PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
2018280910
ENDE
2022
i
LEMBAR PESETUJUAN
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMAN 2 Ende Materi Sistem
kepada semua pihak, yang telah memberi bantuan dan motivasi dalam penyususnan
4. Orang tua dan sanak saudara yang telah mendukung dan memberi dorongan
proposal ini.
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia yang dinamis dan bagian dari sarat perkembangan zaman (Amri,
2013: 1). Dalam suatu pendidikan tentu tidak terlepas dengan tujuan
dilihat dari adanya perubahan dalam diri siswa (Suwardi, 2012: 2).
guru dan siswa yang saling berinteraksi dalam lingkungannya (Oktriyeni, dkk.,
untuk lebih kreatif dan inovatif dalam hal memilih metode, model, pendekatan,
permasalahan. Salah satu cara untuk melakukan sesuatu yang berbeda di dalam
1
koseptual yang mendorong kegiatan pembelajaran untuk lebih menarik, dan
membuat siswa lebih aktif dan kreatif karena siswa dituntut dapat memecahkan
dkk., (2016: 53) dimana model pembelajaran yang aktif membuat siswa lebih
konsep pembelajaran yang berlangsung, dalam arti guru harus mampu meramu
wawasan pembelajaran yang menarik dan disukai siswa (Fitriani, dkk., 2012:
siswa, oleh karena itu guru membutuhkan desain pembelajaran yang tepat
biologi kelas XI IPA di SMAN 2 Ende menyatakan bahwa banyak siswa yang
tidak mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Nilai KKM yang
ditentukan dari sekolah, yaitu 75, hal ini dapat dilihat sebanyak 75% yang
pemilihan strategi pembelajaran yang tidak tepat, dan metode yang digunakan
2
adalah metode ceramah dari pada metode yang lain seperti ekperimen atau
penemuan. Siswa hanya memperoleh informasi dari guru saja atau dengan kata
inquiri menekan pada proses berpikir siswa. Menurut Muliani dan Wibawa
dangan guru sebagai fasilitator sehingga muncul sikap ilmiah dalam diri siswa.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nufrida, dkk., (2019: 14)
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Menurut Jundu, dkk., (2020: 103)
baru bagi siswa dengan bimbingan dan tuntunan guru menggunakan prosedur
siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, dan logis sehingga
3
siswa dapat memperoleh pembelajaran secara seimbang tanpa memfokuskan
terbimbing dapat lebih bermakna. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang
dilakukan oleh Nahak dan Bulu (2020: 223) bahwa model pembelajaran ini
dalam kelompok. Penelitian lain juga dilakukan oleh Kurniati, dkk., (2018: 16)
menguasai konsep dan melatih untuk menggali suatu permasalahan sesuai fakta
penemuan dan eksperimen, dimana siswa diarahkan langsung oleh guru untuk
4
inquiry terbimbing dapat meningkatkan motivasi siswa. Hal ini karena siswa
topik yang diberikan guru (Iswatum, dkk., 2017: 51). Model pembelajarn
terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal ini
5
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut:
pembelajaran ceramah.
2. Siswa memiliki hasil belajar yang rendah pada materi sistem pernapasan
pada manusia.
3. Siswa kurang aktif didalam kelas, dan sulit menerima pelajaran dengan
baik.
C. Batasan Masalah
batasan masalah yang akan dikaji secara mendalam. Penelitian ini hanya
inquiry terbimbing terhadap hasil belajar siswa materi sistem pernapasan pada
6
D. Rumusan Masalah
terbimbing terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMAN 2 Ende materi sistem
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
2. Bagi guru/sekolah
agar siswa lebih berpartisipasi dan berperan serta secara aktif dalam
7
3. Bagi siswa
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
a. Pengertian
9
siswa untuk aktif mencari pengetahuan mereka sendiri tetapi dalam
pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih
2016: 139).
dipelajari.
10
3) Inquiry yang dimodifikasi (modifed inquiry) yaitu, proses
Dalam hal ini peran guru dalam pemberian masalah, kemudian siswa
prioritas penyelidikan.
11
4) Mengumpulkan data dan menganalisis data meliputi:
12
4) Melakukan percobaaan untuk memperoleh informasi, yaitu:
percobaan.
1. Kelebihan
13
2) Memberikan kesempatan siswa untuk belajar sesuai
atas rata-rata.
2. Kelemahan
yang berlangsung.
14
1) Kelebihan
intelektual siswa.
penemuannya.
15
2) Kekurangan
berjumlah besar,
kebingungan.
16
Dapat disimpulkan bahwa kelebihan dari model pembelajarn
2. Hasil Belajar
a. Pengertian
berdasarkan serangkaian tes atau ujian akhir yang diberikan guru sesudah
angka (Aprilia, dkk., 2018: 88). Tingkat keberhasilan belajar siswa dapat
17
Menurut Winingsi, dkk., (2020: 13) dalam Bloom (1956)
1) Ranah Kognitif
dipelajari.
18
e) Sintesis (Synthesis), yang disebut C5: mencangkup kemampuan
2) Ranah Afektif
yaitu :
19
c) Penilaian (Valuing) artinya memberikan nilai atau memberikan
3) Aspek Psikomotorik
20
c) Gerakan kompleks yang meliputi imitasi, juga proses gerakan
situasi berbeda.
yaitu:
a) Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa.
21
cara mengajar guru di dalam kelas, fasilitas yang digunakan
22
1. Elat, dkk., (2022) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh
belajar fisika materi gerak lurus pada siswa kelas VIII SMP Kristen
siswa kelas VIII disebabkan t_hitung 4,930 > t_tabel 1,684, pada taraf
signifikan α = 0,05.
belajar Ipa materi sifat dan perubahan wujud benda pada siswa kelas V
terhadap hasil belajar IPA. Hal ini dapat dilihat dari perolehan
23
bahwa penerapan model mampu meningkatkan hasil belajar IPA kelas VI
di SDI Bakunase Kota Kupang. Hal ini dibuktikan dengan hasil ujirata-
rata nilai kelas kontrol lebih kecil dari kelas eksperimen yaitu 68,24 <
79,41 dan berdasarkan nilai sig. (2-tailed) > α yakni 0,001 < 0,05.
kognitif siswa.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian yang relevan kerangka
pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Salah satu permasalahan
yang dihadapi dalam pembelajaran Biologi di kelas XI IPA adalah guru belum
24
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Guru
siswa
Hasil belajar
D. Hipotesis Penelitian
terhadap hasil belajar siswa pada sistem pernapasan pada manusia Kelas
XI SMAN 2 Ende.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
26
semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Desain
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Perlakua
Kelompok Pre-Test Post-Test
n
Kelas O₁ X O₂
Eksperimen
O₃ - O4
Kelas Kontrol
Keterangan:
a. Tempat Penelitian
b. Waktu Penelitian
c. Prosedur Penelitian
27
Peneltian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap
1) Tahap Persiapan
2) Tahap Pelaksanaan
Kelas Eksperimen
1) Memberikan pre-test
4) Memberikan post-test.
Kelas Kontrol
1) Memberikan pre-test
28
3) Melakukan kegiatan pmbelajaran tanpa menggunakan model
4) Memberikan post-test.
1. Populasi
Salim, 2012: 113). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XI IPA di SMAN 2 Ende yang terdiri dari 2 kelas yang
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Barlian, 2016: 31). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono,
2019: 81).
D. Variabel Penelitian
29
1. Variabel bebas:
2. Variabel terikat:
Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah Hasil belajar.
a. Observasi
b. Tes
ini berupa tes pilihan ganda. Tes ini dilkukan untuk memperoleh data
c. Dokumentasi
30
Dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data pada
d. Wawancara
b. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes hasil belajar, lembar
obsevasi, pedoman wawancara. Tes hasil belajar yang disiapkan adalah soal
pertanyaan dengan skor total. Untuk menguji validitas instrumen tes hasil
31
N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r= ...........................(3.1)
√ { N ∑ X −( ∑ X ) }{ N ∑Y −( ∑Y ) }
2 2 2 2
Tabel 3.2
Kriteria Validitas
Koefisien
Kriteria
Korelasi
0,80 – 100 Tinggi
0,60 – 0,80 Cukup
0,40 – 0,60 Agak Rendah
0,20 – 0,40 Re ndah
0,00 – 0, 20 Sangat Rendah
(Syahrum & Salim, 2012: 160).
jika hasil dari pengujian test tersebut menunjukkan hasil yang tetap
( )
2
n ∑σ ₜ
r 11= (1- 2 ¿..................................................(3.2)
n−1 σₜ
keterangan :
32
Korelasi
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu muda atau
proportion correct:
B
P= JS .............................................................. (3.3)
Keterangan:
P = Tingkat kesukaran
B = Jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa
Tabel 3.4
Kriteria Indeks Kesukaran Soal
33
Interval P Kriteria
BA BB
D= JA − JB .......................................... .......... (3.4)
Keterangan:
Tabel 3.5
34
Kriteria Daya Pembeda Soal
Interval
Kriteria
D
belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis statistik
berupa tes tertulis pada awal dan akhir pembelajaran, dengan menggunakan
rumus:
F
P = N 100%................................................................(3.5)
35
Keterangan:
P = Angka presetanse
F = Frekuensi yang dicari
N = Banyaknya individu
Tabel 3.6
Kategori Hasil Belajar
85< N≤
Baik Sekali
100
70<N≤ 85 Baik
55<N≤ 70 Cukup
≤ 55 Kurang
1. Uji Normalitas
(ƒ ₀−ƒₑ) ²
(ꭕ²) = ∑ ƒₑ
....................................... (3.6)
Keterangan:
36
ƒₑ=¿Frekuensi harapan
2. Uji Homogenitas
statistik untuk mengetahui bahwa dua atau lebih kelompok data sampel
berasal darai populasi yang memiliki varians yang sama (Nuryadi, dkk.
2017: 89). Uji homogenitas dapat dilakukan dengan uji barlett dan uji
varians atau uji F. Uji homogenitas yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah uji F, yaitu dengan cara menguji data nilai sebelumnya dengan cara
varians terbesar
Fhitung = varians terkecil ....................................... (3.7)
Jika Fhitung < Ftabel maka data dinyatkan homogen dan sebaliknya jika
3. Uji Hipotesis
37
b. H₁ = μ ≥75 ;artinya ada pengaruh penerapan model pembelajaran
inquiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi ajar sistem
38
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, L. A., Slameto., & Elvira, H. R. 2018. Meningkatkan Hasil Belajar PPKN
Melalui Model Pembelajaran Numbered Heads TogetherBerbasis
Kurikulum 2013. Wacana Akademika, 2(1), 85-98
Elat, A., Heinrich T., & Patricia, M. S. 2022. Pengaruh Penggunaan Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Fisika Materi
Gerak Lurus pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen Tomohon. Jurnal
Pendidikan Fisika, 03, (1), 1-8. doi 10.53682/charmsains.v3i1.142
Ermayasari, E., Herlin., & Farhan, Y. 2014. Hubungan Antara Ranah Afektif Siswa
Dengan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Pengelasan Di SMKN 1
Indralaya Utara Tahun 2013. Hubungan Antara Ranah Efektif Siswa, 1(1),
116-130
Fitriani, I., Dewi, I., Supeno., & Subiki. 2012. Peningkatan Aktivitas Inkuiri Dan
Ketuntasan Hasil Belajar Fisika Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Berbasis Kontekstual Pada Siswa Kelas XA SMAN Pasirian Lumajang.
Jurnal Pembelajaran Fisika, 8(1), 8-16
Handini, D., Diah G., & Regina, L. P . 2016. Penerapan Model Contextual Teaching
And Learning Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Materi
Gaya. Jurnal Pena Ilmia, 1(1), 451-460
39
Hadi, S. A., Khairul, A., & Siti, A. R. 2021. Melatih Keterampilan Berpikir Kritis
Anak Usia Dini melalui Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing.
Jurnal Pascasarjana UIN Mataram, 10(2), 151-162
Jundu, R., Pius, H. T., & Rosnadiana, S. 2020. Hasil Belajar Siswa Sd D i Daerah
Tertinggal Dengan Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing.
Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 10(2), 103-111
Kurniati, F., Soetjipto., & Sifak, I. 2018. Membangun Keterampilan Berpikir Kreatif
Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing. Jurnal Penelitian
Pendidikan Ipa, 3(1), 15-20
Muhammad, H., Sutanto, P. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidikan dan Satuan
Pendidikan SMA: Direktorat Pembina Sekolah Menengah Atas Direktorat
Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah Kementrian Pendidikan Dan
Kebudayaan.
40
Belajar Siswa. Realtivitas: Journal Riset Inovasi Pembelajaran Fisika,
2(1), 9-19
Nurhidayati, S., Siti, Z., & Sri, E. I. 2015. Pengaruh Metode Inkuiri Terbimbing
Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa. Jurnal Kependidikan,
14 (3), 285-294
Iswatum, I., Mosik., & Bambang, S. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri
Termbimbing Untuk Menungkatkan KPS dan Hasil Belajar Siswa SMP
Kelas VIII. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 03(2), 150-160
Sukma., Laili, K., & Muliati, S. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing (Guided Inquiri) Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajat Fisikan
Siswa. Saintifika, 18(1), 59-63
41
Shoimin, A. 2014. Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
Winingsi, L. H., Erni, H., & Lisna, S. S. 2020. Penguatan rana psikomotorik bagi
siswa sekolah dasar. Jakarta: puslitjak-kemendikbud.
42