Anda di halaman 1dari 9

LATAR BELAKANG

Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,


inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, aktifitas, dan kemandirian (Permendikbud No. 65 tahun 2013).
Partisipasi aktif siswa di dalam pembelajaran merupakan salah satu
bentuk keterlibatan mental dan emosional (Nana Sudjana, 2002)
Pembelajaran fisika adalah suatu pembelajaran tentang gejala dan
fenomena alam dalam kehidupan sehari-hari dan dapat ditinjau melalui
kegiatan seperti pengalaman, observasi dan eksperimen yang dilandasi
sikap ilmiah untuk meningkatkan keterampilan proses sains. Fisika
merupakan ilmu yang bersifat empiris dimana hal yang dipelajari
berdasarkan pada hasil pengamatan alam. Dalam melakukan
pembelajaran fisika keaktifan siswa sangat diharapkan dan diperlukan.
Dalam (National Research Council, 1996) dinyatakan bahwa Keaktifan
siswa yang diharapkan dalam pembelajaran fisika adalah aktif dalam
bertindak (physical activity) dan aktif dalam berpikir (mental activity).
Kenyataannya di lapangan sendiri terkadang dalam
proses pembelajaran fisika tidak timbul keaktifan
siswa didalamnya. Tentu hal ini terjadi karena
adanya faktor-faktor baik internal maupun eksternal
dalam proses pembelajaran. Keaktifan sendiri
dapat diukur berdasarkan indicator keaktifan
diantarnya dalam (Sudjana 2010) adalah : Siswa
turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, )
Siswa terlibat dalam pemecahan masalah, Siswa
bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak
memahami persoalan yang dihadapinya, Siswa aktif
mencari informasi yang berhubungan dengan
pemecahan masalah, ) Siswa melaksanakan diskusi
kelompok dengan petunjuk guru, Siswa dapat
menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang
diperolehnya, ) Siswa melatih diri dalam
mengerjakan soal, dan Siswa mengerjakan apa
yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau
persoalan yang dihadapi. Namun hal yang sering
kali ditemukan penyebab terjadinya ketidakaktifan
siswa dalam proses pembelajaran fisika
diungkapkan dalam (Izzah 2022) adalah karena kondisi siswa, kecemasan siswa
selama proses pembelajaran, motivasi belajar siswa, lingkungan belajar siswa, dan
peran guru dalam meningkatkan keaktifan siswa. Beberapa hal pemicu ketidakaktifan
siswa saat pembelajaran berlangsung dapat diminimalisir dengan menciptakan
kesiapan belajar, memberikan motivasi, mengurangi marah yang berlebihan oleh guru,
menciptakan keharmonisan,memberikan bimbingan seperlunya, menyelipkan jenaka
sebagai transisi pembelajaran, membangkitkan efek rasa malu dan memberikan
hadiah, (Warif, 2019).
Sesuai dengan tujuan pembelajaran fisika yaitu mengembangkan
pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis terhadap
lingkungan dan sekitarnya, maka dibutuhkan suatu pembelajaran
yang dapat membawa siswa kedalam situasi kehidupan sehari-hari
yang mana hal ini dapat diwujudkan dengan pemilihan model
pembelajaran dan teknik pengajaran yang tepat.
Sesuai dengan tujuan pembelajaran fisika yaitu mengembangkan
pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis terhadap
lingkungan dan sekitarnya, maka dibutuhkan suatu pembelajaran yang
dapat membawa siswa kedalam situasi kehidupan sehari-hari yang
mana hal ini dapat diwujudkan dengan pemilihan model pembelajaran
dan teknik pengajaran yang tepat.

Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning), selanjutnya


disingkat PBL, merupakan salah satu model pembelajaran anovatif yang dapat
memberi kondisi belajar aktif kepada siswa (Ngalimun, 2013). Dalam
pembelajaran berbasis PBL, siswa akan belajar masalah yang sedang hangat
dan nyata yang dihadapi oleh lingkungannya, dengan cara berorientasi pada
masalah otentik dari lingkungan kehidupan siswa, maka hal tersebut dapat
merangsang siswa untuk berfikir tingkat tinggi (Bruner dam Shuhrian dalam
(Jauhar, 2011)).
Keaktifan siswa selama dalam proses pembelajaran merupakan salah
satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Menurut Sadirman
(2011), aktivitas belajar merupakan prinsip atau asas yang sangat
penting didalam interaksi belajar mengajar. Maka dalam hal ini akan di
uji tentang bagaimana pembelajaran dengan model problem based
learnig (PBL), apakah model PBL ini dapat menjawab permasalahan
tentang keaktifan siswa.
Adapun tujuan yang akan dicapai adalah :
1. Untuk mengetahui pembelajaran dengan model problem Based
Learning,.
2. Untuk mengetahui bagaimana model PBL dalam meningkatkan
keaktifan siswa
Mekanisme Pelaksanaan

No Prosedur Kegiatan

1 Mengkaji permasalahan Dalam mengkaji permasalahan yang


terdapat pada pembelajaran disekolah,
kami melaksanakan studi literatur dari
berbagai jurnal dan berdasarkan
pengalaman mengajar disekolah-masing
sehingga menjadi suatu permasalahan
yang diangkat kedalam rekayasa ide

2 Menerapkan Solusi Permasalahan Berupa solusi yang di tawarkan agar


menyelesaikan permasalahan diatas
3 Mengimplementasikan Solusi Solusi tersebut akan diimplementasikan
sehingga terukur apakah solusi tersebut
dapat menyelesaikan permasalahan
tersebut
Izzah, F. N., Khofsoh, Y. A., Sholihah, Z., Nurningtias, Y., & Wakhidah, N. (2022). Analisis
faktor–faktor pemicu turunnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran IPA
di masa pandemi. Pensa E-Jurnal: Pendidikan Sains, 10(1). pp. 150-154
Jauhar, M. 2011. Implementasi PAIKEM dari Behavioristik Sampai Konstruktivistik. Jakarta:
Prestasi Pustakaraya.
Ngalimun, dkk. (2013). Perkembangan dan Pengembangan Kreativitas. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo
NRC (1996) National Science Education Standards. Washington DC, USA: The National
Academy of Science, National Academy Press
Permendikbud No.65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Sadirman, A. M. 2011. Interaksi dan Motifasi Belajar Mengajar. Jakarta. Rajawali.
Sudjana, Nana. 2002. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Sudjana, Nana. 2010. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung.
Sinar Baru Algensindo.
Warif, Muhammad(2019).Strategi Guru kelas dalam Menghadapi Peserta Didik yang malas
belajar Class Teacher Strategy in facing lazy Student Learn. Jurnal pendidikan Agama
Islam.Vol 4(1).

Anda mungkin juga menyukai