Anda di halaman 1dari 4

Pertemuan: 13 LEMBARAN KERJA 11 SKS : 2

Dosen: Elvi Mailani MATA KULIAH KEPEMIMPINAN Kode :


S.Si.,M.Pd
Hari/ Tanggal: Waktu : 10’
Prodi S1 Pendidikan
Sabtu,02 November Fakultas Paraf Dosen
2023………………
Nama Mhs: Miftahul Jannah Nilai :
Materi: Konsep, penyusunan dan simulasi skenario kepemimpinan publik.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan konsep, menyusun dan
mensimulasikan skenario kepemimpinan publik.

Soal:
1. Diskripsikan minimal 2 pendapat ahli tentang konsep, penyusunan
dan simulasi skenario kepemimpinan publik beserta rujukannya?
2. Simpulkan konsep, penyusunan dan simulasi skenario kepemimpinan publik
menurut Saudara berdasarkan rujukan yang dideskripsikan di atas (no.1)!
3. Susun skenario simulasi implementasi
kepemimpinan publik?
Jawaban:
1. Sebelum membahas pengertian masyarakat perlu mengetahui latar belakang
mengenai dengan publik yaitu tidak terlepas dari kodrat manusia sebagai makhluk
ciptaan Tuhan yang memiliki hubungan manusia dengan manusia lainnya (sosiologis).
Dengan kata lain, bertahan nilai hidup atau kelangsungan hidup masyarakat maupun
masing-masing anggotanya tergantung dari realisasi keseimbangan kepentingan
individu dan masyarakat tempat individu itu menjadi anggotanya. Oleh karena itu,
perbedaan manusia yang secara lahiriah berbeda memiliki kebutuhan yang berbeda
pula, sehingga memerlukan suatu pengaturan kebijakan publik yang artinya bahwa apa
yang ada di luar kepribadian masing-masing dan ividu adalah urusan publik.

Menurut The Lexicon Webster Dictionary cetakan tahun 1978, kata masyarakat
diserap dari bahasa Inggrispublik yang secara etimologis berasal dari bahasa latin,
publikus yang berarti untuk populicus dan populicus berasal dari kata populus yang
berarti rakyat.

Selanjutnya kata public diartikan sebagai bukan perseorangan, meliputi orang banyak,
tentang dengan atau mengenai suatu negara, bangsa, atau masyarakat, misalnya
digunakan. dalam frase keuangan publik (keuangan negara), administrasi publik (tata
usaha negara), publik melayani (pelayanan publik), publik mengangkut (pengangkutan
umum), publik hubungan (hubungan masyarakat), kepentingan umum (kepentingan
umum), dan lain-lain.

Menurut Herbert Blumer, pengertian publikadalah sekelompok orang yang Suatu


permasalahan dengan berbagai pendapat mengenai cara pemecahannya masalah
tersebut, serta terlibat dalam diskusi mengenai masalah itu.

Sedangkan Emery Bogardus mendefinisikan Publik adalah sejumlah orang yang


bersatu dalam satu ikatan dan mempunyai pendirian yang sama terhadap suatu
permasalahan.

2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengertian publik adalah sekelompok


orang (individu) yang masing-masing memiliki kepentingan dalam hubungan antar
manusia (sosiologis). Dinyatakan secara semantik tentang pengertian kata publik di
atas bahwa Kata publik meliputi pengertian orang banyak atau masyarakat beserta
ringkasnya. Sedangkan di dalam masyarakat itu sendiri terdapat berbagai bentuk
masyarakat atau kesatuan sosial yang lebih kecil seperti suatu keluarga, suku bangsa
atau suatu masyarakat daerah, atau suatu masyarakat profesi tertentu, maupun
kolektivitas-kolektivitas sosial seperti pemerintah, negara, rakyat dan lain-lain.

3. Publik adalah salah satu kajian dari Ilmu Administrasi Publik yang banyak dipelajari
oleh ahli serta ilmuwan Administrasi Publik. Berikut beberapa pengertian dasar
kebijakan publik yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Dye (1981:1):
"Kebijakan publik itu apa saja. pemerintah memilih untuk melakukan
ataDyilbkrprldkpktisëderhana bahwa kebijakan publik adalah apapun yang dipilih
pemerintah untuk dilakukan atau tidak dilakukan. Sementara Anderson dalam Public
Policy-Making (1975:3) mengutarakan lebih spesifik bahwa: "Publik kebijakan adalah
kebijakan yang dikembangkan oleh badan dan pejabat pemerintah"

Berhubungan dengan konteks pencapian tujuan suatu bangsa dan pemecahan masalah
publik, Anderson dalam Tachjan (20061:19) menerangkan bahwa kebijakan publik
merupakan serangkaian kegiatan yang mempunyai maksud atau tujuan tertentu yang
diikuti dan dilakukan oleh seorang aktor atau sekelompok aktor yang berhubungan
dengan suatu permasalahan atau suatu hal yang diperhatikan. Seiring dengan pendapat
tersebut Nugroho (2003:52) menjelaskan bahwa kebijakan publik berdasarkan usaha-
usaha mencapai tujuan nasional suatu bangsa dapat dipahami sebagai aktivitas-
aktivitas yang dikerjakan untuk mencapai tujuan nasional dan keterukurannya dapat
dicapai dengan mengetahui sejauhmana kemajuan pencapaian cita-cita telah tercapai.

Setiap kebijakan publik mempunyai tujuan-tujuan baik yang berorientasi pada


pencapian tujuan maupuan pemecahan masalah ataupun kombinasi dari keduanya.
Secara padat Tachjan (Diktat Kuliah Kebijakan Publik, 2006ii:31) menjelaskan tentang
tujuan kebijakan publik bahwa tujuan kebijakan publik adalah dapat diperolehnya
nilai-nilai oleh publik baik yang bertalian dengan publik barang-barang (barang
publik) maupun publik melayani (jasa publik). Nilai- nilai-nilai tersebut sangat
dibutuhkan oleh masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup baik fisik maupun
non-fisik.

Berdasarkan teori yang dikemukakan Bromley dalam Tachjan (2006ii:17), kebijakan


publik memiliki tiga tingkatan yang berbeda berdasarkan hierarki kebijakan, yaitu:
kebijakan tingkat, tingkat organisasi, tingkat operasional.

Dalam suatu negara tingkat kebijakan demokratis diperankan oleh lembaga yudikatif
dan legislatif, sedang tingkat organisasi diperankan oleh lembaga eksekutif.
Selanjutnya tingkat operasional yang dilaksanakan oleh satuan pelaksana seperti
kedinasan, kelembagaan atau kementerian. Pada masing-masing tingkat, kebijakan
publik diwujudkan dalam bentuk pengaturan kelembagaan atau peraturanan yang
disesuaikan dengan tingkat hierarkinya. Sementara pola interaksi adalah pola interaksi
antara pelaksana kebijakan pagar bawah (jalan tingkat birokrat) dengan kelompok
sasaran (target kelompok) kebijakan yang menunjukkan pola pelaksanaan kebijakan
yang menentukan dampak (hasil) dari kebijakan tersebut. Hasil suatu kebijakan dalam
kurun waktu tertentu yang ditetapkan akan lihat kembali (penilaian) untuk menjadi
umpan balik (umpan balik) bagi semua level. kebijakan yang diharapkan terjadi suatu
perbaikan atau peningkatan kebijakan.

Mengenai kebijakan proses publik adalah serangkian kegiatan dalam menyiapkan,


menentukan, melaksanakan serta mengendalikan kebijakan. Efektivitas suatu
kebijakan publik ditentukan oleh proses kebijakan yang melibatkan tahapan-tahapan
dan variabel-variabel. Jones (1984:27-28) mengemukakan sebelas aktivitas yang
dilakukan pemerintah dalam kaitannya dengan kebijakan proses yaitu:
"perpenerimaan/definisi, agregasi. organisasi, representasi, penetapan agenda,
perumusan, legitimasi, penganggaran, pelaksanaan, evaluasi dan
penyesuaian/penghentian".

Tachjan (20061:19) menyimpulkan bahwa pada garis besarnya siklus kebijakan publik
terdiri dari tiga kegiatan pokok, yaitu:

1. Kebijakan Perumusan
2. Implementasi kebijakan serta
3. Pengawasan dan penilaian (hasil) pelaksanaan kebijakan.

Jadi efektivitas suatu kebijakan publik sangat ditentukan oleh proses kebijakan yang
terdiri dari formulasi, implementasi serta evaluasi. Aktivitas ketiga pokok proses
kebijakan tersebut mempunyai hubungan kausalitas serta berpola siklikal atau
bersiklus secara terus menerus terus menerus sampai suatu masalah publik atau tujuan
tertentu tercapai.

Implementasi kebijakan merupakan tahap yang krusial dalam proses kebijakan publik.
Suatu kebijakan atau program harus diimplementasikan agar mempunyai dampak atau
tujuan yang diinginkan. Implementasi kebijakan dipandang dalam pengertian luas
merupakan alat administrasi publik dimana aktor, organisasi, prosedur, teknik serta
sumber dava diorganisasikan secara bersama-sama untuk menjalankan kebijakan guna
mencapai dampak atau tujuan yang diinginkan.

Van Meter dan Van Horn dalam Budi Winarno (2005:102) mendefinisikan
implementasi kebijakan publik sebagai:

"Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh organisasi publik yang diarahkan untuk

mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam keputusan-keputusan sebelumnya.


Tindakan-tindakan ini mencakup usaha-usaha untuk mengubah keputusan-keputusan
menjadi tindakan-tindakan operasional dalam kurun waktu tertentu maupun dalam
rangka melanjutkan usaha-usaha untuk mencapai perubahan-perubahan besar dan kecil
ditetapkan oleh keputusan-keputusan kebijakan".

Tahap implementasi kebijakan tidak akan dimulai sebelum tujuan dan sasaran
ditetapkan terlebih dahulu yang dilakukan oleh formulasi kebijakan. Dengan demikian,
tahap Implementasi kebijakan terjadi hanya setelah undang-undang ditetapkan dan
dana disediakan untuk membiayai implementasi kebijakan tersebut.
Daftar Pustaka:
1. http://pengayaan.com/pengertian-struktur-organisasi-memurut-para-ahli

2. http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-struktur-
organisasi-menurut.html

3. https://aliajah.wordpress.com/2013/03/19/pengertian-organisasi-secara-
umman-dan-pengertian organisasi-menurut-para-ahli

4. http://www.pengertianku.net/2015/06/pengertian-struktur-organisasi-dan-
fungsinya.html

5. https://oukristin wordpress.com/tag/struktur-organisasi-dalam-
kepemimpinan-manajemen/

6. https://edigooners.wordpress.com/2015/06/16/struktur-dan-desain-
kepemimpinan

7. http://atenbunai.blogspot.co.id/2015/06/pengaruh-struktur-organisasi-
dalam.html

Anda mungkin juga menyukai