KAJIAN TEORETIS
11
12
PBL merupakan suatu proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran dimulai
berdasarkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, lalu siswa dirangsang untuk
mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah
mereka miliki sebelumnya untuk membentuk pengetahuan dan pengalaman baru
(Suyatno, 2009)
Menurut Tan, Wee & Kek (dalam Amir, 2009) PBL memiliki ciri-ciri
seperti: (1) pembelajaran dimulai dengan pemberian masalah, biasanya masalah
memiliki konteks dengan dunia nyata; (2) pembelajar secara kelompok aktif
merumuskan masalah dan mengidentifikasikan kesenjangan pengetahuan mereka;
(3) mempelajari dan mencari sendiri materi yang terkait dengan masalah dan
melaporkan solusi dari masalah.
PBL juga memiliki beberapa kelebihan, menurut Djamilah Bondan
Widjayanti (2011) beberapa kelebihan tersebut adalah:
1) Memberi kesempatan siswa menyiapkan diri menghadapi masalah pada
situasi dunia nyata.
2) Memungkinkan siswa mampu menemukan pengetahuannya sendiri.
3) Membantu siswa mengembangkan komunikasi, penalaran dan
keterampilan berpikir kritis.
Menurut Wina Sanjaya (2011) kelebihan penerapan model PBL
dalam pembelajaran adalah:
1) Memiliki teknik yang bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.
2) Menantang kemampuan siswa dan memberikan kesempatan siswa untuk
menemukan pengetahuan baru.
3) Meningkatkan aktivitas pembelajaran.
4) Mentransfer pengetahuan untuk memahami masalah dalam kehidupan
nyata.
5) Membantu siswa melakukan evaluasi diri.
Selain memiliki ciri-ciri dan kelebihan, suatu model pembelajaran tentu
memiliki fase-fase atau sintaks yang membedakannya dengan model-model
pembelajaran lainnya. Menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian dan
14
C. Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik atau yang lebih dikenal dengan pendekatan ilmiah
dalam pembelajaran merupakan pengaplikasian dari kurikulum 2013 yang
digunakan pada saat ini. Abdul Majid (2014) mengungkapkan bahwa penerapan
pendekatan saintifik bertujuan untuk pemahaman kepada peserta didik dalam
mengenal, memahami, berbagai materi menggunakan pendekatan ilmia, bahwa
informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi
searah dari guru. Daryanto (2014) mengungkapkan bahwa pembelajaran dengan
15
2. Menanya
Kegiatan belaja menanya dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan
tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yan diamati. Guru perlu
membimbing siswa untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang
hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan
dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak.
3. Mengumpulkan informasi
Kegiatan mengumpulkan informasi dilakukan melalui, antara lain: melakukan
eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati
objek/kejadian/aktivitas, dan wawancara dengan narasumber. Tindak lanjut
dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber melalui berbagai cara. Untuk itu siswa dapat membaca buku ang lebih
banyak, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan
melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut terkumpul sejumla informasi.
4. Mengasosiasi/menalar/mengolah infomasi
Kegiatan mengasosiasi/mengolah informasi dalam kegiatan pembelajaran
adalah sebagai berikut:
a. Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil
kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi
b. Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah
keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang betentangan
Informasi yang telah dikumpulkan pada kegiatan sebelumnya menjadi dasar
bagi kegiatan memproses informasi untuk menemukan keterkaitan suatu
informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan
informasi dan bakan mengambil berbagai kesimpulan dari pola yang
ditemukan.
17
5. Mengkomunikasikan
Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengkomunikasikan, yaitu
menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
Jadi, berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan
saintifik pada pembelajaran yaitu pembelajaran yang dilakukan secara ilmiah
untuk membiasakan siswa aktif berfikir, bersikap, serta berkarya dalam
mengkonstruksi dan mengkomunikasikan konsep dengan menggunakan langkah-
langkah ilmiah, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
orang lain. Masalah kontektual yang digunakan dalam PBL memudahkan siswa
untuk memahami secara keseluruhan apa yang terjadi dan apa yang menjadi
masalah sehingga siswa dapat menyusun rencana penyelesaian dengan baik.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Arif Rachman pada kelas
XI IPA 2 SMA Negeri 2 Ende Flores, menunjukkan bahwa siswa kelas XI IPA 2
SMA Negeri 2 Ende Flores mengalami peningkatan hasil belajar matematika
dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning melalui materi
matriks (Arif Rachman, 2018). Penelitian yang dilakukan oleh Didik Yuliyanto
juga menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMK Taruna Farma
pada materi matriks melalui model pembelajaran Problem Based Learning (Didik
Yuliyanto, 2015). Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas XI MIA 1
SMAN 5 Pekanbaru pada materi pokok Matriks.
F. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: jika diterapkan model Problem
Based Learning (PBL) pada pembelajaran matematika maka dapat dapat
memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar matematika
kelas XI MIA 1 SMA Negeri 5 Pekanbaru semester genap tahun pelajaran
2018/2019, pada materi pokok Matriks kompetensi dasar 3.3 Menjelaskan matriks
dan kesamaan matriks dengan menggunakan masa lah kontekstual dan melakukan
operasi pada matriks yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar,
dan perkalian, serta transpose; 4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual yang
berkaitan dengan matriks dan operasinya; 3.4 Menganalisis sifat-sifat determinan
dan invers matriks berordo 2 x 2 dan 3 x 3; 4.4 menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan determinan dan invers matriks berordo 2 x2 dan 3 x 3 .