SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
SITI MUBAROH
1112016300017
iv
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
vi
8. Bapak Drs. H. Sujana M.Pd selaku kepala SMA Negeri 1 Tangerang Selatan
yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.
9. Seluruh dewan guru SMA Negeri 1 Tangerang Selatan, khususnya Bapak
Muhammad Haris, S.Pd selaku guru mata pelajaran Fisika yang telah
memberikan bimbingan, saran, bantuan, dan doanya selama penulis
melakukan penelitian.
10. Siswa dan siswi SMA Negeri 1 Tangerang Selatan, khususnya kelas X MIA 1
dan X MIA 2.
11. Teristimewa untuk suami dan orang tua yang tak henti-hentinya mendoakan,
melipahkan kasih sayang serta memberikan dukungan moril dan materil
kepada penulis. Terimakasih untuk setiap pengorbanannya serta keluarga
yang selalu memberikan semangat dan mengingatkan penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Fisika 2012 yang sama-sama saling
menyemangati dan menguatkan dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Sahabat kosan KPK 81 (Yuni, Indri, Linda, Winda, Novi, Iik, Wiwik, Ira, dan
Yuli) yang selalu mengingatkan dan menyemangati penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis dan bagi
para pembaca pada umumnya.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
2. Keterampilan Proses Sains ..................................................... 13
a. Pengertian Keterampilan Proses Sains ......................... 13
b. Tujuan Melatih Keterampilan Proses Sains.................. 15
c. Jenis-jenis Keterampilan Proses Sains.......................... 15
d. Karakteristik Butir Soal Keterampilan Proses
Sains (KPS)................................................................... 19
3. Getaran Harmonis .................................................................. 21
a. Gerak harmonis pada Pegas (spring) ............................ 22
b. Getaran harmonis pada Bandul (Pendulum) ................. 27
c. Gerak Harmonis Tanpa Redaman ................................. 29
d. Gerak Harmonis Teredam (damped) ............................ 30
e. Persamaan pada Getaran Harmonis .............................. 34
B. Hasil Penelitian yang Relevan....................................................... 34
C. Kerangka Berfikir .......................................................................... 35
D. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 37
ix
a. Uji Prasyarat Hipotesis.................................................... 45
1). Uji Normalitas ........................................................... 45
2). Uji Homogenitas ........................................................ 45
b. Pengujian Hipotesis......................................................... 46
c. Teknik Analisis Lembar Observasi ................................. 47
1). Lembar Observasi ...................................................... 47
2). LKS ............................................................................ 49
I. Hipotesis Statistik.......................................................................... 50
x
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil pretest & posttest keterampilan proses sains ......................... 51
xi
DAFTAR GAMBAR
redaman .................................................................................... 29
redam .................................................................................... 31
redaman ................................................................................ 31
xii
saat pretest .................................................................................. 52
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
3
Attri Fersanti,Pengembangan Performance Assessment untuk mengukur keterampilan
Proses dalam Menggunakan Alat ukur Panjang pada siswa X-MIA di SMA Negeri 5 Purworejo
Tahun Pelajaran 2014/2015, Jurnal radiasi, Vol. 5, 2014, h. 7.
4
Ibid. h.2
5
Haryono, Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains.
Jurnal Pendidikan Dasar, 2006, h. 1
6
PERMENDIKNAS Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Kelulusan untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, (Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional, 2006), h. 369
3
8
Ibid., h.12-13
9
Attri Fersanti, op.cit., h. 14
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
terdapat beberapa masalah-masalah yang dapat diidentifikasi yaitu :
1. Penilaian yang dilakukan guru dalam pembelajaran fisika masih berorientasi
pada hasil belajar saja tanpa memperhatikan penilain proses seperti
keterampilan proses sains.
2. Siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran fisika, karema pembelajaran
yang dilakukan guru cenderung bersifat informatif dan pemberian
6
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, maka penelitian hanya dibatasi pada:
1. Keterampilan proses sains siswa yang diteliti dalam penelitian ini adalah
keterampilan proses sains menurut Nuryani Rustaman yang terdiri dari aspek
keterampilan memprediksi, mengamati, merencanakan percobaan,
melaksanakan percobaan/eksperimentasi, berkomunikasi, menerapkan konsep
dan menafsirkan data/interpretasi.
2. Model pembelajaran POE (Predict, Observe, Explain) yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu menurut Richard White dan Gunstone.
3. Konsep getaran harmonis yang diteliti dalam penelitian ini meliputi getaran
harmonis pada pegas dan bandul
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran POE
(Predict, Observe, Explain) terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep
getaran harmonis?”.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
POE (Predict, Observe, Explain) terhadap keterampilan proses sains siswa pada
konsep getaran harmonis.
7
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat pada berbagai pihak, di
antaranya :
1. Bagi guru
Dapat melatih dan mengembangkan keterampilan proses sains siswa pada
konsep fisika yang lainnya.
2. Bagi Sekolah
Dapat membantu guru di sekolah untuk menerapkan model pembelajaran
alternatif yang dapat melatih keterampilan proses sains siswa pada mata
pelajaran lain.
3. Bagi Peneliti
Dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti sebagai calon
pendidik dalam menerapkan model pembelajaran serta pengaruhnya terhadap
keterampilan proses sains siswa untuk dilakukan penelitian lebih lanjut pada
konsep fisika yang lainnya.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Model Pembelajaran POE (Predict, Observe, Explain)
a. Pengertian Model Pembelajaran POE (Predict, Observe, Explain)
Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dialami oleh guru. Untuk
mengatasi berbagai masalah tersebut, maka perlu adanya model pembelajaran
yang dipandang dapat membantu guru dalam proses belajar mengajar. Model
pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari
awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model
pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran. Joyce dan Weil berpendapat bahwa model
pembelajaran suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk
kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang, merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing pembelajaran di kelas. Model pembelajaran dapat
dijadikan pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang
sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya.10
Fisika yang merupakan cabang dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang
membutuhkan model pembelajaran yang lebih mengutamakan kepada
terbentuknya keterampilan siswa. Model pembelajaran POE mampu
mengembangkan hal tersebut. POE merupakan singkatan dari Predict, Observe,
Explain. Model pembelajaran ini dikembangkan untuk menemukan kemampuan
siswa dalam memprediksi suatu masalah, melakukan pengamatan dan
memberikan penjelasan. Menurut Warsono, teknik pembelajaran ini
dikembangkan oleh White dan Gustone. Teknik ini bertujuan untuk mengungkap
kemampuan siswa dalam melakukan prediksi secara individual. Kemampuan
siswa dalam melakukan prediksi akan melatih siswa membuat dugaan sementara
10
Dr. Rusman, M.Pd, Model-model Pembelajaran, (Depok : PT Raja Grafindo Persada,
2010) , h. 132-133
8
9
bagi masalah yang mereka hadapi, sehingga model pembelajaran POE ini dapat
digunakan untuk menggali keterampilan proses siswa.11
Model pembelajaran POE merupakan model pembelajaran yang dimulai
dengan penyajian masalah di mana siswa diajak untuk menduga atau membuat
prediksi dari suatu kemungkinan yang terjadi dengan pola yang sudah ada,
kemudian dilanjutkan dengan melakukan observasi atau pengamatan terhadap
masalah tersebut untuk dapat menemukan kebenaran atau fakta dari dugaan awal
dalam bentuk penjelasan.12
POE pertama kali diperkenalkan oleh White dan Gustone pada tahun 1995
dalam bukunya yang berjudul Probing Understanding. Model pembelajaran POE
merupakan langkah yang efisien untuk menciptakan diskusi para siswa mengenai
konsep ilmu pengetahuan. Strategi ini melibatkan siswa dalam memprediksi atau
menduga suatu fenomena, melakukan observasi, dan akhirnya menjelaskan hasil
observasi serta prediksi mereka sebelumnya.13
Model POE merupakan suatu model pembelajaran yang berlandaskan
konstruktivisme. Konstruktivisme merupakan suatu pandangan dalam
pembelajaran yang beranggapan bahwa untuk memahami teori dan memperoleh
pengetahuannya siswa harus aktif membangun pengetahuannya sendiri, guru
tidaklah berperan sebagai pentransfer informasi tetapi sebagai fasilitator dalam
proses pembelajaran yang membantu siswa untuk membangun pengetahuannya.
Siswa memperoleh pengetahuan melalui eksplorasi dengan inderanya, baik itu
dengan melihat, mendengar, meraba, merasakan, membau, dan lainnya.14
Model pembelajaran POE (Predict, Observe, Explain) ini merupakan
strategi pembelajaran dengan menggunakan kegiatan eksperimen yang dimulai
dengan penyajian sebuah persoalan di mana siswa diajak untuk menduga
11
Tasman Abbas dan Anna Febrina, Perbandingan Hasil Belajar Fisika Siswa Antara
Model Pembelajaran POE (Predict, Observe, Explain) dengan TTW (Think, Talk, Write) (Jurnal
OMEGA : Jurnal Pendidikan Fisika, Sains, dan Teknologi, 2015), h. 2
12
Ibid., h. 3
13
Yunita Putri Suyanto, Hadi Susanto dan Suharto Linuwih, Keefektifan Penggunaan
Strategi predict-Observe-Explain untuk meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif
Siswa, Unnes Physics Education Journal, 2012, h. 16
14
Ratna Widyaningrum, Sarwanto dan Puguh Karyanto, Pengembangan Modul
Berorientasi POE (Predict, Observe, Explain) Berwawasan Lingkungan pada Materi Pencemaran
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Bioedukasi, Vol.6, 2013, h. 104
10
15
John Haysom dan Michael Bowen, Predict-Observe-Explain: Activities Enhancing
Scientific Understanding, (Arlington: NSTA Press, 2010), h. 10
16
Indrawati dan Wanwan Setiawan. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan untuk Guru, (Bandung : PPTK IPA, 2009), h. 45
11
17
Yunita, Model-model Pembelajaran KIMIA, (Bandung: CV Insan Mandiri, 2012), Cet
I, h. 53
18
USAID PRIORITAS. Buku Sumber untuk Dosen LPTK. (Kerjasama: Amerika,
Mendikbud, Depdiknas, dan Depag, 2014), h. 7
19
Ibid.
20
Ibid.
12
telah mereka dapatkan dari kegiatan eksperimen atau tidak, dan bisa
menghubungkan data atau informasi yang didapat sesuai dengan materi yang
dipelajari.
21
R.Lebdiana, dkk., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Suhu Dan Kalor
Berbasis POE (Predict-Observe-Explain) Untuk Meremediasi Miskonsepsi Siswa, (Semarang :
Unnes Physics Education Journal, 2015), h. 2
13
22
Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: lembaga penelitian UIN Jakarta,
2009), h. 121-122
23
Wayne Harlen, The Teaching of Science, (London: David Fulton Publisher, 1992), h.
29
24
Nuryani Y. Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Malang: IKIP Malang,
2007), h. 78
14
jangka waktu yang relatif lama bila siswa sendiri mendapatkan pengalaman
langsung dari peristiwa belajar tersebut melalui pengamatan atau eksperimen.
Penerapan keterampilan proses dalam kegiatan pembelajaran didasarkan
pada hal-hal berikut:
1) Percepatan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi
Perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat tidak
memungkinkan guru untuk bertindak sebagai satu-satunya orang yang
menyampaikan semua fakta dan teori-teori. Untuk mengatasi hal ini perlu
pengembangan keterampilan memperoleh dan memproses semua fakta, konsep,
dan prinsip pada diri siswa.
2) Pengalaman intelektual, emosional, dan fisik dibutuhkan agar mendapatkan
hasil belajar yang optimal.
Hal ini berarti dibutuhkannya kegiatan pembelajaran yang dapat memberi
kesempatan pada siswa untuk memperlihatkan unjuk kerja melalui keterampilan
proses.
3) Penanaman sikap dan nilai untuk mencari kebenaran ilmu
Hal ini menuntut adanya pengenalan terhadap tata cara memproses dan
memperoleh kebenaran ilmu yang bersifat sementara. Hal ini akan mengarahkan
siswa pada kesadaran keterbatasan manusia dan keunggulan manusia. Apabila
dibandingkan dengan keterbatasan dan keunggulan ilmu pengetahuan serta
teknologi.25
Ada beberapa alasan yang melandasi pentingnya keterampilan proses sains
dalam pembelajaran disekolah, yaitu:
1) Bermanfaat bagi siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya dalam
kehidupan
2) Membantu siswa untuk menemukan pengetahuan, konsep, dan fakta sendiri,
serta cara bagaimana mempelajari sesuatu.
3) Membantu siswa mengembangkan dirinya sendiri
4) Sangat membantu siswa yang masih berada pada taraf perkembangan berpikir
konkret
25
Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 137
15
26
Zulfiani dkk, op.cit., h. 51-52
27
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014). Cet ke-6, h.
150
28
Zulfiani, dkk. op cit., h. 51-55
16
1) Melakukan Observasi
Keterampilan ini berhubungan dengan penggunaan secara optimal
dan proposional seluruh alat indera untuk menggambarkan objek
serta hubungan ruang dan waktu atau mengukur karakteristik fisik
benda-benda yang diamati. Pengamatan dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung.
2) Menafsirkan Hasil Pengamatan
Interpretasi meliputi keterampilan mencatat hasil pengamatan
dengan bentuk angka-angka, menghubungkan hasil pengamatan,
menemukan pola keteraturan dari satu seri pengamatan hingga
memperoleh kesimpulan.
3) Mengelompokkan
Dasar keterampilan mengklarifikasi adalah kemampuan
mengidentifikasi perbedaan dan persamaan antara berbagai objek
yang diamati. Termasuk dalam keterampilan ini adalah
menggolongkan, membandingkan, dan mengurutkan.
4) Meramalkan
Keterampilan meramalkan atau prediksi mencakup keterampilan
mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi
berdasarkan suatu kecenderungan atau pola data yang sudah ada.
5) Keterampilan Berkomunikasi
Menginformasikan hasil pengamatan, hasil prediksi atau hasil
percobaan kepada orang lain termasuk ke dalam keterampilan
berkomunikasi. Bentuk komunikasi ini bisa dalam bentuk lisan,
tulisan, grafik, tabel, diagram atau gambar. Jenis komunikasi dapat
berupa paparan sistematik (laporan) atau transformasi parsial.
6) Hipotesis
Hipotesis menyatakan hubungan antara dua variabel atau
mengajukan perkiraan penyebab suatu terjadi.
17
29
Ibid., h. 56
18
f. Menghubungkan
30
Trianto, op. cit., h. 144
31
Rustaman., op.cit., h. 194
20
KPS harus jelas dan hanya mengandung satu aspek saja, misal interpretasi.
Keempat, menghadirkan objek dengan cara menampilkan gambar.32
2) Karakteristik Khusus
Rustaman menyatakan karakteristik khusus butir soal KPS seperti terdapat
pada tabel 2.2.33
Tabel 2.2 Karakteristik Butir Soal KPS
Aspek KPS Keterangan
Observasi Harus dari objek atau peristiwa sesungguhnya
Interpretasi Harus menyajikan sejumlah data yang menyajikan pola
Harus ada kesempatan mencari/menemukan persamaan
dan perbedaan, atau diberikan kriteria tertentu untuk
Klasifikasi melakukan pengelompokkan , atau ditentukan jumlah
kelompok yang harus terbentuk
Harus jelas pola atau kecenderungan untuk dapat
Prediksi
mengajukan dugaan atau ramalan
Harus ada bentuk penyajian tertentu untuk diubah
kebentuk penyajian lain, misalnya bentuk uraian kebentuk
Berkomunikasi
bagan atau bentuk tabel ke bentuk grafik
Dapat merumuskan dugaan atau jawaban sementara, atau
menguji pernyataan yang ada dan mengandung hubungan
Berhipotesis
dua variabel atau lebih. Biasanya mengandung cara kerja
atau menguji atau membuktikan
Harus memberi kesempatan untuk mengusulkan gagasan
Merencanakan berkenaan dengan alat/bahan yang akan digunakan,
percobaan urutan prosedur yang harus ditempuh, menentukan
perubahan (variabel), mengendalikan peubah
Menerapkan Harus membuat konsep atau prinsip yang akan diterapkan
konsep tanpa menyebutkan nama konsepnya
Mengajukan Harus memunculkan sesuatu yang mengherankan,
32
Ibid., h. 194
33
Ibid., h. 194
21
3. Getaran Harmonis
Getaran harmonis atau gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik
benda melalui suatu titik keseimbangan. Satu getaran adalah satu gerakan bolak-
balik. Periode getaran adalah waktu yang diperlukan untuk satu getaran. Secara
matematis dirumuskan:
Frekuensi getaran adalah banyaknya getaran dalam satu satuan waktu. Secara
matematis dirumuskan:
Keterangan:
T = periode getaran (s)
f = frekuensi getaran (Hz)
t = waktu (s)
n = banyaknya getaran
Contoh getaran harmonis adalah gerak ayunan pegas, gerak ayunan
bandul. Aplikasi getaran harmonis pada pegas biasanya digunakan untuk
menentukan konstanta pegas. Sedangkan aplikasi gerak harmonis pada ayunan
bandul biasanya digunakan untuk menentukan percepatan gravitasi bumi. Pada
ayunan pegas, yang penting diingat adalah posisi pegas tidak bergerak tetapi
teregang oleh beban, secara teoritik dengan kondisi seperti ini periode maupun
frekuensi alamiah pegas dapat dihitung.
Ketika sebuah getaran atau osilasi terulang sendiri, ke depan dan belakang,
atau ke atas dan ke bawah pada lintasan yang sama, gerakan tersebut disebut
dengan gerak harmonis. Resultan gaya yang bekerja pada titik sembarang selalu
mengarah ke titik kesetimbangan. Besar resultan gaya sebanding dengan jarak
titik sembarang tersebut ke titik kesetimbagan. Getaran Harmonis dapat dibedakan
menjadi 2 bagian, yaitu:
22
Ia menyimpulkan bahwa sifat elastis pegas ada batasnya dan besar gaya
pegas (F) sebanding dengan pertambahan panjang pegas (Δx). Besarnya Δy gaya
pulih selalu negatif (˗) yang artinya arah gaya berlawanan dengan simpangannya
disebut juga gaya pemulih (restoring force). Contoh gaya pemulih : Jika kita
menarik pegas ke kanan, kemudian tarikan dilepas maka akan ada sebuah gaya
yang bergerak ke arah berlawanan yang disebut dengan gaya pemulih. Pegas
memberikan gaya yang besarnya sama dengan gaya tarikan, tetapi arahnya
berlawanan (Faksi = -Freaksi). Secara matematis dituliskan:
Tanda (-) menyatakan arah gaya pemulih pada pegas berlawanan dengan arah
gerak pegas.
Keterangan:
F = gaya pemulih pada pegas (N)
k = konstantan pegas (N.m-1)
Δx = pertambahan panjang pegas (m)
2) Konfigurasi Pegas
Sifat pegas banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, karena
sifatnya itulah, menuntut penyusunan pegas dengan beraneka ragam posisi.
Konfigurasi pegas tersebut bergantung pada keperluan/kebutuhannya
masing˗masing seperti : neraca pegas, kasur spring bad, peredam kejut pada
kendaraan bermotor. Pada mobil, pegas berfungsi untuk menyerap kejut dari jalan
dan get
aran roda agar tidak diteruskan ke bodi kendaraan secara langsung. Selain
itu, pegas juga berguna untuk menambah daya cengkerem ban terhadap
permukaan jalan. Konstanta pegas dapat berubah nilainya apabila pegas-pegas
tersebut disusun menjadi rangkaian.
Konfigurasi pegas secara umum dapat tergolong menjadi 3 konfigurasi, yaitu:
1). Konfigurasi Seri
2). Konfigurasi Paralel
3). Konfigurasi Seri˗Paralel
25
Dua buah pegas atau lebih dapat dikonfigurasikan secara seri, maka
konfigurasinya akan seperti berikut:
Gambar 2.5 Susunan pegas secara seri (kiri) dan susunan pegas
secara paralel (kanan)
Konfigurasi pegas yang tergantung secara vertikal pada dasarnya sama
seperti pegas yang dikonfigurasikan secara horizontal. Karena adanya gaya
gravitasi, panjang pegas pada posisi vertikal akan lebih panjang dari pada ketika
posisinya dalam arah horizontal.
Pegas yang disusun secara seri akan memiliki konstanta pegas yang
berbeda dengan konstanta pegas ketika pegas belum dikonfigurasikan secara seri.
Pada sebuah konfigurasi seri, pertambahan panjang pada pegas secara keseluruhan
(x) merupakan penjumlahan pertambahan panjang pada tiap pegasnya (x1,2,3,..n).
Adapun besar konstanta pegas pengganti seri (ks) dirumuskan sebagai berikut:
Gambar 2.6
Pegas yang disusun
secara seri
26
Keterangan :
Ks = konstanta pegas pengganti konfigurasi secara seri
K1 = konstanta pegas ke˗1
K2 = konstanta pegas ke˗2
K3 = konstanta pegas ke˗3
Kn = konstanta pegas ke˗4, dan seterusnya
Pegas yang disusun secara paralel, besarnya pertambahan panjang pegas
(x) akan sama dengan pertambahan panjang pegas ke˗1, 2,3,..n. x = x1= x2= x3 =
xn, sehingga x dapat saling menghilangkan. Dengan demikian, untuk pegas yang
disusun secara paralel, konstanta pegas pengganti paralel (kp) diekspresikan oleh
persamaan sebagai berikut:
Gambar 2.7
Pegas yang disusun
secara pararel
Keterangan :
Kp = konstanta pegas pengganti konfigurasi secara paralel
K1 = konstanta pegas ke˗1
K2 = konstanta pegas ke˗2
K3 = konstanta pegas ke˗3
Kn = konstanta pegas ke˗4, dan seterusnya
dengan gaya sentri petal, maka besarnya periode getaran harmonis pada pegas
dirumuskan sebagai berikut:
Frekuensi (f) adalah banyaknya getaran tiap satuan waktu. Besarnya frekuensi
getaran harmonis pada pegas dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
F = gaya pemulih pada bandul (N)
m = massa beban (kg)
g = percepatan gravitasi (m.s-2)
θ = sudut simpangan (˚)
y = simpangan (m)
L = panjang tali (m)
Periode (T) adalah waktu yang diperlukan untuk satu getaran. Besarnya
periode getaran harmonis pada bandul dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
T = periode (s)
f = frekuensi (Hz)
l = panjang tali (m)
g = percepatan gravitasi (m.s-2)
Gambar 2.10 Sistem Pegas yang bergerak tanpa adanya faktor redaman
Dalam keadaan ini gaya yang bekerja adalah gaya pegas Fs yang besarnya
sebanding dengan panjang peregangan (strain) (simpangannya) x, sesuai dengan
hukum Hooke maka persamaan matematisnya:
Fs = ˗ kx
dengan k adalah tetapan pegas (N/m). Sesuai Hukum kedua Newton, besar gaya
yang dikeluarkan akan sebanding dengan percepatan dan massa:
30
Σ F = m.a
Σ F = md2x/dt2
Jika kita anggap besarnya Fs = F, maka pernyataan tersebut dapat ditulis sebagai
berikut :
m d2x/dt2 + kx = 0
Untuk sistem pegas yang getarannya dimulai dengan sebuah regangan (strain)
(simpangan) sejauh A, maka solusi persamaan diferensial biasanya (PDB) adalah:
X (t) = A cos (2πfn.t)
Solusi tersebut digunakan untuk massa yang berosilasi gerak harmonik sederhana
dengan amplitudo (A) dan frekuensi (fn). Fn adalah bilangan yang menyatakan
frekuensi alami gerak tak teredam. Fn didefinisikan sebagai:
Gambar 2.12. Sistem Pegas yang bergerak dengan adanya faktor redaman
Sebuah sistem pegas, dengan konstanta pegas (k) diberi faktor redaman
sebesar (c) kemudian ditarik dengan simpangan sejauh (x). Benda dengan massa
m akan berosilasi turun naik. Bila peredaman (c) diperhitungkan, gerak benda
akan mengalami osilasi yang terus berkurang dan akhirnya berhenti. Bila sistem
pegas ini bergerak dalam sebuah fluida, maka benda akan mendapatkan
peredaman karena kekentalan fluida itu sendiri. Gaya akibat kekentalan ini akan
sebanding dengan kecepatan benda (v). Koefisien peredamannya akan sama
dengan tingkat kekentalan fluida (viskositas) c, koefisien ini dinamakan koefisien
peredam, dengan
satuan Ns/m. Gaya yang bekerja pada sistem adalah sebagai berikut:
Gambar 2.13 Sistem Pegas yang bergerak dengan adanya faktor redaman
Perhatikan gambar di atas:
Σ F = m.a
˗kx ˗ cv = m.a
ma + cv + kx = 0
mẍ + c ẋ + kx =0
32
Persamaan di atas termasuk PDB orde dua, maka solusi untuk bentuk
persamaan seperti itu adalah : X = e λt, X mengalami peluruhan atau pengurangan
secara eksponensial seiring dengan pertambahan waktu, dengan
mensubsitusikannya, maka diperoleh
persamaan sebagai berikut :
m λ2 + c λ + k = 0
Solusi untuk persamaan kuadrat di atas adalah mencari λ, dengan menggunakan
persamaan (rumus) abc:
Keterangan :
λ = panjang gelombang (m)
c = konstanta redaman (N.m-1)
m = massa beban (kg)
k = konstanta pegas (N.m-1)
Berdasarkan panjang gelombang, dan periode terjadinya getaran harmonis
teredam, maka dapat diklasifikasikan ada tiga jenis getaran harmonis teredam
diantaranya:
a. Getaran harmonis redaman besar (over damping)
b. Getaran harmonis redaman kritis (critical damping)
c. Getaran harmonis redaman kecil (under damping)
Untuk menentukan jenis gerak redaman termasuk over damped, critical damping,
atau underdamped dapat digunakan kriteria sebagai berikut:
C2 – 4mk > 0 Overdamped
C2 – 4mk = 0 Critical damping
C2 – 4mk < 0 Underdamped
33
Gejala fisis pada getaran harmonis redaman kecil (under damping) adalah
sistem akan melakukan beberapa gerak osilasi sebelum berhenti. Pada getaran
harmonis redaman kritis (critical damping), sistem osilasi akan cepat mengalami
kesetimbangan. Contoh getaran ini adalah mekanisme gerak penutupan pintu dan
peredam kejut pada mobil.
Getaran harmonis teredam ini banyak sekali diaplikasikan dalam
kehidupan sehari˗hari seperti: pegas mobil dan peredam kejut untuk memberikan
peredaman sehingga mobil tidak akan berosilasi ke atas dan ke bawah tanpa henti.
Peredam kejut atau damper adalah alat mekanik yang dibuat untuk meredam
hentakan yang disebabkan energi kinetik. Peredam kejut merupakan bagian
penting dalam sebuah sistem suspensi kendaraan. Kendaraan yang memiliki
sistem suspensi diantaranya kendaraan bermotor, roda pendaratan pesawat
terbang, dan masih banyk lagi. Peredam kejut bisa juga digunakan untuk arsitektur
bangunan tahan gempa.
karena , maka
Percepatan maksimum ( ) terjadi pada saat nilai , sehingga
. Tanda negatif (-) menunjukkan bahwa arah percepatan berlawanan arah
dengan arah simpangannya.34
34
Iwan Permana Suwarna. Getaran dan Gelombang. (Bogor : Duta Grafika. 2012),
h. 30--65
35
Zulaeha, Pengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe and Explain terhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X SMA Negeri Balaesang, Journal Pendidikan Fisika
Tadulako, Vol.2, 2014.
36
Tasman Abbas dan Anna Febrina, Perbandingan Hasil Belajar Fisika Siswa Antara
Model Pembelajaran POE (Predict, Observe, Explain) dengan TTW (Think, Talk, Write) (Jurnal
OMEGA : Jurnal Pendidikan Fisika, Sains, dan Teknologi, 2015)
35
5. Kerangka Berpikir
Fisika sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan alam merupakan hal
yang tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia dan menjadi satu kebutuhan
penting bagi manusia. Hal ini disebabkan fisika berbicara mengenai serangkaian
proses dan gejala-gejala yang ada di alam sehingga menuntut siswa agar memiliki
kemampuan untuk memahami berbagai macam gelaja alam, prinsip dan konsep
IPA, serta keterkaitannya dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Fisika
saat ini dikatakan sebagai ilmu modern yang menarik untuk dipelajari. Fisika
merupakan bagian dari sains yang memiliki tujuan pendidikan yaitu membantu
siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman serta mendorong
siswa untuk mengembangkan keterampilan untuk menyelidiki komponen-
komponen kehidupan fisik, material, dan teknologi dari lingkungan mereka secara
ilmiah.39
Berdasarkan pada tujuan tersebut, sudah seharusnya diusahakan agar siswa
memperoleh pengalaman belajar dalam menemukan konsep-konsep yang
direncanakan oleh guru. Dalam proses menemukan konsep tersebut, siswa
melakukan aktivitas di antaranya melakukan observasi, memprediksi,
37
R.Lebdiana, dkk., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Materi Suhu Dan Kalor
Berbasis Poe (Predict-Observe-Explain) Untuk Meremediasi Miskonsepsi Siswa, (Semarang :
Unnes Physics Education Journal, 2015)
38
Syarifatul Falah, Hartono, Ian Yulianti, Pengembangan Lembar Kerja Siswa Lsitrik
Dinamis Berbasis POE (Predict, Observe, Explain) untuk meningkatkan Penalaran dan
Pemahaman Konsep Siswa, (Semarang: Unnes Physics Education Journal, 2017)
39
Ria Setyo Rini, Penerapan Model Guided Inquiry terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa
Smp Pada Konsep Tekanan,(Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah, 2015), h. 41-42
36
Model POE
mempengaruhi Melakukan
peningkatan kegiatan diskusi
Kondisi
keterampilan dan presentasi
akhir
proses sains
siswa
6. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deksripsi teoritik dan kerangka berpikir di atas dapat
dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
H0: Model Pembelajaran POE tidak berpengaruh terhadap keterampilan proses
sains siswa pada konsep getaran harmonis.
Ha: Model Pembelajaran POE berpengaruh terhadap keterampilan proses sains
siswa pada konsep getaran harmonis.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimenal,
karena pengaruh suatu variabel dikaji dalam situasi yang terkontrol. 40 Penelitian
ini dibagi dalam dua kelas, yaitu kelas eksperimen yang diberikan perlakuan
menggunakan model pembelajaran POE, dan kelas kontrol yang diberikan
perlakuan menggunakan pendekatan saintifik.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan yaitu nonequivalent control group
design, di mana pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
tidak dipilih secara random.41
Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan. Sebelum diberikan
perlakuan, kedua kelompok diberi tes awal (pretest) untuk mengetahui sejauh
mana keterampilan proses sains siswa pada konsep yang bersangkutan. Kemudian,
keduanya diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu kelompok eksperimen
diterapkan model pembelajaran POE sedangkan pada kelompok kontrol
diterapkan pendekatan saintifik. Setelah diberikan perlakuan, pada kedua
40
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2010), h. 123
41
Sugiyono, Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2011), h. 79
38
39
kelompok dilakukan kembali test yaitu posttest untuk mengetahui sejauh mana
keterampilan proses sains siswa terhadap konsep yang bersangkutan.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1 XE O2
Kontrol O1 XK O2
Keterangan:
O1 : Pretest pada kelas eksperimen dan kontrol
O2 : Posttest pada kelas eksperimen dan kontrol
XE : Perlakuan dengan Model Pembelajaran POE
XK : Perlakuan dengan pendekatan saintifik
tersebut sama atau tidak dalam hal kemampuan keterampilan proses sainsnya.
Data penunjang penelitian adalah data hasil observasi yang dilakukan selama
proses pembelajaran berlangsung, yaitu berupa pedoman observasi keterampilan
proses sains siswa untuk mengetahui tingkat ketercapaian proses pembelajaran
.
F. Prosedur Penelitian
Adapun prosedur penelitiannya sebagai berikut :
TAHAPAN PERSIAPAN
TAHAPAN PELAKSANAAN
Pretest
Posttest
TAHAPAN AKHIR
1. Menganalisis Data
2. Membahas hasil penelitian
3. Menarik kesimpulan
G. Instrumen Penelitian
Instrumen utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes
berupa tes objektif dalam bentuk pretest dan posttest. Di samping itu, untuk
mendapatkan data penunjang kesimpulan yang diharapkan di akhir penelitian ini,
digunakan instrumen nontes berupa pedoman observasi keterampilan proses sains
siswa untuk mengetahui tingkat ketercapaian proses pembelajaran.
1. Instrumen Tes
Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif
berupa soal pilihan ganda. Pengujian instrumen tes ini harus memenuhi empat
kriteria, yaitu validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Untuk
mengetahui pemenuhan keempat kriteria tersebut, maka instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini harus melalui pengujian. Berikut ini adalah
pengujian yang perlu dilakukan berkaitan dengan kriteria yang harus dipenuhi
oleh instrument penelitian.
a. Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengukur apa yang hendak diukur. Hal itu seperti yang dinyatakan oleh Anderson
seperti yang dikutip oleh Arikunto yang menyatakan bahwa, “a test is valid if it
measures what a purpose to measure” dan dapat mengungkap data dari variabel
yang diteliti secara tepat.43 Pengujian validitas instrumen tes ini merupakan
pengujian validitas setiap butir soal tes. Pengujian validitas setiap butir soal dapat
dihitung dengan menggunakan teknik analisis point biserial yang dinyatakan
dalam persamaan berikut ini :
keterangan :
rp.bis = indeks point biserial
Mp = Mean (rata-rata) skor yang dijawab betul oleh testee (peserta tes) pada
butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan.
43
Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 65
42
Mt = Mean (rata-rata) skor yang dijawab salah oleh testee (peserta tes) pada
butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan.
SD = Standar deviasi skor total.
p = Proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir soal yang sedang
diuji validitasnya.
q = Proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir soal yang sedang
diuji validitasnya.44
b. Reliabilitas
Reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh orang yang sama ketika
diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dari satu
pengukuran ke pengukuran lainnya. Reliabilitas instrumen uji coba hasil belajar
dihitung dengan rumus KR-20, 45 yaitu:
∑
( )( )
keterangan:
r11 = koefisien reliabilitas internal seluruh item
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item salah (q = 1 – p)
Σpq = jumlah hasil perkalian p dan q,
k = banyaknya item,
s = standar deviasi dari tes.
Adapun kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut:46
Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas
No Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
1 0.91-1.00 Sangat Tinggi
2 0.71-0.90 Tinggi
3 0.41-0.70 Sedang
4 0.21-0.4 Rendah
44
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2000), hal. 258.
45
Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 93
46
Ibid., h. 75
43
5 0.00-0.20 Kecil
c. Taraf Kesukaran
Tes yang baik adalah tes yang mempunyai taraf kesukaran tertentu sesuai
dengan karakteristik peserta tes. Taraf kesukaran suatu tes dapat dicari dengan
menggunakan rumus berikut ini:47
keterangan:
P = derajat kesukaran (degrees of difficulty)
B = bayaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa seluruh tes.
Penentuan kriteria derajat kesukaran didasarkan pada ketentuan berikut ini:48
Tabel 3.3 Kriteria Derajat Kesukaran
d. Daya Pembeda
Daya pembeda merupakan kemampuan suatu tes untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah. Untuk menentukan daya pembeda digunakan rumus:49
keterangan:
D = daya pembeda (discriminating power)
47
Ibid., h. 208
48
Ibid., h. 210
49
Ibid., h. 213
44
50
Ibid., h. 218
45
( )
Maksud dari setiap simbol pada persamaan uji F tersebut dijelaskan sebagai
berikut ini.
51
Ibid. h.298
52
Sugiyono, op.cit., h. 197
46
V1 = varians besar
V2 = varians kecil
S1 = deviasi standar data varians besar
S2 = deviasi standar data varians kecil
Kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut.
a) jika Fhitung < Ftabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak (data memiliki varians
homogen).
b) jika Fhitung > Ftabel,, maka Ho diterima dan Ha ditolak (data tidak memiliki
varians homogen)
b. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
uji-t. Uji t adalah tes statistik yang dapat dipakai untuk menguji perbedaan atau
kesamaan dua kondisi atau perlakuan pada dua kelompok yang berbeda dengan
prinsip membandingkan rata-rata (mean) kedua kelompok atau perlakukan itu.
Uji-t juga digunakan jika data berdistribusi normal dan homogen, sedangkan jika
data tidak data berdistribusi normal dan tidak homogeny digunakan uji Mann
Whitney. Berikut adalah langkah-langkah dalam uji-t:53
a) Menentukan rata-rata (mean)
∑
∑ ∑
√
√
d) Mencari dengan rumus:
53
Ibid., h. 225-226
47
dengan:
x = rata-rata data
SD = standar deviasi
Adapun kriteria pengujian untuk uji-t berikut ini adalah :
Ho diterima jika thitung < ttabel
Ho ditolak jika thitung > ttabel
54
Suharsimi Arikunto, op.cit., h. 44
55
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2010), h. 102-103
48
Persentase =
56
Suharsimi Arikunto, op.cit., h.43
49
I. Hipotesis Statistik
Berikut adalah hipotesis statistik pada penelitian ini:
Ho :
Ha :
Dimana :
Ho = hipotesis nol
Ha = hipotesis alternatif
= nilai rata-rata kelompok eksperimen / siswa dengan model pembelajaran POE
= nilai rata-rata kelompok kontrol / siswa dengan pendekatan saintifik
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada subbab ini diuraikan analisis data hasil penelitian berupa nilai pretest
dan posttest keterampilan proses sains serta hasil observasi keterampilan proses
sains pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
1. Hasil Penelitian Kelas Eksperimen dan Kelas kontrol
a. Hasil Pretest dan Posttest Keterampilan Proses Sains
Hasil pretest dan posttest keterampilan proses sains secara keseluruhan
pada kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Hasil Pretest dan Posttest Keterampilan Proses Sains
Pretest Posttest
Kategori
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Nilai terendah 47 47 54 50
Nilai tertinggi 75 75 82 78
Mean 60,97 59,32 69,64 65,12
Median 61,00 59,00 71,00 68,00
Modus 61,00 64,00 71,00 71,00
Standar Deviasi 9,09 8,64 8,29 7,76
Jumlah Siswa 36 34 36 34
51
52
70% 65.61%
62.94% 63.15%
60.28% 61.15%
58.67% 60.35%
60% 56.25%
53.61% 55.25%
52% 52.67%
53.17%
PERSENTASE ASPEK KPS
50% 50.94%
40%
10%
0%
1 2 3 4 5 6 7
ASPEK KPS
Gambar 4.1 Persentase Aspek Keterampilan Proses Sains pada Saat Pretest
Keterangan :
1 = Memprediksi 5 = Menerapkan Konsep
2 = Merencanakan Percobaan 6 = Menginterpretasi Data
3 = Melakukan Percobaan 7 = Berkomunikasi
4 = Mengamati
90% 83.81%
78.67% 80.16%
80% 74.81% 76.25%
73%
70.54% 69.18%
70% 67.18%
66.67%
PERSENTASE ASPEK KPS
60.43%
58.72% 57.61%
60%
54.72%
50%
20%
10%
0%
1 2 3 4 5 6 7
ASPEK KPS
Gambar 4.2 Persentase Aspek Keterampilan Proses Sains pada Saat Posttest
Keterangan :
1 = Memprediksi 5 = Menerapkan Konsep
2 = Merencanakan Percobaan 6 = Menginterpretasi Data
3 = Melakukan Percobaan 7 = Berkomunikasi
4 = Mengamati
Pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa persentase keterampilan proses sains
pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol setelah diberikan
perlakuan, yaitu kelas eksperimen dengan model pembelajaran POE (Predict,
Observe, Explain) dan kelas kontrol dengan pendekatan saintifik. Persentase
aspek keterampilan proses sains tertinggi pada kelas eksperimen adalah pada
aspek berkomunikasi sebesar 83,81%, sedangkan aspek terendahnya adalah pada
aspek menerapkan konsep 66,67%. Pada kelas kontrol persentase aspek
keterampilan proses sains tertinggi adalah pada aspek menginterpretasi data
54
90%
80.95% 80.95% 80.95% 79.36%
80% 77.78%
76.19% 74.60%
71.43% 73.01% 71.43%
70% 69.84% 69.84%
70% 68.25% 65.08% 68.25%
66.67% 65.08% 66.67%
65.08% 63.49%
PRESENTASE KPS
60%
50%
PERTEMUAN 1
40%
PERTEMUAN 2
30%
PERTEMUAN 3
20%
10%
0%
KEL 1 KEL 2 KEL 3 KEL 4 KEL 5 KEL 6 KEL 7
KELOMPOK
Data pada Gambar 4.3 menunjukkan keterampilan proses sains selama tiga
pertemuan. Adapun aspek keterampilan proses sains yang diobservasi yaitu aspek
memprediksi, merencanakan percobaan, melakukan percobaan, mengamati,
menginterpretasi data, menerapkan konsep, dan berkomunikasi. Berdasarkan data
tersebut dapat dilihat bahwa persentase rata-rata tiap pertemuan mengalami
peningkatan dari pertemuan pertama hingga pertemuan ketiga, hanya pada
kelompok 2 dan kelompok 5 yang tidak mengalami peningkatan di setiap
pertemuannya. Kelompok 2 dan 5 mengalami penurunan persentase pada
pertemuan kedua,
55
50% PERTEMUAN 1
40% PERTEMUAN 2
PERTEMUAN 3
30%
20%
10%
0%
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Chi Kuadrat.
Berikut ini merupakan hasil uji normalitas saat pretest dan posttest pada kelas
eksperimen dan kontrol.
Tabel 4.2 Uji Normalitas Hasil Pretest dan Posttest
Pretest Posttest
Data
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
N 36 34 36 34
̅ 60,97 59,32 69,47 64,94
SD 9,09 8,64 8,29 7,76
X2 hitung 0,5 4,12 7,5 16,82
X2 tabel 20,09
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal
Hasil uji normalitas pretest yang telah dilakukan dengan taraf signifikasi
0,01 dan derajat kebebasan 8 didapatkan kesimpulan bahwa hasil pretest kedua
kelas adalah berdistribusi normal. Hal ini didasarkan atas ketentuan kriteria
pengujiannya yaitu X2 hitung < X2 tabel, maka H0 diterima yang berarti bahwa
data berdistribusi normal, pada kelas eksperimen 0,5 < 20,09 dan pada kelas
kontrol 4,12 < 20,09. Adapun hasil uji normalitas posttest didapatkan kesimpulan
bahwa hasil posttest kedua kelas juga berdistribusi normal, pada kelas
eksperimen 7,50 < 20,09 dan pada kelas kontrol 16,82 < 20,09.
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Fisher.
Berikut ini merupakan hasil uji homogenitas saat pretest dan posttest:
Tabel 4.3 Uji Homogenitas Hasil Pretest dan Posttest
Pretest Posttest
Data
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
N 36 34 36 34
V 82,71 74,65 68,69 60,17
F hitung 1,11 1,14
57
F tabel 2,26
Kesimpulan Homogeny Homogeny
Dari tabel di atas terlihat bahwa kelas eksperimen dan kontrol memiliki
varians yang homogen dengan taraf signifikasi 0,01 dan derajat kebebasan dengan
nilai Fhitung sebesar 1,11 dan Ftabel sebesar 2,26, sehingga dapat disimpulkan kelas
sampel penelitian berasal dari populasi yang homogen karena memenuhi kriteria
Fhitung < Ftabel.
b. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan uji prasayat analisis, diperoleh bahwa data berdistribusi
normal dan homogen. Oleh karena itu, pengujian hipotesis dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus uji t.
Hasil uji t yang telah dilakukan pada kelas eksperimen dan kontrol dapat
dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Uji Hipotesis Hasil Pretest dan Posttest
Pretest Posttest
Data
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
N 36 34 36 34
t hitung 3,26 9,81
t tabel 2,66
Kesimpulan thitung > ttabel, Ha diterima
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa thitung > ttabel dengan taraf
signifikasi sebesar 0,01 dan derajat kebebasan 68, maka berdasarkan kriteria
pengujian uji Hipotesis menyatakan Ha diterima, hal ini menunjukkan terdapat
perbedaan yang signifikan pada kelas eksperimen dan kontrol. Dengan demikian,
dapat disimpulkan “Terdapat pengaruh model pembelajaran POE (Predict,
Observe, Explain) terhadap keterampilan proses sains siswa pada konsep getaran
harmonis”.
58
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijabarkan pada subbab
sebelumnya, hasil pretest kelas eksperimen dan kontrol hampir sama yaitu dengan
nilai rata-rata 60,97 untuk kelas eksperimen dan 59,32 untuk kelas kontrol. Hal ini
menunjukkan bahwa keterampilan proses sains siswa sebelum diberi perlakuan
adalah sama.
Sebelum dilakukan uji hipotesis, dilakukan uji prasyarat yaitu uji
normalitas dan uji homogenitas. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, hasil
pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol semua datanya
berdistribusi normal. Demikian juga untuk homogenitas, hasil pretest dan posttest
keduanya homogen.
Setelah didapatkan data berdistribusi normal dan homogen, maka
dilanjutkan uji prasyarat hipotesis dengan uji t. Pengujian nilai pretest dan posttest
dengan uji t pada kedua kelas menghasilkan thitung > ttabel dengan signifikasi 0,01,
yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kedua kelas.
Tes keterampilan proses sains sebelum diberi perlakuan pada kelas
eksperimen dan kontrol didapatkan persentase ketercapaian yang bervariasi, tetapi
rata-rata persentase pada kedua kelas tersebut tidak jauh berbeda. Sedangkan hasil
tes keterampilan proses sains setelah diberikan perlakuan yang berbeda pada
kedua kelas, kelas eksperimen dengan model pembelajaran POE (Predict,
Observe, Explain) dan kelas kontrol dengan pendekatan saintifik didapatkan rata-
rata persentase yang cukup signifikan, ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen
dengan model pembelajaran POE lebih unggul dari kelas kontrol yang
menggunakan pendekatan saintifik. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan dengan Zulaeha yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model
pembelajaran Predict, Observe, Explain (POE) terhadap keterampilan proses sains
siswa.57
57
Zulaeha, Pengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe, Explain terhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa kelas X SMA Negeri Balaesang, Jurnal Pendidikan Fisika
Tadulako, Vol 2, 2014
59
58
Widayanto, Pengembangan Keterampilan Proses dan Pemahaman Siswa Kelas X
melalui Kit Optik, Jurnal Pendidikan Indonesia 5, 2009.
60
59
Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009), h. 104.
60
Ibid., h. 100
61
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup, 2008), h. 164.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran POE (Predict, Observe,
Explain) terbukti berpengaruh terhadap keterampilan proses sains siwa pada
konsep getaran harmonis. Hal ini terlihat dari hasil uji hipotesis melalui uji t yang
menunjukkan nilai thitung > ttabel. Pengaruh ini juga dapat dilihat dari nilai rata-rata
tes keterampilan proses sains siswa pada kelas eksperimen dengan menggunakan
model pembelajaran POE lebih tinggi dari nilai rata-rata tes keterampilan proses
sains siswa pada kelas kontrol dengan menggunakan pendekatan saintifik (1>2).
B. Saran
Dari keseluruhan kegiatan penelitian yang telah dilakukan, saran yang
dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan dari penelitian ini guru dapat melatih dan mengembangkan
keterampilan proses sains siswa pada konsep fisika yang lainnya.
2. Diharapkan dapat membantu guru di sekolah untuk menerapkan model
pembelajaran alternatif yang dapat melatih dan mengembangkan
keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran lain.
3. Diharapkan dilakukan penelitian lebih lanjut pada konsep fisika yang lainnya,
untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran POE terhadap keterampilan
proses sains siswa pada konsep fisika yang lainnya.
61
62
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Tasman Abbas dan Anna Febrina, Perbandingan Hasil Belajar Fisika
Siswa Antara Model Pembelajaran POE (Predict, Observe, Explain)
dengan TTW (Think, Talk, Write). Jurnal OMEGA : Jurnal Pendidikan
Fisika, Sains, dan Teknologi. 2015.
Alwi, Hasan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2007
Dimyati dan Mujiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. 2006.
Giancoli, Douglas C. Fisika Edisi Kelima. Terj. dari Physics Fifth Edition oleh
Yuhilza Hanum. Jakarta: Erlangga, 2001.
Kanginan, Marthen. Fisika untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Erlangga. 2013.
63
Rini, Ria Setyo. Penerapan Model Guided Inquiry terhadap Hasil Belajar Fisika
Siswa Smp Pada Konsep Tekanan. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. 2015.
Suwarna, Iwan Permana. Getaran dan Gelombang. Bogor : Duta Grafika. 2012.
PERANGKAT
PEMBELAJARAN
V. Materi Pembelajaran
Getaran harmonis sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui
suatu titik keseimbangan.
Satu getaran adalah satu gerakan bolak-balik
Periode getaran adalah waktu yang diperlukan untuk satu getaran
67
Keterangan:
T = periode getaran (sekon)
f = frekuensi getaran (Hz)
t = waktu (sekon)
n = banyaknya getaran
Pegas merupakan salah satu contoh benda elastis. Oleh sifat elastisnya,
suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali
pada keadaan setimbangnya apabila gaya yang bekerja padanya
dihilangkan. Gaya yang berfungsi untuk mengembalikan pegas pada
posisi setimbang disebut gaya pemulih.
Robert Hooke, seorang ilmuwan berkebangsaan inggris menyimpulkan
bahwa besarnya gaya pemulih pada pegas (F) sebanding dengan
pertambahan panjang pegas (Δx). Secara matematis dituliskan:
Penutup
Memberikan evaluasi berupa 3 butir Mengerjakan soal yang diberikan
LKS
6. Power point
7. Proyektor
8. Papan tulis
9. Spidol
X. Penilaian
1. Mekanisme dan Prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui
observasi penilaian kinerja keterampilan proses sains, sedangkan penilaian hasil
dilakukan melalui tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan penilaian kinerja
untuk mengukur keterampilan proses sains siswa. Instrument tes menggunakan tes
tertulis yang berupa soal uraian.
Siti Mubaroh
Mengetahui,
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota :
1. 4.
2. 5.
3. 6.
Tujuan Percobaan:
Predict
1. Pada pegas pertama digantungi beban dengan massa sebesar 50 gram, kemudian pegas
mengalami pertambahan panjang (Δx1) sebesar 10 cm dan dihasilkan konstanta pegas
sebesar 5 N/m . Jika pada pegas kedua digantungi beban sebesar 100 gram, kemudian
mengalami pertambahan panjang (Δx2) sebesar 20 cm, maka konstanta pegas yang
dihasilkan akan sama besar, lebih kecil atau lebih besar dari konstanta pegas pertama?
Jelaskan!
(1) (2)
76
Jawaban :
Gambar A Gambar B
Kendaraan sepeda motor merupakan salah satu penerapan pegas dalam kehidupan sehari-
hari. Berdasarkan gambar di atas, kedua sepeda motor memiliki jenis yang sama. Pada
gambar A, sepeda motor ditumpangi oleh 1 orang dengan massa tertentu. Sedangkan
pada gambar B, sepeda motor ditumpangi oleh 2 orang dengan massa yang lebih besar.
Jika TA merupakan periode pegas motor A dan TB merupakan periode pegas motor B, fA
merupakan frekuensi pegas motor A dan fB merupakan frekuensi pegas motor B. Maka:
a. Bagaimana besar kedua periode tersebut? TA < TB atau TA > TB? Jelaskan!
b. Bagaimana besar kedua frekuensi tersebut? fA < fB atau fA > fB? Jelaskan
Jawaban :
Observe
4. Penggaris 1 buah
5. Stopwatch 1 buah
B. Langkah Percobaan
Rangkai alat dan bahan seperti gambar di bawah ini untuk percobaan 1 dan percobaan 2
Percobaan 1
Percobaan 2
C. Tabel Pengamatan
Percobaan 1
Gaya
Panjang Panjang Pertambahan
Massa Pemulih
Awal Akhir Panjang Konstanta
No. beban Pegas
Pegas Pegas Pegas Pegas (k)
(m) (F = mg)
(x1) (x2) (Δx = x2- x1)
(g=10 m/s2)
1. 0,05 kg
2.
3.
78
Percobaan 2
Banyaknya
Massa beban Waktu Periode Frekuensi
No. getaran
(m) (t) (T) (f)
(n)
1. 0,05 kg 10 detik
2. 10 detik
3. 10 detik
Explain
1. Berdasarkan tabel pengamatan percobaan 1, buatlah grafik hubungan massa beban (m)
dengan pertambahan panjang pegas (Δx)!
Grafik 1 : Hubungan massa beban (m) dengan pertambahan panjang pegas (Δx)
3. Buatlah kesimpulan berdasarkan tujuan percobaan dari percobaan yang telah kalian
lakukan!
80
Kelas/Semester : X/Genap
Pertemuan : Kedua
I. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
81
V. Materi Pembelajaran
Getaran harmonis sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui
suatu titik keseimbangan.
Satu getaran adalah satu gerakan bolak-balik
Periode getaran adalah waktu yang diperlukan untuk satu getaran
Keterangan:
T = periode getaran (sekon)
f = frekuensi getaran (Hz)
t = waktu (sekon)
n = banyaknya getaran
Pendulum atau bandul sederhana adalah sebuah bandul yang
tergantung pada seutas tali, bisa terbuat dari logam ataupun kayu.
Salah satu contoh bandul sederhana yang dapat kita ketahui dalam
kehidupan sehari-hari adalah permainan ayunan yang biasa dilakukan
anak taman kanak-kanak.
Ketika bandul ditarik ke samping, lalu dilepaskan, kemudian bandul
berayun/berosilasi. Osilasi pada bandul terjadi karena bandul memiliki
komponen gaya tangensial (dari gaya beratnya), dimana gaya ini ini
selalu menuju ke titik setimbang. Gaya yang menyebabkan terjadinya
osilasi pada bandul (gaya yang bekerja pada m) dirumuskan dengan
persamaan:
83
Keterangan:
F = gaya pemulih pada bandul (N)
m = massa beban (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
θ = sudut simpangan (˚)
y = simpangan (m)
L = panjang tali (m)
Keterangan:
T = periode (s)
f = frekuensi (Hz)
l = panjang tali (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Alokasi
Tahapan Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Mengucapkan salam, membuka proses Menjawab salam guru, berdo’a dan 10 menit
pembelajaran dengan berdo’a, dan Mengonfirmasi kehadiran
Orientasi mengecek kehadiran siswa
Siti Mubaroh
Mengetahui,
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota :
1. 4.
2. 5.
3. 6.
Tujuan Percobaan:
Predict
1. Jika sebuah beban 50 gram digantung dengan tali 20 cm pada statif dihasilkan gaya
pemulih sebesar X seperti gambar berikut:
91
Maka, bagaimana besarnya gaya pemulih bandul jika beban yang digantung
semakin besar namun panjang tali sama? Apakah gaya pemulih bandul
semakin kecil atau semakin besar? Jelaskan!
Jawaban :
2. Ayunan seperti gambar di bawah ini merupakan salah satu contoh aplikasi
ayunan bandul sederhana. Berdasarkan gambar di bawah ini ada dua orang
anak sedang bermain ayunan, dengan berat yang sama namun posisi yang
sama berbeda, yaitu yang satu posisinya berdiri dan yang satu lagi posisinya
duduk.
Jika TA adalah periode orang yang posisinya berdiri, TB adalah periode orang
yang posisinya duduk, fA adalah frekuensi orang yang posisinya berdiri, dan
fB adalah frekuensi orang yang posisinya duduk, maka bagaimana besar
periode dan frekuensi ayunan? Semakin besar atau semakin kecil periode
ayunannya? Semakin besar atau semakin kecil frekuensi ayunannya?
Jelaskan!
Jawaban :
__________________________________________________________
__________________________________________________________
92
Observe
E. Langkah Percobaan
Rangkai alat dan bahan seperti gambar di bawah ini untuk percobaan 1 dan
percobaan 2
Percobaan 1
1. Gantungkan tali pada statif dengan panjang tali 10 cm
2. Gantungkan beban 50 gram pada tali
93
Percobaan 2
F. Tabel Pengamatan
Percobaan 1
Percobaan 2
Massa Panjang
Banyaknya Waktu Periode Frekuensi
No. beban tali
getaran (n) (t) (T) (f)
(m) (l)
94
1. 0,1 kg 10 cm 10
2. 0,1 kg 20 cm 10
3. 0,1 kg 30 cm 10
Explain
Kelas/Semester : X/Genap
Pertemuan : Ketiga
I. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
97
V. Materi Pembelajaran
Getaran harmonis sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui
suatu titik keseimbangan.
Simpangan pada getaran harmonis sederhana dinyatakan dengan
persamaan:
, karena , maka
Alokasi
Tahapan Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Mengucapkan salam, membuka proses Menjawab salam guru, berdo’a dan 10 menit
pembelajaran dengan berdo’a, dan Mengonfirmasi kehadiran
Orientasi mengecek kehadiran siswa
Siti Mubaroh
Mengetahui,
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota :
1. 4.
2. 5.
3. 6.
Tujuan Percobaan:
Predict
1. Perhatikan gambar di bawah ini untuk menjawab soal nomor 1 dan nomor 2!
106
Jika sudut pada ayunan bandul semakin diperbesar, maka bagaimana besar
periode getaran pada bandul? Semakin besar atau semakin kecil periode?
Jawaban :
2. Jika sudut pada ayunan bandul semakin diperbesar, maka bagaimana besar
frekuensi getaran pada bandul? Semakin besar atau semakin kecil
frekuensinya?
Jawaban :
Observe
H. Langkah Percobaan
Rangkai alat dan bahan seperti gambar di bawah ini untuk percobaan 1 dan
percobaan 2
I. Tabel Pengamatan
Sudut
Amplitudo Banyaknya Waktu Periode Frekuensi
No. simpangan
(A) getaran (n) (t) (T) (f)
(θ)
1. 30˚ 10
2. 45˚ 10
3. 60˚ 10
4. 90˚ 10
108
Explain
Kelas/Semester : X/Genap
Pertemuan : Pertama
I. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
110
V. Materi Pembelajaran
Getaran harmonis sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui
suatu titik keseimbangan.
Satu getaran adalah satu gerakan bolak-balik
Periode getaran adalah waktu yang diperlukan untuk satu getaran
Keterangan:
T = periode getaran (sekon)
f = frekuensi getaran (Hz)
t = waktu (sekon)
n = banyaknya getaran
Pegas merupakan salah satu contoh benda elastis. Oleh sifat elastisnya,
suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali
pada keadaan setimbangnya apabila gaya yang bekerja padanya
dihilangkan. Gaya yang berfungsi untuk mengembalikan pegas pada
posisi setimbang disebut gaya pemulih.
Robert Hooke, seorang ilmuwan berkebangsaan inggris menyimpulkan
bahwa besarnya gaya pemulih pada pegas (F) sebanding dengan
pertambahan panjang pegas (Δx). Secara matematis dituliskan:
Alokasi
Tahapan Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Orientasi Mengucapkan salam, membuka Menjawab salam guru, berdo’a
proses pembelajaran dengan berdo’a, dan Mengonfirmasi kehadiran
dan mengecek kehadiran siswa 5 menit
Menyampaikan tujuan pembelajaran Mendengarkan penjelasan guru
8. Papan tulis
9. Spidol
XIII. Penilaian
1. Mekanisme dan Prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses
dilakukan melalui observasi penilaian kinerja keterampilan proses
sains, sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan penilaian
kinerja untuk mengukur keterampilan proses sains siswa. Instrument
tes menggunakan tes tertulis yang berupa soal uraian.
Siti Mubaroh
Mengetahui,
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota :
1. 4.
2. 5.
3. 6.
A. Tujuan Percobaan:
C. Langkah Percobaan
Percobaan 1
1. Pasang statif
2. Gantungkan pegas pada statif
3. Ukur panjang awal pegas (x1)
4. Gantungkan beban 50 gram pada pegas
5. Ukur panjang akhir pegas (x2)
6. Ulangi langkah 5,6,dan 7 dengan massa beban yang berbeda yaitu 100 gram
dan 150 gram
7. Catat hasil percobaan pada tabel pengamatan
121
Percobaan 2
1. Pasang statif
2. Gantungkan pegas pada statif
3. Gantungkan beban 50 gram pada pegas
4. Tarik beban dengan simpangan 5 cm, hidupkan stopwatch, lalu lepaskan
beban
5. Hitung banyaknya getaran yang dihasilkan selama 10 detik
6. Catat hasil percobaan pada tabel pengamatan
7. Ulangi langkah 4,5,6,dan 7 dengan massa beban yang berbeda yaitu 100
gram, dan 150 gram
D. Tabel Pengamatan
Percobaan 1
Gaya
Pemulih Panjang Panjang Pertambahan
Massa
Pegas Awal Akhir Panjang Konstanta
No. beban
(F = mg) Pegas Pegas Pegas Pegas (k)
(m)
(g=10 (x1) (x2) (Δx = x2- x1)
m/s2)
1. 0,05 kg
2.
3.
Percobaan 2
Massa Banyaknya
Waktu Periode Frekuensi
No. beban getaran
(t) (T) (f)
(m) (n)
1. 0,05 kg 10 detik
2. 10 detik
3. 10 detik
E. Pembahasan
Grafik 1 : Hubungan massa beban (m) dengan pertambahan panjang pegas (Δx)
122
Kelas/Semester : X/Genap
Pertemuan : Kedua
I. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
124
V. Materi Pembelajaran
Getaran harmonis sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui
suatu titik keseimbangan.
Pendulum atau bandul sederhana adalah sebuah bandul yang
tergantung pada seutas tali, bisa terbuat dari logam ataupun kayu.
Salah satu contoh bandul sederhana yang dapat kita ketahui dalam
kehidupan sehari-hari adalah permainan ayunan yang biasa dilakukan
anak taman kanak-kanak.
Ketika bandul ditarik ke samping, lalu dilepaskan, kemudian bandul
berayun/berosilasi. Osilasi pada bandul terjadi karena bandul memiliki
komponen gaya tangensial (dari gaya beratnya), dimana gaya ini ini
selalu menuju ke titik setimbang. Gaya yang menyebabkan terjadinya
osilasi pada bandul (gaya yang bekerja pada m) dirumuskan dengan
persamaan:
Keterangan:
F = gaya pemulih pada bandul (N)
m = massa beban (kg)
g = percepatan gravitasi (m.s-2)
θ = sudut simpangan (˚)
Keterangan:
T = periode (s)
f = frekuensi (Hz)
l = panjang tali (m)
g = percepatan gravitasi (m.s-2)
Alokasi
Tahapan Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Orientasi Mengucapkan salam, membuka Menjawab salam guru, berdo’a
proses pembelajaran dengan berdo’a, dan Mengonfirmasi kehadiran
dan mengecek kehadiran siswa 5 menit
Menyampaikan tujuan pembelajaran Mendengarkan penjelasan guru
3. Beban
4. Stopwatch
5. Penggaris
6. Busur
7. Power point
8. Proyektor
9. Papan tulis
10. Spidol
XIV. Penilaian
1. Mekanisme dan Prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan
melalui observasi penilaian kinerja keterampilan proses sains, sedangkan
penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan penilaian kinerja
untuk mengukur keterampilan proses sains siswa. Instrument tes
menggunakan tes tertulis yang berupa soal uraian.
Siti Mubaroh
Mengetahui,
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota :
1. 4.
2. 5.
3. 6.
A. Tujuan Percobaan:
C. Langkah Percobaan
Percobaan 1
1. Pasang statif
2. Gantungkan tali pada statif dengan panjang tali 10 cm
3. Gantungkan beban 50 gram pada tali
4. Simpangkan beban sejauh 5 cm
5. Catat hasil percobaan pada tabel pengamatan
134
6. Ulangi langkah 5, 6, dan 7 dengan massa beban yang berbeda yaitu 100
gram, dan 150 gram dan simpangan yang berbeda yaitu 10 cm, dan 15 cm
Percobaan 2
1.Pasang statif
2.Gantungkan tali pada statif dengan panjang tali 10 cm
3.Gantungkan beban 100 gram pada tali
4.Simpangkan beban sejauh 5 cm
5.Lepaskan beban bersamaan dengan stopwatch. Hitung 10 ayunan dan tepat
pada hitungan 10 matikan stopwatch. Perhatikan waktu yang ditujukan
pada stopwatch.
6. Catat hasil percobaan pada tabel pengamatan
7. Ulangi langkah 3, 4, 5, 6, dan 7 dengan massa beban yang sama namun
dengan panjang tali yang berbeda,yaitu 20 cm dan 30 cm
D. Tabel Pengamatan
Percobaan 1
Percobaan 2
Massa Panjang
Banyaknya Waktu Periode Frekuensi
No. beban tali
getaran (n) (t) (T) (f)
(m) (l)
1. 0,1 kg 10 cm 10
2. 0,1 kg 20 cm 10
3. 0,1 kg 30 cm 10
135
E. Pembahasan
Kelas/Semester : X/Genap
Pertemuan : Ketiga
I. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerap-kan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
137
V. Materi Pembelajaran
Getaran harmonis sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui
suatu titik keseimbangan.
Simpangan pada getaran harmonis sederhana dinyatakan dengan
persamaan:
138
, karena , maka
Alokasi
Tahapan Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
Orientasi Mengucapkan salam, membuka Menjawab salam guru, berdo’a
proses pembelajaran dengan berdo’a, dan Mengonfirmasi kehadiran
dan mengecek kehadiran siswa 5 menit
Menyampaikan tujuan pembelajaran Mendengarkan penjelasan guru
XV. Penilaian
1. Mekanisme dan Prosedur
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses
dilakukan melalui observasi penilaian kinerja keterampilan proses
sains, sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan penilaian
kinerja untuk mengukur keterampilan proses sains siswa. Instrument
tes menggunakan tes tertulis yang berupa soal uraian.
Siti Mubaroh
Mengetahui,
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota :
1. 4.
2. 5.
3. 6.
A. Tujuan Percobaan:
C. Langkah Percobaan
1. Pasang statif
2. Gantungkan tali pada statif dengan panjang tali 10 cm
3. Gantungkan beban 100 gram pada tali
4. Simpangkan beban dengan sudut 30˚ diukur dengan busur
5. Ukur simpangan maksimum (amplitudo) dengan penggaris
6. Lepaskan beban bersamaan dengan stopwatch. Hitung 10 ayunan dan tepat
pada hitungan 10 matikan stopwatch. Perhatikan waktu yang ditujukan
pada stopwatch.
7. Catat hasil percobaan pada tabel pengamatan
8. Ulangi langkah 5, 6, 7, dan 8 dengan massa beban dan panjang tali yang
sama, namun dengan sudut yang berbeda,yaitu 45˚, 60˚, dan 90˚.
D. Tabel Pengamatan
Sudut
Amplitudo Banyaknya Waktu Periode Frekuensi
No. simpangan
(A) getaran (n) (t) (T) (f)
(θ)
1. 30˚ 10
2. 45˚ 10
3. 60˚ 10
4. 90˚ 10
147
E. Pembahasan
INSTRUMEN PENELITIAN
Lampiran 3
Kelas : X (Sepuluh)
Kompetensi Dasar:
3.1 Menganalisis hubungan antara gaya dan getaran dalam kehidupan sehari-hari
4.1 Melakukan percobaan getaran harmonis pada ayunan sederhana dan/atau getaran pegas berikut presentasi serta makna fisisnya
2. Menjelaskan pengertian 5 1
148
getaran harmonis
6. Melakukan percobaan 18 19 2
getaran harmonis dengan
menggunakan ayunan bandul
149
Total 4 3 3 3 12 11 4 40
K1 = Memprediksi
K2 = Merencanakan Percobaan
K3 = Melakukan Percobaan
K4 = Mengamati
K5 = Menerapkan Konsep
K6 = Menginterpretasi Data
K7 = Berkomunikasi
151
Lampiran 4
Indikator Indikator
No. Soal Jawaban Aspek KPS
Pembelajaran Soal
Melakukan Menentukan 1. Perhatikan gambar di bawah ini untuk d. beban 100 g, Merencanakan
percobaan alat dan menjawab soal nomor 1 dan 2! pegas, statif, percobaan
getaran bahan yang dan stopwatch
harmonis akan
dengan digunakan
menggunakan mengenai
pegas percobaan
periode
getaran pada
pegas
percobaan
konstanta
pegas
penggaris
c. beban 50 gram, pegas, penggaris, dan statif
d. beban 50 gram, pegas, statif, dan stopwatch
e. beban 50 gram, pegas, statif, dan timbangan
c. 3-1-4-2-5
d. 1-4-3-2-5
e. 1-3-4-2-5
a.
b.
c.
159
d. √
e. √
Menentukan 8. Grafik hubungan antara gaya (F) terhadap d. 375 N/m Menerapkan
besarnya pertambahan panjang (Δx) ditunjukkan pada konsep
konstanta gambar di bawah ini!
pegas
berdasarkan
grafik
b. 300 N.m-1
c. 350 N.m-1
d. 375 N.m-1
e. 475 N.m-1
Menentukan 9. Pernyataan yang tepat untuk tabel di bawah ini e. no. 1 dan 2 Menerapkan
besarnya adalah…. benar, serta konsep
gaya pemulih No. k (N.m-1) Δx (m) F (N) besarnya gaya
pada pegas 1. 100 0,05 5 pada no. 3
2. 100 0,08 8 seharusnya -5 N
3. 100 -0,05 -10
a. no. 1, 2 dan 3 benar
b. no. 1, 2 dan 3 salah
c. no. 1, dan 2 benar serta besarnya gaya pada
no. 3 seharusnya 10 N
d. no. 1 dan 2 salah, serta besarnya gaya pada
no. 3 seharusnya 5 N
e. no. 1 dan 2 benar, serta besarnya gaya pada
161
no. 3 seharusnya -5 N
pada pegas m f
k (N.m-1) √
(kg) (Hz)
100
0,5 20 10/
100
b. 20 / Hz
c. 200/ Hz
d. 100/ Hz
e. 30/ Hz
e. 0,6 s
Menjelaskan Menjelaskan 13. Indri dan teman-temannya melakukan percobaan e. Δx2 > Δx1 Memprediksi
faktor-faktor pengaruh pegas. Pada percobaan pertama, pegas
yang perubahan digantungi beban dengan massa sebesar 50 gram
mempengaruhi massa dan setelah itu pegas mengalami pertambahan
getaran terhadap panjang (Δx1) sebesar 5 cm. Jika Indri dan
harmonis pada frekuensi teman-temannya melakukan percobaan kedua
pegas. pegas dengan menggantungkan beban pada pegas
sebesar 100 gram, maka pertambahan panjang
(Δx2) yang dihasilkan adalah….
a. Δx2 = Δx1
b. Δx2 < Δx1
c. Δx2 ≤ Δx1
d. Δx2 ≥ Δx1
e. Δx2 > Δx1
Menganalisis 14. Perhatikan grafik di bawah ini! c. periode Menginterpre-
grafik berbanding lurus tasi data
hubungan dengan
periode massa
dengan massa
Grafik di atas menunjukkan hubungan T2 dengan
m. Jika T adalah periode dan m adalah massa,
maka pernyataan yang tepat di bawah ini
adalah…
a. periode tidak tegantung pada massa
b. periode selalu lebih besar dari massa
c. periode berbanding lurus dengan massa
d. periode berbanding terbalik dengan massa
e. periode selalu lebih kecil dari massa
166
Gambar A
Gambar B
Kendaraan sepeda motor merupakan salah satu
penerapan pegas dalam kehidupan sehari-hari di
mana menggunakan per. Berdasarkan gambar di
167
Menyimpul- 16. Berikut ini merupakan data hasil percobaan d. besar Menginterpre-
kan data hasil pegas: kecilnya tasi data
percobaan frekuensi
pegas dipengaruhi oleh
massa dan
168
Amplitudo Frekuensi
(cm) (Hz)
20 5,8
40 5,8
60 5,8
Massa Frekuensi
(g) (Hz)
25 7
50 5,5
75 3,2
169
T (s)
2
0
0.1 0.3 0.5
m (kg)
6
4
T (s)
b.
2
0
0.1 0.3 0.5
m (kg)
171
6
c. 4
T (s)
2
0
0.1 0.3 0.5
m (kg)
6
d. 4
T (s)
2
0
0.1 0.3 0.5
m (kg)
6
e.
4
T(s)
2
0
0.1 0.3 0.5
m (kg)
172
18. Perhatikan gambar di bawah ini untuk menjawab d. statif, beban Merencanakan
soal nomor 17 dan 18! 100 g, tali, dan percobaan
stopwatch
Menentukan
Melakukan
peralatan
percobaan
yang akan
getaran
digunakan
harmonis
untuk
dengan
melakukan Frekuensi getaran didefinisikan sebagai hasil
menggunakan
percobaan bagi banyaknya getaran dengan waktu getaran.
ayunan bandul
bandul Berdasarkan gambar di atas, alat dan bahan
yang digunakan dalam percobaan bandul untuk
menentukan besarnya frekuensi getaran
adalah.….
a. beban 100 g, pegas, tali, statif, dan
penggaris
173
Menentukan 19. Berikut ini merupakan prosedur percobaan untuk c. 5-2-3-1-6-4 Melakukan
urutan menentukan frekuensi getaran dalam waktu 60 percobaan
prosedur detik berdasarkan gambar pada no 17:
yang harus 1. Menyalakan stopwatch
ditempuh 2. Menggantungkan beban pada tali
untuk 3. Mengayunkan beban
mengetahui 4. Mematikan stopwatch saat waktu
nilai gravitasi menunjukkan 60 detik
5. Memasang tali pada statif
6. Menghitung banyaknya getaran
Urutan prosedur percobaan yang benar untuk
174
Menentukan 20. Amplitudo adalah jarak atau simpangan terjauh b. Posisi b-c-a Mengamati
amplitudo dari titik kesetimbangan. Pada gambar di bawah
pada bandul ini yang menunjukkan posisi amplitudo yang
Menganalisis
tepat adalah…
hubungan gaya
pemulih
dengan
a. Posisi b-c
simpangan
b. Posisi b-c-a
sudut pada
c. Posisi b-c-a-d
ayunan bandul
d. Posisi a-d
e. Posisi a-d-e-d
175
d.
e.
berdasarkan 3. 1 10 ½ 5
tabel Berdasarkan tabel di atas, besarnya nilai b
adalah….
a. 6 m.s-2
b. 9 m.s-2
c. 8 m.s-2
d. 8/√ m.s-2
e. 6/ √ m.s-2
F (N)
besarnya
5
gaya pemulih
0
(F) ke dalam 30 45 90
bentuk grafik θ (˚)
2. 45 5
3. 90 10
b.
No. θ (˚) F (N)
1. 30 10
2. 45 5
3. 90 5√
c.
No. θ (˚) F (N)
1. 30 5
2. 45 5√
3. 90 10
d.
No. θ (˚) F (N)
1. 30 10
180
2. 45 5√
3. 90 5
e.
No. θ (˚) F (N)
1. 30 5√
2. 45 5√
3. 90 5√
Menganalisis Mengidenti- 25. Perhatikan tabel di bawah ini! b. periode Menginterpre-
besarnya fikasi l (m) T (s) f (Hz) berbanding lurus tasi data
periode dan perbedaan 0,25 1,5 7,2 dengan
frekuensi periode dan 0,5 2,7 5,8 panjang tali
getaran pada frekuensi 0,75 3,2 4,3 sedangkan
ayunan bandul pada pegas Pernyataan yang tepat untuk membedakan frekuensi
periode dan frekuensi berdasarkan tabel di atas berbanding
adalah… terbalik dengan
a. frekuensi berbanding lurus dengan panjang panjang tali
tali sedangkan periode berbanding terbalik
181
a.
√
b. √
c. √
√
d.
e.
√
Menjelaskan Menentukan 28. Dua orang anak sedang bermain ayunan, yang a. TA < TB Memprediksi
faktor-faktor pengaruh satu badannya besar dan yang satu lagi badannya
yang massa beban kecil dengan posisi yang sama yaitu duduk
mempengaruhi terhadap seperti gambar di bawah ini!
getaran periode
harmonis pada ayunan
ayunan bandul
tersebut adalah….
a. TA < TB
b. TA > TB
c. TA = TB
d. TA ≤ TB
e. TA ≥ TB
adalah…
a. periode tidak tegantung pada panjang tali
b. periode selalu lebih besar dari panjang tali
c. periode selalu lebih kecil dari panjang tali
d. periode berbanding terbalik dengan panjang
tali
e. periode berbanding lurus dengan panjang tali
Menentukan 30. Dua orang anak sedang main ayunan dengan d. fA < fB Memprediksi
besar periode berat yang sama namun dengan posisi yang
ayunan berbeda, yang satu posisinya duduk dan yang
satunya lagi posisinya berdiri seperti gambar di
bawah ini!
186
Percepatan
Frekuensi
gravitasi bumi
(Hz)
(m/s2)
10 9,6
9,4 8,5
8,5 5,2
Kesimpulan yang tepat berdasarkan grafik di atas
adalah…
a. panjang tali, massa beban, dan percepatan
gravitasi bumi mempengaruhi besar kecilnya
frekuensi
b. besar kecilnya frekuensi hanya dipengaruhi
oleh panjang tali
188
1.5
a. 1
T(s)
0.5
0
0.3 0.4 0.5
m (kg)
2
b. 1.5
T (s)
1
0.5
0
0.3 0.4 0.5
m (kg)
1.5
1
T (s)
c.
0.5
0
0.3 0.4 0.5
m (kg)
190
2
d. 1.5
T (s)
1
0.5
0
0.3 0.4 0.5
m (kg)
2
e. 1.5
T (s)
1
0.5
0
0.3 0.4 0.5
m (kg)
Menentukan Menentukan 33. Perhatikan tabel di bawah ini! d. y3 = 0,3 sin Menerapkan
persamaan persamaan A y = A sin t 4,5 konsep
(rad.s-1) t (s)
simpangan, simpangan (cm) (cm)
kecepatan, dan 10 2 0,25 y1 = 10 sin 0,5
percepatan 20 4 0,5 y2 = 20 sin 2
191
Menentukan 36. Berdasarkan tabel di bawah ini, besarnya n e. 0,5 m.s-1 Menerapkan
persamaan adalah…. konsep
194
kecepatan A v
No.
pada (cm) (rad.s-1) (cm.s-1)
simpangan 1. 30 3 90
maksimum 2. 20 4 80
3. 10 5 n
a. 70 m.s-1
b. 50 m.s-1
c. 0,7 m.s-1
d. 0,05 m.s-1
e. 0,5 m.s-1
b.
c.
d. √
e.
adalah….
a. 3,22 m.s-2
b. 2,92 m.s-2
c. 3,02 m.s-2
d. 2,62 m.s-2
e. 2,82 m.s-2
Mengubah 39. Perhatikan tabel di bawah ini! d. Berkomunika-
tabel A v si
No.
mengenai (m) (rad.s-1) (m.s-1)
pengaruh 1. 0,1 4 0,4
amplitudo 2. 0,3 4 1,2
terhadap
3. 0,2 4 0,8
kecepatan ke
Di bawah ini grafik yang tepat untuk
dalam bentuk
menyatakan tabel di atas adalah….
grafik
197
1.5
a.
1
v (m/s)
0.5
0
0.1 0.2 0.3
A (m)
1
b.
v (m/s)
0.5
0
0.1 0.2 0.3
A (m)
1.5
v (m/s)
1
c. 0.5
0
0.1 0.2 0.3
A (m)
198
1.5
d. 1
v (m/s)
0.5
0
0.1 0.2 0.3
A (m)
1.5
e.
1
v (m/s)
0.5
0
0.1 0.2 0.3
A (m)
ruhi 1.5
kecepatan
percepatan
1
a (m/s2)
berdasarkan
grafik 0.5
0
0.1 0.2 0.3
A (m)
a (m/s2)
4
0
2 3 4
(rad/s)
Grafik percepatan terhadap kecepatan
Pernyataan yang tepat berdasarkan grafik di atas
adalah….
a. percepatan berbanding lurus dengan
amplitudo dan berbanding terbalik dengan
200
kecepatan
b. percepatan berbanding lurus dengan
kecepatan dan berbanding terbalik dengan
amplitudo
c. percepatan berbanding lurus dengan
amplitudo dan kecepatan
d. percepatan berbanding terbalik dengan
amplitudo dan kecepatan
e. percepatan tidak dipengaruhi oleh amplitudo
dan kecepatan
201
Lampiran 5
Jumlah Subjek : 28
Butir Soal : 40
Lampiran 6
INSTRUMEN NONTES
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN KINERJA UNTUK MENGUKUR KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
Mengajukan
perkiraan dengan
penjelasan yang
tepat
Mengambil
jumlah alat dan
bahan yang
digunakan dalam
percobaan
205
dengan tepat
sesuai dengan
yang tertera di
LKS
Mengambil alat
dan bahan yang
tidak rusak untuk
digunakan dalam
percobaan (tidak
digunakan)
percobaan Melakukan
kegiatan
percobaan sesuai
dengan langkah-
langkah
percobaan yang
tertera di LKS
dengan teliti dan
hati-hati
Menyelesaikan
kegiatan
percobaan
dengan tepat
waktu
Tidak melakukan
hal-hal lain yang
tidak
berhubungan
dengan kegiatan
percobaan
Melakukan
perhitungan
dengan
menggunakan
besaran dan
satuan yang tepat
Menuliskan data
ke dalam tabel
disertai dengan
satuan yang
lengkap
Lampiran 7
Frequencies
Statistics
Pretest kelas
eksperimen
N Valid 36
Missing 0
Mean 60.9722
Median 61.0000
Mode 61.00
Variance 82.713
Range 28.00
Minimum 47.00
Maximum 75.00
214
b. Kelas Kontrol
Frequencies
Statistics
Pretest Kelas
Eksperimen
N Valid 34
Missing 0
Mean 59.3235
Median 59.0000
Mode 64.00
Variance 74.650
Range 28.00
Minimum 47.00
Maximum 75.00
a. Kelas Eksperimen
Frequencies
Statistics
Posttest Kelas
Eksperimen
N Valid 36
Missing 0
Mean 69.6389
Median 71.0000
Mode 71.00
Variance 68.694
Range 28.00
Minimum 54.00
Maximum 82.00
216
b. Kelas Kontrol
Frequencies
Statistics
Posttest Kontrol
N Valid 34
Missing 0
Mean 65.1176
Median 68.0000
Mode 71.00
Variance 60.168
Range 28.00
Minimum 50.00
Maximum 78.00
3. Uji Normalitas
a. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen
Berdasarkan perhitungan melalui program SPSS 6 diperoleh hasil sebagai
berikut:
NPar Tests
Chi-Square Test
Frequencies
217
47 4 4.0 .0
50 4 4.0 .0
54 3 4.0 -1.0
57 4 4.0 .0
61 5 4.0 1.0
64 4 4.0 .0
68 4 4.0 .0
71 4 4.0 .0
75 4 4.0 .0
Total 36
Test Statistics
pre
Chi-Square .500a
Df 8
NPar Tests
Chi-Square Test
Frequencies
47 5 3.8 1.2
50 3 3.8 -.8
54 4 3.8 .2
57 5 3.8 1.2
61 4 3.8 .2
64 6 3.8 2.2
68 2 3.8 -1.8
71 2 3.8 -1.8
75 3 3.8 -.8
Total 34
219
Test Statistics
kontrol
Chi-Square 4.118a
Df 8
NPar Tests
Chi-Square Test
Frequencies
54 2 4.0 -2.0
57 2 4.0 -2.0
61 6 4.0 2.0
64 2 4.0 -2.0
220
68 3 4.0 -1.0
71 7 4.0 3.0
75 6 4.0 2.0
78 4 4.0 .0
82 4 4.0 .0
Total 36
Test Statistics
posttesteks
Chi-Square 7.500a
Df 8
NPar Tests
Chi-Square Test
Frequencies
221
50 1 3.8 -2.8
54 3 3.8 -.8
57 7 3.8 3.2
61 2 3.8 -1.8
64 2 3.8 -1.8
68 6 3.8 2.2
71 9 3.8 5.2
75 2 3.8 -1.8
78 2 3.8 -1.8
Total 34
Test Statistics
Posttest kontrol
Chi-Square 16.824a
Df 8
4. Uji Homogenitas
a. Uji Homogenitas Pretest
Diketahui : Varians pretest kelas eksperimen = 82,713 dan varians pretest
kelas kontrol = 74,650 (nilai varians diperoleh berdasarkan perhitungan SPSS 6)
5. Uji Hipotesis
Karena data yang telah diuji berdistribusi normal dan homogen, maka uji
hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
t
√
dengan:
dsg √
dsg √
dsg √
dsg √
dsg √
dsg = √
dsg = 8,877
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
t
√
t
√
224
t
√
dsg √
dsg √
dsg √
dsg √
dsg = √
dsg = 8,035
225
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
t
√
t
√
t
√
Lampiran 8
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 Skor
Siswa 1 2 3 1 1 2 2 2 2 3 3 1 1 1 2 2 3 3 4 1 3 3 Sisw
1 3 2 5 7 9
3 8 0 8 9 0 1 6 7 3 8 0 2 6 3 5 1 7 0 7 2 9 a
1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 54
2 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 61
3 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 68
4 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 47
5 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 64
6 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 71
7 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 71
8 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 50
9 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 68
10 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 47
11 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 61
12 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 57
13 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 57
14 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 71
15 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 68
16 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 75
17 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 50
18 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 61
227
19 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 61
20 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 47
21 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 54
22 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 64
23 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 75
24 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 61
25 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 54
26 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 57
27 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 64
28 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 64
29 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 75
30 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 47
31 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 68
32 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 50
33 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 75
34 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 71
35 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 57
36 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 50
2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 1 2 1 2
Jumlah
1 4 3 4 5 3 3 4 9 4 0 5 7 7 4 1 9 1 2 3 9 6 0 9 8 0 1 1
Persenta
65,28 73,61
se Rata- 44% 66,67% 53,17% 65,28% 48,15%
% %
rata
228
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 Skor
Siswa
13 28 30 1 3 18 2 19 5 20 7 9 21 26 27 33 38 10 12 16 23 25 31 37 40 17 32 39 Siswa
1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 61
2 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 57
3 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 54
4 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 75
5 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 50
6 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 50
7 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 64
8 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 71
9 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 47
10 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 57
11 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 61
12 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 64
13 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 50
14 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 64
15 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 61
16 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 64
17 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 75
18 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 47
19 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 47
20 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 64
21 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 71
22 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 64
229
23 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 47
24 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 54
25 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 61
26 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 57
27 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 57
28 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 54
29 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 68
30 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 75
31 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 47
32 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 68
33 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 54
34 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 57
Jumla
h 24 24 25 20 14 17 24 10 28 28 9 24 17 20 18 19 19 25 22 14 23 17 13 21 18 27 22 22
Perse
ntase
71,57% 50% 50% 82,35% 52,94% 56,25% 69,61%
Rata-
rata
230
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 Skor
Siswa
13 28 30 1 3 18 2 19 5 20 7 9 21 26 27 33 38 10 12 16 23 25 31 37 40 17 32 39 Siswa
1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 68
2 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 71
3 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 78
4 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 54
5 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 71
6 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 75
7 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 78
8 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 64
9 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 78
10 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 57
11 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 71
12 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 61
13 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 68
14 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 75
15 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 71
16 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 82
17 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 61
18 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 71
19 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 71
20 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 61
21 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 57
22 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 68
231
23 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 82
24 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 75
25 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 64
26 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 61
27 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 75
28 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 75
29 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 78
30 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 61
31 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 75
32 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 61
33 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 82
34 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 82
35 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 71
36 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 54
Jumla
h 24 22 17 29 28 16 29 31 26 31 23 27 28 17 28 23 22 24 30 28 30 25 29 27 22 22 24 24
Perse
ntase
58,33% 71,57% 83,33% 79,16% 66,67% 74,65% 64,81%
Rata-
rata
232
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 Skor
Siswa
13 28 30 1 3 18 2 19 5 20 7 9 21 26 27 33 38 10 12 16 23 25 31 37 40 17 32 39 Siswa
1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 68
2 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 68
3 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 57
4 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 78
5 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 57
6 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 61
7 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 71
8 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 75
9 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 50
10 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 64
11 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 68
12 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 71
13 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 54
14 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 68
15 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 71
16 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 71
17 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 78
18 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 57
19 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 61
20 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 68
21 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 71
22 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 71
233
23 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 54
24 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 57
25 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 68
26 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 64
27 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 71
28 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 57
29 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 71
30 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 75
31 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 54
32 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 71
33 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 57
34 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 57
Jumlah 24 26 30 19 16 22 17 20 28 31 13 20 25 21 19 17 20 22 26 17 22 23 15 28 28 18 30 24
Persen
tase
78,43% 55,88% 54,61% 86,76% 56,72% 66,54% 70,58%
Rata-
rata
234
Lampiran 9
Data hasil observasi ini diperoleh saat siswa melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran Predict, Observe, Explain (POE)
Mengambil alat
dan bahan yang
digunakan
dalam
percobaan 3 2 2 3 3 2 2 80,95% 3 2 2 2 2 3 2 76,19% 3 2 2 3 2 3 2 80,95%
dengan benar
sesuai dengan
yang tertera di
LKS
Mengambil
jumlah alat dan
Merenca
bahan yang
nakan
digunakan
Percobaa 82,54% 74,60% 79,36%
dalam
n 3 2 3 2 2 2 3 80,95% 2 2 3 2 2 2 2 71,43% 2 2 3 2 2 2 3 76,19%
percobaan
dengan tepat
sesuai dengan
yang tertera di
LKS
Mengambil alat
dan bahan yang
tidak rusak
untuk 3 3 2 2 3 2 3 85,71% 2 2 3 3 2 2 2 76,19% 3 3 3 2 2 2 2 80,95%
digunakan
dalam
percobaan
Merangkai alat
dan bahan
Melakuk
sesuai dengan
an
gambar yang 2 3 3 2 2 3 2 80,95% 76,19% 2 2 2 1 2 2 3 66,67% 71,43% 2 2 2 3 1 2 3 71,43% 74,60%
Percobaa
ada di LKS
n
dengan baik dan
benar
236
Melakukan
kegiatan
percobaan
sesuai dengan
langkah-
2 2 2 2 2 1 2 61,90% 2 2 2 3 2 3 2 76,19% 3 2 2 3 2 2 2 76,19%
langkah
percobaan yang
tertera di LKS
dengan teliti
dan hati-hati
Menyelesaikan
kegiatan
percobaan 3 2 3 2 2 3 3 85,71% 3 2 2 2 2 2 2 71.42% 2 2 3 2 2 3 2 76,19%
dengan tepat
waktu
Mengamati
percobaan
2 1 2 1 2 2 1 52,38% 2 1 2 2 2 2 2 61,90% 2 1 2 2 3 3 2 71,43%
dengan cermat
dan teliti
Mengikuti
kegiatan
percobaan dari
2 2 2 2 1 2 2 61,90% 2 2 2 2 2 3 2 71,43% 3 2 2 3 2 2 2 76,19%
awal sampai
Mengam
akhir dengan 65,08% 69,84% 76,19%
ati
baik dan aktif
Tidak
melakukan hal-
hal lain yang
tidak 2 2 2 3 3 2 3 80,95% 2 3 2 3 2 2 2 76,19% 2 2 3 2 3 3 2 80,95%
berhubungan
dengan kegiatan
percobaan
237
Menggunakan
formulasi/rumus
dengan tepat
untuk 2 2 1 2 2 1 1 52,38% 2 1 2 2 1 2 2 57,14% 2 2 2 2 1 2 2 61,90%
menghitung
data hasil
percobaan
Melakukan
Menerap
perhitungan
kan 2 2 2 2 2 3 2 71,43% 61,90% 3 2 2 2 2 2 2 71,43% 61,90% 2 2 2 2 1 3 3 61,90% 63,49%
dengan benar
Konsep
dan sistematis
Melakukan
perhitungan
dengan
menggunakan 2 2 2 1 2 2 2 61,90% 2 2 2 2 2 2 1 61,90% 2 2 2 1 2 2 3 66,67%
besaran dan
satuan yang
tepat
Menyajikan
data yang sesuai
2 2 3 2 2 2 3 76,19% 3 2 2 2 2 2 3 76,19% 3 2 3 2 2 2 3 80,95%
ke dalam bentuk
tabel
Menuliskan
Menginte data ke dalam
2 2 2 3 2 2 2 71,43 3 2 3 2 2 2 2 76,19% 2 2 2 3 2 3 2 76,19%
rpretasi tabel secara 73,02% 77,78% 80,95%
Data lengkap
Menuliskan
data ke dalam
tabel disertai 2 2 2 2 2 3 2 71,43% 2 3 3 2 2 3 2 80,95% 3 3 3 2 2 2 3 85,71%
dengan satuan
yang lengkap
238
Membuat grafik
2 2 3 2 2 2 2 71,43% 2 2 2 3 3 2 3 80,95% 3 2 2 3 2 2 2 80,95%
dengan rapi
Membuat grafik
dengan benar
dengan
2 2 2 2 1 2 2 61,90% 2 2 3 3 2 2 2 76,19% 2 2 3 3 2 2 3 80,95%
menyertakan
Berkomu satuan yang
tepat 66,67% 79,36% 82,54%
nikasi
Membuat
kesimpulan
dengan jelas
dan dapat 2 2 2 2 2 2 2 66,67% 3 2 2 2 2 3 3 80,95% 3 2 3 2 3 3 2 85,71%
menjawab
tujuan
percobaan
69,84%
66,67%
69,84%
66,67%
65,08%
65,08%
68,25%
76,19%
69,84%
74,60%
71,43%
68,25%
73,01%
71,43%
80,95%
65,08%
80,95%
77,78%
63,49%
80,95%
79,36%
Persentas
e Rata- 69,61% 71,88% 75,73%
rata
239
LAMPIRAN D
SURAT-SURAT PENELITIAN
BIODATA PENULIS