PROPOSAL SKRIPSI
Ditulis Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Studi Pada Mata Kuliah Metodologi
Penelitian Pada Jurusan Tadris biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Batusangkar
OLEH :
NIM. 1930106051
BATUSANGKAR
1443 H / 2021 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah Swt. yang telah memberikan rahmat,
nikmat dan hidayah- Nya kepada penulis, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan
proposal skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode Mengajar (Ceramah Praktikum Dan
Ceramah Pemberian Tugas) Terhadap Hasil Belajar Materi Bakteri pada Siswa SMAN 2
Pulau - Punjung”
Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat
manusia dari alam kebodohan kepada alam yang berilmu pengetahuan yang kita rasakan
saat ini. Penulisan proposal skripsi ini ditulis sebagai syarat untuk menyelesaikan studi pada
Matakuliah Metodologi Penelitian pada Jurusan Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan IAIN Batusangkar.
1. Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan baik moril maupun materil
untuk menyelesaikan proposal skripsi ini.
2. Ibu Diyyan Marneli, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Tadris Biologi.
3. Bapak Dr. M Haviz, M. Si sebagai Dosen Pembimbing Matakuliah Metodologi
Penelitian.
4. Ibu Ervina, M. Pd sebagai Dosen Pembimbing Matakuliah Metodologi Penelitian.
5. Teman-teman yang telah memberikan sumbangan pikiran bagi penulis.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia- Nya kepada kita sehingga
dapa menyelesaikan tugas ini dengan baik.
1930106051
Daftar Isi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan proses kompleks yang akan terjadi dalam kehidupan manusia. Proses
belajar terjadi karena adanya interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Jika proses
pembelajaran berlangsung secara formal di sekolah, maka hanya untuk membimbing
perubahan pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa secara terencana (Djiwandono, 2001:
6).
Belajar tidak akan terjadi sekaligus, tetapi akan terus terjadi berulang-ulang. Belajar
bukan hanya suatu kegiatan untuk memperoleh keterampilan berpikir, tetapi juga suatu
kegiatan untuk memperoleh berbagai kemampuan khusus yang dapat digunakan untuk
berpikir dengan berbagai cara atau keterampilan.
Keterampilan proses sains didefinisikan sebagai keterampilan berpikir logis dan rasional
di gunakan dalam sains dan di butuhkan untuk memahami hakikat IPA secara utuh, dan
peserta didik dapat memiliki kemampuan dalam keterampilan proses sains.
Dalam proses pengajaran, guru dihadapkan pada masalah pemilihan metode dari berbagai
metode yang ditemukan oleh para ahli untuk mencapai tujuan pengajaran sebelum
memberikan bahan ajar sesuai dengan tujuan intruksional yang telah ditetapkan .
Dalam penyajian materi pelajaran biologi, salah satu kegiatan yang penting ialah kegiatan
praktik di laboratorium praktikum. Melalui kegiatan praktikum siswa dapat membuktikan
kebenaran konsep yang ada dalam materi pelajaran biologi
Penyajian materi pelajaran biologi yang lain adalah penyajian pelajaran dengan
mengkombinasikan antara metode eeramah dengan metode pemberian tugas. Tugas yang
diberikan kepada siswa dapat dikeljakan di sekolah dan di rumah. Dengan kombinasi antma
kedua metode tersebut siswa diharapkan dapat turut aktif dalam proses belajar mengajar dan
dapat memanfaatkan waktu yang tersedia seeara efektif dan efesien. Bila hanya
memanfaatkan waktu yang tersedia di sekolah saja, maim tidak akan meneukupi tuntutan
luasnya pelajaran yang harus diselesaikan seperti tereantum dalam kurikulum. Hal ini
disebabkan oleh padatnya kegiatan pencliclikan c1alam usaha meningkatkan mutu clan
frekuensi isi pelajaran.
Dengan melihat latar belakang diatas maim peneliti tertarik untuk menguji variasi metode
mengajar antara lain yaitu antara metode ccramah - praktikum dan mctode ceramah -
pemberian tugas yang dibicarakan dalam penelitian ini. Maka perlu kiranya diteliti lebih
lanjut apakah hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan metode ceramah - praktikum
lebih baik daripada yang diajarkan dengan metode ceramah - pemberian tugas atau
sebaliknya dan apakah kedua metode mengajar tersebut lebih baik dari pada dengan
menggunakan metode mengajar dengan metode ceramah saja atau sebaliknya
(Zainuddin,2001)
Setelah dilakukan observasi bersama guru SMAN 2 Pulau – Punjung mengenai Pengaruh
Metode Mengajar (Ceramah Praktikum Dan Ceramah Pemberian Tugas) Terhadap Hasil
Belajar Materi Bakteri pada Siswa SMAN 2 Pulau – Punjung, . Guru hanya sekedar
menjalankan kebijakan yang telah diberikan bahwasannya proses pembelajaran dilaksanakan
secara Online Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini ialah
peneliti akan menganalisis efektivitas pembelajaran biologi dengan penugasan kelompok dan
penugasan individu yang telah diberikan oleh masing-masing pendidik.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti akan membuat proposal penelitian yang
berjudul “Pengaruh Metode Mengajar (Ceramah Praktikum Dan Ceramah Pemberian Tugas)
Terhadap Hasil Belajar Materi Bakteri pada Siswa SMAN 2 Pulau – Punjung.
B. Fokus penelitian
Ada fokus penelitian yang di lakukan ini hanya kepada Kelas X SMAN 2 Pulau –
Punjung.
Adapun untuk sub fokus pada penelitian ini adalah kepada siswa Kelas X MIPA SMAN 2
Pulau-Punjung.
D. Pertanyaan penelitian
1. Bagaimana penerapan metode praktikum dalam keterampilan proses sains materi
bakteri pada peserta didik kelas X SMAN 2 Pulau – Punjung?
2. Bagaimana keterampilan proses sains peserta didik pada penerapan metode
praktikum?
3. Bagaimana hasil belajar peserta didik pada penerapan metode praktikum kelas X
SMAN 2 Pulau-Punjung?
4. Apa yang terjadi apabila akibat proses pembelajaran yang dilakukan secara online
saat sekarang ini?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan paparan rumusan masalah diatas, judul dari penelitian ini adalah “Pengaruh
Metode Mengajar (Ceramah Praktikum Dan Ceramah Pemberian Tugas) Terhadap Hasil
Belajar Materi Bakteri pada Siswa SMAN 2 Pulau - Punjung”
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti ini di harapkan dapar bermanfaat untuk :
1. Bagi peneliti, berguna sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan pengalaman
mengenai pembelajaran yang mampu mengembangkan Keterampilan proses sains
2. Bagi Pendidik, berguna sebagai gambaran motivasi dalam memilih pembelajaran
yang mampu memfasilitasi peserta didik untuk menciptakan dan meningkatkan sistem
pembelajaran di kelas yang lebih baik dan menyenangkan agar tidak membosankan
peserta didik.
3. Bagi peserta didik berguna untuk meningkatkan minat belajar biologi serta membuat
peserta didik agar lebih aktif dalam hal bekerjasama, bertanya, mengajukan pendapat
dan menjawab pertanyaan selama pembelajaran berlangsung.
4. Bagi sekolah berguna sebagai landasan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
sekolah melalui perbaikan proses pembelajaran dengan menerapkan metode
pembelajaran yang melatih peserta didik untuk melakukan proses penemuan fakta dan
konsep, hingga mampu mengembangkan Keterampilan proses sains peserta didik.
G. Definisi Istilah
1. Pembelajaran Berbasis Praktikum Pembelajaran berbasis praktikum dalam penelitian
ini adalah pembelajaran yang menggunakan metode praktikum dalam penyajian sub
materi pelajaran bakteri.
2. Keterampilan Proses Sains adalah pendekatan yang mengarahkan bahwa untuk
menemukan pengetahuan memerlukan suatu keterampilan mengamati, melakukan
eksperimen, menafsirkan data mengomunikasikan gagasan dan sebagainya
Pengamatan keterampilan proses sains peserta didik kelas X SMAN 2 Pulau-Punjung
diukur menggunakan instrument lembar observasi. Indikator keterampilan proses
sains yang diamati dalam penelitian ini meliputi: mengamati, mengklasifikasikan,
mengkomunikasikan, memprediksi dan menyimpulkan.
3. Materi bakteri terdiri dari mendiskripsikan morfologi bakteri, menganalisis ciri-ciri
bakteri, mengklasifikasi bakteri berdasarkan ciri-ciri untuk menentukan tingkat kelas
bakteri, meyebutkan contoh bakteri berdasarkan ciri-cirinya, menyelidiki ciri-ciri
bakteri untuk mengklasifikasikan bakteri melalui pengamatan pada bakteri,
mendiskripsikan reproduksi bakteri, dan menjelaskan peranan bakteri.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
Dalam proses pengajaran, guru dihadapkan pada masalah pemilihan metode dari berbagai
metode yang ditemukan oleh para ahli untuk mencapai tujuan pengajaran mereka sebelum
memberikan bahan ajar. Guru harus mempertimbangkan beberapa faktor ketika memilih
metode pengajaran yang benar dan akurat. Pertimbangan tersebut harus didasarkan pada
penentuan tujuan pengajaran, bidang atau topik penelitian, fasilitas pendukung, jumlah siswa,
serta pengalaman dan kewenangan guru untuk menentukan pengetahuan awal siswa.
Metode pengajaran yang banyak digunakan di sekolah adalah metode ceramah karena
dianggap paling mudah untuk menyampaikan informasi mata pelajaran. Dalam cara mengajar
ini, rata-rata guru sangat aktif dan memainkan peran utama. Siswa hanya menerima materi
yang disampaikan oleh guru, dan siswa pasif. Proses pembelajaran menuntut Pendidik dalam
merancang berbagai metode pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses
pembelajaran pada diri peserta didik. Rancangan ini merupakan acuan dan panduan, baik bagi
Pendidik itu sendiri maupun bagi peserta didik.
2. Metode Praktikum
a. Pengertian Metode Praktikum
Praktikum berasal dari kata “praktik”, praktik dapat diartikan sebagai kegiatan belajar
yang menuntut peserta didik berlatih menerapkan teori, konsep, prosedur, dan keterampilan
dalam situasi nyata atau buatan secara terprogram atau terstruktur di bawah pengawasan atau
bimbingan langsung dari pembimbing atau supervisor atau secara mandiri.
Proses belajar mengajar dengan metode praktikum ini peserta didik diberi kesempatan
untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu objek,
menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan
atau proses sesuatu.
Pelaksanaan praktikum agar hasil yang diharapkan dapat dicapai dengan baik maka perlu
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Langkah Persiapan
2) Langkah Pelaksanaan
Bakteri adalah organisme yang paling banyak dan tersebar luas. Ratusan ribu bakteri
hidup di pasir, salju atau es, sampai ke laut.
a. Bentuk Bakteri
Bentuk dan ukuran sel bakteri bervariasi, ukurannya berkisar 0,4 – m. Bentuk sel bakteri
dapat terlihat di bawah mikroskop cahaya, dapat 2,0 berbentuk kokus (bulat), basil (batang),
dan spiral. Bentuk sel kokus terdapat sebagai sel bulat tunggal, berpasangan (diplokokkus),
berantai (streptokokkus), atau tergantung bidang pembelahan, dalam empat atau dalam
kelompok seperti buah anggur (stafilokokkus). Bentuk sel serupa batang biasanya bervariasi,
memiliki panjang mulai dari batang pendek sampai batang panjang yang melebihi beberapa
kali diameternya.
Sebagian besar sel bakteri memiliki lapisan pembungkus sel, berupa membran plasma,
dinding sel yang mengandung protein dan polisakarida. Sejumlah bakteri dapat membentuk
kapsul dan lendir, juga flagela dan pili. Dinding selnya merupakan struktur yang kaku
berfungsi membungkus dan melindungi protoplasma dari kerusakan akibat faktor fisik dan
menjada pengaruh lingkungan luar seperti kondisi tekanan osmotik yang rendah.
Bakteri umumnya melakukan reproduksi secara aseksual (tidak kawin) dengan membelah
diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan binner yaitu setip sel membelah
menjadi dua. Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik
dengan bakteri bakteri linnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi DNA,
rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu, tranformasi, tranduksi dan
konjungasi.
B. Penelitian Relevan
Penelitian ini terkait dengan beberapa penelitian, diantaranya penelitian (Hidayanti 2015),
yang dapat disimpulkan dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Metode Mengajar
(Ceramah Praktikum Dan Ceramah Pemberian Tugas) Terhadap Hasil Belajar Materi Bakteri
pada Siswa SMAN 2 Pulau - Punjung” Keterampilan dasar yang dikembangkan oleh siswa
kelas X biologi meliputi keterampilan observasi, identifikasi masalah, penemuan masalah,
perumusan masalah, klasifikasi objek, pencatatan hasil kegiatan magang, dan pembuatan
laporan laboratorium. Penelitian ini terkait dengan beberapa penelitian, diantaranya penelitian
(Umusyaroh 2017),
Perbedaan antara penelitian yang dilakukan di bawah judul dan penelitian yang dilakukan
terletak pada siswa, materi, lokasi dan lingkungan sekolah yang berbeda dari penelitian ini,
yaitu penggunaan praktik, dan adanya tujuan keterampilan proses ilmiah.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu,Penelitian Kualitatif adalah
penelitian yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan
mengenai apa yang ingin dikethaui. Sedangkan Kuaantitatif adalah penelitian dengan
membuat deskripsi atau penjabaran, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki
(Nasir,2011).
C. Subjek Penelitian
Adapun subjek penelitian ini yaitu, SMAN 2 PULAU – PUNJUNG , tepatnya pada siswa
Kelas X MIPA.
D. Instrumen Penelitian
E. Sumber Data
Adapun Sumber Data didapatkan melalui Penelitian Kualitatif dengan cara melakukan
observasi serta pengamatan secara langsung, dari data tersebut didapatkan seberapa
efektivnya Pembelajaran kelompok dan penugasan individu mata pelajaran biologi tentang
Bakteri kelas X .
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif ini yaitu dengan, wawancara
merupakan suatu proses interaksi antara pewawancara dan sumber informasi atau orang yang
di wawancarai, observasi mengumpulkan data langsung dari pengamatan di lapangan, dan
dokumentasi fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil rapat,
dan sebagainya.
yaitu dengan mencatat yang menghasilkan catatan di lapangan, dengan hal tersebut diberi
kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri, mengumpulkan, memilah-milah,
mengkalsifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisari dan membuat indeknya. Dan
Interprestasi Data yaitu dengan mendiskusikan hasil yang sudah di dapatkan di lapangan,
memberikan penafsiran terhadap data tersebut.
Adapaun teknik penjaminan keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji
kredibilitas (perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, triangulasi, analisis kasus
negatif, menggunakan bahan referensi, atau mengadakan membercheck), tranferbilitas,
dependabilitas, maupun konfirmabilitas.
DAFTAR PUSTAKA