Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGETAHUAN LINGKUNGAN

TENTANG

ISU LINGKUNGAN YANG SEDANG TERJADI PADA SAAT INI

YOSSI NOVITA SARI : 1930106051

DOSEN PENGAMPU

LIZA MEINI FITRI,M.,SI

JURUSAN TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

BATUSANGKAR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan
nikmat-Nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat wal afiyat dalam menjalankan aktivitas
sehari- hari. Pemakalah juga mengucapkan syukur kepada Allah SWT karena hanya keridhoan-
Nya makalah “Isu Lingkungan yang sedang Berkembang Saat ini”ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak makalah ini
tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna. Tanpa adanya bantuan , dorongan dan
pembimbing dari dosen pengampuh mata kuliah. Oleh karena itu dengan segala kerendahan
hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan lebih lanjut.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
yang membutuhkan.

Batusangkar,18 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i

DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 1

C. Tujuan Masalah .............................................................................................................................. 2

BAB II..................................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 3

A. Isu lingkungan yang sedang terjadi ................................................................................................ 3

B. Isu lingkungan lokal ....................................................................................................................... 3

BAB III ................................................................................................................................................... 9

PENUTUP .............................................................................................................................................. 9

A. Kesimpulan .................................................................................................................................... 9

B. Saran............................................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tidak ada yang salah dengan manusia yang mencoba memanfaatkan alam untuk
mendukung kehidupan mereka karena memang alam diciptakan untuk mendukung kehidupan
manusia. Akan tetapi, pemanfaatan alam menjadi hal yang salah ketika pemanfaatan alam tidak
diimbangi dengan pelestarian lingkungan terlebih dengan fakta bahwa perkembangan teknologi
yang kian hari kian pesat dan menjadi tumpuan kehidupan bagi banyak manusia modern
rupanya merupakan salah satu faktor yang menggerus alam dalam waktu yang tidak begitu
lama.
Masalah lingkungan merupakan isu nyata yang sudah menjadi perbincangan ramai
dalam Konferensi PBB mengenai lingkungan hidup yang diadakan di Stockholm, Swedia 15
Juni 1972. Di tahun yang sama pada tanggal 15-18 Mei, Seminar Pengelolaan Lingkungan
Hidup dan Pembangunan Nasional oleh Universitas Pajajaran membahas isu mengenai masalah
lingkungan hidup untuk pertama kalinya di Indonesia. Kenyataan mengenai laju pertumbuhan
populasi penduduk yang kian tahun kian meningkat merupakan salah satu faktor yang paling
penting dalam masalah lingkungan.
Pertumbuhan penduduk membuat pembangunan dan industri semakin diperlukan
sementara itu pembangunan dan industri juga memberikan dampak yang negatif terhadap
lingkungan yang kemudian akan berimbas kepada manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan isu lingkungan yang yang sedang terjadi

2. Menjelaskan kebijakan-kebijakan terkait isu lingkungan yang sedang terjadi

1
B. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui isu lingkungan yang sedang terjadi

2. Untuk mengetahui kebijkan-kebijakan isu lingkungan yang sedang terjadi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Isu lingkungan yang sedang terjadi

Manusia dengan pengetahuannya mampu mengubah keadaan lingkungan sehingga


meguntungkan dirinya, untuk memenuhi kebutuhannya. Awalnya perubahan itu dalam
lingkungan yang kecil dan pengaruhnya sangat terbatas. Pada zaman Neolitikum kira-kira
12.000 tahun yang lalu, nenek moyang kita dari berburu kemudian memelihara hewan
buruannya. Dari manusia pemburu berubah menjadi manusia pemelihara, dari manusia nomadis
berubah menjadi manusia menetap. Mulailah berkembang cara bercocok tanam. Ekosistem
sekarang ini dalah ekosistem baru yang diciptakan manusia, sesuai dengan kebutuhan manusia.
Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemampuan manusia untuk mengubah lingkungan
semakin besar. Sehingga, manusia ingin menguasai alam. Alam yang awalnya tetap dapat
mempertahankan keseimbangan sekarang keseimbangan itu hilang dan timbul kerusakan di
mana-mana karena, ulah tangan manusia. (Maskoeri Jasin, 1988:132)

Berbagai kerusakan ditimbulkan manusia, sekarang ini banyak manusia yang


menyadari pentingnya alam untuk kelangsungan hidup mereka. Perlahan manusia
memperbaiki alam yang telah rusak dan mengurangi hal-hal yang merugikan alam. Manusia
melakukan upaya penyelamatan hutan dan makhluk hidup lain yang menggantungkan
kehidupannya pada alam. Namun, banyak pula manusia yang terus mencemari alam tanpa
memikirkan resiko yang ditimbulkan ke depan. Mengembalikan keseimbangan alam
merupakan pekerjaaan yang sulit dan selalu menginginkan terciptanya lingkungan hidup
seperti yang diharapkan.

B. Isu Lingkungan Lokal


Isu lingkungan lokal merupakan hal yang sangat mudah dilihat bahwa Indonesia masih
mempunyai kesadaran yang rendah terhadap isu lingkungan terutama masyarakatnya yang
kebanyakan masih terlalu terfokus pada usaha untuk bertahan hidup dan mendapatkan
kehidupan yang lebih layak secara ekonomi sehingga mereka melakukan segala upaya untuk
mendapatkan uang lebih meskipun hal ini berarti mereka harus mengancam lingkungan dan
alam. Kegiatan ini sudah berlangsung selama bertahun-tahun dan kini masyarakat mulai
merasakan imbas atas apa yang mereka lakukan terhadap alam. Berbagai macam isu lingkungan
3
muncul di berbagai wilayah di Indonesia dan tentu saja banyak masyarakat yang merasakan
derita baik secara langsung maupun tidak langsung atas kerusakan alam yang terjadi di wilayah
mereka. Boleh saja kita tidak memberikan tanggapan serius terhadap isu lingkungan global
seperti kerusakan lapisan ozon karena pada dasarnya daerah yang terimbas pertama kali bukan
Indonesia melainkan kutub bumi meskipun kemudian tentu ada imbas besar yang akan
dirasakan oleh rakyat Indonesia. Kini, banyak peristiwa yang membawa derita yang harus
dialami oleh banyak orang di daerah asalnya masing-masing dan hal ini terjadi bukan tanpa
sebab yang berkaitan dengan ulah manusia terhadap alam.
Saat ini masalah lingkungan cukup sering diperbincangkan. Sebagaimana telah
diketahui bersama bahwa lapisan ozon kini semakin menipis. Dengan terus menipisnya lapisan
itu, sangat dikhawatirkan bila lapisan itu tidak ada atau menghilang sama sekali dari alam
semesta ini. Tanpa lapisan ozon sangat banyak akibat negatif yang akan menimpa makhluk
hidup di muka bumi ini, antara lain: penyakit-penyakit akan menyebar secara menjadi-jadi,
cuaca tidak menentu, pemanasan global, bahkan hilangnya suatu daerah karena akan
mencairnya es yang ada di kutub Utara dan Selatan. Jagat raya hanya tinggal menunggu masa
kehancurannya saja.
Memang banyak cara yang harus dipilih untuk mengatasi masalah ini. Para ilmuwan
memberikan berbagai masukan untuk mengatasi masalah ini sesuai dengan latar belakang
keilmuannya. Para sastrawan pun tak ketinggalan untuk berperan serta dalam menanggulangi
masalah yang telah santer belakangan ini.

C. Contoh dan Dampak Isu Lingkungan Lokal


Ada banyak berita mengenai dampak lingkungan yang terjadi di berbagai wilayah di
Indonesia salah satunya Aceh yang terkenal dengan potensi alam dan potensi wisata alam kini
keadaanya sangat memprihatinkan. Kerusakan lingkungan sudah menjadi pemandangan biasa
dimana-mana. Eksploitasi tambang yang berlebihan, perubahan fungsi hutan menjadi
perkebunan kelapa sawit, kebakaran hutan serta sejumlah isu lingkungan lainnya dituding
menjadi penyebab utama. Aceh sendiri tidak lepas dari akibat kerusakan lingkungan tersebut.
Berikut beberapa isu lingkungan di Aceh :
1. Kebakaran Hutan Di Aceh
Proses kebakaran hutan dapat terjadi karena proses alami atau ulah dari manusia.
Kebakaran oleh ulah manusia biasanya bermaksud untuk pembukaan lahan untuk perkebunan.
Manusia dengan sengaja membakar hutan supaya memudahkan proses clearing.
Di Aceh selama beberapa tahun terakhir sering terjadi kebakaran hutan, Lokasi kebakaran lahan

4
berada di Aceh. Kejadian ini berlangsung sporadis dan dalam waktu yang hampir bersamaan di
setiap lokasi. Pemicu kebakaran diduga berasal dari aktivitas pembukaan lahan pertanian.
Dampak kebakaran hutan.
Dampak dari pembakaran hutan adalah memberikan kontribusi CO2 diudara, hilangnya
keanekaragaman hayati, ekonomi hasil hutan dan Asap. Asap yang dihasilkan dapat menganggu
kesehatan (system pernafasan) dan dapat mengganggu aktivitas lainnya seperti penerbangan.
Dampak asap ini tidak hanya bersifat local akan tetapi bisa berdampak pada Negara lain.Contoh
kebakaran hutan asapnya sampai ke Negara singapura dan Malaysia.

2. Sampah di Perkotaan dan di Pemukiman.


Sampah - sampah di perkotaan dan di pemukiman sudah sangat meresahkan warga
dikarenakan tempat pembuangannya yang belum juga tertata rapi dengan bau yang sangat
menggangu serta masih kurang nya kesadaran masyrakat akan sampah, membuat masyrakat
membuang sampah tidak pada tempatnya, contoh : sungai, parit, tepi jalan.
Dampak negatif sampah :
- Dampak terhadap Kesehatan.
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak
terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai
binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjadi sumber penyebaran penyakit. Potensi
bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah terjangkitnya penyakit diare, kolera, tifus
menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat
dapat bercampur air minum, penyakit demam berdarah dapat juga meningkat dengan cepat di
daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
- Dampak terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
Dampaknya akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat,
bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.
Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan
dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.
Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti
tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah
kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini
mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.

3. Kekeringan

5
Kekeringan adalah kekurang air yang terjadi akibat sumber air tidak dapat menyediakan
kebutuhan air bagi manusia atau mahluk hidup lainnya.
Dampak kekeringan :
Dampak dari kekeringan bisa menyebabkan gangguan pada kesehatan, keterancaman
pangan.

4. Banjir
Di Aceh tiga kabupaten yaitu aceh selatan, aceh singkil dan simeuleu terendam banjir
sedalam 2,5 m. penyebab banjir didaerah tersebut karena adanya tekanan rendah disebelah barat
laut Aceh disekitar Samudera Hindia yang menyebabkan cuaca ekstrim di Aceh. Banjir
merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung limpaan air hujan karena
proses infiltrasi mengalmi penurunan.Hal tersebut terjadi karena daerah hijau sebagai penahan
larian air hujan berkurang.
Dampak banjir :
Dampak dari banjir menyebabkan gangguan kesehatan, keterkendalaan kegiatan aktivitas
manusia, penurunan produktivitas. Dampak banjir merupakan dampak lokal, akan tetapi bisa
juga menjadi skala nasional seperti banjir dijakarta yang menghambat aktivitas nasional karena
bandara terisolasi.

5. Longsor
Longsor yang terjadi di Aceh tengah menyebabkan terkurungnya ribuan warga
kecamatan Rusip Antara. Longsor adalah terkikisnya daratan oleh air lairan (run off) karena
penahan air larian (daerah hijau) berkurang.
Dampak longsor :
Dampak dari longsor bisa berdampak terjadinya kerusakan tempat tinggal atau tempat
kegiatan aktivitas seperti ladang, sawah dan juga bisa menganggu transportasi kegiatan
perekonomian. Dampaknya sangat dirasakan bagi daerah lokal dan ada kemungkinan berantai
kedaerah lainnya.

6. Erosi Pantai ( Abrasi ).


Erosi di kawasan Ujong Mangki Kecamatan Bakongan dan Ujong Pulo Rayek
kecamatan Bakongan Timur Kabupaten aceh selatan kian meluas, bahkan rumah warga yang
berada di pesisir pantai mulai terkikis ombak.
Erosi adalah terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut. Erosi ini terjadi karena

6
kurangnya vegetasi seperti bakau yang biasa tumbuh di bibir pantai. Kurangnya vegetasi ini
disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat akan kelestarian pantai.
Dampak erosi pantai :
Dampak erosi pantai berdampak lokal dan dapat menyebabkan kerusakan tempat
tinggal, dan hilang potensi ekonomi seperti kegiatan pariwisata.

7. Intrusi Air Laut


Masuknya air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah akibat air tanah telah banyak
digunakan oleh manusia dan tidak adanya tahanan intrusi air laut seperti kawasan mangrove.
Dampak intrusi air laut :
Dampak dari intrusi air laut adalah terjadinya kekurangan stok air tawar, menganggu kesehatan.

8. Penebangan Liar Hutan


Jika hutan itu terbuka dalam hamparan yang luas seperti pasca eksploitasi
HPH, penebangan hutan, dengan kerapatan dibawah 50 persen maka akan mudah terbakar.
Akibatnya dedaunan busuk dengan humus yang tebal, ranting dan dahan yang kering lekang
sehingga dengan pemantik kecil saja kawasan ini segera terbakar. Keadaan hutan yang sudah
longgar, pohon-pohon besar dan kecil ditebang dan tidak ada regenerasi berdampak pada
perairan terutama anak-anak sungai akan banjir besar dan menerima debit air yang melebihi
kapasitas normal. Sungai yang dahulunya tidak bisa meluap dan begitu bersahabat sekarang
sebaliknya, seperti banjir di beberapa Kabupaten di Aceh. Sedangkan di musim kemarau
persediaan air sangat kurang.
Fakta di atas menunjukkan bahwa kawasan hutan bukit dan pegunungan sudah kurang
fungsinya sebagai penahan air agar secara perlahan-lahan mengalir ke muara sungai. Yang kita
khawatirkan jika musim hujan tiba dengan curah hujan sangat tinggi yang merupakan siklus
sepuluh tahunan maka air akan tertumpuk di daerah muara.

9. Pengerukan Tanah Berlebihan


Mengeruk tanah di perbukitan dan tidak menanam pohon sebagai penyangga tanah
tersebut tentu merupakan bencana yang bisa membahayakan masyarakat yang bermukim di
bawah bukit tersebut, di kota Singkawang sendiri telah banyak di temukan bukit-bukit yang
tanahnya sudah siap mendatangkan bencana seperti bencana banjir, tanah longsor, banjir
bandang, angin puting beliung, dan lain sebagainya. Bencana itu disebabkan oleh keserakahan
dan kepongahan manusia yang senantiasa mengeksploitasi hutan demi mengeruk keuntungan

7
sebesar-besarnya. Anehnya justru mereka tidak pernah peduli atas akibat yang ditimbulkannya.

10. Pencemaran Limbah Industry.


Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan hidup adalah : masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup
oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Pencemaran terjadi akibat pengelolaan limbah industri yang tidak baik dan benar. Dampak dari
pencemaran adalah gangguan kesehatan, penurunan kualitas lingkungan dan dapat menurunkan
produktivitas.
Dampak pencemaran limbah industry :
Dampak dari pencemaran limbah industri ini bisa berskala nasional karena pencemaran bisa
terjadi dibadan perairan mengalir atau udara sehingga dampaknya tidak hanya satu daerah tetapi
dirasakan oleh daerah lain.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah di atas dapat disimpulkan penyebab dan dampak lingkungan lokal :
Kekeringan : kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat sumber air tidak
dapat menyediakan kebutuhan air bagi manusia dan makhluk hidup yang lainnya. Dampak:
menyebabkan ganggungan kesehatan, keterancaman pangan.
Banjir : merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung limpahan air
hujan karena proses influasi mengalami penurunan. Itu semua dapat terjadi karena hijauan
penahan air larian berkurang. Dampak: ganggungan kesehatan, penyakit kulit, aktivitas
manusia terhambat, penurunan produktifitas pangan, dll.
Longsor : adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air berkurang.
Dampaknya : terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah, mengganggu perekonomian
dan kegiatan transportasi
Erosi pantai : terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut. Dampak :
menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi ekonomi seperti kegiatan
pariwisata.
Instrusi Air Laut : air laut (asin) mengisi ruang bawah tanah telah banyak digunakan
oleh manusia dan tidak adanya tahanan instrusi air laut seperti kawasan mangrove.
Dampaknya: terjadinya kekurangan stok air tawar, dan mengganggu kesehatan.

B. Saran
Berdasarkan makalah yang sudah dibuat maka penulis mengharapkan saran yang
bermanfaat sehingga penulis dapat memperbaiki pada penulisan makalah selanjutnya.Semoga
kita dapat mengambil manfaat dari apa yang telah tertulis di makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, Irwan. 2006. Lingkungan Hidup dan Polusi. Bandung: Penerbit Jember

Maskori,Jasin.1994.Ilmu Alamiah Dasr.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Rahmawati. 2011. Pengertian Lingkungan. Bandung : Binkes Jawel, Indah. 2012. Strategi
Lingkungan Global. Tanggerang : OPD

Soemarwoto, Otto, 2008, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan,Djambatan, Jakarta

Supriadi, 2008 , Hukum Lingkungan Di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta

10
11

Anda mungkin juga menyukai