PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
LEMBAR PESETUJUAN
i
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 2
ENDE MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
Menyetujui
Mengetahui:
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMAN 2 Ende Materi Sistem
kepada semua pihak, yang telah memberi bantuan dan motivasi dalam penyusunan
proposal penelitian ini. Untuk itu peneliti menyampaikan terima ksih kepada:
4. Orang tua dan sanak saudara yang telah mendukung dan memberi dorongan
proposal ini.
iii
DAFTAR ISI
ii
H. Teknik Analisis Data .....................................................................................35
I. Uji Prasyarat Analis ......................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................39
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
manusia yang dinamis dan bagian dari sarat perkembangan zaman (Amri,
2013: 1). Dalam suatu pendidikan tentu tidak terlepas dengan tujuan
dilihat dari adanya perubahan dalam diri siswa (Suwardi, 2012: 2).
untuk lebih kreatif dan inovatif dalam hal memilih metode, model, pendekatan,
permasalahan. Salah satu cara untuk melakukan sesuatu yang berbeda di dalam
1
konseptual yang mendorong kegiatan pembelajaran untuk lebih menarik, dan
membuat siswa lebih aktif dan kreatif karena siswa dituntut dapat memecahkan
dkk., (2016: 53) dimana model pembelajaran yang aktif membuat siswa lebih
konsep pembelajaran yang berlangsung, dalam arti guru harus mampu meramu
wawasan pembelajaran yang menarik dan disukai siswa (Fitriani, dkk., 2012:
siswa, oleh karena itu guru membutuhkan desain pembelajaran yang tepat
biologi kelas XI IPA di SMAN 2 Ende menyatakan bahwa banyak siswa yang
tidak mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Nilai KKM yang
ditentukan dari sekolah, yaitu 75, hal ini dapat dilihat sebanyak 75% yang
pemilihan strategi pembelajaran yang tidak tepat, dan metode yang digunakan
2
adalah metode ceramah dari pada metode yang lain seperti ekperimen atau
penemuan. Siswa hanya memperoleh informasi dari guru saja atau dengan kata
menekan pada proses berpikir siswa. Muliani dan Wibawa (2019: 109),
guru sebagai fasilitator sehingga muncul sikap ilmiah dalam diri siswa. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nufarida, dkk., (2019: 14) bahwa
dapat meningkatkan hasil belajar. Menurut Jundu, dkk., (2020: 103) bahwa
bagi siswa dengan bimbingan dan tuntunan guru menggunakan prosedur yang
siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, dan logis sehingga
3
siswa dapat memperoleh pembelajaran secara seimbang tanpa memfokuskan
terbimbing dapat lebih bermakna. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang
dilakukan oleh Nahak dan Bulu (2020: 223) bahwa model pembelajaran ini
maupun dalam kelompok. Penelitian lain juga dilakukan oleh Kurniati, dkk.,
penemuan dan eksperimen, dimana siswa diarahkan langsung oleh guru untuk
4
pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan motivasi siswa. Hal ini
atau pemahaman topik yang diberikan guru (Iswatum, dkk., 2017: 51). Model
terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Hal ini
5
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut:
pembelajaran ceramah.
2. Siswa memiliki hasil belajar yang rendah pada materi sistem pernapasan
pada manusia.
3. Siswa kurang aktif di dalam kelas, dan sulit menerima pelajaran dengan
baik.
C. Batasan Masalah
batasan masalah yang akan dikaji secara mendalam. Penelitian ini hanya
inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa materi sistem pernapasan pada
6
D. Rumusan Masalah
hendak diteliti dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh penggunaan
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
2. Bagi guru/sekolah
siswa lebih berpartisipasi dan berperan serta secara aktif dalam kegiatan
7
3. Bagi siswa
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
a. Pengertian
9
siswa untuk aktif mencari pengetahuan mereka sendiri tetapi dalam
pada diri siswa, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa lebih
2016: 139).
dipelajari.
10
3) Inkuiri yang dimodifikasi (modifed inquiry) yaitu, proses
Dalam hal ini peran guru dalam pemberian masalah, kemudian siswa
kepada kelompoknya.
11
4) Mengumpulkan data dan menganalisis data meliputi:
12
d) Melakukan percobaaan untuk memperoleh informasi, yaitu:
percobaan.
1) Kelebihan
13
b) Memberikan kesempatan siswa untuk belajar sesuai kemampuan dan
gaya mereka.
2) Kekurangan
dari guru, dan kelas yang mempunyai banyak siswa akan sulit untuk
14
1) Kelebihan
kepuasan intrinsik.
dengan hafalan.
15
2) Kekurangan
lain.
besar.
pengajaran tradisional.
d) Sulit menerapkan model ini karena guru dan siswa sudah terbiasa
16
Dapat disimpulkan bahwa kelebihan dari model pembelajaran
guru.
2. Hasil Belajar
a. Pengertian
berdasarkan serangkaian tes atau ujian akhir yang diberikan guru sesudah
angka (Aprilia, dkk., 2018: 88). Tingkat keberhasilan belajar siswa dapat
17
Menurut Bloom (1956) dalam Winingsi, dkk., (2020: 13)
1) Ranah Kognitif
(otak). Dalam ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berpikir,
informasi yang telah siswa peroleh secara tepat sesuai dengan apa
dipejari.
pemahaman mereka.
18
e) Sintesis (Synthesis), yang disebut C5: mencakup kemampuan untuk
atau metode.
2) Ranah Afektif
luar.
19
apabila kegiatan itu tidak dikerjakan, dirasakan akan membawa
3) Aspek Psikomotorik
20
c) Gerakan kompleks yang meliputi imitasi, juga proses gerakan
berbeda.
1) Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa.
21
mengajar di kelas, kondisi lingkungan sekolah dan lainnya. b)
b) Minat, adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
siswa yang lebih khusus berkaitan dengan usaha yang sedang atau
pengetahuan.
22
1. Elat, dkk., (2022) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh
belajar fisika materi gerak lurus pada siswa kelas VIII SMP Kristen
kelas VIII disebabkan t_hitung 4,930 > t_tabel 1,684, pada taraf
signifikan α = 0,05.
belajar IPA materi sifat dan perubahan wujud benda pada siswa kelas V
belajar IPA. Hal ini dapat dilihat dari perolehan penghitungan uji-t,
dimana diperoleh nilai thitung 11,78> ttabel 2,11 (taraf signifikan 5%).
23
di SDI Bakunase Kota Kupang. Hal ini dibuktikan dengan hasil ujirata-
rata nilai kelas kontrol lebih kecil dari kelas eksperimen yaitu 68,24 <
79,41 dan berdasarkan nilai sig. (2-tailed) > α yakni 0,001 < 0,05.
Keterampilan Proses Sains (KPS) dan Hasil Belajar siswa SMP Kelas
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian yang relevan kerangka
pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: salah satu permasalahan
yang dihadapi dalam pembelajaran Biologi di kelas XI IPA adalah guru belum
Guru
24
Model pembelajaran inkuiri
terbimbing
siswa
Hasil belajar
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
terhadap hasil belajar siswa materi sistem pernapasan pada manusia Kelas
XI SMAN 2 Ende.
terhadap hasil belajar siswa pada sistem pernapasan pada manusia Kelas XI
SMAN 2 Ende.
BAB III
METODE PENELITIAN
25
A. Jenis dan Desain Penelitian
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Perlakua
Kelompok Pre-Test Post-Test
n
Kelas O₁ X O₂
Eksperimen
O₃ - O4
Kelas Kontrol
Keterangan:
26
1. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Kabupaten Ende.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama 3 bulan terhitung mulai dari bulan
Mei-Juli 2022.
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
a. Kelas Eksperimen
1) Memberikan pre-test.
27
3) Meleksanakan pembelajaran inkuiri terbimbing.
4) Memberikan post-test.
b. Kelas Kontrol
1) Memberikan pre-test.
inkuiri terbimbing.
4) Memberikan post-test.
Kegiatan pada tahap ini adalah menganalisis data yang diperoleh dari tahap
pelaksanaan.
1. Populasi
Salim, 2012: 113). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas XI IPA di SMAN 2 Ende yang terdiri dari 2 kelas yang
2. Sampel
28
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Barlian, 2016: 31). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2019: 81).
E. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas:
2. Variabel terikat:
Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar.
a. Observasi
perilaku siswa, proses kerja, gejala-gejala alam yang diamati (Barlian, 2016:
44). Observasi dalam penelitian ini dilakukan pada saat siswa melakukan
b. Tes
29
Tes adalah alat ukur atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka
pengukuran dan penilaian. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini berupa
tes pilihan ganda. Tes ini dilkukan untuk memperoleh data hasil belajar
c. Dokumentasi
video.
d. Wawancara
2. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah soal tes hasil belajar, lembar
soal esay dengan pemberian skor berdasarkan tingkat kesulitan soal yang
30
1. Uji Validitas Soal
pertanyaan dengan skor total. Untuk menguji validitas instrumen tes hasil
N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r= ...........................(3.1)
√ { N ∑ X −( ∑ X ) }{ N ∑Y −( ∑Y ) }
2 2 2 2
Keterangan:
R = Koefisien korelasi
N = Banyaknya pasangan X dan Y
∑XY = Jumlah dari hasil kali X dan Y
∑X = Jumlah nilai X
∑Y = Jumlah nilai Y
∑X2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
∑Y2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y (Arifin, 2012: 254)
untuk mengetahui suatu soal dapat dikatakan valid maka, perhatikan tabel
3.2:
Tabel 3.2
31
Kriteria Validitas
Koefisien
Kriteria
Korelasi
0,80 – 100 Tinggi
0,60 – 0,80 Cukup
0,40 – 0,60 Agak Rendah
0,20 – 0,40 Rendah
0,00 – 0, 20 Sangat Rendah
(Syahrum & Salim, 2012: 160).
hasil dari pengujian tes tersebut menunjukkan hasil yang tetap (Setyawan,
2014: 7). Uji reliabelitas pada penelitian ini menggunakan rumus alpha
croncbach. Rumus alpha croncbach dapat dilihat pada rumus 3.2 dibawah
ini:
( )
2
11 n ∑σ ₜ
r =
n−1
(1- 2 ¿..................................................(3.2)
σₜ
keterangan :
3.3:
32
Tabel 3.3
Kriteria Reliabilitas
Koefisien
Kriteria
Korelasi
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu muda atau tidak terlalu
B
P= JS .................................................................... (3.3)
Keterangan:
P = Tingkat kesukaran
B = Jumlah siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa
untuk mengetahui sukar atau tidaknya suatu soal perhatikan tabel 3.4
dibawah ini:
33
Tabel 3.4
Kriteria Indeks Kesukaran Soal
Interval P Kriteria
sebagai berikut:
BA BB
D= JA − JB .......................................... .......... (3.4)
Keterangan:
34
untuk mengetahui daya pembeda suatu soal perhatikan tabel 3.5 dibawah
ini:
Tabel 3.5
Kriteria Daya Pembeda Soal
Interval
Kriteria
D
belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis statistik
35
Teknik analisis data dalam penelitian ini untuk melihat tingkat
berupa tes tertulis pada awal dan akhir pembelajaran, dengan menggunakan
rumus:
F
P= N 100%................................................................(3.5)
Keterangan:
P = Angka presetanse
F = Frekuensi yang dicari
N = Banyaknya individu
Tabel 3.6
Kategori Hasil Belajar
85< N≤
Baik Sekali
100
70<N≤ 85 Baik
55<N≤ 70 Cukup
≤ 55 Kurang
1. Uji Normalitas
36
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari
(ƒ ₀−ƒₑ)²
(ꭕ²) = ∑ ....................................... (3.6)
ƒₑ
Keterangan:
2. Uji Homogenitas
statistik untuk mengetahui bahwa dua atau lebih kelompok data sampel
berasal darai populasi yang memiliki varians yang sama (Nuryadi, dkk.
2017: 89). Uji homogenitas dapat dilakukan dengan uji barlett dan uji
varians atau uji F. Uji homogenitas yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah uji F, yaitu dengan cara menguji data nilai sebelumnya dengan cara
varians terbesar
Fhitung = varians terkecil ....................................... (3.7)
37
Jika Fhitung < Ftabel maka data dinyatkan homogen dan sebaliknya jika Fhitung ≥
3. Uji Hipotesis
inquiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi ajar sistem
terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi ajar sistem pernapasan
38
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, L. A., Slameto., & Elvira, H. R. (2018). Meningkatkan Hasil Belajar PPKN
Melalui Model Pembelajaran Numbered Heads Together Berbasis
Kurikulum 2013. Wacana Akademika, 2(1), 85-98
Elat, A., Heinrich T., & Patricia, M. S. (2022). Pengaruh Penggunaan Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Fisika Materi
Gerak Lurus pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen Tomohon. Jurnal
Pendidikan Fisika, 03, (1), 1-8. doi 10.53682/charmsains.v3i1.142
Ermayasari, E., Herlin., & Farhan, Y. (2014). Hubungan Antara Ranah Afektif Siswa
Dengan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Sistem Pengelasan Di SMKN 1
Indralaya Utara Tahun 2013. Hubungan Antara Ranah Efektif Siswa, 1(1),
116-130
39
Fitriani, I., Dewi, I., Supeno., & Subiki. (2012). Peningkatan Aktivitas Inkuiri Dan
Ketuntasan Hasil Belajar Fisika Menggunakan Pembelajaran Inkuiri
Berbasis Kontekstual Pada Siswa Kelas XA SMAN Pasirian Lumajang.
Jurnal Pembelajaran Fisika, 8(1), 8-16
Hadi, S. A., Khairul, A., & Siti, A. R. (2021). Melatih Keterampilan Berpikir Kritis
Anak Usia Dini melalui Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing.
Jurnal Pascasarjana UIN Mataram, 10(2), 151-162
Handini, D., Diah G., & Regina, L. P. (2016). Penerapan Model Contextual Teaching
And Learning. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Materi
Gaya. Jurnal Pena Ilmia, 1(1), 451-460
Iswatum, I., Mosik., & Bambang, S. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri
Termbimbing Untuk Menungkatkan KPS dan Hasil Belajar Siswa SMP
Kelas VIII. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 03(2), 150-160
Jundu, R., Pius, H. T., & Rosnadiana, S. 2020. Hasil Belajar Siswa Sd D i Daerah
Tertinggal Dengan Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing.
Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 10(2), 103-111
Marlina, L., & Sholehun. (2021). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil
Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah Majaran
Kabupaten Sorong. Juornal Keilmuan Bahasa, Sastra Dan Pengajaran.
2(1), 66-74
Muhammad, H., & Sutanto, P. (2017). Panduan Penilaian oleh Pendidikan dan
Satuan Pendidikan SMA: Direktorat Pembina Sekolah Menengah Atas
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Dan Menengah Kementrian Pendidikan
Dan Kebudayaan.
40
Muliani & Wibawa. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Berbatuan Terhadap Hasil Belajar IPA. Journal Ilmiah Sekolah Dasar, 3(1),
107-104
Nurhidayati, S., Siti, Z., & Sri, E. I. (2015). Pengaruh Metode Inkuiri Terbimbing
Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa. Jurnal Kependidikan,
14 (3), 285-294
Iswatum, I., Mosik., & Bambang, S. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri
Termbimbing Untuk Menungkatkan KPS dan Hasil Belajar Siswa SMP
Kelas VIII. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 03(2), 150-160
41
Setyawan, D. A. (2014). Modul Statistika Uji Validitas dan Reliabilitas: Jurusan
Terapi Wicara Politekkes Kemenkes Surakarta.
Sukma., Laili, K., & Muliati, S. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing (Guided Inquiri) Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajat Fisikan
Siswa. Saintifika, 18(1), 59-63
Syahru & Salim. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Citapustaka Media.
Winingsi, L. H., Erni, H., & Lisna, S. S. (2020). Penguatan rana psikomotorik bagi
siswa sekolah dasar. Jakarta: puslitjak-kemendikbud.
42
43