Anda di halaman 1dari 7

Vol. 5 – No.

2, year (2021), page 272 -277


| ISSN 2548-8201 (Print) | 2580-0469) (Online) |

Studi Literatur Model Problem Based Learning Terhadap


Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
Junika Purnama1, Nehru2, Febri Berthalita Pujaningsih3, Cicyn Riantoni4
1, 2, 3, 4
(Pendidikan Fisika,Universitas Jambi, Indonesia).

* Corresponding Author. E-mail: 1junikapurnama17@gmail.com

Receive: 17/06/2021 Accepted: 13/08/2021 Published: 01/10/2021

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji literatur mengenai model problem based
learning untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Pengumpulan data
dilakukan dengan mengumpulkan buku-buku dan jurnal-jurnal terkait kemudian dibaca dan
dikaji. Setelah data terkumpul, dilakukan pengujian dan perbandingan data yang ditemukan.
Teknik analisis data dilakukan secara kualitatif dengan pengutipan pendapat-pendapat yang
sesuai. Hasil penelitian didapatkan bahwa model problem based learning merupakan model
yang sangat baik digunakan dalam pembelajaran fisika dan dapat meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah siswa. Hal tersebut terlihat dari banyaknya teori belajar yang
mendukung model problem based learning dan berhasil dalam meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah siswa.

Kata Kunci: Fisika, Literatur Review, Problem Based Learning, Kemampuan Pemecahan
Masalah.

Literature Study of Problem Based Learning Models on Students' Problem-Solving Ability

Abstract
The purpose of this study was to examine the literature on problem based learning models to
improve students' problem solving abilities. Data collection is done by collecting related
books and journals and then reading and reviewing them. After the data is collected, testing
and comparison of the data found is carried out. The data analysis technique was carried out
qualitatively by quoting appropriate opinions. The results showed that the problem based
learning model is a very good model used in learning physics and can improve students'
problem solving abilities. This can be seen from the many learning theories that support the
problem based learning model and are successful in improving students' problem solving
abilities.

Keywords: Physics, Literature Review, Problem Based Learning, Problem Solving Ability.

Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 5 (2), Year 2021 - 272
(Junika Purnama, Nehru, Febri Berthalita Pujaningsih, Cicyn Riantoni)

Pendahuluan pendekatan kepustakaan (library research).


Fisika adalah mata pelajaran yang lahir Studi kepustakaan dapat diartukan sebagai
dari ilmu pengetahuan alam dan mempelajari serangkaia kegiatan yang berkaitan dengan
tentang fenomena-fenomena yang sering kita metode pengumpulan data pustaka, membaca
alami dikehidupan sehari-hari (Kadri & dan mencatat serta mengolah bahan penelitian
Rahmawati, 2015:29). Selain itu fisika (Zed, 2004). Dalam penelitian studi pustaka
merupakan pengetahuan yang mempelajari atau kepustakaan ada empat ciri utama :
kejadian-kejadian bersifat fisis yang mencakup Pertama, bahwa penulis atau peneliti
proses dan sikap ilmiah (Yuliani dkk, 2012:208). berhadapan langsung dengan teks atau data
Pembelajaran fisika menekankan pada angka, bukan dengan pengetahuan langsung
pembentukan keterampilan, memperoleh dilapangan. Kedua, data pustaka bersifat “siap
pengetahuan dan mengembangkan sikap pakai” artinya peneliti tidak terjun kelapangan
ilmiah (Purwanto dkk, 2015:78). Namun dalam karena berhadapan langsung dengan sumber
pembelajaran fisika siswa tidak hanya data yang ada di perpustakaan. Ketiga, bahwa
diharapkan untuk menguasai konsep tetapi data pustaka umunya adalah sumber sekunder,
juga menerapkan konsep yang telah mereka dalam artian bahwa peneliti memperoleh
pahami dalam penyelesaian masalah fisika bahan atau data dari tangan kedua dan bukan
untuk meningkatkan kemampuan pemecahan data orsinil dari data pertama di lapangan.
masalah siswa (Sujarwanto dkk, 2014:65). Keempat, bahwa kondisi data pustaka tidak
Pada dasarnya untuk mengembangkan dibatasi oleh ruangan dan waktu (Zed, 2004).
penguasaan konsep fisika yang baik dibutuhkan Berdasarkan hal tersebut, maka untuk
komitmen siswa dalam memilih metode pengumpulan data dalam penelitian ini
pembelajaran sebagai sesuatu yang bermakna dilakukan dengan menelaah dan
membutuhkan kemauan siswa mencari mengeksplorasi beberapa jurnal nasional dan
hubungan konseptual antara pengetahuan internasional, buku serta sumber-sumber data
fisika yang dipelajarinya dengan fenomena- yang dianggap relevan dengan penelitian atau
fenomena yang terjadi disekitar sehingga kajian untuk dianalisis kemudian disajikan
proses pembelajaran dapat berjalan dengan dalam hasil dan pembahasan sehingga dapat
baik. Suatu pelajaran pada umumnya akan dibuat sebuah kesimpulan.
lebih efektif apabila diselenggarakan melalui
berbagai model pembelajaran. Salah satunya
Hasil dan Pembahasan
dengan menggunakan model problem based
Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah
learning.
Menurut Julianto (2017) kemampuan
Berdasarkan hasil penelitian, model
pemecahan masalah adalah proses mencari
problem based learning mampu membantu
dan menemukan jawaban terbaik terhadap
siswa dalam mengembangkan kemampuan
suatu yang belum diketahui dan menjadi
pemecahan masalah fisika siswa dalam
kendala dengan memadukan pengetahuan dan
penyelesaian suatu masalah (Ekawati, 2017).
kemampuan yang telah dimiliki untuk
Selain itu menurut Suharni & Rahmatsyah
diterapkan pada permasalahan tersebut.
(2020) model problem based learning
Sejalan dengan Arumanita dkk(2018:105)
memberikan pengaruh terhadap kemampuan
kemampuan pemecahan masalah adalah cara
masalah siswa. Oleh karena itu berdasarkan
dalam menyelesaikan masalah soal-soal yang
paparan diatas maka penulis tertarik
memerlukan solusi secara tidak langsung.
melakukan penelitian dengan judul : “Studi
Sedangkan Vitasari & Trisniawati (2017: 79)
Literatur Model Problem Based Learning
berpendapat bahwa kemampuan pemecahan
Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
masalah merupakan “suatu kemampuan yang
Siswa”.
dimiliki seorang individu dengan
pengetahuannya untuk menyelesaikan suatu
Metode masalah yang telah diberikan”. Memecahkan
Metode yang digunakan dalam suatu permasalahan merupakan aktivitas dasar
penelitian ini menggunakan metode atau yang dilakukan oleh manusia. Hal ini

Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 5 (2), Year 2021 - 273
(Junika Purnama, Nehru, Febri Berthalita Pujaningsih, Cicyn Riantoni)

dikarenakan sebagian besar kehidupan kita Menurut Kusdinar dkk (2017:206)


selalu berhadapan dengan masalah. Apabila menyatakan Krulik dan Rudnik
kita gagal dalam menyelesaikan suatu masalah memperkenalkan lima tahap pemecahan
dengan suatu cara maka kita harus mencoba masalah sebagai heuristic. Heuristik adalah
cara lain agar masalah itu dapat kita selesaikan langkah-langkah dalam menyelesaikan sesuatu
(Jarwan, 2018:79). tanpa harus dilakukan secara berurutan. Lima
Berdasarkan beberapa pendapat diatas langkah tersebut diantaranya yaitu sebagai
dapat disimpulkan kemampuan pemecahan berikut :
masalah adalah kemampuan siswa yang 1. Baca dan pikirkan : mengidentifikasi fakta,
menggunakan pengetahuan dan kemampuan mengidentifikasi pertanyaan,
yang dimilikinya untuk memecahkan suatu memvisualisasikan situasi, menjelaskan
permasalahan yang ditelah diberikan oleh pengaturan, dan menentukan tindakan
guru. berikutnya.
2. Jelajahi dan rencanakan : atur informasi,
Indikator dalam Pemecahan Masalah cari tahu apakah ada informasi yang sesuai
Mengukur kemampuan pemecahan atau diperlukan, temukan apakah ada
masalah dalam pembelajaran diperlukan aspek informasi yang tidak diperlukan,
atau indikator sebagai acuan bagi peneliti. mengambar atau mengilustrasikan model
Menurut Polya (Vitasari & Trisniawati, 2017:79) masalah, serta membuat bagan, tabel atau
indikator pemecahan masalah berdasarkan gambar.
langkah-langkah sebagai berikut : 3. Pilih strategi : menemukan atau membuat
1). Memahami soal; peserta didik harus pola, bekerja mundur, mencoba dan
memahami kondisi soal atau masalah yang ada melakukan, simulasi atau percobaan,
pada soal, seperti d ata atau informasi apa penyederhanaan atau ekpansi, membuat
yang diketahui, apa inti dari permasalahan daftar berurutan, pengurangan logis, serta
yang memerlukan pemecahan, membagi atau mengkategorikan masalah
2). Merencanakan penyelesaian; (a) peserta menjadi menjadi masalah sederhana.
didik harus memikirkan langkah-langkah yang 4. Cari dan jawab : memprediksi,
akan dilakukan dalam pemecahan masalah, menggunakan angka, menggunakan
dan (b) perserta didik harus mencari konsep, kemampuan aljabar, menggunakan
3). Melaksanakan penyelesaian masalah, 4). kemampuan geometris, serta
Melakukan pengecekan kembali; peserta didik menggunakan kalkulator jika perlu.
harus mengecek ulang dan menelaah kembali 5. Refleksi dan perluas : memeriksa kembali
setiap langkah pemecahan yang dilakukannya. jawaban, menentukan solusi alternatif,
Selain itu menurut (Ulvah & mengembangkan jawaban untuk situasi
Afriansyah, 2016 :146) menyatakan bahwa ada lain, mengembangkan respon (generalisasi
beberapa indikator dalam pemecahan atau konseptualisasi), mendiskusikan
masalah. indikator tersebut diantaranya jawaban,serta menciptakan berbagai
sebagai berikut : masalah yang berasal dari masalah
1. Melakukan identifikasi terhadap unsur Selain itu Heller (Sujarwanto et al.,
yang diketahui, ditanyakan dan unsur- 2014: 67-68) mengajukan langkah pemecahan
unsur lain yang diperlukan . masalah dalam pembelajaran fisika melalui
2. Merumuskan permasalahan. lima tahap : Pertama visualize the problem,
3. Menerapkan suatu strategi untuk pada langkah ini dilakukan visualisasi
menyelesaikan masalah yang ada. permasalahan dari kata-kata menjadi
4. Menginterpresentasikan hasil yang representasi visual, membuat daftar variabel
diperoleh sesuai dengan permasalahan yang diketahui dan tidak diketahui,
awal yang hendak diselesaikan identifikasi konsep dasar. Kedua describe the
sebelumnya. problem in physics description, pada langkah
5. Menggunakan konsep secara bermakna. ini representasi visual diubah menjadi
Tahap-tahap Pemecahan Masalah deskripsi fisika dengan membuat diagram

Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 5 (2), Year 2021 - 274
(Junika Purnama, Nehru, Febri Berthalita Pujaningsih, Cicyn Riantoni)

benda bebas dan memilih sistem koordinat. dilakukan dengan cara kolaboratif yaitu
Ketiga plan the solution, yaitu merencanakan menggunakan kelompok kecil untuk
solusi dengan cara mengubah deskripsi fisika menyelesaikan masalah. Model Pembelajaran
menjadi representasi matematis. Keempat problem based learning menuntut siswa untuk
execute the plan, melaksanakan rencana aktif saat proses pembelajaran, tidak hanya
dengan melakukan operasi matematis. Kelima mendengarkan dan mencatat namun dapat
check and evaluate, mengevaluasi solusi yang menerapkan pengetahuan dan mengemukakan
didapatkan dengan mengecek kelengkapan pendapat.
jawaban, tanda, satuan dan nila
Karakteristik Model Pembelajaran Problem
Model Pembelajaran Problem Based Learning Based Learning
Menurut (Sofyan & Komariah, Menurut Sofyan & Komariah
2016:263) pembelajaran berbasis masalah (2016:263-264) beberapa karakteristik
(PBL) adalah strategi pembelajaran yang pembelajaran PBL antara lain :
“menggerakan” siswa belajar secara aktif 1. Siswa harus peka terhadap lingkungan
memecahkan masalah yang kompleks dalam belajarnya.
situasi realistik. Sejalan dengan Wulandari & 2. Simulasi problem yang digunakan
Surjono (2014:181) PBL adalah pemberian hendaknya berbentuk ill-structured
masalah yang berhubungan dengan kehidupan dan memancing penemuan bebas (free
sehari-hari kepada siswa kemudian siswa for inquiry).
secara berkelompok mencari alternatif solusi 3. Pembelajaran diintegrasikan dalam
dari permasalah tersebut. Selanjutnya menurut berbagai subjek.
(Bashith & Amin, 2017:93) PBL adalah model 4. Pentingnya kolaborasi.
pembelajaran yang menggunakan masalah 5. Pembelajaran hendaknya
otentik sebagai konteks bagi siswa dalam menumbuhkan kemandirian siswa
memecahkan masalah dan berpikir kritis untuk dalam memecahkan masalah.
mendapatkan penegtahuan dan belajar 6. Aktivitas pemecahan masalah hendak
membuat keputusan. Selain itu Nuraini mewakili pada situasi nyata.
(2017:372) menyatakan PBL adalah 7. Penilaian hendaknya mengungkapkan
pendekatan pembelajaran menyajikan masalah kemajuan siswa dalam mencapai
kontekstual, dan pengembangan pemahaman tujuan dalam pemecahan masalah.
tentang topik-topik, siswa belajar bagaimana 8. PBL hendaknya merupakan dasar dari
mengkontruksi kerangka masalah, kurikulum bukan hanya pembelajaran.
mengorganisasikan dan menginvestigasi Menurut Lismaya (2019:14) terdapat 3
masalah, mengumpulkan dan menganalisa ciri utama dari PBL : Pertama, PBL merupakan
data, menyusun fakta, mengkonstruksi rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya
argument mengenai masalah, bekerja secara dalam implementasi PBL ada sejumlah kegiatan
individual atau berkolaborasi dalam yang harus dilakukan siswa. PBL tidak
pemecahan masalah. mengharapkan siswa hanya sekedar
Berdasarkan beberapa pengertian mendengarkan, mencatat, kemudian
diatas maka dapat disimpulkan bahwa model menghafal materi pelajaran, akan tetapi
pembelajaran problem based learning (PBL) melalui PBL siswa aktif berpikir,berkomunikasi,
adalah suatu model pembelajaran yang mencari dan mengolah data, dan akhirnya
menyajikan masalah-masalah pada kehidupan menyimpulkan. Kedua, aktivitas pembelajaran
nyata sebagai pusat pembelajaran agar siswa diarahkan untuk menyelesaikan masalah. PBL
dapat belajar memecahkan permasalahan menempatkan masalah sebagai kata kunci dari
tersebut sehingga siswa dapat meningkatkan proses pembelajaran. Ketiga, pemecahan
ketrampilan dan berpikir kritis dalam masalah dilakukn dengan menggunakan
menyelesaikan suatu masalah. masalah yang pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir
dijadikan pembelajatan berhubungan dengan dengan menggunakan metode ilmiah adalah
kenyataan yang dialami oleh siswa. Dalam proses berpikir deduktif dan induktif. Proses ini
model problem based learning, pembelajaran berpikir ini dilakukan secara sistematis dan

Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 5 (2), Year 2021 - 275
(Junika Purnama, Nehru, Febri Berthalita Pujaningsih, Cicyn Riantoni)

empiris. Sistematis artinya berpikir ilmiah masalah tersebut.


dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu Tahap 3 : Pendidik mendorong
sedangkan empiris artinya proses penyelesaian Membimbing peserta didik untuk
masalah didasarkan pada data dan fakta yang kelompok investigasi mengumpulkan
jelas. informasi yang
sesuai,
Penerapan Model Problem Based Learning melaksanakan
Menurut Sufairoh (2016:124), adapun eksperimen untuk
langkah-langkah pembelajaran model problem mendapatkan
based learning sebagai berikut : penjelasan dan
1. Mengorientasikan peserta didik pada pemecahan masalah.
masalah. Tahap ini untuk memfokuskan Tahap 4 : Pendidik membantu
peserta didik mengamati masalah yang Mengembangkan peserta didik dalam
menjadi objek pembelajaran. dan menyajikan hasil merencanakan dan
2. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. karya menyiapkan karya-
Pengorganisasian pembelajaan salah satu karya yang sesuai
kegiatan agar peserta didik menyampaikan dengan tugas yang
berbagai pertanyaan (atau menanya) diberikan,seperti
terhadap masalah kajian. laporan, video, dan
3. Membimbing penyelidikan mandiri dan model serta
kelompok. Pada tahap ini peserta didik membantu mereka
melakukan percobaan (mencoba) untuk untuk berbagi tugas
memperoleh data dalam rangka menjawab dengan temannya.
atau menyelesaikan masalah yang dikaji. Tahap 5 : Pendidik membantu
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil Menganalisis dan peserta didik untuk
karya. Peserta didik mengasosiasikan data mengevaluasi proses melakukan refleksi
yang ditemukan dari percobaan dengan pemecahan masalah atau evaluasi
berbagai data lain dari berbagai sumber. terhadap hasil
5. Analisis dan evaluasi proses pemecahan penyelidikannya,
masalah. Setelah peserta didik mendapat serta proses-proses
jawaban terhadap masalah yang ada, pembelajaran yang
selanjutnya dianalisis dan dievaluasi. telah dilaksanakan.
Tabel 1 Sintaks Model Problem Based Learning (Nur dkk, 2016)
Tahap Kegiatan Pendidik Kelebihan dan Kekurangan Model Problem
Tahap 1 : Melakukan Pendidik Based Learning
orientasi masalah menjelaskan tujuan Wulandari & Surjono (2013:182)
kepada peserta didik pembelajaran mengemukakan bahwa ada beberapa
menjelaskan logistic kelebihan dari model problem based learning :
(bahan dan alat) apa a) Pemecahan masalah dalam PBL cukup
yang dibutuhkan bagi bagus untuk memahami isi pelajaran.
penyelesaian b) Pemecahan masalah berlangsung selama
masalah, serta proses pembelajaran menantang
memotivasi peserta kemampuan siswa serta memberikan
didik untuk terlibat kepuasan kepada siswa.
dalam pemecahan c) PBL dapat meningkatkan aktivitas
masalah yang dipilih pembelajaran.
Tahap 2 : Pendidik membantu d) Membantu proses transfer siswa untuk
Mengorganisasikan peserta didik untuk memahami masalah-masalah dalam
peserta didik untuk mendefinisikan tugas kehidupan sehari-hari.
belajar belajar yang e) Membantu siswa mengembangkan
berhubungan dengan pengetahuannya dan membantu siswa

Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 5 (2), Year 2021 - 276
(Junika Purnama, Nehru, Febri Berthalita Pujaningsih, Cicyn Riantoni)

untuk bertangungjawab atas Simpulan


pembelajarannya sendiri. Berdasarkan hasil studi literatur kajian
f) Membantu siswa untuk memahami hakikat pustaka dari beberapa jurnal nasional dan
belajar sebagai cara berfikir bukan hanya internasional, buku serta sumber-sumber data
sekedar mengerti pembelajaran oleh guru yang dianggap relevan dengan penelitian dapat
berdasarkan buku teks. diambil kesimpulan bahwa model problem
g) PBL menciptakan lingkungan belajar yang based learning merupakan model yang sangat
menyenangkan dan disukai siswa. baik digunakan dalam pembelajaran fisika dan
h) Memungkinkan aplikasi dalam dunia dapat meningkatkan kemampuan pemecahan
nyata. masalah siswa. Hal tersebut terlihat dari
i) Merangsang siswa untuk belajar secara banyaknya teori belajar yang mendukung
kontinu. model problem based learning dan berhasil
Adapun kekurangan menurut Nur dkk dalam meningkatkan kemampuan pemecahan
(2016) dalam Warsono & Hariyabto dari model masalah siswa.
pembelajaran problem based learning :
a. Tidak banyak pendidik yang mampu
Daftar Pustaka
mengantarkan peserta didik kepada
pemecahan masalah. Arumanita, D. M., Susanto, H., & Rahardi, R.
b. Seringkali memerlukan biaya mahal dan (2018). Kemampuan Pemecahan Masalah
waktu yang panjang. Siswa SMP Negeri 1 Papar pada Materi
c. Aktivitas peserta didik yang dilaksanakan Bangun Ruang. Jurnal Math Educator
diluar kelas sulit dipantau oleh pendidik. Nusantara (JMEN), 4(2), 104–124.
https://doi.org/10.29407/jmen.v4i2.1210
Penggunaan Model Problem Based Learning 6
Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Bashith, A., & Amin, S. (2017). The Effect of
Problem Based Learning on EFL Students ’
Berdasarkan hasil penelitian
Critical Thinking Skill and Learning
Wachrodin (2017) yang menyatakan
Outcome. Al-Ta’lim Journam, 24(2), 93–
penerapan pembelajaran dengan model
102.
pembelajaran berbasis masalah (problem
based learning) dapat meningkatkan Ekawati, N. E. (2017). Peningkatan Kemampuan
kemampuan memecahkan masalah siswa. Pemecahan Masalah Fisika dengan Model
Pembelajaran berbasis masalah atau yang Pembelajaran Problem Based Learning.
biasa dikenal PBL merupakan salah satu model Jurnal Komunikasi Pendidikan, 1(1), 45–
pembelajaran yang menantang siswa untuk 50.
belajar bagaimana belajar, bekerja secara Hidayah, S. N., Pujani, N. M., & Sujanem, R.
berkelompok untuk mencari solusi dari (2018). Implementasi Model Problem
permasalahan dunia nyata (Medriati,
Based Learning untuk Meningkatkan
2013:133).
Aktivitas Belajar dan Kemampuan
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
Pemecahan Masalah Fisika Siswa Kelas X
Hidayah dkk (2018) penerapan model problem MIPA 2 MAN Buleleng Tahun Pelajaran
based learning dapat meningkatkan 2017/2018. JPPF, 8(1).
kemampuan pemecahan masalah siswa kelas
XI MIPA 2 MAN Buleleng tahun ajaran Jarwan. (2018). Pengaruh Discovery Learning
2017/2018 . Hal tersebut terlihat dari adanya Terhadap Kemampuan Pemecahan
peningkatan ketuntasan klasikal sebelum dan Masalah dan Komunikasi Matematis
sesudah penerapan model problem based Siswa. Jurnal Penelitian Matematika Dan
learning . Pendidikan Matematika, 1(2), 77–89.
Julianto, E. (2017). Model Pembelajaran IPA
dengan Pendekatan Inkuiri Berbasis
Proyek untuk Menumbuhkan Kompetensi
Menyelesaikan Masalah. Indonesian

Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 5 (2), Year 2021 - 277
(Junika Purnama, Nehru, Febri Berthalita Pujaningsih, Cicyn Riantoni)

Journal of Science and Education, 1(1), Sufairoh. (2016). Pendekatan Saintifik & Model
36–42. Pembelajaran K-13. Jurnal Pendidikan
Profesional, 5(3), 116–125.
Kadri, M., & Rahmawati, M. (2015). Pengaruh
Model Pembelajaran Discovery Learning Suharni, & Rahmatsyah. (2020). Pengaruh
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Model Problem Based Learning (PBL)
Pokok Suhu dan Kalor. Jurnal Ikatan Terhadap Kemampuan Pemecahan
Alumni Fisika Universitas Negeri Medan, Masalah FiSIKA pada Materi Pokok Fluida
1(1), 29–33. Dinamis di Kelas Semester I SMK Swasta
Teladan Medan T.A 2018/2019. Jurnal
Kusdinar, U., Sukestiyarno, Isnarto, &
Inovasi Pembelajaran Fisika (INPAFI), 8(1),
Istiandaru. (2017). Krulik and Rudnik
57–64.
Model Heuristic Strategy in Mathematics
Problem Solving. International Journal on Sujarwanto, E., Hidayat, A., & Wartono. (2014).
Emerging Mathematics Education Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika
(IJEME), 1(2), 205–210. Pada Modeling Instruction Siswa pada
Siswa SMA Kelas XI. Jurnal Pendidikan IPA
Lismaya, L. (2019). Berpikir Kritis & PBL
Indonesia, 3(1), 65–78.
(Problem Based Learning). Surabaya:
Penerbit Media Sahabat Cendekia. Ulvah, S., & Afriansyah, E. A. (2016).
Kemampuan Pemecahan Masalah
Medriati, R. (2013). Upaya Peningkatan Hasil
Matematis Siswa ditinjau melalui Model
Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Cahaya
Pembelajaran SAVI dan Konvensional.
Kelas VII6 Melalui Penerapan Model
Jurnal Riset Pendidikan, 2(2), 142–153.
Pembelajaran Problem Based Learning (
PBL ) Berbasis Laboratorium di SMPN 14 Vitasari, N., & Trisniawati. (2017). Peningkatan
Kota Bengkulu. Prosiding Semirata Fmipa Kemampuan Pemecahan Masalah
Universitas Lampung, 131–139. Matematis Mahasiswa PGSD Universitas
Tamansiswa Melalui Problem Posing.
Nur, S., Pujiastuti, I. P., & Rahman, S. R. (2016).
Jurnal Taman Cendekia, 01(02), 78–86.
Efektivitas Model Problem Based Learning
( Pbl ) terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Wachrodin. (2017). Peningkatan Kemampuan
Prodi Pendidikan Biologi Universitas Pemecahan Masalah dan Keaktifan Siswa
Sulawesi Barat. Jurnal Saintifik, 2(2), 133– Melalui Model Problem Based Learning
141. (PBL) dengan Penugasan Berstruktur.
Jurnal Penelitian Pendidikan, 34(1), 85–
Nuraini, F. (2017). Penggunaan Model Problem
94.
Based Learning untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD. E-Jurnal Wulandari, B., & Surjono, H. D. (2013).
Mitra Pendidikan, 1(4), 369–379. Pengaruh Problem Based Learning
Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari
Purwanto, E., Sunarno, W., & Aminah, N. S.
Motivasi Belajar PLC di SMK. Jurnal
(2015). Pembelajaran Fisika dengan
Pendidikan Vokasi, 3(2), 178–191.
Contextual Teaching And Learning
Menggunakan Media Animasi Flash dan Yuliani, H., Sunarno, W., & Suparmi. (2012).
Video Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan
Abstrak dan Kemampuan Verbal Siswa. Keterampilan Proses dengan Metode
Jurnal Inkuiri, 4(4), 77–86. Eksperimen dan Demonstrasi Ditinjau dari
Sikap Ilmiah dan Kemampuan Analisis.
Sofyan, H., & Komariah, K. (2016).
Jurnal Inkuiri, 1(3), 207–216.
Pembelajaran Problem Based Learning
dalam Implementasi Kurikulum 2013 di Zed, M. (2004). Metode Penelitian
SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi, 6(3), 260– Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor
271. Indonesia.

Copyright © 2021 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)

Anda mungkin juga menyukai