikan
implementasi kebijakan publik sebagai:
Tahap implementasi kebijakan tidak akan dimulai sebelum tujuan dan sasaran
ditetapkan terlebih dahulu yang dilakukan oleh formulasi kebijakan. Dengan demikian,
tahap Implementasi kebijakan terjadi hanya setelah undang-undang ditetapkan dan
dana disediakan untuk membiayai implementasi kebijakan tersebut.
Daftar Pustaka:
1. http://pengayaan.com/pengertian-struktur-organisasi-memurut-para-ahli
2. http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-struktur-
organisasi-menurut.html
3. https://aliajah.wordpress.com/2013/03/19/pengertian-organisasi-secara-
umman-dan-pengertian organisasi-menurut-para-ahli
4. http://www.pengertianku.net/2015/06/pengertian-struktur-organisasi-dan-
fungsinya.html
5. https://oukristin wordpress.com/tag/struktur-organisasi-dalam-
kepemimpinan-manajemen/
6. https://edigooners.wordpress.com/2015/06/16/struktur-dan-desain-
kepemimpinan
7. http://atenbunai.blogspot.co.id/2015/06/pengaruh-struktur-organisasi-
dalam.html