Anda di halaman 1dari 12

IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No.

2, Juni 2021, 16-27


ISSN : 2302-4496

KAJIAN LITERATUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN KEMAMPUAN


PROBLEM SOLVING PADA MATERI FISIKA

Ulfie Kusuma, Woro Setyarsih


Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya
Email: ulfiew@mhs.unesa.ac.id

Abstrak
Problem solving atau penyelesaian masalah merupakan kemampuan yang wajib dimiliki oleh peserta didik
pada abad ke-21 ini, terutama pada mata pelajaran fisika. Adapun tujuan dari kajian literatur ini adalah untuk
mengidentifikasi pengembangan instrumen problem solving pada materi Fisika. Penelitian ini mengkaji
jurnal pada tahun 2016-2021 dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan metode bibliometrik. Pada
hasil analisis ditunjukkan bahwa dilakukannya pengembangan instrumen problem solving berlandaskan pada
tuntutan abad ke-21, selain itu juga untuk mengetahui sejauh mana pendidik berhasil dalam
mengimplementasikan inovasi pembelajaran yang diterapkan pada proses belajar mengajar. Instrumen
problem solving berbentuk tes dan non-tes. Soal tes yang dikembangkan memperhatikan indikator soal
problem solving seperti indikator problem solving Polya, J.L Docktor, Arends dll. Materi yang banyak
dikembangkan yaitu Kinematika Hukum Newton, Usaha dan Energi, dan Momentum dan Impuls. Metode
pengembangan yang banyak digunakan dalam membuat produk ini adalah metode 4D dan ADDIE.
Instrumen problem solving dilakukan proses uji kemudian dianalisis kelayakannya diantaranya yaitu uji
validitas oleh para ahli, uji validitas secara praktik, uji reabilitas, uji t dan menggunakan Wilcoxon Signed
Ranked.

Kata kunci: instrumen tes problem solving, fisika, bibliometric

Abstract

Problem solving is a skill that students must possess in the 21st century, especially in physics subjects. The
purpose of this literature review is to identify the development of problem-solving instruments in physics.
This study examines journals in 2016-2021 with a qualitative approach using the bibliometric method. From
analysis, results prove that the development of problem solving instruments is based on the demands of the
21st century and knowing the extent to which educators are successful in implementing learning innovations
that are applied to the teaching and learning process. Problem solving instruments are in the form of tests
and non-tests. The test questions were developed to pay attention to problem solving indicators such as
Polya, J.L Doctor, Arends etc. The widely developed materials are Newton's Law of Kinematics, Effort and
Energy, and Momentum and Impulse. The development methods that are widely used in making this product
are the 4D and ADDIE methods. The problem solving instrument was tested and then analyzed for
feasibility, including validity testing by experts, practical validity tests, reliability tests, t tests and the
Wilcoxon Signed Ranked.

Keywords: instrument test problem solving, physics, bibliometric

PENDAHULUAN Dengan berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean


Di abad ke-21 ini, manusia dituntut agar (MEA) di Indonesia, siswa sebagai generasi muda
memiliki beberapa keterampilan penting. dituntut agar mempunyai keterampilan penyelesaian
Keterampilan penting yang harus dikuasai pada abad masalah (problem solving). Kemampuan untuk
ini menurut Global Cities Education Network Report menyelesaikan sangat diperlukan agar siswa pada
ada lima yaitu berinovasi dan kreativitas,kritis dalam masa ini mampu bersaing secara global (Dewi et al.,
berpikir (critical thinking), penyelesaian masalah 2017).
(problem solving), membuat keputusan (decision Siswa harus mempunyai kemampuan
making), dan kemampuan metakognitif (Saavedra et pemecahan masalah untuk memecahkan, menilai, dan
al., 2012). menemukan solusi pada permasalahan yang

16
Ulfie Kusuma Wardhani, Woro Setyarsih
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 2, Juni 2021, 16-27
ISSN : 2302-4496

kompleks dalam kehidupan nyata (Perry et al., 2019; menjalankan rencana, dan melakukan pengecekan (G.
Rokhmat et al., 2019; Rudolph et al., 2018). Polya, 1957; Nurul, et al., 2020). Menurut John
Jika dilihat dari strukturnya, masalah Dewey ada 6 tahapan dalam penyelesaian suatu
diklasifikasikan menjadi dua yakni masalah yang masalah yakni dengan merumuskan permasalahan,
terdefinisi dengan baik (well-defined) atau masalah menganalisis permasalahan, perumusan hipotesis,
yang bersifat tertutup, dan masalah yang masih mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan
samar (ill-defined) atau masalah yang bersifat terbuka merumuskan arahan pemecahan masalah (Yunaety et
(Adams, 2007:17). Masalah tertutup merupakan al., 2021). Sedangkan dari adaptasi Robust
permasalahan yang disajikan dalam bentuk “well- Asssessment Instrument For Student Problem Solving
structured” yang diformulasikan dengan jelas (Docktor & Heller, 2009), tahapan pemecahan
(clearly formulated tasks). Di dalam permasalahan masalah fisika meliputi 5 tahapan yaitu visualisasi
jenis ini, ada satu jawaban benar yang bisa atau mendeskripsikan masalah (useful description),
dipecahkan menggunakan cara-cara tertentu (fixed pendekatan fisika (physics approach), aplikasi khusus
ways). Jenis permasalahan tersebut berkaitan dengan konsep fisika (spesific application of physics), step
langkah-langkah dalam masalah content specific secara matematis yang digunakan (mathematical
routine dan masalah berbasis non-routine heuristic. procedure), dan kesimpulan logis (logical
Masalah routine content-specific multiple-step progression).
biasa disebut “challenge problems”. Challenge Metode pemecahan masalah dalam kegiatan
problems ini diterapkan pada kegiatan belajar belajar mengajar telah digunakan oleh beberapa
mengajar untuk menyelesaikan suatu masalah peneliti. Prahari et. al. (2018) menerapkan
(teaching for problem solving) yang tujuan utamanya penggunaan metode pemecahan masalah pada
untuk memecahkan permasalahan pada materi pembelajaran fisika. Mereka menyimpulkan bahwa
bahasan tertentu. Masalah non-rutin melibatkan metode pembelajaran pemecahan masalah ini secara
situasi yang memerlukan pemikiran tingkat tinggi dan efektif dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa
tidak sering ditemui dalam materi pembelajaran. pada pelajaran fisika. Simamora et. al. dalam
Pengetahuan sebelumnya harus disesuaikan dengan penelitiannya juga mengatakan bahwa metode
situasi baru dan solusinya tidak terlihat jelas pemecahan masalah mampu meningkatkan keaktifan
(Kolovou, van den Heuvel-panhuizen, dan Bakker siswa dalam pembelajaran dan kemampuan
2009). Untuk mengatasi masalah tersebut, siswa pemecahan masalah siswa (Simamora, Sidabutar, dan
harus mampu melakukan serangkaian kegiatan Surya 2017). Jennifer et. al. menggunakan metode
kognitif, seperti mengorganisir dan pemecahan masalah di kelas mereka. Mereka
mengklasifikasikan data, mengenali dan memahami menyimpulkan bahwa dengan mengintegrasikan
hubungan antara data dan membuat hipotesis serta pemecahan masalah ke dalam kurikulum, siswa dapat
membuat komentar (Polya 1985; Nancarrow 2004; menghasilkan solusi yang lebih berkualitas
Altun, Memnun, dan Yazgan 2007; Jurdak 2005; Lee, dibandingkan sebelumnya dan mendapatkan skor
Yeo, dan Hong 2014). Sebaliknya, masalah rutin yang lebih tinggi pada langkah-langkah konseptual
adalah masalah yang biasa ditemui di buku teks dan dan pemecahan masalah (Docktor et al., 2015).
mencakup operasi dasar dan definisi (SantosTrigo Argaw et. al. dalam laporan hasil penelitiannya
dan Camacho-Machín, 2009). Mengingat ciri-ciri menemukan bahwa metode problem solving
masalah rutin, memanfaatkan masalah yang telah merupakan metode alternatif yang baik untuk
diselesaikan atau keterampilan aritmatika sudah diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar untuk
cukup (Altun, Memnun, dan Yazgan 2007; Jonassen membantu siswa meningkatkan prestasi belajarnya
2010; Polya 1985; Yenilmez dan Yaşa 2007). (Argaw et al., 2016).
Namun, masalah rutin biasanya kurang efisien dalam Agar dapat mengetahui bagaimana hasil dari
memahami masalah, pemilihan dan penerapan penerapan metode pembelajaran pada siswa, hasil
strategi pemecahan masalah, sedangkan masalah non keterampilan pemecahan masalah perlu diukur
rutin sangat efektif dalam meningkatkan menggunakan instrumen tes kemampuan pemecahan
keterampilan pemecahan masalah. masalah. Oleh karena itu, instrumen problem solving
Pemecahan masalah memuat beberapa indikator diperlukan untuk mengukur sejauh mana
sebagai tahapan untuk menyelesaikan masalah. keterampilan pemecahan masalah yang dicapai oleh
George Polya menyebutkan, ada beberapa tahapan siswa.
untuk menyelesaikan masalah yakni dengan Pada mata pelajaran fisika, sudah mulai
memahami suatu permasalahan, membuat rencana, dikembangkan instrumen tes untuk mengukur

17
Ulfie Kusuma Wardhani, Woro Setyarsih
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 2, Juni 2021, 16-27
ISSN : 2302-4496

kemampuan memecahkan suatu masalah. Pada 2015-2021. Langkah-langkah penelitian yang


penelitian Taqwa dan Rivaldo (2019), dihasilkan dilakukan yakni sebagai berikut :
pengembangan instrumen keterampilan problem 1. Menentukan dan mencari meta-data pendukung
solving pada materi listrik dinamis; Hidayat et al. penelitian menggunakan software Publish or
(2017) mengembangkan instrumen yang sama untuk Perish pada jurnal yang dipublikasikan oleh
materi getaran, gelombang, dan bunyi. Scopus dengan judul “Instrument Problem
Terdapat beberapa literatur yang dapat diakses Solving” menggunakan kata kunci physics dalam
tentang pengembangan instrumen problem solving rentang waktu terbatas pada tahun 2015-2020.
dalam lima tahun terakhir, namun belum ditemukan 2. Menyeleksi artikel tahap awal, dari hasil
studi bibliometrik yang diteliti secara menyeluruh penjaringan meta-data di software Publish or
dalam jurnal publikasi yang diindeks oleh Scopus. Perish dihasilkan 25 artikel.
Pemilihan sumber data menggunakan Scopus, karena 3. Pemilahan kembali artikel sesuai dengan kriteria
Scopus merupakan sumber data terbesar dan terakui yang telah ditetapkan yaitu terdapat 14 artikel
secara internasional yang menyediakan literatur dan yang terpilih (menyeleksi tahap akhir).
publikasi peer-review. 4. Pengorganisasian artikel yang terpilih dalam
Dengan adanya scopus, para peneliti lebih tabel.
mudah untuk melakukan tracking, melakukan 5. Mendownload artikel dalam pdf.
analisis, serta memvisualisasikan suatu penelitian. 6. Memasukkan artikel ke dalam software
Lebih dari 22.000 abstrak yang memiliki kualitas Mendeley.
tinggi diterbitkan oleh 5.000 penerbit di seluruh 7. Mengidentifikasi keterkaitan topik dan
dunia, abstrak tersebut tersedia dalam basis data keterkaitan dengan judul dan abstrak
Scopus yang berasal dari berbagai bidang, seperti menggunakan software Vosviewer.
ilmu pengetahuan, kedokteran, teknologi, ilmu sosial, 8. Melakukan pengecekan data dan pemetaan pada
sastra dan seni. Scopus memiliki 55 juta rekaman artikel.
(record) sejak tahun 1823, yang 84%nya berasal dari 9. Melakukan analisis kualitatif.
catatan referensi sejak tahun 1996 (Elsevier, 2017).
Analisis bibliometrik adalah metodologi yang Menentukan dan Menyeleksi
mengevaluasi kemajuan ilmu pengetahuan melalui mencari metadata artikel tahap awal
kajian studi pustaka dan kontribusi penelitian dengan
pendekatan statistik (Suprapto N et al., 2020).
Penelitian bertopik pengembangan instrumen
problem solving dengan menggunakan metode Pengorganisasian Menyeleksi
artikel dalam
bibliometrik masih jarang sekali sehingga sulit artikel tahap akhir
tabel
mencari contoh dari analisis bibliometrik bertopik
pengembangan instrumen problem solving. Penelitian
berbasis bibliometrik ini ingin mengetahui seberapa
besar dan jauh perkembangan artikel nasional dan Mendownload Memasukan
internasional dari kurun waktu 2016 s/d 2021 tentang artikel dalam pdf dalam Mendeley
pengembangan instrumen problem solving. Selain itu,
adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
alasan dilakukanya pengembangan instrumen, apa
saja metode penelitian yang digunakan dan Pemetaan
Pengecekan data
bagaimana cara untuk menentukan hasil yang dapat informasi data
dan Pemetaan
dipertanggungjawabkan dari pengembangan artikel di
pada artikel
VOSviewer
instrumen problem solving Fisika.

METODE
Penelitian ini dilakukan dengan cara mencari
artikel yang relevan menggunakan software Publish Analisis kualitatif
or Perish (PoP). Data yang dicari menggunakan
pencarian PoP berbasis pada Scopus. Aspek
Bagan 1. Alur untuk memperoleh data penelitian
pencarian bibliografi pada penelitian ini dibatasi
beserta proses analisis (Serevina et al., 2019)
dengan pencarian menggunakan judul, kata kunci,
dan tahun pencarian penelitian ini terbatas pada tahun
18
Ulfie Kusuma Wardhani, Woro Setyarsih
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 2, Juni 2021, 16-27
ISSN : 2302-4496

Pemetaan Data Analisis dalam software Mendeley dan dirubah benjadi bentuk
Dalam melakukan pengembangan instrumen RIS. Analisis data yang dilakukan terbagi
test maupun penilaian seringkali menggunakan menjadi dua yaitu analisis bibliometrik yang
berbagai jenis atau bentuk kemampuan, maka untuk bertujuan untuk menganalisis keterkaitan kata kunci
membatasi kajian literatur yang akan dilakukan perlu yang ada dalam artikel dan juga untuk menganalisis
menentukan kata kunci yaitu pengembangan keterkaitan artikel berdasarkan judul dan abstrak.
instrumen problem solving. Dari kata kunci ini Untuk melakukan analisis bibliometrik ini digunakan
dimasukkan pada software Publish or Perish software Vosviewer. Dalam menghasilkan analisis
didapatkan 14 artikel terkait sesuai dengan kata kunci keterkaitan artikel dari judul dan abstrak, maka
yang telah dimasukan. Hasil dari kata kunci ini di langkah yang harus dilakukan seperti Diagram 2 di
simpan dengan format RIS dan dimasukan ke dalam bawah ini.
software Mendeley. Scopus adalah salah satu basis Berdasarkan langkah-langkah tersebut dihasilkan
data terbesar dan utama yang menyediakan literatur keterkaitan antar artikel yang dibaca dari judul dan
dan publikasi peer-review. Dengan memberikan lebih abstraknya, sehingga dapat diketahui apa yang
20.000 jurnal peer-review dalam sains, teknologi, mendasari pengembangan instrumen problem solving,
kedokteran, ilmu sosial, seni dan humaniora. Scopus bagaimana bentuk penelitian yang digunakan,
adalah kandidat database terbaik untuk digunakan bagaimana bentuk instrumen, bagaimana
untuk studi penelitian ini dibandingkan database lain mengembangkan soal yang mengidentifikasi
seperti Google Scholar, Web-of-Science (WoS) dan kemampuan problem solving, metode apa saja yang
Pubmed. Scopus lebih komprehensif dan dapat dipakai dan bagaimana cara menentukan
menyediakan lebih banyak pilihan artikel yang analisis yang baik dari pengembangan instrumen
berfokus pada pemikiran sistem, di mana beberapa di problem solving. Untuk menjawab tujuan dari kajian
antaranya mungkin relatif baru, tetapi berpengaruh. penelitian ini maka dilakukan analisis data
Pencarian menghasilkan 14 artikel yang terkait. Judul menggunakan pendekatan bibliometrik dengan cara
artikel yang memenuhi kriteria dari penelitian ini mencari keterkaitan antar artikel dari judul dan
yaitu problem solving dan dengan menggunakan kata abstraknya.
kunci instrument, development, dan physics
Jurnal yang dapat digunakan dalam
penelitian ini merupakan jurnal yang harus Membuka Create a
software Create map
menunjang dalam kajian literatur. Oleh sebab itu
VOSviewer based on
jurnal yang dapat digunakan harus memenuhi kriteria
text data
penyuntingan lagi yaitu (1) berupa artikel, (2) sesuai
dengan materi fisika, dan (3) tersedia dalam bentuk
full PDF. Mengacu dari kriteria yang telah dijabarkan Choose
dari 25 jurnal yang telah disunting pada tahap awal fields Read
RIS dan data from
menghasilan 14 jurnal yang sesuai yaitu dalam pada
memasuk reference
bentuk artikel pada materi fisika dan berbentuk PDF. tittle and
kan data manager
abstract
field files
Analisis Data
Untuk dapat melakukan analisis data pada
Vosviewer dibutuhkan penyimpanan file dimana
abstrak dan judulnya dapat dibaca oleh perangkat Choose
counting Choose Choose
tersebut. Ada beberapa bentuk file yang dapat dibaca
methods threshold number of
Vosviewer seperti RIS, Endnote, Refworks dll. pada full pada 1 terms
Karena file berupa PDF sehingga tidak dapat counting
langsung dibaca oleh software VOSviewer, maka
dibutuhkan software Mendeley untuk membuat file
PDF menjadi salah satu bentuk file yang dapat dibaca Finish dan pilih
oleh software VOSviewer. Selain itu, pemasukan file yes untuk
tampilan kata
ke software Mendeley berfungsi agar judul dan
yang terhubung
abstraknya dapat dibaca sehingga dapat dilakukan
keterkaitan antar artikel satu dengan artikel yang lain.
Dari 15 artikel yang telah disunting dimasukkan ke Bagan 2. Alur untuk memperoleh data di VOSviewer

19
Ulfie Kusuma Wardhani, Woro Setyarsih
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 2, Juni 2021, 16-27
ISSN : 2302-4496

Tahun
Author Judul Artikel
Tabel. 1 Artikel Pengembangan Instrumen Artikel
Problem Solving thn 2016-2021 improve the problem-
Tahun solving skill of high
Author Judul Artikel
Artikel school students based on
2016 J.L Docktor Assesing student written rosengrant stage
problem solutions: A 2020 J. Rokhmat The causalitic learning
problem-solving rubric model to increase
with application to students’ problem-
introductory physics solving ability
2017 J.Rokhmat Instrument development L. Herayanti The effectiveness of
of causalitic thinking blended learning model
approach in physics based on inquiry
learning to increase collaborative tutorial
problem solving ability toward students’
of pre-service teachers problem-solving skills in
S. Manurung Analysis of learning tools physics
in the study of Wati Developing of physics
developmental of teaching materials based
interactive multimedia on
based physic learning authentic learning to
charged in problem train problem-solving
solving skills
2018 Shabrina Android-Assisted Mobile 2021 Anshori The effect of a causalitic-
Physics Learning learning model on
Through Indonesian problem-solving abilities
Batic Culture: Improving reviewed from creativity.
Students’ Creative Serevina Development of online
Thinking and Problem learning tools based on
Solving problem solving on
Tientongdee Development of problem- circular motion materials
solving skill by using
active learning for HASIL DAN PEMBAHASAN
student Hasil seleksi bertahap menggunakan aplikasi
teachers in Introductory PoP, Mendeley Desktop, dan VOSviewer diperoleh 14
Physics artikel yang meliputi 5 artikel jurnal dan 9 artikel
2019 A. Abdulfattah The Development of prosiding dari tahun 2016-2021.
High School Physics
Problem Solving Skill 5
Test Instruments Based
Problem-Based Learning 4
Gunawan Using Virtual Laboratory 3
to Improve Pre-service
Physics Teachers’ 2
Creativity and Problem- 1
Solving Skills on
Thermodynamics 0
Concept 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Simbolon The development of Tahun Publikasi
physics learning
materials using Gambar 1. Publikasi penelitian pengembangan
multimodal instrumen problem solving.
representation to
20
Ulfie Kusuma Wardhani, Woro Setyarsih
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 2, Juni 2021, 16-27
ISSN : 2302-4496

Dapat dilihat pada Gambar 1, publikasi Tabel. 2 Cluster beserta items dari visualisasi
penelitian pengembangan problem solving terbanyak Vosviewer.
pada tahun 2019 dengan jumlah artikel 4, pada tahun
No Cluster Items
2020 publikasi penelitian pengembangan problem
solving berjumlah 3, kemudian pada tahun 2017, Development, high school
2018, dan 2021 publikasi penelitian pengembangan physics problem, high
problem solving sebanyak 2 artikel dan pada tahun Cluster 1 school student, problem,
1
2016 publikasi penelitian pengembangan problem (merah) prospective physics teacher,
skill, skills test instrument,
solving 1 artikel.
student teacher
Hasil dari analisis bibliometric berdasarkan data
Ability, instrument
judul yang terhimpun serta abstrak dengan Cluster 2 development, physics, pre
perhitungan full counting dapat dilihat pada Gambar 2
(hijau) service teacher, students
2. problem
Cluster 3 Introductory physics, rubric,
3
(biru) students written problem

Gambar 2. Visualisasi instrumen problem solving


pada software VOSviewer
Gambar 4. Density Visualization Cluster pada
Vosviewer.
Jika kata problem disorot, kata tersebut berkaitan
dengan penjelasan bahwa kata problem berhubungan
Berdasarkan keterkaitan yang terdapat pada
dengan penelitian pengembangan instrumen problem
Gambar 4, terdapat 1 density visualization yang paling
solving fisika pada siswa SMA dan juga calon guru
besar yaitu problem dan terhubung dengan density
fisika yang dapat digunakan untuk mengukur
visualization terbesar kedua yaitu skill dan physics.
kemampuan problem solving yang didapatkan melalui
analisis rubrik yang digunakan.
ALASAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
Dalam proses pengkonstruksian ilmu pengetahuan
yang dimiliki, siswa sangat membutuhkan
keterampilan pemecahan masalah. Keterampilan
pemecahan masalah ini dapat berkembang dengan
baik jika pada proses pembelajaran diarahkan secara
sengaja untuk mengembangkannya (Sutarno et al.,
2017). Salah satu kunci paling penting dalam
mengembangkan kreativitas, seorang siswa harus
mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah
yang bersifat kontekstual secara kritis dan kreatif
Gambar 3. Sorotan kata problem dengan (Saputra, 2020). Dalam menerapkan pengajaran
beberapa kata lainya. menggunakan problem solving harus memperhatikan
jenis masalahnya (Wena, 2012). Pemecahan suatu
Berdasarkan visualisasi yang telah didapatkan masalah merupakan kemampuan yang akan berguna
melalui software VOSviewer, diperoleh 3 cluster dari untuk siswa dimasa mendatang. Hal ini diperkuat
seluruh item yang sesuai dengan topik kajian dalam Partnership for 21st Century Skill yang
penelitian seperti yang terlihat pada Tabel 2. menyatakan bahwa salah satu kemampuan yang
perlu dikuasai agar sukses dalam kehidupan dan
bekerja adalah kemampuan dalam memecahkan
masalah (Martz et al., 2017; Waller and Kaye, 2012).
21
Ulfie Kusuma Wardhani, Woro Setyarsih
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 2, Juni 2021, 16-27
ISSN : 2302-4496

Dalam ilmu fisika, keterampilan problem solving Jenis


Bentuk Peneliti
merupakan hal yang sangat penting (Docktor et al., Instrumen
2015; Gök & Sýlay, 2010; Kurniawan, 2015). Non Tes Questionare A.Abdulfattah,.2019/
Kemampuan ini sangat dibutuhkan karena J.Rokhmat et al,.2017;
permasalahan-permasalahan dalam fisika merupakan J.Rokhmat et al,.2020;
permasalahan yang kompleks dan berkaitan dengan S.Manurung,.2017;
kehidupan sehari-hari. Kemampuan untuk Shabrina,.2018;
menganalisis digunakan untuk mengaitkan S.Tientongdee,.2018
permasalahan yang disajikan dengan teori yang ada. Untuk lebih memahami bagaimana bentuk
Proses ini mempunyai tujuan untuk mendapatkan instrumen tes pemecahan masalah fisika beserta
penyelesaian yang tepat dan secara lebih mendalam. penyelesaianya menggunakan tahapan indikator
Maka dari itu, kemampuan dalam pemecahan masalah pemecahan masalah fisika, disajikan soal essay yang
bisa disebut sebagai keterampilan yang begitu dikembangkan oleh J.L Docktor (2016) dengan judul
penting dikuasai dalam proses pembelajaran fisika. penelitian “Assesing Student Written Problem
Dikarenakan karakter dari pembelajaran fisika erat Solutions: A Problem-Solving Rubric with Application
kaitannya dengan kemampuan pemecahan masalah. to Introductory Physics”.
kemampuan dalam memecahkan masalah pada Part of the engine is designed to detect carbon
siswa juga perlu diukur untuk mengetahui bagaimana monoxide (CO) molecules (28 g/mol) in air samples.
seorang guru berhasil dalam mengembangkan inovasi In this section, ultraviolet light is needed to generate
pembelajaran yang dapat diterapkan pada kegiatan single charged ions (molecules with only one electron
belajar mengajar. Maka dari itu, perlu dikembangkan missing) from air molecules on one side of the room.
A uniform electric field then accelerates these ions
instrumen tes pemecahan masalah agar dapat
from rest through a distance of 0.8 m through a hole
digunakan oleh guru dalam upaya meningkatkan on the other side of the chamber. Next, we calculate
keterampilan pemecahan masalah siswa dan the direction and
pembelajaran sebelumnya dapat dievaluasi. magnitude of the electric
field needed so that the
INSTRUMEN KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH
Instrumen adalah alat bantu untuk menghimpun
data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian
(Arikunto, 2011). Instrumen penelitian diklasifikasi-
kan menjadi dua macam yakni instrumen tes dan non
tes. Bentuk instrumen tes tertulis berbentuk tes
objektif dan uraian. Non tes berbentuk angket atau
kuesioner, skala sikap pedoman observasi, dan
CO+ ions created at
pedoman wawancara. Berdasarkan hasil analisis yang
rest at one end will have
didapatkan dari 14 artikel, jenis instrumen tes yang a speed of 8 x 104 m/s
dipakai dicantumkan pada Tabel 3. when they leave the
other side.
Tabel. 3 Jenis Instrumen
Jenis Gambar (a) Gambar (b)
Bentuk Peneliti
Instrumen Gambar 5. Solusi permasalahan fisika (diadopsi
Tes Objektif Anshori et al,.2021; dari J.L Docktor (2016)
(Essay) Gunawan et al,.2019; J.L
Docktor,.2016; Gambar di atas menunjukkan penerapan rubrik
J.Rokhmat et al,.2017; pada dua solusi yang telah dikerjakan siswa untuk
H.Sahidu et al,.2019; masalah yang telah dicantumkan di atas. Solusi
J.Rokhmat et al,.2020; pertama (Gbr. a) memiliki banyak karakteristik dari
L.Herayanti,.2020; pemecahan masalah expert. Meskipun siswa belum
Serevina et al,.2021; menggambar, berdasarkan kesesuaian kekekalan
Shabrina,.2018; energi pendekatan yang digunakan, deskripsi seperti
Simbolon et al,.2019; itu tampaknya tidak perlu. Jadi penilaian rubrik
Wati et al,.2020 berdasarkan indikator penyelesaian masalah tahap

22
Ulfie Kusuma Wardhani, Woro Setyarsih
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 2, Juni 2021, 16-27
ISSN : 2302-4496

Deskripsi Berguna adalah NA (solver). Pendekatan topologi antara variabel dan hubungan sebab
Fisika (menggunakan konservasi energi) dan Aplikasi akibatnya bukan pada konsep dari masalahnya. Jadi,
Spesifik dari Fisika (menerapkan kekekalan energi jika ingin siswa mengembangkan kemampuanya
pada situasi ini) keduanya benar dan lengkap. seperti kemampuan memecahkan masalah, mereka
Prosedur Matematika diberi skor 4 karena kesalahan perlu berfokus pada konsep masalah bukan pada fitur
kecil dalam aljabar di mana "2" bermigrasi dari masalah (Rosengrant, 2007: 15). Oleh karena itu, soal
penyebut ke pembilang. Kemajuan Logis diberi skor 4 dibuat lebih spesifik dengan membuat pertanyaan
karena solusinya mengabaikan untuk memberikan pada setiap indikator untuk membantu siswa melatih
alasan apa pun untuk penggunaan massa molekul pemecahan masalah dengan sistematis dan prosedural
dalam perhitungan akhir, selain itu proses (Mc Donald, 2010: 53). Siswa memecahkan masalah
penyelesaiannya jelas dan mencakup evaluasi jawaban dengan cara memanfaatkan konsep fisika dari masing-
akhir. masing tahapan yang telah dilaluinya secara konsisten
Solusi siswa yang kedua disajikan pada Gambar (Rosengrant et al, 2006: 52)
(b). Meskipun telah digambarkan namun ada banyak
kesalahan dalam gambar, termasuk arah medan listrik Tabel. 4 Kriteria Soal Pemecahan Masalah
dan adanya medan magnet. Jadi, nilai Deskripsi Metode Pengembangan Peneliti
Berguna adalah 2. Pendekatan Fisika diberi skor 3 Indikator CLM Anshori et al,.2021;
karena meskipun beberapa prinsip yang dipilih untuk (Causalitic Learning J.Rokhmat et al,.2017;
digunakan sesuai dengan situasi yang mereka Model) J.Rokhmat et al,.2020
gambarkan, mereka tidak konsisten. Aplikasi Spesifik Indikator problem solving J.L Docktor,.2016
dari Fisika mendapat skor 2 karena banyaknya in physics
kesalahan dalam menerapkan prinsip-prinsip ini, Indikator problem solving Serevina et al,.2021;
seperti asumsi kecepatan konstan dalam menerapkan Simbolon et al,.2019;
hukum Newton, dan menggunakan massa yang tidak S.Tientongdee,.2018
sesuai dalam perhitungan energi kinetik. Meskipun Indikator problem solving Wati et al,.2020
tidak ada yang salah dengan operasi matematika yang (Arends)
dilakukan oleh siswa, perlakuan matematika secara Indikator problem solving A.Abdulfattah,.2019
cepat tidak benar dan prosedurnya tidak pernah bisa
Polya
mengarah pada kesimpulan yang produktif,
Indikator blended L.Herayanti,.2020
mendapatkan skor 3 untuk Prosedur Matematika. learning berbasis inkuiri
Logis Kemajuan solusi diberi nilai 2 karena solusinya kolaboratif tutorial
memiliki beberapa inkonsistensi internal, serta Indikator MMI S.Manurung,.2017
mengandung satuan yang tidak sesuai (persamaan di (Multimedia Interaktif)
kanan bawah menghitung waktu dalam satuan m=s).
Indikator Pengembangan Shabrina,.2018
KRITERIA SOAL KEMAMPUAN MASALAH Media Terpadu
Soal tes pemecahan masalah dikembangkan tidak
hanya untuk mengukur tingkat pemecahan masalah Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tabel
siswa, siswa juga turut diarahkan untuk dapat tersebut dapat dilihat bahwa terdapat banyak model
memecahkan permasalahan yang diberikan dengan pengembangan yang dipakai untuk instrumen dalam
mencari sebanyak-banyaknya informasi, kemudian meningkatkan keterampilan pemecahan masalah
dianalisis dan dicari solusi dari permasalahannya. Soal siswa salah satu yang terbanyak menggunakan
tes pemecahan masalah juga dirancang untuk indikator problem solving dengan 6 tahapan yaitu,
membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan Identify problem, Look into the problem, Formulate a
berpikir kritis, kemampuan menyelesaikan masalah, hypothesis, Collecting and classifying data, Proof of a
dan keterampilan intelektualnya, serta mempelajari hypothesis, and determine settlement options.
peran sebagai orang dewasa dengan mengalaminya Indikator pemecahan masalah terdapat banyak
secara nyata atau dalam situasi simulasi, dan menjadi sekali jenisnya dan bermacam-macam tahapanya.
pelajar yang mandiri (Arends, 2008: 43). Salah satu peneliti dalam pengembangan instrumen
Siswa sebagai pemula biasanya melewatkan pemecahan masalah ini (Wati et al,.2020),
beberapa tahapan untuk menyelesaikan masalah atau menggunakan indikator pemecahan masalah Arends.
menyelesaikan masalah dengan tahapan acak. Para Indikator pemecahan masalah menurut Arends terdiri
pemula fokus pada objek yang nyata, hubungan dari enam tahap pemecahan masalah yaitu identifikasi
23
Ulfie Kusuma Wardhani, Woro Setyarsih
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 2, Juni 2021, 16-27
ISSN : 2302-4496

masalah, mengumpulkan informasi, melakukan Teori Kinetik Gas S.Manurung,.2017;


penyelidikan, menganalisis data, menarik kesimpulan, Gunawan et al,.2019
dan menyajikan pekerjaan. Termodinamika J.Rokhmat et al,.2020
Indikator pemecahan masalah pada pelajaran Usaha dan Energi J.Rokhmat et al,.2020;
fisika secara spesifik dikembangkan oleh Docktor, Wati et al,.2020; Anshori
Heller dalam Robust Asssessment Instrument For et al,.2021;
Student Problem Solving dan digunakan dalam METODE PENGEMBANGAN INSTRUMEN
penelitian lanjutanya dalam jurnal Assessing student KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
written problem solutions: A problem-solving rubric Berdasarkan item pada kluster yang didapatkan
with application to introductory physics pada tahun dari 14 artikel, metode pengembangan instrumen
2016. pemecahan masalah dapat dianalisis sebagai berikut :

MATERI YANG DIGUNAKAN DALAM Tabel. 6 Metode Pengembangan


PENGEMBANGAN INSTRUMEN Metode
PEMECAHAN MASALAH Peneliti
Pengembangan
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mampu Borg and Gall Simbolon et al,.2019
menumbuhkan keterampilan berpikir siswa yang
ADDIE Serevina et al,.2021; M.
bermanfaat untuk penyelesaian masalah yang
Wati et al,.2020
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari (Hamalik,
Mixed Methods Anshori et al,.2021;
2009).
Gunawan et al,.2019;
Samudra, et al (2014) menyatakan bahwa banyak
J.Rokhmat et al,.2017;
siswa hanya menghafalkan kosep dan rumus fisika
J.Rokhmat et al,.2020;
tanpa mempedulikan bagaimana konsep fisisnya
S.Tientongdee,.2018
sehingga siswa hanya berpikir untuk menghitung
Minnesota Assessment J.L Docktor,.2016
secara kuantitas menggunakan rumus namun tidak of Problem Solving
konsep dan makna sebenarnya dalam rumus tersebut (MAPS)
tidak dipahami. Akibatnya pemahaman siswa dalam MMI (Multimedia S.Manurung,.2017
mata pelajaran fisika tidak cukup baik yang akan Interaktif)
berefek langsung terhadap pencapaian prestasi belajar. 4D L.Herayanti,.2020;
Oleh karena itu, soal dibuat lebih spesifik dengan Shabrina,.2018
membuat pertanyaan pada setiap indikator untuk DDD-E H.Sahidu et al,.2019
membantu siswa melatih pemecahan masalah dengan
sistematis dan prosedural (Mc Donald, 2010: 53). Dalam melakukan pengembangan dibutuhkan
langkah-langkah agar proses pengembangan
Tabel. 5 Materi Fisika Pengembangan Instrumen dilakukan secara terstruktur. Langkah-langkah ini
Pemecahan Masalah disebut sebagai metode pengembangan. Berdasarkan
Materi Fisika Peneliti analisis data yang diuraikan terdapat beberapa metode
pengembangan, dan sebagian besar penelitian yang
Arus Listrik J.Rokhmat et al,.2020 disebutkan pada tabel di atas menggunakan model
Gerak Melingkar Serevina et al,.2021 pengembangan mixed methods dengan melakukan
Kalor Shabrina,.2018; pre-test untuk mengetahui kemampuan awal,
J.Rokhmat et al,.2020 memberikan feedback berupa pembelajaran kemudian
Kesetimbangan Benda J.Rokhmat et al,.2020 setelah itu diberikan post-test untuk mengukur
Tegar kemampuan dari hasil pembelajaran dan menanyakan
Kinematika Hukum J.Rokhmat et al,.2017; kembali tentang apa yang menjadi kesulitan siswa
Newton J.Rokhmat et al,.2020; dalam mengerjakan soal-soal yang telah diberikan.
L.Herayanti,.2020 Metode pengembangan lain yang dipakai yaitu 4D
Listrik dan Magnet H.Sahidu et al,.2019 stage, dan ADDIE. Metode 4D (Define, Design,
Mekanika S.Tientongdee,.2018; Develop, Disseminate) dan ADDIE (Analyze, Design,
Simbolon et al,.2019; Development, Implementation, Evaluation) sendiri
Momentum dan A.Abdulfattah et al,.2019; merupakan metode yang merupakan penyederhaan
Impuls J.Rokhmat et al,.2020 dari metode Brog and Gall. Hal ini dapat dikatakan
Optika Geometri J.Rokhmat et al,.2020 bahwa metode Brog dan Gall merupakan metode
24
Ulfie Kusuma Wardhani, Woro Setyarsih
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 2, Juni 2021, 16-27
ISSN : 2302-4496

yang memiliki tahapan rinci namun dalam pengembangan instrumen problem solving yang baik
pelaksanaannya membutuhkan waktu yang panjang harus memenuhi uji-uji yang dilakukan dengan hasil
dikarenakan tahapannya yang banyak. Namun hal ini yang baik.
tidak memperngaruhi hasil dari penelitian, dibuktikan
dengan nilai validitas, realibilitas dan korelasi yang PENUTUP
dipaparkan dalam penelitian tidak teridentifikasi Simpulan
perbedaannya. Dari hasil analisis yang dilakukan disimpulkan
bahwa yang melatarbelakangi penelitian ini adalah
PROSES UJI DAN ANALISIS KELAYAKAN kriteria dalam pengembangan soal, materi, metode
INTRUMEN PROBLEM SOLVING pengembangan, dan metode analisis yang digunakan
Setelah melalui proses uji dan analisis, instrumen dalam pengembangan instrumen problem solving.
dapat dikatakan layak setelah ditinjau dari beberapa Beberapa hal yang melatarbelakangi pengembangan
sisi seperti tingkat validitas instrumen, tingkat instrumen problem solving berkaitan dengan tuntutan
kesukaran, daya beda, maupun kemampuan pengecoh abad ke-21 dan juga untuk lebih tau sejauh mana
jawaban soal. Masing-masing kelayakan itu diperoleh pendidik berhasil dalam menerapkan metode problem
melalui uji coba instrumen. Dari hasil uji coba solving kegiatan belajar mengajar. Kedua terdapat
instrumen tersebut dapat dilakukan analisis secara beberapa bentuk instrumen problem solving yaitu
statistis. Proses untu menentukan kelayakan instrumen instrumen tes dan non tes. Instrumen tes problem
yang digunakan peneliti untuk mengembangkan solving berbentuk essay, sedangkan non-tes berbentuk
instrumen problem solving Fisika terdapat pada questionare. Ketiga, dalam melakukan pengembangan
Gambar 6 dibawah ini. soal kemampuan pemecahan masalah ada beberapa
kriteria yang diperhatikan yaitu indikator problem
solving. Indikator problem solving bermacam-macam
uji validitas ada yang menggunakan tahapan dari Polya, J.L
Docktor, Arends dll. Keempat, materi yang digunakan
uji validitas para dalam enam tahun terakhir yaitu Arus Listrik, Gerak
7% ahli
27% Melingkar, Kalor, Kesetimbangan Benda Tegar,
20% SPSS
Kinematika Hukum Newton, Listrik dan Magnet,
Uji T Mekanika, Momentum dan Impuls, Optika Geometri,
20% 20% Teori Kinetik Gas, Termodinamika, dan Usaha dan
6% Reabilitas Energi. Kelima, metode penelitian dalam
pengembangan instrumen problem solving juga
Wilcoxon signed bermacam-macam sesuai dengan tujuanya seperti
ranked
menggunakan metode research and development dari
Gambar 6. Proses Uji dan Analisis Kelayakan Brog and Gall, metode 4D (Define, Design, Develop,
Instrumen Problem Solving. Disseminate), ADDIE (Analyze, Design,
Development, Implementation, Evaluation), MAPS
Penentuan pengembangan instrumen keterampilan (Minnesota Assessment of Problem Solving), MMI
pemecahan masalah dapat dilakukan dengan hasil uji (Multimedia Interaktif), dan metode DDD-E.
coba instrumen. Namun uji coba instrumen saja tidak Keenam, metode analisis yang digunakan untuk
cukup tetapi juga harus dilakukan uji yang lainnya. merepresentasikan hasil dari penelitian yang telah
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa ada dilakukan adalah analisis uji kevalidan dari validator,
beberapa cara untuk memperkuat hasil pengembangan uji validasi, reabilitas, uji t dan menggunakan
yaitu dengan melakukan uji validitas, uji korelasi, uji Wilcoxon Signed Ranked.
reliabilitas, uji t, dan penggunaan analisis tertentu. Uji
validitas sendiri terdapat beberapa macam cara yaitu DAFTAR PUSTAKA
dapat dengan melakukan dengan perangkat lunak, Adams, W. K. (2007). Development of a Problem
Solving Evaluation Instrument; Untangling
dengan dosen validator, dengan formula Aiken,
of Specific Problem Solving Skills. Disertasi
Model Rasch, dan korelasi product-moment Pearson. University of Colorado
Sedangkan untuk uji reliabilitas ada beberapa macam
yaitu dengan model Cronbach-Alpha. Serta apabila Altun, M., D. S. M, and Y. Yazgan. 2007. “Primary
menggunakan analisis lain menggunakan Wilcoxon School Teacher Trainees’ Skills and
Opinions on Solving Non-routine
Signed Ranked. Maka dapat dikatakan bahwa

25
Ulfie Kusuma Wardhani, Woro Setyarsih
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 2, Juni 2021, 16-27
ISSN : 2302-4496

Mathematical Problems.” Elementary Samsudin, A. (2017). Pengembangan


Education Online 6 (1): 127–143 instrumen tes keterampilan pemecahan
masalah pada materi getaran, gelombang,
dan bunyi. Jurnal Penelitian &
Arends, Richard. 2008. Learning To Teach Pengembangan Pendidikan Fisika, 3(2), 157-
(Terjemahan Belajar Untuk Mengajar). 166.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar Jonassen, D. 2010. Learning to Solve Problems: A
Argaw, Aweke Shishigu, Beyene Bashu Haile, Handbook for Designing Problem-solving
Beyene Tesfaw Ayalew, and Shiferaw Learning Environments. London, UK:
Gadisa Kuma. 2016. “The Effect of Routledge.
Problem Based Learning (PBL) Instruction Jurdak, M. 2005. “Contrasting Perspectives and
on Students’ Motivation and Problem Performance of High School Students on
Solving Skills of Physics.” Eurasia Journal Problem Solving in Real World Situated,
of Mathematics, Science and Technology and School Contexts.” Educational Studies
Education13(3):857–71 in Mathematics 63: 283–301.
Arikunto, Suharsimi, (2011). Prosedur Penelitian Kolovou, A., M. van den Heuvel-panhuizen, and A.
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Bakker. 2009. “Non-routine Problem
Cipta. Solving Tasks in Primary School
Dewi, IN, Poedjiastoeti, S, Prahani, BK. 2017. ELSII Mathematics Textbooks – A Needle in A
Learning Model Based Local Wisdom to Haystack.” Mediterranean Journal for
Improve Students Problem Solving Skills Research in Mathematics Education 8 (2):
and Scientific Communication, International 31–68.
Journal of Education and Research. Vol Kurniawan, B. R. (2015). Pengembangan Media
5(1): 107 – 118. Pembelajaran Berbasis Pendekatan Ilmiah
Docktor, J. dan Heller, K., 2009, Robust Assessment Menggunakan Macromedia Swishmax
Instrument for Student Problem Solving, Pada Pokok Bahasan Hukum Newton
Prosiding the NARST 2009 Annual Untuk Siswa SMA Kelas X.
Meeting, Minnesota University. Lee, N. H., D. J. S. Yeo, and S. E. Hong. 2014. “A
Docktor, J. L., Strand, N. E., Mestre, J. P., & Ross, B. Metacognitive-based Instruction for Primary
H. (2015). Conceptual problem solving in Four Students to Approach Non-routine
high school physics. Physical Review Mathematical Word Problems.” ZDM 46
Special Topics - Physics Education (3): 465–480. doi:10.1007/s11858-014-
Research, 11(2), 1–13. 0599-6.
https://doi.org/10.1103/PhysRevSTPER.11.0 Martz, B., Hughes, J., & Braun, F. (2017). Creativity
20106 and problem-solving: Closing the skills
Docktor, J L, Dornfeld, J, Frodermann, E, Heller, K, gap.Journal of Computer Information
Hsu, L, Jackson, K. A,Yang, J. 2016. Systems 57, 39–48
Assessing student written problem solutions McDonald, F.C. 2010. An Investigation of Students
: A problem-solving rubric with application Problem Solving Skills in an Introductory
to introductory physics. Physical Review Physics Class. Dissertation. Department of
Physics Education Research, 12(1), 1–18. teaching, Learning and Leadership, College
Elsevier. 2017. Content Policy and Selection. of Education, University of Central Florida

https://www.elsevier.com/solutions/scopus/c Nancarrow, M. (2004). “Exploration of


ontent/content-policy-and-selection metacognition and non-routine problem
based mathematics instruction on
Gök, T., & Sýlay, I. (2010). The Effects of undergraduate student problem-solving
Problem Solving Strategies on Students' success”, Unpublished doctoral thesis.
Achievement, Attitude and Motivation. Florida State University, Florida.
Latin-American Journal of Physics
Education, 4(1), 2. Nurul, H.A., Ani, R., Bambang, S., Putut Marwoto.
(2020). “Analisis Kemampuan Pemecahan
Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum dan Masalah Model Polya Materi Getaran,
Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara. Gelombang, dan Bunyi Siswa SMP.”
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej
Hidayat, S. R., Setyadin, A. H., Hermawan, H.,
Kaniawati, I., Suhendi, E., Siahaan, P., &

26
Ulfie Kusuma Wardhani, Woro Setyarsih
IPF : Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 10 No. 2, Juni 2021, 16-27
ISSN : 2302-4496

Perry, J.D., Erukhimova, T. L., Bassichis, W.H. static at senior high school. Journal of
(2019). New video resource for Physics: Conference Series, 1185(1).
calculusbased introductory physics, design https://doi.org/10.1088/17426596/1185/1/01
and assessment. I. Electricity and 2034
magnetism. American Journal of Physics,
87(5), 335- 340. Simamora, Rustam E., Dewi Rotua Sidabutar, and
Edy Surya. 2017. “Improving Learning
Polya, G. 1985. How to Solve It. Princeton: Princeton Activity and Students’ Problem Solving
University Press. Skill through Problem Based Learning
(PBL) in Junior High School.”
Prahani, B. K., N. Suprapto, Lestari Suliyanah, International Journal of Sciences: Basic
Jauhariyah NA, and Admoko MNR. 2018. and Applied Research
“The Effectiveness of Collaborative (IJSBAR)33(2):321–31.
Problem Based Physics Learning (CPBPL)
Model to Improve Student’s Suprapto. N, Sukarmin, Rinie Pratiwi Puspitawati,
Selfconfidence on Physics Learning.” Pp. 1– Erman, Dian Savitri, Chih-Hsiung K. 2020.
6 in Journal Physics: Conference Research trend on technological
Series. Vol. 997. pedagogical content knowledge (TPACK)
through bibliometric analysis (2015-2019)
Sutarno, S., Setiawan, A., Suhandi, A., Kaniawati, I.,
Rokhmat, J., Marzuki, Wahyudi, Putrie, S. D. (2019). & Putri, D. H. (2017). Keterampilan
A strategy of scaffolding development to Pemecahan Masalah Mahasiswa Dalam
increase students’ problem-solving abilities: Pembelajaran Bandul Fisis Menggunakan
The case of physics learning with causalitic- Model Problem Solving Virtual Laboratory.
thingking approach. Journal of Turkish Jurnal Pendidikan Fisika Dan Teknologi,
Science Education, 16(4), 569-579. (2), 164.
Rosengrant, D., Heuvelen, A. Van & Etkina, E. 2006. https://doi.org/10.29303/jpft.v3i2.396
Case Study: Students’ Use of Multiple Taqwa, M. R. A., & Rivaldo, L. (2019).
Representations in Problem Solving. In Pembelajaran Problem Solving
Physic Education Research Conference. Terintegrasi Phet: Membangun Pemahaman
American Institute of Physics, pp. 49–52. Konsep Listrik Dinamis. Kwangsan, 7(1).
Rosengrant, D.R. 2007. Multiple Representations Wati et al., (2020). Developing of Physics Teaching
And Free-Body Diagrams: Do Students Materials Based on Authentic Learning to
Benefit From Using Them ?, Dissertation. Train Problem Solving Skills. J. Phys.: Conf.
The Graduate School of Education Rutgers, Ser. 1567 032084
The State University of New Jersey.
Wena. (2012). Strategi pembelajaran inovatif
Rudolph, J., Greiff, S., Strobel, A., & Preckel, F. kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.
(2018). Understanding the link between need
for cognition and complex problem solving. Yenilmez, K., and E. Yaşa. 2007. “A Research on
Contemporary Educational Psychology, 55, Problem Solvıng Skills of the Primary
53-62. School Students.” E-Journal of New World
Sciences Academy 2: 4.
Saavedra, A. R., & Opfer, V. D. (2012). Teaching
and learning 21st century skills: Lessons Yunaeti, N., Arhasy, Ebih.A.R., Ratnaningsih, N.
from the learning sciences. A Global Cities (2021). “Analisis Kemampuan Pemecahan
Education Network Report. New York, Asia Masalah Matematik Siswa Menurut Teori
Society. John Dewey Ditinjau dari Gaya Belajar.”
Journal of Authentic Research on
Santos-Trigo, M., and M. Camacho-Machín. 2009. Mathematics Education (JARME). Vol 3,
“Towards the Construction of a Framework No.1, 10-21.
to Deal with Routine Problems to Foster
Mathematical Inquiry.” Primus 19 (3): 260–
279. doi:10.1080/ 10511970701641990.
Saputra, H. (2020). Kemampuan Berfikir Kritis
Matematis. Perpustakaan IAI Agus Salim,
2(April), 1–7.
Serevina, V., Sari, Y. P., & Maynastiti, D. (2019).
Developing high order thinking skills
(HOTS) assessment instrument for fluid
27
Ulfie Kusuma Wardhani, Woro Setyarsih

Anda mungkin juga menyukai