Abstrak
Problem solving atau penyelesaian masalah merupakan kemampuan yang wajib dimiliki oleh peserta didik
pada abad ke-21 ini, terutama pada mata pelajaran fisika. Adapun tujuan dari kajian literatur ini adalah untuk
mengidentifikasi pengembangan instrumen problem solving pada materi Fisika. Penelitian ini mengkaji
jurnal pada tahun 2016-2021 dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan metode bibliometrik. Pada
hasil analisis ditunjukkan bahwa dilakukannya pengembangan instrumen problem solving berlandaskan pada
tuntutan abad ke-21, selain itu juga untuk mengetahui sejauh mana pendidik berhasil dalam
mengimplementasikan inovasi pembelajaran yang diterapkan pada proses belajar mengajar. Instrumen
problem solving berbentuk tes dan non-tes. Soal tes yang dikembangkan memperhatikan indikator soal
problem solving seperti indikator problem solving Polya, J.L Docktor, Arends dll. Materi yang banyak
dikembangkan yaitu Kinematika Hukum Newton, Usaha dan Energi, dan Momentum dan Impuls. Metode
pengembangan yang banyak digunakan dalam membuat produk ini adalah metode 4D dan ADDIE.
Instrumen problem solving dilakukan proses uji kemudian dianalisis kelayakannya diantaranya yaitu uji
validitas oleh para ahli, uji validitas secara praktik, uji reabilitas, uji t dan menggunakan Wilcoxon Signed
Ranked.
Abstract
Problem solving is a skill that students must possess in the 21st century, especially in physics subjects. The
purpose of this literature review is to identify the development of problem-solving instruments in physics.
This study examines journals in 2016-2021 with a qualitative approach using the bibliometric method. From
analysis, results prove that the development of problem solving instruments is based on the demands of the
21st century and knowing the extent to which educators are successful in implementing learning innovations
that are applied to the teaching and learning process. Problem solving instruments are in the form of tests
and non-tests. The test questions were developed to pay attention to problem solving indicators such as
Polya, J.L Doctor, Arends etc. The widely developed materials are Newton's Law of Kinematics, Effort and
Energy, and Momentum and Impulse. The development methods that are widely used in making this product
are the 4D and ADDIE methods. The problem solving instrument was tested and then analyzed for
feasibility, including validity testing by experts, practical validity tests, reliability tests, t tests and the
Wilcoxon Signed Ranked.
16
Ulfie Kusuma Wardhani, Woro Setyarsih
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 2, Juni 2021, 16-27
ISSN : 2302-4496
kompleks dalam kehidupan nyata (Perry et al., 2019; menjalankan rencana, dan melakukan pengecekan (G.
Rokhmat et al., 2019; Rudolph et al., 2018). Polya, 1957; Nurul, et al., 2020). Menurut John
Jika dilihat dari strukturnya, masalah Dewey ada 6 tahapan dalam penyelesaian suatu
diklasifikasikan menjadi dua yakni masalah yang masalah yakni dengan merumuskan permasalahan,
terdefinisi dengan baik (well-defined) atau masalah menganalisis permasalahan, perumusan hipotesis,
yang bersifat tertutup, dan masalah yang masih mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan
samar (ill-defined) atau masalah yang bersifat terbuka merumuskan arahan pemecahan masalah (Yunaety et
(Adams, 2007:17). Masalah tertutup merupakan al., 2021). Sedangkan dari adaptasi Robust
permasalahan yang disajikan dalam bentuk “well- Asssessment Instrument For Student Problem Solving
structured” yang diformulasikan dengan jelas (Docktor & Heller, 2009), tahapan pemecahan
(clearly formulated tasks). Di dalam permasalahan masalah fisika meliputi 5 tahapan yaitu visualisasi
jenis ini, ada satu jawaban benar yang bisa atau mendeskripsikan masalah (useful description),
dipecahkan menggunakan cara-cara tertentu (fixed pendekatan fisika (physics approach), aplikasi khusus
ways). Jenis permasalahan tersebut berkaitan dengan konsep fisika (spesific application of physics), step
langkah-langkah dalam masalah content specific secara matematis yang digunakan (mathematical
routine dan masalah berbasis non-routine heuristic. procedure), dan kesimpulan logis (logical
Masalah routine content-specific multiple-step progression).
biasa disebut “challenge problems”. Challenge Metode pemecahan masalah dalam kegiatan
problems ini diterapkan pada kegiatan belajar belajar mengajar telah digunakan oleh beberapa
mengajar untuk menyelesaikan suatu masalah peneliti. Prahari et. al. (2018) menerapkan
(teaching for problem solving) yang tujuan utamanya penggunaan metode pemecahan masalah pada
untuk memecahkan permasalahan pada materi pembelajaran fisika. Mereka menyimpulkan bahwa
bahasan tertentu. Masalah non-rutin melibatkan metode pembelajaran pemecahan masalah ini secara
situasi yang memerlukan pemikiran tingkat tinggi dan efektif dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa
tidak sering ditemui dalam materi pembelajaran. pada pelajaran fisika. Simamora et. al. dalam
Pengetahuan sebelumnya harus disesuaikan dengan penelitiannya juga mengatakan bahwa metode
situasi baru dan solusinya tidak terlihat jelas pemecahan masalah mampu meningkatkan keaktifan
(Kolovou, van den Heuvel-panhuizen, dan Bakker siswa dalam pembelajaran dan kemampuan
2009). Untuk mengatasi masalah tersebut, siswa pemecahan masalah siswa (Simamora, Sidabutar, dan
harus mampu melakukan serangkaian kegiatan Surya 2017). Jennifer et. al. menggunakan metode
kognitif, seperti mengorganisir dan pemecahan masalah di kelas mereka. Mereka
mengklasifikasikan data, mengenali dan memahami menyimpulkan bahwa dengan mengintegrasikan
hubungan antara data dan membuat hipotesis serta pemecahan masalah ke dalam kurikulum, siswa dapat
membuat komentar (Polya 1985; Nancarrow 2004; menghasilkan solusi yang lebih berkualitas
Altun, Memnun, dan Yazgan 2007; Jurdak 2005; Lee, dibandingkan sebelumnya dan mendapatkan skor
Yeo, dan Hong 2014). Sebaliknya, masalah rutin yang lebih tinggi pada langkah-langkah konseptual
adalah masalah yang biasa ditemui di buku teks dan dan pemecahan masalah (Docktor et al., 2015).
mencakup operasi dasar dan definisi (SantosTrigo Argaw et. al. dalam laporan hasil penelitiannya
dan Camacho-Machín, 2009). Mengingat ciri-ciri menemukan bahwa metode problem solving
masalah rutin, memanfaatkan masalah yang telah merupakan metode alternatif yang baik untuk
diselesaikan atau keterampilan aritmatika sudah diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar untuk
cukup (Altun, Memnun, dan Yazgan 2007; Jonassen membantu siswa meningkatkan prestasi belajarnya
2010; Polya 1985; Yenilmez dan Yaşa 2007). (Argaw et al., 2016).
Namun, masalah rutin biasanya kurang efisien dalam Agar dapat mengetahui bagaimana hasil dari
memahami masalah, pemilihan dan penerapan penerapan metode pembelajaran pada siswa, hasil
strategi pemecahan masalah, sedangkan masalah non keterampilan pemecahan masalah perlu diukur
rutin sangat efektif dalam meningkatkan menggunakan instrumen tes kemampuan pemecahan
keterampilan pemecahan masalah. masalah. Oleh karena itu, instrumen problem solving
Pemecahan masalah memuat beberapa indikator diperlukan untuk mengukur sejauh mana
sebagai tahapan untuk menyelesaikan masalah. keterampilan pemecahan masalah yang dicapai oleh
George Polya menyebutkan, ada beberapa tahapan siswa.
untuk menyelesaikan masalah yakni dengan Pada mata pelajaran fisika, sudah mulai
memahami suatu permasalahan, membuat rencana, dikembangkan instrumen tes untuk mengukur
17
Ulfie Kusuma Wardhani, Woro Setyarsih
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 2, Juni 2021, 16-27
ISSN : 2302-4496
METODE
Penelitian ini dilakukan dengan cara mencari
artikel yang relevan menggunakan software Publish Analisis kualitatif
or Perish (PoP). Data yang dicari menggunakan
pencarian PoP berbasis pada Scopus. Aspek
Bagan 1. Alur untuk memperoleh data penelitian
pencarian bibliografi pada penelitian ini dibatasi
beserta proses analisis (Serevina et al., 2019)
dengan pencarian menggunakan judul, kata kunci,
dan tahun pencarian penelitian ini terbatas pada tahun
18
Ulfie Kusuma Wardhani, Woro Setyarsih
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 2, Juni 2021, 16-27
ISSN : 2302-4496
Pemetaan Data Analisis dalam software Mendeley dan dirubah benjadi bentuk
Dalam melakukan pengembangan instrumen RIS. Analisis data yang dilakukan terbagi
test maupun penilaian seringkali menggunakan menjadi dua yaitu analisis bibliometrik yang
berbagai jenis atau bentuk kemampuan, maka untuk bertujuan untuk menganalisis keterkaitan kata kunci
membatasi kajian literatur yang akan dilakukan perlu yang ada dalam artikel dan juga untuk menganalisis
menentukan kata kunci yaitu pengembangan keterkaitan artikel berdasarkan judul dan abstrak.
instrumen problem solving. Dari kata kunci ini Untuk melakukan analisis bibliometrik ini digunakan
dimasukkan pada software Publish or Perish software Vosviewer. Dalam menghasilkan analisis
didapatkan 14 artikel terkait sesuai dengan kata kunci keterkaitan artikel dari judul dan abstrak, maka
yang telah dimasukan. Hasil dari kata kunci ini di langkah yang harus dilakukan seperti Diagram 2 di
simpan dengan format RIS dan dimasukan ke dalam bawah ini.
software Mendeley. Scopus adalah salah satu basis Berdasarkan langkah-langkah tersebut dihasilkan
data terbesar dan utama yang menyediakan literatur keterkaitan antar artikel yang dibaca dari judul dan
dan publikasi peer-review. Dengan memberikan lebih abstraknya, sehingga dapat diketahui apa yang
20.000 jurnal peer-review dalam sains, teknologi, mendasari pengembangan instrumen problem solving,
kedokteran, ilmu sosial, seni dan humaniora. Scopus bagaimana bentuk penelitian yang digunakan,
adalah kandidat database terbaik untuk digunakan bagaimana bentuk instrumen, bagaimana
untuk studi penelitian ini dibandingkan database lain mengembangkan soal yang mengidentifikasi
seperti Google Scholar, Web-of-Science (WoS) dan kemampuan problem solving, metode apa saja yang
Pubmed. Scopus lebih komprehensif dan dapat dipakai dan bagaimana cara menentukan
menyediakan lebih banyak pilihan artikel yang analisis yang baik dari pengembangan instrumen
berfokus pada pemikiran sistem, di mana beberapa di problem solving. Untuk menjawab tujuan dari kajian
antaranya mungkin relatif baru, tetapi berpengaruh. penelitian ini maka dilakukan analisis data
Pencarian menghasilkan 14 artikel yang terkait. Judul menggunakan pendekatan bibliometrik dengan cara
artikel yang memenuhi kriteria dari penelitian ini mencari keterkaitan antar artikel dari judul dan
yaitu problem solving dan dengan menggunakan kata abstraknya.
kunci instrument, development, dan physics
Jurnal yang dapat digunakan dalam
penelitian ini merupakan jurnal yang harus Membuka Create a
software Create map
menunjang dalam kajian literatur. Oleh sebab itu
VOSviewer based on
jurnal yang dapat digunakan harus memenuhi kriteria
text data
penyuntingan lagi yaitu (1) berupa artikel, (2) sesuai
dengan materi fisika, dan (3) tersedia dalam bentuk
full PDF. Mengacu dari kriteria yang telah dijabarkan Choose
dari 25 jurnal yang telah disunting pada tahap awal fields Read
RIS dan data from
menghasilan 14 jurnal yang sesuai yaitu dalam pada
memasuk reference
bentuk artikel pada materi fisika dan berbentuk PDF. tittle and
kan data manager
abstract
field files
Analisis Data
Untuk dapat melakukan analisis data pada
Vosviewer dibutuhkan penyimpanan file dimana
abstrak dan judulnya dapat dibaca oleh perangkat Choose
counting Choose Choose
tersebut. Ada beberapa bentuk file yang dapat dibaca
methods threshold number of
Vosviewer seperti RIS, Endnote, Refworks dll. pada full pada 1 terms
Karena file berupa PDF sehingga tidak dapat counting
langsung dibaca oleh software VOSviewer, maka
dibutuhkan software Mendeley untuk membuat file
PDF menjadi salah satu bentuk file yang dapat dibaca Finish dan pilih
oleh software VOSviewer. Selain itu, pemasukan file yes untuk
tampilan kata
ke software Mendeley berfungsi agar judul dan
yang terhubung
abstraknya dapat dibaca sehingga dapat dilakukan
keterkaitan antar artikel satu dengan artikel yang lain.
Dari 15 artikel yang telah disunting dimasukkan ke Bagan 2. Alur untuk memperoleh data di VOSviewer
19
Ulfie Kusuma Wardhani, Woro Setyarsih
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 2, Juni 2021, 16-27
ISSN : 2302-4496
Tahun
Author Judul Artikel
Tabel. 1 Artikel Pengembangan Instrumen Artikel
Problem Solving thn 2016-2021 improve the problem-
Tahun solving skill of high
Author Judul Artikel
Artikel school students based on
2016 J.L Docktor Assesing student written rosengrant stage
problem solutions: A 2020 J. Rokhmat The causalitic learning
problem-solving rubric model to increase
with application to students’ problem-
introductory physics solving ability
2017 J.Rokhmat Instrument development L. Herayanti The effectiveness of
of causalitic thinking blended learning model
approach in physics based on inquiry
learning to increase collaborative tutorial
problem solving ability toward students’
of pre-service teachers problem-solving skills in
S. Manurung Analysis of learning tools physics
in the study of Wati Developing of physics
developmental of teaching materials based
interactive multimedia on
based physic learning authentic learning to
charged in problem train problem-solving
solving skills
2018 Shabrina Android-Assisted Mobile 2021 Anshori The effect of a causalitic-
Physics Learning learning model on
Through Indonesian problem-solving abilities
Batic Culture: Improving reviewed from creativity.
Students’ Creative Serevina Development of online
Thinking and Problem learning tools based on
Solving problem solving on
Tientongdee Development of problem- circular motion materials
solving skill by using
active learning for HASIL DAN PEMBAHASAN
student Hasil seleksi bertahap menggunakan aplikasi
teachers in Introductory PoP, Mendeley Desktop, dan VOSviewer diperoleh 14
Physics artikel yang meliputi 5 artikel jurnal dan 9 artikel
2019 A. Abdulfattah The Development of prosiding dari tahun 2016-2021.
High School Physics
Problem Solving Skill 5
Test Instruments Based
Problem-Based Learning 4
Gunawan Using Virtual Laboratory 3
to Improve Pre-service
Physics Teachers’ 2
Creativity and Problem- 1
Solving Skills on
Thermodynamics 0
Concept 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Simbolon The development of Tahun Publikasi
physics learning
materials using Gambar 1. Publikasi penelitian pengembangan
multimodal instrumen problem solving.
representation to
20
Ulfie Kusuma Wardhani, Woro Setyarsih
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 2, Juni 2021, 16-27
ISSN : 2302-4496
Dapat dilihat pada Gambar 1, publikasi Tabel. 2 Cluster beserta items dari visualisasi
penelitian pengembangan problem solving terbanyak Vosviewer.
pada tahun 2019 dengan jumlah artikel 4, pada tahun
No Cluster Items
2020 publikasi penelitian pengembangan problem
solving berjumlah 3, kemudian pada tahun 2017, Development, high school
2018, dan 2021 publikasi penelitian pengembangan physics problem, high
problem solving sebanyak 2 artikel dan pada tahun Cluster 1 school student, problem,
1
2016 publikasi penelitian pengembangan problem (merah) prospective physics teacher,
skill, skills test instrument,
solving 1 artikel.
student teacher
Hasil dari analisis bibliometric berdasarkan data
Ability, instrument
judul yang terhimpun serta abstrak dengan Cluster 2 development, physics, pre
perhitungan full counting dapat dilihat pada Gambar 2
(hijau) service teacher, students
2. problem
Cluster 3 Introductory physics, rubric,
3
(biru) students written problem
22
Ulfie Kusuma Wardhani, Woro Setyarsih
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 2, Juni 2021, 16-27
ISSN : 2302-4496
Deskripsi Berguna adalah NA (solver). Pendekatan topologi antara variabel dan hubungan sebab
Fisika (menggunakan konservasi energi) dan Aplikasi akibatnya bukan pada konsep dari masalahnya. Jadi,
Spesifik dari Fisika (menerapkan kekekalan energi jika ingin siswa mengembangkan kemampuanya
pada situasi ini) keduanya benar dan lengkap. seperti kemampuan memecahkan masalah, mereka
Prosedur Matematika diberi skor 4 karena kesalahan perlu berfokus pada konsep masalah bukan pada fitur
kecil dalam aljabar di mana "2" bermigrasi dari masalah (Rosengrant, 2007: 15). Oleh karena itu, soal
penyebut ke pembilang. Kemajuan Logis diberi skor 4 dibuat lebih spesifik dengan membuat pertanyaan
karena solusinya mengabaikan untuk memberikan pada setiap indikator untuk membantu siswa melatih
alasan apa pun untuk penggunaan massa molekul pemecahan masalah dengan sistematis dan prosedural
dalam perhitungan akhir, selain itu proses (Mc Donald, 2010: 53). Siswa memecahkan masalah
penyelesaiannya jelas dan mencakup evaluasi jawaban dengan cara memanfaatkan konsep fisika dari masing-
akhir. masing tahapan yang telah dilaluinya secara konsisten
Solusi siswa yang kedua disajikan pada Gambar (Rosengrant et al, 2006: 52)
(b). Meskipun telah digambarkan namun ada banyak
kesalahan dalam gambar, termasuk arah medan listrik Tabel. 4 Kriteria Soal Pemecahan Masalah
dan adanya medan magnet. Jadi, nilai Deskripsi Metode Pengembangan Peneliti
Berguna adalah 2. Pendekatan Fisika diberi skor 3 Indikator CLM Anshori et al,.2021;
karena meskipun beberapa prinsip yang dipilih untuk (Causalitic Learning J.Rokhmat et al,.2017;
digunakan sesuai dengan situasi yang mereka Model) J.Rokhmat et al,.2020
gambarkan, mereka tidak konsisten. Aplikasi Spesifik Indikator problem solving J.L Docktor,.2016
dari Fisika mendapat skor 2 karena banyaknya in physics
kesalahan dalam menerapkan prinsip-prinsip ini, Indikator problem solving Serevina et al,.2021;
seperti asumsi kecepatan konstan dalam menerapkan Simbolon et al,.2019;
hukum Newton, dan menggunakan massa yang tidak S.Tientongdee,.2018
sesuai dalam perhitungan energi kinetik. Meskipun Indikator problem solving Wati et al,.2020
tidak ada yang salah dengan operasi matematika yang (Arends)
dilakukan oleh siswa, perlakuan matematika secara Indikator problem solving A.Abdulfattah,.2019
cepat tidak benar dan prosedurnya tidak pernah bisa
Polya
mengarah pada kesimpulan yang produktif,
Indikator blended L.Herayanti,.2020
mendapatkan skor 3 untuk Prosedur Matematika. learning berbasis inkuiri
Logis Kemajuan solusi diberi nilai 2 karena solusinya kolaboratif tutorial
memiliki beberapa inkonsistensi internal, serta Indikator MMI S.Manurung,.2017
mengandung satuan yang tidak sesuai (persamaan di (Multimedia Interaktif)
kanan bawah menghitung waktu dalam satuan m=s).
Indikator Pengembangan Shabrina,.2018
KRITERIA SOAL KEMAMPUAN MASALAH Media Terpadu
Soal tes pemecahan masalah dikembangkan tidak
hanya untuk mengukur tingkat pemecahan masalah Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tabel
siswa, siswa juga turut diarahkan untuk dapat tersebut dapat dilihat bahwa terdapat banyak model
memecahkan permasalahan yang diberikan dengan pengembangan yang dipakai untuk instrumen dalam
mencari sebanyak-banyaknya informasi, kemudian meningkatkan keterampilan pemecahan masalah
dianalisis dan dicari solusi dari permasalahannya. Soal siswa salah satu yang terbanyak menggunakan
tes pemecahan masalah juga dirancang untuk indikator problem solving dengan 6 tahapan yaitu,
membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan Identify problem, Look into the problem, Formulate a
berpikir kritis, kemampuan menyelesaikan masalah, hypothesis, Collecting and classifying data, Proof of a
dan keterampilan intelektualnya, serta mempelajari hypothesis, and determine settlement options.
peran sebagai orang dewasa dengan mengalaminya Indikator pemecahan masalah terdapat banyak
secara nyata atau dalam situasi simulasi, dan menjadi sekali jenisnya dan bermacam-macam tahapanya.
pelajar yang mandiri (Arends, 2008: 43). Salah satu peneliti dalam pengembangan instrumen
Siswa sebagai pemula biasanya melewatkan pemecahan masalah ini (Wati et al,.2020),
beberapa tahapan untuk menyelesaikan masalah atau menggunakan indikator pemecahan masalah Arends.
menyelesaikan masalah dengan tahapan acak. Para Indikator pemecahan masalah menurut Arends terdiri
pemula fokus pada objek yang nyata, hubungan dari enam tahap pemecahan masalah yaitu identifikasi
23
Ulfie Kusuma Wardhani, Woro Setyarsih
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 2, Juni 2021, 16-27
ISSN : 2302-4496
yang memiliki tahapan rinci namun dalam pengembangan instrumen problem solving yang baik
pelaksanaannya membutuhkan waktu yang panjang harus memenuhi uji-uji yang dilakukan dengan hasil
dikarenakan tahapannya yang banyak. Namun hal ini yang baik.
tidak memperngaruhi hasil dari penelitian, dibuktikan
dengan nilai validitas, realibilitas dan korelasi yang PENUTUP
dipaparkan dalam penelitian tidak teridentifikasi Simpulan
perbedaannya. Dari hasil analisis yang dilakukan disimpulkan
bahwa yang melatarbelakangi penelitian ini adalah
PROSES UJI DAN ANALISIS KELAYAKAN kriteria dalam pengembangan soal, materi, metode
INTRUMEN PROBLEM SOLVING pengembangan, dan metode analisis yang digunakan
Setelah melalui proses uji dan analisis, instrumen dalam pengembangan instrumen problem solving.
dapat dikatakan layak setelah ditinjau dari beberapa Beberapa hal yang melatarbelakangi pengembangan
sisi seperti tingkat validitas instrumen, tingkat instrumen problem solving berkaitan dengan tuntutan
kesukaran, daya beda, maupun kemampuan pengecoh abad ke-21 dan juga untuk lebih tau sejauh mana
jawaban soal. Masing-masing kelayakan itu diperoleh pendidik berhasil dalam menerapkan metode problem
melalui uji coba instrumen. Dari hasil uji coba solving kegiatan belajar mengajar. Kedua terdapat
instrumen tersebut dapat dilakukan analisis secara beberapa bentuk instrumen problem solving yaitu
statistis. Proses untu menentukan kelayakan instrumen instrumen tes dan non tes. Instrumen tes problem
yang digunakan peneliti untuk mengembangkan solving berbentuk essay, sedangkan non-tes berbentuk
instrumen problem solving Fisika terdapat pada questionare. Ketiga, dalam melakukan pengembangan
Gambar 6 dibawah ini. soal kemampuan pemecahan masalah ada beberapa
kriteria yang diperhatikan yaitu indikator problem
solving. Indikator problem solving bermacam-macam
uji validitas ada yang menggunakan tahapan dari Polya, J.L
Docktor, Arends dll. Keempat, materi yang digunakan
uji validitas para dalam enam tahun terakhir yaitu Arus Listrik, Gerak
7% ahli
27% Melingkar, Kalor, Kesetimbangan Benda Tegar,
20% SPSS
Kinematika Hukum Newton, Listrik dan Magnet,
Uji T Mekanika, Momentum dan Impuls, Optika Geometri,
20% 20% Teori Kinetik Gas, Termodinamika, dan Usaha dan
6% Reabilitas Energi. Kelima, metode penelitian dalam
pengembangan instrumen problem solving juga
Wilcoxon signed bermacam-macam sesuai dengan tujuanya seperti
ranked
menggunakan metode research and development dari
Gambar 6. Proses Uji dan Analisis Kelayakan Brog and Gall, metode 4D (Define, Design, Develop,
Instrumen Problem Solving. Disseminate), ADDIE (Analyze, Design,
Development, Implementation, Evaluation), MAPS
Penentuan pengembangan instrumen keterampilan (Minnesota Assessment of Problem Solving), MMI
pemecahan masalah dapat dilakukan dengan hasil uji (Multimedia Interaktif), dan metode DDD-E.
coba instrumen. Namun uji coba instrumen saja tidak Keenam, metode analisis yang digunakan untuk
cukup tetapi juga harus dilakukan uji yang lainnya. merepresentasikan hasil dari penelitian yang telah
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa ada dilakukan adalah analisis uji kevalidan dari validator,
beberapa cara untuk memperkuat hasil pengembangan uji validasi, reabilitas, uji t dan menggunakan
yaitu dengan melakukan uji validitas, uji korelasi, uji Wilcoxon Signed Ranked.
reliabilitas, uji t, dan penggunaan analisis tertentu. Uji
validitas sendiri terdapat beberapa macam cara yaitu DAFTAR PUSTAKA
dapat dengan melakukan dengan perangkat lunak, Adams, W. K. (2007). Development of a Problem
Solving Evaluation Instrument; Untangling
dengan dosen validator, dengan formula Aiken,
of Specific Problem Solving Skills. Disertasi
Model Rasch, dan korelasi product-moment Pearson. University of Colorado
Sedangkan untuk uji reliabilitas ada beberapa macam
yaitu dengan model Cronbach-Alpha. Serta apabila Altun, M., D. S. M, and Y. Yazgan. 2007. “Primary
menggunakan analisis lain menggunakan Wilcoxon School Teacher Trainees’ Skills and
Opinions on Solving Non-routine
Signed Ranked. Maka dapat dikatakan bahwa
25
Ulfie Kusuma Wardhani, Woro Setyarsih
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 2, Juni 2021, 16-27
ISSN : 2302-4496
26
Ulfie Kusuma Wardhani, Woro Setyarsih
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 2, Juni 2021, 16-27
ISSN : 2302-4496
Perry, J.D., Erukhimova, T. L., Bassichis, W.H. static at senior high school. Journal of
(2019). New video resource for Physics: Conference Series, 1185(1).
calculusbased introductory physics, design https://doi.org/10.1088/17426596/1185/1/01
and assessment. I. Electricity and 2034
magnetism. American Journal of Physics,
87(5), 335- 340. Simamora, Rustam E., Dewi Rotua Sidabutar, and
Edy Surya. 2017. “Improving Learning
Polya, G. 1985. How to Solve It. Princeton: Princeton Activity and Students’ Problem Solving
University Press. Skill through Problem Based Learning
(PBL) in Junior High School.”
Prahani, B. K., N. Suprapto, Lestari Suliyanah, International Journal of Sciences: Basic
Jauhariyah NA, and Admoko MNR. 2018. and Applied Research
“The Effectiveness of Collaborative (IJSBAR)33(2):321–31.
Problem Based Physics Learning (CPBPL)
Model to Improve Student’s Suprapto. N, Sukarmin, Rinie Pratiwi Puspitawati,
Selfconfidence on Physics Learning.” Pp. 1– Erman, Dian Savitri, Chih-Hsiung K. 2020.
6 in Journal Physics: Conference Research trend on technological
Series. Vol. 997. pedagogical content knowledge (TPACK)
through bibliometric analysis (2015-2019)
Sutarno, S., Setiawan, A., Suhandi, A., Kaniawati, I.,
Rokhmat, J., Marzuki, Wahyudi, Putrie, S. D. (2019). & Putri, D. H. (2017). Keterampilan
A strategy of scaffolding development to Pemecahan Masalah Mahasiswa Dalam
increase students’ problem-solving abilities: Pembelajaran Bandul Fisis Menggunakan
The case of physics learning with causalitic- Model Problem Solving Virtual Laboratory.
thingking approach. Journal of Turkish Jurnal Pendidikan Fisika Dan Teknologi,
Science Education, 16(4), 569-579. (2), 164.
Rosengrant, D., Heuvelen, A. Van & Etkina, E. 2006. https://doi.org/10.29303/jpft.v3i2.396
Case Study: Students’ Use of Multiple Taqwa, M. R. A., & Rivaldo, L. (2019).
Representations in Problem Solving. In Pembelajaran Problem Solving
Physic Education Research Conference. Terintegrasi Phet: Membangun Pemahaman
American Institute of Physics, pp. 49–52. Konsep Listrik Dinamis. Kwangsan, 7(1).
Rosengrant, D.R. 2007. Multiple Representations Wati et al., (2020). Developing of Physics Teaching
And Free-Body Diagrams: Do Students Materials Based on Authentic Learning to
Benefit From Using Them ?, Dissertation. Train Problem Solving Skills. J. Phys.: Conf.
The Graduate School of Education Rutgers, Ser. 1567 032084
The State University of New Jersey.
Wena. (2012). Strategi pembelajaran inovatif
Rudolph, J., Greiff, S., Strobel, A., & Preckel, F. kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
(2018). Understanding the link between need
for cognition and complex problem solving. Yenilmez, K., and E. Yaşa. 2007. “A Research on
Contemporary Educational Psychology, 55, Problem Solvıng Skills of the Primary
53-62. School Students.” E-Journal of New World
Sciences Academy 2: 4.
Saavedra, A. R., & Opfer, V. D. (2012). Teaching
and learning 21st century skills: Lessons Yunaeti, N., Arhasy, Ebih.A.R., Ratnaningsih, N.
from the learning sciences. A Global Cities (2021). “Analisis Kemampuan Pemecahan
Education Network Report. New York, Asia Masalah Matematik Siswa Menurut Teori
Society. John Dewey Ditinjau dari Gaya Belajar.”
Journal of Authentic Research on
Santos-Trigo, M., and M. Camacho-Machín. 2009. Mathematics Education (JARME). Vol 3,
“Towards the Construction of a Framework No.1, 10-21.
to Deal with Routine Problems to Foster
Mathematical Inquiry.” Primus 19 (3): 260–
279. doi:10.1080/ 10511970701641990.
Saputra, H. (2020). Kemampuan Berfikir Kritis
Matematis. Perpustakaan IAI Agus Salim,
2(April), 1–7.
Serevina, V., Sari, Y. P., & Maynastiti, D. (2019).
Developing high order thinking skills
(HOTS) assessment instrument for fluid
27
Ulfie Kusuma Wardhani, Woro Setyarsih