Skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
oleh
Imastuti
4201411083
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
1
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
iii
iv
v
Motto:
“Bermimpilah setinggi-tingginya, agar kamu jatuh di antara bintang-bintang”
(Soekarno)
“Maka apabila kamu telah selesai (dari satu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-
sungguh (urusan) yang lain” (Q.S. Al-insyirah:7)
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Rabb semesta alam
yang menggenggam jiwa setiap manusia atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pemanfaatan Laboratorium dalam Pembelajaran Fisika SMA se-Kota Salatiga”.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan
kemudahan pelayanan administrasi dalam penyelesaian skripsi.
2. Ketua jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Semarang, yang telah
memberikan kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan skripsi.
3. Prof. Wiyanto., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan pengarahan
dan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran sampai terselesainya skripsi
ini.
4. Drs. Sugianto, M.Si., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. UPT SMA se-Kota Salatiga yang telah membantu dan bekerja sama
selama melaksanakan penelitian.
6. Semua pihak yang telah membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi semua pembaca pada umumnya.
Penulis
vii
ABSTRAK
DAFTAR ISI
Isi Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................... ii
PRAKATA ..................................................................................................... vi
BAB
1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
3.1.2.2.Sampel ........................................................................................... 26
4. PEMBAHASAN ....................................................................................... 35
4.2.Pembahasan ........................................................................................ 47
Salatiga ......................................................................................... 83
5. PENUTUP
5.1 Simpulan.............................................................................................. 91
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Laboratorium ............................................................................................. 88
xvi
DAFTAR GAMBAR
Tabel Halaman
tiga .......................................................................................................... 36
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
PENDAHULUAN
yang memadai.
pengetahuan yang berupa fakta-fakta atau konsep-konsep atau prinsip saja, tetapi
diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari alam sekitar,
1
2
sains yang bertujuan agar siswa mampu menguasai konsep-konsep fisika dan
memecahkan masalah.
Pembelajaran fisika terdiri atas banyak konsep yang pada umumnya sangat
besar siswa adalah menginterpretasi berbagai konsep fisika secara tepat dan tidak
kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya, intuisi siswa berjalan dengan baik, akan
tetapi perlu ada upaya untuk mendorong siswa agar berpikir lebih efektif. Kondisi
Yulianti: 2009). Sebagai bagian dari pembelajaran sains, pembelajaran fisika juga
Nasional Pendidikan.
tidak lepas dari kegiatan laboratorium atau praktikum. Alokasi waktu pada saat
membutuhkan penyediaan alat dan bahan serta pengelolaan yang baik agar
laboratorium, (2) perabot, (3) peralatan pendidikan, (4) alat dan bahan percobaan,
(5) media pendidikan, (6) bahan habis pakai, (7) perlengkapan lainnya.
memperhatikan faktor kondisi maupun mutu fasilitas, karena kedua faktor tersebut
berjalan dengan baik, alat peraga atau kit praktikum awet dan melaksanakan
petugas laboran, dimana pengelola labolatorium adalah guru mata pelajaran fisika
yang bersangkutan.
pemahaman yang baik pada mata pelajaran fisika antara lain, ilmu fisika banyak
memiliki konsep yang abstrak, sehingga fisika cenderung tidak disukai dan sukar
5
laboratorium sekolah, guru kurang terampil dalam mengatasi keterbatasan alat dan
bahan, petugas yang tidak memiliki kualifikasi pendidikan laboran, tidak ada
Kota Salatiga memiliki sembilan Sekolah Menengah Atas yang terdiri atas
empat SMA/MA Negeri dan lima SMA Swasta. Berdasarkan observasi awal,
sebagian besar sudah dilengkapi dengan laboratorium sebagai salah satu sarana
untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Pengadaan alat laboratorium saat ini
SALATIGA”.
6
Salatiga?
Salatiga?
Kota Salatiga?
berikut:
Salatiga;
7
se-Kota Salatiga;
Manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Bagi Sekolah
prasarana dalam pembelajaran yang tepat, sehingga potensi yang dimiliki sekolah
2) Bagi Guru
praktikum serta guru dapat memperkenalkan alat dan bahan tersebut kepada
3) Bagi Pemerintah
berkelanjutan.
8
berikut.
1) Pemanfaatan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (online), arti dari manfaat adalah
guna atau faedah. Sedangkan arti dari pemanfaatan adalah cara untuk
memanfaatkan.
2) Laboratorium Fisika
adalah suatu ruangan tempat melakukan kegiatan praktik atau penelitian yang
sempit diartikan sebagai ruang atau tempat berupa gedung dibatasi dinding dan
3) Pembelajaran Fisika
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
seseorang terbentuk dan berkembang. Kegiatan belajar terjadi tidak saja pada
situasi formal disekolah akan tetapi juga di luar sekolah seperti di lingkungan
Menurut pandangan Gagne dan Berliner dikutip oleh Rifa’I & Chatarina
penting setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dan dikerjakan
atau siswa dengan tenaga pendidik atau guru dan sumber belajar pada suatu
dan pembangunan karakter setiap peserta didik atau siswa sebagai hasil yang
informasi yang dibutuhkan dalam belajar. Rifa’i & Chatarina (2012: 183)
proses interaksi antara guru dan siswa dengan lingkungannya dalam rangka
mengembangkan potensi siswa. Menurut Wiyanto & Yulianti (2009: 3), dalam
pembelajaran fisika bukan hanya berupa transisi ilmu dari guru ke peserta didik
tetapi juga mencakup upaya pemupukan kemampuan siswa untuk dapat belajar
yang mencakup empat komponen sains, yang terdiri dari sikap ilmiah, proses
ilmiah, dan produk ilmiah serta aplikasi. Proses pembelajaran fisika perlu
Menurut Wiyanto & Yulianti (2009: 2), fisika merupakan bagian dari sains
yang mempelajari tentang zat dan energi dalam segala bentuk manifestasinya
Fisika memiliki karakteristik yang tidak berbeda dengan sains pada umumnya.
Dalam pembelajaran fisika subyek belajar (siswa) harus dilibatkan secara fisik
11
diperlukan obyek yang nyata dan interaksi lingkungan belajar serta penggunaan
alat peraga atau alat-alat praktikum yang variatif sehingga kegiatan pembelajaran
Menurut Wiyanto & Yulianti (2009: 2), pembelajaran sains termasuk fisika,
fisika.
melaksanakan inti dari pembelajaran fisika. Menurut Wiyanto & Yulianti (2009:
2), inti pembelajaran fisika meliputi proses sains (keterampilan proses sains) yaitu
guru dapat melihat aspek pembelajaran dalam satu kesatuan dan tujuan
dalam belajar sains sehingga menghasilkan konsep, teori, prinsip, hukum, maupun
proses.
dapat menguasai berbagai keterampilan diri yang sederhana sampai yang lebih
psikomotor.
proses yang diterapkan dapat disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa dan
percobaan ilmiah yang dilengkapi dengan peralatan tertentu. Menurut Sulhadi &
dan penelitian.
belajar, siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi
berbeda dengan melakukan kegiatan-kegiatan alat atau bahan yang satu atau
sering diartikan sebagai ruang atau tempat berupa gedung yang dibatasi oleh
dinding dan atap yang di dalamnya terdapat sejumlah alat dan bahan untuk
dan atau segala objek fisik lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan atau sasaran tertentu yang diharapkan secara optimal. Agar pemanfaatan
yang dapat mengatur dan mengelola dengan baik oleh semua pihak yang terkait di
kegiatan yang dilakukan, langkah-langkah, metode, SDM, tenaga, dan dana yang
laboratorium fisika yang realistis dan disusun sesuai dengan kondisi sekolah
kegiatan yang dibuat harus menitikberatkan pada ruang lingkup di bawah ini.
memiliki fungsi yang baik. Rancangan bangunan harus dibentuk sedemikian rupa
bagi pengguna. Ruang yang digunakan untuk praktikum siswa harus memenuhi
standar yang telah dirumuskan dalam Permendiknas No.24 tahun 2007 tentang
sarana dan prasarana sekolah, rasio minimum ruang labolatorium fisika 2,5 m2tiap
siswa. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas
biasanya terdiri dari ruang praktikum, ruang guru, ruang persiapan, dan ruang
Ruang Guru
Ruang praktikum
Ruang Ruang
persiapan gudang
B
A
K
C RU
U AN
G B
CI
PEN A
B
ME B YIM K
A JA A PAN C
B
K SIS K AN U
A
C WA K P C CI
U
U
CI
C
U
A CI
M
CI E P
J
A A
D
E
N
M T
O
N U
S
T LI GU
R
A
S DA
S
I NG
B
A
K
C
U B B
CI A A
K K
C C
U U
CI
Gambar 2.2 Desain Ruangan Laboratorium ( Lubis, 1993: 38)
CI
daftar kebutuhan alat yang baru atau alat tambahan, alat-alat yang rusak, dan alat
sebagainya.
menyusun buku administrasi alat dan bahan praktikum; (2) menyusun kartu alat
jelas, teratur, dan informatif.Dengan adanya daftar yang tersedia secara lengkap
dalam melakukan aktivitas. Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum
(utilities) dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat
air, bak cuci (sinks), aliran listrik, gas. Fasilitas khusus berupa peralatan
papan tulis, lemari alat, lemari bahan, dan ruang timbang, lemari asam,
manusia yang dimiliki, fungsi labolatorium fisika di sekolah dapat berjalan sesuai
laboratoratorium perlu dikelola secara baik. Salah satu bagian dari pengelola
laboratorium ini adalah staff atau personal laboratorium. Staff atau personal
jawab laboratorium yang diangkat dari salah seorang guru IPA (fisika, kimia atau
penyimpanan alat dan bahan. Agar kinerja pengelola laboratorium berjalan baik,
26
20
dicantumkan pula para guru mata pelajaran fisika, kimia, dan biologi sebagai
Kepala Sekolah
Penanggung Jawab
Bagian Kurikulum laboratorium
Teknisi/ Laboran
laboratorium seperti medan magnet, benda tajam, aliran arus listrik, dan
laboratorium harus menjadi penanggung jawab yang sangat baik demi keamanan
bahaya, maka perlu diadakan tata tertib laboratorium dan pencegahan dan
penanggulangan kecelakaan.
Tata tertib laboratorium dapat dibedakan tata tertib umum dan tata tertib
khusus. Tata tertibumum adalah tata tertib yang berlaku bagi semua orang yang
bekerja di laboratorium baikitu siswa, guru ataupun pegawai lain yang memasuki
prosedur kerja dan berlaku di kalangantertentu misalnya para guru atau pimpinan
sekolah, tidak perlu diketahui oleh siswa.Untuk lebih memberikan rasa aman
labolatories safety meliputi: (1) tanggung jawab, kepala laboratorium dan asisten
skill, profesional dan juga teknisi laborat yang baik; (2) kerapian, semua koridor,
jalan keluar, dan alat pemadam api harus bebas dari hambatan seperti botol-botol,
dan kotak-kotak. Lantai harus bersih dan bebas minyak, air, dan material lain yang
mungkin menyebabkan lantai licin. Semua alat-alat dan reagent harus segera
dalam jumlah yang banyak.Jika tidak bisa segera panggil dokter.Jadi setiap
terbuka, berlengan panjang, kalung teruntai, anting besar dan lain-lain yang
mungkin dapat tertangkap oleh mesin, ketika bekerja dengan mesin-mesin yang
bergerak. Yang paling penting lindungi rambut dari mesin-mesin yang bergerak;
orang lain dari pintu yang hendak masuk; (8) pintu-pintu, harus dilengkapi dengan
(9) alat-alat, harus diletakkan ke tengah meja, agar alat-alat tersebut tidak jatuh ke
listrik/power jika memang alat tersebut memerlukan listrik. Demikian juga untuk
four purpose for it. First ,The laboratory is a place where a person or group
23
student to appreciate and in the part emulate the role of the scientist in
interpretations of the nature, but also the tentative of its theoritis and
models.
dilakukan.Dari beberapa penelitian berikut ini ada hal berbeda yang dianalisis.
Beberapa hal yang berbeda tersebut sebenarnya mempunyai tujuan yang sama,
Berikut ini penelitian yang terdahulu yang relevan dalam bahasan skripsi ini.
sarana dan prasarana yang ada di ruang laboratorium IPA/Biologi; (2) kompetensi
Populasi penelitian ini adalah SMA Negeri Kota Denpasar.Sumber data yang
beberapa kesimpulan yakni (1) fasilitas daya dukung sarana dan prasarana yang
sekolah SMA Negeri Denpasar 86,04%, dengan kualifikasi sangat baik; (3)
laboratorium yang ada di delapan sekolah berada dalam kisaran 94,24%, b) used
factor dalam intensitas pemanfaatan pada kegiatan praktikum biologi berasa pada
enam sekolah yang memiliki laboratorium kimia baik yang terpisah maupun
menjadi satu dengan laboratorium IPA.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: (1) desain laboratorium
alat dan bahan praktikum. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa semua
25
SMA Negeri se-Kota Kendal dalam kategori siap dengan persentase rata-rata
71,95%.
91
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
laboratorium dapat dilihat dari indikator ketersediaan alat-alat praktikum fisika, desain
laboratoium. Hal ini dapat dilihat dari persentase setiap indikatorsebagai berikut:
memadai dengan memperoleh nilai sebesar 65,96% dari standard ketersediaan alat-
alat praktikum.
variasi bentuk, dari model tradisional maupun non-tradisional ada, memiliki cukup
lengkap dan tertib dengan memperoleh nilai sebesar 50,22% dari standard data
administratif laboratorium.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti dapat memberikan saran antara lain:
DAFTAR PUSTAKA